• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Mengenang Penyair Perempuan yang Hilang di Permukaan Sastra

31/12/2018/in Feature /by NewsUAD

Dulu, banyak penyair yang muncul dari kalangan perempuan. Hal tersebut mungkin dipicu karena orang berpandangan perempuan sebagai makhluk yang lemah sehingga mereka ingin menyangkal itu. Ada juga yang beranggapan, saat itu perempuan mau turut andil merespons konflik di lingkungan sekitar dengan bersastra.

Namun sayang, banyak juga penyair perempuan yang hilang, tanpa memberi kabar, apalagi mengucapkan salam. Ibarat kata seperti calon pacar yang sudah menjadi mantan. Biasanya kejadian itu melanda ketika perempuan itu menikah. Ada juga yang beranggapan kalau perempuan masih terikat tanggung jawab, belum sepenuhnya bebas untuk menjamah kesusastraan. Kejadian itu juga diceritakan oleh penyair perempuan Indonesia yang masih aktif menulis yaitu Ulfatin CH.

β€œDulu, minim sekali perempuan yang ikut di acara kesenian dan kepenyairan, tidak seperti perempuan sekarang ini yang lebih bebas,” katanya saat mengisi di acara Forum Apresiasi Sastra (FAS) yang terselenggara berkat kerja sama dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Ia menjelaskan, beban tanggung jawab yang dipukul perempuan sangatlah berat. Perempuan dilarang bergaul dengan lelaki, tidak bisa keluar malam, sehingga tidak tahu kejadian di luar karena terlalu sering terkurung di rumah.

β€œPadahal kalau di dunia sastra, pergaulannya kebanyakan dengan lelaki. Bagi saya, perempuan boleh bergaul dengan siapa saja, tidak terkecuali dengan lelaki. Namun, bergaul dalam konteks apa dulu? Kalau untuk belajar, boleh.”

Ia melanjutkan, kebebasan perempuan didapat ketika mereka merantau sembari melanjutkan pendidikan. Dari situlah mulai muncul banyak penyair perempuan. Tetapi, ya karena alasan menikah dan lain sebagainya, mereka kembali β€œmenghilang”. Ini tentu sangat disayangkan.

β€œKhusus perempuan sekarang yang mau menulis, bersiaplah menjadi penulis yang baik, jujur, dan tahan uji. Ibaratnya kalau sudah masuk dalam barisan, jangan sampai keluar dari barisan lagi, sebab kamu sudah masuk dalam tim. Suatu saat setelah menjadi anggota barisan, kamu akan menjadi pemandu di dalam barisan itu,” pesannya di kampus 4 UAD Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Rabu (26-12-2018).

β€œJika perempuan menulis dengan perasaan yang jujur, pasti ketika menulis hasil tulisannya itu sangat indah. Jangan lupa, jadilah penulis yang tidak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang perempuan seperti NH Dini,” imbuhnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FAS-Edisi-ke-83-Penyair-Perempuan-Indonesia-3.jpg 1000 1500 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-12-31 09:59:572018-12-31 10:00:40Mengenang Penyair Perempuan yang Hilang di Permukaan Sastra

IPK Tinggi dan Bergelimang Prestasi

27/11/2018/in Feature /by NewsUAD

Mahayu Agustia Jayanti, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) merupakan wisudawan terbaik ketiga Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode wisuda November 2018. Selain memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi, 3,95, ia juga memiliki segudang prestasi.

Di antaranya pernah juara 2 Duta Sehat FKM UAD, juara 2 Debat Kesehatan di Universitas Andalas Padang, juara 3 dan best speaker Debat Kesehatan UAD, juara 1 Debat Kesehatan ISMKMIΒ  Stikes Hangtuah Pekanbaru, juara 3 dan best speaker Debat Kesehatan UI Jakarta.

Ia mengaku proses belajarnya biasa saja, seperti mahasiswa pada umumnya. Tetapi, yang terpenting menurut Mahayu adalah selalu mencatat materi ketika kegiatan belajar mengajar di kelas. Selama menjadi mahasiswa, ia aktif di Pojok Air Susu Ibu (ASI) FKM UAD.

