• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Hidup Lebih Sehat

09/09/2025/in MBKM, Terkini /by Ard

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode ke-99 Unit I.A.2 menyelenggarakan sosialisasi pengelolaan sampah berkelanjutan dengan tema “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Pengolahan Sampah demi Lingkungan yang Berkelanjutan”. Acara ini berlangsung pada Senin, 25 Agustus 2025, di Masjid Assalaam, Nitikan, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Sulistyo Handoko, S.E., M.M., dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti berbagai tantangan pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta. “Salah satu tantangan terbesar adalah membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak awal, sementara lahan untuk pembuangan akhir semakin terbatas,” ujarnya.

Sebagai langkah solusi, beliau memaparkan strategi penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta memperkenalkan inovasi teknologi pembakaran sampah tanpa asap, hasil kolaborasi Pemerintah Kota Yogyakarta dengan perguruan tinggi. “Teknologi ini telah melalui uji coba dan terbukti efektif mengurangi volume sampah hingga 90%. Asap hasil pembakaran disaring melalui sistem canggih sehingga output-nya ramah lingkungan,” jelas beliau.

Selain itu, sosialisasi juga memaparkan materi terkait pemilahan sampah organik dan anorganik, pembuatan kompos dan ekoenzim, serta mendorong masyarakat untuk mengirimkan sampah anorganik ke bank sampah. Materi ini sejalan dengan program Mas JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah).

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UAD berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga serta mendukung target pengurangan timbulan sampah di Kota Yogyakarta. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengelolaan-Sampah-Berkelanjutan-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-09 12:42:152025-09-15 12:59:25Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Hidup Lebih Sehat

Penerapan Teknologi Pakan Alternatif Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Budidaya Kambing

09/09/2025/in MBKM, Terkini /by Ard

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam Pengabdian kepada masyarakat ke Sedayu Bantul (Foto. Lely)

Pada Minggu, 31 Agustus 2025, telah dilaksanakan acara peluncuran (launching) kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Penerapan Teknologi Pakan Alternatif Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Keberlanjutan Budidaya Kambing”. Acara ini bertempat di Sekretariat Gapoktan Dusun Kadibeso, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Irfan Yunianton, selaku Ketua Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), menegaskan pentingnya perhatian pada pakan dan perawatan kandang. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini mendapatkan pendanaan dari Kemendiktisaintek dan telah menginisiasi pembuatan kandang “Gria Kambing Sakinah”.

Sementara itu, Heru Waseso dari PCM Sedayu menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat berguna, terutama dalam memanfaatkan sumber daya lokal. Ia berharap kegiatan ini dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Riyadi, yang merupakan salah satu tokoh masyarakat, juga mengungkapkan apresiasi kepada tim PKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Di sisi lain Riyadi yang merupakan salah satu tokoh masyarakat mengungkapkan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada tim PKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang telah melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Kadibeso. Harapannya kegiatan ini dapat berlangsung berkelanjutan serta dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

Ketua LPPM UAD, Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D., menegaskan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal sebagai pakan kambing. Ia berpesan kepada mahasiswa agar setelah menyelesaikan kuliah dapat menerapkan ilmunya secara nyata. Setelah itu, dilakukan serah terima alat dari pihak LPPM kepada pihak mitra.

Acara dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pakan fermentasi berbasis sumber daya lokal. akan ini dibuat dari bahan-bahan lokal seperti tepung kedelai untuk karbohidrat, dedak atau konsentrat sebagai sumber protein, dan rumput-rumputan sebagai serat. Proses fermentasi atau pembuatan silase dilakukan dengan menambahkan E4 atau probiotik serta tetes tebu dengan kadar air maksimal 30%. Lama fermentasi berlangsung selama 21 hingga 28 hari. Manfaat pakan fermentasi ini adalah untuk meningkatkan nilai gizi pakan kambing dan memudahkan pemberian pakan sekaligus efisiensi waktu dalam proses budidaya kambing.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal perubahan signifikan dalam usaha peternakan kambing di Desa Kadibeso. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Desa Kadibeso siap menjadi contoh budidaya kambing yang berkelanjutan dan mandiri. (Lel)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dalam-Pengabdian-kepada-masyarakat-ke-Sedayu-Bantul-Foto.-Lely.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-09 11:25:012025-09-15 12:59:35Penerapan Teknologi Pakan Alternatif Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Budidaya Kambing

