• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

OJS dan Mendeley Tools Mudahkan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

21/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Purwati Sisca Diana selaku ketua panitia Kuliah Umum saat memberikan sambutan

Pada Jumat (4-12-2020), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “Literasi OJS dan Mendeley Tools”. Acara yang dipandu Hasrul Rahman, M.Pd. tersebut mengundang Yosi Wulandari, M.Pd. selaku dosen PBSI sebagai pembicara.

Dr. Purwati Sisca Diana sebagai ketua panitia mengucapkan, kuliah umum ini khusus untuk mahasiswa PBSI semester 7, karena untuk memberikan pengantar bagi mahasiswa dalam menyusun skripsi.

“Jadi dalam menyusun skripsi mahasiswa tidak mengarang indah, tidak membuat skripsi dengan berdasarkan fantasi dan khayalan. Namun, mahasiswa menyusun skripsi berdasarkan observasi dan fakta,” kata Sisca.

Menurutnya, OJS dan Mendeley Tools bisa membantu mahasiswa saat observasi untuk menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya. Ia melanjutkan, kadang kalau menyusun dengan cara manual, saat menulis daftar pustaka kemungkinan ada yang terlewatkan. Sementara kalau menggunakan OJS dan Mendeley Tools, mahasiswa hanya tinggal klik dan daftar pustaka yang akan digunakan nantinya otomatis terdaftar.

“Lebih jelasnya tentang literasi OJS dan Mendeley Tools ini, nanti akan disampaikan oleh Bu Yosi. Mohon mahasiswa agar bisa memperhatikan dengan sebaik mungkin, agar penyusunan skripsi nanti tidak kebingungan tentang cara mengutip, menuliskan daftar pustaka, dan sebagainya,” imbuhnya.

Sementara itu, Roni Sulistyono, M.Pd. selaku Kepada Program Studi PBSI menambahkan, sebaiknya mahasiswa mengikuti acara ini dari awal sampai akhir. Sebab, acara ini benar-benar bermanfaat bagi mahasiswa PBSI semester 7, khususnya untuk penulisan skripsi dan artikel ilmiah. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Purwati-Sisca-Diana-selaku-ketua-panitia-Kuliah-Umum-saat-memberikan-sambutan..jpg 595 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-21 10:51:422021-01-06 11:21:21OJS dan Mendeley Tools Mudahkan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

Milad ke-60 UAD, Tingkatkan Prestasi dan Inovasi

19/12/2020/in Terkini /by Ard

Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. saat menyampaikan pidato laporan tahunan rektor tahun 2020

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sidang terbuka senat dengan agenda Upacara Milad ke-60. Pada acara yang diselenggarakan Sabtu (19-12-2020) di Amphitarium Kampus Utama, Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. menyampaikan pidato laporan rektor sebagai bentuk pertanggungjawaban rektor tahun 2020.

Pidato laporan rektor tahun ini diselenggarakan secara daring dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19. Pada acara tersebut turut hadir secara daring Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Dalam pidatonya Muchlas menjelaskan tentang kinerja yang telah dicapai seluruh warga UAD yang mencakup tanggap darurat Covid-19, catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM), serta kesejahteraan dan unit usaha. Selama pandemi Covid-19, UAD membentuk Satgas Covid-19 UAD dan tim UAD Peduli. Selain itu, berbagai macam inovasi diciptakan oleh dosen UAD.

“Dosen UAD melakukan berbagai inovasi di masa pandemi, seperti pembuatan Pistol Covid, Laboratorium Jarak Jauh (R-PhyLab), Immunostimulan berbasis herbal, hand sanitizer, produk buku pembelajaran masa pandemi Covid-19, pembelajaran berbasis Radio Komunitas di daerah 3T, dan portal otomatis (Respokes V1),” jelasnya.

Selain itu, selama masa pandemi mahasiswa UAD tetap menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun ini, UAD juga dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia sebagai ‘Kampus Sehat’ atau Health Promoting University (HPU).

