• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Rektor UAD Dikukuhkan Sebagai Pendekar Madya Kehormatan Tapak Suci

13/07/2023/in Terkini /by Ard

Rektor dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Bidang Humas dan Protokol)

Pimpinan Pusat (PP) Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah melantik sekaligus mengukuhkan Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai Pendekar Madya Kehormatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah pada Minggu, 9 Juli 2023. Acara bertempat di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Acara diawali dengan sarasehan dan ujian kenaikan tingkat (UKT) serta melantik 7 pendekar terdiri atas 2 pendekar kehormatan yang dilantik oleh Drs. H. M. Afnan Hadikusumo, P.Ua. selaku Ketua Umum PP Tapak Suci, dan 5 pendekar muda yang dilantik langsung oleh Drs. Hizbullah Rahman, B.Sc. selaku Pendekar Besar Tapak Suci.

Hal tersebut didasari oleh Surat Keputusan PP Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah Nomor: A-049/SK-PKH/PPTS/06/2023 tentang Pengukuhan Dr. Muchlas, M.T. sebagai Pendekar Madya Kehormatan. Selanjutnya, Rektor UAD diberikan wewenang dan hak untuk memakai semua atribut pendekar kehormatan, tentunya dengan melaksanakan segala fungsi pendekar dan menjaga nama besar seni bela diri tapak suci ke depannya.

Selain itu, berdasarkan Surat Pimpinan Wilayah II Tapak Suci Jawa Timur Nomor D-37/PIMWIL II/06/2023 tanggal 16 Juni 2023 perihal Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Pendekar Alumni atas nama Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. yang menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD dan keempat pendekar lainnya dilantik sebagai Pendekar Muda yang diuji langsung oleh Rony Syaefullah. Harapannya, semoga yang dilantik tersebut menjadi pendekar yang amanah dan dapat berkontribusi dengan nyata bagi Indonesia melalui olahraga seni bela diri Muhammadiyah.

“Tapak suci makin mengharumkan nama Indonesia, belum lama ini, dari Muhammadiyah berhasil memperoleh medali pada Sea Games Kamboja 2023. Kemudian, sebelumnya pada acara Pekan Olahraga Nasional (PON) juga sama. Nanti, tapak suci akan mengadakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang insyaallah akan dilaksanakan di Padang, Sumatra Barat,” ujar Afnan dalam pidatonya.

Muchlas berjanji sebagai Pendekar Kehormatan Tapak Suci untuk senantiasa memegang teguh kepercayaan dan kehormatan yang telah diterima. Selain itu akan menegakkan identitas tapak suci sebagai perguruan seni bela diri Indonesia dengan berlandaskan Islam dan berpegang teguh pada Al-Qur’an bersama-sama menjaga nama baik perguruan.

“Ke depannya, saya akan berusaha untuk menjadi teladan utama bagi para pendekar, dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat,” ujarnya.

Dengan membacakan janji dan dilangsungkannya pemberian rompi dan ikat pinggang tapak suci sebagai simbolis, artinya telah resmi Rektor UAD dan Wakil Rektor UAD mendapat gelar Pendekar Kehormatan dan Pendekar Muda Tapak Suci Putera Muhammadiyah. (roy)

uad.ac.id
Inovatif, Profesional, Dedikatif

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rektor-dan-Wakil-Rektor-Bidang-Kemahasiswaan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Bidang-Humas-dan-Protokol.jpg 880 1080 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-13 12:57:432023-07-13 12:57:43Rektor UAD Dikukuhkan Sebagai Pendekar Madya Kehormatan Tapak Suci

KKN UAD Sukseskan Lomba Kampung Hijau Produktif Ngampilan

13/07/2023/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Sukseskan Lomba Kampung Hijau Produktif Ngampilan (Foto: Istimewa)

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Selain berperan sebagai ekosistem penghasil oksigen, beberapa jenis tumbuhan juga dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi dan obat herbal, serta memiliki nilai ekonomis jika diolah dengan benar. Namun, masalah padatnya populasi manusia telah menyebabkan penurunan lahan pertanian, terutama di daerah perkotaan.

Dalam hal ini, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit IV.D.4, yang bertugas di RW.08 Suronatan, Ngampilan telah berperan aktif dalam menyukseskan lomba Kelompok Tani bertajuk “Kampung Hijau Produktif” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta. Lomba ini diadakan pada Senin, 3 Juli 2023, di Suronatan dengan tujuan untuk mendorong antusiasme masyarakat untuk menanam berbagai jenis tumbuhan di sekitar lingkungan mereka.

Selama perlombaan berlangsung, mahasiswa KKN berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bersama kedua kelompok tani yang ada di RW.08 Suronatan, yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Hijau Asri dan Kelompok Tani Surotani.

