Komisariat FEB UAD Adakan Studium Generale
Yogyakarta (9-2-2021), bertempat di Aula Masjid Baitul Qohar Pimpinan Komisariat (PK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar studium generale bertajuk “Realisasi Makna Gerakan dalam Upaya Merespons Realitas”. Ketua Umum PK IMM FEB Imawati Laila, dalam sambutannya menyampaikan, studium generale ini merupakan rangkaian dalam pembukaan Musykom.
“Alhamdulillah hari ini kami dapat dibersamai Dr. Hardi Santosa, M.Pd. untuk berbagi inspirasi sekaligus menginjeksi spirit dakwah dalam ikatan. Kami bersyukur, ia merupakan kader IMM dari Lampung yang juga alumni DAP, saat ini ia mengabdi sebagai dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling UAD. Insya Allah akan banyak inspirasi yang akan kami dapatkan hari ini,” terangnya.
Studium generale mengupas identitas dan jati diri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai respons terhadap realitas sosial. Selain itu, Hardi Santosa juga memberikan motivasi tentang potensi generasi muda.
“Fakta sejarah Islam dan konteks sejarah ke-Indonesia-an telah cukup memberikan bukti betapa anak muda selalu memiliki peran strategis dalam mengubah arah perjalanan bangsa dan peradaban. Untuk itu, kader-kader IMM FEB mesti memiliki spirit sebagai agent of change melalui prestasi-prestasi kecil baik dalam konteks akademik maupun aktivitas sosial-keagamaan, sebagai wujud dari tri kompetensi ikatan,” papar Hardi.
Lebih lanjut, kader-kader ikatan harus berani tampil di depan, menjadi lokomotif dalam menjawab tantangan realitas sosial. Kader IMM harus berani tidur paling akhir dan bangun pagi paling awal untuk berpikir dan bergerak demi kemaslahatan umat.
“Teman-teman sudah benar memilih jalan dakwah melalui IMM. Kalaupun masih ada yang merasa tersesat, saya pastikan teman-teman tersesat pada jalan yang benar. Jangan jadi mahasiswa cupu (red: culiah-pulang) yang hanya paham jalan kosan-kampus, sehingga ketika diajak main jauh dikit lupa jalan pulang,” imbuhnya.
Hardi mengingatkan agar kader-kader IMM meluruskan niat dalam berdakwah. Ber-IMM merupakan investasi sosial, yang akan dipetik hasilnya kelak tatkala telah hidup nyata di tengah masyarakat. Jadikan IMM sebagai rumah keadaban, laboratorium yang mengasah insting dakwah, memperkokoh jati diri yang unggul dalam intelektual dan anggun dalam moral, serta mempertajam nilai-nilai religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.
Menurutnya, kader-kader IMM juga harus berprestasi secara akademik sebagai wujud kompetensi intelektualitas, berani tampil sebagai khatib shalat Jumat sebagai wujud religiositas, dan menjadi pribadi problem solver di tengah realitas kehidupan masyarakat.
Kegiatan studium generale dihadiri 50 orang, mulai unsur Pimpinan Cabang IMM Jasman Al Kindi, alumni dan kader IMM FEB UAD yang sebagian terhubung melalui platform Zoom Meeting. (doc/ard)