Di sisi lain, Haedar Nashir mengatakan, milad harus direfleksikan atau dijadikan spirit atas perjalanan panjang UAD dari yang semula berbentuk Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) sampai sekarang yang telah menjadi universitas. “UAD sebagai PTM yang menggunakan nama pendiri Muhammadiyah harus meneladani ide-ide besar Ahmad Dahlan,” ungkapnya.

Sementara Nizam dalam pidato ilmiahnya mengungkapkan, 60 tahun merupakan usia yang matang bagi lembaga pendidikan tinggi. “Banyak karya yang sudah dihasilkan UAD, salah satunya lulusan dengan kompetensi dan akhlak mulia yang telah hadir di tengah masyarakat dengan membawa perubahan. Tentu ini adalah hal yang patut disyukuri dan dibanggakan.”

Kemudian, banyak karya penelitian dan pengabdian yang telah dihasilkan UAD. Menurutnya, prestasi tersebut harus ditingkatkan dan dikembangkan karena tantangan ke depan semakin kompetitif. Untuk bisa bertahan dan dapat bersaing, tentu akarnya ada di sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Sementara SDM unggul hanya bisa diwujudkan dengan kerja keras dan keseriusan.

“Kami berharap, UAD menghasilkan lulusan unggul yang memiliki kompetensi yang dinamis. Satu-satunya cara lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan zaman adalah dengan memberi ruang luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinya, itulah semangat dari kampus merdeka, merdeka belajar,” tandas Nizam. (Ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rektor-UAD-Dr.-Muchlas-M.T.-saat-menyampaikan-pidato-laporan-tahunan-rektor-tahun-2020.jpg 640 960 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-19 15:50:512020-12-22 12:31:57Milad ke-60 UAD, Tingkatkan Prestasi dan Inovasi

Devi Raih Juara Harapan I Lomba Bernyanyi Dangdut di Peksiminas 2020

18/12/2020/in Terkini /by Ard

Devi saat tampil di ajang Peksiminas 2020

Devi Ayu Rahmawati, mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara harapan I di ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) pada tangkai lomba menyanyi dangdut putri. Peksiminas merupakan perlombaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Devi, begitu ia akrab disapa, melakukan latihan vokal dengan dibimbing langsung oleh R.M. Rama Widya Kartika Yudha, S.Pd., M.Hum. Selama dua minggu lebih, Devi melakukan latihan hingga maksimal. Proses perlombaan ini dilakukan secara daring dengan mengirimkan video saat bernyanyi kepada panitia.

Lomba yang berlangsung dari tanggal 9‒15 November diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. “Kendala saya saat persiapan hampir tidak ada, karena semua yang dibutuhkan untuk lomba sudah tersedia semua. Hanya saja saat terlalu sering latihan, suara saya sedikit terganggu,” ungkapnya.

Devi membawakan dua buah lagu yang berkisah tentang seorang perempuan yang sangat mencintai laki-laki tetapi sikapnya sangat dingin dan cuek. Laki-laki tersebut tidak pernah mau membuka pintu hatinya. Akhirnya, perempuan tersebut bertaruh janji kepada Allah. Jika ia dihadapkan dua pilihan antara dicabut rasa cintanya atau dicabut nyawanya, perempuan tersebut lebih memilih dicabut nyawanya. Ia memohon kepada Allah agar laki-laki tersebut digetarkan hatinya dan mencintainya serta disatukan di keabadian kelak.

Kemampuan menyanyi dangdut Devi sudah tidak diragukan lagi. Selain menjuarai berbagai lomba menyanyi sejak kecil, ia pernah mewakili Yogyakarta pada ajang Liga Dangdut Indonesia (Lida) tahun 2018, saat masih SMA. Hal ini membuat kepiawaiannya dalam bernyanyi dangdut sangat memesona. Mulai dari cengkok hingga vokal sudah terbentuk.

