• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Keistimewaan Nuzululqur’an

03/04/2025/in Terkini /by Ard

Tablig Akbar memperingati Nuzululqur’an di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ito)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Tablig Akbar dalam rangka memperingati Nuzululqur’an pada Senin, 17 Ramadan 1446 H atau bertepatan dengan 17 Maret 2025 M. Acara yang berlangsung khidmat ini menghadirkan Syekh Dr. Ahmed Abdel Halim Khattab, anggota Lembaga Fatwa Mesir Dar El-Ifta, sebagai pemateri utama.

Dalam tausiahnya, Syekh Ahmed Abdel Halim Khattab menjelaskan makna turunnya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ia mengulas bahwa bulan Ramadan menjadi bulan istimewa karena di dalamnya terdapat peristiwa Nuzululqur’an, sebagaimana Allah firmankan dalam Surah Al-Baqarah dan Surah Al-Qadr. Malam turunnya Al-Qur’an, yaitu lailatulkadar, disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya, terutama di sepuluh malam terakhir untuk meraih keberkahan malam lailatulkadar. Ia juga mengingatkan bahwa tanda-tanda lailatulkadar tidak disebutkan secara gamblang dalam Al-Qur’an, tetapi ada beberapa ciri yang bisa dikenali. 

“Pada malam itu, cuaca cenderung sejuk, tidak terlalu panas maupun dingin, serta cahaya bulan tampak lebih redup dari biasanya. Selain itu, suasana terasa lebih tenang, ayam lebih sering berkokok, dan suara anjing menggonggong lebih sedikit,” jelasnya. 

Ia juga menambahkan bahwa salah satu tanda spiritual dari malam istimewa ini adalah hati yang terasa damai dan air mata yang mengalir dengan sendirinya saat beribadah. Selain membahas keutamaan lailatulkadar, Syekh Ahmed juga menyoroti pentingnya menjaga ibadah secara konsisten. Ia mengingatkan agar setelah Ramadan, umat Islam tetap melanjutkan kebiasaan ibadah dengan bertahap, tidak langsung membebani diri dengan amalan berat. 

“Jangan memaksakan diri langsung melakukan banyak ibadah hingga akhirnya merasa lelah dan meninggalkannya. Mulailah dari yang ringan, seperti puasa Senin dulu, lalu bertahap ke ibadah lainnya. Begitu pula dengan salat tahajud, cukup dua rakaat terlebih dahulu hingga nanti tumbuh sendiri kecintaan kita kepada ibadah,” ujarnya.

Menutup tausiahnya, Syekh Ahmed berpesan agar umat Islam senantiasa menghidupkan Ramadan dengan amalan yang penuh makna, termasuk memperbanyak doa. Ia menganjurkan tiga doa utama yang perlu dilazimkan di sepuluh malam terakhir, yaitu doa meminta kemudahan dalam berzikir dan beribadah, doa memohon kebaikan dunia dan akhirat, serta doa agar diampuni oleh Allah. Acara kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab dan doa bersama, dengan harapan semoga seluruh jamaah mendapatkan keberkahan Ramadan dan kesempatan untuk meraih lailatulkadar. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tablig-Akbar-memperingati-Nuzululquran-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Ito.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 08:17:472025-04-03 08:17:47Keistimewaan Nuzululqur’an

Tadabur Surah Al-Kafirun

03/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Subuh RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H Tadabur Surah Al-Kafirun (Foto. Salsya)

Kajian Subuh secara rutin yang telah dilaksanakan pada 7 Maret 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan tema “Tadabur Surah Al-Kafirun” disampaikan oleh Ustaz M. Syahdan Ardiansyah berjalan dengan lancar. Kajian tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman agar kita terhindar dari golongan orang-orang yang kafir serta menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.

