• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Pengamatan pada Kompetisi Peradilan Semu Prof. Soedarto IV

25/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dua mahasiswa Fakultas Hukum (FH) yang tergabung dalam Komunitas Peradilan Semu (KPS) FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadiri Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Prof Soedarto IV. Mereka hadir memenuhi undangan dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Kompetisi yang digelar mulai dari 13-19 September lalu dihadiri 16 universitas sebagai delegasi dan 4 pengamat.

Perwakilan UAD hadir sebagai pengamat bersama dengan Universitas Cendrawasih, Universitas Suryakancana Cianjur, dan Universitas Nasional Jakarta. Sebagai pengamat, perwakilan FH UAD, Candra Aditya dan Dwi Hariyanto menjadikan kesempatan ini sebagai sarana pembelajaran.  Diakui oleh Dwi Hariyanto, bahwa langkah KPS FH-UAD mengutus pengamat memiliki manfaat yang besar.  “Ini adalah strategi pembelajaran sebelum terjun pada kompetisi sesungguhnya,” ujarnya.

 Pengamat bertugas mencari informasi tentang jalannya kompetisi peradilan yang dilakukan oleh masing-masing delegasi yang tampil. Dwi menambahkan bahwa dengan melihat pelaksanaan kompetisi dari penyisihan sampai final, ia dapat melihat kematangan dan kekuatan tiap delegasi. Kelebihan dan kekurangan setiap delegasi dapat dijadikan materi persiapan bagi KPS FH-UAD di kompetisi berikutnya. Pada kompetisi berikutnya, KPS FH-UAD diharapkan telah memiliki bekal amunisi untuk bertanding dan menorehkan prestasi gemilang.(Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/hukum_uad.jpg 301 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-25 04:23:322013-09-25 04:23:32Pengamatan pada Kompetisi Peradilan Semu Prof. Soedarto IV

Jurnal Teknik Elektro TELKOMNIKA UAD Terakreditasi A Dirjen DIKTI

25/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Jurnal TELKOMNIKA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kini memperoleh akreditasi A pada bulan Maret 2013 melalui SK No. 58/DIKTI/Kep/2013. Ini merupakan akreditasi kedua setelah sebelumnya Jurnal TELKOMNIKA terakreditasi B pada tahun 2010. Penilaian akreditasi A menunjukkan bahwa TELKOMNIKA telah menjadi jurnal yang lebih baik dan diakui  DIKTI di antara jurnal Program Studi Teknik Elektro di Indonesia. “Dari 24 jurnal yang terakreditasi di periode I tahun 2013, TELKOMNIKA adalah 1 dari 2 jurnal yang mendapat terakreditasi A,” terang Tole Sutikno, S.T., M.T. selaku Ketua Dewan Editor.

TELKOMNIKA adalah jurnal ilmiah bidang teknik elektro yang mencakup telekomunikasi, komputasi, elektronika, dan kendali. Jurnal ini digagas pada pertengahan tahun 2003 dengan 3 edisi per volume yaitu bulan April, Agustus, dan Desember. Setiap edisi terdiri dari 9 makalah. Terbitan pertama yaitu pada bulan Desember 2003. Jurnal volume 1, no. 1, terbit dalam bahasa Indonesia. Pada tahun 2009, jurnal volume 7, no. 1, menambahkan abstrak berbahasa Inggris.

Tahun 2010, DIKTI memberikan penilaian Akreditasi B melalui SK No. 51/DIKTI/Kep/2010. Tahun berikutnya, dilakukan penambahan sehingga dalam satu tahun jurnal ini terbit empat kali yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Jumlah makalah tiap edisi bertambah hingga mencapai 22-24 makalah. Pada tahap ini, jurnal TELKOMNIKA mengganti bahasa Indonesia menjadi bahasa Inggris, dengan tetap mempertahankan abstrak berbahasa Indonesia.

Pada Oktober 2011, pengelolaan jurnal semakin profesional dengan mengimplementasikan pengelolaan jurnal dalam jaringan (daring) menggunakan Open Journal System Public Knowledge Project (OJS PKP). Sistem tersebut memungkinkan jurnal terdaftar dalam sejumlah situs bank data jurnal ilmiah. TELKOMNIKA masuk dalam daftar indeks di DOAJ (Directory of Open Access Journal), ULRICHS WEBTM, Open J-Gate, Index Copernicus, Engineering Village, COMPENDEX (ELSEVIER), dan Google Schoolar sampai tahun 2013.

Tak hanya itu, jurnal TELKOMNIKA Teknik Elektro UAD Yogyakarta saat ini juga terdaftar dalam situs bank data jurnal ilmiah di SCOPUS. Hal ini membawa TELKOMNIKA sebagai jurnal ke-14 yang lolos masuk dalam indeks SCOPUS diantara 15 jurnal lain asal Indonesia. Perluasan jangkauan penyebaran ke luar negeri merupakan upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di Indonesia. Jurnal TELKOMNIKA juga bekerjasama dengan EBSCO dan Pro-Quest yang membantu distribusi jurnal elektronik ke lebih dari 70 negara. Tahun 2014, Jurnal TELKOMNIKA direncanakan akan masuk dalam indeks Thomson Reuters sekaligus untuk menambah jumlah pelanggan internasional.

