Pushbike anak-anak di kompleks Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah kolaborasi LPO dengan Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan latihan bersama pushbike di kompleks Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Latihan bersama yang berlangsung pada Selasa (23-1-2024) ini melibatkan puluhan anak dari Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal se-Kota Yogyakarta. 

Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Ketua LPO PP Muhammadiyah menyampaikan latihan bersama ini merupakan tindak lanjut dari Workshop Pushbike yang telah dilaksanakan pada Kamis, (4-1-2024) lalu dan latihan bersama ini diharapkan latihan menjadi agenda rutin. “Keberadaan Komunitas Pushbike akan dikembangkan menjadi gugus tugas olahraga Muhammadiyah yang menjangkau anak-anak sejak dini,” ujar Gatot.

Sebagai bagian dari inisiatif pengembangan olahraga, LPO PP Muhammadiyah menetapkan pushbike sebagai salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan karena memiliki keunikan dalam memisahkan keterampilan menyeimbangkan dan mengayuh, sehingga memungkinkan anak-anak untuk fokus belajar satu per satu.

Menurut Gatot, yang juga sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD itu menjelaskan pilihan menggunakan pushbike membawa sejumlah manfaat signifikan bagi perkembangan anak-anak. Menggunakan pushbike memberikan manfaat bagi anak, di mana sepeda keseimbangan lebih rendah ke tanah sehingga anak merasa lebih nyaman saat mengendarainya. Dengan fokus menjaga keseimbangan, pushbike membantu meningkatkan kepercayaan diri anak. Anak-anak  juga bisa belajar lebih cepat, lebih percaya diri dengan keterampilan bersepeda secara alami.

Latihan pushbike bersama ini mendapat antusiasme dari para orang tua yang turut mendampingi putra-putrinya. Hal itu mencerminkan penerimaan positif terhadap penggunaan pushbike sebagai alat pembelajaran. Ke depan, dalam rangka merangsang minat dan bakat olahraga sejak dini serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan prestasi anak-anak dalam dunia olahraga, LPO Muhammadiyah berencana menyelenggarakan kejuaraan pushbike sebagai wadah pengembangan olahraga bagi anak-anak. (fj/doc)

uad.ac.id

Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pelatihan pra pensiun untuk tenaga kependidikan (Dok. BSDM UAD)

Pensiun merupakan masa yang mutlak dialami setiap pegawai. Pada sebuah instansi, seorang pegawai akan dipensiunkan atau diberhentikan untuk tidak bekerja yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya faktor usia. Tidak terkecuali Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menetapkan batas masa pensiun bagi tenaga kependidikan (tendik) pada usia 58 tahun.

Kesiapan menjelang usia pensiun sangat dibutuhkan karena setiap pegawai selama menjalankan rutinitas tugas keseharian perlu menyesuaikan diri dengan rutinitas harian baru di saat pensiun. Hal itulah yang mendorong Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) UAD menyelenggarakan pelatihan Pra Pensiun bagi tendik yang akan purna tugas di tahun 2026-2027. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, Jum’at – Ahad, 19-21 Januari 2024 di Kaliurang dan diikuti sebanyak 34 peserta.

Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., pada pembukaan menyampaikan bahwa setiap pegawai yang akan memasuki masa purna tugas perlu dibekali kemampuan untuk menumbuhkan kesehatan fisik dan mental, serta kesiapan finansial dan spiritual.

“Tidak sedikit pegawai yang saat pensiun mengalami post power syndrome. Hal ini berakibat pada relasi sosial yang secara tiba-tiba memburuk, kondisi kesehatan menurun drastis serta munculnya kekacauan finansial. Semua masalah itu diharapkan tidak terjadi pada para pegawai UAD yang akan memasuki masa purna tugas. Sebab itu, pelatihan Pra Pensiun ini sangat penting dan strategis,” tegas Muchlas.

Menurut Muchlas, pelatihan Pra Pensiun akan memberi bekal pengetahuan, pengalaman dan penguatan bagi para tendik yang akan purna tugas sehigga mereka dapat mempersiapkan diri menghadapi masa pensiun. Selama tiga hari, para peserta diberi bekal materi memadai, baik dari aspek Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, psikologis, literasi keuangan, hingga cara membangun keluarga yang harmonis. Melalui pelatihan ini, Muchlas berharap para pegawai yang akan purna tugas dapat merasakan hidup yang lebih tenang, damai dan bahagia.

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum., selaku Wakil Rektor Bidang SDM UAD bahwa pelatihan Pra Pensiun bertujuan untuk memberi pendampingan kepada para pegawai yang akan purna tugas, agar mereka mengetahui arah dan tujuan yang akan dicapai saat pensiun.