“Semoga saya bisa lebih baik lagi dalam bernyanyi dangdut. Terlebih saya ingin sekali memperkenalkan dangdut klasik kepada kalangan para remaja,” harapan Devi di akhir sesi wawancara. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Devi-saat-tampil-di-ajang-Peksiminas-2020.jpg 960 2080 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-18 07:53:512020-12-18 07:53:51Devi Raih Juara Harapan I Lomba Bernyanyi Dangdut di Peksiminas 2020

Mitigasi Covid-19 Berdasarkan Perspektif Neurousains Pendidikan Islam

16/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Suyadi, M.Pd.I. selaku Kaprodi Magister PAI UAD saat menjadi pembicara di Langkah Pakar

Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) sudah berlangsung lama dan belum menemukan titik akhir. Berbagai persoalan baru kini bermunculan, salah satunya fenomena agama yang sedang banyak diperbincangkan.

“Akhir-akhir ini bermunculan klaster baru dari fenomena agama. Beberapa ulama mengadakan suatu acara yang mendatangkan kerumunan masa. Lantas, inilah yang perlu disadari bahwa sebagai pemuka agama hendaknya ikut serta mengedukasi masyarakat akan bahaya Covid-19. Bukan berarti tidak salat berjamaah di masjid itu dosa besar ataupun menutup masjid itu akan masuk neraka. Melainkan, pemuka agama pun harus paham akan neurosains Islam,” tutur Dr. Suyadi, M.Pd.I. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister S2 Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar (5-12-2020).

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia di tengah pandemi Covid-19 telah mengeluarkan Fiqih Kebencanaan Mitigasi. Fiqih tersebut digunakan sebagai landasan normatif yang dimiliki Muhammadiyah dalam melakukan pencegahan serta langkah yang tepat dalam menghadapi Covid-19 dalam berbagai bidang.

“Konsep neurosains perlu ditanamkan sehingga mampu memperbaiki sikap antisains di kalangan agamawan. Bukan berarti hanya dengan berdoa kita akan terhindar dari Covid-19, tetapi langkah yang harus kita ambil untuk memutus rantai penyebaran dengan melakukan kegiatan di rumah saja. Begitu pula dengan beribadah,” ungkap Suyadi.

Fiqih kebencanaan terdapat tiga hal penting yaitu bidang medis, tuntunan ibadah dari rumah, serta senantiasa sabar dalam menghadapi bencana. “Saat ini Muhammadiyah berperan aktif dalam melaksanakan fiqih kebencanan dalam bidang medis. Sebanyak 84 RS Muhammadiyah menjadi tempat siaga Covid-19. Di bidang ibadah praktis, Muhammadiyah telah membuat tuntunan ibadah dalam masa darurat. Muhammadiyah menganjurkan untuk tidak melakukan salat Jumat berjamaah diganti salat Zuhur dikarenakan konteks gawat darurat yang jika dilakukan malah akan berbahaya,” tandasnya di akhir sesi materi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Suyadi-M.Pd_.I.-selaku-Kaprodi-Magister-PAI-UAD-saat-menjadi-pembicara-di-Langkah-Pakar.jpg 720 1264 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-16 12:36:292020-12-16 12:36:29Mitigasi Covid-19 Berdasarkan Perspektif Neurousains Pendidikan Islam

Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Antikorupsi

14/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Sumaryati, M.Hum., saat memapakarkan materi di Seminar Nasional Daring yang diselenggarkan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM)

Korupsi bisa berdampak pada persoalan kemanusiaan. Masyarakat menganggap kalau tindakan korupsi adalah tindakan biasa, sepele, dan lumrah terjadi. Sebab, saking maraknya pejabat negara yang melakukan hal itu. untungnya, ada juga sebagian masyarakat yang kritis terhadap tindakan korupsi.

Oleh sebab itu, untuk memperbaiki perilaku korupsi harus dimulai sejak dini seperti memberi pendidikan moral yang bagus, edukasi antikorupsi, dan kampanye-kampanye antikorupsi. Semua orang boleh melakukan edukasi dan kampanye antikorupsi, terlebih lagi mahasiswa.

“Peran mahasiswa dalam memberikan pendidikan antikorupsi sudah tertera pada UU No.19 tahun 2019 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi. Artinya, pendidikan antikorupsi merupakan amanah dari pemerintah untuk dilaksanakan. Pelaksanaannya pun harus merata dalam semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi,” jelas  Dr. Sumaryati, M.Hum., dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Sumaryati meneruskan, pendidikan antikorupsi harus dilakukan secara sadar dan sistematis dengan memberi pengetahuan, nilai-nilai, sikap, dan keterampilan untuk mencegah korupsi dan perilaku koruptif. Pendidikan tersebut bisa mengubah budaya yang berkelanjutan, meskipun secara kenyataannya kebudayaan itu susah untuk diubah, butuh waktu yang sangat lama.

