Posts

Ketentuan Islam terhadap Utang dan Pelunasan Utang

/in /by

Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum. (kiri) pemateri program tanya-jawab agama Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

“Berutang itu boleh, asal dengan niat untuk melunasinya di kemudian waktu. Sebab, utang merupakan suatu kewajiban yang harus dibayar, ini merupakan bentuk tanggung jawab kepada sesama manusia. Sampai kapan pun, utang tetaplah disebut utang, ia tidak akan gugur sampai terlunasi atau melalui kerelaan hati si pemberi utang.”

Kalimat itu diucapkan Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum., selaku Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia menjadi narasumber pada program tanya-jawab perihal agama yang tayang di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD, Jumat 28 Oktober 2022.

Pada sesi perihal utang, Rahmadi mengutip Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 282 yang artinya, “Wahai orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu mencatatnya, dan hendaklah seorang di antara kalian menuliskannya dengan benar.”

“Maksud dari ayat ini ialah, dengan mencatat utang yang dikeluarkan atau dipinjam maka itu merupakan suatu bentuk jaminan bahkan menjadi bukti konkret. Dalam catatan tersebut terdapat ketentuan waktu pelunasan, ini penting untuk menghindari masalah yang bisa timbul di kemudian hari,” jelas Rahmadi.

Ia juga menegaskan bahwa seseorang yang berutang harus disertai dengan niat untuk melunasinya. Sebagaimana Rasulullah bersabda dalam Hadis Bukhari, “Siapa saja yang mengambil harta manusia (berutang) dengan niat melunasinya, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk membayarnya.” Namun sebaliknya ungkap Rahmadi, jika berutang dengan maksud tidak melunasinya maka Allah akan murka dan memberi hukuman kepada yang dengan sadar melakukannya.

“Fenomena yang terjadi saat ini, orang yang ketika ditagih untuk membayar utangnya justru tidak senang terlebih lagi marah. Ini adalah perilaku yang tidak sesuai dengan syariah, jangan sampai ini kembali terjadi,” pesan Rahmadi.

Lalu bagaimana jika orang yang diutangi telah tidak diketahui keberadaannya? Rahmadi mengimbau orang yang berutang melakukan serangkaian usaha untuk menemukan orang tersebut (pemberi hutang). Semisal dengan melakukan usaha tetap saja tidak membuahkan hasil atau dalam kasus lain orang tersebut telah wafat, maka utang bisa dilunaskan kepada ahli warisnya. Misal orang yang memberi utang tidak memiliki ahli waris atau tidak ditemukan, langkah bijak lainnya ialah melakukan pelunasan utang dengan bersedekah.

“Namun ingat, sedekahnya pun harus kepada yang menyangkut kepentingan umat Islam, contohnya dengan bersedekah kepada masjid, lembaga amil zakat, dan lain sebagainya. Jangan sampai keliru dalam memberikan sedekah ini,” tutup Rahmadi. (did)

uad.ac.id

KKN UAD Adakan Deklarasi Kawasan Tanpa Rokok

/in /by

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Puskesmas Danurejan 1 adakan deklarasi Kawasan Tanpa Rokok (Foto: Farida)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Unit VI.C.3 dan ditugaskan di Kampung Tegal Panggung RW 11, Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta, bekerja sama dengan Puskesmas Danurejan 1 mengadakan deklarasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada Minggu, 30 Oktober 2022. Deklarasi KTR turut dihadiri oleh Bambang Endro, S.I.P., M.Si. selaku Mantri Pamong Praja Kemantren Danurejan, dr. Dewi Widowati selaku Kepala Puskesmas Danurejan 1, serta Sutarso yang merupakan Kepala RW 11 Kampung Tegal Panggung.

Sutarso dalam sambutannya menyampaikan, “Harapannya dengan dilaksanakan deklarasi ini akan bisa memberikan nikmat lebih kepada warga masyarakat Tegal Panggung khususnya, dan kepada warga masyarakat Yogyakarta pada umumnya.”