Upaya untuk menjadi jurnal internasional tinggal beberapa langkah lagi. Apresiasi yang tinggi patut ditujukan kepada Teknik Elektro atas upayanya meningkatkan kontribusi peneliti Indonesia di dunia internasional. Semoga media publikasi ilmiah bidang Teknik Elektro ini dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi negeri. Amin!.(Dco)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/foto_jurnal_telkomnika_istimewa.jpg 336 433 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-25 03:05:472013-09-25 03:05:47Jurnal Teknik Elektro TELKOMNIKA UAD Terakreditasi A Dirjen DIKTI

Promo Gratis Smartphone Android bagi mahasiswa UAD pengguna webmail.uad.ac.id

23/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Promo gratis Smartphone Android bagi pengguna webmail.uad.ac.id

 

NB: Promo berlangsung hingga 30 September 2013.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Promo GA4UAD-gratis-smartphone android-01.jpg 1200 848 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-23 07:49:452013-09-23 07:49:45Promo Gratis Smartphone Android bagi mahasiswa UAD pengguna webmail.uad.ac.id

Fakultas Farmasi UAD Tanda Tangani Akta Kerja Sama dengan Apotek

23/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Rabu (18/9), Fakultas Farmasi UAD mengundang rekanan apotek untuk menandatangani akta kerja sama sebagai tempat praktik kerja mahasiswa Program S1 dan Program Profesi Apoteker. Bertempat di Kampus I UAD, acara tersebut dihadiri Wakil Rektor Dr. Muchlas, M.T., Dekan Fakultas Farmasi Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., Apt., serta pejabat Dekanat. Pertemuan hari itu menghasilkan akta kerja sama yang berlaku selama 5 tahun.

Kerja sama Fakultas Farmasi dengan apotek merupakan upaya pembelajaran agar mahasiswa mengerti dan memahami langsung dunia kerja praktik kefarmasian di apotek. Bekal ini diberikan saat mahasiswa menempuh program S1 dan Program Profesi Apoteker. “Hasil pembelajarannya akan beda, tapi kami berharap proses ini menjadikan lulusan Farmasi UAD lebih berkualitas,” ulas Dyah Aryani.

Dyah Aryani meminta para apoteker untuk senantiasa memberikan bimbingan pada mahasiswa yang melakukan praktik kerja. Doktor lulusan Universitas Leiden, Belanda  ini juga berpesan pada pihak apotek rekanan untuk mengajarkan setiap hal yang dapat diberikan kepada mahasiswa termasuk menegur bila melakukan kesalahan.

Tiga belas apotek yang ikut dalam penandatanganan menyampaikan apresiasi positif dalam kerja sama ini. Beberapa perwakilan apotek menyoroti teknis pelaksanaan seperti jadwal harian dan rentang waktu praktik mahasiswa di apotek. Usai menanggapi pertanyaan dari peserta perwakilan apotek, pihak fakultas dan apotek menandatangani akta kerja sama. (Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/mou_apotek_dan_farmasi_uad_ruang_sidang.jpg 273 418 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-23 05:36:422013-09-23 05:36:42Fakultas Farmasi UAD Tanda Tangani Akta Kerja Sama dengan Apotek

UAD Kenalkan Produk Kopi yang Berbeda di Indonesian Coffee Festival

18/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Kopi merupakan salah satu pohon yang dapat tumbuh dengan baik di Indonesia. Biji kopi biasanya dinikmati dalam sajian minuman. Menikmati kopi dengan menyeduh biji kopi mungkin sudah menjadi hal yang lumrah. Namun pernahkah terbayangkan oleh Anda jika kopi juga bisa diolah menjadi manisan, natta, sirup atau bahkan wine yang masih dalam kategori halal?

Dr., Hj Dwi Suhartanti, M.Si berhasil mengolah buah kopi menjadi produk makanan dan minuman dengan beraneka ragam varian. Setelah melakukan penelitian dan percobaan beberapa minggu, Dosen Program Studi Biologi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini berhasil mengolah buah kopi menjadi manisan, sirup, natta the coffe dan wine dengan kadar alkohol kurang dari 13% sehingga masih dalam kategori halal untuk diminum orang Islam.

Kepala Pusat Studi Dinamika Sosial (PSDS) UAD inipun mendapat dukungan dari berbagai kalangan saat mengenalkan produk kopi tersebut pada acara Indonesian Coffee Festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Indonesian Coffee Festival Management yang digelar di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta (14/09/2013).

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia juga menyambut baik produk kopi tersebut. “Ini produknya bagus. Diteruskan. Wine-nya cocok untuk daerah dingin seperti di Bali” ungkap Rusman Heriawan selaku Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia saat berkunjung ke stand pameran Indonesian Coffee Festival.