“Dalam pelatihan, para peserta juga dilatih untuk membuat business plan bersama pasangannya (suami/istri), sehingga mereka ke depannya dapat lebih berdaya dan terampil mengelola serta mengembangkan keuangan keluarga. Pengetahuan dan keterampilan ini sangat penting, karena semua pegawai UAD telah menjadi peserta dana pensiun Muhammadiyah,” ucap Norma.

Selain itu, lanjut Norma, para peserta juga telah dibekali aspek spiritual. Mulai dari salat malam, kuliah tujuh menit dari peserta hingga materi keterampilan pemulasaran jenazah. Dengan adanya pelatihan ini, UAD beharap agar para pegawai yang telah dinyatakan purna tugas sudah memiliki kesiapan mental, spiritual dan finansial. “Para purna tugas juga kami dorong untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan di Muhammadiyah/’Aisyiyah sesuai tempat domisili. Dan indikator – indikator tersebut adalah cermin pensiunan UAD yang berkemajuan.” tutup Norma.

Adapun materi dan narasumber dalam pelatihan Pra Pensiun di antaranya materi Dana Pensiun Muhammadiyah disampaikan oleh Dede Haris Sumarno, S.E., M.M., materi Menghidupkan Keluarga Sakinah oleh Dr. Khoiruddin Bashori, M.Si., materi Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental oleh dr. Widea Rossi Desvita, Sp. KJ.

Materi Mengatasi Mental Block Dan Post Power Syndrome oleh HD Irianto, materi Menjadi Penggerak Muhammadiyah oleh Arif Jamali Muis, M.Pd., materi Resep Sehat dan Bahagia Menurut Al- Qur’an oleh Faturrahman Kamal, Lc., M.A., materi Membuka Peluang Usaha di masa pensiun oleh Ahmad Nadjib Wiyadi.

Kemudian materi Manajemen Keuangan: Bisnis Plan Untuk Ketahanan Finansial Keluarga di Masa Purna Tugas disampaikan oleh Prof. Suyanto, Ph.D. dan Dr. Riduwan, S.E., M.Ag. Adapun materi tentang Pemulasaran Jenazah disampaikan oleh Budi Jaya Putra, M.S.I. dan Hj. Sumarni. (Doc)

uad.ac.id

Prodi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam agenda International Guest Lecture (Dok. Istimewa)

Program Studi Ilmu Hadis (Prodi Ilha) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan International Guest Lecture bertajuk “Syarat yang Perlu Ada pada Mereka, Mereka yang Berkecimbung dalam Bidang Ilmu Hadis Zaman Now”. Acara berlangsung secara daring dan luring di Ruang Kaca Lantai 10 Kampus IV UAD pada Kamis, (11-1-2024) dengan menghadirkan PM. Dr. Rohaizan bin Baru selaku Profesor Madya Pusat Pengajian Al-Qur’an dan al-Sunnah FKI UniSZA, Malaysia.

Ustaz Jannatul Husna, Ph.D. selaku Kaprodi Ilha UAD dalam sambutannya berharap semua yang mengikuti International Guest Lecture bisa mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman baru. Selanjutnya, Opening Speech yang disampaikan oleh Wakil Rektor I UAD, Bidang Al-Islam & Kemuhammadiyahan, Ustaz Nur Kholis M.Ag. memberikan apresiasi kepada Prodi Ilmu Hadis karena telah menyelenggarakan acara dengan sangat baik dan mewadahi mahasiswa Ilmu Hadis dalam pengembangan keilmuan Islam (Al-Qur`an dan al-Sunnah).

Lebih lanjut, PM. Dr. Rohaizan dalam pemaparannya menjelaskan mengenai definisi hadis dan ragam istilah dalam hadis. “Ilmu hadis merupakan disiplin ilmu yang sangat luas, bukan sembarang manusia yang dapat menyelami disiplin ilmu hadis ini karena banyak sekali ilmu di bawah Ilmu hadis,” terangnya.

Dalam sesi tanya jawab banyak mahasiswa secara antusias bergantian mengajukan pertanyaan. Salah satunya mahasiswa Ilmu Hadis UAD Angkatan 2020, di mana ia bertanya tentang, “Apakah masih terdapat orang-orang yang ahli hadis sebagaimana syarat-syarat yang telah ditentukan oleh ulama terdahulu ataukah hanya orang-orang yang disibukkan dengan hadis?”. 

