• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Webinar Edukasi dan Pencegahan Kekerasan Seksual

15/05/2025/in Terkini /by Ard

Penyampaian Materi oleh Dr. Tri Wahyuni Sukesi, S.Si., M.P.H., Dosen FKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Salsya)

Dr. Tri Wahyuni Sukesi, S. Si., M.P.H. dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi pemateri dalam webinar mengenai edukasi dan pencegahan kekerasan seksual dengan tema “Speak Up! Saatnya Kampus Bebas Takut dan Kekerasan Seksual” yang dilaksanakan daring 7 Mei 2025.

Ia memaparkan materi terkait kekerasan berbasis gender online (KBGO). KBGO adalah bentuk kekerasan berbasis gender yang dilakukan atau difasilitasi oleh teknologi digital atau internet. Sedangkan kekerasan berbasis gender (KBG) dilakukan tanpa teknologi yang bisa terjadi secara langsung di lokasi kejadian.  Tindakan ini bertujuan untuk melecehkan, menghina, atau merugikan korban berdasarkan gender atau seksualitas.

 “KBGO atau KBG bisa terjadi di mana saja, salah satunya perguruan tinggi. Sehingga kita harus aware terhadap kasus pelecehan,” ujarnya.

Tiga lokasi yang paling banyak terjadi pelecehan seksual menurut 46.349 responden terjadi di jalanan umum (33%), di dalam transportasi umum termasuk halte (19%), dan di sekolah atau kampus (15%).

KBG di perguruan tinggi bisa saja berbentuk kekerasan seksual, kekerasan fisik, kekerasan sosial ekonomi, kekerasan psikis atau mental, dan kekerasan verbal. Pelaku dan kobran atas tindakan KBG bisa saja dosen, karyawan, dan mahasiswa.

“Menurut data, fenomena gunung es kekerasan seksual terjadi di kampus-kampus di Yogyakarta. Terdapat 163 kasus mahasiswa yang mengalami, mendengar, dan melihat kekerasan seksual yang terjadi 19 universitas di DIY. Diperlukan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi yang solutif,” katanya

“Upaya yang sudah kami lakukan dan masih berjalan hingga saat ini adalah membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). Satgas PPKS UAD menangani kasus KBG atau KBGO, memberikan pendidikan, pelatihan, dan layanan informasi bagi korban dan saksi atas kasus KBG atau pelecehan seksual sehingga mampu menurunkan kejadian kekerasan seksual di perguruan tinggi,” ungkapnya. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-oleh-Dr.-Tri-Wahyuni-Sukesi-S.Si_.-M.P.H.-Dosen-FKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 14:35:212025-05-15 14:35:21Webinar Edukasi dan Pencegahan Kekerasan Seksual

Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik

15/05/2025/in Feature /by Ard

Dr. Suryawan Raharjo, S.H., LL.M., Pemateri Kuliah Bersama FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat Penyerahan Cinderamata (Foto FH UAD)

Salah satu peran politik dari pertumbuhan lapangan kerja dapat ditinjau dari komitmen negara dalam menyediakan tempat kerja yang layak. Problematika dasar yang setiap tahun terjadi yakni tidak ada penyesuaian antara kurikulum kualitas pembelajaran hasil soft skill dengan mengaplikasikan di dunia kerja.

Hal tersebut di sebabkan oleh sikap realistis yang menjadi pragmatis, seolah bekerja hanya untuk bertahan hidup dan melepaskan idealisme untuk mengupayakan pekerjaan sesuai jenjang pendidikan yang ditempuh.

Pernyataan tersebut disampaikan Dr. Suryawan Raharjo, S.H., LL.M. pemateri dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 5 Mei 2025.

“ini berada di dalam dunia yang penuh formalitas, disuruh bekerja namun pertumbuhan lapangan kerja tidak link and match terhadap pendidikan yang ditempuh oleh para angkatan kerja. Apakah pemerintah mampu untuk memberikan jaminan ketersediaan akses lapangan kerja di setiap wilayah? Ditambah teknologi yang kian maju, maka kita butuh pemuda yang mampu beradaptasi dengan hal tersebut,” ujarnya.