Surah Al-Kafirun memiliki beberapa poin yang cukup penting sehingga perlu dipahami dengan saksama. Pertama, surah tersebut diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. di Makkah dan tergolong menjadi surah Makkiyah. Surah Al-Kafirun turun tatkala para tokoh kafir Quraisy menawarkan diri kepada Nabi Muhammad saw. akan menyembah Allah Swt. selama satu tahun dengan syarat bahwa Nabi Muhammad saw. pun harus menyembah Tuhan yang mereka sembah selama satu tahun. Sebab itulah Surah Al-Kafirun diturunkan agar membantu Nabi Muhammad saw. dalam menjawab penawaran dari kafir Quraisy.

Keutamaan dalam Surah Al-Kafirun salah satunya ialah akan terbebas dari kesyirikan. Pesan inti dari surah tersebut yakni membahas secara khusus tentang mengesakan Allah Swt. dalam ibadah dan melepaskan diri dalam segala bentuk kesyirikan. Lalu, mampu memisahkan antara syirik dan iman, serta bagaimana seorang mukmin untuk tidak mengikuti perkataan dan perbuatan orang-orang yang melakukan perbuatan syirik.

Ustaz Syahdan juga menyampaikan bahwa nilai dan tadabur dari Surah Al-Kafirun yakni untuk mengajarkan kita tentang bagaimana Allah Swt. mendikte Nabi Muhammad saw. dalam menjawab penawaran orang kafir Quraisy, kemudian menyatakan dengan terang-terangan bahwa kita melepas diri dari kesyirikan. Kemudian, kita juga harus senantiasa berhati-hati terhadap penawaran dan janji-janji kaum kafir Quraisy kepada kaum muslim dalam hal agama. Khususnya karena hal ini misi dari agama mereka yang batil, serta menyatakan secara terangan-terangan bahwa agama Islam terpisah dari agama lain yang mengandung kesyirikan.

Hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dari golongan orang-orang yang kafir adalah dengan berusaha sebaik mungkin dalam menerima kebenaran dan menepis tuduhan pembenci Islam dengan dalil Al-Qur’an, dan melepaskan diri dari bentuk kesyirikan serta penganutnya. Kemudian tidak menerima penawaran dalam hal agama ataupun akidah dari orang-orang kafir Quraisy. Terakhir, menolak anggapan persamaan atau kemiripan antara agama Islam dengan agama yang lain karena itu merupakan anggapan batil secara syariat yang tidak akan sesuai dengan logika dan fakta. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Subuh-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-1446-H-Tadabur-Surah-Al-Kafirun-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 08:02:262025-04-03 08:02:26Tadabur Surah Al-Kafirun

Profil Orang Beriman dan Berakal dalam Islam

03/04/2025/in Feature /by Ard

Ceramah Tarawih di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Qaem Aulasyahied, S.Th.I, M.Ag. (Foto. Tsulusiyah)

Dalam Kajian Menjelang Berbuka pada 6 Maret 2025 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Qaem Aulasyahied, S.Th.I, M.Ag. yang merupakan Sekretaris Program Studi Ilmu Hadis UAD sekaligus anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan materi tentang profil orang beriman dan berakal dalam Islam.

Qaem Aulasyahied mengawali ceramahnya dengan mengutip Surah Ar-Rahman, yang mengingatkan bahwa kullu man alaiha fan yang berarti segala sesuatu di muka bumi bersifat fana (sementara), sedangkan yang kekal hanyalah Allah, pemilik segala kemuliaan dan kehormatan. Ia juga mengutip perkataan Jalaluddin Rumi, “Kalau kita bisa mencintai sesuatu yang sementara, mengapa kita tidak bisa mencintai sesuatu yang selamanya?” Hal ini menegaskan bahwa cinta yang paling menguntungkan adalah cinta kepada Allah Swt.

Dalam penjelasannya, Qaem Aulasyahied menguraikan makna bacaan salat, khususnya Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Kata alhamdu menurut tafsir Syekh Abu Bakar Al-Jazairi mengandung dua makna pujian. Pertama, ats-tsanau li dzatillah, yaitu pujian terhadap zat Allah yang Maha Kekal dan Maha Sempurna. Kedua, ats-tsanau li af’alihi ala ibadihi, yakni pujian terhadap segala tindakan Allah kepada hamba-Nya, termasuk pemberian umur, rezeki, kehidupan, dan kebahagiaan.