KWT Hijau Asri berfokus pada tanaman yang dapat dikonsumsi, seperti cabai, kucai, dan sawi. Mereka juga memamerkan minuman serai dalam kemasan celup sebagai produk hasil olahan sendiri. Sementara Kelompok Tani Surotani fokus menanam jahe dan kencur yang akan diolah menjadi berbagai produk, antara lain permen jahe, puding jahe, jamu, dan minuman jahe instan.,

Rohmah, salah satu panitia lomba, menjelaskan penilaian juga mencakup aspek administrasi guna mengukur tingkat keaktifan kelompok tani. “Perlombaan ini dilaksanakan sebagai bentuk evaluasi terhadap kelompok – kelompok tani yang telah berdiri, sekaligus upaya untuk menghidupkan kembali kegiatan penghijauan di lingkungan Kecamatan Ngampilan.” ungkap Rohmah. (Dini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Sukseskan-Lomba-Kampung-Hijau-Produktif-Ngampilan-Foto-Istimewa.jpeg 481 918 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-13 12:00:332023-07-13 12:00:33KKN UAD Sukseskan Lomba Kampung Hijau Produktif Ngampilan

Bangun Karakter Cerdas dan Kreatif, KKN UAD Gelar Festival Anak Saleh

13/07/2023/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Festival Anak Saleh (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif periode ke-87 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Ngampilan, Yogyakarta, menggelar Festival Anak Saleh (FAS) se-Kecamatan Ngampilan pada Ahad, 2 Juli 2023. Festival ini diikuti oleh kurang lebih 50 peserta didik berusia 5 hingga 13 tahun sebagai peserta lomba.

Terdapat 5 bidang perlombaan, yaitu Cerdas Cermat Anak (CCA), lomba azan, lomba tilawah, lomba baca puisi Islami, dan lomba mewarnai yang dilaksanakan di masjid dan Kantor Kemantren, Ngampilan.

Ketua pelaksana dalam pembukaan festival menyampaikan bahwa, “Kegiatan festival ini diharapkan dapat membentuk karakter pada peserta didik dan mewujudkan generasi Gen Z yang cerdas, kreatif, berakhlak karimah, serta meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN UAD dari Unit IV.D.4 turut serta sebagai perwakilan RW.08 Suronatan dengan mengirimkan 5 peserta lomba yang terbagi dalam lomba azan, lomba tilawah, dan lomba CCA. Sebelumnya, mahasiswa memilih anak-anak yang aktif dalam kegiatan Jam Belajar Malam (JBM) RW.08 Suronatan dan memberikan bimbingan kepada mereka.

Lebih lanjut, dengan keberhasilan peserta lomba dari Unit IV.D.4 yang meraih juara I pada lomba CCA, Ketua Unit IV.D.4 berharap anak-anak dapat memperluas pengetahuan mereka dan dapat mengaplikasikannya di masa mendatang. (Dini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-mengadakan-Festival-Anak-Saleh-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1879 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-13 11:09:562023-07-13 11:09:56Bangun Karakter Cerdas dan Kreatif, KKN UAD Gelar Festival Anak Saleh

Iduladha, Berkurban, dan Momen Meningkatkan Takwa

12/07/2023/in Feature /by Ard

Qaem Aulassyahied, S.Th.I., M.Ag. dosen Program Studi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: istimewa)

Bekerja sama dengan Masjid Islamic Center (IC), Lembaga Pusat Studi Islam (LPSI) dan Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan salat Iduladha secara berjamah di lapangan sepak bola Kampus IV UAD pada Rabu, 28 Juni 2023, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD. Adapun yang bertindak sebagai imam dan khatib dalam acara ini adalah Qaem Aulassyahied, S.Th.I., M.Ag. yang merupakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus dosen Program Studi Ilmu Hadis.

Qaem Aulassyahied menuturkan, “Pujian kaum muslimin sekalian adalah satu-satunya hal yang pantas kita lakukan untuk memulai hari yang mulia ini.” Mengapa demikian? Karena ada ulama yang mengatakan:

 أَعْيَادُ الْإِسْلَامِ تُبْدَءُ بِالتَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ لِأَنَّهُ عِيْدُ الطَّاعَةِ بَعْدَ الطَّاعَةِ لَيْسَتْ اِنْطِلَاقًا وَرَاءَ الشَّهَوَاتِ وَلَيْسَتْ سِبَاقًا إِلَى النَّزَاوَاتِ وَلَيْسَتْ إِنْتِهٰكَ لِلْمُحَرَّمَاتِ

Artinya: Perayaan-perayaan di dalam Islam haruslah dimulai dengan tahlil dan takbir, karena hari-hari besar Islam adalah hari ketaatan setelah ketaatan. Tidaklah ia dilaksanakan didasarkan atas hawa nafsu, tidaklah ia dijalankan karena keinginan-keinginan pribadi dan juga tidak diakhiri dengan hal-hal yang diharamkan oleh Allah Swt.