Pameran Indonesian Coffee Festival hanya ajang awal untuk memperkenalkan produk kopi tersebut. “Minggu depan (24-28 Sept 2013) kami akan berangkat ke Kintamani Bali untuk mengisi pelatihan pemanfaatan buah kopi. Untuk selanjutnya ke seluruh Indonesia, sesuai harapan Pak Wamen” tutur Dwi Suhartanti.(doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/uad_kenalkan_produk_kopi_yang_berbeda_di_indonesian_coffee_festival.jpg 336 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-18 09:03:392013-09-18 09:03:39UAD Kenalkan Produk Kopi yang Berbeda di Indonesian Coffee Festival

MABA FTI 2013 Lakukan Bakti Sosial

18/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Mahasiswa baru Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD telah selesai menjalani kegiatan Program Pengenalan Kampus (P2K). Sebagai kegiatan penutup, mereka melakukan kegiatan bakti sosial. Tahun ini, bakti sosial disalurkan ke SD Muhammadiyah Dukuh Widaran, Bantul pada hari Ahad (15/9).

            Sekitar 290 mahasiswa baru FTI UAD melakukan bakti sosial tersebut guna meningkatkan rasa solidaritas pada sesama. Pengumpulan bakti sosial telah dilakukan saat berlangsung acara P2K pada 2–7 September 2013 lalu. Hasilnya, sejumlah alat tulis dan uang tunai.

Acara penyerahan bakti sosial dilakukan di Kampus III. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Dekan FTI, Endah Sulistiawati S.T., M.T., Gubernur BEM-FTI, Ketua HMPS, panitia, pendamping P2K FTI, dan mahasiswa baru FTI serta Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Dukuh Widaran Bapak Jumair, S.Pd., M.Pd. yang sekaligus menarima secara simbolis.(Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/jos_uad_maba_fti_2013_lakukan_bakti_sosial.jpg 278 434 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-18 07:23:582013-09-18 07:23:58MABA FTI 2013 Lakukan Bakti Sosial

Profesor dari Prancis Isi Kuliah Umum Astronomi UAD

18/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Program sarjana dan pascasarjana Pendidikan Fisika UAD menyelenggarakan kuliah umum dengan tema Understanding the Universe: Introduction to Astronomy. Hadir sebagai pemateri dalam kuliah umum tersebut, Prof. Michel Dennefeld dari Institute  d’astrophysique de Paris. Pemateri menyampaikan pengenalan astronomi di ruang sidang Kampus I pada hari Senin (16/9).

Menurut Muhammad Taufik Raisal, S.Pd., kuliah umum ini sangat penting. Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim, sangat membutuhkan perhitungan astronomi. Semisal, penentuan waktu shalat dan awal bulan. Penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal masih menjadi polemik perdebatan setiap tahun. “UAD sebagai amal usaha organisasi Muhammadiyah yang notabene adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia membutuhkan pengetahuan ini,” terangnya.

Ia berharap kuliah umum dapat meningkatkan minat dan pengetahuan mahasiswa tentang astronomi. Lebih jauh lagi, diharapkan dapat memicu semangat mahasiswa untuk menjadi ahli-ahli astronomi Indonesia di masa mendatang.(Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/profesor_dari_prancis_isi_kuliah_umum_astronomi_uad.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-18 06:29:292013-09-18 06:29:29Profesor dari Prancis Isi Kuliah Umum Astronomi UAD

Indonesia di Ambang Kehancuran

18/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Oleh: Wajiran, S.S., M.A.

(Dosen Ilmu Budaya Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

 

Ciri-ciri indonesia di ambang kehancuran sudah semakin jelas. Negeri yang subur makmur ini menjadi incaran banyak negara. Ancaman dari luar dan dari dalam semakin terasa. Krisis multi dimensi ini sulit disembuhkan; penguasaan aset-aset negara oleh asing semakin merajalela, serangan ideologis, politis dan ekonomis oleh negara lain terasa semakin gencar, hilangnya identitas bangsa dengan semakin pudarnya rasa nasionalisme masyarakat di negeri ini, juga gurita korupsi yang semakin akut.

Ironisnya, masyarakat seolah semakin menikmati adanya gempuran yang bertubi-tubi ini. Tanpa merasa terancam, masyarakat dengan senang hati lebih memilih produk luar negeri dibandingkan produk sendiri. Masyarakat lebih membanggakan identitas budaya lain ketimbang budaya sendiri. Sikap hedonisme menjadi panutan semua kalangan di negeri ini. Lebih memprihatinkan lagi, penguasa negeri ini tanpa merasa berdosa memeras rakyatnya sendiri dengan dalih kesejahteraan, menjual aset-aset negeri ini kepada fihak asing. Tidak jarang penguasa memperkosa rakyat dengan menjual jasa perusahaan dalam negeri kepada rakyatnya dengan harga yang sangat mahal. Penguasa negeri ini telah menyalahgunakan kekuasaan untuk memeras rakyatnya sendiri.