Lebih lanjut, Salsa Bila Safira Putri selaku Divisi Humas KKN Alternatif Unit VI.C.3 menyampaikan deklarasi KTR diadakan dalam rangka menindaklanjuti dari Peraturan Daerah Nomor 17, terkait kawasan tanpa rokok. Tujuannya bukan untuk melarang orang merokok, tetapi mengatur agar lebih menghargai antara perokok pasif dan perokok aktif supaya tetap mendapatkan haknya yaitu hidup sehat. Adapun 5 poin yang dideklarasikan yaitu sebagai berikut.

  1. Tidak merokok di dalam rumah.
  2. Tidak merokok di dalam pertemuan warga.
  3. Tidak merokok di dekat ibu hamil, bayi, balita, anak-anak, dan lansia.
  4. Tidak menyediakan asbak di dalam rumah.
  5. Tidak menjual rokok dan memperbolehkan anak di bawah umur 18 tahun untuk merokok.

“Dengan diadakannya deklarasi tersebut semoga semua warga berkomitmen untuk melaksanakannya. RW 11 ini akan menjadi tempat yang benar-benar bebas asap rokok sehingga semua warganya mendapatkan hak hidup sehat,” papar Latifa Dwinovia Hardiyani, Amd. Gz., seorang penyuluh kesehatan masyarakat Puskesmas Danurejan 1.

Terakhir, kegiatan deklarasi KTR ditandai dengan penandatanganan pada banner, pembacaan ikrar, serta penempelan stiker secara simbolis di rumah warga. (frd)

uad.ac.id

Manusia Harus Cermat Menjalankan Peran sebagai Hamba Allah

/in /by

Akhmad Arif Rifan, S.H.I., M.S.I., khatib pada khotbah salat Jum’at di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Akhmad Arif Rifan, S.H.I., M.S.I., pada khotbah salat Jum’at, 28 Oktober 2022, di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyampaikan beberapa hal penting. Dari kitab Riyad al-Shalihin yang disusun oleh Imam Abu Zakariya Muhyiddin An-Nawawi pada bagian pertama dan hadits yang kedua, yakni perihal ikhlas dan keharusan manusia menghadirkan niat di setiap perbuatan, perkataan, dan kondisi, di sana terdapat pembelajaran yang penting bagi seluruh umat manusia di muka bumi.

“Suatu ketika Rasulullah bersabda, akan tiba suatu masa pasukan yang hendak menyerang Kabah. Lalu ketika mereka telah sampai di suatu tanah lapang, Allah menakdirkan pasukan tersebut gugur dengan cara ditenggelamkan seluruhnya.”

Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UAD yang juga tergabung ke dalam Majelis Tabligh Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu menegaskan, agar selamat di dunia dan akhirat manusia haruslah cermat dalam berniat ataupun menjalankan perannya sebagai hamba Allah.

“Kemudian Rasulullah mendapat pertanyaan dari Aisyah, istrinya, bagaimana mereka ditenggelamkan seluruhnya? Sedangkan yang berada di pasukan tersebut tidak semuanya bermaksud untuk menyerang Kabah? Maka Rasulullah menjawab, mereka semua ditenggelamkan lalu ketika dibangkitkan di akhirat kelak, setiap dari mereka akan bertanggung jawab sesuai dengan niat mereka kala itu,” ucap Akhmad.

Akhmad mengingatkan bahwasanya terdapat pembelajaran berharga dari kisah tersebut, yakni mengenai urgensi manusia untuk memperhatikan niat di setiap perbuatan, perkataan, dan kondisi yang dihadapinya. Selama hidup di dunia mungkin seseorang bisa menutup-nutupi niatnya, penampilan fisik, perkataan, ataupun perbuatan, tetapi kelak di akhirat semua usaha tersebut sia-sia, sebab Allah maha mengetahui atas segalanya.

