• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Pelantikan Pimpinan Komisariat IMM FEB Periode 2023/2024

13/02/2023/in Terkini /by Ard

Pelantikan Pimpinan Komisariat IMM FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 2023/2024 (Foto: Ema)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Pelantikan Pimpinan Komisariat IMM FEB periode 2023/2024 dengan tema “Rekonstruksi Kepemimpinan IMM FEB untuk Mencapai Progresivitas Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab dan Militan”. Acara berlangsung pada Senin, 6 Februari 2023, bertempat di Auditorium Kampus III UAD. Pelantikan dihadiri oleh Wakil Rektor V Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, dekan FEB, pembina, Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Djazman Al-Kindi, kader IMM FEB, serta tamu undangan lainnya.

Kegiatan diawali dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Erik Tauvani Somae, S.H.I., M.H. tentang pemimpin yang dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Setelah kuliah umum acara dilanjutkan dengan pelantikan pimpinan komisariat IMM FEB periode 2023/2024. Pembacaan surat keputusan telah ditetapkan pada Minggu, 5 Februari 2023.

Mereka mengucapkan ikrar sebagai syarat untuk menjadi kader IMM FEB. Mahasiswa yang sudah resmi menjadi immawan dan immawati diberikan tanggung jawab yang besar untuk menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan ikrar tersebut. Acara dilanjutkan dengan pembacaan berita pelantikan dan pengesahannya sekaligus dokumentasi pimpinan komisariat yang baru.

Ashraf Nayif Abdullah Ketua Umum IMM FEB periode 2023/2024 menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang memercayai dirinya untuk mengemban tugas sebagai ketua umum periode 2023/2024. “Bila melihat dari periode sebelumnya, IMM FEB telah memberikan pencapaian-pencapaian yang luar biasa seperti dialog nasional, memiliki BUMI atau badan usaha milik ikatan sebagai penerapan ekonomi yang sudah diajarkan oleh kampus, dan masih banyak lagi. Sehingga untuk mempertahankan dan meneruskan prestasi tersebut kami perlu mengupayakan kepemimpinan IMM FEB UAD yang progresif, bertanggung jawab, dan militan.”

Tak ketinggalan, Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si. selaku Dekan FEB mengucapkan selamat kepada immawan dan immawati yang baru saja dilantik serta berterima kasih kepada anggota periode sebelumnya yang berhasil dalam menjalankan amanah. Selain itu, Dini kembali mengingatkan kader IMM FEB periode yang baru untuk tetap memegang teguh 3 kompetensi dasar seorang pemimpin yaitu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.

Di sisi lain Wakil Rektor V Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Drs. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. mengatakan, sepuluh tahun atau 20 tahun yang akan datang, siapa yang akan memimpin Muhammadiyah kalau bukan dari saudara-saudara semua yang berjas merah. “Untuk itu persiapkan diri dengan baik demi kemajuan UAD, Muhammadiyah, dan Indonesia,” ujarnya lantang. (Ema)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelantikan-Pimpinan-Komisariat-IMM-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Periode-20232024-Foto-Ema-scaled.jpg 1576 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-13 08:06:542023-02-13 08:11:02Pelantikan Pimpinan Komisariat IMM FEB Periode 2023/2024

Mengembangkan Ekonomi Kreatif di Era 5.0

08/02/2023/in Terkini /by Ard

Wijianto, S.Pi., M.Si., pemateri Seminar Nasional Accounting Fair #4 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Dalam sesi “Seminar Nasional Accounting Fair #4: Building Smart and Young Spirit Development for the Creative Economy in the 5.0 Era” pada 4 Februari 2023 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Wijianto, S.Pi., M.Si. menyampaikan tentang membangun semangat dalam perkembangan teknologi untuk ekonomi kreatif di era 5.0.

Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengutamakan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi. Dalam studi ekonomi, dikenal ada 4 faktor produksi yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan orientasi atau manajemen. Adapun ciri-ciri ekonomi kreatif, pertama, unsur utama meliputi kreativitas, keahlian, dan sumber daya manusia. Kedua, fleksibel meliputi berbagai macam bentuk barang dan jasa. Ketiga, produk barang dan jasa. Keempat, kerja sama antara kaum intelektual, pemerintah, dan dunia usaha.