Meski sudah memiliki dasar keimanan, Qaem menegaskan bahwa keimanan manusia bisa naik dan turun. Ia mengutip sebuah hadis yang menggambarkan seorang Yahudi yang masuk Islam tetapi kemudian menghadapi musibah bertubi-tubi. Rasulullah saw. menegaskan bahwa Islam bukanlah jaminan untuk terhindar dari kesulitan, melainkan seperti tungku api yang menguji keimanan seseorang. Dari hadis ini, terdapat tiga pelajaran penting. Pertama, iman pasti diuji sebagaimana termaktub dalam Surah Al-Baqarah ayat 214. Kedua, Allah memerlukan pembuktian iman dari hamba-Nya. Ketiga, pembuktian iman menegaskan bahwa iman seseorang benar-benar berfungsi.

Menurutnya, ujian keimanan memiliki tingkatan yang berbeda, mulai dari al-ba’tsa u (ujian ringan), kemudian dhorro u (ujian berat seperti kemiskinan), hingga zilzalah (musibah yang mengguncang, seperti kehilangan orang terkasih). Allah menguji manusia untuk melihat sejauh mana keteguhan imannya. Terdapat dua tipe hamba Allah: mereka yang beriman hanya di lisan, tetapi tidak beriman di hati, dan mereka yang benar-benar mengimani Allah dan hari akhir.

Para ulama menjelaskan bahwa iman yang sejati adalah iman yang berfungsi, yaitu yang menjauhkan seseorang dari perbuatan maksiat. Qaem juga menegaskan bahwa ketika seseorang berbuat dosa, maka imannya sedang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa seseorang yang melakukan zina, minum khamar, atau mencuri, maka pada saat itu ia sedang dalam keadaan tidak beriman.

Sementara itu, Syekh Abu A’la Al-Maududi menjelaskan tiga indikator iman yang berfungsi dengan baik. Pertama, iman yang menjadikan pemiliknya mencintai Allah di atas segalanya, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 165. Kedua, iman yang mendorong seseorang untuk semangat dalam melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Ketiga, iman yang mengarahkan pemiliknya untuk berorientasi kepada kehidupan akhirat, sebagaimana termaktub dalam Surah Ibrahim ayat 2‒3.

Di akhir kajiannya, Qaem Aulasyahied menekankan bahwa cinta kepada Allah adalah cinta yang hakiki. Orang beriman bukanlah mereka yang tidak pernah berbuat dosa, tetapi mereka yang menyadari bahwa iman harus terus diuji dan dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan istigfar dan amal kebaikan, iman seseorang akan tetap berfungsi dan semakin kokoh. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ceramah-Tarawih-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Qaem-Aulasyahied-S.Th_.I-M.Ag_.-Foto.-Tsulusiyah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 07:50:092025-04-03 07:50:09Profil Orang Beriman dan Berakal dalam Islam

Menelaah Hakikat Kemenangan Sejati dalam Khutbah Idulfitri 1446 H

03/04/2025/in Terkini /by Ard

Khutbah Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Dalam khutbah Idulfitri 1446 H, yang berlangsung pada Senin, 31 Maret 2025, di Lapangan Sepak Bola Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Drs. H. Sahari selaku Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul menegaskan bahwa hakikat kemenangan bukan hanya sekadar merayakan hari raya, tetapi bagaimana seseorang tetap taat kepada Allah, takut kepada-Nya, dan menjalankan perintah-Nya dengan penuh keikhlasan.

Sebulan penuh umat Islam telah berjuang melawan hawa nafsu, menahan lapar dan dahaga, serta menjaga lisan dari kebohongan dan perkataan yang sia-sia. Inilah bentuk kemenangan sejati, sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nur ayat 52, “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya, serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”

Ia juga mengingatkan bahwa kemenangan sejati bukan hanya tentang menuntaskan ibadah puasa, tetapi bagaimana ketakwaan yang telah dilatih selama Ramadan dapat terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari. Seorang muslim harus berhati-hati dalam bertutur kata, menghindari amarah, serta menjauhi kebohongan agar puasanya tidak sia-sia.

