• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Ceramah Tarawih Mendiktisaintek RI di UAD: Keistimewaan Doa bagi Umat Islam

20/03/2025/in Terkini /by Ard

Prof. Brian Yuliarto. S.T., M.Eng., Ph.D. Mendiktisaintek RI mengisi ceramah tarawih di Masjid IC Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas dan Protokol UAD)

Prof. Brian Yuliarto. S.T., M.Eng., Ph.D. yang merupakan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) sekaligus Ketua Lembaga Kajian Kerja Sama Strategis Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, menyampaikan ceramah tarawih pada Rabu, 19 Maret 2025. Dalam kegiatan yang berlangsung di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu, ia menyampaikan tentang keutamaan doa bagi umat Islam.

Prof. Brian menyampaikan bahwa seorang muslim memiliki suatu sarana untuk meminta kepada Allah, sarana tersebut ialah doa. Adanya doa merupakan keistimewaan dan keutamaan bagi umat Islam. Sebab, hal ini sesuai dengan QS. Ghafir ayat 60 yang artinya, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk ke dalam neraka Jahannam.”

Makna dari ayat tersebut, Allah telah berjanji barang siapa yang berdoa pasti akan Allah kabulkan sehingga tidak ada alasan untuk tidak meminta kepada Allah Swt. Sehingga hal ini sudah menjadi ketentuan bahwa bila sudah berdoa kepada Allah maka dimulailah proses untuk mendapatkan apa yang kita minta selama tidak bertentangan dengan sunatullah.

Selain itu, Prof. Brian menyampaikan bahwa Allah Swt. melalui sabda Rasulullah, “Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah maka Allah akan murka kepadanya”. Makna dari hadis tersebut dapat disimpulkan, semakin kita meminta kepada Allah Swt. maka Allah akan semakin senang sehingga kita harus memanfaatkan ini sebaik-baiknya.

Lebih lanjut Prof. Brian menyampaikan sabda Rasulullah, “Doa adalah ibadah” sehingga setiap kali berdoa dapat terhitung sebagai ibadah. Dalam hadis lain diceritakan bahwa di akhirat nanti akan ada orang-orang yang terkejut melihat timbangan amalnya yang begitu banyak amal baiknya sehingga ia bertanya kepada malaikat kenapa amalnya begitu banyak. Maka dijawablah oleh malaikat bahwa dulu ketika di dunia, hamba Allah ini selalu berdoa kepada Allah tetapi tidak semua Allah kabulkan sehingga menjadi tabungan pahala yang begitu banyak sampai orang tersebut terkejut.

Cara berdoa yang ijabah salah satunya sepertiga malam terakhir, maka salat di waktu tersebut minta apa saja akan diberi oleh Allah. Allah firman, “Siapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.”

Prof. Brian juga menceritakan bahwa ada orang yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa karena doanya kepada Allah Swt. Adapun tips dalam berdoa untuk diijabah ialah dengan berdoa sejak jauh-jauh hari sehingga Allah akan menuntun untuk menggapai doa tersebut. Selain itu, juga berdoa di waktu-waktu yang diijabah dengan cara yang benar.

Terakhir, Prof. Brian berpesan jangan meremehkan doa karena doa merupakan senjata bagi orang-orang yang beriman. Allah itu Maha Besar, apa yang kita minta merupakan sesuatu yang sangat kecil dibandingkan kebesaran Allah Swt. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Brian-Yuliarto.-S.T.-M.Eng_.-Ph.D.-Mendiktisaintek-RI-mengisi-ceramah-tarawih-di-Masjid-IC-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-20 12:19:072025-03-20 12:19:07Ceramah Tarawih Mendiktisaintek RI di UAD: Keistimewaan Doa bagi Umat Islam

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Kunjungi UAD

20/03/2025/in Terkini /by Ard

Mendiktisaintek RI Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. dalam kunjungannya ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas dan Protokol UAD)

Rabu, 19 Maret 2025, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Republik Indonesia yakni Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. melakukan kunjungan ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia didampingi oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D.

Kunjungan dilakukan dengan salat Isya berjamaah yang dilanjutkan salat Tarawih berjamaah di Masjid Islamic Center (IC) UAD. Prof. Brian juga mengisi ceramah tarawih dengan tema anugerah doa bagi umat Islam.