Lebih lanjut, dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan sekaligus dikenal sebagai Petani Milenial Jawa Barat 2022 itu menyampaikan mengenai era society 5.0. Era tersebut didahului dengan era berburu (society 1.0), pertanian (society 2.0), industri (society 3.0), dan teknologi informasi (society 4.0). Isu society 5.0 (masyarakat 5.0) merupakan masyarakat, benda, dan segala tatanan sosial yang ada terintegrasi dengan dunia maya. Society 5.0 dapat dikatakan sebagai sebuah konsep yang digagas oleh pemerintah Jepang dengan mempertimbangkan aspek teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia (super smart society).

“Dengan adanya ekonomi kreatif, sangat memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara yaitu dapat membuka lapangan kerja baru, menciptakan masyarakat yang kreatif, kompetisi dunia bisnis yang lebih sehat, dan meningkatkan inovasi di berbagai sektor. Ekonomi kreatif menyumbangkan sebesar 9% dari pendapatan ekonomi nasional, paling besar masih berasal dari sektor pertanian yaitu sebesar 29–35%. Ekonomi kreatif mempunyai berbagai macam jenis seperti arsitektur, desain interior, kuliner, periklanan, fesyen, aplikasi, dan musik,” jelas Wijianto.

Ekonomi kreatif berkembang begitu pesat, tetapi belum menyentuh sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan. Padahal hampir 40% pekerja berasal dari sektor tersebut. Beberapa strategi untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan melakukan kolaborasi, memperkuat ide, menciptakan suasana fleksibel, dan mengembangkan kreativitas. Kolaborasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengarahkan ke sasaran ekonomi kreatif yang tepat, berkolaborasi dengan cendekiawan, pengusaha, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan pemerintah.

Selanjutnya menciptakan industri yang cepat tanggap terhadap perubahan dan fleksibel akan cepat bangkit. Ide yang inovatif memberikan dampak yang besar dan dapat menular sehingga segra menebar dalam kurun waktu yang singkat. Kemudian menciptakan ide kreatif dan berbeda dengan pesaing sehingga dapat memberikan peluang pasar yang besar.

Tak ketinggalan, Wijianto menjelaskan upaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif di era 5.0 dengan cara update terhadap perkembangan pasar, memperluas jaringan bisnis, mengikuti tren perkembangan bisnis, dan menciptakan SDM yang berkualitas, terampil, memiliki kemampuan hard skill dan soft skill, serta memiliki gagasan atau ide. (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wijianto-S.Pi_.-M.Si_.-pemateri-Seminar-Nasional-Accounting-Fair-4-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-02-08 07:47:242023-02-08 07:47:24Mengembangkan Ekonomi Kreatif di Era 5.0

3 Faktor Utama untuk Menjadi Pemimpin

16/01/2023/in Feature /by Ard

Kuliah Umum Musyawarah Komisariat IMM FEB ke-XXI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan pemateri Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si. (Foto: Dinu)

“Saya mencintai Universitas Ahmad Dahlan (UAD) karena mendekatkan saya kepada Muhammadiyah, yakni Muhammadiyah yang sangat berkemajuan. Jadi, saya ingin pemimpin di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) selanjutnya dapat bekerja secara integritas dan bertanggung jawab,” ujar Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si. yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sekaligus pemateri dalam Kuliah Umum yang merupakan rangkaian dari kegiatan Musyawarah Komisariat (Musykom) IMM FEB ke-XXI.

Dini mengatakan bahwa tujuan Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudlah masyarakat Islam yang sebenarnya, seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah BAB III pasal 6. Sebagai intermeso, ia juga menceritakan pengalamannya yang merasa telat dalam mengenal Muhammadiyah.

“Walaupun saya terlambat di masa lalu, tidak menjadi alasan bagi saya untuk tidak mencintai Muhammadiyah,” jelasnya pada kuliah umum yang berlangsung Rabu, 11 Januari 2023 di Joglo Salak, Daren Kidul, Donokerto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelum masuk ke pokok pembahasan, Dini menyinggung sedikit mengenai integritas dan tanggung jawab. Integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

Sedangkan tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab, dan menanggung akibatnya. Dalam halnya kepemimpinan, Dini mengatakan menjadi pemimpin, berarti menanggung tanggung jawab. Tidak ada anak buah yang salah karena kesalahan itu ada pada pemimpin.

Pemimpin adalah penggerak pertama dalam segala keputusan. Agar pemimpin ini mampu memiliki hal-hal seperti yang disampaikan oleh Dini, ada 3 kompetensi dasar yang harus terpenuhi yaitu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.

Pertama, religiusitas merupakan sesuatu dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya kepada agama. Dini memberikan contoh yang paling mudah untuk dilakukan yaitu melakukan segala sesuatu dengan kasih sayang. “Lakukan dengan kasih sayang, entah di saat memimpin atau memberikan nasihat supaya sampai ke orang lain secara baik.”

Kedua, intelektualitas yaitu menjadikan IMM berproses untuk menjadi pusat-pusat unggulan terutama di bidang intelektual. Dalam wadah ini diharapkan kader-kader mampu menjadi ide-ide pembangunan dan pengembangan serta dapat berpikir universal tanpa tersekat-sekat. Terakhir, humanitas dalam melakukan gerakan untuk membantu manusia atau kemanusiaan.

Dini menyampaikan bahwa implementasi ketiga kompetensi dasar ini memang sulit, tetapi ada cara agar ketiganya dapat terpenuhi dalam satu waktu untuk efisiensi tenaga dan waktu. Berikan busur yang bisa bergerak ke segala arah, atau dengan kata lain melakukan kegiatan atau program kerja yang bisa melingkupi ketiga kompetensi dasar tersebut. Mulai dari religiusitas hingga humanitas. (Ema)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Umum-Musyawarah-Komisariat-IMM-FEB-ke-XXI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-pemateri-Dr.-Dini-Yuniarti-S.E.-M.Si_.-Foto-Dinu-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-16 08:31:362023-01-16 08:31:363 Faktor Utama untuk Menjadi Pemimpin

Musyawarah Komisariat IMM FEB UAD ke-XXI

14/01/2023/in Terkini /by Ard

Musyawarah Komisariat IMM FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke-XXI (UAD) (Foto: Dinu)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IMM FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pembukaan Musyawarah Komisariat (Musykom) ke-XXI dengan mengangkat tema “Internalisasi Nilai-Nilai Tri Kompetensi Dasar Menuju Regenerasi Kepemimpinan yang Berintegritas dan Bertanggung Jawab”. Acara berlangsung pada Rabu, 11 Januari 2023, bertempat di Joglo Salak, Daren Kidul, Donokerto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB. Musykom ini dihadiri oleh dekan FEB, pembina, serta kader IMM FEB.

“Musyawarah Komisariat merupakan agenda wajib dari organisasi IMM karena di dalamnya membahas laporan pertanggungjawaban (LPJ) dalam rangkaian sidang pleno dan menentukan penerus selanjutnya untuk periode 2023 ̶ 2024,” ucap Anggun Puspita Ningrum selaku Ketua Pelaksana Musykom IMM FEB ke-XXI dalam sambutannya. Ia juga menyampaikan harapan kepada penerus selanjutnya supaya dapat bertanggung jawab penuh pada tugas yang akan diperoleh.

Setelah sambutan yang singkat dan penuh harapan dari Anggun, sambutan dilanjutkan oleh Ketua Umum IMM FEB yaitu Putri Amanah Sulaiman. Secara lugas ia mengatakan, “Regenerasi kepengurusan harus terus berjalan supaya tidak terjadi kekosongan. Maka dari itu diadakan Musykom ini sebagai awal untuk menemukan bibit-bibit yang unggul serta pemimpin yang memiliki pemikiran kritis. Musykom juga menjadi agenda terakhir dalam kepengurusan kami.”