Salah satu teladan ketakwaan datang dari kisah seorang budak penggembala yang tetap menjaga amanah meskipun diberi kesempatan untuk berbuat curang. Ketika ditawari untuk menjual seekor kambing yang bukan miliknya, budak tersebut menolak dengan tegas dan berkata, “Majikanku memang tidak tahu, tetapi Allah melihat segalanya.” Sikap ini menunjukkan bahwa rasa takut kepada Allah adalah kunci utama dalam menjaga kejujuran dan integritas.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa ketakwaan pasca-Ramadan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan ajaran Islam, seperti mendirikan salat, membayar zakat, serta menjaga nilai-nilai kejujuran dan kebaikan. Allah telah menciptakan manusia dengan fitrah yang cenderung kepada kebaikan, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ar-Rum ayat 30, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama (Islam), sesuai fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.”

Sebagai penutup, ia mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Idulfitri sebagai momen kembali kepada fitrah, memperbanyak infak dan sedekah, serta mengendalikan hawa nafsu.

“Mari kita pupuk dan rawat ketakwaan ini agar terus menjadi bekal dalam meraih kemenangan demi kemenangan selama hayat dikandung badan,” pesannya.

Semoga nilai-nilai yang telah diperoleh selama Ramadan dapat terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan setiap muslim sebagai pribadi yang lebih bertakwa, jujur, dan berakhlak mulia. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khutbah-Salat-Idulfitri-1446-Hijriah-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 07:42:562025-04-03 07:42:56Menelaah Hakikat Kemenangan Sejati dalam Khutbah Idulfitri 1446 H

Salat Idulfitri 1446 H di UAD Berlangsung Khidmat

03/04/2025/in Terkini /by Ard

Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar rangkaian acara Takbir Akbar dan Salat Idulfitri 1446 H di Lapangan Sepak Bola Kampus IV UAD. Acara yang berlangsung pada Senin, 31 Maret 2025 ini diawali dengan takbir bersama, dilanjutkan dengan salat Idulfitri yang dipimpin oleh imam, serta khutbah yang disampaikan oleh Drs. H. Sahari selaku Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, sebagai khatib.

Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Masjid Islamic Center UAD, LazisMu UAD, dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tamanan, serta dukungan penuh dari Drs. H. Sahari. 

Dalam khutbahnya, Drs. H. Sahari menekankan pentingnya ketakwaan sebagai buah dari ibadah puasa di bulan Ramadan. Ia mengutip Surah Al-Baqarah ayat 183 yang menegaskan bahwa puasa bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan. Ketakwaan ini menjadi kunci kebahagiaan dan keberuntungan seorang muslim dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Khatib juga menyampaikan kisah inspiratif tentang seorang budak penggembala kambing yang menolak menjual hewan gembalaannya karena rasa takutnya kepada Allah Swt. Kejujuran dan ketaatannya berujung pada kemerdekaannya serta keberkahan hidup yang ia peroleh. Dari kisah ini, jamaah diingatkan bahwa sifat taat dan takut kepada Allah harus menjadi bagian dari fitrah seorang muslim.

Mengutip Surah Ar-Rum ayat 30, Drs. H. Sahari mengajak jamaah untuk mempertahankan nilai-nilai ketakwaan pasca-Ramadan. Ia menegaskan pentingnya membiasakan perilaku baik seperti berinfak, bersedekah, mengendalikan hawa nafsu, memaafkan kesalahan orang lain, dan segera bertaubat dari perbuatan dosa. Dengan semangat kemenangan dan optimisme, umat Islam diharapkan terus melestarikan ibadah dan meningkatkan kualitas diri.

