• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

UAD, Edutourism, dan Blended Learning

09/05/2022/in Terkini /by Ard

Foto kampus utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari ketinggian (Foto: Humas UAD)

“Selama pandemi Covid-19, ada beberapa program yang tertunda. Seperti Edutourism, yaitu Eduwisata atau Wisata Pendidikan di kompleks Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD),” ujar Dr. Muchlas, M.T. Rektor UAD saat memberikan sambutan pada acara bersama forum wartawan.

Edutourism ini sebenarnya sudah digagas lama, yang dirancang menggabungkan pariwisata dan pendidikan, kemudian dikemas menjadi program perjalanan edukasi yang bisa diakses secara individu atau kelompok masyarakat umum.

Muchlas juga menyampaikan perihal program internasionalisasi UAD, yakni sampai sekarang telah menjalin kerja sama dengan 48 negara dan kurang lebih 100 perguruan tinggi.

“Terkait pengiriman mahasiswa ke mitra kerja sama luar negeri terus berlangsung. Begitu juga dengan mahasiswa asing ke UAD, walaupun secara fisik tidak hadir, mereka mengikuti kegiatan perkuliahan secara daring. Dan belum lama ini kami mengirim lima mahasiswa UAD ke Eropa,” tambahnya.

Lebih lanjut terkait perkuliahan tatap muka, Muchlas menuturkan bahwa tahun ini UAD belum sepenuhnya tatap muka. Masih menggunakan sistem blended learning. “Insyaallah, semester depan hampir dipastikan sedikit daringnya atau tatap mukanya lebih besar,” jelasnya.

Senada dengan penyampaian sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D. menambahkan bahwa semester depan perkuliahan masih menggunakan sistem blended, tetapi sistem kali ini berbeda dengan sebelumnya.

“Semester depan kami merencanakan sistem blended-nya adalah berbasis pada mata kuliah, bukan berbasis peserta atau mahasiswa,” terangnya. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-kampus-utama-Universitas-Ahmad-DahlanUAD-dari-ketinggian-Foto-Humas-UAD.jpg 1080 1911 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-09 08:18:402022-05-09 08:21:03UAD, Edutourism, dan Blended Learning

Delapan Kompetensi Keadaban Digital yang Perlu Diketahui

07/05/2022/in Feature /by Ard

Berbicara mengenai dakwah, selama ini kita mengenal dakwah secara konvensional dan penggunaan media digital telah dimulai sejak tahun 90-an. Perkembangan internet sekarang ini luar biasa melakukan penetrasi di berbagai belahan bumi sampai memasuki ruang-ruang kecil di setiap sendi kehidupan. Sehingga, jika dahulu terbiasa dengan informasi terbatas, sekarang menerima informasi tanpa batas.

Hal ini disampaikan oleh Ustaz Muhammad Aziz. S.T., M.Cs. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) dan juga sebagai dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selaku narasumber dalam agenda bertajuk Tausiyah Online. Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PWM DIY pada Senin, (25-04-2022) secara daring melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube mediamuID, dengan mengusung tema “Reformulasi Dakwah Melalui Medsos untuk Keadaban Digital”.

Selanjutnya ia menyampaikan lahirnya istilah agama digital yang muncul pada 2012, istilah ini digunakan untuk menentukan jenis-jenis ekspresi keagamaan yang terjadi di media digital dan berdampak pada praktik keagamaan. Misalnya, salat jamaah secara virtual, pembayaran zakat virtual, dan ziarah virtual. 

“Inilah perkembangan dari penggunaan teknologi digital dalam mendekati praktik keagamaan. Teknologi digital berhasil membentuk praktik beragama dengan cara baru dan mengarah pada apa yang selama ini menjadi kekhawatiran para ahli,” ujar Ustaz Aziz.

Muhammad Aziz. S.T., M.Cs. (kanan) Ketua PWM DIY sekaligus dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) narasumber Tausiyah Online yang diadakan PWM DIY (Foto: Ghufron)

Menurutnya, teknologi digital dapat meningkatkan sekaligus melemahkan partisipasi publik atau masyarakat. “Salah satu titik lemah dari penggunaan teknologi digital dalam praktik keagamaan adalah melemahkan kohesivitas nilai-nilai sosial di antara umat beragama atau bagi Islam itu sendiri. Sedangkan dalam dunia pendidikan, menurut Al-Humaid (2019) mengatakan bahwa teknologi digital bisa mengakibatkan dehumanisasi pendidikan atau distorsi hubungan antara guru dan murid, bahkan berakibat pada kesenjangan sosial antara si kaya dengan si miskin.”