Kegiatan untuk memperingati May Day yang terlaksana di Kampus IV UAD memunculkan banyak gagasan baru mengenai peran pemuda politik dalam pertumbuhan lapangan kerja. Bukan lagi rahasia umum, bahwasannya pemuda politik mampu merasionalisasi ketersediaan atau akses dari pekerjaan itu sendiri.

Politik identitas yang merepresentasi para pemuda membuktikan bahwa mereka mampu mencetak para generasi muda yang siap berkompetisi. ⁠Pemuda politik diumpamakan sebagai subjek dan objek ketenagakerjaan, sebagai subjek dikarenakan pemuda memiliki hak untuk berpartisipasi dalam dunia kerja dan memperjuangkan masa depannya sendiri. 

Sebagai objek, karena pemuda juga bisa menjadi sasaran program-program pembangunan ketenagakerjaan untuk mengembangkan potensi mereka. Untuk itu, pertumbuhan lapangan kerja memiliki relevansi yang signifikan dengan pemuda politik karena pemuda adalah kelompok usia yang paling terdampak oleh kondisi lapangan kerja. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Suryawan-Raharjo-S.H.-LL.M.-Pemateri-Kuliah-Bersama-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-saat-Penyerahan-Cinderamata-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 14:11:042025-05-15 14:11:04Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik

Tim PKM UAD Buat Mini Terrarium Sebagai Obat Anti Stress

15/05/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama pada Praktik dan Pendampingan Pembuatan Ekosistem Mini Terrarium oleh Tim PKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto PKM UAD)

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan praktik dan pendampingan pembuatan ekosistem mini terrarium sebagai penghilang rasa stres serta untuk meningkatkan jiwa cinta lingkungan hidup.

Pembuatan ekosistem mini terrarium adalah proses menciptakan miniatur ekosistem alam di dalam wadah kaca atau plastik tertutup, yang berisi tanaman, tanah, dan elemen dekoratif lainnya.

Pengabdian yang dilangsungkan pada 7 Mei 2025 di SMA Muhammadiyah Sewon berjalan dengan efektif. Para siswa dan siswi sangat antusias dalam membuat mini terrarium sehingga tim PKM UAD merasa pengabdian yang dilaksanakan memberikan feedback yang positif.

Dr. Bita Gadsia Spaltani, S.H., M.H. ketua tim PKM UAD mengatakan, praktik pembuatan mini terrarium adalah tindak lanjut dari kegiatan awal yakni pemaparan materi terkait penyuluhan hukum lingkungan yang sudah dilakukan di sekolah.

“Kami berharap ekosistem mini terrarium dapat menjadi sarana untuk mencintai lingkungan hidup dan meningkatkan kesadaran terhadap ekosistem,” katanya.

Uniknya, membuat ekosistem mini terrarium dapat membantu menghilangkan stress karena kegiatan merawat tanaman menjadi hal yang menyenangkan dan meditatif. Selain itu, keindahan terrarium juga dapat menciptakan suasana yang segar dan bahagia sehingga dapat merelaksasikan pikiran. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-pada-Praktik-dan-Pendampingan-Pembuatan-Ekosistem-Mini-Terrarium-oleh-Tim-PKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-PKM-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 13:44:552025-05-15 13:44:55Tim PKM UAD Buat Mini Terrarium Sebagai Obat Anti Stress

Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja

15/05/2025/in Feature /by Ard

Foto Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Usia 18-23 tahun termasuk dalam kategori usia produktif untuk bekerja serta berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. Pada era modern sekarang ini, golongan yang memasuki usia tersebut disebut dengan Gen Z. Mentalitas Gen Z dalam dunia kerja masih menjadi pertanyaan dalam menghadapi sebuah perubahan dan tantangan yang terus berkembang.

Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H. dosen Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengatakan Gen Z memiliki keinginan dan harapan yang sangat besar. Namun ada berbagai hal yang perlu disiapkan di dunia kerja, sehingga terkadang mental Gen Z masih dipertanyakan.

Hal tersebut disampaikan Fithriatus pada kuliah bersama yang dilangsungkan 5 Mei 2025 di kampus IV UAD. Tema dalam pembahasannya menajam terkait Gen Z di dunia kerja.

“Diperlukan perhatian khusus untuk mencetak generasi emas yang siap di dunia kerja dengan menekankan pada peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan keterampilan praktis, dan dukungan terhadap dunia usaha dan industri. Selain mentalitas, diperlukan peran dari perguruan tinggi untuk memfasilitasi tarkait lapangan pekerjaan secara skala kecil agar memiliki pengalaman yang memadai,” katanya.