Selain itu, kunjungan Mendiktisaintek ke UAD dimaksudkan untuk membahas mengenai hilirisasi inovasi di perguruan tinggi. Pada kesempatan ini, Prof. Brian turut mengunjungi Cirnov UAD untuk melihat rudal yang dikembangkan oleh Prof. Hariyadi, M.Sc., Ph.D.

Ia mengatakan bahwa hilirisasi inovasi di perguruan tinggi harus dibarengi dengan pengembangan industri di bidang yang sama. “Saat ini kami terus mendorong perguruan tinggi agar meningkatkan inovasi sampai ke tingkat kesiapterapan teknologi level 9.”

Kunjungan Prof. Brian ke UAD disambut langsung oleh rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. yang didampingi seluruh wakil rektor serta beberapa pejabat di lingkungan UAD. (faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mendiktisaintek-RI-Prof.-Brian-Yuliarto-S.T.-M.Eng_.-Ph.D.-dalam-kunjungannya-ke-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-20 11:01:392025-03-20 11:01:39Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Kunjungi UAD

Dosen UAD Gelar Sosialisasi Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Seksual

19/03/2025/in Terkini /by Ard

Sosialisasi Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Seksual di Banguntapan oleh Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Nur)

Kolaborasi dosen dan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar sosialisasi pencegahan perundungan dan kekerasan seksual melalui literasi dasar pada anak dan remaja di Banguntapan, Bantul. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan serta strategi antisipasi untuk mencegah perundungan dan kekerasan seksual. Sosialisasi dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu pada Minggu, 9 Maret 2025, di Masjid al-Muhajirin, Pelemwulung, menjelang buka puasa, serta Senin, 10 Maret 2025, di Masjid al-Hasanah, Pringgolayan, usai salat Tarawih.

Dalam sosialisasi ini, Nur Fatimah, S.Pd., M.Hum. sebagai pelaksana pengabdian kepada masyarakat, menjelaskan mengenai perundungan, bentuk-bentuknya, dampak, serta tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Ia juga menekankan pentingnya literasi dasar, yang mencakup kemampuan membaca, menulis, berpikir kritis, serta berkomunikasi secara efektif sebagai upaya pencegahan perundungan. Literasi digital, budaya, dan kewarganegaraan turut menjadi bagian dari materi yang disampaikan.

Selain itu, peserta diperkenalkan dengan bahasa isyarat yang dapat digunakan untuk meminta pertolongan jika mengalami perundungan atau kekerasan seksual. Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada anak-anak dan remaja mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri serta menghindari situasi yang berpotensi berbahaya.

Dari aspek hukum, M. Karunia, mahasiswa Fakultas Hukum UAD, menjelaskan bahwa perundungan dan kekerasan seksual memiliki konsekuensi hukum serta dapat berujung pada sanksi sosial. Ia menekankan pentingnya kesadaran hukum bagi anak-anak dan remaja agar mereka memahami hak-hak mereka serta konsekuensi dari tindakan yang melanggar hukum.

Peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti sosialisasi ini. Anak-anak mengekspresikan pemahaman mereka melalui tulisan pendek dan gambar, sementara sebagian lainnya merespons secara verbal terhadap materi yang disampaikan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya literasi dalam mencegah perundungan dan kekerasan seksual sejak dini. (Nur/din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-Pencegahan-Perundungan-dan-Kekerasan-Seksual-di-Banguntapan-oleh-Dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Nur.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-19 12:15:172025-03-19 12:15:17Dosen UAD Gelar Sosialisasi Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Seksual

Pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam Dakwah Islam

19/03/2025/in Feature /by Ard

Muhammad Azis., S.T., M.Cs., Ph.D Pemateri Kajian Menjelang Berbuka Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Anove)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Ramadan di Kampus (RDK) 2025 dengan menghadirkan Kajian Jelang Buka Puasa pada Minggu, 16 Maret 2025. Bertempat di Masjid Islamic Center UAD, kajian ini menghadirkan Muhammad Azis, S.T., M.Cs., Ph.D. yang merupakan Kepala Pusat Studi dan Analisis Kebijakan Nasional UAD. Ia membahas topik menarik tentang “Pemanfaatan internet of things (IoT) untuk Dakwah Islam”.

Lebih istimewa lagi, kajian ini turut dihadiri oleh anggota Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU) yang dikoordinasi oleh Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, sehingga menjadikannya momen inklusif yang menggambarkan semangat dakwah yang merangkul seluruh kalangan masyarakat, tanpa terkecuali.