Terkait keadaban di ruang digital, Ustaz Aziz menampilkan data yang menyebutkan 115 juta gambar dihapus dari internet setiap tahun karena komentar negatif dan kasar. Kemudian statistik dari berbagai laporan di seluruh dunia menunjukkan bahwa rata-rata lebih dari 30 persen anak muda pernah mengalami cyberbullying atau pelecehan online. Pelecehan online ini diketahui dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, ras, agama, atau jenis kelamin di mana pun mereka berada. 

Hasil survei DCI tahun 2020 menyebutkan tingkat kesopanan warga internet (warganet) Indonesia paling buruk se-Asia Pasifik dan meningkat setiap tahunnya. “Dengan kata lain, diksi-diksi yang dipakai oleh warganet Indonesia itu kasar, mengandung perundungan, dan pelecehan. Hal ini sangat memprihatinkan, padahal Indonesia dikenal sebagai muslim country karena mayoritas berpenduduk muslim. Sayangnya, dalam implementasi nilai-nilai keislaman tidak dilakukan dan tingkat kesopanannya sangat buruk,” jelasnya.

Kemudian, berdasarkan data survei DCI tahun 2021 yang dipaparkan oleh Ustaz Aziz, dari 32 negara sebanyak 30 persen responden melaporkan keadaban digital memburuk selama pandemi, sebanyak 82 persen negara yang disurvei melaporkan keadaban digital lebih buruk selama pandemi, serta semua usia dan jenis kelamin setuju bahwa tingkat keadaban digital tidak terlalu baik.

Dari data tersebut, ia menekankan jika permasalahan ini menjadi tanggung jawab bersama, baik para ulama, cendikiawan, akademisi, dan orang tua untuk menyampaikan kepada publik tentang bagaimana agar bisa menjaga etika dalam bermedia sosial, serta lebih beradab dalam penggunaan teknologi digital.

Sementara itu, dalam mendefinisikan keadaban digital, Ustaz Aziz memaparkan beberapa definisi dari beberapa tokoh. Salah satunya menurut Dr. Rusdiyanta, S.I.P., S.E., M.Si. bahwa adab adalah segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti, atau akhlak. Beradab adalah berbudi bahasa yang baik berlaku sopan.

Kemudian dalam bahasa yang lebih masa kini, keadaban digital sering kali disebut dengan netiquette yang secara harfiah merupakan versi modern dari etika di internet. Dalam interpretasinya, komunikasi melalui ruang digital lebih berpotensi menciptakan kesalahpahaman akibat absennya kontak tatap muka, bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah. Namun, secara prinsip, memikirkan apa yang akan dikatakan dan bagaimana mengatakannya secara langsung sama pentingnya ketika dilakukan secara online. Selalu berpikir sebelum mengirimkan informasi atau menyebarkannya. 

Lebih lanjut mengenai pergeseran aktivitas masyarakat akibat teknologi, Ustaz Aziz menyebutkan kalau fasilitas teknologi makin mudah dijangkau masyarakat telah menggeser aktivitas masyarakat dari realitas nyata ke realitas maya. 

Perpindahan ini menciptakan perilaku disinhibition online effect yang terbagi menjadi dua kategori yaitu disinhibisi jinak menggambarkan perilaku saat orang mungkin mengungkapkan diri lebih banyak di internet daripada di kehidupan nyata, atau berusaha keras untuk membantu seseorang atau menunjukkan kebaikan. Selain itu terdapat toxic disinhibition yang menggambarkan perilaku mencakup bahasa kasar, ancaman, dan mengunjungi tempat-tempat pornografi, kejahatan, juga kekerasan di tempat-tempat yang mungkin tidak dikunjungi orang tersebut dalam kehidupan nyata.

Dalam mengakhiri pemaparannya, Ustaz Aziz memberikan delapan kompetensi keadaban digital yang perlu diketahui oleh warganet, yang masing-masing dapat dikembangkan pada tiga tingkatan yaitu kewarganegaraan, kreativitas, dan daya saing. 

Delapan kompetensi keadaban digital yaitu:

  1. Identitas warga digital yaitu kemampuan untuk membangun dan mengelola identitas yang sehat secara luring dan daring dengan integritas.
  2. Manajemen waktu layar yaitu kemampuan untuk mengatur waktu layar seseorang, multitasking, dan partisipasi dalam game online serta media sosial dengan kontrol diri.
  3. Manajemen cyberbullying yaitu kemampuan untuk mendeteksi situasi cyberbullying dan menanganinya dengan bijak. 
  4. Manajemen keamanan siber yaitu kemampuan untuk melindungi data seseorang dengan membuat kata sandi yang kuat dan mengelola berbagai serangan siber.
  5. Manajemen privasi yaitu kemampuan untuk menangani semua informasi pribadi yang dibagikan secara online untuk melindungi privasi seseorang dan orang lain.
  6. Berpikir kritis yaitu kemampuan untuk membedakan antara informasi yang benar dan salah, konten yang baik dan berbahaya, serta kontak online yang dapat dipercaya dan dipertanyakan.
  7. Jejak digital yaitu kemampuan untuk memahami sifat jejak digital dan konsekuensinya dalam kehidupan nyata serta untuk mengelolanya secara bertanggung jawab.
  8. Empati digital yaitu kemampuan untuk menunjukkan empati terhadap kebutuhan dan perasaan diri sendiri juga orang lain secara online. (guf)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Aziz.-S.T.-M.Cs_.-Ketua-PWM-DIY-sekaligus-dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-kanan-narasumber-Tausiyah-Online-yang-diadakan-oleh-PWM-DIY-Foto-Ghufron.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-07 06:19:002022-05-07 06:27:57Delapan Kompetensi Keadaban Digital yang Perlu Diketahui

Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Rumah Tangga

30/03/2022/in Terkini /by Ard

Pengelolaan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan di Dukuh Ngunan-unan oleh Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si. Dosen FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan inovasi melalui optimalisasi peran pekarangan rumah untuk ketahanan pangan di Padukuhan Ngunan-unan, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul. Dilansir dari UADMAGZ yang tayang di kanal YouTube UAD pada Selasa, 29-03-2022, Dini menjelaskan bahwa pekarangan biasanya identik dengan kenyamanan dan keindahan, tetapi ternyata bisa lebih dari itu.

Berawal dari disertasinya yang mengangkat bahasan seputar dinamika ketahanan pangan rumah tangga sangat miskin, Dini berinisiatif untuk memberikan solusi melalui implementasi kawasan rumah pangan lestari. Hal ini ternyata sudah diterapkan di Dukuh Ngunan-unan dengan Kepala Dukuh sebagai pelopornya. Mereka telah membuat pekarangan rumah menjadi sebuah usaha yang akan membantu untuk mandiri dalam ketahanan pangan.

Terhadap program-program yang sudah ada, Dini dan tim melakukan tata kelola yang lebih baik agar warga mendapatkan hasil yang optimal. Di pekarangan, kini mereka mulai menanam sayur, buah, dan obat yang nantinya bisa dikonsumsi. “Kami juga menambah dengan protein yaitu melalui pengadaan budidaya lele dalam beton,” papar Dini. Kini terhitung sudah ada 130 tempat budidaya lele yang tersebar di seluruh Dukuh Ngunan-unan.

Dosen Ekonomi Pembangunan tersebut berharap semoga program ini bisa menjadi lebih besar lagi, tidak hanya fokus pada ketahanan pangan, tetapi juga kelestarian lingkungan. Saat ini, pekarangan juga sudah diberdayakan untuk pengolahan limbah rumah tangga maupun pertanian. Keduanya diolah menjadi media tanam dan kompos yang juga bisa bernilai ekonomis.

Terakhir, untuk jangka panjang, Dini dan tim berupaya untuk melakukan pemaksimalan potensi lokal dengan menjadikan pekarangan pangan sebagai lumbung mataraman. Pada tahun 2021, Dukuh Ngunan-unan berhasil terpilih menjadi salah satu destinasi wisata baru oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika kedua poin tersebut bersinergi, maka pemberdayaan akan semakin kuat dan warga akan menikmati hasilnya. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengelolaan-Pekarangan-untuk-Ketahanan-Pangan-di-Dukuh-Ngunan-unan-Foto-Tsabita-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-30 13:39:172022-03-30 13:42:53Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Rumah Tangga

General Lecture Interprofessional Education

29/03/2022/in Terkini /by Ard

dr. Barkah Djaka Purwanto, Sp. PD-KGH FINASIM Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memaparkan materi pada Kuliah Umum Interprofessional Education (Foto: Farida)

Kolaborasi antara Fakultas Farmasi, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah umum dengan tajuk “Interprofessional Education” pada Sabtu, 26 Maret 2022. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Farmasi UAD. Hadir sebagai pemateri adalah dr. Barkah Djaka Purwanto, Sp. PD-KGH. FINASIM. selaku dosen Fakultas Kedokteran UAD.

Dwi Utami, S.Si., M.Si., Apt. selaku Kepala Program Studi Sarjana Farmasi UAD menyampaikan, kolaborasi ini akan menjadi suatu motor penggerak, tempat antara satu mahasiswa dengan yang lain dapat saling mengenal, kolaborasi, juga menginisiasi kegiatan lain yang diminati. Kolaborasi sangat penting di lingkup kesehatan, karena akan saling berinteraksi pada saat dunia kerja.

Lebih lanjut, Barkah menyampaikan Interprofessional Education (IPE) merupakan praktik kolaborasi antara dua atau lebih profesi kesehatan yang saling mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan. IPE menjadi suatu metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis kelompok untuk menciptakan suasana belajar kolaborasi untuk mewujudkan praktik kolaborasi di lapangan kerja. IPE akan terjadi ketika anggota dari dua atau lebih profesi belajar tentang dan dari satu sama lain.

“Mahasiswa yang mendapatkan IPE kemungkinan lebih memahami peran dan tanggung jawab antar profesi, karena akan memahami peran masing-masing. Kompetensi yang menjadi dasar IPE yaitu nilai atau etika dalam praktik, peran atau tanggung jawab, komunikasi antarprofesi serta tim, dan kerja sama,” papar Barkah.

Aktor yang dapat berkecimpung untuk mengimplementasikan IPE yaitu pemimpin di bidang kesehatan dan pendidikan, mahasiswa dan profesional kesehatan yang berkomitmen, pendidik serta individu, dan komunitas atau masyarakat. Manfaat IPE dalam kemajuan menuju universal health yaitu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan akses keprofesian kesehatan, meningkatkan kepercayaan pada profesional kesehatan, pengurangan biaya perawatan kesehatan, meningkatkan praktik, dan produktivitas di tempat kerja.

Terakhir Barkah berharap dengan adanya kuliah umum ini dapat mengantarkan mahasiswa menjadi manusia yang holistik dalam menangani semua kasus di masyarakat. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-Barkah-Djaka-Purwanto-Sp.-PD-KGH-FINASIM-selaku-Dosen-Fakultas-Kedokteran-Universitas-Ahmad-Dahlan-sedang-memaparkan-materi-pada-Kuliah-Umum-Interprofessional-Education.-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-29 08:36:292022-03-29 08:36:29General Lecture Interprofessional Education

Dosen Teknik Kimia UAD Kembangkan Potensi Mikroalga Aurantiochytrium

11/03/2022/in Terkini /by Ard

Dosen Program Studi Teknik Kimia UAD, Dr. –Ing. Suhendra, S.T., M.Sc. saat menunjukkan sampel mikroalga yang sudah diisolasi (Foto: Eka Marcella)

Penelitian terkait mikroalga sudah banyak dilakukan di luar negeri, tetapi di Indonesia masih kurang diperhatikan, khususnya mikroalga Aurantiochytrium. Inilah salah satu hal yang mendasari dosen Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. –Ing. Suhendra, S.T., M.Sc., mengembangkan penelitian terkait potensi mikroalga Aurantiochytrium sebagai pakan ternak, biodiesel, hingga vaksin Covid-19.

“Tahun 2016 kurang lebih saya mulai berinteraksi dengan mikroalga ini di Jerman, yang memang digunakan untuk memproduksi omega-3. Ini merupakan polyunsaturated fatty acids atau asam lemak tak jenuh berantai panjang yang dipakai untuk memproduksi biokimia dalam tubuh sehingga dapat menjaga kesehatan jantung, otak, dan lain sebagainya,” paparnya dalam kanal YouTube resmi UAD yang tayang pada, Senin (07-03-2022).

Mikroalga Aurantiochytrium merupakan mikroalga yang hanya terdapat di hutan bakau atau di perairan laut. Suhendra mengungkapkan bahwa di Jerman, pada awalnya mikroalga ini diambil atau diisolasi kemudian diproduksi secara massal untuk pakan ikan dan pakan ternak. Pada tahun 2019, mikroalga mulai disempurnakan untuk produk nutrisi dan kosmetik yang banyak dijual di supermarket di Jerman. Hal tersebut menunjukkan bahwa mikroalga ini sangat aman dikonsumsi. Selain itu, dari mikroalga yang sama mampu menghasilkan squalene yang merupakan bahan baku utama adjuvant vaksin Covid-19 dari Pfizer.

“Di UAD kami menggunakannya untuk riset, alhamdulillah sejak 2019 lalu sudah melakukan isolasi (red: pengambilan) sampel mikroalga ini dari beberapa hutan bakau di Kulon Progo, Raja Ampat, Bangka Belitung, Mataram, Lombok, Manado, dari beberapa tempat di Indonesia. Uniknya lagi, termasuk dari tempat paling utara di Kalimantan dan tempat paling timur di Papua,” ungkapnya.

Dosen Teknik Kimia tersebut mengungkapkan sudah ada beberapa perusahaan besar seperti PT Pertamina yang datang ke laboratorium UAD untuk melakukan penjajakan kerja sama. Harapannya di masa depan mikroalga bisa digunakan untuk produksi bahan baku bioenergi maupun biokimia yang mendukung ketahanan industri nasional dan strategis di Indonesia.

Tidak berhenti sampai di situ, Suhendra beserta tim riset UAD berkolaborasi dengan lembaga nasional dan para pengusaha berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang dinantikan oleh masyarakat seperti salah satu contohnya pakan ikan.

“Kita negara peternakan, sayangnya pakan ternak kita impor. Kita negara perikanan tetapi pakan ikan kita juga impor, terutama pakan ikan untuk sumber polyunsaturated fatty acid-nya. Oleh sebab itu, kami akan bekerja sama dengan beberapa lembaga riset nasional dan para pengusaha yang memang memerlukan pakan ternak maupun pakan ikan yang umumnya mereka beli dari impor. Kami desainkan untuk mereka, kultivasi di sini, dan panen di sini,” tutupnya. (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dosen-Program-Studi-Teknik-Kimia-UAD-Dr.-–Ing.-Suhendra-S.T.-M.Sc_.-saat-menunjukkan-sampel-mikroalga-yang-sudah-diisolasi.-Foto-Eka-Marcella.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-11 11:35:212022-03-11 11:35:21Dosen Teknik Kimia UAD Kembangkan Potensi Mikroalga Aurantiochytrium

KKN UAD Ajak Masyarakat Sadari Pentingnya Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

24/02/2022/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ajak masyarakat sadari pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga (Foto: Istimewa)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 88 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan sosialisasi pelatihan pengolahan sampah rumah tangga di Pedukuhan Terong 1, Terong, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung hari Rabu, 16 Februari 2022 dan dihadiri oleh warga-warga dari tiga pedukuhan yang ada di Kalurahan Terong yaitu Pedukuhan Terong 1, Pencitrejo, dan Rejosari 1.

Sosialisasi dilakukan atas kerja sama pemerintahan Bantul dan LPPM UAD. Pemerintah setempat mengharapkan berlangsungnya KKN Reguler 88 UAD ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan sampah rumahan.

“Sampah dapat dikelola dengan menerapkan 3R, mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah, dan mendaur ulang sampah,” ujar Cita Eri Ayuningtyas, S.Gz., M.P.H. selaku Pembimbing Lapangan Divisi XII C 1 sampai 3.

Dijelaskan lebih lanjut, sosialisasi ini dilakukan untuk menumbuhkan inisiatif warga yang ada di Kalurahan Terong untuk bisa memilah dan memanfaatkan sampah sebelum membuangnya ke tempat pembuangan akhir.

“Salah satu dari sekian banyak pemanfaatan sampah rumah tangga adalah pembuatan aquaponik dari botol bekas, pembuatan lilin dari minyak jelantah, dan pupuk organik dari limbah untuk diaplikasikan pada greenhouse. Pemanfaatan sampah yang saya sebutkan tadi merupakan program kerja dari setiap unit yang ada di Kalurahan Terong,” ujar Cita.

Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti kurang lebih 25 warga Kalurahan Terong dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Alvian selaku ketua Unit XII.C.2 menjelaskan acara sosialisasi ini juga melibatkan mahasiswa dari berbagai macam program studi yang ada di UAD.

Program ini sebagai langkah awal untuk memperbaiki lingkungan dari pengelolaan sampah yang dapat dimulai dari rumah tangga. Tokoh masyarakat setempat yaitu Kepala Dukuh Terong 1 mengharapkan program ini mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah yang sampai sekarang masih menjadi permasalahan sosial di lingkungan masyarakat sendiri. (doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-UAD-Ajak-Masyarakat-Sadari-Pentingnya-Pengelolaan-Sampah-Rumah-Tangga.jpg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-02-24 05:39:272022-02-24 05:39:27KKN UAD Ajak Masyarakat Sadari Pentingnya Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Berdayakan Greenhouse di Pencitrejo, KKN UAD Olah Sampah Organik Jadi Pupuk

23/02/2022/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Olah Sampah Organik Menjadi Pupuk untuk Berdayakan Greenhouse di Pencitrejo (Foto: Istimewa)

Banyaknya produksi sampah rata-rata per orang mencapai 0,7 kilogram, dan hampir 7.000 ton sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) setiap harinya. Di antara 7.000 ton tersebut, sampah organik rumah tangga mendominasi. Demi mengurangi dominasi sampah organik di TPA, terdapat berbagai upaya yang cukup sederhana, salah satunya dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat diolah sendiri di rumah.

Cara pengolahan sampah organik tersebut seperti yang diprakarsai dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Cita Eri Ayuningtyas, S.Gz., M.P.H. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Program menarik ini diturunkan dan dilanjutkan oleh Tim KKN UAD Unit XII.C.1 yang ditempatkan di Pedukuhan Pencitrejo, Dlingo, Bantul, Yogyakarta.

Riki Sahidun Nurohman ketua KKN UAD Unit XII.C.1 mengatakan, olahan sampah akan disalurkan secara langsung sebagai pupuk organik di greenhouse yang dibangun. Ia menjelaskan, kombinasi greenhouse dan pupuk organik dapat membuat tanaman tumbuh dan berproduksi dengan lebih cepat secara berkesinambungan tanpa dipengaruhi oleh musim, serta terhindar dari bahan kimia dari pupuk nonorganik.

“Oleh karenanya, dari program kerja mahasiswa KKN UAD ini, kami berharap masyarakat Pedukuhan Pencitrejo dapat memanfaatkan dan melanjutkan peluang yang telah ada sehingga dapat mengurangi sampah organik di sekitar Pencitrejo,” katanya.

Kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik, pembangunan greenhouse, hingga pengolahan sampah akan terus berlanjut hingga masa KKN selesai pada 4 Maret 2022. Tujuannya tentu agar masyarakat dapat mengolah sampah organik secara pribadi dan mengembangkan greenhouse dengan maksimal.

Sudari selaku dukuh di Pedukuhan Pencitrejo mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UAD dan nantinya akan mengoordinir proses pengolahan sampah organik. (doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-UAD-Olah-Sampah-Organik-Menjadi-Pupuk-untuk-Berdayakan-Greenhouse-di-Pencitrejo.jpg 491 654 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-02-23 11:42:132022-02-23 11:53:27Berdayakan Greenhouse di Pencitrejo, KKN UAD Olah Sampah Organik Jadi Pupuk

PKK Padukuhan Rejosari Dapat Pelatihan Pembuatan Aquaponik

23/02/2022/in Terkini /by Ard

PKK Padukuhan Rejosari Dapat Pelatihan Pembuatan Aquaponik dari Mahasiswa KKN 88 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Mahasiswa KKN-88 UAD bersama dengan Cita Eri Ayuningtyas S.Gz, M.P.H selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menggelar pelatihan pembuatan aquaponik. Pembuatan aquaponik memanfaatkan sampah rumahan (anorganik) seperti botol plastik.

Kegiatan yang dilaksanakan 20 Februari 2022 di Padukuhan Rejosari itu sebagai bagian dari Program Kerja KKN Unit XII.C2. “Hingga saat ini, permasalahan sampah belum tuntas teratasi. Sampah-sampah ini banyak memberikan dampak bagi kehidupan seperti pencemaran udara dan lingkungan, membuat lingkungan kotor, serta kumuh,” ujar Cita.

Pelatihan dilakukan dengan harapan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan sampah rumahan. Rangkaian kegiatan pelatihan ini diawali dengan sosialisasi terkait sampah dan pemanfaatan sampah, kemudian dilanjutkan praktik pembuatan aquaponik.

“Hal ini dimaksudkan agar warga Rejosari dapat memanfaatkan limbah galon, ember, botol air mineral, kaleng cat, ataupun barang lainnya dan diimplementasikan dalam pembuatan aquaponik. Teknik aquaponik dapat menghasilkan dua produk dari satu unit produksi yaitu sayuran segar dan ikan sebagai sumber protein pada daerah-daerah kering dan ketersediaan lahan yang terbatas,” lanjut Cita.

Kegiatan pelatihan dilakukan secara luring dengan peserta terbatas karena masih di masa pandemi. Masyarakat Padukuhan Rejosari sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Kurang lebih 30 orang ibu-ibu PKK mengikuti kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Pelatihan aquaponik ini sangat mudah untuk dipraktikkan, alat dan bahan juga sangat mudah untuk didapatkan. Saya dan teman-teman akan mempraktikkan kembali di rumah,” ujar salah satu warga yang mengikuti pelatihan.

Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat Padukuhan Rejosari bisa memilah dan memanfaatkan sampah sebelum membuangnya ke tempat pembuangan akhir. “Harapan kami, kegiatan ini bisa diterapkan di masing-masing rumah sehingga padukuhan ini menjadi lebih bersih dan masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari sayuran maupun ikan yang dibudidayakan,” ujar Alvian Ketua KKN-88 Unit C2. (doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/PKK-Padukuhan-Rejosari-Dapat-Pelatihan-Pembuatan-Aquaponik-dari-Mahasiswa-KKN-88-UAD-Foto-Istimewa.jpg 970 1032 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-02-23 10:33:132022-02-23 10:33:13PKK Padukuhan Rejosari Dapat Pelatihan Pembuatan Aquaponik

FKIP UAD Gelar Seminar Nasional Hasil PLP II

20/02/2022/in Terkini /by Ard

Seminar Nasional Hasil Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II Angkatan 18 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan II digelar kembali pada hari Jumat, 19 Februari 2022. Seminar ini dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting. Pembicara yang di undang dalam seminar ini meliputi  Dr. Wagiran, M.Pd., Prof. Drs. Dr. Harun Joko P., S.E., M.Hum., dan Prof. Drs. Herman Dwi S., M.Sc., M.T., Ph.D.

Tema yang di usung pada seminar nasional hasil pelaksanaan PLP II kali ini adalah “Penyiapan Calon Guru yang Adaptif dan Inovatif untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era Teknologi 5.0”. Pemateri pertama yaitu bapak Wagiran selaku Ketua Subpokja Kampus Mengajar yang menyampaikan materi mengenai program kampus mengajar.

Wagiran menjelaskan, “kegiatan Kampus Merdeka bertujuan membekali mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan keahlian dengan menjadi partner guru dan sekolah dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, sehingga berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi sekolah.”

Beliau juga menambahkan, dalam mengikuti program kampus mengajar, mahasiswa akan memperoleh berbagai macam skill seperti keterampilan mengajar, kepekaan sosial, bekerja sama, kreatif, problem solving. Berpikir kritis, kepemimpinan, empati dan kemampuan capaian belajar lainnya.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Harun Joko, beliau berharap setelah pelaksanaan seminar ini dapat menghasilkan dua jurnal yaitu jurnal IKI (inovasi, kreasi, invensi) LPTK PTMA dan jurnal ilmiah magang DIK yang ditulis oleh mahasiswa dan berkolaborasi dengan minimal 2 dosen PTMA. Misalnya, ditulis 2 mahasiswa UAD, 2 mahasiswa UMS, 1 dosen UAD, dan 1 dosen UMS.”

Selanjutnya yaitu penyampaian dari pemateri terakhir Prof. Drs. Herman Dwi S., M.Sc., M.T., Ph.D. dengan materi yang berjudul “Kompetensi Teknologi (TIK) bagi Guru Masa Depan”. Herman menegaskan bahwa bagi calon guru harus mengembangkan dan meningkatkan keahliannya dalam mengajar. Seorang guru milenial tentunya harus memiliki kecakapan bidang studi, selain juga harus memiliki kecakapan belajar terutama kecakapan informasi, media, dan teknologi.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-Hasil-Pengenalan-Lapangan-Persekolahan-PLP-II-Angkatan-19-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.png 351 624 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-02-20 18:40:392023-06-06 07:46:28FKIP UAD Gelar Seminar Nasional Hasil PLP II

Dosen UAD Kenalkan Peningkatan Literasi dan Pengolahan Sampah di Argosari

15/02/2022/in Terkini /by Ard

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kenalkan Peningkatan Literasi dan Pengolahan Sampah di Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Keberadaan sampah rumah tangga di masyarakat menjadi perhatian serius bagi sejumlah dosen dan mahasiswa KKN kelompok XIV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Melalui program pengabdian kepada masyarakat, dua dosen UAD Yogyakarta, Nunik Hariyanti, M.A. dan Wahidah Mahanani Rahayu, M.Sc. menyelenggarakan sosialisasi di Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Bantul, pada Sabtu (12-02-2022).

Tema yang diangkat pada sosialisasi ini terkait “Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Peningkatan Literasi Masyarakat dengan Membacakan Nyaring”. Sekitar 40 peserta hadir dalam kegiatan tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Ketua PKK Argosari, Dra. Faridah mengatakan, dengan adanya kegiatan tersebut pihaknya merasa mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan yang cukup berharga. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini. Dengan bekal wawasan yang disampaikan oleh teman-teman dosen UAD dan dibantu mahasiswa KKN UAD di sini, kami bisa mengetahui tambahan informasi terkait pengolahan sampah agar lebih bermanfaat,” katanya.

Di sela kegiatan tersebut dilakukan penyerahan buku secara simbolis dari perwakilan UAD yang diwakili Nunik Hariyanti kepada Ketua PKK Argosari Faridah. Terdapat 130 buku yang disumbangkan dari UAD untuk perpustakaan Kalurahan Argosari.

Pada acara tersebut, Nunik Hariyanti yang merupakan dosen Prodi Ilmu Komunikasi UAD menyampaikan pentingnya literasi di kalangan masyarakat untuk mengolah sampah rumah tangga. “Bagaimana memanfaatkan sampah atau limbah ini kita bisa tahu dari literasi, misalnya buku cerita,” tuturnya.

Dilanjutkan Nunik, dengan membaca buku cerita, masyarakat bisa memulainya sejak dari usia dini. “Dengan membaca buku, buku apa pun itu, kita bisa menyerap banyak manfaat. Termasuk salah satunya yaitu pengolahan sampah. Membaca buku minimal lima belas menit setiap hari, mampu memberikan wawasan agar mengetahui hal-hal yang sebenarnya di sekitar kita bisa dimanfaatkan,” lanjutnya.

Sementara itu Wahidah Mahanani Rahayu mengungkapkan sampah rumah tangga mampu diolah agar lebih bermanfaat. “Sebenarnya sampah rumah tangga itu banyak sekali. Namun pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan limbah makanan, seperti misalnya batang brokoli yang sering kali dibuang. Nah, daripada dibuang alangkah lebih baiknya dimanfaatkan untuk kita olah menjadi makanan berupa cookies,” ungkapnya.

Wahidah mencontohkan limbah makanan lain, seperti tulang ikan. “Banyak dari kita yang memilih untuk membuang tulang ikan. Padahal jika mengetahui, tulang ikan itu memiliki kandungan gizi protein yang tinggi. Tulang ikan ini bisa kita olah menjadi krupuk maupun tepung,” tutur dosen Prodi Teknologi Pangan UAD Yogyakarta itu.

Pada kesempatan tersebut, turut berpartisipasi komunitas dari Read Aloud (RA) Yogyakarta dalam peningkatan budaya membaca bagi anak-anak. Salah satu pengurus RA Yogyakarta, Elsa Agustine, menyampaikan bagaimana para orang tua memiliki peran penting dalam mengenalkan budaya membaca bagi anak-anak.

“Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan membaca. Nah, di sini kami dari Read Aloud Yogyakarta ingin mengajak masyarakat Kelurahan Argosari Sedayu untuk membiasakan membacakan nyaring bagi para putranya. Membacakan nyaring di sini tidak sekadar membaca, tetapi punya manfaat yang cukup penting bahwa anak bisa tertarik, antusias, dan akhirnya suka untuk terus dibacakan,” katanya. (doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dosen-UAD-Kenalkan-Peningkatan-Literasi-dan-Pengolahan-Sampah-di-Argosari-Foto-Istimewa-1.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-02-15 11:50:352022-02-15 09:55:51Dosen UAD Kenalkan Peningkatan Literasi dan Pengolahan Sampah di Argosari
Page 384 of 385«‹382383384385›

TERKINI

  • PKM Internasional UAD Sosialisasikan Hukum Waris Islam dan Proses Mediasi07/06/2025
  • Dosen UAD Jadi Narasumber Program Jogja Sehat07/06/2025
  • IMM FEB UAD Gelar Pelatihan BETA05/06/2025
  • IMM PBII Gelar Diskusi Sigma dalam Semarak DAD 202505/06/2025
  • IMM Buya Hamka UAD Adakan Kegiatan Ngaji Berfaedah dan Al-Kahfi Day05/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa PBSI UAD Raih Juara III Lomba Esai Victory Cup 202507/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025

FEATURE

  • Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM07/06/2025
  • Pentingnya Visual yang Kuat dalam Media Sosial07/06/2025
  • Memahami Social Media Insight05/06/2025
  • Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional05/06/2025
  • Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik05/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top