PKM-K: Bekal Berwirausaha
“Dunia kampus adalah dunia ilmiah. Mahasiswa harus menciptakan lingkungan dan tradisi membaca, diskusi, serta menulis. Buang jauh perilaku mencontek dan mengambil tugas dari internet. Praktik pembuktian diri dengan tulisan yang tidak mencontek adalah berperan dalam karya tulis ilmiah. Untuk memulai membuat karya tulis ilmiah, mahasiswa harus mempersiapkan referensi tepercaya sebanyak mungkin,” tegas Rofiul Wahyudi, S.E.I., M.E.I. selaku dosen Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) via Zoom, (31-10-2020).
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi salah satu program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litabnas) untuk meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi. Dari program PKM tersebut mahasiswa kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis, profesional, dapat menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, serta memperkaya budaya nasional.
“PKM membentuk mahasiswa berpikir analitis dan logis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mandiri dan mampu bekerja sama tim, serta cakap berkomunikasi lisan maupun tertulis,” jelas Defri Rahmad Susanto selaku Ketua PKM Center UAD dalam acara webinar penulisan bertajuk “Pelatihan Proposal PKM-K dan Karya Tulis Ekonomi Islam untuk Generasi Muda di Era 4.0”, yang diadakan oleh Program Studi Perbankan Syariah UAD.
PKM Kewirausahaan (PKM-K) ini bisa dijadikan penelitian. PKM-K bertujuan memotivasi dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk menghasilkan karya kreatif dan inovatif sebagai bekal berwirausaha sebelum atau setelah menyelesaikan studi. “Selain itu, dapat menjadi cikal bakal kemunculan produk usaha baru di Indonesia sebagai karya mandiri anak bangsa. Beberapa contoh komoditas hasil dari PKM-K yaitu, barang baru, modifikasi produk, novel, komik, animasi, menjadi penyelenggara acara, konsultan, serta guru privat. Ayo bergabung dengan PKM-K sebagai pembuktian diri sebagai mahasiswa yang cakap dan berpikiran ilmiah tanpa mencontek,” pungkasnya. (JM)