• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Rumah Sakit Siap Hadapi Pandemi Covid-19

25/04/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Saat ini Covid-19 atau lebih dikenal dengan penyakit yang disebabkan virus corona, sudah ditetapkan oleh World Health Organizations (WHO) sebagai pandemi. Sudah puluhan negara di berbagai benua yang terserang penyakit ini. Di Indonesia sejak diumumkan oleh presiden, kasus ini terus mengalami peningkatan. Bahkan presiden sudah menetapkan sebagai darurat bencana karena kasusnya yang semakin meningkat dan sudah menyebar ke beberapa provinsi di Indonesia. Semakin meningkatnya kasus Covid-19, tentu harus mendapat perhatian yang lebih serius sehingga bisa dicegah penyebarannya.

Salah satu yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan seluruh fasilitas kesehatan, khususnya rumah sakit. Dalam kondisi normal, belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki kualitas dan kuantitas yang sama karena berbagai keterbatasannya. Bahkan perbandingan jumlah tenaga kesehatan seperti dokter atau jumlah tempat tidur belum mencukupi jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini. Maka, akan sangat berbahaya jika rumah sakit tidak mampu melayani seluruh penderita Covid-19 karena kasus terus bertambah. Seluruh rumah sakit baik pemerintah maupun swasta idealnya harus siap di dalam menghadapi kasus tersebut. Kesiapan bisa dilihat dari berbagai aspek, bukan hanya dari satu sisi saja.

Pertama, kesiapan sumber daya manusia karena ini aspek yang sangat vital. Setiap rumah sakit harus betul-betul memastikan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki seperti dokter, perawat, maupun tenaga non-medis lainnya. Kesiapan dilihat dari segi jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, kesiapan skill, maupun kesiapan fisik dan mental.

Ahmad Ahid Mudayana, S.KM., M.P.H (penulis artikel).

Kedua, kesiapan logistik rumah sakit berupa alat-alat medis, alat pelindung diri, ruang isolasi, maupun obat-obatan. Keberadaan logistik sangat penting karena sebagai penunjang utama bagi para tenaga kesehatan. Saat ini rumah sakit kita sangat terbatas fasilitasnya, sehingga peran pemerintah dalam menyediakan logistik sangat diperlukan. Pemerintah tidak boleh diam begitu saja, harus membuat kebijakan yang cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan logistik di semua rumah sakit yang disiapkan untuk melayani pasien Covid-19. Misalnya dengan memerintahkan BUMN alat kesehatan maupun farmasi untuk memproduksi kebutuhan rumah sakit yang dijadikan tempat layanan pasien Covid-19. Dengan begitu, akan terjamin ketersediaan logistiknya dan akan mempermudah kinerja rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19. Pemerintah tidak boleh membiarkan rumah sakit berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhan logistik.

Ketiga, kesiapan sumber daya finansial sebagai penunjang operasional pelayanan rumah sakit. Di tengah permasalahan BPJS Kesehatan yang belum tuntas maka perlu ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan dukungan anggaran khusus. Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Perlu kerja sama semua pihak di dalam menghadapi pandemi Covid-19 baik masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan, maupun pemerintah. Jika ini terus dibiarkan maka rumah sakit tidak akan mampu lagi melayani seluruh penderita Covid-19 karena keterbatasan yang dimiliki. Masyarakat juga harus diberi edukasi jangan sampai menganggap remeh penyakit ini karena penyebarannya begitu cepat dan dapat berdampak fatal.

Sudah saatnya pemerintah membuat kebijakan yang cepat dan tepat dalam menghadapi pandemi, karena jika terlambat kerugian yang diakibatkan tentu akan sangat besar. Saatnya seluruh komponen bangsa Indonesia bersatu untuk bersama-sama menghadapi penyakit Covid-19 sehingga wabah ini berakhir secepatnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/ahid-mudayana.jpeg 1176 1158 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-25 11:11:102020-04-25 11:13:52Rumah Sakit Siap Hadapi Pandemi Covid-19

Hari Teater Dunia: Menilik Dunia Teater saat Ini

02/04/2020/in Feature /by NewsUAD

Tanggal 27 Maret selalu diperingati sebagai Hari Teater Dunia. Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, merupakan basis besar teater kampus. Misalnya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memiliki Teater JAB, PeBei, Ruang 28, dan Teater 42. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) punya Teater UNSTRAT, Sangkala, Misbah, dan Regenboegen. Sementara Universitas Gadjah Mada (UGM) punya Teater Gadjah Mada, Selasar, dan Sanggar Lincak.