β€œSaya belajar sewajarnya, yang penting serius dan fokus. Kemudian aktif juga di Pojok ASI FKM UAD. Pojok ASI merupakan salah satu organisasi di bawah FKM. Kegiatannya meliputi penelitian dan pengabdian masyarakat, khususnya yang berkaitan ASI,” jelasnya.

Prestasi yang ditorehkan Mahayu tidak instan. Ia mendapat juara berkat kerja keras dan ketekunan. Banyak ilmu yang ia peroleh dari ajang perlombaan dan tidak didapat di bangku perkuliahan. β€œIkut lomba menambah ilmu baru dan relasi baru. Banyak hal yang saya peroleh yang tidak diajarkan di kegiatan belajar mengajar,” ujar perempuan kelahiran Pacitan ini.

Selama kuliah di UAD, putri dari Budi Santoso dan Supyastih ini sering melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Ini yang membedakannya dengan mahasiswa lainnya. Ia memiliki motivasi unik dalam belajar, menurutnya setiap perbuatan yang dilakukan akan dimintai pertanggungjawaban. Jadi meski metode belajarnya biasa saja, ia tetap menanamkan disiplin dan keseriusan.

Mahayu berasal dari Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Orang tuanya bekerja sebagai guru. Setelah lulus dari UAD, penggemar BJ Habibie ini ingin melanjutkan kuliah dan bekerja. Ke depan ia ingin mengasah kemampuannya di bidang penelitian dan public speaking sebagai salah satu soft skills.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IPK-Tinggi-dan-Bergelimang-Prestasi.jpg 574 1024 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-11-27 09:54:072018-11-27 09:54:22IPK Tinggi dan Bergelimang Prestasi

Alami Traumatik, Tak Surutkan Semangat Belajar

26/11/2018/in Feature /by NewsUAD

β€œSampai sekarang tidak ada kendala serius yang dapat menghambat perkuliahan saya. Hanya saja karena sakit yang saya derita, jadi sedikit kewalahan untuk mengatur waktu,” begitu tutur Lina Anggraeni, wisudawan terbaik kedua Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode November 2018. Alumnus Program Studi Pendidikan Matematika ini memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96.

Lina menjelaskan tidak bisa terlalu lelah dalam berkegiatan. Ia memiliki traumatik berat yang berakibat ke psikoligis dan syaraf otakanya. Meski demikian, semangatnya untuk belajar tidak pernah surut. Kedua orang tua menjadi motivasinya dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi.

β€œPernah beberapa kali saya pingsan saat perkuliahan. Sebenarnya agak mengganggu, tapi saya tidak ingin kalah dengan penyakit ini. Saya ingin membanggakan kedua orang tua dengan berprestasi,” jelasnya.

Perempuan kelahiran Rembang ini mengaku tidak belajar rutin setiap hari. Namun, ia memiliki keinginan kuat dan memaksakan pikiran untuk fokus memahami materi yang diberikan dosen ketika di kelas. β€œCatatan kuliah di kelas tidak pernah rapi. Tapi sesampainya di kos harus disalin rapi supaya mudah untuk dipelajari.”

Selain itu, Lina tidak belajar di jam-jam seperti mahasiswa umumnya. Ia lebih sering belajar di waktu sepertiga malam sekaligus menjalankan ibadah. Terkadang sampai waktu menjelang subuh. Itu dilakukannya untuk menjawab kepercayaan orang tuanya yang telah menguliahkan di perguruan tinggi.

Selama kuliah di UAD, putri dari pasangan Supagi dan Sripah ini aktif di Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Matematika selama dua periode. Bahkan ia bersama timnya pernah menjadi juara 1 lomba futsal dalam acara Mathematic Skill Competition ke-4.

β€œYang menjadi motivasi dalam belajar adalah perjuangan orang tua. Mereka sangat hebat dan tidak pernah kenal lelah. Bapak hanya lulusan SD dan ibu lulusan SMP, mereka tidak mau anak-anaknya berpendidikan rendah. Harus memiliki pendidikan yang lebih lebih tinggi,” katanya ketika ditemui di kampus 1 UAD, Jumat (23-11-2018).

