Dari Mencoba, Akhirnya Juara

/in , /by

Pemberian hadiah di terima Bayu Aji Setiawan dari Heru Astar, Presiden Mahasiswa UAD, Selasa (8/5/2018) malam.

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD) mendapat juara 1 dari lomba musikalisasi puisi yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U). Acara bertajuk Top Art itu membuat Bayu Aji Setiawan dan Riski Ramadani memboyong piala.

Bayu mengatakan, “Kami mengikuti lomba musikalisasi puisi untuk mengasah kemampuan kami. Perlombaan ini bisa membuat kami berkumpul untuk latihan dan berdiskusi. Selain itu, yang paling penting adalah menjadi ruang untuk berproses kreatif.”

Uniknya, Bayu dan Riski berlatih hanya satu hari sebelum lomba. Bayu memang dikenal ahli dalam membaca, sementara Riski sudah lama menekuni musikalisasi puisi. Dari perbedaan itu, mereka berkolaborasi dalam variasi musikalisasi puisi. Hebatnya lagi, partisipasi mereka dalam lomba ini adalah dengan mengambil sela waktu Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang memang sedang mereka laksanakan.

“Puisi Chairil Anwar yang berjudul ‘Rumahku’ menjadi bahan dalam perlombaan. Kami memilih puisi itu karena tidak terlalu panjang dan sederhana, sehingga mudah ketika diaransemen,” jelas Bayu.

Adapun tips dari mereka saat mengikuti lomba. Pertama adalah niat, niat ini dalam hal mengikuti lomba, jangan pernah main-main kalau mengikuti lomba. Kedua adalah usaha, kalau mengikuti lomba, kita tidak bisa memastikan kalau akan menang atau sebaliknya. Tetapi, kalaupun menang dalam lomba, itu hanya bonus dari usaha. Usaha merupakan hal yang penting dalam berproses kreatif.

“Saya berharap kalau ada teman-teman yang ingin atau suka kepada musikalisasi puisi, supaya tidak melulu menjadi penikmat saja. Mereka harus berkecimpung dalam berproses dan masuk didalamnya. Paling penting, jangan pernah takut mencoba,” imbuhnya.

Selain musikalisasi puisi, Bayu dan Rizki juga menekuni proses kreatif seperti pertunjukan teater, penulisan karya sastra, dan membaca puisi di Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB). (ASE).

GLS Upaya Tingkatkan Literasi Siswa

/in , /by

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan salah satu wujud kepedulian masyarakat, terutama perguruan tinggi. Program ini menjadi salah satu program literasi secara nasional. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan literasi secara nasional maupun internasional. Sebab, literasi merupakan hal dasar yang wajib dikuasai setiap anak.

Di Indonesia, berdasarkan data dari Programme for International Student Assesment (PISA), lebih dari 50 persen anak Indonesia berusia 15 tahun tidak memiliki kemampuan dasar yang baik dalam membaca. Sumber tersebut menyebutkan bahwa tingkat literasi Indonesia masih pada peringkat 10 terbawah.

Sumber lain dari Programme for the International Assessment of Adult Competencies (PIAAC) terhadap orang dewasa usia 16-65 tahun di Jakarta, pada tahun 2015 menunjukkan lebih dari 70 persen individu berada di bawah level 1 (terendah) dalam hal literasi.

Penguatan literasi siswa dan masyarakat terus menjadi perhatian banyak pihak. Tidak terkecuali dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dra. Sudarmini, M.Pd. dan Prof. Drs. Soeparno. Keduanya melakukan pengabdian masyarakat melalui GLS untuk meningkatkan literasi siswa di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.

“Program GLS yang dicanangkan pemerintah belum tersosialisasikan dengan baik ke sekolah, termasuk di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Kegiatan literasi di sekolah ini masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jam kunjung perpustakaan harian hanya mencapai lima persen dari jumlah siswa,” papar Sudarmini.

Ia menambahkan, kendala utama implementasi GLS di antaranya padatnya kegiatan dengan program lima hari sekolah, terbatasnya sumber daya manusia pelaksana karena harus dilaksanakan di luar jam belajar, dan terbatasnya sarana serta prasarana penunjang. Oleh karenanya, diperlukan mitra untuk mendampingi dan memberikan arahan, yang dalam hal ini diperankan oleh perguruan tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat.

