• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Rektor UAD Bahas Kepemimpinan Perempuan di Era 5.0

16/03/2025/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Muchlas, M.T. Pemateri Sesi Pertama Pengajian PWA DIY di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas UAD)

Pengajian Ramadan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu, 15 Maret 2025, di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menarik perhatian audiens dengan penyampaian materi yang inspiratif dan mendalam. Salah satu sesi utama dalam pengajian ini adalah penyampaian materi oleh Prof. Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD sekaligus Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, dengan tema “Strategi Perempuan Berkemajuan sebagai Pemimpin di Era 5.0”. Nur Ika Pujiastuti, S.Si., M.Pd. juga turut hadir sebagai moderator dalam sesi kali ini.

Dalam pemaparannya, Prof. Muchlas menjelaskan bahwa era Society 5.0 adalah kelanjutan dari Revolusi Industri 4.0 yang mencoba menyeimbangkan hubungan antara manusia dan mesin dalam industri. Menurutnya, konsep ini harus dipahami dengan baik agar memiliki perspektif yang sama terhadap istilah yang digunakan. Ia juga menekankan bahwa Society 5.0 adalah upaya untuk menyeimbangkan peran manusia dan teknologi dalam kehidupan, di mana mesin tidak menggantikan manusia, tetapi bekerja sama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Sejalan dengan perkembangan ini, model kepemimpinan transformational leadership menjadi salah satu pendekatan yang relevan untuk membangun kepemimpinan perempuan berkemajuan. Kepemimpinan transformatif berfokus pada pemberdayaan orang lain dan menginspirasi perubahan dengan menekankan stimulasi intelektual, pertimbangan individu, motivasi inspiratif, serta pengaruh idealisasi. Pemimpin transformatif tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga membangun hubungan positif, memahami potensi individu dalam organisasi, serta menjadi sosok panutan yang dapat dipercaya dan dihormati. Selain itu, karakter pemimpin transformatif harus mencerminkan keterbukaan terhadap ide-ide baru, menghargai potensi individu, mampu membangun kepercayaan, serta memiliki ketegasan dalam pengambilan keputusan.

Dalam menghadapi era digital, perempuan juga perlu memiliki strategi khusus untuk menjadi pemimpin yang berpengaruh dan inovatif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan literasi digital dan teknologi, memperkuat kompetensi kepemimpinan adaptif, membangun jaringan dan kolaborasi yang luas, serta mengadopsi gaya kepemimpinan inklusif dan kolaboratif. Selain itu, pemanfaatan personal branding dan media digital menjadi aspek penting untuk memperluas pengaruh di ruang publik, sejalan dengan upaya memperjuangkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender. Tidak kalah penting, program mentorship dan pengembangan generasi berikutnya juga perlu dikembangkan agar kepemimpinan perempuan semakin kuat dan berkelanjutan.

Dalam sesi tanya jawab, salah satu peserta menanyakan dampak penggunaan kecerdasan buatan seperti artificial intelligence (AI). Menanggapi hal ini, Prof. Muchlas menjelaskan bahwa teknologi seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas, bukan membatasinya. Ia mencontohkan bagaimana AI dapat digunakan dalam seni visual untuk mengembangkan ide-ide baru, bukan hanya menggantikan peran seniman. 

“Menggunakan AI sebagai pelukis bisa mengubah aliran seni menjadi abstrak. Seseorang yang bisa menggambar  cantik juga dapat menggambar sesuai deskripsi orang lain. Imajinasi berkembang dari coretan hingga menjadi karya bermakna. Kita perlu membimbing anak SMP dalam memanfaatkan teknologi, bukan melarangnya. Yang terpenting, mereka memahami dasar-dasar kreativitas dan kinestetik,” jelasnya.

Dengan adanya pengajian ini, diharapkan perempuan dapat mengambil peran lebih aktif sebagai agen perubahan dalam membangun masyarakat yang adil dan berkemajuan, khususnya di era Society 5.0.(Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Muchlas-M.T.-Pemateri-Sesi-Pertama-Pengajian-PWA-DIY-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-16 11:06:562025-03-16 11:06:56Rektor UAD Bahas Kepemimpinan Perempuan di Era 5.0

Kultum Subuh RDK UAD 1446 H: Tadabur Surah Al-Humazah

16/03/2025/in Feature /by Ard

Ustadz Muslim Ghufron Ibnu Khamid selaku Pemateri Kultum Subuh (Dok Masjid Islamic Center UAD)

Pengurus Pesantren KH. Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan Kajian Subuh bertema “Tadabur Surah Al-Humazah” yang bertempat di Masjid Islamic Center UAD pada 13 Maret 2025. Dalam acara ini, Ustaz Muslim Ghufron Ibnu Khamid ditunjuk sebagai pemateri. Kajian bertujuan untuk menambah wawasan mengenai tafsir yang terkandung dalam ayat suci Al-Qur’an.