Lina berasal dari Desa Mojorembun, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan dua anaknya. Hanya berpenghasilan Rp1.500.000,00 tapi bisa meluluskan putri sulungya di perguruan tinggi UAD. Sementara satunya masih SMA kelas XI.

Terkadang ketika musim libur atau waktu mudik, perempuan yang suka membaca novel ini membantu pekerjaan di sawah. Apa pun yang bisa dikerjakan untuk meringankan kerja orang tuanya akan ia lakukan dengan harapan padi yang ditanam bisa menghidupi keluarga. Saat ini ia sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan kuliah S2 dan bekerja untuk membantu orang tua.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Alami-Traumatik-Tak-Surutkan-Semangat-Belajar.jpg 574 1024 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-11-26 19:17:292018-11-26 19:17:41Alami Traumatik, Tak Surutkan Semangat Belajar

Kiprah Sukarelawan UAD Dukung Pariwisata Jogja

22/11/2018/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Banyak cara yang bisa lakukan mahasiswa untuk mencintai Indonesia. Salah satunya mendukung pariwisata dengan merawat lingkungan yang bersih dan nyaman. Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam UAD Tourism Lovers sudah membuktikannya. Mereka mengadakan gerakan bersih sampah pantai dan sungai.

Pada Minggu (18-11-2018), sejumlah mahasiswa sukarelawan UAD terjun ke lapangan membersihkan sampah di kawasan Parangtritis, khususnya di lokasi Festival Sate Klathak Parangkusumo. Dalam waktu bersamaan, mereka juga diterjunkan untuk menangani sampah di objek wisata Selopamioro Adventure Park Imogiri. Kegiatan ini merupakan kerja sama Pusat Studi Pariwisata & Bisnis Kreatif (COTRES) UAD dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.

Direktur COTRES, Nur Rifai Akhsan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan pariwisata, khususnya di Yogyakarta. Agenda tersebut, selain untuk menumbuhkan kecintaan dan kepedulian generasi muda pada lingkungan, juga merupakan wujud kontribusi UAD sebagai institusi pendidikan dalam pengembangan pariwisata. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris ini berharap gerakan tersebut bermanfaat dan dapat menggugah kesadaran serta kepedulian semua pihak untuk bersinergi membangun pariwisata Indonesia.

Selanjutnya, Rifai mengungkap bahwa COTRES dengan tangan terbuka membuka kerja sama seluas-luasnya dengan semua pihak yang concern dengan tourism hospitality, terutama dengan kebersihan lokasi destinasi pariwasata. Untuk itu, apabila ada yang tergerak hatinya untuk bersinergi dengan COTRES, bisa menghubungi kontak 081228899085 atau surel rifai_uad@yahoo.com. Menurut rencana, mahasiswa sukarelawan akan diterjunkan secara rutin tiap Minggu, sesuai dengan permintaan pengelola kawasan wisata.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kiprah-Sukarelawan-UAD-Dukung-Pariwisata-Jogja-2.jpg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-11-22 09:52:152018-11-22 16:04:49Kiprah Sukarelawan UAD Dukung Pariwisata Jogja

Kuda Sarpin: Sebelum Juara 1

31/10/2018/in Feature, Prestasi /by NewsUAD

Sebelum menjuarai kategori kompetisi inovasi dengan karya Kursi Beroda dengan Sarung Tangan Pintar (Kuda Sarpin), tim Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini masuk 10 besar finalis Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Tekonologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 11 Tahun 2018.

Tim beranggotakan Ahmad Yogaswara, Iqbal Cahya Kurniawan, dan Muhammad Annas dari Teknik Elektro, serta Ferosa Ardina Wardani dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) tersebut berhasil masuk 10 finalis lomba piranti cerdas, sistem benam, dan IoT (Smart Devices, Embedded Systems, and IoT).

