Digitalisasi Bisnis dan Artificial Intelligence
Dunia bisnis mempunyai sifat yang sangat dinamis. Oleh karena itu, perlu adanya adaptasi atas setiap perubahan yang terjadi untuk meraih kesuksesan dalam sebuah bisnis. Di era modern seperti saat ini, digitalisasi merupakan salah satu perubahan yang harus mulai diterapkan supaya bisnis yang sedang dijalankan tidak akan tertinggal oleh para kompetitor.
Selain itu, digitalisasi bisnis saat ini erat kaitannya dengan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) yang digadang-gadang mampu memberikan banyak keunggulan baru. Kemampuan AI untuk memproses data besar dengan cepat dan akurat menjadi salah satu kelebihan yang dapat mengubah cara bisnis bekerja di berbagai sektor industri.
Sehubungan dengan hal ini, Agustiar Zanzawi, S.E., M.M. yang merupakan seorang digitalpreneur didapuk sebagai salah satu pembicara dalam rangkaian acara Notion Career Series yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 6 Juni 2023. Mengangkat tema “Seminar Pengembangan Karier Kewirausahaan dan Pariwisata”, Agustiar menyampaikan materi terkait pentingnya sadar digital dengan memanfaatkan digitalisasi dan AI untuk meraup penghasilan tambahan.
Kurangnya Digitalisasi Bisnis di Indonesia
Penggunaan media digital kini sudah menjadi tuntutan bagi dunia usaha. Kemudahan akses internet membuat digitalisasi bisa sangat cepat diakses oleh konsumen. Hanya saja, tidak semua pelaku bisnis memahami apa itu digitalisasi dan bagaimana cara melakukannya.
Berdasarkan data dari Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) per Mei 2021, ada sekitar 13,7 juta pelaku atau 21% usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah mencoba berbaur dengan ekosistem digital. Hal ini berarti lebih dari 70% lainnya masih setia menggunakan cara-cara konvensional dalam menjalankan bisnisnya.
Pasalnya, kebanyakan bisnis UMKM saat ini dijalankan oleh satu orang yang biasanya berusia lebih tua. Pelaku bisnis ini cenderung skeptis terhadap kehadiran teknologi sehingga cukup lambat dalam mengadopsi kehadiran layanan digital. Beberapa bisnis memang mampu beradaptasi, tetapi tak jarang pula yang berakhir gulung tikar. Maka dari itu, kesadaran akan digitalisasi bisnis perlu terus menerus dikaji oleh para pebisnis guna menciptakan metode yang efektif dalam mempertahankan pelanggan.
Manfaat Digitalisasi bagi para Pebisnis
Tren digitalisasi dalam bisnis terus mengalami perkembangan, apalagi setelah adanya pandemi Covid-19. Banyak pelaku bisnis, baik UMKM maupun perusahaan besar, mulai melakukan transformasi digital usahanya masing-masing guna tetap mempertahankan sekaligus meningkatkan pelayanan pada konsumen. Hal itu tak bisa lepas dari berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari adanya digitalisasi bisnis.
Pertama, proses transaksi menjadi lebih mudah dan efisien. Kemudahan transaksi menjadi salah satu poin penjualan daripada digitalisasi bisnis. Digitalisasi memungkinkan pebisnis untuk menyelesaikan transaksi dengan konsumen tanpa harus berhadapan secara langsung. Lebih lanjut, transaksi secara digital dapat membuat setiap pelayanan dalam bisnis menjadi lebih cepat karena setiap transaksi akan lebih cepat terproses.
Kedua, pasar lebih luas. Digitalisasi merupakan jalan untuk meraih kesuksesan bisnis yang lebih besar. Hal ini tak lepas dari adanya kesempatan bagi para pebisnis untuk menjangkau pasar lebih luas. Interaksi yang terjalin di ruang daring, memberi kesempatan bagi para pebisnis untuk berinteraksi dengan konsumen dari berbagai tempat, bahkan yang berada ribuan kilometer jauhnya.
Ketiga, pekerjaan menjadi lebih sistematis. Implementasi dari digitalisasi memegang peranan yang tak kalah penting dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan dalam satu waktu dengan lebih ringkas dan cepat. Hal ini erat kaitannya dengan bentuk-bentuk pencarian data, pengarsipan, hingga penyimpanan.
Artificial Intelligence vs Cara Konvensional
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saat ini berinvestasi lebih dalam teknologi AI untuk mengoptimalkan kinerja dari perusahaan. Oleh karenanya, penggunaan teknologi AI memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional dalam berbagai aspek.
Pertama, efisiensi dan kecepatan. AI dapat melakukan tugas secara bersamaan dan dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada manusia sehingga dapat menghemat waktu dan biaya operasional perusahaan. Keberadaan AI dapat membantu perusahaan dalam mengotomatisasi tugas-tugas yang sifatnya repetisi, seperti pengisian data, pengolahan informasi, dan pemrosesan transaksi, yang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi adanya kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
Kedua, akurasi dan konsistensi. AI yang disebut sebagai mesin pada dasarnya tidak terpengaruh oleh emosi atau rasa lelah sehingga dapat menghasilkan output yang lebih akurat dan konsisten dalam pengolahan data yang besar dan kompleks.
Ketiga, pengambilan keputusan yang lebih rasional. AI diprogram untuk dapat memproses data dalam jumlah besar dan menghasilkan pemikiran yang lebih baik dalam pengambilan keputusan bisnis seperti dalam penjualan, persediaan, hingga strategi bisnis. Hal inilah yang kemudian dapat membantu pebisnis dalam membuat keputusan yang lebih cerdas dan efektif untuk kemajuan perusahaan.
Terakhir, adanya kemampuan personalisasi. Kemampuan AI dalam mengolah data yang kompleks akan memunculkan berbagai solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi konsumen sehingga sebuah perusahaan dapat memberikan pelayanan yang tepat yang disesuaikan dengan preferensi konsumen. (Lid)