Salat Idulfitri di UAD ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan agar umat Islam senantiasa menjadi insan yang bertakwa, optimis, dan mendapatkan keselamatan dunia serta kebahagiaan di akhirat. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelaksanaan-Salat-Idulfitri-1446-Hijriah-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-03 07:35:252025-04-03 07:35:25Salat Idulfitri 1446 H di UAD Berlangsung Khidmat

Masyarakat Inklusif dan Peran Perempuan dalam Mewujudkannya

01/04/2025/in Feature /by Ard

Pengajian Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) 1446 H di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Pembahasan mengenai masyarakat inklusif menjadi sorotan dalam sesi keempat Pengajian Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Yogyakarta 1446 H yang berlangsung di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Minggu, 16 Maret 2025. Pemateri utama, Wakil Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ro’fah Makin, M.A., Ph.D., menekankan bahwa inklusi sosial bukan sekadar memberi kesempatan kepada kelompok rentan, tetapi memastikan keterlibatan mereka benar-benar bermakna.

Masyarakat inklusif adalah lingkungan yang memastikan setiap individu, terlepas dari latar belakang, kondisi ekonomi, atau identitasnya, memiliki akses yang sama terhadap peluang, sumber daya, dan partisipasi dalam kehidupan sosial. Konsep ini mencakup berbagai aspek, mulai dari inklusi gender, ekonomi, ras, agama, hingga disabilitas. Namun, masih banyak kelompok yang mengalami eksklusi sosial akibat perbedaan identitas sosial mereka. 

“Orang miskin sering kali dipinggirkan karena keterbatasan finansial untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Begitu pula dengan kelompok minoritas yang haknya kerap terabaikan hanya karena perbedaan keyakinan,” ungkapnya.

Dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, perempuan memiliki peran strategis dalam berbagai sektor, mulai dari advokasi keadilan sosial, pembuatan kebijakan yang berpihak pada perempuan dan kelompok rentan, hingga pembangunan ekonomi berbasis komunitas. Hingga kini, ‘Aisyiyah telah banyak berkontribusi dalam memperjuangkan kesetaraan melalui kebijakan yang mendukung hak-hak perempuan, anak, lansia, serta masyarakat miskin. Inklusi juga memiliki dampak yang luas bagi masyarakat secara keseluruhan. Tidak hanya menguntungkan kelompok yang terpinggirkan, tetapi juga menciptakan sistem yang lebih adil dan efisien. 

“Pengadaan lift dan kursi khusus di tempat umum awalnya ditujukan untuk penyandang disabilitas, tetapi nyatanya semua orang dapat merasakan manfaatnya. Inilah bukti bahwa masyarakat inklusif membawa manfaat bagi semua pihak,” tambahnya.

Persoalan sosial seperti kesenjangan ekonomi, diskriminasi berbasis agama, perubahan iklim, serta keterbatasan akses pendidikan dan layanan publik masih menjadi tantangan besar. Di Yogyakarta, misalnya, kesenjangan sosial semakin tinggi dengan naiknya harga tanah dan dominasi sektor pariwisata yang belum sepenuhnya pulih pascapandemi. Hal ini semakin mempersulit kelompok ekonomi lemah untuk bertahan. Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan interseksionalitas menjadi sangat penting. Interseksionalitas membantu memahami bagaimana berbagai identitas sosial seseorang, seperti gender, ras, status ekonomi, dan disabilitas, saling beririsan dan dapat memperparah marginalisasi.

“Seorang perempuan difabel yang juga berasal dari keluarga miskin akan menghadapi diskriminasi berlapis-lapis. Oleh karena itu, kebijakan yang dibuat harus mempertimbangkan berbagai dimensi ketidakadilan ini,” imbuhnya.

Sebagai penutup, ia menyampaikan bahwa membangun masyarakat inklusif bukan hanya tugas satu kelompok saja, tetapi tanggung jawab semua pihak. Ia menegaskan bahwa laki-laki harus dilibatkan sebagai mitra terbaik dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Kemudian, setelah berbagai tantangan berhasil diatasi, laki-laki dan perempuan dapat bergerak bersama sebagai mitra untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Pimpinan-Wilayah-‘Aisyiyah-PWA-1446-H-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-01 07:21:142025-04-01 07:21:14Masyarakat Inklusif dan Peran Perempuan dalam Mewujudkannya

Mahasiswa UAD Juara Pilmapres PTMA 2025

01/04/2025/in Prestasi /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Juara Pilmapres PTMA 2025 (Foto. Bimawa UAD)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia 2025. Kompetisi bergengsi ini menjadi sarana bagi mahasiswa terbaik dari berbagai PTMA untuk menunjukkan keunggulan akademik, prestasi, dan wawasan mereka.