“Maka kaum muslimin sekalian, sedari awal perlu kita insafi bersama bahwa Iduladha di dalamnya terdapat kurban. Namun, kurban bukanlah semata itu saja. Mengalirkan darah dari hewan-hewan yang kita sembelih bukanlah tujuan utamanya, tetapi ada dimensi spiritualitas yang harus kita hayati dengan keimanan dalam rangka ketaatan dan beribadah Allah Swt.,” jelas Qaem.

Allah sendiri telah menyatakan dengan tegas di dalam Al-Qur’an:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Hajj: 37)

Ditegaskan juga oleh Syaikh Wahbah Zuhaili, “Bahwa ketika seseorang berkurban, maka kualitas kurbannya tidak ditentukan dari seberapa mahal binatang kurbannya tetapi ditentukan dari seberapa takwa ketika ia berkurban dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.”

“Maka sungguh kaum muslimin sekalian, tidak ada nilainya jika binatang yang disembelih, darahnya, dagingnya, maupun tulangnya kita iringi dengan sombong, berbangga-bangga diri dan harta di hadapan manusia,” terang Qaem.

Qaem pun menjelaskan, “Dimensi ketaatan dalam kurban dan Iduladha ini kaum muslimin sekalian juga bisa kita temukan dalam salah satu fungsi dari Iduladha itu sendiri yaitu sebagai pengingat momentum sejarah. Sejarah ketika ada seorang hamba di muka bumi ini yang telah berhasil membuktikan ketaatan dan ibadahnya di hadapan Allah Swt. sehingga Allah telah menetapkan hamba ini sebagai hamba yang berhasil dan patut untuk diteladani yaitu Nabi Ibrahim a.s.”

Allah swt. berfirman dengan tegas di dalam Al-Qur’an:

وَاتَّخَذَ اللّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلاً…

… dan sungguh Allah telah memilih, Allah telah menjadikan Nabi Ibrahim sebagai kekasihnya (Q.S. An-Nisa: 125)

“Inilah salah satu bukti nyata bahwa Nabi Ibrahim adalah hamba yang berhasil, karena kaum muslim sekalian kita tahu bersama ketika seseorang telah menjadi kekasih Allah, maka tidak ada satu pun di dunia ini yang tidak bisa ia dapatkan. Sebab Allah kekasihnya adalah Tuhan yang maha memiliki semuanya. Tidak ada hal yang dapat menyusahkan dirinya, karena Allah kekasihnya adalah Illah yang maha memberikan perlindungan. Bahkan sekiranya dunia seisinya memusuhi Nabi Ibrahim pun tidak akan pernah bisa memberikan kekecewaan kepada Nabi Ibrahim karena Allah kekasihnya adalah zat yang maha memberikan kebahagiaan dan itulah yang akan dan telah didapatkan Nabi Ibrahim sebagai kekasih Allah Swt. Di samping itu, Allah Swt. juga berfirman di dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Ibrahim adalah nabi yang sukses di dunia dan akhirat,” imbuhnya.

Momentum Iduladha ini menjadi sebuah perenungan secara reflektif dengan bertanya kepada diri pribadi. Apa yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim sehingga ia bisa menjadi hamba yang berhasil membuktikan ketaatannya di hadapan Allah Swt.? Menurut Khalid Muhammad Khalid salah satu ulama yang merumuskan dari kisah Nabi Ibrahim untuk menjadi hamba yang sukses dalam taat kepada Allah, itu ada dua hal. Pertama, Nabi Ibrahim adalah manusia yang berhasil melewati ujian kehidupan yang diberikan oleh Allah Swt. Padahal kaum muslimin sekalian, kehidupan yang paling berat di muka bumi ini adalah kehidupan para nabi. Kedua, untuk berhasil dari ujian tersebut maka Nabi Ibrahim punya modal yang paling penting yaitu modal keimanan dan akidah kepada Allah yang begitu murni.

Dari tafsir At-Thabari di dalamnya diceritakan ketika Nabi Ibrahim hendak dilempar ke dalam api oleh Namrud, malaikat Jibril datang untuk menawarkan pertolongan tetapi Nabi Ibrahim dengan tegas menolak pertolongan itu lalu mengatakan, “Aku hanya menggantungkan hidupku kepada zat yang menciptakan makhluk yaitu Allah Swt. bukan makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt.” Oleh karena itu, menurut imam At-Thabari, yang menolong Nabi Ibrahim bukanlah malaikat Jibril tetapi yang menolong Nabi Ibrahim adalah Allah langsung dengan mengatakan, “Wahai api, jadilah dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim a.s.”