Dalam pemaparannya, Muhammad Azis menjelaskan bahwa dakwah pada dasarnya merupakan seruan bagi umat manusia untuk menuju jalan Allah, sebagaimana tercantum dalam berbagai ayat Al-Qur’an. QS. Yusuf: 108, yang menegaskan bahwa dakwah adalah ajakan menuju jalan Allah dengan penuh keyakinan dan ilmu. QS. Ali Imran: 19, yang menggarisbawahi bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridai oleh Allah. QS. Ali Imran: 104, yang menekankan pentingnya seruan untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. QS. An-Nahl: 125, yang mengajarkan bahwa dakwah harus dilakukan dengan hikmah, nasihat yang baik, dan perdebatan yang santun.

Media Sosial sebagai Sarana Dakwah Modern

Seiring dengan berkembangnya teknologi, dakwah tidak lagi terbatas pada ceramah di mimbar atau pengajian di masjid. Internet dan media sosial kini menjadi sarana efektif dalam menyebarkan ajaran Islam. Muhammad Azis memaparkan beberapa keunggulan media sosial dalam konteks dakwah dan kehidupan sehari-hari.

Beberapa di antaranya, menjalin silaturahmi tanpa batasan ruang dan waktu, bahkan melampaui perbedaan suku, agama, dan bangsa. Sebagai biro jodoh, memudahkan individu menemukan pasangan hidup dengan kriteria yang sesuai. Sumber ilmu pengetahuan, mulai dari informasi peluang kerja, beasiswa studi, hingga edukasi kesehatan. Kecepatan komunikasi dan informasi, yang mempermudah penyebaran berita serta dakwah Islam. Sarana promosi, baik untuk kepentingan bisnis maupun dakwah. Membantu seseorang menjadi terkenal, baik dalam bidang keilmuan, sosial, maupun hiburan.

Meskipun media sosial dan internet memiliki potensi besar untuk dakwah, sayangnya data menunjukkan bahwa di Indonesia, penggunaan internet untuk dakwah agama masih berada di urutan ketujuh. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para dai dan konten kreator muslim untuk memanfaatkan internet sebagai alat dakwah yang lebih optimal.

Fungsi Internet dalam Dakwah Islam Berkemajuan

Lebih lanjut, kajian ini membahas bagaimana internet dapat berperan dalam mendukung dakwah Islam yang mencerahkan dan berkemajuan. Muhammad Azis menjabarkan beberapa fungsi utama internet dalam dakwah Islam. Fungsi taklim, sebagai sarana edukasi, diseminasi informasi, dan penyebaran ilmu pengetahuan serta teknologi Islam (ipteks). Fungsi tanwir, menyebarkan ajaran Islam dalam bentuk konten yang mencerahkan dan inspiratif. Fungsi taysir, mempermudah umat dalam menjalankan ibadah dan mengakses dakwah Islam.

Selain itu, fungsi tabsyir, menyampaikan kabar gembira dan dakwah yang menggembirakan. Fungsi tasdid, meluruskan informasi, terutama mengenai ajaran Islam. Pelurusan informasi, menyajikan pemahaman yang benar tentang Islam di berbagai belahan dunia. Investigasi kondisi umat Islam, menggali informasi (investigative reporting) tentang situasi muslim di berbagai negara. Mengikis islamophobia, menggunakan internet sebagai sarana untuk membangun citra positif Islam di dunia global. Serta advokasi Islam di media Barat, mengoreksi dan membela Islam dari informasi yang distorsif, manipulatif, dan sering kali memojokkan Islam dalam pemberitaan internasional.

Membangun Dakwah Islam yang Adaptif dan Inklusif

Dalam era digital ini, dakwah tidak boleh terbatas pada metode konvensional. Pemanfaatan internet of things (IoT) serta berbagai platform digital harus dioptimalkan agar pesan Islam dapat lebih luas tersebar dan lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan. Melalui RDK UAD, para mahasiswa dan peserta diharapkan mampu memahami pentingnya teknologi dalam menyebarkan dakwah yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Muhammad Azis menutup kajian dengan pesan bahwa dakwah yang efektif di era digital harus bersifat adaptif, inovatif, serta inklusif. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, umat Islam dapat terus menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan memperkuat eksistensi Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin.

