• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Literasi Digital dalam Penyiaran: Transformasi dari Masa ke Masa

07/11/2024/in Feature /by Ard
Rendra Widyatama, S.IP., M.Si., Ph.D., sampaikan topik tentang literasi digital dalam penyiaran di Seminar Broadcasting oleh FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan KPID DIY. (Dok. Dilla)

Rendra Widyatama, S.IP., M.Si., Ph.D., sampaikan topik tentang literasi digital dalam penyiaran di Seminar Broadcasting oleh FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan KPID DIY. (Dok. Dilla)

Kegiatan dengan tajuk “Meningkatkan Literasi Media dan Standar Penyiaran dalam Komunikasi Digital” diselenggarakan oleh Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Seminar broadcasting atau penyiaran itu berlangsung pada Rabu, 6 November 2024, di Auditorium Museum Muhammadiyah, Yogyakarta. Salah satu pemateri yaitu Rendra Widyatama, S.IP., M.Si., Ph.D., yang merupakan dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FSBK UAD. Ia menyampaikan topik terkait literasi digital dalam penyiaran.

Penyiaran di Indonesia telah mengalami banyak perubahan signifikan seiring dengan perkembangan zaman, mulai dari era Orde Baru, masa reformasi, hingga era digital yang penuh tantangan. Pada masa Orde Baru, televisi di Indonesia hanya dikuasai oleh keluarga Soeharto dan pemerintah, yang mengontrol hampir seluruh media penyiaran. Seluruh stasiun televisi yang ada berfungsi sebagai alat propaganda politik untuk mendukung kekuasaan Orde Baru. Konten yang disiarkan sangat terbatas, hanya menampilkan hal-hal yang dianggap mendukung stabilitas politik.

Setelah jatuhnya rezim Orde Baru, Indonesia memasuki masa reformasi pada 1998, yang membuka jalan bagi kebebasan pers dan penyiaran yang lebih terbuka. Salah satu hasil signifikan dari era ini adalah munculnya TVMU, sebuah stasiun televisi yang dikembangkan kini oleh UAD di Yogyakarta. TVMU menjadi simbol kebebasan dan inovasi dalam dunia penyiaran, yang terus berkembang hingga kini sebagai salah satu media pendidikan yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat.

Masuk ke era digital, penyiaran Indonesia mulai beradaptasi dengan teknologi baru. Siaran digital diperkenalkan sebagai langkah efisiensi penggunaan frekuensi dan untuk meningkatkan kualitas siaran. Selain itu, kemunculan platform streaming seperti YouTube, Netflix, dan layanan video-on-demand lainnya menambah persaingan bagi stasiun televisi konvensional. Kini, interaktivitas menjadi bagian tak terpisahkan dari penyiaran, di mana audiens tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bisa memberikan komentar dan berpartisipasi langsung melalui media sosial.

Akan tetapi, era digital juga membawa tantangan baru. Pola komunikasi berubah menjadi many-to-many, di mana siapa saja dapat menyebarkan informasi kepada publik. Hal ini berpotensi meningkatkan penyebaran hoaks dan informasi yang tidak terverifikasi. Selain itu, dengan sistem multipartai yang ada, munculnya media partisan yang dipengaruhi oleh kepentingan politik semakin memperkeruh suasana penyiaran di Indonesia.

Kepemilikan stasiun televisi kini sering kali terhubung dengan kepentingan ekonomi dan politik. Pemilik media cenderung mendominasi opini publik untuk keuntungan politik atau bisnis. Dalam hal ini, praktik kepemilikan media sering kali tidak mengikuti aturan yang ada, tetapi justru aturan disesuaikan dengan kepentingan pemodal. Fenomena tersebut semakin menegaskan adanya kolaborasi antara penyiaran, partai politik, dan penguasa untuk mengontrol informasi yang sampai kepada publik.

Menghadapi semua tantangan ini, peningkatan literasi digital menjadi sangat penting. Pendidikan dan pelatihan digital harus diperkuat, terutama untuk memastikan masyarakat dapat memahami cara mengakses, memverifikasi, dan mengolah informasi dengan bijak. Selain itu, menyediakan akses internet yang stabil dan terjangkau, kampanye kesadaran digital, serta kolaborasi antar semua pihak sangat dibutuhkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih melek digital dan mampu menghadapi dinamika media modern dengan lebih kritis. (Dilla)

uad.ac.id

Tags: Berita, Berita UAD, Dosen, Dosen UAD, Mahasiswa, Mahasiswa UAD, Muhammadiyah, News UAD, UAD, UAD Jogja, UAD Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, WeAreUAD
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rendra-Widyatama-S.IP_.-M.Si_.-Ph.D.-sampaikan-topik-tentang-literasi-digital-dalam-penyiaran-di-Seminar-Broadcasting-oleh-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-KPID-DIY.-Dok.-Dilla.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-07 09:41:282024-11-07 09:41:28Literasi Digital dalam Penyiaran: Transformasi dari Masa ke Masa
You might also like
Prodi Magister BK UAD, Pertama di PTS se-Indonesia
Prodi S1 Farmasi UAD Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas IPE
Mahasiswa PPG UAD Kenalkan Virtual Laboratory dan Mind Map di SMAN 8 Yogyakarta
KKN UAD Alternatif Unit IV.C.2 Gelar Sosialisasi untuk Generasi Z
UAD Resmi Lantik Wakil Rektor Periode 2024-2028
Aksi Galang Dana Relawan UAD di Sejumlah Titik Kota Yogyakarta

TERKINI

  • Mahasiswa UAD Buat Inovasi Mi Instan Sehat Berbahan Dasar Bekatul Padi15/07/2025
  • Tim Desang Lolos Pendanaan P2MW 2025 dengan Inovasi Diversifikasi Jantung Pisang15/07/2025
  • Lolos PPK Ormawa 2025, BEM Psikologi UAD Inisiasi Sekolah Perempuan “POETRI MARDIKA”15/07/2025
  • HMTI UAD Optimalkan Potensi Mangrove Srigading untuk Ekonomi Berkelanjutan15/07/2025
  • IMM FKM UAD Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2025, Inisiasi Program GRISKA15/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Sabet Juara di FiPEX 2025 Lewat Inovasi Smart Locker IoT15/07/2025
  • UKM Karate UAD Borong Medali di Ajang Nasional12/07/2025
  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top