Beberapa bulan yang lalu, Kuda Sarpin juga mendapat juara 2 Pekan Kreativitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PKM-PTM) di Aceh, dan menjadi finalis PKM pendanaan 2017.

Di ajang Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia di Jogja City Mall, Kamis-Minggu (25-28/10/2018), tim Kuda Sarpin UAD berhasil memperoleh juara 1 kategori kompetisi inovasi.

Pameran I3E 2018 diikuti oleh 261 startup inovasi teknologi. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Event yang mengangkat tema β€œStartup: Optimisme untuk Bangsa” itu telah dilaksanakan selama tiga tahun terakhir.

β€œLomba seperti ini merupakan sarana bagi perusahaan rintisan berbasis teknologi untuk mulai berhadapan dengan pasar, investor, dan pemangku kepentingan yang lebih luas. Kami tidak ingin kehilangan kesempatan,” kata Fadlur Rahman T. Hasan.

Menurutnya, lahirnya Kuda Sarpin dikhususkan untuk penyandang disabilitas yang kesulitan dalam mengakses layanan umum karena masalah mobilitasnya. Karenanya, penyandang disabilitas membutuhkan alat bantu seperti kursi roda.

β€œSeperti yang kita ketahui, inovasi kursi roda yang telah ada saat ini adalah kursi roda yang dikendalikan melalui joystik. Kali ini, kami mahasiswa elektro menciptakan kursi roda yang dikendalikan dengan sarung tangan pintar yang dinamakan kuda sarpin. Kursi roda ini di anggap lebih fleksibel, aman, dan nyaman digunakan. Saya berharap penyandang disabilitas dapat hidup secara mandiri. Semoga juga, alat ini nanti dapat dikomersilkan agar manfaatnya adapat dirasakan oleh penyandang disabilitas,” tukasnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/SI-KUDA-SARPIN-2.jpeg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-10-31 10:05:512018-10-31 10:06:56Kuda Sarpin: Sebelum Juara 1

Kembangkan BRIdge, Mahasiswa UAD Raih Penghargaan

30/10/2018/in Feature, Prestasi /by NewsUAD

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Abdurrahman Shalahudin Zaka, meraih juara pertama dalam Bring It On Innovation Award 2018. Ajang ini diselenggarakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam rangkaian Bring It On yang berlangsung di Eastparc Hotel Yogyakarta, Kamis (18/10/2018).

Abdurrahman membuat inovasi bernama BRIdge. BRIdge merupakan jembatan untuk menghubungkan konsep dari pihak bank dengan nasabah mengenai produk-produk yang ada di BRI. Inovasi ini merupakan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang ditambahkan pada aplikasi BRI Mobile. Bisa dikatakan semacam fitur simulasi perhitungan keuangan bagi nasabah yang ingin menggunakan produk BRI yang lain, misalnya tabungan haji.

β€œDari fitur ini nasabah bisa mendapat gambaran perhitungan besaran uang yang harus disetorkan serta berapa lama jangka waktu untuk berhaji bisa terwujud. Simulasi ini bisa dimainkan nasabah selagi menunggu antrean dan dapat menghilangkan rasa jenuh dan mengisi waktu luang serta menambah pengetahuan mengenai produk BRI,” terang Abdurrahman.

Bing It On merupakan event rutin tahunan yang diselenggarakan BRI dalam rangka memberikan edukasi di bidang inovasi keuangan. Selain itu, acara ini menjadi wadah bagi kalangan praktisi dan pakar-pakar di bidang industri layanan keuangan untuk mengembangkan inovasi keuangan. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kembangkan-BRIdge-Mahasiswa-UAD-Raih-Penghargaan.jpeg 487 700 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-10-30 14:57:482018-10-30 14:57:58Kembangkan BRIdge, Mahasiswa UAD Raih Penghargaan

Alfian, Sang Jawara Lomba Tangkai Sastra Penulisan Puisi di Peksiminas

22/10/2018/in Feature, Prestasi /by NewsUAD

Alfiandana Susilo Aji yang akrab disapa Alfian, mahasiswa dari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil membawa tropi juara 1 dalam tangkai lomba sastra penulisan puisi di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas). Tentunya, pencapaian ini patut diacungi jempol.

