• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Pimpinan UAD Gelar Silaturahmi Ramadan Bersama Forum Wartawan UAD

26/03/2025/in Terkini /by Ard

Pimpinan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Silaturahmi Ramadan Bersama Forum Wartawan UAD (Foto. Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Silaturahmi Ramadan 1446 H bersama Forum Wartawan UAD di Eastparc Hotel Yogyakarta pada 24 Maret 2025. Kegiatan ini menjadi ajang mempererat hubungan antara pimpinan UAD, wartawan, serta Humas di lingkungan UAD dalam suasana penuh kebersamaan.

Dr. Dodi Hartanto, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini merupakan agenda rutin yang telah menjadi tradisi bagi Bidang Humas dan Protokol bersama Kantor Universitas. “Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang sudah biasa dilakukan oleh Bidang Humas dan Protokol bersama dengan Kantor Universitas. Acara ini merupakan ajang silaturahmi Ramadan 1446 H yang mana pimpinan UAD bersama wartawan UAD dan juga Humas Fakultas. Tujuan utamanya adalah mempererat kualitas persaudaraan dan juga pertemuan,” ujarnya.

Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. turut memberikan sambutan dan mengapresiasi kehadiran para wartawan dalam kegiatan tersebut. “Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran wartawan khususnya pada forum silaturahmi ini. Saya sangat berharap teman-teman wartawan semuanya bisa terus membantu kami untuk menyampaikan kabar-kabar terbaik kami, serta dapat merespons berita-berita kami secara efektif,” ungkapnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan kajian yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD, Dr. Nur Kholis, M.A. Dalam tausiahnya, ia menekankan besarnya rahmat Allah dibandingkan dengan dosa manusia. “Tidak ada dosa yang lebih besar dibandingkan dengan rahmat Allah Swt. Bahkan seorang perempuan yang dihina oleh manusia, ketika ia kembali kepada Allah, maka ia menjadi lebih mulia daripada orang-orang yang merasa suci tetapi hatinya kering dari keikhlasan. Jangan pernah melihat orang dari masa lalunya karena bisa jadi masa depannya jauh lebih baik dibandingkan kita. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, yang penting kita berusaha semaksimal mungkin. Sekecil apa pun kebaikan yang kita lakukan jangan diremehkan, karena perbuatan baik yang kecil itu bisa menjadi sebab Allah menghindarkan kita dari keburukan, bahkan menjadi penyebab kesuksesan dan keselamatan kita. Maka, sekecil apa pun kebaikan yang bisa kita lakukan, maka lakukanlah,” pesannya.

Silaturahmi Ramadan ini tidak hanya menjadi wadah untuk mempererat hubungan antarlembaga, tetapi juga sebagai momentum meningkatkan keimanan dan kebersamaan di bulan suci Ramadan. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pimpinan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Silaturahmi-Ramadan-Bersama-Forum-Wartawan-UAD-Foto.-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-26 10:25:112025-03-26 10:25:11Pimpinan UAD Gelar Silaturahmi Ramadan Bersama Forum Wartawan UAD

Mahasiswa Magister Kesmas UAD Edukasi Kader Posyandu tentang PPIA

26/03/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Edukasi Kader Posyandu tentang PPIA (Foto. FKM UAD)

Dalam upaya peningkatan pengetahuan kader posyandu Kelurahan Mantijeron tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA), mahasiswa S-2 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat). Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Kelurahan Mantrijeron, Yogyakarta, ini dihadiri oleh 26 peserta. Materi diberikan dengan metode interaktif dan diakhiri dengan pre-test dan post-test sebagai alat untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta.

Penularan HIV dari ibu ke anak merupakan isu kesehatan masyarakat yang kompleks dan serius, memengaruhi kesehatan ibu, bayi, dan masa depan generasi muda. Pengetahuan merupakan faktor penting dalam perilaku kesehatan, termasuk dalam konteks PPIA. Pengetahuan yang bagus terkait PPIA harapannya dapat meningkatkan upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak di masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa S-2 Kesmas UAD melakukan kegiatan edukasi ini guna meningkatkan pengetahuan kader mengenai PPIA. Adapun mahasiswa yang berpartisipasi adalah Sajdah Khusnul Mukhlis, Ghanis Kristia, Fitri Rahmyanai, dan Any Wijayanti.