Kondisi memprihatinkan ini jika dibiarkan tentu akan mengancam eksistensi bangsa ini. Kejayaan bangsa ini akan segera pudar seiring dengan memudarnya rasa nasionalisme masyarakat bangsa ini. Saat ini kecenderungan untuk bergantung kepada negara lain sudah sangat jelas. Seperti misal, pengadaan bahan makanan kita sudah sedemikian tergantungnya dengan orang lain. Sekedar persoalan kedelai dan daging sapi, yang seharusnya menjadi produk andalan negeri agraris ini, malah  yang terjadi sebaliknya. Dua komoditas ini menyadarkan betapa bodoh dan lemahnya bangsa kita dibandingkan dengan bangsa lain. Negara yang gemah ripah loh jinawi, justru kebutuhan kedelainya bergantung pada Amerika Serikat yang notabene memiliki iklim yang tidak lebih baik dari kita.

 

Tanda-tanda kehancuran

Seorang pakar pendidikan karakter dari Amerika mengatakan ciri-ciri kehancuran sebuah negara ditandai dengan adanya ketidakseimbangan masyarakat itu sendiri. 1). Meningkatnya kekerasan remaja, 2). Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk, 3). Meningkatnya perilaku merusak diri (narkotika, miras, seks bebas dll), 4). Semakin kaburnya pedoman moral, 5). Menurunnya etos kerja, 6). Rendahnya rasa tanggungjawab individu/bagian dari bangsa, 7). Rendahnya rasa hormat pada orang tua/guru, 8). Membudayanya ketidakjujuran, 9). Pengaruh kesetiaan  kelompok remaja yang kuat dalam kekerasan, 10). Meningkatnya rasa curiga dan kebencian terhadap sesama (Ganiem, 2013).

Ciri-ciri kehancuran sebuah negara yang disampaikan oleh Thomas Lickona tersebut nampaknya sudah nyata di depan mata kita. Kekerasan remaja sudah seperti hal biasa di negeri ini. Lahirnya kelompok-kelompok remaja seperti geng motor yang beberapa bulan lalu menghebohkan bangsa ini adalah bukti adanya kecenderungan anak muda pada kekerasan. Tidak ketinggalan golongan tua pun, banyak melahirkan kelompok-kelompok radikal yang lebih mementingkan golongannya sendiri. Kelompok-kelompok ini suka menebarkan isu-isu kebencian terhadap golongan lain.

Masyarakat sudah semakin permisif, masing-masing mementingkan diri sendiri dengan tidak memperdulikan lingkungan disekitarnya. Sikap individualis sudah menjadi panutan di negeri ini. Akibatnya, pergaulan bebas telah mendarah daging di masyarkat. Negeri yang notabene mayoritas muslim ini, telah mengalami penggerusan identitas. Nilai-nilai luhur bangsa dan agama telah dikesampingkan diganti dengan nilai-nilai sekuler, liberal dan individualis. Hal ini merupakan bukti kemengan barat di dalam menanamkan nilai-nilai ideologis mereka pada masyarkat kita.

 

Upaya preventif

Adanya berbagai gejala negatif di ranah sosial dan politik di negeri ini harus segera diselesaikan. Jika masyarakat bangsa ini terlena dengan buaian sanjungan dan pujian negara lain atas sistem demokrasi di negeri ini, kita akan hancur dengan sendirinya. Kita tidak boleh terlena dengan sanjungan yang semu tersebut. Sebaliknya kita harus berhati-hati terhadap setiap nilai dan ideologi yang masuk ke negara ini. Penyaringan terhadap nilai-nilai itu perlu dilakukan karena serangan ideologis lebih berbahaya dibandingkan dengan invasi militer sekalipun. Itu sebabnya kewaspadaan dan kehati-hatian atas pengambilan kebijakan di negeri ini perlu dilakukan.

Pemerintah memiliki peran penting di dalam menjaga keberadaan bangsa ini. Pemerintah selaku penentu aran pembangunan harus mengambil langkah-langkah strategis agar kejayaan bangsa ini tetap diakui oleh bangsa lain. Tidak ada musuh terberat di dunia ini kecuali musuh terhadap diri sendiri. Jaman penjajahan kita telah terbukti berjaya karena telah berhasil mengusir penjajah di negeri ini. Namun sekarang ancamannya bukan penjajahan fisik, tetapi penjajahan ideologis, politis dan ekonomis akan menjadi tangtangan terberat masyarakat bangsa ini.

Itu sebabnya perlu diambil langkah-langkah strategis untuk menjaga eksistensi bangsa ini:

Pertama, perlu dilakukan pengambilalihan aset-aset bangsa ini dari tangan asing. Gagasan Soekarno untuk menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing di negeri ini nampaknya perlu digalakan kembali. Pengambilalihan perusahaan asing di negeri ini akan mampu mengembalikan kekayaan sekaligus kejayaan bangsa ini untuk menjadi negara yang makmur. Bangsa ini tidak akan pernah bisa berjaya sepanjang masih dalam kekangan  dan intervensi negara lain. Salah satu hal yang memgang peranan penting adalah kekayaan alam yang terdapat di bumi tercinta ini.

Kedua, pemerintah harus menggalakan produk dalam negeri. Pemerintah memiliki kewenangan mengatur segala produk yang beredar di negeri ini. Itu sebabnya pengaturan terhadap persebaran produk perlu dikendalikan agar masyarakat tidak terjajah dengan produk-produk luar negeri. Produk dalam negeri harusnya lebih diutamakan agar memberikan kesejahteraan rakyat banyak. Membanjirnya produk-produk luar negeri hanya akan memberi keuntungan pada segelintir orang. Padahal banyaknya produk luar negeri nyata-nyata telah menjadi ancaman vital atas eksistensi negara ini.

Ketiga, masyarakat bangsa ini telah kehilangan identitas. Nilai-nilai luhur Pancasila yang ditanamkan oleh para Founding Father negeri ini telah luntur seiring dengan membanjirnya arus informasi yang sedemikian terbuka. Globalisasi telah menjadikan rakyat bangsa ini kehilangan arah, bahkan lupa terhadap identitas diri sendiri. Pancasila dianggap barang aneh dan asing bagi generasi muda di negeri ini. Generasi penerus kita lebih bangga dengan produk budaya luar negeri dibandingkan dengan budaya sendiri. Faham ini telah membawa perilaku yang menyimpang bagi sebagian besar generasi muda. Walhasil, negeri ini seolah negeri tidak bertuan, yang menjadi bancaan bagi banyak kekuasaan asing. Itu sebabnya pemerintah harus mengembalikan orientasi budaya masyarakat kepada ideologi bangsa, pancasila.

Pembatasan terhadap faham-faham sekuler dan faham apapun yang dapat mengancam identitas bangsa perlu dikendalikan. Pengendalian ini penting dilakukan mengingat derasnya arus informasi telah menjadikan masyarakat negeri ini kehilangan arah. Ideologi pancasila seolah tidak berdaya, bahkan dianggap sudah hilan ditelan bumi. Terbukti banyak masyarakat kita yang tidak faham falsafah negara ini. Negara-negera kuat adalah mereka yang dengan sagala daya upaya mempertahankan identitas bangsanya. Negara-negara seperti Cina, Jepang, Korea dan Amerika adalah negara-negara yang komit terhadap identitas bangsanya. Tidak jarang negara-negara tersebut tidak malu-malu menunjukan lambang negaranya dimana pun mereka berada. Tetapi bagaimana dengan khasus masyarakat kita. Lambang negara hanya keluar setahun sekali, itupun dengan pemahaman nilai yang sangat kering.

Keempat, munculnya ormas-ormas gadungan yang saat ini menjamur di negeri ini akibat lemahnya pengeterapan hukum. Pemerintah harus mengatur dan mengendalikan organisasi-organisasi yang bisa melemahkan persatuan dan kesatuan. Setiap organisasi yang lahir akan membawa faham, pemikiran dan ideologi yang berbeda. Hal ini akan melahirkan kondisi mudahnya masyarakat dipecah belah dan diadudomba. Rakyat akan berperang melawan saudaranya sendiri, masing-masing saling tikam dengan teman sendiri. Walhasil, negeri ini lemah dan rentan terhadap serangan dari negara lain.

Kelima, sudah saatnya bangsa ini mengevaluasi diri akan orientasi demokrasi yang diimplementasikan selama ini. Demokrasi yang kita anut sekarang ini sepertinya telah kebablasan. Kita menganut sistem demokrasi yang digaungkan oleh Amerika Serikat secara membabibuta. Kita sering bangga dicap sebagai negara yang paling demokratis, padahal sesungguhnya kita telah dipecahbelah. Barat memuji kita karena meraka telah berhasil memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat bangsa kita.

Siapapun yang memimpin negara ini kiranya perlu mempertimbangkan kembali sistem demokrasi kita yang telah salah arah ini. Lahirnya banyak partai yang begitu menjamur di negeri ini nyata-nyata telah menyulitkan kita sendiri. Kondisi ini semakin melemahkan ikatan emosional sesama masyarakat. Bukan hanya itu, lahirnya multi partai juga semakin memboroskan anggaran di pemerintahan kita. Sistem kepemimpinan kita semakin lemah dimana komando dari atas  kebawah semakin lemah. Walhasil, budaya korupsi merajalela dari Sabang sampai Meroke. Kondisi ini juga semkain mempersulit penyelesaian masalah di negeri ini.

Kita hanya berharap mudah-mudahan pertolongan Tuhan hadir kembali pada rakyat bangsa ini. Di jaman penjajahan, kekuatan persatuan dan kesatuan umat telah mampu mengobarkan semangat mengusir penjajah di negeri ini. Anugrah Tuhan telah menyatukan umat manusia yang ada di negeri ini bersatu padu membentuk sebuah kekuatan yang tidak terkalahkan oleh senjata-senjata super canggih.  Itu sebabnya kita berharap uluran tangan Tuhan datang kembali kepada bangsa ini, sebelum bangsa ini benar-benar berada dalam kehancuran. Semoga!

Baca artikel lain di www.wajiran.com

Gerbong Kereta Argo Wilis Eksekutif no 1 C1, 17 Sep. 13

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-18 05:00:382013-09-18 05:00:38Indonesia di Ambang Kehancuran

Pentingnya Emosi Anak Dikendalikan

16/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Alif Mu’arifah

Program Studi PGPAUD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Berbicara tentang emosi seringkali berkaitan dengan kemarahan, padahal tidaklah demikian. Emosi merupakan ekspresi dari pada perasaan yang dinampakkan dari berbagai bentuk perilaku, antara lain gembira atau senang, sedih, mangkel, marah, malu, bingun takut dan lain sebagainya. Bagi orangtua, guru pemerhati anak, pengasuh bahkan para pembantu yang ada di rumah sebagai asisten orang tua yang banyak kegiatan di luar, harusnya memiliki kepandaian dalam memahami emosi.

Emosi bukanlah sesuatu yang sederhana, melainkan melibatkan aspek dan dinamika yang kompleks, selain bersifat genetis, juga dipengaruhi oleh lingkungan serta budaya dimana mereka berada. Pernyatan emosi tidak semuanya muncul secara ekspresif melainkan ada yang diungkapkan melalui simbol. Simbol untuk menilai emosi positif dan negative tentu saja berbeda. Ada gejala yang diekspresikan melalui gerakan tubuh, pancaran muka bahkan berkaitan dengan kardiovasculer (detak jantung, keluarnya keringat dingin), BAB dab BAK dsb. Kita telah paham bahwa  senyuman, mata berbinar, wajahnya ceria, merupakan ekspresi emosi positif. Bagi yang negative dapat dikenali dengan gejala, keluarnya keringat dingin, BAB dan BAK, wajah cemberut, menutup diri, menangis, menghentak-hentakkkan kaki, memukul, bahkan dapat tergambarkan melalui tulisan puisi atau nyanyian yang dikumandangkan. Yang paling penting adalah respon kita ketika menghadapai ungkapan emosi tersebut.

 Semakin tambah usia, pernyataan yang berkaitan dengan ungkapan emosi tentu berbeda, tambah usia berarti tambah berkembang pikirannya, maka ia akan semakin pandai dalam mengungkap isi hatinya. Respon positif maupun negative akan membentuk prototype atau gambaran yang akan disimpan dalam memorinya dan akan dipakai untuk  merespon balik terhadap lingkungan. Jika anak diperlakukan positif, maka ia akan berlaku positif , jika negative dia akan negative. Bahkan, jika orang tua ragu dan tidak konsisten merespon balik, anakpun demikian. Sebagai orang tua, guru, pemerhati anak bahkan calon orang tua atau para remaja yang nantinya akan menjadi orang tua, sejak awal harus belajar untuk memahami mula awal perkembangan emsosi. Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sehingga, tidak menganggap remeh dan lebih menyiapkan diri.  Dari sinilah bermula anak belajar sejarah mengenai diri, mengapa sulit mengendalikan diri, mengapa ia menjadi anak yang suka menuntut, mengapa sulit dikendalikan atau bahkan menyimpang dari norma.

Awal perkembangan (khususnya masa bayi), pernyataan emosi anak lebih banyak berkaitan dengan kondisi fisik yang tidak mengenakkan. Misalanya badan sakit, lapar, panas/gerah dll. Anak belum dapat memahami secara langsung kondisi lingkungan dan apa yang perlu ia lakukan. Benar-benar lingkungan eksternal atau orang dewasa yang mesti harus paham apa yang harus dilakukannya. Jangan sekali-kali mengira bahwa perkembangan emosi pada usia dini adalah tidak penting, anak dianggap masih kecil dan bisa diperlakukan seenaknya sendiri. Inilah yang sangat berbahaya. Sebab tanda-tanda yang diekspresikan melalui simbol-simbol di atas jika tidak direspon atau diremehkan bahkan diabaikan memiliki efek psikologis yang berbahaya bagi perkembangan anak. Seringkali orang tua hanya menilai bahwa ketika usianya semakin berkembang, perilaku yang tidak menyenangkan dianggap munculnya secara mendadak, yang tidak berkaitan dengan masa lalunya di mana ia bermula mengenal lingkungan. Seringkali orang dewasa tidak mau memahami sehingg semua dikembalikan kepada anak lagi. Efek inilah yang menjadikan permasalah-permasalah bagi perkembangan perilaku anak. Yang akhirnya seringkali memunculkan berbagai penyimpang dengan berbagai bentuk, kemarahan yang susah dikendalikan, suka berkelahi, perilaku bullying, suka ngambeg, mudah terpancing atau mogok sekolah dll.

Anak adalah asset, yang kelak akan menajadi penerus keluarga, menjadi pejuang tangguh yang akan membawa bangsa menjadi beradab. Oleh sebab itu, pernyataan emosi ketika masih bayi atau usia balita perlu diperhatikan dan direspon dengan sebaik-baiknya. Jangan mengabaikan sedikitpun pada usia emas ini. Waktu tidak akan dapat diulang atau diputar kembali, sehingga golden age adalah dasar dalam membentuk karakter dasar dalam mengembangkan semua kecerdasan yang dapat dioptimalkan setelahnya.

 Banyak ahli telah melakukan riset dari berbagai Negara dengan ras, budaya yang berbeda, hasil temuanya hampir semuanya mendukung pentingnya masa balita. Di mana keterlibatan orang tua dan lingkungan bagi perkembangan psikologis anak merupakan aspek yang sangat penting. Di antaranya dengan memberikan respon terhadap semua emosi anak dengan cara yang baik dan tidak berlebihan. Misalnya ketika anak memberontak, menangis dan berteriak, cobalah dipahami faktor penyebabnya, jangan langsung bereaksi dengan kemarahan sehingga tidak akan mencapai titik temu. Ajaklah anak mendiskusikan permasalahan yang dihadapi meskipun anak belum memahami, terangkan dengan penuh kesabaran serta kasih sayang yang tulus, di mana letak masalahnya. Dengan mengajak dialog interaktif, meski anak belum paham, membelai anak dengan kelembutan. Semua itu  akan membuat perasaan anak menjadi tenang sehingga ia terasa nyaman dan bahagia. Pengalaman yang membahagiakan inilah yang melandasi bagaimana ia akan berinteraksi atau mersespon orang lain atau lingkungannya. Berikan maaf ketika ia keliru sehingga ia akan belajar memafkan orang lain. Ajarilah ia menerima kesalahan dengan tulus, maka ia akan dapat menerima kesalahan orang lain dengan tulus pula. Biarkan anak merenungi kesalahannya sehingga ia akan menemukan kebenaran. Memeluk, mengelus kepala anak ketika sedang marah dapat meredakan emosinya. Berikan support pada anak yang perilakunya positif, dengan cara menyanjung, memberi hadiah ciuman, acungan jempol atau hal lain yang bisa dimengerti oleh anak sangat disarankan sehingga akan terjadi pengulangan terhadap perilaku tersebut.

Hal lain yang sangat bermanfaat dalam mengarahkan emosi anak adalah dengan metode mendongeng. Selain dapat meningkatkan daya imaginasi, manfaat dongeng yang lain adalah dapat mengarahkan emosi anak menjadi lebih baik. Bagi balita dongeng tentang binatang yang memiliki pesan moral sangatlah bagus. Jika orang tua, guru dan pemerhati anak dapat mengamati karakter hewan dan merubahnya menjadi dongeng yang menarik dan rajin disampaikan menjelang tidur maka berbagai reaksi emosi negative anak akan dapat diatasi. Yang paling penting adalah bagaimana agar dapat tercita keuletan, kesabaran, ketulusan serta hati yang bersih dalam mendidik anak. Sebab ketulusan akan melahirkan kelembutan, cinta serta kasih sayang.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-16 06:50:092013-09-16 06:50:09Pentingnya Emosi Anak Dikendalikan

DEPRESIASI RUPIAH vs HARGA TEMPE

16/09/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Dini Yuniarti, S.E., M.Si

Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan

Pengusaha tempe berhenti berproduksi,  Pengusaha Tahu Kelimpungan, pengusaha tempe dan tahu minta bea masuk kedelai dihapus, harga kedelai naik pengrajin tempe naikkan harga.  Itu beberapa judul tulisan di media akhir-akhir ini. Tulisan-tulisan tersebut sebagai respon naiknya harga kedelai impor. Gonjang-ganjing melemahnya  nilai tukar rupiah akhir-akhir dipicu kenaikan harga kedelai impor. Rupiah mengalami pelemahan bahkan sempat menembus di atas  Rp. 11.000.  Keadaan  depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ini terjadi karena adanya desakan faktor eksternal maupun internal. Rencana The Fed untuk mengurangi stimulus moneternya menyebabkan menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat terhadap rupiah dan beberapa mata uang lainnya. Selain itu, dari sisi internal transaksi berjalan Indonesia turut  mendorong kondisi ini, seperti  dilaporkan Bank Indonesia selama tahun 2012 transakasi berjalan kita mengalami defisit di mana kondisi tersebut terus berlanjut di tahun 2013 ini.

Pelemahan rupiah ini membawa pengaruh bagi perekonomian Indonesia bahkan langsung menyentuh kehidupan masyarakat. Depresiasi nilai tukar rupiah harus dibayar dengan meningkatnya harga-harga barang impor. Fenomena pengusaha tempe dan tahu merupakan gambaran nyata pengaruh langsung depresiasi rupiah tersebut di mana harga kedelai  impor  mengalami kenaikan. Sebagai contoh adalah harga kedelai di tingkat pasar tradisional Yogyakarta seperti dilansir Republika Online yang mengalami kenaikan dari Rp 8.000,00-Rp.9.000 menjadi Rp. 10.000, atau ada kenaikan  harga 10-20 persen.  Demikian pula dengan daerah lainnya mengalami  hal yang serupa. Imbasnya adalah pada produsen dan pada akhirnya konsumen.

Naiknya harga kedelai tersebut menyebabkan produsen tempe dan tahu mengalami kesulitan, bahkan beberapa melakukan mogok produksi. Kenaikan harga kedelai menyebabkan produsen kesulitan menghadapi  kenaikan biaya produksi, padahal di sisi lain untuk menutupi kenaikan biaya tersebut tidaklah mudah dengan menaikkan harga jual tempe dan tahu karena berkaitan dengan daya beli masyarakat. Meskipun ada yang menaikan harga,  produsen yang lain mensiasatinya dengan memperkecil ukuran dengan harga jual yang sama. Tidak naiknya harga namun dengan ukuran yang lebih kecil pada hakekatnya sama saja dengan lebih mahalnya harga tempe atau tahu tersebut. Dari ilustrasi tersebut terlihat bahwa depresiasi rupiah berhadap-hadapan langsung dengan harga tempe.

Komoditas tempe dan tahu merupakan bahan pangan yang dekat dengan keseharian masyarakat,  di mana pemenuhan protein yang terjangkau berasal dari komoditas ini. Namun apabila harga tempe dan tahu saja turut naik bagaimana masyarakat akan memenuhi kebutuhan proteinnya. Keadaan ini tentunya sungguh memprihatinkan.  Padahal kedelai hanya satu dari beberapa komoditas pangan yang masih diimpor oleh Negara kita. Beberapa komoditi tersebut seperti beras, jagung, biji gandum, tepung terigu, garam, minyak goreng, susu, bawang merah, daging sapi, gula dan lainnya pun sebagian masih impor. Bisa dibayangkan jika komoditas-komoditas tersebut mengalami kenaikan harga, masyarakat tentunya akan bertambah sulit apalagi setelah deraan kenaikan harga BBM dan tarikan harga karena Lebaran yang lalu. Depresiasi  rupiah akan menyebabkan harga-harga komoditas impor tersebut akan naik dan pada akhirnya akan mempengaruhi harga-harga domestik dan memberatkan masyarakat.

Sebenarnya sebagian besar dari komoditas impor tersebut dapat diproduksi di Indonesia. Namun dengan alasan pasokan yang belum memenuhi, maka impor bahan pokok atau pangan masih menjadi pilihan. Padahal apa jadinya bila perekonomian kita terutama pangan mengandalkan komoditas-komoditas dari impor. Tentunya pemenuhan pangan akan menjadi rentan akan tarikan-tarikan eksternal dan mendorong perekonomian kita tidak sustain. Padahal pangan merupakan pemenuhan  yang mendasar bagi setiap warganegara.

Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika saat ini semoga menjadi trigger bagi pemerintah untuk meningkatkan prioritas pada swasembada pangan selain penguatan sector keuangan  dalam hal ini nilai tukar rupiah tentunya.  Bila dilihat dari mayoritas komoditas impor pangan tersebut, sebagian besar sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri, di mana komoditas kedelai termasuk di dalamnya. Ada angin segar yang datang dari Timur Indonesia untuk kedelai, di mana Provinsi Papua Barat telah berhasil menanam kedelai dan mengalami panen Raya bulan Juli  2012 lalu di mana panen raya perdana sebesar 1,5 ton per hectare melebihi perhitungan nasional sebesar 1,3 ton per hektar. Di tahun 2013 ini Provinsi Papua Barat rencananya menyiapkan lahan seluas 4.600 hektar seperti dilansir Tempo.com. Artinya dengan  perencanaan dan dukungan program, dan manajemen yang serius produksi kedelai itu bisa diwujudkan. Semoga mimpi swasembada pangan bisa terwujud, sehingga turbulensi ekonomi global terutama nilai tukar tidak akan langsung berpengaruh kepada  perekonomian khususnya sektor pangan kita dan harga tempe tidak harus berhadap-hadapan langsung dengan depresiasi rupiah.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-09-16 06:48:522013-09-16 06:48:52DEPRESIASI RUPIAH vs HARGA TEMPE
Page 595 of 722«‹593594595596597›»

TERKINI

  • Doa Ibu di balik Perjuangan Lathifah Apriana Putri, Wisudawan Berprestasi UAD 202510/11/2025
  • Laboratorium Teknologi Pangan UAD Selenggarakan Praktikum Kimia dan Analisis Pangan bagi Mahasiswa Universitas Terbuka10/11/2025
  • Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Raih Akreditasi Unggul10/11/2025
  • Program Studi Ilmu Komunikasi UAD Resmi Sandang Predikat Akreditasi Unggul10/11/2025
  • PPKO BEM Fakultas Psikologi Beri Pelatihan di Sekolah Perempuan Poetri Mardika07/11/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara I Olimpiade Biologi Nasional Bioleaf XII 202510/11/2025
  • Mahasiswa FH UAD Raih 2 Prestasi dalam Kompetisi Pugnator Yogyakarta Sport Tourism Taekwondo International Championship 202510/11/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 1 Presentasi Bidang Advance in Science & Technology10/11/2025
  • Adi Satria Raih Juara 1 Esai dan Presentasi di Bidang Global Health and Well-Being pada Ahmad Dahlan International Seminar #310/11/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Anugerah Pegiat Budaya di Ajang Pilmapres Nasional 202510/11/2025

FEATURE

  • Hakikat Takwa dalam Kehidupan28/10/2025
  • Tali Allah adalah Tali Persatuan28/10/2025
  • Meraih Amalan Ahli Surga22/10/2025
  • Perjalanan Salsabilla Raih Gelar Sarjana dalam 3,3 Tahun20/10/2025
  • Unlock Your Next Level15/10/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top