“Edukasi harus berkelanjutan, sehingga nanti bisa menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat. Tentu, pendidikan antikorupsi harus mengajarkan tentang keterampilan, nilai-nilai, dan sistem pendidikan yang menyeluruh. Harapannya, integritas dalam forum bisa terjamin,” katanya di seminar nasional daring yang diselenggarakan UAD bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM), Rabu (2-12-2020).

Menurut Sumaryati, integritas adalah kesesuaian antara perilaku dengan rasa atau hati. Ia menganalogikan, orang yang berintegritas tinggi akan berhenti saat lampu merah meskipun di jalan tidak ada polisi, jalanan sepi, dan tidak ada kendaraan lalu lalang. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Sumaryati-M.Hum_.-saat-memapakarkan-materi-di-Seminar-Nasional-Daring-yang-diselenggarkan-oleh-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bekerja-sama-dengan-Pusat-Kajian-Antikorupsi-Universitas-Gajah-Mada-Pukat-UGM-2.jpg 576 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-14 08:06:422020-12-14 08:06:42Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Antikorupsi

Kembangkan Integritas Berbasis Nilai-Nilai Islam

13/12/2020/in Terkini /by Ard

Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, saat memaparkan materi dalam Seminar Nasional Daring.

Menurut Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, semangat Islam terkait integritas sudah dijelaskan secara detail dalam Al-Qur’an, Hadis, dan sunnah. Sedangkan integritas yang dimiliki Rasulullah sendiri adalah integritas sidiq, amanah, dan fathonah yang tentu saja bisa menjauhkan diri dari perilaku batil.

Korupsi juga tergolong perbuatan batil. Spirit larangan untuk tidak berperilaku korupsi terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 188, yang melarang manusia untuk memakan harta dengan cara batil. Surat tersebut mengungkapkan kalau tradisi korupsi bukanlah tradisi yang baru, tetapi sudah ada sejak zaman dulu.

“Semenjak ada manusia, perilaku korupsi sudah ada. Pada awal zaman Islam, Rasulullah dan sahabatnya mewanti-wanti umatnya untuk tidak memakan harta dengan cara-cara yang batil,” kata Parjiman dalam seminar nasional daring yang diselenggarakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM).

Watak manusia cenderung ada keinginan menumpuk harta. Ia mengutip sebuah Hadis, “Seandainya engkau diberi satu bukit gunung emas sebesar Gunung Uhud, pasti kamu akan meminta dua, dan ketika dikasih dua maka engkau akan meminta empat dan seterusnya.”

Lebih lanjut, kalau kembali pada dasar manusia yang diciptakan dari unsur rohaniah dan unsur jasmaniah, maka perilaku korup cenderung ada pada perilaku manusia.

“Oleh sebab itu, kami sebenarnya mempunyai misi berat yaitu mengembangkan nilai-nilai ruhaniah dalam diri mahasiswa,” ungkapnya, Rabu (2-12-2020). (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Drs.-Parjiman-M.Ag_.-selaku-Wakil-Rektor-Bidang-Al-Islam-dan-Kemuhammadiyahan-saat-memaparkan-materi-dalam-Seminar-Nasional-Daring.-2.jpg 565 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-13 06:00:422020-12-12 14:04:55Kembangkan Integritas Berbasis Nilai-Nilai Islam

Oce: Aktor yang Lebih Besar dari Kelas Kakap Adalah Kelas Paus

12/12/2020/in Feature, Terkini /by Ard

Dr. Oce Madril, S.H. M,A., Dev., saat memaparkan materi

Kita berbicara korupsi mungkin sudah biasa karena banyak disiarkan di televisi, koran, dan media sosial. Namun, pasti ada hal yang menarik di balik kasus korupsi karena ada banyak aktor yang selalu mengagetkan jagat dunia. Baru kemarin publik kembali dikagetkan terhadap seorang menteri yang melakukan tindak korupsi, boleh dibilang kasus tersebut merupakan kasus serius.