Mentalitas Gen Z di dunia kerja cenderung menekankan keseimbangan hidup seperti menghargai waktu pribadi dan ingin menikmati hidup di luar pekerjaan. Gen Z cenderung menyukai lingkungan kerja yang fleksibel untuk bekerja dari berbagai tempat dengan jadwal yang lebih sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, Gen Z sangat memperhatikan kesehatan mental atau tekanan di dunia kerja sehingga cenderung lebih sering berpindah tempat kerja jika tidak mendapatkan kenyamanan dari tempat kerja tersebut.

“Kabar baiknya, Gen Z cenderung mewaspadai terhadap hal–hal yang berpotensi merugikan dan memiliki keinginan untuk berkembang karena sangat menyukai tantangan. Diharapkan mental Gen Z mampu beradaptasi dalam dunia kerja dalam menciptakan lingkungan kerja yang inovatif sehingga angka pengangguran tidak mengalami peningkatan,” ungkap Fithriatus. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 13:30:582025-05-15 13:30:58Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja

Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 2025

15/05/2025/in Prestasi /by Ard

Pandu Sasmita, Mahasiswa PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat Menerima Penghargaan (Foto UKM Badminton UAD)

Pandu Sasmita Raditya, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih juara I kategori ganda putra tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) dalam Tournament Badminton Pubhfest 2025. Turnamen tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD pada 30 April 2025.

Persiapan untuk mengikuti turnamen terbilang sangat matang, selain didukung dengan badan yang fit, diperlukan juga teman tim yang bisa membimbing secara tenang dan mampu mengatur strategi dengan baik dalam kerja sama tim.

Selain itu, menjaga komunikasi yang baik dengan teman tim, saling mendukung, dan membagi tugas dengan adil untuk menghindari egoisme menjadi hal fundamental yang harus dipersiapkan.

Pandu merupakan salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di UAD, sehingga kemenangan yang ia raih menjadi suatu kebanggan tersendiri agar mampu mempertahankan beasiswa tersebut dan memiliki catatan yang konsisten dalam mencetak prestasi.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua, teman satu tim saya dan teman-teman lainnya yang mendukung saya dalam turnamen ini. Semoga ke depannya saya mampu mencetak lebih banyak prestasi untuk mengharumkan nama baik kampus dan mampu mempertahankan beasiswa yang sudah saya dapatkan di UAD,” ungkapnya. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pandu-Sasmita-Mahasiswa-PPKn-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-saat-Menerima-Penghargaan-Foto-UKM-Badminton-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 13:17:342025-05-15 13:17:34Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 2025

Menulis dengan Hati, Menyunting dengan Nurani

15/05/2025/in Terkini /by Ard

Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra IMM PBII Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM PBII UAD)

Di balik setiap tulisan yang menggugah, terdapat proses yang tidak sederhana. Ada perpaduan antara observasi yang jeli, olah rasa yang dalam, serta ketekunan dalam merawat kata. Inilah semangat yang diusung oleh IMM PBII FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra, yang digelar pada Rabu, 7 Mei 2025.

Pelatihan ini mengangkat tema “Tulis dengan Hati, Sunting dengan Teliti: Kader IMM sebagai Penulis yang Beretika dan Kreatif.” Kegiatan ini menjadi wahana penguatan literasi kader melalui praktik menulis yang reflektif dan bertanggung jawab.

Menulis, Membaca, dan Etika Literasi

Sudaryanto, M.Pd., salah satu pemateri, membuka pelatihan dengan menekankan keterkaitan erat antara membaca dan menulis. Mengutip Taufiq Ismail, ia menyampaikan bahwa membaca dan menulis adalah seperti kakak-adik —tak terpisahkan. Membaca memperkaya pikiran, sedangkan menulis adalah ekspresi dari hasil pengolahan pikiran dan rasa. Namun lebih dari itu, menulis juga memanggil tanggung jawab bagaimana penulis menjaga akurasi, etika, dan integritas dalam menyampaikan informasi.