“Semoga Allah memampukan kita untuk meneladani teladan Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim, agar Allah menjadikan kita manusia-manusia yang mampu melewati ujian-ujian kehidupan. Agar Allah memberikan kita akidah dan iman yang murni yang bisa menyelamatkan kita dari api-api kemaksiatan dan agar Allah menjadikan keluarga-keluarga kita, calon keluarga adalah keluarga-keluarga muslim yang nanti Allah kumpulkan di surga,” tutup Qaem. (Zah)

uad.ac.id
Inovatif, Profesional, Dedikatif

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Qaem-Aulassyahied-S.Th_.I.-M.Ag_.-dosen-Program-Studi-Ilmu-Hadis-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-istimewa.png 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-12 13:43:092023-07-12 13:43:09Iduladha, Berkurban, dan Momen Meningkatkan Takwa

Bagaimana Adab Bertetangga?

12/07/2023/in Feature /by Ard

Kajian Rutin Ahad Pagi Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. (Foto: istimewa)

Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kembali menyelenggarakan Kajian Rutin Ahad Pagi. Kegiatan ini berlangsung secara luring di kompleks Masjid IC Kampus IV UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD dengan tema serta pemateri yang berbeda setiap pertemuan. Pemateri kali ini adalah Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. yang merupakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Kepala Pusat Tarjih UAD dan juga dosen UAD Program Studi Ilmu Hadis.

Budi Jaya Putra di awal ceramahnya menuturkan, “Salah satu kebahagiaan dalam hidup ialah memiliki tetangga yang baik.”

Ada yang mengatakan tetangga adalah 40 rumah setiap sisi dan ada yang mengatakan 10 rumah setiap sisi. Setelah diteliti, riwayat-riwayat yang membicarakan tentang batasan tetangga dinilai lemah. Maka secara dzahir, pembahasan tentang tetangga itu dikembalikan sesuai dengan adat kebiasaan. Adat kebiasaan adalah pembatas bagi hal-hal yang tidak dibatasi oleh syariat. Jadi, jika di syariat tidak ditemukan secara pasti maka dikembalikan kepada adat istiadat.

Kedudukan Tetangga dalam Islam

Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia muliakan tetangganya.” (H.R. Bukhari 5589: Muslim 70). Jika di balik maknanya, orang yang hendak memuliakan tetangganya maka sudah tidak diragukan lagi keimanannya. Jadi, posisi tetangga ini sangat luar biasa. Salah satu haknya adalah dimuliakan. Jika kita bersikap sebaliknya bukan memuliakan tetapi malah bersikap zalim maka harus dipertanyakan keimanannya.

“Iman itu bukan hanya rajin ke masjid, rajin tahajjud, dan rajin puasa sebagai bukti orang yang beriman dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Namun, ada sisi lain yang harus diperhatikan salah satunya ialah memuliakan tetangga,” jelas Budi.

Memuliakan Tetangga

Memuliakan yang dimaksud ini adalah tidak menzalimi. Jika memasak, Nabi mengajarkan untuk diperbanyak dan jika memasak lalu baunya sampai tercium maka berilah tetangga itu apa yang kita masak. Inilah Islam, hak tetangga ialah dimuliakan. Bahkan jika kita memiliki makanan pun dan tetangga melihat maka tawarilah. Begitu pentingnya tetangga sampai-sampai malaikat Jibril sering menasihati Nabi Muhammad saw. tentang adab memuliakan tetangga dan Nabi merasa seolah-olah tetangga itu akan mewarisi hartanya, hal tersebut dikarenakan seringnya malaikat Jibril menasihati Nabi tentang tetangga. Sampai-sampai jika kita ingin membangun rumah pun harus izin dengan tetangga.

Anjuran Berbuat Baik kepada Tetangga

Dalam Q.S. An-Nisa ayat 36 Allah Swt. berfirman yang artinya, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”

Jadi, berbuat baik kepada tetangga adalah suatu perintah dalam Islam bukan adat istiadat. Karena ini merupakan perintah dalam Islam dan berlaku langsung di Al-Qur’an perintahnya maka berlaku juga bagi muslim di seluruh dunia. Di mana pun kalian berada maka wajib untuk berbuat baik kepada tetangga. Syaikh Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan tentang ayat ini, bahwa tetangga yang lebih dekat tempatnya maka lebih besar juga haknya. Sudah seharusnya seseorang mempererat hubungannya terhadap tetangganya, dengan memberinya sebab-sebab hidayah dengan sedekah, dakwah, lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan, serta tidak memberikan gangguan baik berupa perkataan maupun perbuatan.” (Tafsir as-Sa’di, 1/171).