Aktivitas teater kampus menunjukkan grafik yang meningkat dan volume pementasan semakin banyak. Teater kampus selalu melakukan pementasan tunggal atau pentas produksi yang digelar setidaknya satu kali dalam setahun. Teater hari ini bukan hanya sebagai hobi, tetapi sebagai edukasi, media kritik, dan menyampaikan informasi kepada publik.

Pentas Produksi Teater PeBei 19 pentas drama kolosal dengan naskah “Mangir” karya Pramoedya Ananta Toer di TBY

Anes Prabu Sadjarwo alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD yang juga pegiat serta pengajar teater menuturkan tentang dunia teater yang digelutinya. Semasa kuliah, ia sangat aktif berkecimpung dalam teater kampus.

“Saat ini saya berperan sebagai pengajar. Dalam mengajar teater, saya menggunakan teknik bermain dan belajar. Bahwa belajar itu sesuatu yang menyenangkan. Belajar ialah dialektika, sebuah ruang yang mengakomodir diskusi. Posisi guru sebagai teman, fasilitator, mediator, dan transformator ilmu pengetahuan. Namun, kendalanya soal waktu, sebab mengajarkan seni membutuhkan waktu yang tidak pendek. Selain teater, terdapat cabang ilmu lain yang diajarkan, semisal sastra (teks), seni rupa (pewarnaan, bentuk), tata rias, dan kostum. Semua itu saya dapatkan ketika berteater di kampus maupun di luar kampus semasa mahasiswa,” jelas Anes yang saat ini mengajar teater di MAN 2 Yogyakarta dan SMK N 4 Yogyakarta.

“Mas Guru Sugiyo” ialah pementasan terbaru yang dibuat oleh Anes bersama Teater Puspanegara SMA N 5 Yogyakarta dalam ajang Festival Teater Linimasa DIY 2020. Menurut pengamatannya, saat ini pementasan teater banyak bentuk kontemporer yang merespons isu-isu terbaru yang terjadi di masyarakat. Meski demikian, tak jarang juga pementasan mengangkat bentuk tradisi dalam kemasan modern.

“Ada beberapa hal yang harus dibenahi dalam teater kampus. Pertama, memperkuat diri dan pengetahuan pelaku teater sehingga menjadi manusia yang tajam pikiran dan halus hatinya. Kedua, teater kampus berisi agen perubahan yang harus menampakkan diri dan intelektualitasnya. Ketiga, teater kampus harus mengikuti perkembangan zaman, menciptakan karya dan wacana baru pada pemerintah dan masyarakatnya,” lanjutnya membahas tantangan dunia teater kampus. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pentas-Produksi-Teater-PeBei-19-pentas-drama-kolosal-dengan-naskah-“Mangir”-karya-Pramoedya-Ananta-Toer-di-TBY-2.jpg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-02 12:51:322020-07-15 12:55:43Hari Teater Dunia: Menilik Dunia Teater saat Ini

Pentingnya Pengetahuan Pemasaran Online bagi Warga Desa

31/03/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Pemasaran bukan hal asing bagi Nelly Amalia Mahmudah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Program Studi Manajemen angkatan 2016. Ilmu tentang pemasaran itu mendapatkan kesempatan untuk dibagikan kepada masyarakat luas. Selain membantu menyampaikan program kerja tematik dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Nelly juga menjadi pemateri di Balai Desa Hargosari tentang pemasaran online dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Nelly menjadi pemateri di Balai Desa Hargosari

UMKM yaitu sebuah usaha yang dirintis oleh masyarakat di bawah naungan pemerintah. Ada undang-undang dari pemerintah yang mengaturnya. Sementara pemasaran online menurut Nelly memiliki beberapa keunggulan dibanding pemasaran manual. Di antaranya lebih efisien waktu, produk dikenal masyarakat luas, dan mengetahui keadaan pasar dunia.

