UAD Konsisten Lahirkan Mahasiswa Berprestasi
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sampai saat ini tetap konsisten melahirkan para mahasiswa berprestasi. Dengan dukungan penuh dan bimbingan langsung yang dilakukan, sederet prestasi mampu diraih, baik dari segi akademik maupun nonakademik. Dalam prosesnya, terbentuklah jiwa kompetisi dan daya saing di kepribadian setiap mahasiswa UAD, tumbuh berkembang dengan prinsip, “Prestasi Tradisi Kami”.
Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) menjadi sebuah program talkshow UAD, yang di dalamnya turut mengundang para mahasiswa berprestasi, untuk membagikan cerita dan pengalamannya melalui perbincangan santai. Tayang di kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan, pada Rabu, 17 November 2021, Mawapres kali ini menghadirkan Andini Mandala Putri dan Riqi Setiawan, dua mahasiswa berprestasi sekaligus perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci UAD dan Tim Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Hukum (FH) UAD.
Seperti umum diketahui, dalam beberapa waktu lalu Andini yang merupakan bagian dari Tapak Suci UAD meraih juara I Kategori Tunggal Tangan Kosong Putri, di 11th Airlangga Championship Tapak Suci International Virtual Open, yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga (Unair), dan Riqi Setiawan merupakan tim KPS FH UAD sebagai peraih juara umum di National Moot Court Competition Anti Human Trafficking (NMCC AHT) 2021 Piala Prof. Hilman Hadikusuma, Universitas Negeri Lampung (Unila).
“Pada saat itu tim KPS FH UAD mendapat juara I, juara umum, dan kategori pemeran terbaik. Total keseluruhan kami mendapatkan 13 piala,” Riqi menjawab pertanyaan yang diajukan Melly Piranireki Umanis dan Dzulfikar Muhammad Aditama, selaku host dan pemandu jalannya talkshow.
Sementara itu, Andini menerangkan, sebelumnya Tapak Suci UAD juga menjuarai beberapa kategori lomba di Festival Pencak Silat Jakarta Timur. “Untuk yang kompetisi Airlangga Championship, kami mendapat juara I Kategori Tunggal Tangan Kosong Putri, juara I Ganda Tangan Kosong Bersenjata Putri, dan juara II Beregu Tangan Kosong.”
Saat ditanya lebih lanjut, Andiri dan Riqi menceritakan bagaimana persiapan, latihan, dan bimbingan yang mereka lakukan, serta pengalaman berkompetisi secara virtual. “Tantangan saat mengikuti kompetisi virtual lebih kompleks, karena kita melakukan persiapan dengan berbagai keterbatasan dan pelaksanaannya yang serba digital.”
Ke depannya Tapak Suci UAD telah bersiap untuk tiga kejuaraan Pencak Silat Nasional mendatang, dan Tim KPS FH UAD saat ini sedang melakukan proses dan persiapan untuk mengadakan NMCC UAD.
Sebelum mengakhiri acara, keduanya berpesan untuk mahasiswa UAD lain. Jangan takut gagal untuk mencoba segala sesuatu, tetapi takutlah ketika tidak pernah mencobanya. Jadilah pribadi yang siap menerima tantangan, dan bersahabat dengan proses, selalu tekuni pada apa yang difokuskan. (didi)