PPK Ormawa HMTI UAD Bangun Green House Mangrove di Kalurahan Srigading

08/09/2025/in MBKM, Terkini /by Ard

PPK Ormawa HMTI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bangun Green House Mangrove di Kalurahan Srigading (Foto. PPKO HMTI)

Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), melaksanakan program peduli lingkungan melalui pembangunan Green House mangrove di Kalurahan Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Program ini berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Pemuda Pemudi Rejosari (FKPPRS) sebagai kelompok sasaran.

Rangkaian kegiatan dimulai pada Jumat, 15 Agustus 2025, dengan Forum Group Discussion (FGD) untuk menyatukan gagasan, membahas teknis pembangunan, serta memperkuat komitmen bersama. Keesokan harinya dilakukan pembersihan lahan, dilanjutkan pemasangan paranet pada Minggu, 17 Agustus 2025, guna melindungi bibit mangrove yang akan ditanam.

Tahap berikutnya digelar pada Senin, 25 Agustus 2025, melalui FGD mengenai penanaman dan perawatan mangrove. Sehari kemudian, Selasa, 26 Agustus 2025, tim berhasil menanam 300 bibit mangrove di Green House yang telah selesai dibangun. Kegiatan ini berlangsung dengan semangat kebersamaan antara mahasiswa dan pemuda setempat.

Ketua PPK Ormawa HMTI UAD, Robi Ansori, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan pesisir. “Melalui pembangunan Green House dan penanaman mangrove ini, kami berharap dapat mendukung pelestarian ekosistem pesisir sekaligus memberdayakan pemuda lokal agar lebih peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.

Program ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian mahasiswa, tetapi juga praktik pendidikan lingkungan hidup yang berdampak langsung pada masyarakat. “Kolaborasi antara mahasiswa dan pemuda Rejosari diharapkan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk terus menjaga kelestarian alam,” tandasnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/PPK-Ormawa-HMTI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Bangun-Green-House-Mangrove-di-Kalurahan-Srigading-Foto.-PPKO-HMTI.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-08 11:10:152025-09-15 12:59:47PPK Ormawa HMTI UAD Bangun Green House Mangrove di Kalurahan Srigading

Dari Kebun ke Pasar: Bunga Telang dan UMKM Desa Meles Tumbuh Bersama

08/09/2025/in MBKM, Terkini /by Ard

Panen di Kebun Meles Botanical Garden oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit VII.A.4 di Desa Meles, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, berhasil membawa inovasi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tim mahasiswa KKN diketuai oleh Beldo Gustiandi (Psikologi) dengan tujuh anggota lainnya: Qeish Annaba Putra (Teknik Informatika), Farah Maela Sinta (Manajemen), Nadya Amanda Syafira (Akuntansi), Lady Viana Handayani (Psikologi), Aliya Sofura Nuzband, Syfa Aswa Nafitabella (Hukum), dan Mimi Melanie Putri (Ilmu Hadis). Bersama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT), mereka memanfaatkan bunga telang yang tumbuh subur di kawasan Meles Botanical Garden (MBG) sebagai produk olahan bernilai jual.

Melalui pelatihan dan pendampingan, bunga telang diolah menjadi berbagai produk minuman sehat dan bahan tambahan pangan alami yang siap dipasarkan. “Kami ingin mengenalkan bunga telang tidak hanya sebagai tanaman hias, tetapi juga sebagai produk unggulan desa yang punya nilai ekonomi,” ujar ketua KKN UAD Unit VII.A.4.

