Berkarya merupakan tuntutan bagi mahasiswa dan dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), untuk menjaga budaya literasi yang ada di Indonesia. Terbukti, hasil dari tuntutan itu ada enam buku yang ditulis mahasiswa dan dosen Sastra Indonesia yang berhasil diluncurkan.
Perlu dicatat, peluncuran tersebut merupakan pertama kali dan terbanyak sepanjang sejarah perjalan Sastra Indonesia yang sekarang berumur 21 tahun. Buku yang diluncurkan bergenre puisi, cerpen, resensi, dan catatan perjalanan. Pembukuan tersebut tidak lepas dari dukungan Kepala Program Studi Sastra Indonesia yaitu Dra. Ani Yuliati, M.Hum.
Ia menerangkan, dengan adanya project ini, semoga mahasiswa dan dosen Sastra Indonesia selalu berkarya. Sebab, di bangku kuliah antara mahasiswa dan dosen tidak hanya datang ke ruangan, lalu pulang, mengerjakan tugas kalau ada. Justru ketika perkuliahan berlangsung semuanya dituntut untuk berkarya, minimal bisa menulis.
“Syukur-syukur bisa menulis puisi, cerpen, novel, karangan-karangan yang lain seperti opini dan bisa tembus di media masa. Sehingga literasi di Sastra Indonesia tetap jalan. Sebab, sebelum menulis, penulis harus membaca dulu,” terangnya saat diwawancara Selasa (11-12-2018) di kampus 4 UAD Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.
Ani melanjutkan, mahasiswa Sastra Indonesia tidak hanya ahli bersastra saja tetapi juga menguasai segala bidang. Kalau melihat kurikulum Sastra Indonesia yang baru, ada beberapa bidang yang mengarahkan mahasiswa untuk selalu berkarya. Melalui bidang tersebut mahasiswa mempunyai keahlian yang lain, misal, di bidang jurnalistik dan budaya.
“Untuk ke depannya, project ini kami jadikan agenda tahunan untuk teman-teman mahasiswa yang mau membukukan karyanya. Jadi untuk mahasiswa Sastra Indonesia, mulai dari sekarang menulislah. Sebab, menulis merupakan pekerjaan untuk mengabadikan diri sendiri melalui tulisan-tulisan,” jelasnya.
Keenam buku yang berhasil diluncurkan berjudul Aku Memakan Pohon Mangga kumpulan cerpen karya Risen Dawuh Abdullah, Kerabat Hijrah kumpulan cerpen karya Chika Ardeviya Rista, Orang-orang yang Berjalan ke Selatan kumpulan puisi karya Alfiandana Susilo Aji, Sebuah Hari untuk Tidak Merayakan Apa-apa kumpulan puisi karya Mahfud Ridwan, Saat Mencintai yang Tak Perlu Berlebihan kumpulan resensi buku karya Hidayah Nuril Phasa, dan Wo De Shijie catatan perjalan dari negeri Panda karya Intan Rawit Sapanti.
Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A., selaku dosen Sastra Indonesia dan tokoh yang terlibat dari penerbitan buku ini menyinggung, mahasiswa yang terpilih menerbitkan karya karena tulisan mereka sudah terbukti beberapa kali dimuat di media cetak dan menjadi pemenang di ajang perlombaan. (ASE)