Berkaca dari fakta tersebut, Sudarmini dan tim merancang kegiatan penyuluhan dan kampanye GLS khusus untuk siswa pada 23-24 April 2018. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Kegiatannya antara lain membaca efektif (membaca sastra dan membaca SQ3R), pelatihan menulis (puisi, sinopsis, dan resensi), serta lomba menulis puisi dan resensi.

“Kegiatan ini tidak hanya dikhususkan kepada siswa saja. Semua unsur di sekolah termasuk kepala sekolah dan jajaran pimpinan, guru, staf tata usaha, perpustakaan, bahkan satpam turut terlibat. Program ini menjadi tanggung jawab bersama. Akan ada tindak lanjut kontrak kesepakatan hasilnya maksimal.”

Salah satu implementasi GLS yang memiliki andil besar meningkatkan literasi siswa dengan menghidupkan perpustakaan sekolah. Perpustakaan menjadi salah satu pusat aktivitas yang menyenangkan dalam rangka membangun literasi sekolah.

Pada kegiatan ini, Sudarmini melibatkan alumni dan mahasiswa PBSI sebagai mentor belajar siswa. Ia berharap, program GLS di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa dan membudayakan kegiatan baca dan tulis. (ard)

Milad ke-16, Fakultas Kesehatan Masyarakat Gelar Seminar Kesehatan

/in , /by

Suasana seminar kesehatan yang diadakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan pada Senin (7/6/2018).

Rangkaian acara Milad ke-16, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD) menggelar seminar kesehatan di auditorium kampus 4 UAD, pada Senin (7/5/2018). Seminar ini bertema “Mewujudkan Masyarakat Sehat dengan Healthy City & Healthy Tourism”. Peserta tak hanya datang dari mahasiswa FKM, namun juga dari umum.

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini yakni Jati Untari, S.K.M.,M.Kes. (Pengurus IAKMI Pengda DIY), Drg. Muhammad Taufik Abdul Kadir, M.Kes. (Kepala Bidang Yankes), Ir. Aris Riyanta, M.Si. (Kepala Dinas Pariwisata DIY), dan Drh. Asep Rustiawan, M.S.

Ahmad Ahid Mudayana, S.K.M.,M.P.H. selaku wakil ketua panitia menuturkan, penyelenggaraan seminar ini bertujuan untuk mengenalkan kepada publik bahwa ternyata ada aturan dan standar tersendiri untuk menjadikan kota Jogja yang sehat dan sebagai kawasan wisata.

Sementara Jati Untari mengatakan, definisi sehat menurut determinan kesehatan dalam kualitas sumber daya manusia terdiri atas sehat badan, tidak ada gejala dan tanda-tanda sakit, sampai dengan harus produktif secara ekonomi serta sosial.

“Harapannya, determinan sehat itu menjadi tanggung jawab semua komponen di negara kita. Jadi, bangsa kita menjadi tanggung jawab kita semuanya,” ungkapnya.

Ahmad menambahan, “Semoga Jogja bisa menjadi kawasan kota sehat, termasuk kawasan wisata yang sehat. Tidak hanya Jogja sebenarnya, tetapi Indonesia. Di sisi lain, program healthy city dan healthy tourism bisa mengindonesia karena banyak orang yang belum tahu terkait ini.”

Dalam acara tersebut, sekaligus dilaksanakan pengumuman lomba debat, lomba tahfidz, dan lomba poster yang telah dilaksanakan sebelumnya. (dta)

Menumbuhkembangkan Rasa Cinta terhadap Seni dan Budaya Indonesia

/in /by

 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan kegiatan seminar kebudayaan nasional pada Sabtu (5/5/2018) pukul 07.00-14.00 WIB di aula kampus 4 UAD Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.

Kegiatan yang mengangkat tema “Melestarikan Ragam Budaya Indonesia melalui Generasi Penentu Bangsa di Era Milenial” ini menghadirkan Dr. Kasiyarno, M.Hum. (Rektor Universitas Ahmad Dahlan) dan Singgih Raharjo, S.H.,M.Ed. (Wakil Kepala Dinas Kebudayaan DIY).

Alma Tiara Damayanti selaku ketua panitia mengatakan, “Tujuan kegiatan ini ialah untuk menumbuhkembangkan rasa cinta mahasiswa, agar mereka tidak lupa dengan seni dan budaya bangsa Indonesia yang sudah ada dari zaman dulu dijaga oleh nenek moyang.”

“Harapannya, generasi milenial seperti sekarang ini tidak melupakan tradisi di Indonesia walaupun telah dimanjakan oleh kecanggihan teknologi,” tambahnya. (wpw)

Menjadi Tua dengan Banyak Karya

/in , /by

Foto Fuad Aminur Rahman bersama tim media video sesaat setelah menerima piala penghargaan di Universitas Mulawarman pada Jumat (9/3/2018).

Dalam rangka Musyawarah Wilayah (Muswil) III Kalimantan, mahasiswa Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memperoleh juara 1 lomba esai dan juara 2 lomba bimbingan kelompok tingkat nasional yang diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Bimbingan Konseling Indonesia (Imabkin) di Samarinda, Kalimantan Timur.

Perlombaan tersebut berlangsung pada Jumat (9/3/2018) di Universitas Mulawarman dengan mengangkat tema “We are Not Complement to Education but We are Part of Education”.

Lomba esai digawangi oleh Fuad Aminur Rahman, dan lomba bimbingan kelompok digawangi oleh Fikri Arif Gumelar, Dhela Kusuma Ningtias, Defa Farizan Ghaisani, Hanifah Nisrina Faiz, Vikistha Dimas Candra Wira Pratama Putra, Ida Ittifaqur Rosidah, Hana Nurul Mufida Tuzzaroh, M. Royhan Solahudin, Rizka Septiana Suryandari, serta Prima Kholifah Akbar Afrizal. Mereka dibimbing oleh salah satu dosen BK, yakni Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd.

Fikri menjelaskan kesannya ketika mengikuti perlombaan, “Jangan minder walaupun di swasta, karena masa depan tetap diri kita yang menentukan. Jadi, walaupun tidak di negeri, di swasta kita jangan putus berkarier.”

“Harapannya untuk teman-teman yang lain bisa lebih aktif lagi, jangan sampai menyia-nyiakan waktu. Seperti kata Ridwan Kamil, jangan menjadi tua dengan tidak berkarya tetapi menjadi tua dengan banyak karya,” tambahnya ketika ditemui di kampus 4 UAD. (wpw)

Training Advocacy and Journalistic (Travololistic)

/in /by

Suasana acara Travololistic yang diadakan Departemen Media dan Publikasi (MedPub) bekerja sama dengan Departemen Kajian Strategis (Kastrat) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (BEM Farmasi UAD) pada Ahad (6/5/2018).

Departemen Media dan Publikasi (MedPub) bekerja sama dengan Departemen Kajian Strategis (Kastrat) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (BEM Farmasi UAD) menyelenggarakan acara Training Advocacy and Journalistic (Travololistic) pada Ahad (6/5/2018) di ruang 206 kampus 3 UAD. Acara ini hanya untuk mahasiswa Farmasi dan BEM Farmasi.

Tema “Pharmacist’s Advocacy and Journalism Step Up! One Touch, Thousand Change” dipilih untuk acara ini. Hadir sebagai pembicara adalah Eko Prasetyo (Social Movement Institue) serta Agung Purwandono (Pimpinan Redaksi Kedaulatan Rakyat).

Yossy Evita Sudaryanto, ketua pelaksana Travolistik mengatakan, acara ini diadakan agar mahasiswa bisa menangkal berita hoax, dan sebagai Farmasi harus bisa mengadvokasi dengan benar terkait isu yang beredar.

Sementara itu, Dr. Nining Sugihartini, M.Si.,Apt. Wakil Dekan Farmasi dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa harus peka dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh berita karena  mahasiswa dididik untuk menjadi orang yang berpikir secara ilmiah.