Sasaran Nelly kali ini adalah masyarakat Hargosari, khususnya masyarakat yang mempunyai UMKM. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga bagi orang yang tidak mempunyai UMKM. Kegiatan tersebut mendapat respons yang sangat baik dari warga, terlebih ibu-ibu PKK Mojosari. Mereka mendapatkan pengetahuan baru mengenai pemasaran online yang bisa dijangkau siapa pun.

Menurut Nelly, semua bisnis pasti ada etikanya. Jadi, pemasaran yang baik itu memakai etika. Dirinya berbagi tentang etika berbisnis dalam agama Islam, yang sesuai syariat Islam. Seperti tidak adanya penipuan, penindasan, serta berlaku adil antara penjual dan pembeli. Selain itu juga tidak ada saling menjatuhkan satu sama lain dalam melakukan transaksi pembelian.

“Saya berharap perekonomian di desa Hargosari akan semakin baik. Warga bisa menerapkan materi yang saya sampaikan pada saat penyuluhan. Khusus Mojosari, orangnya berkompeten dan mempunyai kemampuan yang luar biasa. Banyak UMKM yang sudah berdiri di desa ini. Semoga selanjutnya produk bisa dijangkau masyarakat luas, tidak hanya oleh masyarakat Hargosari saja,” tutup Nelly. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nelly-menjadi-pemateri-di-Balai-Desa-Hargosari.jpg 477 785 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-31 17:27:082020-03-31 17:27:08Pentingnya Pengetahuan Pemasaran Online bagi Warga Desa

Atlet Cilik Taekwondo Juara Fashion Show

23/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Afia Sifa Ufairoh merupakan warga dusun Mojosari yang pantas disebut kecil-kecil cabai rawit. Umurnya masih 8 tahun, tetapi ia sudah menjadi atlet taekwondo. Dua kali mengikuti ajang taekwondo tingkat nasional, tidak tanggung-tanggung, medali emas dibawanya pulang.

Dalam rangka Festival Anak Soleh (FAS), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan lomba fashion show. Terpilihlah Afia sebagai pemenang tingkat dusun Mojosari yang terletak di Gunungkidul. Afia mengaku mengikuti lomba fashion

Afia Sifa Ufairoh pemenang lomba fashion show dusu Mojosari

show karena keinginan sendiri. Ia menghadiri lomba di Balai Padukuhan Mojosari didampingi oleh ibu dan adiknya. Sebelum memasuki mimbar perlombaan, ia mencium pipi dan tangan ibunya.

Siswi kelas 2 Sekolah Dasar (SD) ini mengaku menyiapkan dua hal yaitu doa dan percaya diri. Ketika latihan, Afi mengaku sempat mengalami kesulitan saat berjalan. Sebab, mimbar taekwondo dengan fashion show terasa kontras baginya. Namun, ia terus berlatih sampai menjadi juara. Hal ini menunjukkan bahwa Afi ingin berkembang di bidang lain selain taekwondo yang sudah mengharumkan namanya selama ini.

“Setelah fashion show saya senang dan percaya diri. Kemenangan menurut saya adalah juara. Hadiah saya nanti akan saya persembahkan untuk ibu. Bagi teman-teman yang belum mendapat juara, terus semangat, ya!” tutup Afia. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Afia-Sifa-Ufairoh-pemenang-lomba-fashion-show-dusu-Mojosari-e1584920871298.jpg 652 570 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-23 06:48:122020-03-23 06:48:12Atlet Cilik Taekwondo Juara Fashion Show

Anggi Kenalkan Toga lewat KKN

19/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Anggi Ayu Pramesti adalah mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi (Prodi) Farmasi. Lewat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), ia melakukan penyuluhan tentang Tanaman Obat Keluarga (Toga) di dusun Mojosari, Gunungkidul. Tanaman yang dimanfaatkan di antaranya kencur, kunyit, dan temu lawak, untuk menjaga kesehatan.

Toga dikenalkan oleh Anggi supaya warga mengingat kembali keberadaan obat tradisional atau jamu. Gadis asal Riau ini menyampaikan manfaat, pengolahan, dan pembuatan jamu, khususnya temu lawak dan beras kencur. Temu lawak bisa meningkatkan nafsu makan, dapat mengeluarkan racun, menjaga fungsi hati, dan sebagai antibakteri. Sementara beras kencur bisa mengatasi flu, batuk, pegal linu, dan masuk angin.

Sebelum terjun langsung ke masyarakat, Anggi melakukan praktik membuat jamu dengan porsi kecil di posko KKN untuk memperkuat penyuluhannya tentang Toga. Ia menggunakan 50 gram temu lawak dan air 45 mililiter yang kemudian diblender sampai halus. Masak dengan api kecil, masukkan daun pandan supaya aromanya wangi, dan ditambahkan gula pasir sebanyak 100 gram. Aduk terus dengan api kecil sampai menjadi karamel. Setelah menjadi karamel, apinya dimatikan supaya gulanya tidak mencair lagi. Begitu dingin, apinya bisa dihidupkan lagi untuk mengeringkan hingga menjadi serbuk.

Dalam kegiatannya ini, Anggi menuturkan ada beberapa kendala ringan. Ia beberapa kali kewalahan menjaga suhu kompor karena memang harus dijaga kondisi apinya supaya produk gosong. Selain itu juga harus diaduk-aduk terus. Untungnya, semangat Anggi tidak surut. Malah, proses pengeringan yang membutuhkan waktu cukup lama bisa membuatnya belajar tentang kesabaran.

“Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Mojosari. Tujuannya supaya mereka bisa meramu jamu sendiri, kalau anggota keluarga sakit bisa langsung ditangani sendiri dan tidak langsung menggunakan obat-obat sintetis atau yang dijual di apotek. Temu lawak, kencur, dan kunyit bisa dengan mudah ditanam di sekitar rumah. Bahkan, dengan inovasi bisa bernilai dan dijual serta dipasarkan,” ujar Anggi. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Praktik-membuat-jamu-dari-Toga-di-rumah-ketua-PKK-Mojosari.jpg 1044 2012 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-19 09:16:012020-03-19 09:16:01Anggi Kenalkan Toga lewat KKN

Habiburrahman: Sastra Bagian dari Pertarungan Ide

15/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Habiburrahman El Shirazy, Lc., Pg.D., (tengah) saat mengisi Kenduri Sastra #1 pada 12 Maret 2020 di Masjid Islamic Centre UAD.

Habiburrahman El Shirazy, Lc., Pg.D., atau biasa disapa Kang Abik, hadir ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk menjadi pemateri dalam acara Kenduri Sastra #1 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia. Acara tersebut merupakan bincang sastra dengan mengangkat tema “Sastra Religius di Era Disrupsi”. Kang Abik tidak hanya menganggap acara ini sebagai bincang sastra, karena ia memaknai sebagai i’tikaf sehingga bernilai pahala.

“Disruptif berarti membongkar yang lama-lama dan inovatif artinya memperkenalkan sesuatu yang baru. Oleh sebab itu, pada era disrupsi harus ada inovasi dan kreativitas yang lebih agar sastra tidak ditelan zaman. Sastra juga bagian dari pertarungan ide. Hanya ada dua pilihan, yaitu memberi ide pada khalayak atau memakai ide orang lain. Agar bisa memberi ide, harus kreatif dan inovatif. Makanya, sastra religius atau islami di era disrupsi mendapatkan tantangan yang luar biasa,” ujarnya.

Tantangan untuk penulis yakni harus lebih berinovasi dan berkreativitas. Kalau masih menyampaikan sastra religius dengan cara yang lama, dikhawatirkan akan tertinggal atau tergerus. Selain itu juga harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Penulis dituntut menghasilkan sastra yang berkualitas dan menyampaikan karyanya dengan cara yang unik.

Masih menurut Kang Abik, sastra yaitu bagian dari keindahan. Sementara bahasa yang indah itulah sastra. Keindahan adalah bagian dari agama Islam. Ada juga Hadisnya yang berbunyi, “Allah itu indah dan menyukai keindahan”. Islam itu indah dan disampaikan dengan cara yang indah. Artinya, sastra bagian dari roh Islam. Sejak lama, saat Al-Qur’an diturunkan merupakan peristiwa yang sastrawi. Istimewanya, dalam Islam diajarkan keseimbangan isi dan keindahan. Kalau isi saja tanpa memperhatikan keindahan maka akan menjadi garing.

Jika seseorang mampu memahami sastra dengan benar, pasti akan menemukan kebahagiaan dan keindahan. Karena sejatinya, mempelajari sastra ialah suatu bagian dari menuntut ilmu yang bernilai ibadah. Ia berpesan, jangan pernah lepas dari tolabul ngilmi, sebagai bentuk tindakan mengikuti jejak para ulama. Bahkan ia menegaskan bahwa ibadah dan aktivitas paling enak adalah mencari ilmu. Apalagi jika niat benar karena Allah, maka langkahnya menuju surga akan dipermudah.

Kang Abik juga membahas sebuah Hadis yang intinya menyuruh Hasan bin Sabid untuk mengeluarkan syair di hadapan orang-orang kafir. Ketika Hasan menyampaikan syair-syairnya untuk membela Allah dan Rasulnya, maka Jibril bersamanya. Dari Hadis tersebut, bisa dijadikan sebuah motivasi Kang Abik hingga bisa menulis novel Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan Bumi Cinta, sebagai motivasi supaya bersemangat menyebarkan kebaikan-kebaikan di atas muka bumi. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Habiburrahman-El-Shirazy-Lc.-Pg.D.-saat-mengisi-Kenduri-Sastra-1-pada-12-Maret-2020-di-Masjid-Islamic-Centre-UAD..jpg 941 1519 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-15 12:32:322020-07-15 12:37:47Habiburrahman: Sastra Bagian dari Pertarungan Ide

Pengabdian Mahasiswa UAD untuk Sekolah Pinggiran

15/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Foto bersama pihak warga desa Jogoyudan dengan Panitia Inspiring Teacher

Inspiring Teacher merupakan lembaga semi otonom di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bergerak di bidang pengabdian pendidikan. Mereka belum lama ini mengadakan acara Pembukaan Program Mengajar di Sekolah Pinggiran Kali Code, bertempat di Aula Jogoyudan pada Minggu, 8 Maret 2020.

Kegiatan mengajar yang dilakukan Inspiring Teacher di antaranya bimbingan belajar, nonton film bersama, lomba, belajar salat, dan mengasah kreativitas. Selain diperuntukkan bagi anak-anak, kegiatan ini juga untuk orang tua. Terkait itu, dijalinlah kerja sama dengan Dahlan Research Community (DRC) dalam melakukan beberapa pelatihan. Tujuan diadakan acara ini untuk membentuk kesadaran masyarakat bahwa pendidikan merupakan hal yang penting untuk anak-anak.

Pelaksanaan program mengajar yang berlangsung pada 8–12 April 2020 itu juga menghadirkan Kepala Bimawa UAD, Gerakan Mengajar Indonesia (GIM) Universitas Gadjah Mada, ketua RW, ketua RT, ibu-ibu PKK, DRC, dan menteri yang ada di BEM UAD.

Menurut Fikram Oktafiandi selaku ketua Inspiring Teacher, mahasiswa harus memiliki pola pikir yang kreatif, inovatif, dan bisa menginspirasi banyak orang, jangan hanya kuliah pulang saja. “Ke depannya, semoga program yang akan kami lakukan berjalan dengan lancar, baik, dan pastinya selalu didukung oleh pihak kampus.” (Amb)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-bersama-pihak-warga-desa-Jogoyudan-dengan-Panitia-Inspiring-Teacher-scaled-e1594783819259.jpg 1164 2560 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-15 10:23:012020-07-15 10:31:19Pengabdian Mahasiswa UAD untuk Sekolah Pinggiran

Menjadi Guru yang Menyenangkan

14/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Pendidikan sejatinya tidak hanya fokus pada nilai dan kecerdasan belaka, tetapi juga menciptakan proses belajar yang bahagia. Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, jauh-jauh hari sudah berpesan dan menekankan pendidikan yang menyenangkan. Ia menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang mengasyikkan.

Ki Hajar Dewantara juga meletakkan konsep-konsep dasar pengajaran meliputi teori dasar-ajar, trisakti jiwa, dan sistem among. Guru selaku pendidik pertama-tama ialah fungsinya sebagai model atau figur keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna, dan berpengaruh di masyarakatnya. Tak lupa juga bertanggung jawab atas hidup sendiri dan orang lain, sembari tak lupa berwatak luhur dan berkeahlian.

“Pendidikan dan proses belajar yang bahagia dan menyenangkan diawali dari guru yang merdeka. Guru yang bisa membebaskan anak, antusias dalam menularkan rasa ingin tahu pada anak, serta seorang guru harus selalu belajar agar pantas dan terampil dalam mengajar. Guru juga harus memiliki komitmen pada tujuan belajar, mandiri, dan reflektif,” jelas Dr. Purwati Zisca Diana, M.Pd.

Dr. Purwati Zisca Diana, M.Pd. Saat Memberikan Kuliah Umum

Ia hadir dalam kuliah umum bertajuk “Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” kunjungan Universitas PGRI Ronggolawe ke Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Harapannya dengan adanya kunjungan ini, kedua universitas bisa saling tukar gagasan tentang mengajar yang menyenangkan dan bisa diterapkan di masing-masing program studi. Sebab, lulusan nantinya akan berkecimpung di bidang tersebut. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Purwati-Zisca-Diana-M.Pd_.-Saat-Memberikan-Kuliah-Umum-3-scaled.jpg 1989 2560 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-14 14:44:222020-07-15 12:50:49Menjadi Guru yang Menyenangkan

Naya, Penulis Cilik yang Aktif dan Produktif

14/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Sejak umur lima tahun, Abinaya Ghina Jamela sudah akrab dengan dunia tulis-menulis. Buku pertama Naya, begitu ia dipanggil, adalah kumpulan puisi berjudul Resep Membuat Jagat Raya yang masuk dalam nominasi 10 besar Kusala Sastra Katulistiwa ke-17, meraih penghargaan KEHATI Award, dan dinobatkan sebagai kumpulan puisi terfavorit Anugerah Pembaca Indonesia 2017. Ada juga novel yang telah diterbitkan perempuan kelahiran 2019 itu, yakni berjudul Rahasia Negeri Osi.

Awalnya Naya mulai menulis di buku catatan yang setiap hari ia bawa. Bisa dibilang, buku catatan itu diibaratkan sebagai perpustakaan idenya. Setelah menulis, ia kerap mengirimkan naskahnya lewat email ke bundanya, Yona Primadesi, lalu biasanya bundanya membalas dengan memberi catatan tulisannya untuk Naya revisi.

Naya bercerita saat menjadi pembicara di Workshop Menulis Kreatif Cerita Anak yang diselenggarakan atas kolaborasi Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) dan Sastra Inggris (Sasing), Fakultas Sastra Budaya dan Komunukasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Katanya, setelah dan sebelum menulis, Naya kerap berdiskusi terkait ide dengan omnya, yakni Nermi Silaban.

“Sejak kecil Naya sering diajak jalan-jalan sama om. Terus selama di jalan kami bermain-main membuat metafora dengan objeknya yang kami lihat. Misal, kami membuat metafora tentang sawah yang kami ibaratkan seperti wafer, artinya kering,” katanya saat mengisi acara di Kampus II UAD Jln. Pramuka 42, Umbulharjo, Yogyakarta, Minggu (8-3-2020) lalu.

Alfiandana Susilo Aji, S.S., selaku moderator dalam workshop, bertanya tentang cerita novel Rahasia Negeri Osi yang banyak menyinggung anak yang bolos. Ternyata, cerita bolos yang diangkat dalam novelnya itu tidak lepas dari kebiasaan Naya di sekolah. Dari pengakuannya, ia sering membolos kalau tidak suka dengan pelajaran dan guru.

“Biasanya Naya bolos ke perpustakaan buat menulis dan membaca,” kata Naya.

Selain bolos, di dalam novel Naya juga sering menyajikan cerita orang dewasa yang marah-marah. Lagi-lagi, ia menuliskan cerita itu tidak lepas dari pengalaman empirisnya ketika melihat bundanya marah.

“Menurut Naya, orang dewasa harus baik. Harus pintar. Harus menjelaskan kenapa kok sering marah-marahi anak kecil, begitu,” ungkapnya.

Selain suka membaca dan menulis, Naya juga suka menonton film heroik, petualangan, sejarah, dan detektif. Sampai sekarang, ia aktif bergiat di komunitas Sahabat Gorga yang bergerak di bidang literasi anak. Kegiatan Sahabat Gorga mendatangi Sekolah Dasar (SD) dan mengajarkan anak-anak menulis karya sastra, jurnalistik, dan menggambar . (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Naya-saat-menyampaikan-materi-Menulis-Cerita-Anak-dan-dimoderatori-oleh-Alfiandana-Susilo-Aji-S.S.-2.jpg 1161 1545 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-14 13:02:492020-07-15 13:09:45Naya, Penulis Cilik yang Aktif dan Produktif

Nur Kholis: Tenaga Pengajar di Muhammadiyah Wajib Baca Jejak-Jejak Filsafat Pendidikan Muhammadiyah

09/03/2020/in Feature /by NewsUAD

Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi narasumber pada acara Bedah Buku Jejak-Jejak Filsafat Pendidikan Muhammadiyah di Perpustakaan UAD pada Rabu, 5 Februari 2020. Pak Nur, begitu ia disapa, menuturkan isi buku tersebut dengan didampingi langsung oleh Dr. H. Robby Habiba Abror, M.Hum. yang merupakan Ketua Majelis Pustaka & Informasi PWM DIY, sekaligus kontributor dan editor dari buku Jejak-Jejak Filsafat Pendidikan Muhammadiyah.

Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. (tengah)

“Bagi saya sebagai orang tafsir Hadis, lebih mudah menafsirkan Hadis dan Al-Qur’an dibanding membedah buku filsafat pendidikan ini. Terlebih menelusuri jejak K.H. Ahmad Dahlan dalam pendidikan. Susah sekali mencari bukti peninggalannya,” ungkap Nur Kholis dalam membuka sesi pemaparan materi.

Lebih jauh ia memaparkan bahwa di dalam buku tersebut, Abdul Munir Mulkhan menuturkan bahwa gagasan filsafat pendidikan Muhammadiyah dapat dirujuk pada tiga sumber. Pertama, pidato K.H. Ahmad Dahlan dalam kongres Muhammadiyah pada Desember 1922 dengan judul “Kesatuan Hidup Manusia”. Kedua, Praeadvies HB Muhammadiyah pada Kongres al-Islam di Cirebon tahun 1921. Ketiga, Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-46 tahun 2010 di Yogyakarta tentang Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah.

Dalam pidato terakhir K.H. Ahmad Dahlan yang berjudul “Tali Pengikat Hidup” memiliki tiga kata kunci yang menggambarkan tingginya minat kiai dalam pencerahan akal, yaitu pengetahuan tertinggi adalah pengetahuan tentang kesatuan hidup yang dapat dicapai akal sehat dan istiqamah terhadap kebenaran akal dengan didasari hati yang suci, akal adalah kebutuhan dasar hidup manusia, ilmu mantiq atau logika adalah pendidikan tertinggi bagi akal manusia yang hanya akan dicapai jika manusia menyerah kepada petunjuk Allah Swt.

Selain itu, di dalam keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-46 Bab II tentang rumusan filsafat pendidikan Muhammadiyah, menyebutkan bahwa “Pendidikan Muhammadiyah adalah penyiapan lingkungan yang memungkinkan seseorang tumbuh sebagai manusia yang menyadari kehadiran Allah Swt. sebagai Rab dan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks)”.

“Buku Jejak-Jejak Filsafat Pendidikan Muhammadiyah sangat wajib dibaca oleh tenaga pendidik di Muhammadiyah, baik dosen maupun guru. Sehingga, para pengajar tidak hanya sibuk mengurus banyaknya jumlah peserta didik, namun perlu mengetahui esensi yang dimaksud dengan pendidikan di Muhammadiyah,” tandas Nur Kholis dalam sesi terakhir penyampaian materi. (Chk)

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/foto-pemateri-dan-moderator.jpg 1201 2377 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-03-09 10:36:002020-07-15 10:42:53Nur Kholis: Tenaga Pengajar di Muhammadiyah Wajib Baca Jejak-Jejak Filsafat Pendidikan Muhammadiyah
Page 46 of 67«‹4445464748›»

TERKINI

  • Turnamen Tenis Meja: Dari Hobi Menjadi Prestasi di Tengah Masyarakat01/07/2025
  • Dosen UAD Manfaatkan Pati Singkong dan Bunga Telang Jadi Kemasan Pangan Ramah Lingkungan01/07/2025
  • Dosen UAD Kembangkan Produk Sehat Berbasis Rumput Laut Merah dengan Pendekatan Design Thinking01/07/2025
  • Toleransi Itu Peduli, Bukan Acuh01/07/2025
  • Belajar Menjadi Pemimpin Lewat Organisasi01/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025

FEATURE

  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025
  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025
  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top