Memang tidak diduga, anak pertama dari dua bersaudara pasangan Suparji dan Susilowati ini yang akan menang. Sebab, ia satu-satunya perwakilan dari UAD sekaligus DIY. Ia berhasil menumbangkan 32 peserta dari seluruh penjuru provinsi di Indonesia. Semua itu butuh perjuangan yang sangat keras.

β€œRasanya campur aduk antara kaget dan terharu. Alhamdulillah saya senang sekali karena bisa bersaing di tingkat nasional dan menang,” ungkap Alfian saat diwawancara, Minggu (25/10/2018).

Ia menjelaskan, proses kreatif itu dijalani sejak kuliah di UAD, yakni tiga tahun lalu. Untuk bisa berproses menulis, ia banyak mengikuti kegiatan diskusi di komunitas yang ia ikuti, seperti kelompok belajar sastra Jejak Imaji dan Komunitas Musim Laron yang ia buat bersama teman Program Studi Sastra Indonesia.

β€œSebelumnya, saya banyak belajar kepada senior dan teman-teman. Banyak membaca, membaca, dan membaca untuk menambah referensi dengan observasi ke lapangan.”

Persiapan sebelum ikut Peksiminas terbilang singkat, hanya satu bulan lebih, dengan mentor sastrawan nasional yaitu Iman Budisantosa dan Indrian Koto. Mentor itu salah satu bentuk fasilitas dari UAD untuk menggali ide saat menulis puisi.

β€œHarapan ke depan, saya bisa lebih produktif dalam berkarya, sering berkontribusi dalam sastra, serta lingkungan akademik. Untuk teman-teman, saya berharap bisa terpantik, terpacu semangatnya untuk terus bergiat dalam bidang sastra, khususnya mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia UAD,” pungkasnya.

Sebelum menjuarai Peksiminas, Alfian pernah mendapatkan juara 2 di Pekan Seni Mahasiswa UAD (Peksimuda) dan juara 1 di pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) se-DIY. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Alfian-Sang-Jawara-Lomba-Tangkai-Sastra-Penulisan-Puisi-di-Peksiminas.jpg 683 854 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-10-22 15:41:362018-10-22 15:42:10Alfian, Sang Jawara Lomba Tangkai Sastra Penulisan Puisi di Peksiminas

Kuliah Umum, Joni Ariadinata: Menulis Itu Gampang

19/10/2018/in Feature /by NewsUAD

Sastrawan Joni Ariadinata mulai belajar menulis cerita pendek (cerpen) sejak ia menjadi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang pada waktu itu masih bernama IKIP Muhammadiyah Yogyakarta. Semasa kuliah, hampir setiap hari ia menghabiskan waktunya duduk dan membaca di perpustakaan.

β€œGuru pertama saya yang mengajari menulis cerpen adalah tokoh sastrawan yaitu Yanusa Nugroho. Kebetulan sekali, kami dipertemukan untuk menjadi juri cerpen di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) 2018,” terang Joni ketika mengisi acara kuliah umum di Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) UAD.

Joni menjelaskan, semua buku Yanusa Nugroho sudah ia baca dan pelajari. Sehingga ketika pertama kali menulis, hampir seluruh pola, tema, dan sudut pandang dalam cerpennya meniru cerpen Yanusa Nugroho, meskipun pada saat itu cerpennya belum dimuat di koran.

β€œSelain Yanusa, saya membaca dan mempelajari cerpennya Seno Gumira Ajidarma, Kuntowijoyo, Iwan Simatumpang, Danarto, dan Umar Kayam.”

Ketika membuat latar cerpen, ia belajar dari cerpen Danarto, karena latarnya sangat luar biasa. Dan untuk dialog, ia belajar dalam cerpen Umar Kayam yang salah satunya berjudul β€œSeribu Kunang-kunang di Manhattan”, semua isi cerpen itu hanya dialog saja. Namun, semua persoalan konflik dalam cerpen itu juga terbentuk dalam dialog, sehingga isi dari cerpen sangat menarik. Untuk mengolah konflik, ia sering membaca karya Iwan Simatumpang. Sebab, Iwan Simatumpang termasuk penulis yang pintar untuk membuat konflik yang menarik dalam cerpen.