Jurnalisme sebagai Latihan Integritas

Dalam sesi Praktik Menulis dalam Jurnalistik, peserta diajak memahami bahwa menulis berita bukan sekadar menyusun kata. Prosesnya dimulai dari peliputan lapangan, dilanjutkan dengan verifikasi informasi, dan kroscek terhadap narasumber. Seorang jurnalis harus mengutamakan fakta. Jika setelah berita diterbitkan ternyata ditemukan kesalahan, maka tanggung jawab moral jurnalis adalah menyampaikan ralat atau erata. Inilah bukti bahwa dalam dunia jurnalistik, kebenaran tidak bisa dikompromikan.

Ilmiah-Populer: Mengolah Fakta jadi Gagasan Cerna

Materi berikutnya membawa peserta pada praktik menulis ilmiah-populer. Tulisan jenis ini menjadi jembatan antara data dan narasi, antara sains dan publik. Penulis diperbolehkan menyampaikan opini, asalkan berbasis pada hasil observasi, diskusi, membaca, dan pengalaman. Tulisan juga harus mengikuti ketentuan teknis redaksi (jumlah kata, spasi, huruf, dll.) serta peka terhadap isu-isu aktual, baik di ranah nasional maupun internasional. Tulisan ilmiah-populer yang baik bukan hanya mencerahkan, tapi juga membangun kesadaran kritis.

Menyunting: Proses Kedua yang Tak Kalah Penting

Tak kalah penting dari menulis adalah menyunting. Dalam sesi Praktik Menyunting Naskah, peserta diajak membedakan dengan jelas antara menulis dan menyunting. Menyunting dilakukan setelah tulisan selesai, bertujuan untuk memeriksa ulang ejaan, struktur kalimat, makna, hingga kesesuaian dengan pedoman kebahasaan. Untuk itu, alat bantu seperti KBBI Edisi VI, EYD Edisi IV, Kamus Oxford, atau aplikasi penerjemahan sangat penting disiapkan. Profesi ini disebut penyunting atau editor, dan untuk menjadi penyunting yang piawai, diperlukan jam terbang serta kepekaan rasa bahasa.

Dari Pena ke Perubahan

Pelatihan ini bukan hanya soal teknis, melainkan tentang membentuk cara berpikir dan bertindak. Peserta tidak hanya diajak menulis, tetapi juga menyelami tanggung jawab di balik kata. Salah satu inisiatif nyata yang lahir dari kegiatan ini adalah rencana penerbitan antologi puisi karya peserta, sebagai bentuk ekspresi dan refleksi. Diharapkan, dari pelatihan ini akan tumbuh penulis-penulis muda IMM yang tidak hanya cerdas berbahasa, tetapi juga berani bersuara untuk perubahan. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Jurnalistik-dan-Penulisan-Karya-Sastra-IMM-PBII-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-PBII-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 13:02:252025-05-15 13:02:25Menulis dengan Hati, Menyunting dengan Nurani

Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia

15/05/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Materi pada Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Mengatasi permasalahan pengangguran di Indonesia memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Indonesia dihantam badai pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga jumlah pengangguran semakin meningkat. Angka pengangguran di Indonesia per Februari menyentuh angka 7,28 juta orang.

Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum. selaku Dosen Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) menyatakan, tidak semua anak terlahir dari keluarga yang kaya, pengaruh PHK dan pengangguran menjadi permasalahan setiap orang, khususnya yang sudah berkeluarga. Hal ini ia sampaikan dalam kuliah bersama pada 5 Mei 2025 di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Menyikapi permasalahan tersebut, tentu sangat diperlukan penanggulangan dalam mengatasi permasalahan banyaknya pengangguran di Indonesia. Upaya yang bisa menjadi solusi diantaranya ialah maksimalkan perlindungan sosial seperti Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Kemudian bisa dilakukan dengan pemberian insentif tambahan kepada karyawan.