Dalam ajang tersebut, Andi Bintang Toar Dondok, mahasiswa Program Studi Informatika UAD, berhasil meraih juara I Liga 1, mengungguli peserta dari berbagai PTMA di Indonesia. Sementara itu, Arya Eka Putra, mahasiswa Program Studi Bisnis Jasa Makanan UAD, turut mencetak prestasi dengan meraih juara I Liga Diploma.

Pilmapres PTMA 2025 dimulai dengan tahap pendaftaran pada 5 Maret 2025, diikuti oleh seleksi hingga akhirnya pengumuman pemenang dilakukan pada Selasa, 25 Maret 2025, melalui Zoom Meeting. Kompetisi ini terdiri atas empat kategori, yakni Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Liga Diploma.

Kegiatan tersebut adalah penyelenggaraan Pilmapres PTMA yang kelima, dengan tujuan utama meningkatkan prestasi akademik, wawasan, serta motivasi mahasiswa untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam dunia pendidikan maupun masyarakat. Prestasi yang diraih mahasiswa UAD ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi kampus, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengembangkan diri dalam berbagai bidang. Semangat juara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa PTMA lainnya untuk terus mengasah kemampuan dan berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi. (daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Juara-Pilmapres-PTMA-2025-Foto.-Bimawa-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-01 07:12:052025-04-01 07:12:05Mahasiswa UAD Juara Pilmapres PTMA 2025

HMPS Ilmu Hadis UAD Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani

01/04/2025/in Terkini /by Ard

HMPS Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani (Foto. HMPS Ilmu Hadis)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar kegiatan sosial di Panti Asuhan Bina Insani, Moyudan, Sleman, dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah berjalan selama dua periode terakhir, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sosial sekitar.

Pada Ramadan tahun ini, pengurus HMPS Ilmu Hadis UAD terlibat aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan di panti asuhan tersebut. Mereka dijadwalkan untuk menjadi imam salat Tarawih dan mengisi kuliah tujuh menit (kultum) seusai salat, dengan materi yang menitikberatkan pada pembinaan akhlak dan pemahaman agama yang dipelajari di bangku kuliah. Kegiatan ini diawali dengan buka puasa bersama oleh santri, pengurus panti, serta mahasiswa yang tergabung dalam program pengabdian ini.

Ketua HMPS Ilmu Hadis UAD menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dari kepedulian sosial mahasiswa serta komitmen untuk berkontribusi dalam masyarakat. “Kami ingin hadir tidak hanya sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang turut andil dalam menebarkan nilai-nilai kebaikan. Ramadan adalah momen yang tepat untuk berbagi dan memperkuat ikatan sosial, terutama dengan adik-adik santri di panti asuhan ini,” ujar Khairul.

Acara itu disambut dengan antusias oleh para santri yang dengan penuh semangat mengikuti setiap rangkaian acara. Mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga dalam aspek keagamaan, tetapi juga merasakan kehangatan kebersamaan dengan mahasiswa yang hadir. Pengurus panti asuhan pun menyambut baik kehadiran mahasiswa HMPS Ilmu Hadis dan mengapresiasi konsistensi mereka dalam berbagi ilmu serta membimbing para santri.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran adik-adik mahasiswa dari UAD yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan kebersamaan dengan anak-anak kami. Ini adalah bentuk kepedulian yang luar biasa dan semoga dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujar salah satu pengurus Panti Asuhan Bina Insani.