Ustaz Ghufron menjelaskan bahwa saat kita di dunia ini tidak semata-mata mengumpulkan harta saja, jika telah mengumpulkan harta yang banyak perlu untuk tetap mengingat Allah Swt. Ketika mempunyai harta yang berlebih sering kali menimbulkan perasaan sombong dan sikap tinggi hati. Dengan mengingat Allah, seorang hamba akan diingatkan kembali akan nikmat yang telah diberikan itu hanyalah titipan sementara di dunia.

Pemateri juga menyampaikan, bahwa di bulan suci Ramadan kali ini adalah momentum yang paling tepat untuk memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Jika, waktu azan telah tiba, segerakanlah untuk melakukan ibadah salat, jangan menunda-nunda apalagi melakukannya di akhir waktu. Ia juga menjelaskan makna dari salah satu hadis yang berisi bahwa Allah akan selalu menunggu hamba-Nya untuk kembali mendekat, dan Allah juga akan mempermudah hambanya yang akan mendekat, seperti membuka pintu rezeki dan meringankan segala urusannya.

Di akhir sesi kultum, Ustaz Ghufron berpesan kepada jamaah untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin di bulan suci kali ini. Jangan sampai terlena dengan waktu luang di siang hari, karena nikmat yang sering dilalaikan oleh manusia adalah kesehatan dan juga waktu luang. Kunci agar kita tidak mudah lalai adalah mendekat pada Allah, meskipun dalam keadaan terpaksa tetapi lama-kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan dan yakin kepada Allah.

Melalui Kultum Subuh kali ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan jamaah mengenai makna dari ayat dalam surah yang terdapat dalam Qur’an dan dapat memperkuat keimanan serta ketakwaan kepada Allah Swt. (Dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustadz-Muslim-Ghufron-Ibnu-Khamid-selaku-Pemateri-Kultum-Subuh-Dok-Masjid-Islamic-Center-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-16 10:50:512025-03-16 10:50:51Kultum Subuh RDK UAD 1446 H: Tadabur Surah Al-Humazah

Iman yang Kokoh, Hidup yang Tenang

16/03/2025/in Feature /by Ard

Kajian Menjelang Berbuka Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama H. Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.Hum. (Dok. IC UAD)

Kajian Rutin Menjelang Berbuka di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dilaksanakan pada 1 Maret 2025 lalu. H. Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.Hum. selaku pembicara menyampaikan tentang “Iman yang Kokoh, Hidup yang Tenang”. Menurutnya, iman merupakan fondasi utama dalam ajaran Islam yang menjadi cahaya bagi kehidupan seorang muslim, iman bukan sekadar keyakinan dalam hati, tetapi juga harus diwujudkan dalam ucapan dan perbuatan nyata.

Dalam Islam, iman memiliki makna yang luas dan mencakup beberapa aspek utama, sebagaimana dijelaskan dalam kajian itu. Pengakuan dengan lisan, keyakinan dalam hati, dan amal perbuatan dengan anggota badan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 25. Iman juga sebagai Tauhid sebagai dasar utama iman, berdasarkan QS. Al-Ma’idah: 5. Pembenaran terhadap ajaran Allah sebagai lawan dari pendustaan, yang dijelaskan dalam QS. Yusuf: 17. Pengakuan dengan lisan tanpa pembenaran dalam hati menjadi salah satu ciri orang munafik, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Munafiqun: 3. Kemudian, salat sebagai bentuk nyata dari keimanan, seperti termaktub dalam QS. Al-Baqarah: 143.

Ustaz Rahmadi menegaskan bahwa iman bukan hanya keyakinan, tetapi juga menjadi cahaya yang menuntun kehidupan seorang muslim. Iman yang kuat akan memberikan ketenangan jiwa dan menjauhkan seseorang dari rasa takut yang tidak beralasan. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa gelisah dan takut terhadap hal-hal yang tidak memiliki kekuatan sejati. Ketakutan terhadap makhluk halus atau ramalan masa depan dapat menjadi indikasi lemahnya iman seseorang.