β€œMenulis itu gampang, kesulitannya hanya mau apa tidak untuk menulis. Menulis juga tidak butuh teori, tinggal latihan setiap hari, minimal satu hari membuat dua cerpen dan perbanyak membaca,” pesannya saat mengisi acara yang berlangsung di kampus 4 UAD Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Rabu (17/10/2018).

Dulu, selama satu tahun belajar menulis, karya Joni pertama kali dimuat di koran Surabaya Post. Kedua dimuat di koran Kompas berjudul β€œLampor”. Cerpen itu sekaligus dinobatkan menjadi cerpen terbaik Kompas pada tahun 1994. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMG-20181017-WA0005.jpg 780 1040 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-10-19 18:46:152018-10-19 18:46:31Kuliah Umum, Joni Ariadinata: Menulis Itu Gampang

Aliansi Peduli Umat Galang Dana untuk Bencana

11/10/2018/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Alhamdulillah, telah terlaksana penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya. Aksi yang diinisiasi oleh Aliansi Peduli Umat tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu Ahad (7/10/2018) dan Senin (8/10/2018). Sebanyak lima titik dijadikan tempat aksi penggalangan dana, yaitu Β Perempatan Giwangan, Perempatan Kotagede, Perempatan Jejeran, Perempatan Blok O, dan Janti. Ini berlangsung pukul 15.30-19.30 WIB.

Adapun pihak yang berpartisipasi dalam aksi penggalangan dana yaitu PC IMM Djazman Al Kindi Yogyakarta, IMM UCY, Tapak Suci UAD, Hizbul Wathan UAD, IMM UAD, BEM UAD, BEM Fakultas se-UAD, HMPS se-UAD, Sahabat Dakwah BEM UAD, Mahasiswa UAD, dan UCY.

Hari pertama aksi penggalangan dana, terkumpul uang tunai Rp22.000.000,00. Sedangkan pada hari kedua terkumpul Rp22.021.000,00. Total hasil penggalangan dana itu akan disalurkan kepada korban bencana melalui LazizMu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Aliansi-Peduli-Umat-Galang-Dana-untuk-Bencana.jpeg 960 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-10-11 09:46:372018-10-11 09:46:37Aliansi Peduli Umat Galang Dana untuk Bencana

Ajarkan Mengenal Produk Halal

10/09/2018/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Amalya Nurul Khairi, S.T.P.,M.Sc., dosen Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan saat ditemui di ruangannya Senin, (3/9/2018).

β€œSetiap mata kuliah, kami sisipkan pentingnya mengenal proses atau bahan halal kepada mahasiswa,” terang Amalya Nurul Khairi, S.T.P.,M.Sc., dosen Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan saat ditemui di ruangannya Senin, (3/9/2018).

Bagi dosen asal Magelang ini, sangat penting mengenal produk halal, baik dari proses, alat, dan bahannya. Sekarang banyak produk dari luar yang menggunakan bahan gelatih dari babi. Tentu saja bagi orang beragama Islam perlu waspada. Apalagi, banyak produk yang tidak terdaftar sebagai produk halal. Tercatat dalam data sertifikasi halal LPPOM MUI pusat Oktober 2017, terdapat jumlah perusahaan 1.169 dengan jumlah produk 52.982, tetapi jumlah produk yang sudah tersertifikasi halal hanya 1.516.

β€œSekarang konsumen meningkat tinggi. Bagi kami, itu peluang sekaligus persoalan. Banyaknya produk yang menggunakan bahan gelatih dari babi membuat kami was-was, terlebih produk dari luar. Apalagi masyarakat kita yang konsumtif sangat minim pengetahuan tentang halal dan tidak halal. Untuk itu, kami Program Studi Teknologi Pangan terus mencari solusi agar tidak makan makanan yang mengandung gelatih dari minyak babi. Hal itu juga menjadi peluang bagi kami untuk membuat produk makanan yang bisa terjamin halal. Kami ingin tetap menjaga kualitas makanan tanpa menggunakan bahan dari gelatih,” terang dosen yang pengampu mata kuliah Sifat Fisik Bahan Pangan itu.