Dengan kegiatan ini, HMPS Ilmu Hadis UAD berharap dapat terus menebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin serta mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Ke depan, HMPS Ilmu Hadis UAD berkomitmen untuk terus mengembangkan program pengabdian yang lebih bermanfaat, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai Islam yang inklusif, diharapkan kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk turut serta dalam aksi sosial yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar. (Daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/HMPS-Ilmu-Hadis-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Berbagi-Ilmu-di-Panti-Asuhan-Bina-Insani-Foto.-HMPS-Ilmu-Hadis.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-01 07:03:152025-04-01 07:03:15HMPS Ilmu Hadis UAD Berbagi Ilmu di Panti Asuhan Bina Insani

Tadabur Surah Al-Bayyinah

01/04/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Subuh RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H Tadabur Surah Al-Bayyinah (Foto. Salsya)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menjalankan Kajian Subuh di Masjid Islamic Center pada 19 Maret 2025 yang dipaparkan oleh Ustaz Bagus Prayitno. Kajian tersebut bertema “Tadabur Surah Al-Bayyinah” dengan harapan agar kita semua ikhlas beribadah karena Allah Swt. dan selalu taat kepada Allah serta Rasulullah saw.

Surah Al-Bayyinah merupakan surah yang ke-98 dan terdiri atas 8 ayat. Menurut mayoritas pendapat para ulama dan riwayat hadis yang paling sahih, bahwasanya surah tersebut adalah surah Madaniyah yang diturunkan setelah Nabi Muhammad saw. hijrah dari Makkah ke Madinah.

Terdapat sebuah hadis dari Anas bin Malik yang mengatakan bahwa Jibril berbicara kepada Nabi Muhammad saw. jika Allah Swt. menyuruhnya agar dibacakan surah ini kepada Ubay bin Ka’ab. Maka kemudian Rasulullah saw. berkata kepada Ubay, “Allah Swt. menyuruhku untuk membacakan surah ini kepadamu.” Dan setelah itu, Ubay menangis tatkala namanya pun disebutkan dalam Surah Al-Bayyinah.

Tadabur dalam Surah Al-Bayyinah tentunya akan menjadi pelajaran serta hikmah untuk kita sebagai umat muslim. Pertama, Allah Swt. tidak ingin menjadikan kita sebagai golongan yang dimurkai oleh-Nya seperti kaum Yahudi dan Nasrani yang mana mereka berilmu tanpa amal. Mereka mengetahui bahwa akan datang seorang rasul yang bernama Ahmad sebagai penutup kenabian dan ketika Rasulullah saw. datang dengan membawa bukti yang nyata dan jelas, justru mereka malah berpaling.

Hikmah selanjutnya yakni agar kita selamat di dunia dan akhirat dengan berpegang teguh kepada dua hal yaitu sabda Nabi Muhammad saw. dan firman Allah Swt. Kita pun harus mengikuti kebenaran apa bila kebenaran tersebut telah sampai kepada kita walau berisiko kehilangan hal yang bersifat duniawi.

Pelajaran selanjutnya adalah agar kita ikhlas dalam beribadah kepada Allah Swt. dan menjadikan sesuatu hal yang kita lakukan itu karena dan demi Allah Swt. Insyaallah segala hal yang kita lakukan akan terasa lebih mudah. Kita juga perlu meningkatkan ketaatan kepada Allah Swt. sebagai modal untuk masuk surganya Allah Swt. karena kunci masuk surga ada dua yaitu taat kepada Allah Swt. dan taat kepada Rasulullah saw.

Terakhir, kita juga harus yakin bahwasanya segala ibadah yang kita lakukan jika itu ikhlas karena Allah Swt. niscaya telah dipersiapkan hadiah yang indah dari Allah Swt. yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dengan penuh kenikmatan. (by Salsya Yunita)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Subuh-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-1446-H-Tadabur-Surah-Al-Bayyinah-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-01 06:51:532025-04-01 06:51:53Tadabur Surah Al-Bayyinah

Tadabur Surah Al-Lahab

31/03/2025/in Terkini /by Ard

Kajian subuh Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tentang tadabur surah Al-Lahab (Foto. Salsya)

Kajian Subuh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah dilaksanakan pada 5 Maret 2025 lalu di Masjid Islamic Center dengan tema “Tadabur Surah Al-Lahab” oleh Ustaz Maulana Arinal Haq. Kajian rutin tersebut dijalankan untuk memberikan pemahaman dan diharapkan mampu membawa keberkahan serta menambah amalan kita semua di bulan Ramadan.