Dr. Rohaizan menjawab, “Sebenarnya al-muhaditsiīn itu tetap ada. Ulama Al-Azhar mengatakan, orang yang memiliki pengetahuan yang terlalu luas dalam bidang hadis itu disebut al-muhaditsīn atau orang-orang yang ahli dalam hadis, bahkan orientalis pun yang memiliki banyak sekali pengetahuan tentang hadis sehingga mereka pun layak disebut al-muhaditsīn,”.

Acara International Guest Lecture yang berjalan lancar dan diikuti dengan begitu antusias oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis UAD.ini diakhiri dengan foto dan doa bersama. (Doc)

uad.ac.id

Muhammadiyah Mental Health Festival FK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama FK Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Management & Science University (Dok. Zahro)

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama FK Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Management & Science University menyelenggarakan Muhammadiyah Mental Health Festival bagi siswa SMA/SMK se-DIY pada Minggu, 14 Januari 2024 di Ruang Amphiteater Gedung Kedokteran Kampus IV UAD. Acara tersebut terbagi menjadi tiga sesi.

Dengan tema yang berbeda-beda, beberapa narasumber dihadirkan dalam acara itu. Di antaranya dr. Ronny Subagya, Sp.KJ(K) dari FK UM Surabaya, dr. Windy Aristiani, MMR., Sp.KJ dari FK UAD, Prof. Dr. Muhammad Najib bin Mohamad Alwi dari Management & Science University, Dr. Khadijah Hasanah Abang Abdullah dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), dr. Era Catur Prasetya, Sp.KJ dari FK UM Surabaya, Khofifah Dwi Oktaviana sebagai dokter muda UM Surabaya, dan Naufal Zuhdi Rabbani sebagai dokter muda UAD Yogyakarta.

Widea Rossi Desvita, Sp.KJ selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh tamu undangan maupun peserta. “Menjadi suatu kebanggaan bagi FK UAD bisa mengundang narasumber dari Universiti Sains Islam Malaysia dan Management & Science University. Saya berharap kita dapat menjalin kerja sama lain untuk ke depannya. Semoga kerja sama ini dapat dikembangkan dalam penelitian dan bidang kedokteran lainnya, dan acara ini bisa memberikan pandangan-pandangan baru tentang mental health,” ucapnya.

Muhammadiyah Mental Health Festival kali ini mengusung tema “Strawberry, I Fell You!”, dengan diikuti oleh 187 peserta yang merupakan perwakilan siswa dan guru SMA/SMK/MA se-DIY. Ide tersebut berangkat dari sebuah keprihatinan tentang fakta-fakta remaja saat ini yang sering disebut sebagai generasi stroberi yaitu generasi yang dianggap mudah hancur dengan sedikit tekanan saja, mudah menyerah, dan memiliki mentalitas yang kurang tangguh. Remaja sebagai generasi penerus tentunya adalah aset yang harus menjadi perhatian untuk semuanya, harus dididik, dibimbing, dan menjadi tanggung jawab bersama.

Selaku Dekan FK UAD, Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, Sp.S(K) mengucapkan terima kasih kepada panitia yang sudah mempersiapkan acara ini. “Kita memang harus memiliki rangkaian khusus tentang masalah keremajaan ini, dan orang tua memiliki peran yang penting dalam pengendalian masalah-masalah kesehatan mental. Mudah-mudahan acara ini dapat bermanfaat, terutama untuk Fakultas Kedokteran. Sebab, dari sana pula kita mendidik para dokter kita agar memiliki kemampuan untuk menanggulangi masalah ini,” ungkapnya.

Mental health merupakan isu yang tidak bisa dianggap remeh, dan remaja menjadi golongan paling rentan. “Jika kondisi kejiwaan baik, maka semuanya akan menjadi baik juga. Saya sangat mengapresiasi panitia yang sudah mengusung tema yang menarik,” tutur dr. Laily Irfana, Sp.S. yang mewakili Dekan FK UM Surabaya.

Wakil Rektor Bidang Akademik UAD Prof. Ir. Sunardi, S.T., M.T., Ph.D. yang turut membersamai acara ini pun mengucapkan selamat datang di kampus UAD dan selamat kepada FK yang sudah berhasil mengadakan kegiatan sangat menarik. Ia merasa bangga dengan FK UAD karena perkembangannya yang luar biasa. “Harapan saya melalui seminar ini, kita bisa mendapatkan banyak hal tentang masalah mental dan kita semua dapat memahami bahwa banyak faktor yang memengaruhi gangguan emosional pada remaja. Semoga bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengedukasi, belajar bersama para pelajar sehingga mereka lebih peduli dalam menghadapi gangguan emosional,” tutup Prof. Sunardi. (Zah)

uad.ac.id