Selain fokus pada inovasi olahan bunga telang, mahasiswa KKN juga mendorong penguatan sektor UMKM Desa Meles dengan menggandeng ibu-ibu PKK dan KWT. Produk lokal dipasarkan melalui stan UMKM Desa Meles yang diadakan dalam berbagai kegiatan masyarakat. “Kami merasa senang bisa ikut serta karena produk desa kini lebih dikenal masyarakat luas,” ungkap salah satu anggota KWT Desa Meles.

Program ini memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa. Kepala Desa Meles menuturkan, “Kami sangat mengapresiasi kegiatan KKN ini karena membawa manfaat langsung bagi masyarakat dan memotivasi warga untuk terus berinovasi.” (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Panen-di-kebun-Meles-Botanical-Garden-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-08 10:21:092025-09-15 12:59:58Dari Kebun ke Pasar: Bunga Telang dan UMKM Desa Meles Tumbuh Bersama

Bank Sampah sebagai Solusi Ekonomi Sirkular

08/09/2025/in MBKM, Terkini /by Ard

Implementasi Bank Sampah di Dukuh Krajan oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)

Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, Indonesia menghasilkan timbulan sampah yang mencapai lebih dari 56,63 juta ton per tahun, namun hanya 39,01% (22,09 juta ton) yang berhasil dikelola dengan baik.

Permasalahan sampah di Indonesia telah menjadi isu krusial yang menuntut perhatian serius. Bank Sampah muncul sebagai salah satu strategi pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut. Dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R), Bank Sampah mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah, lalu menukarnya dengan nilai ekonomi. Konsep ini tidak hanya membantu mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga memberi manfaat finansial dan sosial bagi warga.

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler Periode 149, Unit II.A.3, di Dusun Krajan 1, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, mengimplementasikan program Bank Sampah pada Rabu, 27 Agustus 2025. Program ini mendapat respons positif dari masyarakat dan perangkat desa. Antusiasme terlihat dari partisipasi warga yang mengikuti Sosialisasi Bank Sampah.

Secara sosial, Bank Sampah memperkuat rasa gotong royong antarwarga karena dikelola secara kolektif. Dari sisi ekonomi, warga merasakan tambahan pendapatan meski dalam skala kecil. Namun, yang lebih penting, program ini menumbuhkan kesadaran bahwa pengelolaan sampah adalah investasi jangka panjang.

Implementasi Bank Sampah di Dusun Krajan 1 membuktikan bahwa program berbasis pemberdayaan masyarakat mampu menjawab persoalan lingkungan dengan pendekatan sederhana, murah, dan berkelanjutan. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Implementasi-Bank-Sampah-di-Dukuh-Krajan-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-08 10:13:032025-09-15 13:00:16Bank Sampah sebagai Solusi Ekonomi Sirkular

Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja

05/09/2025/in Feature, MBKM /by Ard

Prof. Dr. Dody Hartanto, M.Pd., Guru Besar dalam bidang Bimbingan dan Konseling Keluarga Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengukuhkan Prof. Dr. Dody Hartanto, M.Pd. sebagai guru besar dalam bidang Bimbingan dan Konseling Keluarga. Pada pidato pengukuhannya, Prof. Dody menyampaikan pidato berjudul “Konseling Harapan: Paradigma Baru Layanan bagi Keluarga dan Remaja dengan Masalah Kesehatan Mental.”

Dalam pemaparannya, Prof. Dody mengajak seluruh hadirin untuk merenungkan pertanyaan mendasar: “Kemanakah kita akan pergi pasca nanti mati?” Ia menekankan bahwa setelah kematian, setiap individu akan dikenang oleh orang-orang terdekatnya, dan kualitas kenangan itu bergantung pada bagaimana seseorang menjalani kehidupannya di dunia.

Prof. Dody menyoroti perubahan signifikan struktur dan fungsi keluarga di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Menurutnya, banyak permasalahan kehidupan berakar dari dinamika keluarga, yang ia sebut sebagai “kotak pandora.” Permasalahan yang sering muncul antara lain komunikasi yang minim, disfungsional keluarga, perubahan nilai-nilai, ketidakhadiran ayah secara psikologis (fatherless), hingga pengalaman buruk di masa kanak-kanak (adverse childhood experience).

“Survei ketahanan keluarga di Indonesia mengungkapkan 68 persen masalah kesehatan mental pada remaja dan dewasa muda berakar dari pengalaman negatif di keluarga. Kondisi ini menandakan bahwa tekanan dalam keluarga dapat memunculkan permasalahan sosial yang serius,” jelas Prof. Dody.

Data dari AINAMS tahun 2022 turut memperkuat pandangannya. Disebutkan bahwa sekitar 15,5 juta remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, atau setara dengan satu dari tiga remaja. Sebagian besar kasus tersebut berkaitan dengan relasi keluarga. “Masalah hopelessness, gangguan mood, dan stigma terkait kesehatan mental masih menjadi hambatan signifikan bagi remaja dan keluarga untuk mencari bantuan profesional,” tambahnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Prof. Dody memperkenalkan paradigma baru konseling yang ia sebut sebagai Konseling Harapan. Berbeda dengan pendekatan konvensional yang berfokus pada kekurangan (deficit based), pendekatan ini menekankan pada kekuatan (strength based) serta potensi internal individu dan keluarga.

Dalam model yang dibahas, Prof. Dody menggunakan bunga teratai sebagai metafora. Teratai yang tumbuh dari lumpur namun tetap bersih melambangkan kemampuan keluarga menghadapi tantangan sekaligus mengembangkan potensi terbaiknya melalui konseling harapan. Model ini divisualisasikan dengan kelopak bunga berjumlah delapan, terinspirasi dari bentuk bintang Alhambra, yang merepresentasikan delapan aspek penting dalam konseling harapan.

Prof. Dody juga menegaskan bahwa model konseling ini berlandaskan nilai-nilai spiritual, khususnya Surah An-Nisa ayat 9. Ayat tersebut menekankan pentingnya empati universal dan naluri orang tua dalam melindungi serta mendidik anak-anak. “Membangun harapan bukan hanya tentang optimisme individu, tetapi juga membangun jejaring dukungan sosial dalam keluarga dan masyarakat,” ujarnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Dody-Hartanto-M.Pd_.-Guru-Besar-dalam-bidang-Bimbingan-dan-Konseling-Keluarga-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-05 09:21:442025-09-15 13:01:54Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja

Inovasi Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik oleh Mahasiswa UAD di Dusun Karanganyar

04/09/2025/in MBKM, Terkini /by Ard

Inovasi Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik oleh Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Dusun Karanganyar (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam KKN Periode 145 Unit VII.D.1 mengadakan sosialisasi di Dusun Karanganyar. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan cara memanfaatkan sampah organik dan anorganik agar lebih bermanfaat serta dapat didaur ulang. Program ini merupakan bentuk kerja sama Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD dengan Pemerintah Kalurahan Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul. Kegiatan ini juga merupakan program bersama antara mahasiswa dan dosen Prof. Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes.

Kegiatan ini bertajuk “Sosialisasi Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik dengan Jugangan, Biopori, dan Bank Sampah”. Acara ini diselenggarakan pada Minggu, 10 Agustus 2025, di Rumah Dukuh Karanganyar.

Jugangan dibuat dengan menggali tanah sedalam 80 sampai 100 cm untuk menyimpan sampah organik seperti dedaunan dan limbah dapur. Sementara itu, biopori memiliki tujuan yang sama namun menggunakan alat yang berbeda, yaitu dengan memasukkan sampah organik ke dalam pipa paralon.

Dalam sosialisasinya, disampaikan tentang kegunaan larutan EM4 dan molase yang menjadi kunci utama dalam proses biopori. “Dua cairan ini akan dicampur, lalu didiamkan selama 12 jam untuk membantu proses penguraian agar lebih cepat,” jelas salah satu mahasiswa.