Dengan iman, seharusnya hal-hal itu tidak perlu kita khawatirkan. Ia pun mengatakan, seseorang yang benar-benar beriman maka akan merasa aman dan tenteram karena yakin bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak. Barang siapa yang tidak beriman, maka ia akan tersesat sejauh-jauhnya. Oleh karena itu, iman harus dijaga agar tetap menjadi penerang dalam kehidupan.

“Iman yang kuat tidak hanya memberikan ketenangan jiwa, tetapi juga membentuk karakter dan moral seseorang. Orang yang benar-benar beriman akan selalu berusaha melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Sebaliknya, lemahnya iman dapat membuat seseorang mudah terjerumus dalam perbuatan maksiat, seperti korupsi dan berbagai bentuk kejahatan lainnya.” tambahnya.

Dalam kajian ini, Ustaz Rahmadi mengingatkan bahwa iman yang benar harus terus dipupuk dan dijaga agar selalu membawa kebaikan dalam kehidupan. Tanpa iman yang kuat, seseorang akan kehilangan arah dan mudah tersesat dalam kesenangan dunia yang menyesatkan. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Menjelang-Berbuka-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-H.-Rahmadi-Wibowo-Suwarno-Lc.-M.Hum_.-Dok.-IC-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-16 10:37:212025-03-16 10:37:21Iman yang Kokoh, Hidup yang Tenang

Qurrota A’yun: Torehkan Juara II di ASEAN Exhibition Universities Forum 2025

16/03/2025/in Prestasi /by Ard

Qurrota A’yun Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang Raih Juara II SDGs Presentation di ASEAN Forum (Dok. Qurrota A’yun)

Qurrota A’yun, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan tim, berhasil torehkan prestasi sebagai 2th Winner of Suistanable Development Goals (SDGs) Presentation wakili UAD di ASEAN Exhibition Universities Forum 2025. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Education Malaysia Global Services (EMGS) pada 18‒25 Februari 2025 di Malaysia.

Acara tersebut merupakan forum internasional yang mempertemukan delegasi terpilih dari berbagai universitas di Asia untuk berdiskusi, berbagi wawasan, serta memperkuat kerja sama akademik dan budaya antarnegara. Selain Qurrota A’yun, mahasiswi UAD yang berpartisipasi dalam kegiatan ini yaitu Sitta Istiqomah Said, mahasiswi Program Studi Farmasi.

Rangkaian yang dilaksanakan dalam kegiatan ini yaitu:

  • 1st Day: Opening, Introduction session, FGD (Forum Group Discussion).
  • 2nd Day: Seminar Culture Malaysia at UUM, and Campus Tour.
  • 3rd Day: Forum SDG offline dan membuat batik di Sintok Kedah.
  • 4th Day: Traveling around Kedah city and learning about the culture.
  • 5th Day: SDG Presentation and Cultural show by all the participants at Universiti Utara Malaysia.
  • 6th day: Selection of Innovation Challenge and Young Speaker Contest.
  • 7th Day: Seminar about SDGs and Closing at Sunway Resort Hotel Kuala Lumpur.

Qurrota A’yun membagikan pengalaman yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan ini. “Setelah kegiatan ini berakhir, saya merasakan dampak yang sangat positif, baik secara akademik maupun personal. Relasi yang saya bangun selama acara ini membuka peluang untuk kolaborasi penelitian lintas negara. Saya juga mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana universitas-universitas lain mengembangkan strategi pendidikan dan riset mereka,” ujarnya.