Kajian ini menjadi salah satu agenda penting dalam Ramadan di Kampus UAD yang tidak hanya memperkuat pemahaman agama, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi modern dapat dimanfaatkan untuk dakwah Islam yang lebih maju dan inklusif. (Nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Azis.-S.T.-M.Cs_.-Ph.D-Pemateri-Kajian-Menjelang-Berbuka-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-19 12:04:262025-03-19 12:05:13Pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam Dakwah Islam

Kajian Jelang Berbuka RDK UAD 1446 H: Sastra, Makna, dan Pesan Ilahi

19/03/2025/in Terkini /by Ard

Kajian Jelang Berbuka RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 1446 H (Foto. Darmawan)

Pengurus Pesantren KH. Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Kajian Jelang Berbuka dengan tema, “Sastra, Makna, dan Pesan Ilahi” bertempat di Masjid Islamic Center UAD pada 13 Maret 2025. Dalam acara ini, Dr. Yoyo, S.S., M.A. ditunjuk sebagai pemateri. Kajian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perjalanan dakwah Rasulullah di Kota Makah, Arab Saudi.

Pada pembahasan kali ini, Dr. Yoyo menjelaskan perbandingan bangsa Indonesia dan juga bangsa Arab, khususnya saat metode menghafal, bangsa Indonesia sangatlah tertinggal. Dengan kemampuan yang dimilikinya, orang Arab di era Jahiliah banyak yang berlomba-lomba untuk memenangkan puisi yang telah dibuatnya. Jika, menang maka karyanya akan digantung di pintu Kakbah sebagai bentuk apresiasi tertinggi.

Ia juga menyampaikan mengenai perubahan Islam pada sastra Arab, dan yang paling berpengaruh untuk mengubahnya adalah Al-Qur’an. Nabi Muhammad saw. menerima Al-Qur’an sebagai mukjizat, kepada masyarakat bangsa Arab yang mempunyai kemampuan bersyair yang begitu hebatnya. Setiap orang di Arab yang membacakan ayat suci Al-Qur’an terkadang ritmenya berbeda dan susah untuk diikuti. Ada yang berpola sama dan ada juga yang berbeda, ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Yoyo juga memaparkan sikap dari agama Islam terhadap pandangan tentang puisi, sebab terkadang syair Arab mengandung unsur yang tidak pantas dan dikatakan sebagai penyair sesat. Namun, terdapat penyair Al-Mu’minun, yaitu seorang penyair yang menciptakan puisi bermanfaat dan bertujuan untuk memuji agama Islam dan kepentingan dalam menyebarkan ajaran Islam.

Melalui kajian tersebut, diharapkan dapat menambah wawasan dan pencerahan para jamaah bahwa sastra Arab zaman Jahiliah adalah pencerminan kehidupan masyarakat di masa lampau termasuk nilai-nilai, adat istiadat, dan cara berpikir mereka. Begitu banyak karya sastra zaman Jahiliah yang mengandung pelajaran kehidupan yang relevan hingga saat ini. (Dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Yoyo-S.S.-M.A-Pemateri-Kajian-Jelang-Berbuka-RDK-UAD-1446-H-Dok.-Darmawan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-19 11:49:142025-03-19 11:49:14Kajian Jelang Berbuka RDK UAD 1446 H: Sastra, Makna, dan Pesan Ilahi

Dinamika Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan

18/03/2025/in Feature /by Ard

Dr. Norma Sari,S.H.,M.Hum. Pemateri Pengajian PWA DIY di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas UAD)

Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum., selaku Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah sekaligus dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjadi pemateri utama dalam sesi kelima Pengajian Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Yogyakarta 1446 H. Kajian yang berlangsung pada Minggu, 17 Maret 2025, di Amphitarium Kampus IV UAD ini mengangkat tema “Dinamika Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan dalam Perspektif ‘Aisyiyah”.

Dr. Norma menyampaikan konsep perempuan berkemajuan yang telah menjadi bagian dari perjuangan ‘Aisyiyah. Semangat kesetaraan ini telah ditegaskan sejak Kongres Perempuan Indonesia pertama tahun 1928, ketika Nyai Munjiyah, salah satu tokoh ‘Aisyiyah, menyampaikan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi peradaban. Ia menekankan bahwa keadilan dalam masyarakat hanya bisa terwujud jika semua individu memiliki akses yang sama terhadap hak-hak dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Ia menyoroti pentingnya penyadaran bagi perempuan terkait ketimpangan yang masih terjadi. Oleh karena itu, kita perlu melakukan penyadaran, pemenuhan akses layanan dasar, pemberdayaan masyarakat, serta advokasi kebijakan yang berpihak pada kesetaraan dan keadilan.