Larutan EM4 (Effective Microorganisms) adalah aktivator yang mempercepat proses fermentasi, sedangkan molase (gula tebu) berperan sebagai nutrisi bagi mikroorganisme tersebut. Waktu panen kompos dengan metode ini adalah sekitar 7 hingga 14 hari.

Selain pemanfaatan sampah organik, pada sosialisasi juga dijelaskan tentang pemanfaatan sampah anorganik melalui pembentukan bank sampah. Bank sampah berbentuk sangkar besar dengan ukuran 2 m × 1 m × 50 cm. “Harus diletakkan di tengah desa atau dekat lapangan supaya semua warga tahu dan dapat menggunakannya dengan baik,” ucap Dukuh Karanganyar.

Program ini bertujuan memberikan solusi berkelanjutan terhadap sampah plastik dan botol. Dengan adanya bank sampah, warga tidak hanya diajak memilah, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi karena sampah tersebut dapat ditukarkan dengan insentif atau dijual kembali.

Warga Dusun Karanganyar menyambut seluruh kegiatan ini dengan antusias. Keberhasilan penyelenggaraan sosialisasi ini tidak lepas dari bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof. Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D., serta kontribusi masyarakat setempat. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Inovasi-Pengelolaan-Sampah-Organik-dan-Anorganik-oleh-Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-Dusun-Karanganyar-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-04 09:48:012025-09-15 13:00:27Inovasi Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik oleh Mahasiswa UAD di Dusun Karanganyar

Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi

04/09/2025/in Feature, MBKM /by Ard

Prof. Dr. apt. Nining Sugihartini, M.Si., Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam bidang kepakaran teknologi formulasi sediaan obat dan kosmetika (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengukuhkan guru besar baru yaitu Prof. Dr. apt. Nining Sugihartini, M.Si., dalam bidang kepakaran teknologi formulasi sediaan obat dan kosmetika. Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Nining membawakan orasi ilmiah berjudul “Transformasi Sediaan Antiinflamasi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum L.): Eksplorasi Sediaan Topikal dan Inisiasi Scale-Up ke Skala Pilot.”

Minyak atsiri bunga cengkeh telah lama dikenal di Indonesia, khususnya dari Kepulauan Maluku, sebagai salah satu rempah berkhasiat dan bernilai tinggi. Indonesia bahkan dijuluki sebagai “raja cengkeh dunia” karena kandungan eugenol yang tinggi sehingga diminati masyarakat global. Menurut Prof. Nining, kekayaan alam tersebut perlu terus dieksplorasi untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam bidang farmasi dan pengobatan.

“Upaya ini sejalan dengan implementasi ayat Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 11, bahwa tumbuhan yang Allah ciptakan adalah tanda kebesaran-Nya sekaligus anugerah bagi umat manusia,” ujarnya.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, minyak atsiri bunga cengkeh diketahui memiliki aktivitas antimikroba, antioksidan, dan antiinflamasi dengan mekanisme penghambatan senyawa proinflamasi. Rangkaian riset yang dilakukan Prof. Nining dimulai dengan formulasi minyak atsiri bunga cengkeh dalam tujuh tipe sediaan topikal, yakni salep basis larut air, salep basis hidrokarbon, salep basis serap, losion, emulgel, krim tipe A/M, dan krim tipe M/A. Dari hasil uji, empat di antaranya menunjukkan aktivitas antiinflamasi.

Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa sediaan hidrofilik lebih efektif dalam menyalurkan aktivitas minyak atsiri. Misalnya, konsentrasi minyak atsiri dalam salep basis larut air relatif lebih kecil dibandingkan losion dan emulgel, namun tetap menunjukkan hasil yang baik.

Formulasi tersebut kemudian dikembangkan dalam bentuk mikroemulsi. Komposisi optimal diperoleh pada 7% fase minyak, 60% fase surfaktan, dan 30% fase air, dengan penggunaan kombinasi tween 80 dan PEG 400 sebagai surfaktan-cosurfaktan. Hasil uji menunjukkan bahwa kombinasi tersebut memberikan stabilitas fisik dan karakteristik yang sesuai untuk skala industri.

Tahap selanjutnya adalah inisiasi scale-up dari skala laboratorium menuju skala pilot. Dalam proses ini, digunakan dua metode, yakni low energy (pengadukan 360-980 rpm selama 10-30 menit) dan high energy (penggunaan ultraturrax dengan kecepatan 3.600-8.000 rpm selama 10-30 menit). Hasil evaluasi menunjukkan parameter pH, viskositas, serta stabilitas fisik yang baik, yang nantinya menjadi dasar bagi pengembangan skala industri lebih lanjut.

Prof. Nining menegaskan bahwa pencapaian akademik ini merupakan hasil dari perjalanan panjang dalam menekuni bidang formulasi sediaan obat dan kosmetika. “Capaian ini bukan hanya hasil kerja keras pribadi, melainkan juga berkat hubungan, kerja sama, dan dukungan dari berbagai pihak,” ungkapnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-apt.-Nining-Sugihartini-M.Si_.-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dalam-bidang-kepakaran-teknologi-formulasi-sediaan-obat-dan-kosmetika-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-04 09:39:132025-09-15 13:00:39Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi

Psikologi Komunitas Kelompok Rentan

03/09/2025/in Feature, MBKM /by Ard

Prof. Elli Nur Hayati, M.PH., Ph.D., Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengukuhkan Prof. Elli Nur Hayati, M.PH., Ph.D., Psikolog sebagai guru besar dalam bidang Psikologi Komunitas Kelompok Rentan. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Psikologi Komunitas: Transisi Psikologi ‘Individual Sentris’ ke ‘Komunal-Sistemik’ Sentris”, Prof. Elli menekankan pentingnya pergeseran paradigma dalam ilmu psikologi.

Sejak kelahirannya, psikologi berakar dari dunia kedokteran yang orientasinya bersifat individual. Fokusnya lebih banyak pada fisik dan perilaku manusia, bahkan sering kali hanya pada individu yang sakit atau bermasalah. Namun, menurut Prof. Elli, pendekatan tersebut tidak lagi memadai dalam menghadapi kompleksitas persoalan kesehatan mental masyarakat modern.

“Individu itu tidak berdiri sendiri, melainkan bersarang dalam lapisan-lapisan yang saling memengaruhi hingga ke tingkat makro dan kronosistem. Maka psikologi tidak bisa berhenti hanya pada level individu, melainkan harus bertransformasi ke arah pendekatan komunitas dan sistemik,” jelasnya.

Prof. Elli memaparkan bahwa pada era sebelum 1990-an, penyakit masyarakat didominasi penyakit menular yang dapat diatasi dengan penemuan obat-obatan modern. Namun, setelah tahun 2000, masalah kesehatan lebih banyak dipicu oleh gaya hidup, tekanan sosial, dan faktor lingkungan.

Situasi ini menuntut psikologi untuk tidak lagi semata-mata bersifat kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga preventif dan promotif. Dengan kata lain, psikologi harus bekerja di “hulu” dengan memberdayakan masyarakat agar mampu menjaga kesehatan mentalnya sebelum masalah muncul.

Dalam pidatonya, Prof. Elli menegaskan bahwa psikologi komunitas harus berorientasi pada pemberdayaan kelompok rentan, yakni perempuan, anak-anak, lansia, kaum minoritas, penyandang disabilitas, masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan), serta mereka yang mengalami stigma sosial akibat kondisi fisik maupun mental.

“Tanpa keterlibatan masyarakat, kesehatan mental di tingkat komunitas mustahil diwujudkan. Masyarakat harus dilatih, diberdayakan, dan memiliki daya untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka sendiri,” paparnya.

Ia juga menyoroti keterkaitan antara kesejahteraan mental, keadilan sosial, dan situasi struktural. Menurutnya, ketidakadilan sosial menjadi akar dari banyak masalah psikososial. Dalam konteks ini, Prof. Elli mengaitkan prinsip Islam dalam Surah al-Ma’un yang menekankan perhatian pada anak yatim dan fakir miskin sebagai kelompok yang memerlukan dukungan.

Sebagai penutup, Prof. Elli menegaskan bahwa psikologi di UAD akan memberi warna dengan pendekatan komunitas yang kuat. Fokus utamanya adalah pemberdayaan masyarakat, penguatan kelompok rentan, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan mental.

“Psikologi komunitas tidak hanya bicara tentang ilmu, tetapi juga tentang peradaban. Bila kita mengabaikan kelompok rentan, kita mengabaikan masa depan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Elli-Nur-Hayati-M.PH_.-Ph.D.-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-03 12:56:552025-09-15 13:00:51Psikologi Komunitas Kelompok Rentan

Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY

03/09/2025/in Feature, MBKM /by Ard

 

Prof. Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengukuhkan salah satu guru besar barunya, Prof. Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., dalam bidang pengelolaan sampah dan manajemen lingkungan. Pada pidato pengukuhannya yang berjudul “Mengelola Sampah, Mengelola Kehidupan: Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Lingkungan di Yogyakarta”, ia menyoroti potensi besar pengelolaan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam paparannya, Prof. Surahma mengungkapkan bahwa setiap orang di Yogyakarta menghasilkan rata-rata setengah kilogram sampah per hari. “Bayangkan, bila ditimbun dalam setahun, volume sampah tersebut bisa menutupi Candi Prambanan dengan gunungan sampah,” ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023, timbulan sampah nasional mencapai kurang lebih 67 juta ton per tahun, menjadikan Indonesia salah satu penyumbang terbesar di Asia Tenggara. Adapun di DIY, timbulan sampah mencapai 600–700 ton per hari atau sekitar 300–350 ribu ton per tahun, dengan 60–65 persen berasal dari rumah tangga.

Kondisi ini semakin mendesak setelah TPA Piyungan mengalami kelebihan kapasitas sejak 2022, sehingga memicu munculnya sedikitnya 21 titik pembuangan sampah ilegal di Yogyakarta dan sepanjang jalur ring road. Di balik krisis tersebut, Prof. Surahma melihat adanya potensi besar. Jika dikelola dengan baik, sampah di DIY diperkirakan bernilai Rp90–98 miliar per tahun. Bahkan jika hanya separuhnya yang masuk dalam sistem formal bank sampah, nilainya tetap signifikan, yakni sekitar Rp40 miliar, setara dengan biaya pembangunan puluhan sekolah dasar.

Komposisi sampah di DIY menunjukkan 53 persen berupa sampah organik, 12 persen plastik, dan 8 persen kertas. Hal ini berarti lebih dari separuh timbulan sebenarnya masih dapat diolah kembali. “Namun, faktanya lebih dari 90 persen sampah masih ditimbun di landfill. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama,” tegasnya.

Selain aspek ekonomi, Prof. Surahma juga menekankan dampak kesehatan akibat pengelolaan sampah yang buruk, mulai dari meningkatnya kasus demam berdarah, diare, hingga memperburuk sanitasi yang berhubungan dengan kasus stunting anak.

Pengelolaan sampah di DIY juga menunjukkan ketimpangan antarwilayah. Kota Yogyakarta berhasil mengelola lebih dari 96 persen sampah melalui peraturan daerah yang diterapkan sejak 2022, sementara Sleman mendorong rumah tangga untuk mengolah sampah secara mandiri. Namun, Bantul masih stagnan, sedangkan Gunungkidul dan Kulon Progo menghadapi tantangan tersendiri akibat aktivitas pariwisata dan UMKM.