“Saya berharap bahwa pengalaman ini dapat menjadi pijakan awal untuk keterlibatan lebih aktif dalam forum-forum internasional lainnya. Selain itu, semoga di masa depan lebih banyak delegasi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang dapat ikut serta dalam kegiatan ini dan merasakan manfaat dari acara bergengsi seperti ini,” tambahnya. (Tata/Jun)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Qurrota-Ayun-Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-yang-Raih-Juara-II-SDGs-Presentation-di-ASEAN-Forum-Dok.-Qurrota-Ayun.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-16 10:29:032025-03-16 10:29:03Qurrota A’yun: Torehkan Juara II di ASEAN Exhibition Universities Forum 2025

UAD Jadi Tuan Rumah Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY

15/03/2025/in Terkini /by Ard

Sambutan Dr. Muh. Ikwan Ahada, S.Ag., M.A., dalam Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY 1446 H (Dok. Dinda)

Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY mengadakan Pengajian Ramadan 1446 H dengan tema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan”. Acara ini berlangsung selama dua hari, pada 15–16 Maret 2025, bertempat di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M. selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum UAD, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya UAD dalam mewujudkan Indonesia yang berkeadilan. Ia menekankan pentingnya mendinamisasikan persyarikatan dan mendorong seluruh sivitas akademika, baik dosen maupun tenaga kependidikan, untuk aktif dalam ‘Aisyiyah maupun Muhammadiyah.

“Pengajian Ramadan ini tidak hanya mengajarkan ibadah kepada Allah, tetapi juga bagaimana kita memberi manfaat sebesar-besarnya bagi umat,” ujarnya.

Dr. Muh. Ikwan Ahada, S.Ag., M.A., dalam sambutannya menyoroti tantangan era simulakra, di mana nilai dan realitas sering kali tertutupi oleh ilusi. Ia menegaskan bahwa di tengah kondisi dunia yang penuh ketidakpastian, perempuan Indonesia, khususnya yang tergabung dalam ‘Aisyiyah, telah menunjukkan peran luar biasa sejak sebelum kemerdekaan hingga saat ini.

Sementara itu, Dr. Widiastuti, S.Ag., M.M., menyampaikan rasa bangganya atas penyelenggaraan acara ini di UAD. Ia menekankan bahwa peran ‘Aisyiyah semakin luas, termasuk dalam akses kesehatan dan hukum. “Kami telah bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk pelatihan paralegal, dan kini ada 50 alumni yang siap mendampingi masyarakat melalui Biro Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah,” jelasnya.

Dengan terselenggaranya pengajian ini, diharapkan semangat perempuan berkemajuan semakin tumbuh, baik dalam gerakan dakwah maupun dalam berbagai aspek sosial demi terwujudnya keadilan di Indonesia.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sambutan-Dr.-Muh.-Ikwan-Ahada-S.Ag_.-M.A.-dalam-Pengajian-Ramadan-1446-H-Dok.-Dinda.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-15 14:24:122025-03-15 14:54:05UAD Jadi Tuan Rumah Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY

Mahasiswa Kampus Mengajar UAD Gelar Pelatihan LiveWorksheets untuk Guru SMP Baitul Qur’an

15/03/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Kampus Mengajar dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di SMP Baitul Qur’an (Dok Nafis)

Mahasiswa Kampus Mengajar dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelatihan pemanfaatan platform LiveWorksheets bagi guru-guru SMP Baitul Qur’an, Gunungkidul. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan keterampilan teknologi guna menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, inovatif, dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Pelatihan diikuti oleh sejumlah guru dari berbagai mata pelajaran yang antusias dalam memahami cara penggunaan LiveWorksheets. Platform ini memungkinkan guru untuk membuat soal interaktif, latihan mandiri, hingga sistem koreksi otomatis yang mempermudah proses penilaian. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, diharapkan guru dapat menyajikan materi pembelajaran dengan lebih menarik dan dinamis.

Nafis Andana, pemateri dalam pelatihan ini, menjelaskan bahwa LiveWorksheets dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. “Dengan platform ini, guru bisa menghemat waktu dalam penilaian sekaligus meningkatkan motivasi siswa untuk belajar secara mandiri. Fitur koreksi otomatis juga membantu siswa dalam memahami kesalahan mereka secara langsung sehingga proses belajar menjadi lebih efisien,” ujar Nafis.

Selain itu, dalam pelatihan itu, guru-guru juga diberikan kesempatan untuk langsung mencoba membuat dan mengaplikasikan berbagai latihan interaktif di kelas mereka. Mereka dibimbing dalam mengonversi materi konvensional menjadi lebih digital dan menarik, yang dapat diakses kapan saja oleh siswa. Hal tersebut juga menjadi bagian dari upaya peningkatan literasi digital di lingkungan sekolah.

Kepala Sekolah SMP Baitul Qur’an, Wanuri, mengapresiasi inisiatif mahasiswa Kampus Mengajar yang telah membantu guru-guru dalam mengadopsi teknologi digital dalam pembelajaran. “Kami melihat adanya peningkatan kreativitas dalam pengajaran berbasis teknologi. Semoga pelatihan seperti ini dapat terus berlanjut untuk mendukung kualitas pendidikan di sekolah kami. Kami juga berharap agar guru-guru semakin terbiasa dan percaya diri dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pengajaran mereka,” tuturnya.

Selain pelatihan LiveWorksheets, mahasiswa Kampus Mengajar UAD turut memberikan pendampingan terkait pemanfaatan teknologi lainnya dalam dunia pendidikan, seperti penggunaan Google Classroom dan aplikasi pembelajaran interaktif lainnya. Dengan demikian, para guru tidak hanya mengenal satu platform, tetapi juga mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai berbagai opsi yang dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kampus Mengajar Angkatan 8 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah mitra. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, para guru semakin siap menghadapi tantangan era digital serta dapat mengoptimalkan teknologi dalam proses belajar mengajar demi menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, efisien, dan menyenangkan bagi siswa. Ke depan, diharapkan lebih banyak sekolah dapat memanfaatkan teknologi digital secara maksimal untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih modern dan inklusif. (Nafis/Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Kampus-Mengajar-dari-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-SMP-Baitul-Quran-Dok-Nafis.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-15 09:29:382025-03-15 09:29:38Mahasiswa Kampus Mengajar UAD Gelar Pelatihan LiveWorksheets untuk Guru SMP Baitul Qur’an

Langkah Nyata Mencegah Perundungan di Lingkungan Sekolah

14/03/2025/in Terkini /by Ard

Sosialisasi dan Deklarasi Anti-Bullying oleh Mahasiswa UAD yang Mengikuti Kampus Mengajar (Dok. Ribhia)

Bullying atau perundungan di lingkungan sekolah bukan sekadar isu sepele yang bisa diabaikan. Dampaknya dapat menghancurkan kepercayaan diri, merusak kesehatan mental, dan bahkan mengganggu perkembangan sosial anak. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret untuk menghapus budaya perundungan menjadi sangat penting, seperti yang dilakukan dalam kegiatan sosialisasi dan deklarasi anti-bullying di SMP Muhammadiyah Pleret.

Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah perwujudan nyata dari upaya bersama antara program Kampus Mengajar 8 dan Komunitas Sahabat Jogja Anti Bullying. Dengan menghadirkan para ahli di bidang pendidikan dan psikologi sosial, seperti Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si. dan Dr. Ariefa Efianingrum, M.Si., kegiatan ini memberikan pemahaman mendalam tentang betapa seriusnya dampak perundungan serta bagaimana cara mencegahnya.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah bahwa perundungan bukanlah kenakalan biasa. Prof. Farida Hanum menegaskan bahwa perundungan bisa menyebabkan trauma berkepanjangan, yang berdampak pada kesehatan mental siswa. Sementara itu, Dr. Ariefa Efianingrum menekankan pentingnya empati dan keberanian untuk bersuara ketika melihat tindakan perundungan terjadi.

Akan tetapi, apakah sosialisasi semacam ini cukup untuk menghentikan perundungan? Tentu tidak. Penting untuk memahami bahwa langkah ini hanyalah permulaan. Komitmen nyata dari seluruh elemen sekolah siswa, guru, dan tenaga kependidikan dibutuhkan agar kebijakan anti-bullying dapat berjalan efektif. Deklarasi anti-bullying yang diikrarkan dalam kegiatan ini adalah bentuk komitmen awal yang perlu terus diperkuat dengan kebijakan konkret, seperti pengawasan yang lebih ketat, program konseling, serta pendekatan berbasis nilai-nilai kemanusiaan di dalam kelas.

Keberhasilan acara ini juga menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci. Institusi pendidikan tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani perundungan. Sinergi antara akademisi, komunitas, dan sekolah harus terus dikembangkan agar tercipta lingkungan yang benar-benar aman bagi peserta didik. Kampus Mengajar 8 dan Komunitas Sahabat Jogja Anti Bullying telah menunjukkan bahwa ketika berbagai pihak bersatu, perubahan nyata dapat dimulai.

Harapannya, inisiatif seperti ini tidak berhenti di SMP Muhammadiyah Pleret saja, tetapi bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk lebih aktif dalam membangun budaya anti-bullying. Karena sejatinya, pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga membentuk karakter dan nilai kemanusiaan yang luhur. Sekolah yang aman adalah hak setiap anak, dan sudah saatnya kita semua berperan untuk mewujudkannya. (Ribhia/din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-dan-Deklarasi-Anti-Bullying-oleh-Mahasiswa-UAD-yang-Mengikuti-Kampus-Mengajar-Dok.-Ribhia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:37:382025-03-14 10:37:38Langkah Nyata Mencegah Perundungan di Lingkungan Sekolah

Bincang Santai: Vape – Tren Gaya atau Ancaman Nyata?

14/03/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bersama Remaja Masjid Jogokariyan (RMJ) pada Acara Edukasi Kesehatan (Dok. Kesmas UAD)

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya penggunaan rokok elektrik atau vape di kalangan remaja, telah dilaksanakan acara edukasi kesehatan bertajuk “Vape: Tren Gaya atau Ancaman Nyata?” di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, pada 18 Februari 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan remaja dan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang dampak penggunaan vape terhadap kesehatan serta risiko jangka panjang yang mungkin ditimbulkannya.

Kegiatan ini menyasar kelompok Remaja Masjid Jogokariyan (RMJ) sebagai bagian dari implementasi Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Di bawah bimbingan Dr. Heni Trisnowati, S.K.M., M.P.H., kelompok mahasiswa yang terdiri atas Purwati, Rini Ismiyati, Ahmad Riyanto, dan Lusiana Ambarsari berkolaborasi mengajak peserta untuk berpartisipasi aktif dalam rangkaian edukasi. Sebelum sesi edukasi kesehatan, peserta terlebih dahulu mengikuti pemeriksaan gula darah dan konsultasi kesehatan.

Acara dikemas dalam bentuk bincang santai yang diselingi dengan kuis interaktif, sehingga peserta dapat lebih mudah memahami informasi yang disampaikan. Dalam sesi diskusi, peserta diajak mengenali kandungan dalam cairan vape serta dampaknya terhadap paru-paru dan organ tubuh lainnya. Materi disampaikan oleh dr. Ahmad Riyanto dengan pendekatan yang ringan tetapi berbobot, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai bahaya vape. Risiko penggunaan vape tidak hanya mengancam pengguna langsung, tetapi juga orang-orang di sekitarnya yang dapat terpapar residu uap vape yang menempel pada benda-benda di lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut, slogan “Sehat Dimulai dari Saya” menjadi pesan utama yang ditekankan agar generasi muda lebih peduli dalam menjaga kesehatan dengan menghindari kebiasaan merokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektrik. Edukasi mengenai bahaya rokok elektrik menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya vape, generasi muda diharapkan tidak tergiur untuk mencoba atau menggunakan vape, mengingat zat-zat berbahaya yang terkandung di dalamnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul kesadaran lebih tinggi di kalangan remaja untuk menjaga kesehatan serta menjauhi kebiasaan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitar mereka. (ht,ri & lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bersama-Remaja-Masjid-Jogokariyan-RMJ-pada-Acara-Edukasi-Kesehatan-Dok.-Kesmas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:29:262025-03-14 10:29:26Bincang Santai: Vape – Tren Gaya atau Ancaman Nyata?

Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

14/03/2025/in Feature /by Ard

Dr. Nur. Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang AIK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Ceramah Tarawih 1 Maret 2025 di Masjid Islamic Center UAD. (Dok. Tsulusiyah)

Rukun Islam yang lima oleh para ulama dibagi menjadi tiga kelompok besar. Pembagian ini terdiri atas ibadah syakhsiyah seperti syahadat dan salat, ibadah ijtimaiyah yang mencakup puasa dan zakat, serta ibadah siyasah yang merujuk pada haji. Hal ini disampaikan oleh Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam ceramah tarawih Ramadan 1446 H di Masjid Islamic Center UAD pada 1 Maret 2025.

Dalam ceramahnya, Dr. Nur Kholis menyoroti makna ibadah puasa yang termasuk dalam ibadah ijtimaiyah. Meskipun puasa dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, tujuan utamanya juga berkaitan erat dengan aspek sosial kemasyarakatan. Puasa di bulan Ramadan bukan hanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial antarsesama manusia.

Dr. Nur Kholis menekankan bahwa tantangan zaman saat ini semakin kompleks, terutama dalam tiga aspek utama: kesepian dan keterasingan sosial, stres akibat beban hidup yang berat, serta hilangnya nilai-nilai spiritualitas.

  1. Kesepian dan Keterasingan Sosial

Salah satu penyebab utama keterasingan sosial adalah kemajuan teknologi yang mengurangi interaksi tatap muka. Contohnya, dalam satu keluarga, masing-masing anggota sibuk dengan gawai sehingga komunikasi menjadi dangkal. Hal ini mengakibatkan kurangnya kedalaman hubungan meskipun berada dalam satu lingkungan sosial.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap keterasingan sosial adalah pergeseran nilai dalam keluarga yang lebih menekankan materialisme dan individualisme. Banyak orang menilai kesuksesan dari harta dan status sosial, yang akhirnya menyebabkan mereka merasa terasing jika belum mencapai standar tersebut. Kurangnya dukungan emosional dalam keluarga juga memperparah keadaan, menyebabkan individu sulit mengatasi berbagai permasalahan hidup.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, mengingat kebersamaan dengan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 186. Kedua, meningkatkan interaksi dengan keluarga dan teman-teman dekat melalui komunikasi langsung. Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memiliki nilai dan tujuan yang sama. Keempat, berbagi kebaikan dengan orang lain, baik dalam bentuk perhatian, bantuan, maupun menjadi pendengar yang baik.

  1. Stres Akibat Beban Hidup yang Berat

Beban hidup yang semakin berat, baik dari segi pekerjaan maupun masalah keluarga, menjadi salah satu pemicu utama stres. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, menjaga keseimbangan hidup agar tidak terfokus hanya pada urusan duniawi. Kedua, memprioritaskan ibadah seperti salat tepat waktu, sebagaimana sabda Nabi Muhammad dalam HR. Ahmad. Ketiga, melatih kekhusyukan dalam ibadah melalui salat, zikir, dan doa sebagai sarana menenangkan jiwa. Keempat, memastikan istirahat yang cukup agar tubuh tetap prima. Kelima, menjaga kesehatan mental dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.

  1. Hilangnya Nilai-Nilai Spiritualitas

Fokus yang berlebihan pada urusan duniawi dapat mengakibatkan spiritualitas seseorang semakin dangkal. Hal ini berakibat pada menurunnya kedekatan seseorang dengan Allah dan sesama manusia.

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menjadikan puasa Ramadan sebagai sarana membangun kedekatan dengan Allah dan sesama manusia serta memanfaatkan momen Ramadan untuk meningkatkan hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan tetangga.

Sebagai penutup, Dr. Nur Kholis mengajak seluruh umat Islam untuk benar-benar memanfaatkan bulan Ramadan sebagai kesempatan memperkuat hubungan dengan Allah dan mempererat persaudaraan antarsesama. Dengan menjalankan ibadah dengan baik, diharapkan umat Islam mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks ini dengan lebih baik. (Lusi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Nur.-Kholis-S.Ag_.-M.Ag_.-selaku-Wakil-Rektor-Bidang-AIK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-Ceramah-Tarawih-1-Maret-2025-di-Masjid-Islamic-Center-UAD.-Dok.-Tsulusiyah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:18:572025-03-14 10:18:57Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

HIMAKOM UAD Gelar Berbagi Takjil dan Open Donasi di Bulan Ramadan

14/03/2025/in Terkini /by Ard

Berbagi Takjil di Bulan Ramadan oleh HIMAKOM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. HIMAKOM UAD)

Bulan suci Ramadan menjadi momen bagi banyak orang untuk berbagi kebaikan, termasuk mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) UAD sukses menggelar kegiatan berbagi takjil dan open donasi pada Minggu, 9 Maret 2025, di Alun-Alun Utara, Yogyakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Divisi Sosial Kemasyarakatan HIMAKOM yang bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar yang sedang menjalankan ibadah puasa. Ketua pelaksana, Bagus Nur Ramadhan, menjelaskan bahwa takjil yang dibagikan berasal dari hasil donasi yang dikumpulkan selama kurang lebih satu minggu sebelum acara berlangsung.

“Donasi yang sudah terkumpul kami belikan takjil untuk dibagikan di Alun-Alun Utara pada Minggu, 9 Maret 2025. Alhamdulillah acara bagi takjil ini berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Bagus mengungkapkan bahwa kegiatan ini berawal dari program open donasi yang sebelumnya telah dilaksanakan HIMAKOM. “Awalnya, kami memang sudah memiliki program open donasi dalam bentuk pengumpulan buku bekas dan pakaian layak pakai. Donasi tersebut kami salurkan ke panti asuhan pada 18 Februari 2025. Setelah kegiatan itu, kami menyadari bahwa bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk melanjutkan aksi berbagi, sehingga kami mengemas donasi dalam bentuk pembagian takjil,” jelasnya.

Takjil yang dibagikan dalam kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat yang berada di sekitar Alun-Alun Utara, termasuk tukang becak, tukang ojek, petugas kebersihan, dan pedagang kaki lima.

Dalam pelaksanaannya, HIMAKOM menghadapi kendala dalam jumlah panitia yang terbatas. “Karena kegiatan ini dilaksanakan saat liburan semester, banyak pengurus HIMAKOM yang sudah pulang ke kampung halaman, sehingga hanya tujuh orang yang bisa ikut serta. Namun, kami tetap berusaha semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sumber daya yang ada,” ungkap Bagus.

Selain itu, HIMAKOM memastikan bahwa donasi yang telah dikumpulkan tersalurkan dengan baik. “Kami menargetkan penerima donasi bagi takjil ini adalah orang-orang yang berada di sekitar Alun-Alun Utara. Mulai dari tukang becak, tukang ojek, petugas kebersihan, hingga pedagang kaki lima. Untuk donasi pakaian yang telah kami kumpulkan sebelumnya, kami salurkan ke panti asuhan di daerah Kalangan, Banguntapan,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, HIMAKOM berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar serta mempererat silaturahmi antaranggota HIMAKOM. “Tujuan dari kegiatan ini, baik donasi pakaian maupun pembagian takjil, adalah agar HIMAKOM dapat berkontribusi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kami ingin kegiatan sosial seperti ini dapat terus dilakukan di tahun-tahun mendatang karena selain membantu sesama, kegiatan ini juga memperluas jaringan silaturahmi,” tutur Bagus.

Selain itu, ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi organisasi mahasiswa lainnya untuk melakukan aksi serupa. “Kami berharap, apa yang telah kami lakukan bisa menjadi contoh bagi organisasi mahasiswa lain di UAD. Apa pun bentuk donasinya, selama bermanfaat bagi sesama, tentu akan menjadi hal yang baik. Semoga ini bisa menjadi budaya positif yang terus dilanjutkan oleh kepengurusan HIMAKOM di masa depan,” ujarnya.

Dari sisi antusiasme masyarakat, HIMAKOM menerima banyak respons positif. “Alhamdulillah, banyak pihak yang tertarik dengan kegiatan ini. Dukungan mereka terlihat dari banyaknya donasi yang kami terima, baik dalam bentuk pakaian maupun untuk berbagi takjil. Hal itu membuktikan bahwa masih banyak orang yang peduli terhadap sesama. Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjalankan kegiatan sosial seperti ini ke depannya,” tutupnya.

Kegiatan berbagi takjil dan open donasi yang diselenggarakan HIMAKOM UAD menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dapat berperan aktif dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan semangat berbagi yang terus dijaga, HIMAKOM berharap aksi sosial ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menginspirasi organisasi mahasiswa lain untuk ikut serta dalam gerakan kepedulian sosial. (Nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Berbagi-Takjil-di-Bulan-Ramadan-oleh-HIMAKOM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-HIMAKOM-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:13:542025-03-14 10:13:54HIMAKOM UAD Gelar Berbagi Takjil dan Open Donasi di Bulan Ramadan
Page 66 of 343«‹6465666768›»

TERKINI

  • BIMAWA UAD Gelar Penerjunan dan Pembekalan Tim PPKO dan PKM11/07/2025
  • Prodi Ilmu Komunikasi 2022 Gelar Talkshow “Internship Insight”, Bahas Dunia Magang dan Karier PR11/07/2025
  • IMM PBII UAD Terima Kunjungan Studi Banding dari IMM FPB UMY11/07/2025
  • Membangun Akhlak Anak dengan Film Edukatif11/07/2025
  • PGSD CUP 2025 Meriahkan Milad Prodi PGSD UAD11/07/2025

PRESTASI

  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025

FEATURE

  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025
  • Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link10/07/2025
  • Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?09/07/2025
  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top