Bahasa Inggris dengan Kearifan Lokal guna Teguhkan Karakter
“Karakter menjadi sifat-sifat kejiwaan dalam bersikap dan berperilaku, serta dapat dikatakan pula sebagai akhlak dan budi pekerti yang dapat membedakan tabiat seseorang. Penanaman pola karakter tidak hanya dilakukan dalam kegiatan kebangsaan dan kebhinekaan saja, melainkan dengan pembelajaran bahasa dapat menguatkan karakter bagi anak,” ungkap Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum. selaku dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat berbagi pengalaman penelitiannya di Langkah Pakar (26-11-2020).
Pembelajaran bahasa tidak hanya mempelajari struktur bahasa saja, tetapi melalui bahasa peserta didik dapat mengenal budaya serta kearifan lokal dari sebuah bahasa tersebut. Tidak terkecuali dengan pembelajaran bahasa Inggris.
“Walaupun pembelajaran bahasa Inggris, bukan berarti kita meninggalkan bahasa dan budaya sendiri. Melalui pembelajaran bahasa Inggris juga dapat dikombinasikan dengan unsur kearifan lokal,” terang Azwar.
Meneguhkan karakter dengan pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan melakukan program pembelajaran yang semenarik mungkin. Dapat pula memasukkan nilai kearifan lokal di setiap tema pembelajaran. Misalnya, saat tema teks naratif dapat dikombinasikan dengan sejarah lokal seperti tokoh Pangeran Diponegoro dan R.A. Kartini. Walaupun teks yang disajikan dalam bahasa Inggris, cerita yang diangkat berasal dari nilai-nilai kearifan lokal.
“Pembelajaran bahasa Inggris yang didesain menggunakan metode dan materi kearifan lokal, menjadi salah satu cara dalam menguatkan karakter peserta didik dan menumbuhkan kecintaan pada bangsa. Bukan berarti kita mempelajari bahasa asing kemudian lupa akan bahasa sendiri. Tentu yang harus dilakukan ialah utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” imbuhnya. (Chk)