Hal lain yang bisa dilakukan dengan transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri. Kemudian menempatkan tenaga kerja di dalam dan luar negeri, link and match pendidikan dengan dunia kerja, serta dukungan wirausaha dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Upaya tersebut harus diaktualisasikan agar persentase pengangguran tidak meningkat, dan masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang layak serta mampu mengurangi angka kejahatan yang disebabkan karena faktor ekonomi. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-pada-Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 12:47:192025-05-15 12:47:19Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia

Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi

14/05/2025/in Feature /by Ard

KH Pahri, S.Ag., M.M., selaku Pemateri Pelepasan Wisudana FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Humas FKIP UAD)

Suasana ruang pelepasan calon wisudawan dan wisudawati weriode III tahun akademik 2024/2025 terasa khidmat dan menggugah saat KH Pahri, S.Ag., M.M., naik ke podium. Tokoh Muhammadiyah yang telah lama berkiprah di bidang dakwah dan pendidikan itu menyampaikan paparan inspiratif bertajuk “Berilmu, Beraksi, Berarti, dan Tak Berhenti”. Tema besar yang bukan sekadar rangkaian kata, tetapi menjadi filosofi hidup yang mendalam.

“Materi kita hari ini sangat luar biasa,” ujar KH Pahri membuka sambutannya. “Semuanya runut, dimulai dari berilmu, lalu beraksi. Setelah beraksi, harus berarti. Dan kalau sudah berilmu, beraksi, dan berarti, maka tak boleh berhenti.”

Kalimat itu disampaikan dengan ritme yang jelas dan penuh penekanan, menegaskan bahwa perjalanan hidup bukanlah tujuan akhir, tetapi proses berkelanjutan untuk memberi manfaat secara konsisten. Ia menegaskan bahwa berilmu bukan semata menguasai teori, melainkan memahami dan menyadari makna di balik setiap pengetahuan.

“Ilmu itu harus memantik aksi. Dan aksi itu harus membawa arti,” lanjutnya. “Kalau sudah berarti, jangan berhenti. Artinya, semua harus dilakukan secara terus-menerus.”

KH Pahri lalu membagikan pengalamannya saat berada di Singapura. Ia menampilkan sebuah latar hotel inovatif yang tidak menonjolkan dirinya sebagai tokoh utama, melainkan memperlihatkan karya-karya para insinyur yang terlibat di balik inovasi tersebut, khususnya mereka yang bergerak di bidang perhotelan.

“Yang saya tampilkan itu bukan saya, melainkan inovasi-inovasi para insinyur. Mereka yang berada di balik kemajuan itu.” Pesan ini menjadi pengingat kuat bahwa keberhasilan sejati bukan soal menjadi pusat perhatian, tetapi tentang bagaimana kontribusi kita memberi dampak nyata. Bahwa ilmu harus dijadikan alat, bukan tujuan. Dan karya harus berangkat dari niat untuk melayani, bukan sekadar mengukir nama.

“Ilmu tanpa aksi hanya akan menjadi hiasan. Mari jadikan ilmu kita sebagai lentera bagi kehidupan,” pungkasnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KH-Pahri-S.Ag_.-M.M.-selaku-Pemateri-Pelepasan-Wisudana-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-FKIP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 12:05:462025-05-14 12:05:46Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi

BEM FH UAD Aktualisasikan Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit

14/05/2025/in Terkini /by Ard

Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit oleh BEM FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto BEM FH UAD)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Program Kerja “FH Berbagi” yang dinaungi oleh Bidang Sosial dan Pengabdian Masyarakat (Sospem) pada 4 Mei 2025 di Panti Asuhan Atap Langit. BEM FH UAD melakukan open donasi berupa uang, pakaian, makanan, minuman ataupun buku. BEM FH UAD menyalurkan langsung  bantuan tersebut ke Panti Asuhan Atap Langit.

Untuk wewujudkan sistem transparansi dan akuntabilitas, BEM FH UAD memaparkan informasi mengenai jumlah dan jenis donasi yang terkumpul serta dokumentasi penyaluran donasi secara rinci guna untuk membangun kepercayaan dan memastikan bahwa donasi digunakan sesuai dengan tujuan.

Latar belakang BEM FH UAD mengadakan proker FH Berbagi adalah untuk memotivasi para mahasiswa lainnya dalam mencerimnkan nilai sosial, edukatif, dan keagamaan. juga beberapa tujuan utama yang melatarbelakanginya adalah untuk menanamkan rasa empati dan tanggung jawab sosial kepada mahasiswa, terutama mahasiswa baru.

BEM FH UAD ingin membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peduli terhadap masyarakat sekitar. BEM FH UAD juga ingin mengamalkan nilai-nilai Islam, program ini merupakan wujud nyata dari ajaran Islam untuk saling berbagi, membantu sesama, serta mempererat ukhuwah islamiyah. Ini mencerminkan semangat kemanusiaan yang menjadi fondasi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Selain itu, BEM FH UAD juga ingin mendorong pengembangan karakter mahasiswa hukum dalam konteks pendidikan hukum. Program ini diaktualisasikan untuk memperluas perspektif mahasiswa terhadap realitas sosial. Mahasiswa hukum diajak untuk tidak hanya memahami hukum secara normatif, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap ketimpangan sosial dan kebutuhan kelompok rentan seperti anak-anak panti.

Harapan BEM FH UAD saat menjalankan program FH Berbagi ke panti asuhan adalah untuk mencerminkan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang bersifat sosial, edukatif, dan spiritual. Harapan lainnya semoga mampu menumbuhkan jiwa sosial dan empati mahasiswa, membentuk karakter mahasiswa yang humanis dan religius, serta meningkatkan citra positif Fakultas Hukum UAD. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Program-Berbagi-di-Panti-Asuhan-Atap-Langit-oleh-BEM-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-BEM-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 11:55:062025-05-14 11:55:06BEM FH UAD Aktualisasikan Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit

JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia

14/05/2025/in Feature /by Ard

Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) berperan penting terhadap dampak dari Pemutus Hubungan Kerja (PHK) dengan tujuan untuk membantu pekerja mempertahankan standar hidup yang layak saat mereka mencari pekerjaan baru. Dosen Hukum dari Universitas Sumatra Utara (USU), Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum. dalam kegiatan kuliah bersama pada 5 Mei 2025 mengatakan bahwa peran fundamental JKP mendatangkan banyak manfaat terhadap para PHK.

“Ada tiga manfaat atau peran dari JKP yang sangat efektif, yakni pemberian uang tunai sebesar 60% dari gaji/upah (dengan batas upah maksimal 5 juta rupiah) yang diberikan paling lama selama enam bulan. Lalu akses informasi pasar kerja dalam bentuk layanan informasi lapangan kerja, dan pelatihan kerja berbasis kompetensi yang dilakukan oleh lembaga pelatihan kerja milik pemerintah, swasta, atau perusahaan,” ujarnya.

Namun JKP tidak dapat diberikan oleh para pekerja yang mengundurkan diri, cacat total tetap, pensiun dan atau berakhir kontrak kerja (PKWT), dan meninggal dunia dikarenakan JKP dirancang untuk memberikan manfaat kepada pekerja yang kehilangan pekerjaan secara tidak sukarela (PHK).

Penerima JKP pun harus memenuhi kualifikasi persyaratan yang ada, seperti teruntuk pekerja yang bekerja pada usaha Upah Minimum Kabupaten (UMK) harus ikut serta dalam (Jaminan Kecelakaan Kerja) JKK, Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Kematian (JKM) serta terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudian untuk para pekerja dengan usaha skala besar harus ikut serta dalam program JKK, JHT, JP, JKM, serta terdaftar pada program JKN.

JKP dibentuk agar mampu memberikan perlindungan kepada pekerja yang mengalami PHK, sehingga para pekerja diwajibkan untuk memiliki JKP agar memudahkan dalam membangun karir yang baru. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD-2.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 11:49:312025-05-14 11:49:31JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia
Page 21 of 445«‹1920212223›»

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Seminar Nasional SDGs16/06/2025
  • “Sehari Menjadi Dahlan Muda” Merancang Masa Depan Generasi Emas di UAD16/06/2025
  • Tim Futsal UAD Raih Treble Winner Tahun 202515/06/2025
  • Soft Skills Tahap II UAD 2025 Siap Digelar15/06/2025
  • Meriah dan Penuh Apresiasi, UAD FAIR 2025 Resmi Ditutup14/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UKM Karate UAD Raih 12 Medali dalam Kejuaraan Internasional11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Nasional Cover Lagu Islami11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 1 Nasional Solo Vokal Pop di Ajang Euphoria Art 202508/06/2025

FEATURE

  • Peran Mahasiswa dalam Melahirkan Hukum yang Adil16/06/2025
  • Kolaborasi Digital, Kunci Mewujudkan SDGs di Era Gen Z16/06/2025
  • Langkah Kecil Gen Z untuk Dunia yang Berkelanjutan16/06/2025
  • Kunci Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 204516/06/2025
  • Generasi Muda Katalis SDGs16/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top