Terkait tema yang diambil, Nining menjelaskan bahwa itu merupakan gerakan satu langkah untuk mengubah dunia menuju generasi emas di tahun 2045.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat. Selamat mengikuti dan saya tunggu follow up-nya setelah acara ini. Misalnya berupa artikel dengan beberapa pilihan tema, dan yang terbaik akan dipublikasikan di web Farmasi,” ujarnya. (dta)

Perilaku Asertif Generasi Millennial Menurut Perspektif Psikologi Islam

/in /by

Dr. Bagus Riyono, M.A.,Psikolog. dan Dra. Elli Nur Hayati, M.P.H.,Ph.D.,Psikolog. selaku pemateri dalam acara seminar Psikologi yang diadakan oleh Insight Community pada Ahad (6/5/2018).

Insight Community Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara seminar Psikologi di auditorium kampus 1 UAD pada Ahad (6/5/2018). Acara ini ditujukan untuk umum.

Mengusung tema “Perilaku Asertif Generasi Millennial Menurut Perspektif  Psikologi Islam”, sebanyak dua pemateri dihadirkan. Mereka adalah Dr. Bagus Riyono, M.A.,Psikolog. (Dosen Psikologi UGM, Dewan Pakar Asosiasi Psikologi Islam dan Lector Psikologi UGM) dan Dra. Elli Nur Hayati, M.P.H.,Ph.D.,Psikolog. (Dosen Psikologi UAD, Peneliti di Rifka Annisa Research dan Training Yogyakarta).

Elli mengatakan, pada intinya asertif  ialah jujur ketika mengomunikasikan suatu pesan, dan  ketika menyampaikan pesan tersebut tidak sampai menyinggung perasaan orang lain.

“Asertif itu ketika kita berani berkata ‘iya’ apabila kita mau, dan berani berkata ‘tidak’ kalau memang kita tidak mau,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Bagus mengatakan bahwa asertif berkaitan dengan etika kita ketika berkomunikasi yaitu ma’ruf (baik), sadida (benar/jujur), baligha (berbekas/meninggalkan bekas), karima (mulia), masyura (pantas), dan layyina (lemah lembut).

Sementara itu, Iva Nining Riyanty selaku ketua panitia mengatakan , acara ini diadakan untuk menyeimbangkan pengetahuan mahasiswa, khususnya mahasiswa Psikologi, antara psikologi menurut perspektif Barat dan perspektif Islam. (dta)

Mengembangkan Kreativitas Mahasiswa melalui Pelatihan PKM

/in /by

Dr. Nurkhasanah, Apt.,M,Si. sedang menyampaikan sambutannya dalam acara pelatihan PKM yang diadakan oleh Departemen Keilmuan dan Pengembangan Farmasi (KPF) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (BEMF Farmasi UAD) pada Ahad (6/5/2018).

Bertempat di audit D kampus 3 UAD pada Ahad (6/5/2018), puluhan mahasiswa Farmasi tampak serius mendengarkan paparan para pemateri dalam acara pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Kegiatan ini diadakan oleh Departemen Keilmuan dan Pengembangan Farmasi (KPF) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (BEMF Farmasi UAD).

Pelatihan yang mengusung tema “Let’s Show Up Your Idea, Pharmacist for Indonesia” ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa melalui ide-ide yang ada di pikiran, sehingga dapat dituangkan dalam sebuah tulisan ilmiah.

Dr. Nurkhasanah, Apt.,M,Si. selaku Kepala Program Studi Farmasi dalam sambutannya mengatakan,“Semoga PKM tahun ini bisa menjadi lebih baik lagi dan lebih ditingkatkan.”

Dalam kegiatan pelatihan PKM, ada dua materi yang masing-masing disampaikan oleh pembicara berbeda. Materi pertama dipaparkan oleh Aziz Ikhsanudin, M.Sc.,Apt. dan selanjutnya oleh Dr. Ret. Nat. Endang Darmawan, S.Si.,M.Si.,Apt.

Aziz mengatakan, “Untuk mencari ide atau gagasan penelitian, kita bisa mendapatkannya dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, penelitian orang lain, dan duplikasi.”

“Pada intinya, team work dalam PKM itu sangat penting karena banyak manfaatnya, antara lain bisa untuk mengendalikan ego, mencapai tujuan lebih cepat dan ringan, lebih mudah dan menyenangkan, berbagi kepemimpinan, saling hormat dan percaya di antara anggota, serta lain-lain. Ketika mengikuti PKM, alangkah baiknya jika mencari tim yang beda angkatan serta berbeda jurusan,” tambahnya.