“Dari apa yang dikisahkan tentang nasib malang pasukan tadi, Rasulullah hendak memberi peringatan kepada kita semua, hambanya, agar tidak turut serta maupun mendukung perbuatan dosa. Sebab, dampak dari perbuatan buruk ini akan meluas sampai kepada seseorang yang sebenarnya tidak tahu-menahu perkara tersebut. Adalah benar di hari akhir semua pembalasan itu terjadi, tetapi musibah, hukuman, dan fitnah yang terjadi di dunia haruslah dihindari sedemikian mungkin,” pungkas Akhmad. (did)

uad.ac.id

FSBK UAD Gelar Conference SYLECTION ke-2

/in /by

FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melangsungkan Conference Symposium of Literature, Culture, and Communication Science (SYLECTION) 2022 (Foto: Istimewa)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melangsungkan Conference Symposium of Literature, Culture, and Communication Science (SYLECTION) yang kedua pada 27‒28 Oktober 2022. Bertempat di Aula Masjid Islamic Center UAD, acara digelar juga secara daring melalui siaran langsung YouTube dan Zoom Meeting.

Tema yang diusung dalam kesempatan ini adalah “The Role of Literature and Culture in Public Communication to Preserve World Peace”. Melalui pendekatan interdisipliner dari beberapa bidang kajian keilmuan, topik tersebut akan dikaji guna memecahkan berbagai fenomena sosial yang ada di masyarakat.

Dekan FSBK UAD Wajiran, S.S., M.A., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat sangat menarik dan relevan dengan kehidupan saat ini. “Simposium ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas tentang pentingnya kompetensi budaya. Hal tersebut dilakukan untuk mencerminkan perubahan masyarakat yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang informasi dan teknologi,” terang Wajiran.

Selama dua hari dihelat, SYLECTION berkesempatan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Mereka adalah Dr. Kasiyarno, M.Hum. (Universitas Ahmad Dahlan), Dr. Louis Placido Fransisco Lachica (Capiz State University, Filipina), Dr. Shaw Hong Ser (Chulalongkorn University, Thailand), serta Prof. Naidoo (University of Zululand, Afrika Selatan).

Pada hari pertama, 4 narasumber tersebut menyampaikan materi dengan pembahasan yang berbeda-beda. Kasiyarno menyoroti tentang masyarakat dan karya literasi dalam Nobel Laureate, Louis menjelaskan tentang bagaimana ilmu komunikasi dalam masyarakat global diterapkan oleh mahasiswa di pembelajaran kelas, Shaw mengulik tentang manfaat dari metode bercerita dalam museum untuk mempromosikan budaya yang ada di Thailand, serta Naidoo memaparkan tentang relasi antara peran media dengan kedamaian dunia.

Untuk hari kedua, agenda berkutat seputar coaching clinic, presentasi dari keynote speaker, dan upacara penutupan. Zalik Nuryana, S.Pd.I., M.Pd.I. dari UAD didapuk sebagai narasumber dalam sesi coaching clinic terkait penulisan artikel. Sementara untuk presentasi keynote speaker, diisi oleh Dr. Misbah Ul Islam, Ph.D. dari Riphah International University, Pakistan, yang menyampaikan tentang budaya, literasi, dan komunikasi di masa yang akan datang.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, berbagai permasalahan sosial mulai muncul dan perlu segera ditangani. Melalui simposium tersebut, diharapkan dapat memberi masukan bagi para pemegang kebijakan di negeri ini. (tsa/fit)

uad.ac.id

Peluncuran Logo Milad ke-62 Universitas Ahmad Dahlan

/in /by

Logo Milad ke-62 Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

Menuju puncak milad ke-62, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi luncurkan logo pada Senin, 31 Oktober 2022. Tema yang diangkat dari kolaborasi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dan Fakultas Hukum (FH) yaitu “Ekonomi Konstitusional untuk Mewujudkan Indonesia Berkemajuan”. Dari tema tersebut, logo milad yang diluncurkan mengandung makna dan arti yang tidak jauh berbeda.

“Logo yang berbentuk angka 62 dengan kombinasi warna memiliki makna luar biasa. Komposisi warna melambangkan penyelenggaraan ekonomi yang berdasar pada asas demokrasi, keadilan, dan konstitusional. Sudut runcing melambangkan ekonomi sebagai salah satu pondasi utama keberlangsungan hajat manusia. Elemen simetris melambangkan prinsip-prinsip keadilan dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi,” jelas dekan FH, Dr. Megawati, S.H., M.Hum. dalam pemaparannya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, 3 garis lurus mengarah ke kiri atas melambangkan perekonomian untuk kesejahteraan dan kemakmuran, serta kemajuan bersama. Dua garis lurus mengarah ke kanan atas melambangkan kemajuan ekonomi untuk mendukung pembangunan nasional, menuju Indonesia berkemajuan.

“Selain peluncuran logo, agenda Milad UAD lainnya juga dilaksanakan secara luring. Diawali dengan seminar internasional, pengabdian masyarakat, bakti sosial, lomba akademik, lomba nonakademik, sarana cek kesehatan, serta ditutup dengan family gathering dan bazar bisnis warga UAD,” papar Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., selaku dekan FEB dalam sambutannya.

Kegiatan tersebut bukan hanya untuk warga UAD, peluang untuk masyarakat masih diusahakan agar bisa ikut berkontribusi dan membersamai rangkaian milad ini sehingga silaturahmi tetap terjalin erat di antara keduanya.

Semantara Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutannya menyampaikan bahwa logo Milad UAD ke-62 dapat memberikan inspirasi pada setiap langkah kita, senantiasa memuat harapan ke depan, rasa optimis, dan dapat menggambarkan UAD yang lebih berkemajuan.

“Kesempatan kegiatan luring wajib kita syukuri karena ini merupakan kegiatan pertama setelah masa pandemi. Harapannya acara-acara tersebut dapat memberikan manfaat yang besar untuk seluruh warga UAD dan masyarakat sekitar kita,” jelas Muchlas.

Muchlas berharap dengan milad ini dapat membawa sivitas UAD menjadi lebih erat, kuat, dan lebih tangguh menghadapi masa depan yang lebih baik lagi. (ela)

uad.ac.id

Unduh Logo Milad ke-62 Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

Pembukaan Milad PGSD UAD ke-11

/in /by

Dr. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd. Ketua Program Studi PGSD pada peluncuran logo dan milad ke-11 PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pembukaan dan peluncuran logo Milad PGSD ke-11 pada Jumat, 28 Oktober 2022. Acara bertempat di Hall Kampus V UAD Yogyakarta Jl. Ki Ageng Pemanahan No.19, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Pembukaan dan peluncuran logo ditandai dengan pemukulan gong oleh Dr. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) PGSD didampingi Dr. Muchlas, M.T. yang merupakan Rektor UAD.

Muchlas dalam sambutannya menyampaikan prestasi yang diraih oleh PGSD UAD sangat bagus, baru sebelas tahun sudah akreditasi A. Makna milad adalah sebagai ungkapan syukur bahwa Allah Swt. akan menambah nikmat apabila bersyukur.

“Dalam rangka milad ke-11 ini harus diimplementasikan dalam beberapa ranah seperti bersyukur dalam hati, melalui doa-doa kepada Allah Swt., mengekspresikan kebahagiaan dan menghadapi dengan senyum, serta diimplementasikan dalam misi UAD,” katanya

Lebih lanjut, makna logo dan serangkaian acara Milad PGSD ke-11 disampaikan oleh Dr. Feri Budi Setyawan M.Pd., AIOFO-FIT. selaku Person in Charge (PIC) Milad PGSD ke-11. Milad tersebut mengangkat tema “Sinergi Bangkitkan Elaborasi Pendidikan di Sekolah Dasar” atau disingkat dengan SEBELAS, yang bermakna bahwa Milad ke-11 PGSD UAD sebagai ungkapan rasa syukur dan selalu produktif serta berkemajuan. Kegiatan milad dimulai sejak 28 Oktober 2022 hingga 4 Desember 2022.

Terakhir, acara ditutup dengan doa dan penampilan tari denok dari Lembaga Semi Otonom (LSO) Muvodance PGSD UAD. (frd)

uad.ac.id

Arka: Menjadi Organisator, Kenapa Tidak?

/in /by

Arka Rahma pemateri LKMM Dasar bagi Ormawa se-DIY oleh Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Bimawa UAD)

Arka Rahma, dikenal sebagai Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode 2021–2022. Ia didapuk menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Dasar bagi Ormawa se-Daerah Istimewa Yogyakarta yang digelar pada Jumat dan Sabtu, 21–22 Oktober 2022 di Kampus II Unit B UAD dan Wisma Sargede.

Ia berbagi ilmu serta pengalamannya dalam keorganisasian kepada para audiens delegasi ormawa dari 10 perguruan tinggi yang hadir. Dalam pemaparannya, secara lugas Arka menjelaskan betapa pentingnya seorang pemimpun dalam sebuah organisasi.

“Seorang pemimpin akan dan harus bisa membawa anggota pada arah gerak organisasi yang telah disepakati menuju tertib organisasi, tertib administrasi, dan tertib prestasi,” paparnya.

Tidak hanya itu, seorang pemimpin juga bertanggung jawab untuk memulai, mengawasi, dan mengevaluasi. “Memulai artinya ia yang paling inisiatif terhadap dinamika yang terjadi dalam organisasi. Mengawasi artinya ia memastikan setiap kegiatan memiliki tindak lanjut yang konkret. Dan terakhir, mengevaluasi artinya pemimpin bertanggung jawab terhadap berhasil atau tidaknya suatu kegiatan.”

Arka pun mengungkapkan bahwa elemen penting lain dalam sebuah organisasi adalah pembagian tugas yang jelas dan komunikasi yang baik serta efektif.

“Komunikasi yang baik dapat dilihat dari penggunaan bahasa yang sopan dan jelas serta tercapainya target komunikasi,” paparnya. Sementara komunikasi yang efektif mencakup kelengkapan informasi, tepat waktu, diksi, dan biasanya terdapat alat visual. (Eka)

uad.ac.id

Analisis Lingkungan, Kunci Sebuah Organisasi Mencapai Tujuan

/in /by

apt. Hendy Ristiono, S.Far. pemateri Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) se-DIY 2022 oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Bimawa UAD)

Sebuah organisasi dikatakan baik jika memiliki tujuan. Sebab, sebuah tujuan akan mengarahkan seluruh struktur anggota di dalamnya pada arah gerak yang jelas dan mengetahui strategi yang harus dilakukan. Salah satu cara agar tujuan organisasi dapat tercapai adalah dengan melakukan analisis lingkungan.

Latar belakang itulah yang mendasari kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Dasar bagi Ormawa se-D.I. Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara itu berlangsung pada Jumat dan Sabtu, 21–22 Oktober 2022 di Kampus II Unit B UAD dan Wisma Sargede.

Hadir sebagai salah satu pemateri, apt. Hendy Ristiono, S.Far., yang membahas mengenai analisis lingkungan dan perumusan gagasan awal. Dalam pemaparannya, ia mengungkapkan bahwa analisis lingkungan merupakan proses monitoring terhadap lingkungan organisasi.

“Selain membantu organisasi mencapai tujuan, analisis lingkungan juga dapat membantu memprediksi masa depan, mengenali ancaman, mengembangkan strategi respons, serta dapat meningkatkan efektivitas organisasi,” tegasnya.

Lebih lanjut Hendy pun menjelaskan bahwa analisis lingkungan terbagi menjadi dua yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal yang dirumuskan ke dalam analisis SWOT meliputi strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Ada pula catatan tambahan mengenai faktor internal mencakup kultur atau budaya kampus, tradisi akademik, dan program pendidikan karakter, serta faktor eksternal mencakup kondisi politik dan isu nasional, kondisi sosial, dan peningkatan kompetensi mahasiswa. (eka)

uad.ac.id

FKM UAD Adakan Konferensi Internasional UPHEC ke-7

/in /by

Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. Direktur Utama BPJS Indonesia pada UPHEC ke-7 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar agenda rutin tahunan mereka yaitu konferensi internasional dengan tajuk The 7th Public Health Conference (UPHEC) pada Sabtu, 29-10-2022 secara daring. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Public health surveillance system for a more resilience health system”.

Kegiatan dibuka secara langsung oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. dan dilanjutkan dengan sambutan dekan FKM UAD Rosyidah, S.E., M.Kes., Ph.D. “Kegiatan UPHEC tahun ini berfokus pada isu penguatan sistem surveilans dalam rangka peningkatan sistem dan derajat kesehatan,” ungkap Rosyidah. Ia juga menambahkan bahwa surveilans tidak hanya masalah pengumpulan data, tetapi lebih jauh lagi hasilnya dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan dan penanganan permasalahan kesehatan yang tepat.

Konferensi tersebut berhasil mendapat kehormatan dengan mengundang 7 pakar dari dalam dan luar negeri untuk menjadi narasumber. Pembicara utama adalah Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. selaku Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sementara itu, tiga pembicara luar negeri adalah Prof. Dr. Wongsa Laohasiriwong (Khon Kaen University, Thailand), Prof. Guy Daly (British University, Egypt), dan Prof. Lisa McKenna (La Trobe University, Australia).

Sedangkan untuk pembicara dari Indonesia adalah Setyarni Hestu Lestari, S.K.M., M.Kes. (Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), Dr. dr. Andaru Dahesihdewi, M.Kes., Sp.PK(K). (Ketua Komite PPI RSUP dr, Sardjito), dan Ciptasari Prabawanti, S.Psi., M.Sc., Ph.D. (perwakilan akademisi dan praktisi di UAD).

Muhammad Syamsu Hidayat, S.E., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Panitia UPHEC 2022 menjelaskan bahwa kegiatan ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya karena hanya berlangsung satu hari dan fokus pada pemaparan pakar terkait kebijakan serta best practice surveilans kesehatan. “Dengan tema yang diusung, terdapat dua subtopik yaitu penguatan kebijakan kesehatan dan contoh pelaksanaan surveilans di beberapa negara serta institusi kesehatan,” tandas Syamsu.

UPHEC ke-7 ini diikuti oleh 415 peserta dari dalam dan luar sivitas akademika UAD. Mereka berasal dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, ilmuwan, praktisi, perwakilan organisasi profesi kesehatan, petugas kesehatan dari puskesmas dan rumah sakit, serta masih banyak lagi. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan surveilans yang baik dan menguatkan kebijakan kesehatan yang kita miliki. (tsa)

uad.ac.id

2.218 Mahasiswa UAD Ikuti Wisuda Periode Oktober 2022

/in /by

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mewisuda 2.218 mahasiswa pada wisuda periode Oktober 2022 (Foto; Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Sidang Senat Terbuka dengan Agenda Wisuda Sarjana Terapan, Sarjana, dan Magister pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Bertempat di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD, acara wisuda digelar secara luring dan daring.

Sebanyak 2.218 wisudawan-wisudawati mengikuti agenda hari ini. Mereka terdiri atas 11 lulusan program sarjana terapan, 2.106 lulusan program sarjana, dan 101 lulusan program magister. Selain itu, pada periode ini juga terdapat 1.324 mahasiswa yang lulus dengan predikat cum laude atau dengan pujian.

Agenda sidang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat UAD Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Wisudawan-wisudawati terbaik dari masing-masing program studi (prodi) mendapat giliran pertama dalam prosesi wisuda dan dilakukan oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T., serta Wakil Rektor Bidang Akademik Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D.

Dalam pidatonya, Rektor UAD mengungkapkan bahwa wisuda periode ini istimewa karena jumlah wisudawan-wisudawati yang sangat besar dibandingkan dengan periode sebelumnya. “Di samping itu, keistimewaan lainnya adalah ini merupakan kali pertama Fakultas Kedokteran (FK) mengikuti wisuda sejak pertama berdiri,” terangnya. Muchlas juga menambahkan bahwa untuk saat ini, wisuda digelar di kampus dengan tujuan untuk menjadi kebanggaan bagi semua sekaligus memperkenalkan lingkungan kampus kepada publik.

Dengan banyaknya peserta, maka wisuda periode Oktober 2022 diselenggarakan dalam dua sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang. Sesi pagi diikuti oleh Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK); Fakultas Teknologi Industri (FTI); Fakultas Agama Islam (FAI); Fakultas Kedokteran (FK); Fakultas Hukum (FH); Fakultas Farmasi; serta Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST). Sementara untuk sesi siang, terdiri atas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); Fakultas Psikologi; serta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). (tsa)

uad.ac.id

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI