Bagaimana Aktivitas Berkomputer yang Baik?
“Masyarakat Indonesia sebagai negara berkembang, berdasarkan survei dari 30 negara di dunia menempati peringkat pertama sebagai negara pengguna komputer atau smartphone. Masyarakat Indonesia rata-rata menggunakan 9 jam per hari dalam mengakses komputer dan teknologi lainnya. Hal ini lebih tinggi daripada negara lain yang rata-rata menggunakan komputer 6 jam per hari,” ungkap Agung Kristanto, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri Universitas Ahamd Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar, (4-11-2020).
Agung menuturkan, dalam melakukan aktivitas berkomputer perlu adanya posisi yang tepat. Posisi yang dianjurkan seperti posisi duduk yang tegak dan bersandar dengan kursi, memilih meja yang tingginya sejajar dengan siku hingga 90°, atur jarak pandang mata dengan layar komputer atau ponsel sejauh 12−30 inchi, kaki menyentuh lantai tanpa diletakkan di penyangga meja, serta istirahat sejenak 5−10 menit setiap 2 jam sekali.
“Jika posisi saat berkomputer tidak tepat maka akan berpotensi menimbulkan gangguan mata seperti miopi, hipermetropi, serta sakit kepala ringan. Selain itu gangguan pada saraf tangan dan punggung menjadi gangguan yang sering dialami oleh pengguna komputer,” terang Agung.
Ia menambahkan risiko cedera otot rangka dalam aktivitas berkomputer dapat dilihat berdasarkan aspek ergonomi. Ergonomi ialah disiplin ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan disiplin ilmu lainnya dalam sebuah sistem berdasarkan prinsip tertentu.
“Masyarakat perlu menyadari bahwa dalam aktivitas berkomputer harus sesuai posisi yang dianjurkan. Serta menyadari bahwa penggunaan komputer yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko. Aktivitas berkomputer dapat diminimalisir sesuai dengan kebutuhan agar kesehatan tetap terjaga,” pesan Agung di sesi akhir Langkah Pakar. (Chk)