Anita Larasati, ketua panitia pelatihan PKM, menjelaskan bahwa tema yang diambil kali ini dimaksudkan agar kita tahu bahwa Indonesia memiliki mahasiswa dengan ide-ide yang kreatif sehingga bisa bermanfaat untuk Indonesia ke depan.

Ia menambahkan, “Semoga setelah acara ini, kami dapat membantu mahasiswa dalam menyusun PKM serta dapat mengembangkan ide-ide mereka sehingga dapat tertuang menjadi tulisan ilmiah yang kreatif.”

Panggung Unjuk Gigi

/in /by

Pada Sabtu (5/5/2018) pukul 18.30 WIB, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (BEM FSBK UAD) menyelenggarakan panggung unjuk gigi bagi mahasiswa FSBK yang memiliki kreativitas, komunitas, dan organisasi. Pagelaran ini mengusung tema “Satukan Keberagaman dalam Kreativitas”.

Adanya acara tersebut dilatarbelakangi oleh mahasiswa FSBK yang memiliki keberagaman budaya dan kekayaan kreativitas yang belum sempat tersalurkan. Dengan panggung yang sederhana, BEM FSBK memberi wadah bagi mereka untuk tampil, menjaga silaturahmi, dan menyatukan perbedaan.

“Panggung ini menjadi wadah bagi mahasiswa FSBK yang memiliki kreativitas dan bisa mengekspresikannya di sini. Kami sangat menghargai mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan energik. Sehingga, bisa menjadi jalan lurus untuk memajukan fakultas dan universitas,” jelas Reggy Wulan Apriansyah selaku Gubernur FSBK saat ditemui di kampus 4 UAD, Jln Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.

Acara ini lebih meriah saat ada penampilan dari masing-masing Himpuanan Mahasiswa Program Studi (HMPS) FSBK, Jaganyala, Teater 42, dan Tari FSBK. (ase)

Biologi Tingkatkan Daya Saing Saintis Muda Indonesia

/in /by

Dra. Listiatie Budi Utami, M.Sc. sedang memberikan sambutan dalam acara seminar dan lomba poster Biologi UAD 2018 yang diadakan di aula Islamic Center UAD pada Sabtu (5/5/2018).

Program Studi Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Biologi (HMPS Biologi) menyelenggarakan acara seminar dan lomba poster Biologi UAD 2018 . Acara ini diadakan di aula Islamic Center UAD pada Sabtu (5/5/2018).

Tema “Biologi yang Meningkatkan Daya Saing Saintis Muda Indonesia” dipilih untuk acara ini. Hadir sebagai pembicara yakni Dr. Harry Murty (Manager Functional Stem Cell and Cancer Institute, PT Kalbe Farma Indonesia), Dr. Supriyatiningsih, Sp.OG.,M.Kes. (Dokter spesialis  obsygn/kandungan, RS Asri Medical Center Yogyakarta ahli bidang Reproduksi dan Kesehatan Remaja), dan Agung Budiantoro, S.Si.,M.Si. (Wakil Dekan FMIPA UAD ahli bidang  Keanekaragaman dan Konservasi Penyu).

Dalam acara tersebut, sekaligus dilaksanakan pengumuman lomba poster yang diikuti oleh siswa SMA/MA se-DIY dan Jateng. Acara dilatarbelakangi agar UAD terus berkembang dan tidak boleh surut ke belakang meskipun persaingannya luar biasa. Oleh karena itu, biologi mempersiapkan diri untuk ambil bagian dalam kompetisi tersebut dengan mengandeng sekolah-sekolah untuk mengenal UAD dan Program Studi Biologi secara dekat.

Dra. Listiatie Budi Utami, M.Sc., Kepala Program Studi Biologi mengatakan, acara ini diadakan untuk mengandeng para siswa SMA/MA dan mahasiswa di semester bawah agar paham peran mereka.

“Tema yang kami ambil adalah ‘Biologi yang Meningkatkan Daya Saing Saintis Muda Indonesia’. Ini memang tema yang dikemas untuk biologi masa depan. Jadi, biologi itu bukan ilmu yang mati, tetapi ilmu yang menarik dan bisa disesuaikan dengan perkembangan IPTEK,” ujarnya. (dta)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI