Posts

Mahasiswa Prodi BISMA UAD Raih Prestasi di Kompetisi Motret Tingkat Nasional

/in /by

Rizal Agus Setiawan, mahasiswa Program Studi Bisnis Jasa Makanan UAD (Dok. Eka)

Rizal Agus Setiawan, mahasiswa Program Studi Bisnis Jasa Makanan (BISMA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi dalam Kompetisi Motret Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD. Ajang ini bertujuan untuk mendorong pengembangan seni fotografi di kalangan mahasiswa dan fotografer muda Indonesia.

Dalam kompetisi tersebut, Rizal berhasil meraih juara III kategori Framing, juara III kategori Frog Eye, serta beberapa penghargaan lainnya seperti terbaik I Bottom Angle, terbaik II Eye Level, dan terbaik II Space.

Rizal mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti kompetisi ini adalah untuk mengembangkan kemampuan fotografi dan mendapatkan pengalaman berharga di tingkat nasional. “Kompetisi ini menjadi platform yang tepat untuk menunjukkan karya yang unik dan inovatif, serta membangun jaringan dengan fotografer lainnya,” ujarnya.

Proses persiapan yang dilakukan Rizal mencakup latihan intensif teknik framing, mempelajari berbagai teknik fotografi dari berbagai sumber, serta melakukan pemotretan berkala guna meningkatkan keterampilan. Namun, perjalanan Rizal tidak selalu mudah. Tantangan terbesarnya adalah menghadapi persaingan ketat dengan fotografer berbakat, menjaga konsistensi kualitas foto, serta menginterpretasikan tema secara original. “Kuncinya adalah terus berlatih, percaya diri, tetapi tetap rendah hati,” tambahnya.

Dari semua penghargaan yang diraih, juara III kategori Frog Eye menjadi yang paling berkesan bagi Rizal. “Kategori ini membuktikan kemampuan saya dalam mengeksplorasi sudut pandang yang unik, sekaligus menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan berkarya di dunia fotografi,” tuturnya dengan bangga.

Ke depan, Rizal berencana untuk mengikuti kompetisi fotografi internasional, terus belajar dan mengasah keterampilan, serta berkolaborasi dengan fotografer dan seniman lainnya. “Saya berharap bisa membawa karya fotografi saya ke tingkat yang lebih tinggi dan menginspirasi orang lain untuk turut berkarya,” tutupnya.

Prestasi Rizal Agus Setiawan membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat berinovasi, mahasiswa UAD mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional. (eka)

uad.ac.id

Mahasiswa Manajemen UAD Raih Prestasi di Presidential Cup Karate Championship 2024

/in /by

Muhammad Farel Naufalino, mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Farel)

Muhammad Farel Naufalino, mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih juara II kategori Kata Beregu Senior Putra dan juara III kategori Kata Perorangan Senior Putra dalam ajang Presidential Cup of the Republic Indonesia International Open Karate Championship 2024. Kejuaraan ini berlangsung pada 11‒14 November 2024 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, dengan diikuti oleh 1852 peserta dari 12 universitas di seluruh Indonesia.

Turnamen tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Besar Wadokai Indonesia dan menjadi salah satu ajang bergengsi di dunia karate nasional. Muhammad Farel berbagi pengalamannya tentang proses persiapan yang penuh tantangan, termasuk berlatih rutin 3 kali seminggu bersama tim, ditambah latihan intensif 5 kali seminggu (training center) menjelang pertandingan.

“Momen paling menantang adalah ketika jadwal pertandingan bertabrakan dengan jadwal Ujian Tengah Semester (UTS) dan ketika saya harus menghadapi lawan-lawan dengan jam terbang lebih tinggi,” ujar Farel. Namun, dengan konsistensi, disiplin, dan kerja keras, ia mampu memberikan performa terbaiknya.

Farel merasa bersyukur, bangga, dan terharu atas capaian ini. “Dukungan dari orang-orang terdekat sangat berarti bagi saya. Pesan saya untuk teman-teman adalah kunci keberhasilan terletak pada konsistensi, disiplin, dan kerja keras. Jangan berlatih hanya sesuai mood, luruskan niat, patuhi pelatih, dan selalu jaga sikap,” tambahnya.

Harapannya ke depan, Farel ingin terus mengembangkan keterampilan, mencetak prestasi lebih banyak di dunia karate, serta membanggakan keluarga, pelatih, dan kampus. Di bidang lain, ia juga ingin mencoba hal-hal baru yang dapat meningkatkan keterampilannya dalam menghadapi tantangan hidup.

Prestasi Muhammad Farel menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UAD tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu bersinar di kancah nasional dalam bidang non-akademik. (eka)

uad.ac.id

IMM FEB UAD Sukses Gelar Musykom XXIII: Regenerasi dan Penguatan Integritas

/in /by

Musyawarah Komisariat (Musykom) XXIII oleh IMM FEB UAD (Dok. PK IMM FEB UAD)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (FEB UAD) sukses menggelar Musyawarah Komisariat (Musykom) XXIII pada 6–8 Desember 2024 di Joglo Abdurrahman Wiyoro, Banguntapan, Bantul. Mengusung tema “Mengukir Integritas, Ciptakan Ikatan Berkualitas”, agenda ini menjadi momen penting untuk melanjutkan estafet kepemimpinan sekaligus memperkuat kualitas organisasi.

Kegiatan yang dihadiri oleh kader IMM FEB UAD serta beberapa tokoh penting ini dimulai dengan pembukaan pada pukul 08.30 WIB. Ketua IMM FEB UAD periode 2024/2025, Fatma Dwi Kusuma, dalam sambutannya mengajak seluruh kader untuk menggunakan hak suara dengan bijaksana dan mendukung kepemimpinan baru yang terpilih.

“Pemimpin yang terpilih harus mampu membawa organisasi ini semakin maju, dan seluruh kader diharapkan aktif berkontribusi untuk bersama-sama mencapai tujuan IMM,” pesan Fatma.

Musykom XXIII tidak hanya menjadi ajang pemilihan kepengurusan baru, tetapi juga momentum refleksi organisasi. Dalam sesi pembukaan, Adhitya Rechandy Christian, S.E., M.M., menyampaikan pentingnya menghadapi tantangan generasi muda, seperti kesehatan mental, dengan pendekatan kegiatan positif dan kolaboratif. “Musyawarah seperti ini adalah wadah pembelajaran yang penting untuk membentuk kader berprestasi dan tangguh,” ungkap Adhitya.

Senada dengan itu, Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., CIQnR. selaku Dekan FEB UAD, turut memberikan motivasi kepada para kader untuk terus tumbuh dan berempati sebagai tim. “Kunci keberhasilan organisasi adalah soliditas dan semangat untuk terus berkembang agar bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat luas. Dengan kekompakan, IMM FEB UAD bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi,” ujarnya.

Musyawarah ini juga diisi dengan sesi materi yang disampaikan oleh Deddy Rustandi, S.Pd. dari Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta. Dalam pemaparannya, ia menekankan tiga hal utama yang harus dijalankan oleh aktivis IMM: rapat, mengaji, dan bersedekah. “Integritas adalah fondasi utama seorang aktivis IMM. Sikap tulus, rela berkorban, dan berdakwah adalah nilai-nilai yang harus terus dijaga,” tegas Deddy.

Dengan selesainya Musykom XXIII ini, IMM FEB UAD diharapkan dapat melahirkan kepemimpinan yang lebih kuat, inovatif, dan berintegritas untuk menghadapi tantangan ke depan. Regenerasi ini menjadi bukti bahwa IMM tetap konsisten membentuk kader yang berkarakter Islami dan berkualitas tinggi. (d/e)

uad.ac.id

Adib Zulfikar Pimpin PK IMM FEB UAD, Fokus pada Sinergi dan Inovasi

/in /by

Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pimpinan Komisariat (PK) IMM FEB UAD (Dok. PK IMM FEB UAD)

Musyawarah Komisariat (Musykom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (FEB UAD) telah menghasilkan kepemimpinan baru untuk periode 2025/2026. Kegiatan ini dilaksanakan pada 6 Desember 2024 di Joglo Abdurahman Wiyoro, Yogyakarta, dihadiri oleh seluruh anggota komisariat, dan berlangsung penuh dinamika dengan suasana demokratis.

Musyawarah ini tidak hanya menjadi forum untuk memilih pemimpin baru, tetapi juga wadah evaluasi terhadap program-program sebelumnya serta diskusi terkait rencana strategis ke depan. Setiap calon ketua diberikan ruang untuk menyampaikan visi, misi, dan rencana kerja mereka. Anggota turut berperan aktif dengan memberikan masukan dan mengajukan berbagai pertanyaan kepada kandidat.

Setelah melalui serangkaian proses musyawarah yang melibatkan diskusi mendalam, forum akhirnya memutuskan Adib Zulfikar Fuad Arroyan sebagai ketua umum yang baru. Adiska Pebriani juga ditunjuk sebagai sekretaris umum melalui mekanisme pemilihan terbuka yang berlangsung secara adil dan transparan.

Dalam sambutannya, Adib menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara anggota dalam menjalankan visi besar organisasi.

“Kepemimpinan ini bukan hanya tanggung jawab saya pribadi, tetapi tanggung jawab kita semua. Dengan bekerja sama, saya yakin IMM FEB UAD dapat berkembang menjadi organisasi yang lebih solid dan berkontribusi positif,” ujar Adib.

Sementara itu, Adiska Febriani menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dalam menjalankan roda organisasi. Ia juga mengajak seluruh anggota untuk tetap bersemangat dalam mendukung berbagai program yang akan dilaksanakan.

“Kunci keberhasilan organisasi terletak pada kekompakan tim dan komitmen kita untuk terus berkontribusi. Mari kita bekerja bersama untuk IMM yang lebih maju,” kata Adiska.

Selain pemilihan, musyawarah ini juga diisi dengan diskusi mengenai isu-isu mahasiswa terkini dan penggalian ide-ide baru untuk program kerja yang lebih relevan dan berdampak. Kegiatan tersebut ditutup dengan doa bersama, sekaligus harapan agar kepengurusan baru mampu membawa perubahan yang lebih baik.

Dengan kepemimpinan Adib Zulfikar dan Adiska Febriani, IMM FEB UAD diharapkan terus menjadi organisasi yang aktif, inovatif, dan mampu mencetak mahasiswa berkarakter islami serta berwawasan luas. (d/e)

uad.ac.id

Donor Darah ADAF #10 Berjalan Sukses, Terkumpul 30 Kantong Darah

/in /by

Kegiatan Donor Darah pada Ahmad Dahlan Accounting Fair (ADAF) #10 oleh HMPS Akuntansi UAD (Dok. HMPS Akuntansi UAD)

Ahmad Dahlan Accounting Fair (ADAF) #10 yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan aksi sosial yaitu kegiatan donor darah yang mengusung tema “Setetes Darah sebagai Wujud Aksi Nyata dengan Sejuta Makna” atau “A Drop of Blood is a Form of Real Action with a Million Meanings”. Kegiatan ini berlangsung dengan sukses pada Selasa, 26 November 2024, di Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Antusiasme tinggi terlihat dari mahasiswa, dosen, karyawan, hingga masyarakat sekitar yang turut serta mendonorkan darah mereka. Tunggal Ghosza Fradana Jaya, ketua pelaksana Ahmad Dahlan Accounting Fair, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebuah rangkaian acara, tetapi wujud nyata dari semangat solidaritas dan kemanusiaan.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa membantu sesama dapat dimulai dari langkah kecil seperti donor darah. Setiap tetes darah yang didonorkan adalah harapan baru bagi mereka yang membutuhkan,” jelas Tunggal.

Dalam kolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, acara ini berhasil mengumpulkan 30 kantong darah. Jumlah tersebut langsung disalurkan kepada masyarakat yang memerlukan transfusi, membantu menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Para pendonor berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, karyawan, hingga masyarakat sekitar kampus. Hal ini menunjukkan betapa besar kepedulian komunitas UAD terhadap sesama.

“Selain membantu memenuhi kebutuhan darah, kami juga ingin menginspirasi mahasiswa Akuntansi UAD untuk terus peduli terhadap isu sosial. Ini adalah bagian dari tanggung jawab moral yang harus terus kita pupuk,” tambah Tunggal.

Tunggal berharap, kegiatan serupa di masa mendatang dapat menarik lebih banyak partisipasi. “Semoga lebih banyak yang tergerak untuk mendonorkan darahnya, dan PMI selalu siap mendukung,” tutupnya dengan penuh optimis.