Dalam kegiatan ini, mereka menyampaikan informasi komprehensif terkait PPIA, meliputi mekanisme penularan HIV dari ibu ke anak, faktor risiko, cara pencegahan, dan pelayanan kesehatan. Kader yang mengikuti kegiatan didorong untuk dapat memberikan informasi tentang PPIA pada ibu hamil serta masyarakat pada umumnya. Mereka juga harapannya dapat mengedukasi ibu hamil dan pasangan untuk melakukan tes HIV di layanan kesehatan. Selain pemaparan materi, metode pembelajaran interaktif juga dilakukan agar peserta lebih memahami materi, seperti tanya jawab dan diskusi. Acara juga diawali dengan ice breaking untuk meningkatkan konsentrasi peserta selama kegiatan berlangsung.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari kader posyandu Kelurahan Mantijeron. Dengan adanya acara tersebut, diharapkan ada peningkatan peran kader dalam menyebarluaskan informasi tentang PPIA pada ibu hamil dan masyarakat secara luas. Prodamat ini menunjukkan kontribusi UAD dalam meningkatkan pengetahuan kader posyandu Kelurahan Mantrijeron tentang PPIA. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Magister-Kesmas-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Edukasi-Kader-Posyandu-tentang-PPIA-Foto.-FKM-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-26 10:14:082025-03-26 10:14:08Mahasiswa Magister Kesmas UAD Edukasi Kader Posyandu tentang PPIA

Ramadan, Iman, dan Ilmu: Benteng Kokoh Melawan Perilaku Koruptif

24/03/2025/in Feature /by Ard

Kajian Tarawih Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bersama Prof. Dr. Suyadi, M.Pd.I. (Dok. Ulinuha)

Ceramah Tarawih dalam rangkaian Ramadan di Kampus (RDK) 1446 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang dilaksanakan pada Jum’at, 7 Maret 2025, di Masjid Islamic Center UAD menghadirkan Prof. Dr. Suyadi, M.Pd.I. sebagai penceramah. Dalam ceramahnya, ia mengangkat tema penting mengenai ilmu dan iman sebagai benteng dalam melawan korupsi, yang merupakan salah satu permasalahan serius di Indonesia.

Prof. Suyadi menyoroti nilai fantastis kasus korupsi di Indonesia, meskipun kaya akan sumber daya, masih dikuasai oleh orang-orang yang serakah. Dalam pandangannya, korupsi bukan hanya kejahatan hukum, tetapi juga pelanggaran moral dan agama. Sejak tahun 2006, Majelis Tarjih dan Tajdid Pusat Muhammadiyah telah melakukan ijtihad yang menghasilkan buku Fikih Anti Korupsi sebagai pedoman bagi umat Islam dalam memahami dan melawan praktik koruptif. Pada tahun 2012, Nahdlatul Ulama juga menerbitkan buku Jihad Melawan Korupsi, yang memperkuat upaya pemberantasan korupsi dari perspektif keagamaan.

Prof. Suyadi mengutip Surah Al-Ma’idah ayat 63 yang artinya, “Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka, tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.”

Ayat ini menegaskan pentingnya peran ulama dan pemuka agama dalam mengingatkan masyarakat akan bahaya korupsi. Sayangnya, menurut Prof. Suyadi, ada masa di mana para rohaniawan merasa suci sendiri dan tidak peduli terhadap realitas sosial, termasuk fenomena korupsi yang merajalela.

Ia juga mengingatkan bahwa ulama tidak boleh diam dalam menghadapi praktik koruptif. Fatwa-fatwa yang dikeluarkan meskipun kerap dianggap tidak efektif oleh sebagian masyarakat, tetap memiliki peran penting sebagai pintu hidayah agar pemimpin negara mendapatkan petunjuk untuk berada di jalan yang lurus.

Hal yang menarik dari kajian fikih antikorupsi adalah pandangan bahwa korupsi termasuk dalam syirik akbar, yakni dosa besar karena dampaknya yang meluas. Korupsi bukan hanya dinikmati oleh individu pelaku, tetapi juga keluarganya (istri, anak, bahkan cucu) sehingga menciptakan lingkaran ketidakadilan yang terus berlanjut. Dalam analoginya, Prof. Suyadi membandingkan suasana kelas dengan ruang sidang anggota dewan. Mahasiswa yang terbiasa menyontek telah melakukan tindakan koruptif dalam skala kecil. Jika tidak ditanamkan nilai kejujuran sejak dini, kebiasaan ini bisa berkembang menjadi praktik korupsi dalam kehidupan nyata.

Melalui kajian neurosains, otak seorang koruptor sebenarnya berfungsi secara normal, tetapi tidak sehat. Hal ini dibuktikan oleh pengalaman Prof. Suyadi saat melakukan riset di Lapas Sukamiskin, di mana para koruptor hampir tidak ada yang mengakui kesalahannya. Mereka selalu memiliki seribu satu alasan untuk membenarkan perbuatannya.

Menurut Prof. Suyadi, ibadah puasa memiliki dampak besar dalam membentuk karakter yang bersih dari perilaku koruptif. Otak yang sehat memiliki kecenderungan spiritualitas yang baik, dan puasa dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran moral dan etika. Orang yang berpuasa karena iman sejati tidak akan mudah tergoda untuk melanggar hukum dan norma.

Sebagai refleksi, Prof. Suyadi mengajak jamaah untuk bertanya pada diri sendiri: apakah puasa kita benar-benar karena iman, atau hanya sekadar rutinitas tanpa makna? Ramadan harus menjadi momentum untuk memperbaiki diri, menguatkan iman, serta menjadikan ilmu sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari agar terbebas dari praktik koruptif dan perilaku tidak jujur. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Tarawih-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bersama-Prof.-Dr.-Suyadi-M.Pd_.I.-Dok.-Ulinuha.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-24 11:07:482025-03-24 11:07:48Ramadan, Iman, dan Ilmu: Benteng Kokoh Melawan Perilaku Koruptif

RDK UAD 1446 H: Islam dan Konstitusi

24/03/2025/in Feature /by Ard

Kajian Menjelang Buka Puasa Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bersama Nurul Satria Abdi, S.H., M.H. (Dok. Anove)

Dalam rangkaian Ramadan di Kampus (RDK) 1446 H, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Kajian Menjelang Buka Puasa pada Senin, 17 Maret 2025, di Masjid Islamic Center UAD. Tema yang diangkat dalam kajian kali ini adalah “Islam dan Konstitusi”, dengan narasumber H. Nurul Satria Abdi, S.H., M.H., yang merupakan Wakil Dekan Fakultas Hukum UAD.

Kajian tersebut membahas konsep kenegaraan dan konstitusi dalam perspektif Islam serta teori ketatanegaraan modern. Dalam pemaparannya, pembicara menjelaskan bahwa sebuah negara memiliki tiga unsur utama, yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintah, serta konstitusi sebagai aturan dasar yang mengatur bagaimana suatu negara dijalankan.

Dalam kajian ini, dikupas bagaimana konstitusi memiliki peran fundamental dalam membentuk sistem pemerintahan yang stabil dan berkeadilan. Konstitusi bukan sekadar dokumen hukum, tetapi juga landasan dalam mengatur hubungan antara warga negara dan pemerintah, menjaga keseimbangan kekuasaan, serta memastikan hak-hak asasi manusia terlindungi. Selain itu, pembicara juga menekankan bahwa dalam perjalanan sejarah, kekuasaan sering kali disalahgunakan. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme pembatasan dan pengawasan untuk mencegah penyimpangan dalam sistem pemerintahan.

Salah satu contoh nyata dalam sejarah Islam mengenai konsep konstitusi adalah Piagam Madinah, yang disusun oleh Nabi Muhammad saw. Dokumen ini dikenal sebagai salah satu bentuk konstitusi pertama di dunia yang memberikan hak yang sama bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang latar belakang suku atau agama. Piagam Madinah menjadi bukti bahwa Islam telah mengenal konsep tata negara yang berlandaskan nilai-nilai keadilan dan kebersamaan. Model ini kemudian dikaitkan dengan berbagai pendekatan negara-negara Islam modern dalam menyusun konstitusi mereka. Dari pembahasan tersebut, jamaah diajak untuk memahami bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam sistem pemerintahan yang berbeda di setiap negara.

Tujuan utama kajian ini adalah mengeksplorasi peran manusia sebagai khalifah di bumi dalam konteks konstitusi dan ketatanegaraan. Konstitusi tidak hanya berfungsi sebagai pedoman hukum, tetapi juga sebagai alat untuk menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan bersama. Dalam Islam, konsep itu sejalan dengan tugas manusia sebagai khalifah yang bertanggung jawab untuk menegakkan kebenaran, menciptakan keseimbangan dalam kehidupan sosial, serta mengelola bumi dengan penuh keadilan.

Dari kajian bertema Islam dan Konstitusi ini, diharapkan peserta semakin memahami pentingnya konstitusi dalam menjaga stabilitas negara serta bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam sistem pemerintahan modern. RDK UAD 1446 H terus menghadirkan kajian-kajian inspiratif yang memperkaya wawasan keislaman dan kebangsaan bagi sivitas akademika. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Menjelang-Buka-Puasa-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bersama-Nurul-Satria-Abdi-S.H.-M.H.-Dok.-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-24 11:00:492025-03-24 11:00:49RDK UAD 1446 H: Islam dan Konstitusi

Dari Kampus ke Kampung: Saatnya Ilmu Berbuah Tindakan

24/03/2025/in Feature /by Ard

Ceramah Tarawih Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D. (Dok. Ulinuha)

Ceramah Tarawih menjadi agenda rutin dalam kegiatan Ramadan di Kampus (RDK) 1446 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dalam ceramah di Masjid Islamic Center UAD yang disampaikan oleh Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D., ia menekankan pentingnya tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ramadan selalu menjadi waktu yang penuh berkah untuk meningkatkan keimanan dan memperbaiki diri.

Ustaz Anton mengawali dengan pengamalan dari doa yang artinya, “Ya Allah tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar dan bantulah kami untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami yang batil itu batil dan bantulah kami untuk menjauhinya. Janganlah Engkau menjadikannya samar di hadapan kami sehingga kami tersesat. Dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Dalam agama, yang hak dan yang batil sudah jelas. Namun, memahami saja tidak cukup, kita juga harus mengamalkannya. Contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari, kebersihan adalah sebagian dari iman, tetapi mengapa masih ada yang membuang sampah sembarangan? Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan, tetapi masih banyak yang melanggar aturan lalu lintas. Semua ini menunjukkan bahwa ilmu tanpa amal belum memberikan manfaat yang sesungguhnya.

Kebiasaan baik harus dimulai dari diri sendiri. Apa yang kita pelajari di sekolah atau di kampus seharusnya tidak berhenti di sana, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di rumah dan di kampung-kampung sekitar. Membangun kebiasaan baik memerlukan kesadaran dan keteladanan. Bagi anak muda, penting untuk kembali ke kampung halaman dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari. Masjid-masjid besar telah berdiri megah, tetapi sering kali kurang perhatian dalam pembinaan jamaahnya. Kita memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan kembali masjid dengan bimbingan dan kegiatan keislaman.

Hafalan Al-Qur’an dan ilmu agama yang kita miliki sebaiknya tidak hanya menjadi koleksi pribadi, tetapi harus diamalkan di masyarakat. Ramadan adalah momentum terbaik untuk memperbaiki diri dan berbagi ilmu. Jadikan Ramadan ini sebagai kesempatan untuk menjadi berita baik bagi lingkungan kita dengan perilaku dan amal yang lebih baik. Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai ajang untuk memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, dan mengamalkan ilmu yang telah kita peroleh. Dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, kita dapat menciptakan perubahan yang nyata dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu istikamah dalam kebaikan. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ceramah-Tarawih-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-Prof.-Ir.-Anton-Yudhana-S.T.-M.T.-Ph.D.-Dok.-Ulinuha.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-24 10:53:532025-03-24 10:53:53Dari Kampus ke Kampung: Saatnya Ilmu Berbuah Tindakan

Akal sebagai Bekal: Cahaya Petunjuk dalam Menjalankan Peran Khalifah di Bumi

24/03/2025/in Feature /by Ard

Kajian Menjelang Berbuka Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Ustaz M. Ridha Basri, S.Th.I., M.A (Dok. Ulinuha)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi penyelenggara Kajian Rutin Menjelang Berbuka. Kegiatan yang dilaksanakan pada 2 Maret 2024 bersama Ustaz M. Ridha Basri, S.Th.I., M.Ag. ini mengupas mengenai peran penting akal dalam kehidupan beragama serta bagaimana Islam memandang akal sebagai anugerah besar yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

Ustaz Ridha mengutip pandangan Buya Hamka yang menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga kekuatan utama. Daya akal, yang membawa seseorang kepada hakikat kebenaran dan membedakan antara yang benar dan salah. Daya amarah, yang jika dikendalikan dengan baik dapat membawa seseorang pada kekuatan dan keberanian, tetapi jika tidak, bisa berujung pada kesewenang-wenangan. Kekuatan syahwat atau nafsu, yang mendorong manusia untuk mencari kenikmatan, tetapi dapat menjerumuskan ke dalam kelalaian jika tidak terkendali.

Bulan Ramadan, menurutnya, menjadi momentum istimewa bagi umat Islam untuk melatih pengendalian diri terhadap amarah dan hawa nafsu, sehingga akal tetap jernih dalam menjalani kehidupan. Akal dan otak memiliki perbedaan mendasar. Otak adalah organ fisik yang dapat diraba, sedangkan akal bersifat abstrak dan bertanggung jawab dalam mengendalikan serta mengarahkan manusia agar tidak lepas kendali.

Akal berfungsi sebagai penjaga hati agar tetap hidup dalam kebenaran dan menjauhi segala larangan Allah, melalui akal manusia dapat memahami Al-Qur’an dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang terbentang di alam semesta. Dengan merenungkan ayat-ayat kauniyah Allah, seseorang dapat semakin memperkuat keimanannya dan menyadari bahwa semua ciptaan Allah memiliki tujuan yang jelas dan tidak sia-sia.

Akan tetapi, akal memiliki batasan, dalam hal ibadah mahda seperti salat dan puasa, akal tidak boleh mempertanyakan ketetapan Allah karena hal tersebut berada di luar jangkauan nalar manusia. Oleh karena itu, akal harus digunakan sesuai dengan petunjuk wahyu, tanpa terpengaruh oleh hawa nafsu dan kesombongan intelektual. Sebagai anugerah besar dari Allah, akal merupakan amanah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Islam mewajibkan ibadah seperti salat dan puasa bagi mereka yang berakal, serta melarang segala sesuatu yang dapat merusak fungsi akal, seperti konsumsi khamar dan hal-hal yang dapat menghilangkan kesadaran.

Ustaz Ridha menegaskan bahwa akal harus selalu dipelihara dan dikembangkan dengan ilmu. Hal ini sesuai dengan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yaitu perintah untuk membaca (iqra). Dengan menuntut ilmu, manusia dapat memperkokoh keimanannya dan menghindarkan diri dari penyimpangan pemikiran yang bertentangan dengan ajaran Islam. Hal ini tentunya memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya menjaga akal agar tetap selaras dengan wahyu dan tidak terpengaruh oleh hawa nafsu. Dengan memahami dan mengamalkan konsep akal dalam Islam, umat muslim diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, penuh kesadaran, serta selaras dengan ajaran agama. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Menjelang-Berbuka-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-Ustaz-M.-Ridha-Basri-S.Th_.I.-M.A-Dok.-Ulinuha.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-24 10:47:312025-03-24 10:47:31Akal sebagai Bekal: Cahaya Petunjuk dalam Menjalankan Peran Khalifah di Bumi

Mahasiswa Teknik Kimia UAD Raih Silver dan Bronze Medal di Mandalika Essay Competition 2025

24/03/2025/in Prestasi /by Ard

Dhina Puspita Anjelita Siwitomo, Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Septia)

Dhina Puspita Anjeli Siwitomo, mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2023 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses torehkan prestasi gemilang dalam ajang Mandalika Essay Competition 2025 yang berlangsung pada 22‒24 Februari 2025 lalu bertempat di Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam kompetisi tersebut, Dhina berhasil meraih silver medal dalam kategori essay presentation dan bronze medal dalam kategori poster presentation.

Dhina mempresentasikan esai berjudul “Potensi Omega-3 Pengganti DNA Salmon Berbahan Mikroalga Hutan Bakau dari Limbah Gula Aren untuk Implementasi SDG’s di Indonesia”. Perjalanan menuju kemenangan ini tidaklah mudah. Dhina mengungkapkan bahwa persiapannya untuk lomba membutuhkan waktu sekitar 2 bulan, sejak Desember hingga Februari.

“Persiapan saya buat lomba ini yang pastinya tidaklah mudah. Sebelumnya saya pernah gagal beberapa kali dalam lomba, dan baru kali ini saya menang di lomba esai karena sebelumnya terdapat banyak kegagalan. Dimulai dari mengubah isi esai dari nol, memikirkan ide, cara presentasi yang bagus, dan saya juga menyiapkan prototipe untuk produk saya. Persiapan lomba ini tidak terlepas dari dukungan serta arahan dari dosen pembimbing saya, yakni Pak Suhendra,” ujarnya.

Perjalanan dalam kompetisi tersebut juga tidak lepas dari banyak sekali tantangan. Rasa gugup dan kurang percaya diri menjadi hambatan yang harus diatasi. “Tantangan yang saya dapatkan waktu lomba di antaranya gugup, terus kadang saya juga sering merasa tidak percaya diri dengan apa yang saya presentasikan. Bahkan saya juga agak minder melihat kampus-kampus top 10 yang ikut lomba itu,” tegasnya.

Selain memaparkan penelitian yang telah ia lakukan, Dhina juga mendapatkan berbagai pengalaman berharga mulai dari bertemu teman baru, berkenalan dengan dosen dari universitas lain, hingga mendapatkan wawasan akademik yang lebih luas. Menariknya, ia berkesempatan mengikuti field trip mengelilingi Lombok.

“Awalnya saya belum pernah ke luar pulau, sekarang saya tahu kalau Indonesia itu luas dan indah sekali, apalagi di bagian timur,” tambahnya.

Keberhasilannya dalam ajang ini diharapkan menjadi langkah awal untuk terus mengharumkan nama UAD di berbagai kompetisi. Dhina berharap pencapaian ini dapat menjadi awal yang baik untuk terus berkompetisi dan berprestasi baik di dalam maupun di luar UAD. Dengan prestasi yang telah diraihnya, ia membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan dapat membuahkan hasil yang membanggakan. Ia ingin pencapaiannya menjadi inspirasi bagi teman-temannya di UAD untuk terus berkarya dan membawa nama baik kampus ke tingkat yang lebih tinggi. (Septia)

uad..ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dhina-Puspita-Anjelita-Siwitomo-Mahasiswa-Teknik-Kimia-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-24 10:39:342025-03-24 10:39:34Mahasiswa Teknik Kimia UAD Raih Silver dan Bronze Medal di Mandalika Essay Competition 2025

KKN Alternatif UAD Adakan Sosialisasi Sampah di Dukuh Tegalrejo

22/03/2025/in Terkini /by Ard

Sosialisasi Seputar Sampah oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Daffa)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif ke-95 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.B.1 periode 2024/2025, telah menggelar kegiatan sosialisasi sampah yang sukses menarik perhatian masyarakat Dukuh Tegalrejo, Plumbon Banguntapan, Bantul. Masyarakat mengatakan, sosialisasi yang diselenggarakan di Masjid Al-Mizan pada Sabtu, 8 Februari 2025 itu pertama kali diadakan di tempat tersebut.

Acara berlangsung selama 2 jam dari pukul 16.00‒18.00, yang diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara yaitu Putri Elysabet. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Ma’mur Muh. Aluddin. Selanjutnya sambutan oleh Marvyn Laksa Syukur selaku ketua Unit I.B.1. Marvyn Laksa Syukur mengucapkan terima kasih serta memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas kekurangan baik dalam hal fasilitas maupun penyambutan dalam penyelenggaraan sosialisasi sampah ini. Kegiatan berlanjut dengan pemaparan materi dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan peserta.

Sosialisasi sampah ini turut dihadiri oleh pembicara yang ahli dalam bidangnya, yaitu Muhammad Nur Muntaha selaku Kepala Unit Pengelolaan Sampah Go-Sari. Peserta kurang lebih 30 orang, yang terdiri atas warga RT 15 dan 16 Dukuh Tegalrejo.

Muhammad Nur Muntaha menjelaskan cara pengelolaan sampah rumah tangga yang benar dan bijak, di antaranya dengan pilah sampah di rumah menjadi tiga macam yakni bosok, rosok, popok. Bosok yakni limbah dapur yang dalam waktu dua hari dapat membusuk. Rosok yaitu benda tak terpakai yang terbuat dari kertas, plastik, logam, dan kaca. Sedangkan popok terdiri atas pemper, pembalut, masker, kain, stirofoam, tisu, dan foil alumunium.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Pengelolaan sampah yang efektif memerlukan pemilahan yang tepat. Dengan memisahkan sampah, kita dapat mengidentifikasi jenis-jenis sampah yang dapat diolah dan dimanfaatkan, sehingga mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pemilahan sampah adalah langkah awal yang penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.”

“Oleh karena itu, kita harus bijak dalam mengelola sampah. Pilah jadi rupiah, campur jadi sampah. Saka lemah balekke neng lemah, saka pabrik balekke nang pabrik. Sampahku tanggung jawabku, pilah sampah sejak di rumah,” lanjut Muhammad Nur Muntaha dalam penyampaian materinya.

Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman tentang pengolahan sampah saja, tetapi juga menjadi komitmen kita agar dapat mengelola sampah dengan benar sesuai yang sudah disampaikan oleh pemateri. (Daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-Seputar-Sampah-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Daffa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-22 11:42:532025-03-22 11:42:53KKN Alternatif UAD Adakan Sosialisasi Sampah di Dukuh Tegalrejo

Tadabur Surah Al-‘Adiyat dalam Kajian Subuh RDK UAD 1446 H

22/03/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Seno Aji selaku Pemateri Kajian Subuh RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Salsya)

Kajian Subuh di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membicarakan tema “Tadabur Surah Al-‘Adiyat” yang dipaparkan oleh Ustaz Seno Aji Wicaksono. Kegiatan tersebut diadakan pada 17 Maret 2025, yang merupakan salah satu rangkaian selama bulan Ramadan agar mampu merenungkan sesuatu secara mendalam untuk memahami makna dan hikmah di balik peristiwa atau fenomena pada Surah Al-‘Adiyat.

Ustaz Seno mengatakan bahwasanya sebagian ulama berpendapat bahwa Surah Al-‘Adiyat diturunkan sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah. Atau, disebut juga Surah Makiyah karena pada ayat 6‒11 pada surah ini membahas tentang hari kiamat, yang mana pada pembahasan hari kiamat kebanyakan diturunkan di Kota Makkah.

Di sisi lain, sebagian ulama lainnya pun mengungkap bahwa surah tersebut diturunkan setelah Nabi Muhammad saw. ke Madinah atau disebut juga Surah Madaniyah, karena pada ayat 1–5 membahas tentang perang yaitu kuda perang, yang mana perang ini diizinkan oleh Allah Swt. untuk Rasulullah ketika beliau berada di Madinah.

Pembahasan tentang Surah Al-‘Adiyat pada firman Allah ayat 1– 5 dimaknai Allah Swt. bersumpah tiga kali dengan menyertakan makhluknya yaitu kuda yang sedang berperang dengan dikaitkan oleh ayat 6 bahwa Allah Swt. memberikan perumpamaan terhadap kuda perang yang diberi makanan dan minuman secukupnya oleh majikannya.

Sayangnya, balasan yang dilakukan oleh kuda tersebut sangat besar yaitu membawa majikannya sampai ke medan perang, hingga hidup dan mati bersama. Allah Swt. mengumpamakan bahwa manusia kebalikan dari kuda tersebut, manusia enggan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan-nya, padahal apa yang diberikan oleh Allah Swt. sangat luar biasa hingga tidak terhitung.

Pada ayat 7– 11 disebutkan bahwa manusia sangat ingkar. Manusia juga sangat berlebihan dalam mencintai harta duniawi, dan ketika manusia dibangkitkan dari kuburnya maka Allah Swt. akan mempertunjukkan segala rahasia yang ada di dalam hati kita. Sebab, Tuhan mereka sangat mengetahui apa yang tebersit dalam hati kita.

Secara garis besar, Surah Al-‘Adiyat memiliki makna bahwa Allah Swt. mengecam manusia yang ingkar dan kikir karena kecintaannya pada harta. Oleh karena itu, di hari akhir manusia akan dibangkitkan dari kubur dan Allah Swt. dengan memperlihatkan isi hati semua manusia. Bahkan jika manusia tersebut menyembunyikannya karena Allah Swt. Maha Mengetahui. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Seno-Aji-selaku-Pemateri-Kajian-Subuh-RDK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-22 11:35:542025-03-22 11:35:54Tadabur Surah Al-‘Adiyat dalam Kajian Subuh RDK UAD 1446 H

Tarawih Khusyuk, Anak Aman: Solusi Ramadan untuk Orang Tua di UAD

22/03/2025/in Terkini /by Ard

Penitipan Anak di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Media IC UAD)

Di tengah kesyahduan Ramadan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), sebuah inisiatif luar biasa turut dihadirkan untuk mendukung kekhusyukan ibadah para orang tua yaitu program penitipan anak saat salat Tarawih. Program ini memungkinkan para jamaah yang memiliki anak kecil untuk menitipkan mereka kepada panitia selama mereka melaksanakan ibadah dengan tenang dan fokus.

Ruang penitipan anak disediakan secara khusus dengan lingkungan yang aman dan nyaman. Di sana, anak-anak tidak hanya ditempatkan dalam pengawasan panitia, tetapi juga diajak untuk bermain dan belajar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Permainan edukatif, cerita islami, hingga kegiatan menggambar dan mewarnai menjadi bagian dari kegiatan ini. Dengan demikian, anak-anak tetap terlibat dalam pengalaman positif yang mendukung perkembangan mereka.

Program ini mendapat apresiasi besar dari para jamaah, terutama para orang tua yang sebelumnya harus membagi konsentrasi antara beribadah dan mengawasi anak-anak mereka. Kini, dengan adanya fasilitas ini, mereka dapat melaksanakan salat Tarawih dengan lebih khusyuk tanpa khawatir akan keadaan buah hati mereka.

Selain memberikan kenyamanan bagi orang tua, program penitipan anak ini juga menjadi ajang interaksi sosial bagi anak-anak. Mereka dapat bertemu dan bermain dengan teman sebaya dalam suasana Ramadan yang penuh keceriaan. Para panitia yang bertugas pun berasal dari kalangan mahasiswa yang memiliki pengalaman dalam mengasuh anak, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan yang edukatif sekaligus menyenangkan.

Inisiatif tersebut mencerminkan bagaimana Ramadan di Masjid Islamic Center UAD tidak hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang membangun komunitas yang peduli dan inklusif. Dengan menghadirkan solusi bagi berbagai kebutuhan jamaah, masjid ini semakin mengukuhkan perannya sebagai pusat peradaban yang menyeimbangkan antara spiritualitas, sosial, dan pendidikan.

Masjid Islamic Center UAD menjadi bukti bahwa Ramadan adalah waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus mempererat silaturahmi dengan sesama. Di tengah kesibukan akademik dan rutinitas harian, mahasiswa UAD menemukan oase spiritual yang memberikan ketenangan dan inspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ramadan di Masjid Islamic Center UAD bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang bagaimana iman, ilmu, dan kebersamaan terjalin dalam harmoni yang indah. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penitipan-Anak-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Media-IC-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-22 11:25:342025-03-22 11:25:34Tarawih Khusyuk, Anak Aman: Solusi Ramadan untuk Orang Tua di UAD
Page 63 of 343«‹6162636465›»

TERKINI

  • BIMAWA UAD Gelar Penerjunan dan Pembekalan Tim PPKO dan PKM11/07/2025
  • Prodi Ilmu Komunikasi 2022 Gelar Talkshow “Internship Insight”, Bahas Dunia Magang dan Karier PR11/07/2025
  • IMM PBII UAD Terima Kunjungan Studi Banding dari IMM FPB UMY11/07/2025
  • Membangun Akhlak Anak dengan Film Edukatif11/07/2025
  • PGSD CUP 2025 Meriahkan Milad Prodi PGSD UAD11/07/2025

PRESTASI

  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025

FEATURE

  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025
  • Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link10/07/2025
  • Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?09/07/2025
  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top