Berbicara tentang bulan Ramadan, berarti kita juga bicara tentang Al-Qur’an, karena turunnya Al-Qur’an terdapat di bulan Ramadan. Keutamaan membaca Al-Qur’an di antaranya yakni akan memberikan syafaat kita pada hari kiamat.

Salah satu Surah Al-Qur’an yang diturunkan di Makkah yakni Surah Al-Lahab, surah tersebut diturunkan karena Abu Lahab dan istrinya yang sangat membangkang dari ajaran Rasulullah saw. dan mereka sangat sering menghalangi Nabi Muhammad saw. saat berdakwah secara terang-terangan.

Ketika suatu hari Rasulullah saw. naik ke bukit Safa, beliau berseru mengumpulkan umatnya dan berkata, “Apa pendapat kalian wahai umatku jika aku beri tahu kalian bahwa pasukan berkuda atau musuh akan menyerang kita pada hari ini atau sore nanti?” Kemudian umat menjawab bahwa mereka sangat percaya kepada Nabi Muhammad saw. Lalu Nabi berkata, “Maka sesungguhnya aku adalah peringatan bagi kalian dari sebelum datangnya azab yang sangat pedih.”

Mendengar hal itu, Abu Lahab datang dan mengucapkan, “Terlaknatlah engkau wahai Muhammad, engkau hanya mengumpulkan kami untuk sekadar memberitahukan hal itu.”

Lihatlah bagaimana Abu Lahab menyepelekan Nabi Muhammad saw. Istrinya pun pernah menaburi duri di jalan yang mana Rasulullah saw. akan melewati jalan itu.

Tafsir ayat-ayat pada Surah Al-Lahab dapat kita tadaburi bahwasanya Allah Swt. sudah memperingatkan kepada siapa saja bukan hanya kepada Abu Lahab dan istrinya, yang menentang ajaran-ajaran Rasulullah saw. jika ia akan binasa. Sebanyak apa pun harta yang kita punya, jika masih berani membangkang dalam ajaran Rasulullah saw. maka api neraka menanti kita di akhirat nanti.

Hikmah yang bisa kita ambil dari surah tersebut bahwasanya harta, tahta, dan keturunan tidaklah penting di hadapan Allah Swt. karena yang terpenting adalah iman dan juga takwa. Poin terakhir yang bisa kita ambil ialah jika kita berteman dengan seseorang yang sering berbuat maksiat maka niscaya kita pun akan terkena dampaknya.

Bertemanlah dengan ia yang selalu menjauhi apa yang tidak dituntunkan oleh Nabi Muhammad saw. agar keimanan dan ketakwaan kita semakin bertambah sehingga bisa menolong kita di yaumul akhir. (sls)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-subuh-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-tentang-tadabur-surah-Al-Lahab-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-31 01:28:152025-03-31 01:28:15Tadabur Surah Al-Lahab
Page 36 of 387«‹3435363738›»

TERKINI

  • Pesan Penting Ibadah Iduladha10/06/2025
  • Prodi Akuntansi UAD Perkuat Literasi Ekonomi dan Lingkungan di Thailand10/06/2025
  • Dosen Pendidikan Biologi UAD Gelar Pelatihan STEM Berbasis NGSS untuk Guru SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta10/06/2025
  • Mahasiswa Pendidikan Biologi UAD Berbagi Lewat Pelatihan POC10/06/2025
  • Mahasiswa UAD Jadi Fasilitator Keamanan Pangan Program “Sapa Kampus”10/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara 1 Nasional Solo Vokal Pop di Ajang Euphoria Art 202508/06/2025
  • Mahasiswa PBSI UAD Raih Juara III Lomba Esai Victory Cup 202507/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025

FEATURE

  • Aninda Cahaya Putri: Manfaatkan Roadmap untuk Kuliah08/06/2025
  • Counter Attack Jadi Senjata Rahasia UKM Futsal UAD08/06/2025
  • Peran Mahasiswa Hadapi Krisis Seksual08/06/2025
  • Wisudawan Terbaik UAD Temukan Makna Ilmu dalam Syukur dan Cinta Alam08/06/2025
  • Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM07/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top