Menurutnya, gelatih dari bahan babi paling bagus, selain itu juga murah. Sebenarnya gelatih bahan babi bisa diganti dengan kitosan dari minyak ikan, udang, dan sapi. Hanya saja memang lebih mahal.

β€œKami terus mengkaji dalam penelitian. Agar lebih maksimal, kami mengikuti banyak pelatihan tentang produk halal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Upaya tersebut kami lakukan agar mendapatkan solusi yang tepat.”

Lebih lanjut dosen yang sedang meneliti β€œEfek Fortifikasi Ekstrak Gambir pada Mutu Mie Ketela Khas Pundong” itu menjelaskan, β€œKami juga akan membuat produk sendiri sebagai penganti produk yang tidak halal. Hal itu juga kami dorong kepada mahasiswa untuk membuat produk pangan. Kami mengikutsertakan mahasiswa dalam penelitian dosen. Harapannya, kami akan lebih mudah menyampaikan perihal produk halal dan tidak halal.”

Agar lebih kreatif dan semakin terasah, mahasiswa diminta untuk ikut lomba baik tingkat regional maupun nasional. Selain itu, mahasiswa Teknologi Pangan juga mengadakan lomba khusus, tujuannya agar mahasiswa terlatih, kreatif, dan semakin bersemangat, baik mendalami pelajaran maupun untuk mendapatkan gelar juara.

Testimoni Mahasiswa Tepang

1. Amanda Dwi OA (Jambi) (18) Program Studi Teknologi Pangan.

Setelah masuk jurusan Teknologi Pangan UAD, saya banyak tahu tentang produk halal. Tidak hanya sebatas bahan saja tapi bagaiama proses, alat, bahkan pada sumber makanan sendiri. Bahan hasil mencuri termasuk tidak halal.

2. Isti Nugihartati (Mangelang) (19) Program Studi Teknologi Pangan.

Sejak kuliah di Teknologi Pangan, saya baru tahu kalau mei itu bisa dibuat dari tepung berbahan singkong. Selama ini saya mengira mei itu hanya bisa dibuat dari tepung terigu. Saya juga baru sadar kalau di kampung saya banyak bahan makanan yang bisa dikembangkan. Hal itu membuat saya semakin bersemangat belajar untuk mengembangkan kampung dengan mengolah bahan makan yang ada di sekitar.

3 Ana Balqis (Yogyakarta) (19) Program Studi Teknologi Pangan.

Dosen Teknologi Pangan sangat dekat dengan mahasiswa. Jadi saya tidak segan bertanya. Saya sering bertanya baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Saya jadi banyak tahu tentang pemaksimalan bahan makanan. Saya juga baru tahu banyak bahan makanan yang bisa dijadikan minuman.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ajarkan-Mengenal-Produk-Halal-1.jpg 683 1024 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-09-10 14:04:382018-09-10 14:06:09Ajarkan Mengenal Produk Halal
Page 62 of 70«‹6061626364›»

TERKINI

  • Mahasiswa UAD Meriahkan Milad ke-2 Kubro Siswo di Kliwonan10/09/2025
  • Meningkatkan Kualitas Hidup Lewat Kesehatan Mental dan Fisik di Desa Kembiritan10/09/2025
  • Pustakawan UAD Lolos Program Bantuan Modul Digital Tenaga Kependidikan Kemendiktisaintek 202510/09/2025
  • UAD Damping Petani Melon Hidroponik dengan Teknologi IoT dan Vision System10/09/2025
  • KKN UAD dan PKK Dusun Gabugan 2 Gelar Demonstrasi Pembuatan Lilin Aromaterapi10/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Esai Nasional Gebyar Matematika 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara III Taekwondo Wali Kota Cup XII 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top