Aditya Rechandy Crishtian, S.E., M.M. selaku Pembina IMM FEB juga menyampaikan sambutannya dengan menarik. “Dua puluh satu adalah angka yang tidak kecil, perjalanan sudah sangat panjang dan IMM FEB berkembang tahap demi tahap hingga sampai di titik ini,” ujarnya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada UAD yang sudah memikirkan dalam-dalam terkait pemindahan struktural IMM secara terperinci. Agar setiap IMM di UAD tidak sulit untuk menjalin hubungan.” Menurutnya, itu adalah harapan kuat bagi pengurus sebelumnya untuk menjadikan pemimpin dan pengurus selanjutnya yang berintegritas serta bertanggung jawab. (Ema)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Musyawarah-Komisariat-IMM-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-ke-XXI-UAD-Foto-Dinu-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-14 08:22:482023-01-14 08:22:48Musyawarah Komisariat IMM FEB UAD ke-XXI

Soal Resesi Ekonomi, Utik Bidayati Ajak Masyarakat Hindari Konflik

11/01/2023/in Terkini /by Ard

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum, Utik Bidayati, S.E., M.M. (Foto: Muh Raihan Muzakki)

“Cobalah hindari persinggungan dan konflik yang justru dapat merusak kekuatan kita. Ini yang harus kita bina, munculkan bagaimana semua elemen itu bekerja sama. Sebab, konflik yang ada pasti akan mengganggu kekuatan Indonesia dalam menghadapi kemerosotan ekonomi dunia,” ujar Utik Bidayati, S.E., M.M. Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Hal tersebut disampaikan pada saat ia menjadi pembicara dalam Dialog Nasional Resesi Ekonomi 2023 Ancaman dan Tantangan Perekonomian Indonesia. Acara dialog ini diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Sabtu, 7 Januari 2023.

Ia menilai, Indonesia sangat berbeda dengan negara yang berada di Amerika dan Eropa saat menghadapi kondisi politik. Indonesia memiliki kondisi yang stabil. “Mereka menghadapi kondisi geopolitik atau perubahan politik sangat luar biasa. Alhamdulillah kita saat ini dalam keadaan baik-baik saja,” tutur Utik.

Oleh karena itu, Indonesia masih memiliki harapan pertumbuhan ekonomi ketika resesi 2023. Mungkin tidak begitu besar, tetapi masih dapat membaik ketika menghadapi kemerosotan ekonomi dunia.

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi yakni menggalakan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM. Adanya pelaku usaha di Indonesia dapat meningkatkan kebutuhan konsumsi sekitar 80%.

“Inilah yang kemudian perlu kita kuatkan. Saya rasa pemerintah tidak akan bisa sendiri menangani ini. Kita harus bersama-sama dan bersinergi menata ekonomi pada tahun 2023 menjadi lebih baik. Pelaku usaha dapat membangun perekonomian di Indonesia, sehingga kita punya peran masing-masing untuk saling mengisi apa yang akan menjadi harapan kita ke depan.” (Rai)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wakil-Rektor-Bidang-Keuangan-Kehartabendaan-dan-Administrasi-Umum-Utik-Bidayati-S.E.-M.M.-jelaskan-soal-Resesi-Ekonomi-2023-Perlu-dihadapi-dengan-sinergi-yang-kuat-Foto-Raihan.jpg 1077 1915 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-11 11:08:492023-01-11 11:08:49Soal Resesi Ekonomi, Utik Bidayati Ajak Masyarakat Hindari Konflik

IMM FEB UAD Adakan Dialog Nasional tentang Resesi Ekonomi 2023

10/01/2023/1 Comment/in Terkini /by Ard

Dialog Nasional tentang Resesi Ekonomi 2023 oleh IMM FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IMM FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melaksanakan acara diskusi intelektual bertajuk “Dialog Nasional” dengan mengangkat tema “Resesi Ekonomi 2023 Ancaman dan Tantangan Perekonomian Indonesia, Rapor Merah Kabinet Jokowi Ma’ruf”. Acara ini dilaksanakan pada Sabtu, 7 Januari 2023, bertempat di Auditorium Kampus I UAD pukul 08.00 s.d. 12.00 WIB.

Hadir 3 narasumber di antaranya Rahmat Dwi Saputra selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah sebagai pemateri 1, Bhima Yudistira selaku Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) sebagai pemateri 2, dan Utik Bidayanti, S.E., M.M. selaku Wakil Rektor IV UAD sebagai pembicara utama. Sayangnya, pemateri 1 tidak dapat menghadiri acara tersebut dikarenakan suatu hal. Acara ini juga dihadiri oleh Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., CIQnR. selaku Dekan FEB dan Adhitya Rechandy Christian, S.E., M.M. selaku Pembina IMM FEB UAD.

Dialog Nasional ini merupakan program kerja bidang Hikmah Pimpinan Komisariat IMM FEB UAD sebagai upaya untuk membangun nalar kritis kader dan memberikan wadah mahasiswa sebagai mitra kritis dan mitra solutif pemerintah. Kegiatan tidak hanya menyasar audiens mahasiswa UAD saja, tetapi sejumlah mahasiswa di sekitar Yogyakarta seperti Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pahlawan Negara (STIIE YKPN) Yogyakarta, dan lain sebagainya, turut bergabung dalam gelaran luring ini.

Utik Bidayanti menyampaikan tentang cara mahasiswa melihat dan mengkritisi kebijakan ekonomi dengan data-data yang terbaru. Di sisi lain, Bhima Yudistira menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan masalah yang dihadapi serta kegagalan pemerintah dalam memutuskan kebijakan ekonomi saat ini.

Arnes Rapindo yang kerap disapa Arnes, mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan 2019 selaku ketua bidang Hikmah menuturkan latar belakang mengadakan acara tersebut. “Melihat problematika yang terjadi belakangan ini, begitu kompleks permasalahan khususnya di bidang ekonomi. Oleh karena itu, IMM FEB harus mampu hadir sebagai salah satu sosial kontrol kepada pemerintah.”

“Acara Dialog Nasional juga bertujuan agar memberi ruang diskusi sesuai disiplin ilmu kepada mahasiswa FEB,” tambahnya dalam wawancara melalui WhatsApp. IMM FEB juga berencana membuat narasi gagasan dari hasil kajian analisis Pimpinan Komisariat (PK) IMM FEB. Setidaknya, UAD melalui IMM FEB berhasil membuka wawasan intelektual dalam memandang pertumbuhan ekonomi dari para ahli ekonomi. (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dialog-Nasional-tentang-Resesi-Ekonomi-2023-oleh-IMM-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1074 1914 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-10 13:11:412023-01-10 13:12:49IMM FEB UAD Adakan Dialog Nasional tentang Resesi Ekonomi 2023

Utik Bidayati: Rakyat Indonesia Mampu Hadapi Resesi Ekonomi 2023

10/01/2023/in Feature /by Ard

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum, Utik Bidayati, S.E., M.M. pada dialog nasional tentang resesi yang diadakan FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Muh Raihan Muzakki)

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Utik Bidayati, S.E., M.M. menyebut masyarakat Indonesia mampu hadapi resesi ekonomi pada tahun 2023. Sebab, Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi pada 1997 hingga awal tahun 2000.

“Kita tahu pada 1990-an, 97, 98, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang tidak kalah besarnya. Sehingga, proses perbaikan yang dilakukan pemerintah saat itu sudah membuktikan bahwa kita bisa, mampu, kita itu fight, punya kekuatan untuk bisa mempertahankan diri,” jelas Utik dalam Dialog Nasional Resesi Ekonomi 2023 Ancaman dan Tantangan Perekonomian Indonesia di Yogyakarta pada Sabtu, 7 Januari 2023.

Menurutnya, peristiwa krisis ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia dapat menjadi semangat untuk bangkit bagi rakyat Indonesia. Dalam menghadapi resesi ekonomi 2023, ia menganggap pemerintah dan masyarakat punya kesempatan untuk belajar menghadapi resesi berdasarkan peristiwa ekonomi yang telah terjadi.

“Salah satu yang perlu kita pertahankan tentu dukungan dari ekonomi. Inilah yang akan membawa kita untuk terus bisa berjalan, kita bisa menyelesaikan permasalahan pada tahun 1997 sampai awal 2000-an. Artinya, tentu kita punya kesempatan, keyakinan, dan semangat untuk bisa juga menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam 2 tahun kemarin. Itulah yang menjadi harapan besar ke depan.”

Dalam penjelasan yang disampaikan, Utik menilai adanya pencabutan status Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM oleh pemerintah akan memberikan dampak. Hal tersebut, kata dia, dapat menyerukan masyarakat Indonesia untuk bangkit dan mempercepat pembangunan ekonomi tahun ini.  

Ia juga mengatakan adanya resesi ekonomi merupakan bentuk ujian yang diberikan oleh Allah Swt. Ia menganggap peristiwa kemerosotan ekonomi global dapat menaikkan derajat setiap manusia untuk memiliki rasa kesabaran yang tinggi. “Ini proses yang wajar saya rasa dihadapi semua, kita sebagai makhluk Allah tentu akan diuji. Ujian itu adalah cara Allah akan meningkatkan derajat kita,” katanya.

Oleh karena itu, Utik menuturkan bahwa setiap masyarakat harus memiliki daya juang yang tinggi dalam menghadapi resesi ekonomi tahun 2023. Misalnya dengan melakukan berbagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sejak awal tahun ini.

“Kita pasti ingin mempunyai keluarga yang kuat secara ekonomi dan sekeliling kita punya daya juang yang makin tinggi. Mari, 1 minggu awal ini kita mencoba untuk menata cara berpikir, menata semua impian kita yang tentu harus ada dasarnya,” tutup Utik. (Rai)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wakil-Rektor-Bidang-Keuangan-Kehartabendaan-dan-Administrasi-Umum-Utik-Bidayati-S.E.-M.M.-jelaskan-soal-Resesi-Ekonomi-2023-Perlu-dihadapi-dengan-sinergi-yang-kuat-Foto-Raihan.jpg 1077 1915 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-01-10 08:02:492023-01-10 08:04:38Utik Bidayati: Rakyat Indonesia Mampu Hadapi Resesi Ekonomi 2023

Mendengar Suara dari Bawah Terkait Ekonomi Konstitusional

10/12/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Dini Yuniarti, CIQnR. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universtias Ahmad Dahlan (UAD) pada seminar nasional Milad ke-62 (Foto: Bidang Humas dan Protokol)

“Ekonomi Konstitusional untuk Mewujudkan Indonesia Berkemajuan” menjadi tema utama Milad ke-62 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2022. Hal tersebut didasarkan pada kolaborasi antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebagai host dan Fakultas Hukum (FH) sebagai co-host dalam acara milad kali ini. Ekonomi dan konstitusional kemudian memegang pemeran utama yang akan jadi pokok bahasan di seluruh rangkaian acara milad.

Sehubungan dengan hal itu, pada Rabu, 07-12-2022, digelar Seminar Nasional Milad ke-62 UAD dengan tema serupa. Dr. Dini Yuniarti, CIQnR. selaku Dekan FEB UAD didapuk menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan tentang ekonomi konstitusional dari sisi mikro atau dengan menyoroti “suara dari bawah”.

Mengutip dari J.J. Rousseau, Dini menjelaskan bahwa konstitusi dapat diartikan sebagai kontrak sosial (social contract) yang merupakan hasil dari kesepakatan bersama masyarakat dalam membentuk kehidupan bersama dalam wadah negara. Dalam kaitannya dengan ekonomi, konstitusi berperan sebagai payung hukum yang melindungi dalam pelaksanaan upaya pemberdayaan ekonomi. “Ketika amanah konstitusi tidak dilaksanakan secara penuh, maka akan berdampak kepada masyarakat di bawahnya,” terang Dini.

Realitas di masyarakat sendiri juga menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan yang terjadi karena didorong oleh faktor ekonomi. Beberapa di antaranya adalah stunting, perkawinan anak, dan tingginya angka kematian ibu (AKI). Selain riset mandiri, semua isu tersebut juga menjadi concern Dini bersama dengan ‘Aisyiyah.

Dua faktor utama yang jadi pemicu problematika tersebut masih awet di masyarakat adalah rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan. Untuk stunting misalnya, orang tua yang terimpit ekonomi akan memberikan asupan gizi yang hanya sekadarnya saja. Hal itu diperparah dengan minimnya pengetahuan mereka terkait gizi seimbang dan akan langsung berdampak terhadap perkembangan anak.

Kemudian untuk perkawinan anak, ada sebagian orang tua yang menganggap perkawinan sebagai jalan keluar untuk terbebas dari kemiskinan. Jadi, alih-alih melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, anak-anak yang masih di bawah umur tersebut justru didorong untuk menikah. Lembaga atau instansi yang berhubungan langsung dengan hal ini juga cenderung kerap melakukan dispensasi sehingga perkawinan anak terus meningkat.

Isu selanjutnya yaitu tingginya AKI, hal tersebut biasa terjadi di desa-desa yang masyarakatnya masih tradisional. Tingkat kematian ibu naik karena mereka melahirkan dengan bantuan dukun di rumah. Lagi-lagi, itu terjadi karena ekonomi yang mendesak sehingga mereka tidak mampu untuk pergi ke dokter atau bidan. Mengatasi tantangan tersebut, pemerintah menginisiasi program Kemitraan Bidan dan Dukun (KBD) dengan memberdayakan bidan untuk penanganan ketika melahirkan dan dukun untuk perawatan pascamelahirkan.

Melihat semua isu yang menjadi pokok bahasan secara keseluruhan, kolaborasi antarseluruh elemen perlu dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut. Terdapat 4 poin utama yang ditekankan oleh Dini yaitu pemimpin yang berpihak dan visioner, payung hukum yang komprehensif, komitmen dan partisipasi kuat dari semua pihak, serta dukungan pendanaan yang masif.

Sebagai sivitas akademika, peran yang bisa kita ambil dalam kaitannya dengan ekonomi konstitusional antara lain adalah memperkuat riset sehingga solusi yang dihasilkan bisa tepat sasaran. Selain itu bisa juga dengan melakukan pengabdian masyarakat sebagai bentuk aksi nyata. Diharapkan suara dari bawah ini bisa terdengar lebih lantang oleh mereka yang berada di atas atau pemangku kebijakan. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Dini-Yuniarti-CIQnR.-Dekan-FEB-Universtias-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-seminar-nasional-Milad-ke-62-Foto-Bidang-Humas-dan-Protokol.jpg 1666 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-12-10 09:31:592022-12-10 09:31:59Mendengar Suara dari Bawah Terkait Ekonomi Konstitusional

Prodi Manajemen UAD Gelar Workshop Digitalent Bootcamp

02/12/2022/in Terkini /by Ard

Kegiatan Workshop Digitalent Bootcamp Prodi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)

Untuk mencetak entrepreneur muda yang kompeten, serta dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dan memperoleh pendanaan bisnis melalui penciptaan business plan, Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Workshop Digitalent Bootcamp pada Minggu, 20 November dan Jumat 25 November 2022. Acara berlangsung secara luring di Ruang Sidang Kampus I UAD.

Workshop sekaligus pelatihan ini dikhususkan untuk melatih para peserta lomba business plan yakni mahasiswa Prodi Manajemen UAD. Harapannya dapat menjadi bekal awal agar proposal yang dilombakan dapat maksimal serta sesuai syarat dan ketentuan. Acara itu menghadirkan Wulan Anggraeny Sutarjo S.Si. yang merupakan Fasilitator/Penyuluh Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Rizal Solihudin, S.M.B., M.B.A., Bagus Gumelar, S.E., M.M., dan Candra Vionela M, S.E., M.Sc. selaku dosen Prodi Manajemen UAD.