World Bank sendiri memprediksi timbulan sampah global akan naik menjadi 2,2 miliar ton per tahun pada 2025. Di DIY, dengan harga pasaran kompos Rp1.000/kg, plastik Rp4.000/kg, dan kertas Rp2.000/kg, total nilai sampah bisa mencapai Rp91,7 miliar per tahun. Angka tersebut setara dengan 10 persen APBD DIY. “Lebih dari sekadar ekonomi, bank sampah juga memberi manfaat sosial, mulai dari tabungan pendidikan, dana sosial, hingga insentif keluarga,” tambahnya.

Prof. Surahma menawarkan strategi ilmiah berlapis untuk mengatasi permasalahan sampah. Tingkat keluarga: pemilahan sampah, penggunaan komposter, biopori, dan edukasi. Penelitiannya menunjukkan edukasi keluarga dapat menurunkan residu hingga lebih dari 30 persen; Tingkat komunitas: optimalisasi 1.200 bank sampah unit di DIY yang terbukti efektif dengan partisipasi ribuan warga; Tingkat regional: optimalisasi TPA, teknologi refuse-derived fuel (RDF), pirolisis, dan composting skala besar; Tingkat kebijakan nasional: penguatan langkah yang sejalan dengan SDGs (tujuan 3, 11, dan 12) serta Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017–2045; Tingkat perguruan tinggi: pengembangan teknologi inovatif, seperti pembakar sampah berbasis IoT, briket bioarang, pencacah sampah, serta media edukasi masyarakat.

Menutup pidatonya, Prof. Surahma menegaskan bahwa paradigma pengelolaan sampah tidak lagi sekadar mengangkut dan menimbun, melainkan mencegah sejak awal. “Jika setiap keluarga disiplin memilah, komunitas aktif dalam bank sampah, dan pemerintah konsisten meregulasi, maka beban TPA akan berkurang drastis,” ujarnya.

Ia menegaskan, “Sampah adalah ujian peradaban. Bila kita lalai, ia menjadi krisis. Namun bila kita kelola dengan ilmu dan kebersamaan, sampah bisa menjadi sumber daya, pengetahuan, bahkan peradaban baru. Mengelola sampah berarti mengelola kesehatan, ekonomi, sosial, dan masa depan bangsa.” (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Surahma-Asti-Mulasari-S.Si_.-M.Kes_.-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-09-03 10:46:182025-09-15 13:01:00Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY
Page 3 of 12‹12345›»

TERKINI

  • Kisah Hanif, Mahasiswa UAD Peraih Dua Prestasi dalam Lomba Esai ADIYC #3 202520/11/2025
  • UAD Raih Penghargaan PTMA Peduli Cabang, Ranting, dan Masjid Muhammadiyah pada CRM Award VI 202519/11/2025
  • PERSADA UAD Rayakan Milad Muhammadiyah ke-11319/11/2025
  • UAD Pertahankan Klaster Mandiri Selama 4 Tahun Berturut-turut!18/11/2025
  • Cegah Stunting, KKN UAD Kenalkan Higiene Sanitasi Pangan dan Olahan Nugget Lele18/11/2025

PRESTASI

  • Bertanding di Ajang NWC 2025, Tim UAD Bawa Pulang Dua Penghargaan Bergengsi20/11/2025
  • Mahasiswa Kedokteran UAD Juara I Song Cover Nasional LogFest19/11/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara III dalam Kompetisi Video Kreatif Nasional Tahun 202518/11/2025
  • Gameboard Edukasi Bencana Antar Mahasiswa UAD Jadi Juara Internasional14/11/2025
  • Mahasiswa Teknologi Pangan UAD Raih Juara 2 Esai di Bidang Social, Language & Cultural14/11/2025

FEATURE

  • Kisah Mahasiswa UAD Lulus S2 dengan 30 Publikasi Ilmiah19/11/2025
  • Menulis sebagai Pelarian Positif, Muhammad Farid Wisudawan FK UAD dengan 19 Publikasi Ilmiah14/11/2025
  • Hakikat Takwa dalam Kehidupan28/10/2025
  • Tali Allah adalah Tali Persatuan28/10/2025
  • Meraih Amalan Ahli Surga22/10/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top