“Jadi kita harus hati-hati dalam berbuat ketika dengan tetangga. Orang yang paling baik di sisi Allah adalah dia yang paling baik dengan tetangganya,” tutup Budi. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Rutin-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Budi-Jaya-Putra-S.Th_.I.-M.H.-Foto-istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-12 09:43:112023-07-12 09:43:11Bagaimana Adab Bertetangga?

KKN UAD Semarakkan Karnaval Takbir Jogja

11/07/2023/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) semarakkan Karnaval Takbir Jogja (Foto: Istimewa)

Bagi umat Islam khususnya di Indonesia, merayakan kedatangan Iduladha dengan berbagai perayaan pada malam takbiran merupakan momentum yang tidak akan dilewatkan oleh masyarakat. Tak terkecuali bagi Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta.

Dalam rangka semarak Iduladha 1444 H sekaligus mempererat tali ukhuah islamiah antar umat Islam, AMM Ngampilan menyelenggarakan lomba Karnaval Takbir Jogja ke-10 bertajuk “Siarku dalam Takbir: Bersatu dalam Keberagaman” yang berlangsung pada Selasa, 27 Juni 2023.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc., Unit IV.D.4. turut andil dalam menyukseskan perayaan lomba takbiran sebagai petugas keamanan. KKN UAD sendiri bekerja sama dengan Kokam Pemuda Muhammadiyah menjaga kelancaran kegiatan dari awal hingga akhir acara.

Lomba takbiran Iduladha 2023 diikuti oleh sembilan kontingen dari setiap RW Kecamatan Ngampilan yang diwakili oleh pemuda dan anak-anak. Adapun aspek penilaian meliput display, lampion, kekompakan, dan lantang suara. Dan setiap kontingen diberi waktu oleh panitia selama 5 lebih 2 menit untuk menampilkan penampilan terbaik mereka.

Lebih lanjut, dari semangat para peserta dan masyarakat yang hadir menjadikan Karnaval Takbir Jogja ke-10 sukses berjalan tanpa kendala berarti dan lebih berkesan. Panitia penyelenggara sendiri berharap semangat kebersamaan dan kerukunan yang ditunjukkan dalam lomba takbiran ini dapat terus terjaga dan diperkuat di masa mendatang. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-semarakkan-Karnaval-Takbir-Jogja-Foto-Istimewa.jpg 832 1125 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-11 14:14:422023-07-11 14:14:42KKN UAD Semarakkan Karnaval Takbir Jogja

FSBK UAD Kunjungi Kementerian Luar Negeri Malaysia

11/07/2023/in Terkini /by Ard

Kunjungan mahasiswa dan dosen FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke Kementrian Luar Negeri Malaysia (Foto: Istimewa)

Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (FSBK UAD) mengadakan kegiatan kunjungan akademik bertajuk “International Academic & Culture Exposure To Singapore and Malaysia”. Salah satu kegiatannya berkunjung ke Wisma Putra, markas Kementerian Luar Negeri Malaysia yang berlangsung pada Sabtu, 23 Juli 2023.

Dalam kegiatan ini, sejumlah mahasiswa dan dosen FSBK UAD berkesempatan untuk menjelajahi Wisma Putra sekaligus berdiskusi secara langsung mengenai kebijakan dan tugas-tugas Kementerian Luar Negeri Malaysia bersama Datok Moh. Suhaimi Jafar selaku perwakilan pejabat Wisma Putra.

Azza Naila Suriya, mahasiswa FSBK UAD menyampaikan bahwa selama diskusi berlangsung, ia bersama mahasiswa lainnya mendapatkan pengalaman berharga dengan terjun langsung ke lingkungan kerja Kementerian Luar Negeri Malaysia dan bertemu dengan staf-staf yang berpengalaman di sana.

“Kedatangan kami dan dosen dari FSBK UAD disambut baik oleh pihak Kementerian Luar Negeri Malaysia. Para staf di sana juga sangat ramah dalam merespons mahasiswa ketika bertanya meskipun di luar sesi diskusi. Selepas berdiskusi, kami di jamu dengan beberapa makanan khas Malaysia,” ujar Azza.

Baginya, dengan adanya kegiatan ini, ia beserta para mahasiswa lainnya mendapatkan pengalaman berbasis internasional yang berkaitan dengan Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi. “Semoga pengetahuan dan pengalaman ini dapat kami manfaatkan ke depannya.” tutup Azza. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kunjungan-mahasiswa-dan-dosen-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-ke-Kementrian-Luar-Negeri-Malaysia-Foto-Istimewa.jpg 670 1010 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-11 13:43:302023-07-11 13:43:30FSBK UAD Kunjungi Kementerian Luar Negeri Malaysia

Spirit Dakwah Muhammadiyah

11/07/2023/in Feature /by Ard

dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. pada pengajian dalam rangka memperingati Milad ke-114 Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Melalui Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-114 yang bertema “Dakwah Pencerahan dalam Dinamika Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal”. dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana hadir sebagai pembicara, dengan didampingi Eka Anisa Sari, S.I.Kom., M.I.Kom. yang merupakan dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UAD selaku pemandu jalannya acara. Kegiatan berlangsung pada Senin, 26 Juni 2023 di lantai 2 Masjid Islamic Center (IC) Kampus IV UAD Yogyakarta dan disiarkan melalui kanal YouTube LPSI UAD.

Agus Taufiqurrahman di awal ceramahnya menuturkan, “Jika kita sedang tasyakur maka sering diingatkan dengan Surah Ibrahim ayat 7. Sebenarnya kita sudah tahu bahwa jika bersyukur akan ditambah kenikmatan, tetapi kita jarang menjadi orang yang bersyukur sepenuhnya. Perubahan waktu itu harus kita jadikan sebagai langkah muhasabah. Selama bisa melakukan perbaikan, maka jagalah muhasabah itu. Untuk urusan dunia, jika gagal sekarang selama masih hidup di dunia itu masih bisa kita raih. Namun jika untuk persiapan akhirat, sudah sampai di sana tidak ada lagi yang bisa mengoreksi ulang.”

Perjalanan Panjang Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan pada 8 Zulhijah 1330 H, atau bertepatan dengan 18 November 1912 M. Selama 114 tahun sudah Muhammadiyah berdakwah. Pada tahun 1920, Muhammadiyah waktu itu ada 5 departemen, bagian dan lembaga yang sekarang ini sudah menjadi majelis, lembaga, biro, dan lain-lain. Pertama, Bahagian Sekolahan yang dipimpin oleh H.M. Hisyam. Kedua, Bahagian Tablig yang dipimpin oleh H.M. Fahrudin. Ketiga, Bahagian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKU) yang dipimpin oleh H.M. Soedja’. Alasan ia diberi kepercayaan untuk mengurus ialah karena pada tahun 1919 Gunung Kelud meletus, ia sudah memimpin relawan kebencanaan Muhammadiyah yang waktu itu lebih dikenal dengan sebutan Laskar Kiai Soedja’. Maka, di sidang 1920 Kiai Soedja’ diminta untuk mempresentasikan sebagai Ketua PKU. Keempat, Bahagian Taman Pustaka yang dipimpin oleh H.M. Moehtar dan bernama Suara Muhammadiyah.

Spirit Dakwah Muhammadiyah

Muhammadiyah spirit dakwahnya itu dapat dirasakan oleh umat dan kemanusiaan universal. Bisa dilihat dari kliniknya Poliklinik Moehammadijah dengan tulisan di bawahnya PKU (Penolong Kesengaaraan Umat). Jadi, memang jika ditanya larinya apa? Sumbernya apa? Ya dakwah Muhammadiyah itu spiritnya rahmatan lil ‘alamiin ingin membawa Islam yang dapat dirasakan oleh siapa pun.

Ia menambahkan, “Banyak kader Muhammadiyah yang sudah diakui perannya untuk bangsa bahkan menjadi pahlawan nasional. Bagi Muhammadiyah, bukanlah teriakan yang menjadi salah satu indikator cinta tanah air, tetapi karya untuk bangsa itu yang dilakukan.”

Kapan Spirit Islam Berkemajuan dalam Muhammadiyah Itu Digaungkan?

Ketika awal K.H. Ahmad Dahlan mengajari ngaji murid-muridnya sebelum Muhammadiyah ini lahir sampai di awal Muhammadiyah didirikan, ada 2 pengajian yang sangat terkenal yaitu ngaji tafsir Surah Al-Ashr. Surah Al-Ashr ini prinsipnya adalah penanaman akidah terlebih dahulu. Iman itu yang digembleng, iman itu harus memunculkan karya-karya saleh atau amal saleh, maka yang beruntung itu hanya yang beriman dan beramal saleh. Jika mengaku beriman tetapi tidak ada cerminan beramal saleh, maka sesungguhnya imannya belum sempurna dan itulah yang dibawa oleh sebagian orang yang menulis spirit kemajuan, spirit profesionalisme dengan nilai-nilai iman itu ditanamkan oleh Ahmad Dahlan.

Kemudian yang kedua, ngaji Al-Maun, ini tidak sampai 8 bulan karena baru 3 bulan sudah diprotes. Jadi, harusnya ciri ngaji yang diwariskan oleh K.H. Ahmad Dahlan adalah baca, paham, ngerti, dan amalkan apa yang diperintahkan dalam Al-Qur’an.

“Karakter Islam Berkemajuan, di antaranya berlandaskan pada tauhid, bersumber pada Al-Qur’an dan Sunah, menggalakkan ijtihad dan tajdid, mengembangkan prinsip wasatiyah. Spirit Islam Berkemajuan adalah spirit dakwah rahmatan lil ‘aalamiin dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Maka, spirit keilmuan itu terus ada di situ. Untuk urusan duniawi, maka tajdid itu dinamisasi. Kuncinya adalah bagaimana seluruh elemen Muhammadiyah termasuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sebagai media dakwah dari Muhammadiyah ini bisa mewujudkan spirit Islam rahmatan lil ‘aalamiin,” tutupnya. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-H.-Agus-Taufiqurrahman-Sp.S.-M.Kes_.-pada-pengajian-dalam-rangka-memperingati-Milad-ke-114-Muhammadiyah-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-11 09:01:172023-07-11 09:01:17Spirit Dakwah Muhammadiyah

UAD Berikan Beasiswa 1 Miliar Rupiah kepada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

11/07/2023/in Terkini /by Ard

Penyerahan beasiswa 1 Miliar dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kepada Alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan beasiswa sebesar 1 miliar rupiah kepada salah satu alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD mengatakan bahwa pemberian beasiswa tersebut bertujuan untuk membantu akses terhadap anak berprestasi dalam menggapai cita-cita yang ingin diraih.

Muchlas memberikan sambutan dalam acara Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (ISMUBA) Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (FORTASI) IPM pada Senin, 10 Juli 2023. Ia menambahkan, pemberian beasiswa itu selain untuk menggapai cita-cita yang ingin diraih, melanjutkan pendidikan di UAD juga sebagai memperluas wawasan tentang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

“Beasiswa yang kami berikan pada hari ini kepada Ananda Syaldan Bayu Yuska, alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, adalah sebesar 1 miliar rupiah untuk digunakan menempuh studi di Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran UAD,” jelas Muchlas.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa adanya pemberian beasiswa tersebut juga sebagai ajang mempromosikan kampus UAD kepada alumni SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang ingin melanjutkan pendidikannya. Muchlas membeberkan setiap beasiswa yang akan diberikan harus melalui proses seleksi yang sangat ketat hingga menemukan seseorang yang layak untuk diberikan.

“Tapi ini sangat kompetitif ya, perlu saya sampaikan bahwa beasiswa ini memiliki 500 lebih pendaftar. Setelah diperas kemudian diperas lagi, muncullah perwakilan dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta untuk kami berikan beasiswa,” ujarnya.

Muchlas mengharapkan adanya pemberian beasiswa sebanyak satu miliar rupiah dapat menjadi motivasi bagi siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta untuk terus berkembang. Sehingga, kata dia, hal tersebut dapat menjadi potensi setiap siswa untuk ke depannya agar bisa mendapatkan beasiswa yang sama.

“Kami akan sampaikan kepada SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan mudah-mudahan adik-adik ini nanti di 3 tahun mendatang bisa memperoleh hal yang sama ya,” tuturnya.

Muchlas juga menyampaikan bahwa beasiswa bisa didapatkan dengan mudah jika siswa memiliki kompetensi dan prestasi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Ia membeberkan terdapat berbagai macam beasiswa yang bisa didapatkan di UAD di antaranya beasiswa full scholarship, beasiswa Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP), beasiswa uang gedung, beasiswa dari keluarga Persyarikatan Muhammadiyah, hingga beasiswa talenta bakat.

“UAD menyediakan berbagai beasiswa. Ada beasiswa full scholarship, beasiswa penuh tidak membayar 1 rupiah pun, beasiswa yang diberikan SPP-nya saja, beasiswa yang diberikan uang gedungnya saja, beasiswa yang berasal dari keluarga Persyarikatan Muhammadiyah, juga beasiswa yang berhubungan dengan talenta bakat kita,” ujarnya. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyerahan-beasiswa-1-Miliar-dari-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-kepada-Alumnus-SMA-Muhammadiyah-1-Yogyakarta-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1125 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-11 08:26:192023-07-11 08:26:19UAD Berikan Beasiswa 1 Miliar Rupiah kepada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Usung Prototipe Aplikasi Ramah Disleksia, Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal

10/07/2023/in Prestasi /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) raih bronze medal di lomba esai nasional mengangkat Prototipe Ramah Disleksia (Foto: Istimewa)

Tim mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang beranggotakan Izzani Fathur Rizki, Imam Mahdi, Asna Adira Finan, dan Zulfatin Nafisah, di bawah bimbingan Guntur Maulana Zamroni, B.Sc.,M.Kom. berhasil meraih bronze medal dalam Lomba Esai Tingkat Nasional (LETIN) 2023. Kegiatan ini diselenggarakan oleh kerja sama antara komunitas Nusantara Muda dan Universitas Triatma Mulya, Bali.

Tim UAD mengusung judul “BrainFlow: Prototipe Ramah Disleksia Guna Mengembangkan Pemahaman dan Minat Membaca”. Disleksia diartikan sebagai kesulitan dalam mengeja, membaca, ataupun menulis. Penyandang disleksia memiliki struktur dan fungsi otak yang berbeda dibandingkan dengan manusia normal. Hal inilah yang membuat penyandang disleksia memiliki cara belajar yang berbeda.

Data menunjukkan disleksia dapat terjadi pada 1 dari 10 anak di usia sekolah atau sekitar 10%‒15% dari populasi. Data ini sejalan dengan ungkapan Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia yang memperkirakan sekitar 5 juta dari 50 juta anak sekolah yang menderita disleksia pada tahun 2014. Artinya pada rata-rata setiap kelas dengan jumlah 25 siswa, terdapat 2 sampai 3 siswa yang mengalami disleksia. Sayangnya, keberadaan sekolah inklusi disleksia masih minim. Padahal mereka sangat memerlukan perhatian dan pembelajaran khusus guna mengembangkan kemampuan dasar akademik, seperti membaca.

“BrainFlow hadir sebagai penunjang untuk mengatasi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di sekolah khusus disleksia, guna membantu anak-anak belajar membaca dengan metode baru berbasis prototipe,” papar Asna saat diwawancarai.

Tak hanya itu, BrainFlow juga menyediakan informasi seputar disleksia melalui YouTube Room bagi para orang tua maupun pendidik. Secara keseluruhan, prototipe BrainFlow merupakan aplikasi layanan belajar kreatif berbasis android yang dapat diakses oleh anak, orang tua, dan para pendidik disleksia untuk meningkatkan daya ingat dan kemampuan membaca siswa disleksia di Indonesia.

Keunggulan prototipe BrainFlow terdapat pada 2 fitur utamanya. Learning, fitur yang berisi tahap awal belajar dan perkenalan alfabet yang mempunyai bentuk hampir mirip dengan tambahan simbol khusus, sehingga tercipta pemahaman alfabet yang sama.

“BrainFlow juga menyediakan Youtube Room yang bertujuan untuk memudahkan pengajar maupun orang tua penyandang disleksia dalam mencari referensi media pembelajaran lainnya serta memberikan informasi mengenai disleksia.”

Fitur kedua adalah game, yang bisa digunakan saat penyandang disleksia telah mempelajari alfabet sebagai relaksasi otak. Terdapat 3 jenis gim yang dapat meningkatkan memori anak dalam mengingat alfabet. Diharapkan fitur kedua ini tidak hanya sebagai pengusir stres dan penghibur diri, tetapi juga bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi serta kemampuan belajar anak.

“Sejujurnya target kami emas ya untuk bidang pendidikan ini, tetapi dengan diraihnya medali perunggu, kami tetap bersyukur karena mampu bersaing dan unggul dibandingkan dengan universitas ternama lain di Indonesia,” kata Anas.

“Setelah melewati proses perlombaan yang panjang disertai kesulitan dan medali di akhirannya, kami tidak mau berhenti di situ saja, intinya jangan mudah puas. Juri perlombaan di sana juga menyarankan agar prototipe ini dikembangkan lebih lagi dan jalinlah kerja sama dengan dinas terkait juga pemerintahan pusat karena mereka meyakini bahwa ide kami sangat diperlukan bagi kesejahteraan pendidikan penyandang disleksia,” imbuhnya. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-raih-bronze-medal-di-lomba-esai-nasional-mengangkat-Prototipe-Ramah-Disleksia-Foto-Istimewa.jpg 1272 1300 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-07-10 18:20:432023-07-10 18:21:37Usung Prototipe Aplikasi Ramah Disleksia, Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal
Page 265 of 420«‹263264265266267›»

TERKINI

  • BEM FH UAD Aktualisasikan Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit14/05/2025
  • Sebanyak 243 Lulusan FKIP UAD Siap Melangkah ke Masa Depan14/05/2025
  • Fakultas Farmasi UAD Berdayakan Guru SMA dengan Pelatihan Komputasi Kimia14/05/2025
  • Membangun Literasi Kritis Melalui Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra14/05/2025
  • LLC FH UAD Gelar Pelatihan Kepenulisan Untuk Menumbuhkan Critical Thinking14/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025

FEATURE

  • Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi14/05/2025
  • JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia14/05/2025
  • PHK di Indonesia dan Penyebabnya14/05/2025
  • Mengaktualisasikan Strategi dalam Penerapan Pembelajaran Holistik14/05/2025
  • Hindari Godaan Pinjaman Instan13/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top