“Kenapa penyadaran itu penting? Karena masih banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa ketimpangan masih terjadi. Misalnya, urusan rumah tangga sering kali hanya dikerjakan oleh perempuan, meskipun ada anggota keluarga lain yang bisa membantu,” tegasnya. 

Sejumlah isu strategis juga ikut dibahas dalam sesi ini, mulai dari gerakan pendidikan inklusif, pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan, kedaulatan pangan, ketahanan keluarga, hingga integritas dan tata kelola yang baik. ‘Aisyiyah sendiri memiliki komitmen mencegah dan menangani kekerasan berbasis gender melalui berbagai upaya, seperti sosialisasi konsep keluarga sakinah, edukasi komunitas, serta kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kampus, dan lembaga sosial. 

Selanjutnya, Dr. Norma Sari memaparkan upaya ‘Aisyiyah dalam bidang ekonomi yang berfokus pada penguatan kedaulatan pangan dan pemberdayaan perempuan. Upaya tersebut dilakukan melalui dukungan modal usaha, pelatihan keterampilan, serta dorongan terhadap kebijakan ekonomi makro yang berpihak pada usaha kecil dan koperasi perempuan. Ia menekankan bahwa ketahanan pangan hanya dapat terwujud melalui kolaborasi seluruh elemen masyarakat, sementara keadilan sosial tidak akan tercapai tanpa adanya pemerataan ekonomi.

Sebagai penutup, ia menekankan bahwa perjuangan menuju masyarakat berkeadilan harus dilakukan secara kolaboratif dengan menjadikan laki-laki sebagai mitra dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Menurutnya, setelah permasalahan utama terselesaikan, barulah langkah berikutnya dapat dilakukan secara bersama-sama agar tercipta keselarasan dalam perjuangan keadilan. (Ito)

uad.ac.id

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Norma-SariS.H.M.Hum_.-Pemateri-Pengajian-PWA-DIY-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-18 12:54:522025-03-18 12:54:52Dinamika Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan

Sepak Terjang Perempuan ‘Aisyiyah dalam Membangun Masyarakat Inklusif

18/03/2025/in Feature /by Ard

Pengajian Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) 1446 H sesi keempat (Dok. HUMAS UAD)

Sesi keempat Pengajian Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Yogyakarta 1446 H membahas tentang “Peran Perempuan dalam Membangun Masyarakat Inklusif”. Acara berlangsung di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Minggu, 16 Maret 2025, dengan pemateri utama Wakil Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ro’fah Makin, M.A., Ph.D. bersama Sri Kurniati, S.Psi. selaku moderator. 

Dalam paparannya, Ro’fah menjelaskan bahwa masyarakat inklusif adalah suatu konsep yang menekankan pentingnya akses yang setara bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau identitas mereka. Setiap individu diusahakan agar memiliki akses peluang, sumber daya, dan partisipasi yang sama. 

“Masyarakat inklusif berarti menghilangkan hambatan yang membatasi partisipasi dan memastikan bahwa setiap individu merasa dihargai, dihormati, dan diberdayakan,” ungkapnya.

Sejalan dengan nilai-nilai inklusivitas, ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah telah lama berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih terbuka dan adil. Bahkan, sejak Perempuan ‘Aisyiyah berdiri mereka sudah mulai berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang inklusif. 

‘Aisyiyah terus mendorong kepemimpinan perempuan dalam kebijakan inklusif, khususnya di bidang pendidikan, hak pekerjaan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Ia menekankan bahwa perempuan harus mengambil peran lebih aktif dalam inklusi digital, baik dengan meningkatkan literasi teknologi maupun memastikan akses yang setara terhadap pendidikan daring, ekonomi digital, dan dunia kerja berbasis teknologi.

“Kita menghadapi tantangan besar, terutama dalam melek teknologi dan mengejar ketertinggalan. Jika kita tidak segera beradaptasi, maka kelompok yang sudah rentan akan semakin tertinggal,” imbuhnya. 

‘Aisyiyah telah menginisiasi berbagai pelatihan keterampilan bagi perempuan, penyandang disabilitas, serta komunitas lintas agama untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Mereka juga aktif dalam advokasi kesetaraan gender di bidang science, technology, engineering, mathematics (STEM), representasi perempuan dalam media, serta perlindungan bagi kelompok terdampak krisis seperti pengungsi dan korban kekerasan berbasis gender. Dengan langkah-langkah ini, ‘Aisyiyah terus membuktikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Menutup sesi tersebut, moderator menegaskan bahwa perjuangan ‘Aisyiyah dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif belum selesai. Dengan komitmen yang kuat, perempuan ‘Aisyiyah terus menjadi agen perubahan dalam membangun lingkungan yang lebih adil dan berkeadilan bagi semua. (Ito)

uad.ac.id

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Pimpinan-Wilayah-Aisyiyah-PWA-1446-H-sesi-keempat-Dok.-HUMAS-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-18 12:26:352025-03-18 12:26:35Sepak Terjang Perempuan ‘Aisyiyah dalam Membangun Masyarakat Inklusif

Mahasiswa KKN UAD Gelar Edukasi Pembuat Eco Enzym di Bantul

18/03/2025/in Terkini /by Ard

Edukasi Pembuat Eco Enzym oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.C.2 telah sukses mengadakan sosialisasi pembuatan eco enzym pada 15 Februari 2025 di Tegalkopen, Kelurahan Wonocatur, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah organik rumah tangga, serta mengurangi botol plastik sisa kemasan yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk fermentasi eco enzym dan dapat dijadikan sebagai pembersih alami sungai, pupuk, dan pembersih luka.

Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN UAD memberi tahu berbagai manfaat dan kegunaan dari eco enzym serta bahaya sampah sisa makanan yang menumpuk yang nantinya akan menjadi sarang penyakit. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkam dapat meningkatkan kesadaran diri masyarakat bahwa sisa sampah organik itu bisa diolah dan dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.

Salah satu mahasiswa KKN UAD, Salsa Gena Aldama, menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. “Kami ingin membantu masyarakat memahami dan meningkatkan kesadaran diri bahwa sisa sampah organik yang dibiarkan terbengkalai begitu saja dapat menjadi sarang penyakit. Sisa sampah organik itu dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.

Ibu-ibu PKK Tegalkopen menyambut positif kegiatan ini mengingat banyak manfaat yang didapatkan dari pengolahan sampah organik menjadi produk eco enzyme. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat mengelola sampah secara bijak dan kegiatan ini bisa terus berlanjut. Darti, salah satu anggota PKK, mengungkapkan rasa terima kasih atas edukasi dan sosialisasi yang diberikan oleh mahasiswa KKN UAD. “Kami jadi lebih paham dan mengerti ternyata sampah sisa makanan itu bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” katanya.

Dosen pembimbing lapangan (DPL) KKN UAD, Nur Fatimah S.Pd., M.Hum., turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa kepentingan edukasi untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat. “Karena perubahan besar itu terjadi dimulai dari hal-hal kecil. Ketika mahasiswa turun langsung ke masyarakat dan membagikan ilmu yang mereka punya, itulah bentuk nyata pengabdian yang sesungguhnya. Sebab, adanya edukasi serta pembuatan eco enzym dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar untuk dijadikan produk multiguna dan dapat mengurangi limbah organik rumah tangga. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan, bukan hanya saat KKN, tetapi juga menjadi kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN UAD berharap masyarakat semakin peduli dengan lingkungannya dan bisa mengelola sisa sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat.

uad.ac.id

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Edukasi-Pembuat-Eco-Enzym-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-18 11:39:152025-03-18 11:39:15Mahasiswa KKN UAD Gelar Edukasi Pembuat Eco Enzym di Bantul

Pengajian Ramadan 1446 H Dinamika Perempuan Berkemajuan dalam Menghadapi Ketimpangan Sosial

18/03/2025/in Feature /by Ard

Pengajian Ramadan PWA DIY 1446 H di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas UAD)

Pengajian Ramadan 1446 H di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi saksi berlangsungnya sesi terakhir diskusi bertajuk “Dinamika Perempuan Berkemajuan dalam Menghadapi Ketimpangan Sosial”. Acara ini diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) pada Minggu, 16 Maret 2025, yang menghadirkan Prof. Siti Syamsiatun, Ph.D. selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah sebagai pemateri utama, ditemani dengan Hafizhotu Diyanah, S.ST. sebagai moderator.

Dalam pemaparannya, Prof. Siti Syamsiatun menjelaskan bahwa nama organisasi ‘Aisyiyah dinisbahkan kepada Ummul Mukminin ‘Aisyiyah R.A., istri tercinta dari Nabi Muhammad saw. ‘Aisyiyah dikenal sebagai sosok yang cerdas, berpengetahuan luas, dermawan, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan dinamika sosial. Karakter unggul tersebut menjadi rujukan bagi ‘Aisyiyah dalam membangun gerakan perempuan berkemajuan.

Muhammadiyah, sebagai organisasi yang mendapatkan inspirasi dari ajaran Nabi Muhammad saw., bertujuan untuk memajukan pemahaman keagamaan, membebaskan akal pikiran, serta membentuk sistem dalam upaya mewujudkan gagasan dan tindakan nyata. Dengan demikian, nilai Islam, budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan secara simultan menjadi landasan gerakan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

Dalam upaya memperkokoh visi berkemajuan, Muhammadiyah telah merumuskan Risalah Islam Berkemajuan, yang kemudian disusul oleh ‘Aisyiyah dengan Risalah Perempuan Berkemajuan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemahaman Islam terus hidup dan berkembang dalam bentuk organisasi yang nyata.

“Melalui organisasi, ide-ide dapat diwujudkan dalam aksi nyata. Muhammadiyah bukanlah gerakan yang menentang budaya, tetapi justru mengintegrasikan nilai budaya, Islam, dan perkembangan ilmu pengetahuan,” ujarnya

Karakter perempuan berkemajuan juga menjadi poin penting dalam diskusi ini. Di antaranya adalah iman dan takwa yang diwujudkan dalam perilaku ibadah sesuai dengan panduan Majelis Tarjih, ketaatan dalam beribadah, akhlak karimah, pola pikir tajdid, sikap wasathiyah, amaliyah shalihat, serta inklusivitas dalam menghadapi berbagai perbedaan sosial, termasuk dalam pendidikan dan ekonomi.

Untuk mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan sosial, ‘Aisyiyah menegaskan sepuluh komitmen perempuan berkemajuan, yang meliputi penegasan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelestarian lingkungan, penguatan keluarga sakinah, pemberdayaan masyarakat, filantropi berkemajuan, peran sebagai aktor perdamaian, partisipasi publik, kemandirian ekonomi, peran kebangsaan, serta kemanusiaan universal. Komitmen-komitmen tersebut adalah salah satu langkah nyata demi menyelamatkan bangsa ini dari ketimpangan sosial.

Bidang pendidikan menjadi aspek fundamental dalam menggerus akar ketimpangan sosial. ‘Aisyiyah telah berperan aktif dalam meningkatkan pendidikan perempuan dan anak-anak, karena tanpa pendidikan yang mumpuni bagi perempuan, dampaknya akan berpengaruh terhadap masa depan bangsa. Salah satu bukti nyata dari perjuangan ini adalah keberhasilan ‘Aisyiyah dalam membangun berbagai institusi pendidikan tinggi bagi perempuan.

“Revolusi yang dilakukan ‘Aisyiyah berjalan secara senyap tetapi berdampak besar. Tanpa banyak bicara, kita telah bertransformasi dengan mendirikan sekolah, rumah sakit, dan berbagai bisnis yang mendukung kesejahteraan umat,” tambahnya

Selain itu, Prof. Siti Syamsiatun juga menyoroti perluasan makna politik bagi perempuan. Politik tidak hanya berkaitan dengan partai politik atau pemerintahan, tetapi juga mencakup peran perempuan dalam berbagai sektor kehidupan. ‘Aisyiyah terus berupaya memperjuangkan kesetaraan gender dan memastikan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi.

Rangkaian diskusi sesi kali ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perempuan berkemajuan dapat berkontribusi dalam menghadapi ketimpangan sosial. Dengan semangat keilmuan dan aksi nyata, ‘Aisyiyah terus melangkah maju dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. (Septia)

uad.ac.id

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Ramadan-PWA-DIY-1446-H-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-18 11:17:362025-03-18 11:17:36Pengajian Ramadan 1446 H Dinamika Perempuan Berkemajuan dalam Menghadapi Ketimpangan Sosial

S-3 Studi Islam Gelar Kuliah Umum dan Orientasi Perkuliahan

18/03/2025/in Terkini /by Ard

Kuliah Umum dan Orientasi Perkuliahan S-3 Studi Islam (Dok. Lusi)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kuliah umum dan orientasi perkuliahan S-3 Studi Islam dengan tema “Studi Islam di Indonesia, Timur Tengah, dan Barat” yang dilaksanakan pada Sabtu, 15 Maret 2025. Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Prof. Dr. H.M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A. selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005‒2015, Prof. Dr. Siswanto Masruri, M.A. selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) S-3 Studi Islam, dan Dr. Arif Rahman, M.Pd.I. selaku Dekan FAI UAD.

Dr. Arif Rahman dalam sambutannya menyampaikan bahwa kuliah umum ini menjadi momentum penting dalam mengawali perjalanan akademik program doktor Studi Islam. Ia menekankan relevansi kajian Studi Islam, terutama dengan perspektif interdisipliner, dalam menjawab tantangan zaman. “Pengalaman kajian Islamic Studies di berbagai belahan dunia, seperti Indonesia, Timur Tengah, dan Barat, memiliki kekhasan masing-masing. Hal ini menjadi kekayaan yang perlu kita telusuri,” ujarnya.

Kuliah umum juga menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Sirajuddin Syamsuddin, yang menyoroti kompleksitas Studi Islam. Ia menegaskan bahwa Studi Islam memiliki dimensi dan pemahaman yang beragam, mencakup Islam sebagai suatu kajian, berbagai kajian tentang Islam, hingga berbagai pendekatan kajian dalam Islam. Prof. Dien memberikan wawasan mendalam tentang perspektif Studi Islam di berbagai wilayah, menekankan pentingnya mengakomodasi akar kuat dari sumber dan literatur akademik Islam dari berbagai sarjana muslim, baik klasik, pertengahan, maupun kontemporer.

“Mahasiswa harus memiliki kemampuan telaah, pembacaan, dan penguasaan bahasa yang kuat untuk memahami sumber-sumber literatur penting,” tegasnya. Ia juga mendorong program doktor Studi Islam FAI UAD untuk memiliki distingsi dan kelebihan yang mampu menawarkan pemahaman baru tentang Islam dari berbagai bidang.

Sesi orientasi perkuliahan dipandu oleh Kaprodi S-3 Studi Islam, Prof. Siswanto Masruri. Ia memberikan gambaran komprehensif tentang pelaksanaan akademik perkuliahan dan tahapan penyelesaian disertasi. Prof. Siswanto menyampaikan bahwa program akademik berbasis riset dan pendalaman materi akan diimplementasikan melalui perkuliahan, short course, dan seminar. Dalam upaya memastikan kelulusan tepat waktu, program doktor S-3 Studi Islam menerapkan mekanisme pemantauan ketat setiap semester. “Kami menargetkan 100% mahasiswa lulus tepat waktu, tidak melebihi tiga tahun,” ungkapnya.

Acara ini diikuti oleh puluhan mahasiswa program doktor Studi Islam FAI UAD, serta para dosen dan akademisi. Semangat dan antusiasme terlihat jelas dari para peserta, menandakan awal yang menjanjikan bagi program doktor Studi Islam FAI UAD dalam menghasilkan lulusan yang unggul dan berkontribusi bagi pengembangan ilmu keislaman. (Fia/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Umum-dan-Orientasi-Perkuliahan-S-3-Studi-Islam-Dok.-Lusi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-18 10:59:532025-03-18 11:17:59S-3 Studi Islam Gelar Kuliah Umum dan Orientasi Perkuliahan
Page 54 of 455«‹5253545556›»

TERKINI

  • The Fizz Lab Borong Penghargaan di UAD FAIR 202526/06/2025
  • Aleeya Hijab, Brand Fashion Buatan Mahasiswa UAD26/06/2025
  • Immawati Psikologi UAD Gaungkan “Gerakan Peduli Rahim”26/06/2025
  • BEM FKM UAD Adakan Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis26/06/2025
  • Adawaru dari Mahasiswa Akuntansi UAD Raih Juara di UAD FAIR 202526/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025
  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025

FEATURE

  • Salat Subuh sebagai Tolok Ukur Komitmen Keimanan24/06/2025
  • Kampus Harus Menjadi Pusat Kolaborasi Dakwah dan Ilmu Pengetahuan24/06/2025
  • Refleksi Kehidupan dalam Perspektif Surah Az-Zumar24/06/2025
  • Nilai Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis Menuju Masyarakat Berkemajuan21/06/2025
  • Speak with Impact, Bangun Kepercayaan Diri Mahasiswa21/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top