“Sebab aktornya adalah kelas kakap. Oleh sebab itu publik selalu bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Namun kalau aktornya masih kelas teri biasanya publik tidak terlalu tertarik. Mungkin ada aktor yang lebih besar dari kelas kakap, yaitu aktor kelas paus meskipun sekarang kita belum melihat secara langsung aktor kelas paus sebesar apa,” jelas Dr. Oce Madril, S.H., M,A., Dev., selaku kepala Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM).

Oce melanjutkan, pada zaman reformasi atau di awal tahun 2000-an, saat Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menangani dengan serius tindakan korupsi, banyak pejabat tinggi yang diketahui melakukan tindak korupsi. Satu per satu pejabat mulai ditangkap oleh KPK karena terdakwa benar-benar melakukan tindakan korupsi.

“Pertanyaan sederhananya adalah mengapa tindakan korupsi harus diberantas? Boleh jadi semua orang menjawab karena tindakan korupsi adalah tindakan kejahatan. Namun, ada substansi yang menarik dalam pertanyaan tersebut,” kata Oce di acara seminar nasional daring yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pukat UGM.

Oce mencontohkan kasus E-KTP yang beberapa waktu lalu sempat banyak diperbincangkan oleh publik. Katanya, E-KTP merupakan kartu identitas warga negara Indonesia yang sah. Bagi orang-orang KTP adalah hal yang penting dan serius untuk dikaji. Namun, menurut Oce, negara malah membuat E-KTP dengan bercanda karena selalu menyepelekan. Apalagi ada penyimpangan terhadap pengelolaan E-KTP.

“Ibu-ibu, bapak-bapak, dan mahasiswa pasti tahu kasus korupsi E-KTP yang memporak-porandakan gagasan besar di balik E-KTP yang kita semua miliki. Kalau kita lihat, gagasan dari penyebutan E-KTP atau KTP elektronik adalah id card yang berisi data-data sentral dan bisa digunakan untuk pelayanan publik di negara ini. Sebab E-KTP terkoneksi dengan BPJS, sedangkan BPJS berhubungan dengan pelayanan kesehatan,” ujarnya, Rabu (2-12-2020).

Gagasan pemerintah dalam berbicara sebuah sistem identitas yang terintegrasi, gagal total. Penyebab kegagalan gagasan tersebut karena ada mega korupsi proyek E-KTP. Jadi, proyek yang awalnya sangat bermanfaat bagi warga negara, malah menjadi proyek yang dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu dan menghambur-hamburkan uang negara.

“Dana yang terhambur itu bisa dialokasikan untuk pelayanan dasar warga negara seperti layanan pendidikan, kesehatan, dan pangan. Mega korupsi proyek E-KTP adalah tindakan pencurian besar-besaran dengan total korupsi sekian triliun banyaknya.” (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Oce-Madril-S.H.-MA.-Dev.-saat-memaparkan-materi.-2.jpg 554 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-12 09:16:532020-12-12 09:16:53Oce: Aktor yang Lebih Besar dari Kelas Kakap Adalah Kelas Paus

Miniatur Bangsa Berada pada Integritas Pemuda

11/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Oce Madril, S.H. M,A., Dev., saat memaparkan materi pada seminar bertajuk ‘Membangun Integritas Antikorupsi Mahasiswa’

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), menyelenggarakan seminar nasional. Acara tersebut bertajuk “Mengembangkan Integritas Antikorupsi Mahasiswa” dan berlangsung di kanal YouTube UAD.

Acara menarik ini dibuka langsung oleh Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Gatot menyampaikan, minitur bangsa pada 20 hingga 30 tahun mendatang bisa dilihat dari integritas pemuda-pemudi, pelajar, dan mahasiswa.

“Jika melihat integritas mahasiswa dan pemuda hari ini bagus, insyaallah kita semua bisa berharap bahwa ke depan bangsa ini akan dipimpin oleh orang-orang yang berintegritas tinggi,” ungkapnya.

Gatot melanjutkan, menjadi manusia yang mempunyai integritas baik tidaklah mudah. Sejak dini mereka harus dibiasakan memiliki pola pembelajaran dan pola pendidikan yang baik untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab serta kejujuran.

“Berbuat jujur dan tanggung jawab ini memang harus dibiasakan, dan selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dari hal terkecil, seperti cara menghargai waktu. Hal ini harus diajarkan dan diwujudkan untuk melahirkan generasi hebat,” jelasnya.

Gatot menyinggung, ia bisa menduga pelaku korupsi yang selalu dilakukan pejabat negara, bisa didengar dan dilihat di media masa, karena sejak dini mereka selalu menyepelekan hal-hal kecil yang dapat mengurangi integritas mereka, contoh kecil sikap berbohong dan memanipulasi. Salah satu sikap itu yang bakal menjadi perilaku korupsi sehingga nantinya membawa dampak negatif pada negara.

“UAD dengan jargon moral, intelektual, dan integritas memiliki satu komitmen untuk membangun integritas bangsa serta integritas mahasiswa supaya memiliki kemampuan dalam bertanggung jawab, berperilaku jujur, serta amanah dalam setiap aktivitas.”

Dengan seminar ini, Gatot berharap narasumber bisa memberikan satu pemahaman pada peserta agar dapat bersikap dan berperilaku baik. Sehingga bisa menumbuhkan integritas diri lebih baik.

“Oleh sebab itu, saya berterima kasih kepada narasumber yang berkenan hadir dan berbagai ilmunya dengan kami tentang berperilaku yang memunculkan integritas, sehingga mahasiswa dan peserta lainnya bisa belajar untuk menjadi orang atau pribadi yang bertanggung jawab,” imbuhnya.

Pada seminar yang berlangsung Rabu (2-12-2020), UAD menghadirkan Dr. Oce Madril, S.H., M.A., Dev., selaku kepala Pukat UGM, Drs. Pariman, M.Ag., dan Dr. Sumarti, M.Hum., serta dipandu oleh Trisna Sukmayadi, S.Pd., M.Pd. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Oce-Madril-S.H.-MA.-Dev.-saat-memaparkan-materi.jpg 467 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-11 08:00:582020-12-10 14:30:56Miniatur Bangsa Berada pada Integritas Pemuda

Persada UAD Gelar Haflah Akhirusanah

10/12/2020/in Terkini /by Ard

Wisudawan Persada angkata IX tahun 2020

Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) sebagai asrama mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan haflah akhirusanah dalam jaringan (daring) melalui kanal YouTube Persada UAD TV pada Selasa (1-12-2020). “Persada Menginspirasi, Berdedikasi, Raih Ridha Ilahi di Tengah Pandemi” menjadi tema yang diangkat oleh panitia. Ustaz H. Thontowi, S.Ag., M.Hum. selaku Mudir Persada UAD menuturkan bahwa sebanyak 165 santri yang diwisuda pada tahun 2020.

“Meskipun haflah dilakukan secara daring dan sederhana, semoga selalu memberikan kesan bagi santri-santri yang telah menimba ilmu di Persada,” ucapnya.

Ia menambahkan, haflah menjadi rangkaian kegiatan yang dinantikan. Jika di tahun-tahun sebelumnya dilakukan secara langsung dengan meriah, adanya wabah Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) menjadikan haflah tahun ini dilakukan secara daring.

“Santri Persada yang sudah diwisuda tetaplah sebisa mungkin menjadi generasi Z yang alim rabani. Generasi yang senantiasa mengamalkan ilmu yang telah dimiliki dan senantiasa berbuat kebaikan. Senantiasa menjadi kader Muhammadiyah yang unggul akan akhlak, akidah, dan amaliahnya,” pesan Thontowi.

Haflah secara daring dihadiri langsung oleh Ustaz H. Faturrahman Kamal, Lc., M.S.I. selaku Badan Pengurus Harian (BPH) UAD bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan. “Santri Persada harus menjadi orang-orang yang selalu menginspirasi umat dengan keteladanan dan keteguhan sebagai kader persyarikatan yang senantiasa memberikan dedikasi bagi sesama,” tutur Farurrahman.

Rangkaian haflah dimulai dengan pembacaan santri berprestasi baik secara akademik maupun hafalan, serta proses wisuda secara daring oleh wali santri masing-masing. Semoga setelah keluar dari Persada, santri senantiasa menanamkan akhlak dan menguatkan iman. Walaupun sudah keluar asrama dan tinggal di kos dan kontrakan, tetaplah menjadi pionir dalam mengajak temannya dalam salat berjemaah. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wisudawan-Persada-angkata-IX-tahun-2020.jpg 495 720 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-10 08:00:202020-12-08 09:55:56Persada UAD Gelar Haflah Akhirusanah

Ahmad Fuadi: Menembus Batas lewat Tulisan

09/12/2020/in Terkini /by Ard

Ahmad Fuadi sebagai salah satu penulis novel sekaligus jurnalis, berbagi kisah dan pengalamannya dalam hal kepenulisan di acara Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Ahmad Dahlan (2-12-2020).

“Menulis Anti Hoaks” menjadi judul yang ia paparkan dalam pelatihan tersebut. Ahmad Fuadi menuturkan kisah awal mula ia menulis hingga berhijrah ke berbagai negara lewat tulisan. “Semenjak saya di pesantren, mimpi saya menjadi penulis mulai tampak. Diawali dengan menjadi reporter majalah pondok, saya mulai aktif menulis.”

Ahamd Fuadi berbagi kisah dalam dunia kepenulisan

Menulis bukanlah perihal yang mudah dan bukan sesuatu yang susah. Menulis membutuhkan konsistensi dan niat yang kuat. Ia menuturkan, melalui tulisan bisa berkeliling dunia. “Berawal dari tulisan, saya bisa mendapatkan beasiswa kuliah S2 di Amerika dan di London. Selain itu, semenjak saya mendalami dunia novel banyak tawaran dari berbagai dunia untuk menjadi pembicara. Bahkan dari menulis saya mendapatkan berbagai penghargaan.”

Tulisan menjadi salah satu sarana dalam mengungkapkan gagasan yang sangat sulit jika diutarakan. “Terkadang ada beberapa hal yang susah jika diutarakan, tetapi melalui tulisan kita mampu menyuarakan dengan cara yang lebih terkonsep.”

Ia menambahkan, proses menulisnya diawali dengan menggali cerita ataupun isu, kemudian luruskan niat dengan suntikan stamina yang tidak putus, selalu konsisten dalam menulis, dan selalu lakukan riset serta memperbanyak referensi.

Mahasiswa sebagai generasi intelektual tentu harus terbiasa dengan dunia menulis. Banyak orang yang membaca tetapi jarang orang yang mengimplementasikan kembali lewat tulisan. “Menulislah dari hati, karena hati memberikan kedamaian serta menulislah demi kebenaran. Banyak isu ataupun berita yang bernada hoaks bermunculan di mana-mana karena ditangani oleh penulis yang tidak menggunakan hati dan akal. Sebagai penulis haruslah menjunjung kebenaran dan keberpihakan pada kebenaran.” (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ahamd-Fuadi-berbagi-kisah-dalam-dunia-kepenulisan.jpg 720 1113 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-09 12:00:532020-12-08 09:47:45Ahmad Fuadi: Menembus Batas lewat Tulisan
Page 452 of 470«‹450451452453454›»

TERKINI

  • IMM JPMIPA UAD Gelar Seminar Kewirausahaan dan Pelatihan Desain Canva16/05/2025
  • PKK Bimawa UAD dan Talent Force Adakan Webinar Dukung Karier Mahasiswa16/05/2025
  • Raih IPK Sempurna: Mahasiswa FH UAD Jadi Wisudawan Terbaik16/05/2025
  • Optimalisasi Teknologi AI dalam Public Relations16/05/2025
  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara I Rope Access di Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Prestasi di Ajang Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025

FEATURE

  • Peran dan Pemanfaatan AI dalam Praktik Kehumasan Modern16/05/2025
  • Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD16/05/2025
  • Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan16/05/2025
  • Pemanfaatan AI secara Etis dan Bijaksana16/05/2025
  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top