Keempatnya secara gamblang membahas mengenai usaha dan analisis pasar yang mencakup badan hukum, ide usaha, nama usaha, pembuatan rencana bisnis, hingga analisis SWOT. Rencana operasional melingkupi proses operasi perusahaan, proses produksi, rencana kebutuhan dan peralatan, lokasi usaha, SOP, hingga rencana alur produksi. Dibahas pula rencana keuangan yang terdiri atas rencana investasi jangka panjang hingga rencana modal kerja. Terakhir, dijabarkan mengenai rencana organisasi bisnis.

Dyah Fitriani, S.E., M.M., Kaprodi Manajemen UAD berharap, proposal yang dilombakan mahasiswa dapat dilanjutkan ke kompetisi yang lain sehingga peluang untuk memperoleh pendanaan lebih besar. “Ada banyak sekali peluang dan kesempatan, yang terpenting kreativitas kita harus terus ditingkatkan,” imbuhnya. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kegiatan-Workshop-Digitalent-Bootcamp-Prodi-Manajemen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Eka-Marcella.jpg 1444 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-12-02 08:14:102022-12-02 08:14:50Prodi Manajemen UAD Gelar Workshop Digitalent Bootcamp

Tips Tingkatkan Skill Kewirausahaan Digital

20/10/2022/in Terkini /by Ard

Seminar Kewirausahaan Digipreneurship Insight oleh Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Manajemen UAD)

Digitalisasi sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari kita. Salah satu hal positif dengan adanya dunia digital ini adalah wirausaha bisa makin cepat menembus batas-batas ruang dan waktu untuk meningkatkan usaha. Namun, untuk sampai di tahap tersebut, diperlukan kemauan untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan.

Berdasarkan hal tersebut, Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Seminar Kewirausahaan Digipreneurship Insight dengan mengusung tema “Being Creative and Inovatif for Young Entrepreneurs”. Kegiatan berlangsung pada Sabtu, 15 Oktober 2022 di Ruang Amphitarium Kampus Utama UAD.

Seminar ini merupakan salah satu Program kewirausahaan yang digagas oleh Prodi Manajemen untuk mengembangkan kapasitas dan kualitas kewirausahaan digital mahasiswa. Selain itu merupakan bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) prodi tersebut.

Acara itu menghadirkan Imam Syafi’i yang merupakan Business Consultants Program for SMEs Satoeasa Untuk Indonesia dan Suryana Hendrawan yang merupakan dosen Prodi Manajemen UAD. Keduanya berbagi ilmu terkait cara mengembangkan bisnis digital, digital marketing, hingga langkah yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan potensi digital.

Selain Digipreneurship Insight, terdapat rangkaian acara lain yang akan diselenggarakan oleh Prodi Manajemen UAD. Di antaranya Digitalent Bootcamp dan Business Competition yang berhadiah puluhan juta rupiah.

Dekan FEB Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., CIQnR. berharap, “Semoga melalui acara ini para pengusaha muda dapat mengoptimalkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh sehingga rencana bisnisnya bisa terealisasikan.” (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Kewirausahaan-Digipreneurship-Insight-oleh-Prodi-Manajemen-Fakultas-Ekonomi-dan-Bisnis-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Manajemen-UAD.jpg 1875 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-20 10:26:272022-10-20 10:26:27Tips Tingkatkan Skill Kewirausahaan Digital
Page 6 of 9«‹45678›»

TERKINI

  • IMM FEB UAD Gelar Pelatihan BETA05/06/2025
  • IMM PBII Gelar Diskusi Sigma dalam Semarak DAD 202505/06/2025
  • IMM Buya Hamka UAD Adakan Kegiatan Ngaji Berfaedah dan Al-Kahfi Day05/06/2025
  • Berinovasi Melalui Seminar Nasional “Innovation in Action”05/06/2025
  • Sumpah Dokter Periode II FK UAD 2025 Luluskan Dokter Baru05/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Memahami Social Media Insight05/06/2025
  • Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional05/06/2025
  • Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik05/06/2025
  • Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru05/06/2025
  • AI dan Etika Menulis Ilmiah05/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top