Melalui kegiatan ini, ADAF #10 sekali lagi menunjukkan bahwa langkah kecil seperti donor darah mampu menciptakan dampak besar. Setetes darah tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menyemai harapan bagi masa depan yang lebih baik. (eka)

uad.ac.id

Azra Latifah Listi dari Prodi Manajemen UAD Jalani IISMA di University of Melbourne

/in , /by

Azra Ikuti IISMA di University of Melbourne (Dok Azra)

“Untuk IISMA-E, kita perlu mempersiapkan business plan, esai, English Proficiency Test (EPT), dan beberapa dokumen pendukung lainnya. Salah satu yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari adalah EPT, seperti IELTS, DET, atau TOEFL, karena ada nilai minimal yang harus dicapai. Jadi, persiapannya memang harus serius,” ujar Azra. Ia juga menambahkan bahwa mempelajari format tes dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris menjadi kunci utama.

Azra Latifah Listi adalah nama panjangnya. Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu tengah mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) untuk kategori Professional Program Entrepreneur. Program bergengsi ini membawanya ke University of Melbourne, Australia, di mana ia mendapatkan pengalaman akademik dan profesional yang tak terlupakan.

Program IISMA-E tersebut memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam metode belajarnya. “Di sini kami belajar langsung dari para ahli. Kalau belajar bisnis, kami langsung belajar dari pebisnis, begitu juga untuk pemasaran, langsung ke pakar marketing. Jadi, kami belajar dari pengalaman mereka, bukan hanya teori dari buku,” ungkap Azra. Selain itu, jadwal belajar yang intensif dari pukul 9 pagi hingga 5 sore di hari kerja memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam.

Tak hanya itu, Azra juga berkesempatan untuk magang di startup fintech yang fokus pada manajemen keuangan bagi lansia dan penyandang disabilitas. “Pengalaman ini sangat luar biasa. Karena ini adalah professional program, kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkannya di dunia kerja,” katanya. Di akhir program, peserta IISMA-E dituntut untuk mempresentasikan ide startup mereka, memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan kewirausahaan.

Azra memiliki pesan penting untuk mahasiswa yang ingin mencoba IISMA. “Saya berhasil lolos setelah mencoba empat kali! Saya selalu percaya bahwa tidak ada yang mustahil. Kalau gagal, kita mendapatkan pengalaman; kalau berhasil, kita mendapatkan kesempatan. Jadi, jangan pernah takut mencoba. Nothing to lose!” Semangat dan perjuangan Azra menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk berani bermimpi besar dan menghadapi tantangan dengan tekad kuat. (Dilla)

uad.ac.id

Eka Marcella, Mahasiswa Manajemen UAD yang Sukses Jadi Juara I Mawapres FEB

/in /by

Eka Marcella Mahasiswa Manajemen UAD yang Sukses Jadi Juara I Mawapres FEB (Dok. Istimewa)

“Ketika diumumkan sebagai juara pertama, saya sangat bersyukur dan bangga, tetapi juga sadar bahwa ini adalah tanggung jawab besar. Perasaan campur aduk antara bahagia, haru, dan termotivasi untuk terus belajar dan berkembang,” ucap Eka Marcella.

Ia adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang sukses meraih juara pertama Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Alasan Eka mengikuti kompetisi ini adalah karena ingin mencari pengalaman baru dan tantangan untuk mengembangkan diri. Selain itu, ia melihat bahwa Pilmapres adalah wadah untuk menunjukkan kontribusi nyata dirinya di bidang akademik, organisasi, dan pengabdian masyarakat.

“Tips saya adalah, persiapan matang dengan mempelajari semua aspek seleksi, dari gagasan kreatif hingga public speaking. Lalu, manajemen waktu dengan cara menyeimbangkan akademik, kegiatan lain, dan persiapan Pilmapres. Tidak lupa juga, percaya diri dengan cara kenali kelebihan diri, dan jangan takut untuk menunjukkan potensi yang dimiliki. Jangan ragu juga untuk meminta dukungan orang terdekat seperti teman, dosen, atau keluarga,” kata Eka.

Ia menambahkan, tujuan mengikuti ajang ini karena ingin menginspirasi mahasiswa lain agar terus berprestasi di bidang masing-masing, baik dalam akademik maupun non-akademik. Eka juga berharap bahwa dirinya dapat terus membawa nama baik FEB dan UAD.

“Selama prosesnya ada beberapa hambatan salah satunya membagi waktu antara persiapan Pilmapres dengan tanggung jawab kuliah. Cara saya mengatasinya adalah dengan membuat jadwal yang terorganisir dan fokus pada prioritas,” ungkap Eka.

“Jangan pernah takut untuk mencoba hal baru dan mengejar impian. Semua orang punya potensi untuk berprestasi, asalkan mau berusaha dan percaya pada diri sendiri,” pesan Eka. (Rini)

uad.ac.id

Pentingnya Manajemen Strategis untuk Karier Generasi Muda

/in /by

Fitri Maulidah Rahmawati, S.E., M.Si. Narasumber ADAF #10 (Dok. Dilla)

Ahmad Dahlan Accounting Fair (ADAF) ke-10 sukses diselenggarakan di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kampus IV pada hari Rabu, 27 November 2024, dengan tema besar yang membahas manajemen strategis dalam membangun karier generasi muda. Acara ini dihadiri oleh berbagai peserta, mulai dari mahasiswa hingga profesional muda. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah presentasi dari narasumber Fitri Maulidah Rahmawati, S.E., M.Si., dosen Manajemen Universitas ‘Aisyiyah (UNISA), yang membahas “Manajemen Strategis untuk Membangun Karier: Panduan untuk Generasi Z & Milenial”.

Dalam paparannya, Fitri menjelaskan bahwa manajemen strategis adalah proses menetapkan tujuan karier, mengembangkan strategi, dan menyesuaikan rencana berdasarkan kemajuan. Ia menekankan pentingnya memberikan arahan yang jelas dalam menghadapi pasar kerja yang cepat berubah. Dengan strategi yang tepat, generasi muda dapat mengambil keputusan lebih bijak terkait karier mereka. “Manajemen strategis memberikan kerangka untuk menyusun langkah-langkah konkret menuju kesuksesan, terutama di tengah dinamika dunia kerja saat ini,” ujarnya.

Fitri juga memaparkan empat alat manajemen strategis yang dapat digunakan untuk kesuksesan karier. Pertama, analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) untuk mengevaluasi potensi dan tantangan pribadi. Kedua, personal branding untuk membangun citra profesional yang kuat. Ketiga, menetapkan sasaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART goals). Keempat, pemetaan karier untuk merancang langkah-langkah jangka panjang. Generasi milenial, menurutnya, menekankan keseimbangan kerja dan kehidupan, fleksibilitas, serta karier yang bermakna, sementara gen Z lebih memprioritaskan keadilan sosial, inklusivitas, dan kesehatan mental.

Pentingnya pengembangan keterampilan juga menjadi sorotan. Fitri menjelaskan bahwa perubahan pasar kerja memerlukan adaptasi yang cepat dan peningkatan kompetensi. Ia mengingatkan bahwa keterampilan seperti komunikasi, pemecahan masalah, dan kemampuan digital adalah kunci untuk bertahan di era ini. “Menghadapi dunia kerja yang terus berubah, pengembangan keterampilan adalah investasi jangka panjang,” tuturnya.

Mengakhiri sesi, Fitri mengutip kata-kata Umar ibn al-Khattab, “No amount of guilt can change the past, and no amount of worrying can change the future.” Ia mengajak peserta untuk fokus pada masa kini dan terus membangun masa depan yang lebih baik melalui manajemen strategis. Dengan wawasan yang dibagikan, seminar ini memberikan panduan praktis bagi generasi muda dalam menavigasi dunia kerja yang kompetitif. (Dilla)

uad.ac.id

Usung Inovasi Sereal Bluemeal, Tim BISMA UAD Raih Harapan III di PIMTANAS

/in /by

Tim BISMA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Harapan III di PIMTANAS (Dok. Eka)

Tim Program Studi Bisnis Jasa Makanan (BISMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menorehkan prestasi dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Tingkat Nasional (PIMTANAS) 2024 dengan meraih posisi harapan III. Prestasi ini dicapai melalui inovasi sereal bernama Bluemeal, yang mengusung bahan baku alami berupa ekstraksi fikosianin dari alga hijau biru.

Ketua tim, Lathifah Apriana Putri, menjelaskan bahwa ide utama dari Bluemeal muncul dari potensi besar sektor kelautan yang selama ini lebih berfokus pada hasil laut seperti ikan dan udang. Alga hijau biru dipilih karena kandungan antioksidannya yang tinggi, mampu menangkal radikal bebas, serta memberikan manfaat kesehatan secara optimal. “Kami ingin menunjukkan bahwa sektor kelautan memiliki manfaat yang lebih luas, terutama dari sisi kesehatan, melalui produk yang inovatif dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Proses persiapan menuju PIMTANAS dimulai dengan riset mendalam mengenai manfaat alga hijau biru dalam konteks kesehatan manusia. Tim juga melakukan percobaan untuk menguji keberhasilan produk dalam bentuk sereal, termasuk pembuatan prototipe, pengujian kualitas dan nutrisi, hingga strategi pemasaran. Persiapan presentasi yang meyakinkan menjadi salah satu kunci keberhasilan mereka.

“Kami bekerja sama secara intensif, berbagi ide, dan berkonsultasi dengan ahli untuk memastikan produk kami tidak hanya inovatif, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Fasilitas yang disediakan oleh UAD, seperti ruangan khusus dengan koneksi internet memadai selama perlombaan daring, juga sangat membantu,” ungkap Lathifah.

Selama kompetisi, tim BISMA belajar banyak hal, terutama pentingnya kolaborasi dan komunikasi yang efektif. “Setiap anggota memiliki keahlian yang berbeda, jadi keterbukaan untuk berdiskusi dan saling melengkapi adalah kunci keberhasilan kami. Kami juga belajar untuk lebih sabar dan percaya diri menghadapi tantangan,” tambah Lathifah.

Tim BISMA berharap Bluemeal dapat dikembangkan lebih lanjut dan diterima oleh masyarakat sebagai pilihan makanan sehat yang ramah lingkungan. Mereka juga berpesan kepada mahasiswa lain untuk selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, berani mencoba hal baru, dan tidak takut gagal.

“Riset yang baik, kerja sama, dan ketekunan adalah kunci untuk menghasilkan karya inovatif,” tutup Lathifah.

Prestasi ini membuktikan bahwa dengan kerja keras, kreativitas, dan kolaborasi, mahasiswa dapat berkontribusi nyata melalui inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat.

uad.ac.id

Atika Silma Daima, Wisudawan Berprestasi UAD dengan Segudang Prestasi

/in /by

Atika Silma Daima, Wisudawan Berprestasi UAD dengan Segudang Prestasi (Foto Zulfatin Nafisah)

Atika Silma Daima, mahasiswa Program Studi Bisnis Jasa Makanan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), resmi meraih gelar diploma dengan pencapaian luar biasa. Ia menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 9 bulan 19 hari dengan IPK 3,88. Dalam momen wisuda, namanya disebut sebagai Wisudawan Berprestasi bidang kegiatan kemahasiswaan akademik, menambah kebanggaan atas kerja keras yang telah ia lalui.

Atika mengungkapkan rasa syukur dan haru setelah melalui perjalanan panjang yang penuh perjuangan. Dukungan keluarga, para dosen, dan pimpinan universitas menjadi kekuatan besar baginya untuk mencapai titik ini. Momen istimewa saat namanya disebut sebagai Wisudawan Berprestasi menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya dan keluarganya.

Selama menjadi mahasiswa, Atika aktif di berbagai kegiatan, baik di tingkat universitas, nasional, maupun internasional. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat ia menjadi perwakilan UAD kategori diploma dan perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat nasional. Selain itu, ia juga mendapatkan kesempatan emas mengikuti program pertukaran mahasiswa di Malaysia, yang memberinya wawasan dan pengalaman di kancah internasional.

Berbagai kesibukan selama kuliah tidak menghalangi Atika untuk tetap produktif. Ia mampu membagi waktu antara kuliah, kompetisi, organisasi, dan tugasnya sebagai asisten praktikum selama tiga tahun berturut-turut. Kunci keberhasilannya adalah manajemen waktu yang baik dengan membuat daftar prioritas dan jadwal yang terorganisir. Di tengah padatnya aktivitas, ia juga selalu meluangkan waktu untuk diri sendiri dan keluarganya, yang menjadi bagian penting dalam menjaga keseimbangan hidup.

Motivasi terbesar Atika selama menjalani perkuliahan adalah keinginannya untuk memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaik-baiknya. Baginya, masa kuliah adalah waktu berharga untuk mengembangkan potensi diri, sesuatu yang tidak bisa dengan mudah didapatkan semua orang. Semangat ini yang terus mendorongnya untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik.

Setelah lulus, Atika memiliki rencana untuk memperdalam kemampuan bahasa Inggris sebagai bekal untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, ia juga fokus meningkatkan keterampilan dan pengalaman di bidang industri kuliner yang menjadi bidang keahliannya. (Naf)

uad.ac.id

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI