• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Praktik Konseling Konselor Sebaya: Membangun Koneksi, Memahami Emosi

03/05/2025/in Terkini /by Ard

Praktik Konseling Konselor Sebaya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. PKK Bimawa)

Dalam rangkaian Bootcamp Konselor Sebaya Tingkat Program Studi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2025, sesi Praktik Konseling menjadi salah satu momen kunci yang membuka ruang bagi peserta untuk menerapkan pengetahuan teoretis dalam simulasi nyata. Dipandu oleh mentor berpengalaman, para calon konselor sebaya tidak hanya mendalami teknik konseling, tetapi juga berlatih membangun kepekaan emosional terhadap sesama mahasiswa.

Praktik ini dirancang untuk menstimulasi keterampilan dasar konseling berbasis model SOLER (squarely, open, lean, eye contact, relax), sebuah pendekatan yang menekankan pentingnya bahasa tubuh positif dan empati dalam proses komunikasi. Setiap peserta diberikan worksheet berisi skenario permasalahan yang umum terjadi di kalangan mahasiswa, mulai dari tekanan akademik, masalah keluarga, hingga isu kecemasan sosial. Dalam simulasi ini, peserta berperan bergantian sebagai konselor dan konseli. Melalui pembimbingan yang intensif, peserta belajar untuk menerapkan teknik active listening, mengelola emotional regulation saat menghadapi cerita berat, memberikan dukungan afirmatif tanpa melakukan penghakiman, serta mengarahkan konseli untuk menemukan solusi mandiri.

Sesi praktik ini bukan sekadar latihan teknis, melainkan juga menjadi ruang refleksi intrapersonal, di mana peserta mengevaluasi kesadaran diri mereka sebagai calon pendamping sebaya. Latihan ini menegaskan bahwa menjadi konselor sebaya bukan hanya tentang keterampilan berbicara, melainkan tentang kemampuan menghadirkan kehadiran psikologis yang aman dan mendukung. Sebagaimana ditegaskan oleh teori Humanistic Psychology dari Carl Rogers, kehadiran seorang konselor harus didasari pada unconditional positive regard, empathy, dan congruence. Melalui praktik itu, mahasiswa diharapkan bukan hanya memahami konsep tersebut, tetapi mampu menginternalisasikannya dalam setiap interaksi konseling nyata di masa depan.

Dengan pendampingan mentor yang penuh perhatian, kegiatan ini menandai langkah penting dalam mempersiapkan mahasiswa UAD menjadi generasi TANGGUH, adaptif, dan berprestasi, bukan hanya dalam bidang akademik, melainkan juga dalam dimensi sosial emosionalnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Praktik-Konseling-Konselor-Sebaya-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-PKK-Bimawa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-03 12:01:322025-05-03 12:01:32Praktik Konseling Konselor Sebaya: Membangun Koneksi, Memahami Emosi

Menyelami Diri Sendiri: Praktik Konseling Sebaya Melalui Worksheet Mengenal Dirimu

03/05/2025/in Terkini /by Ard

Praktik Konseling Sebaya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Melalui Worksheet (Dok. PKK Bimawa)

Pada sesi keempat Bootcamp Konselor Sebaya Tingkat Program Studi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2025, para peserta diajak untuk memasuki tahap aplikasi praktis melalui kegiatan bertajuk “Praktik Konseling”. Sesi ini dipandu langsung oleh para mentor terlatih, dengan metode yang mengedepankan refleksi diri dan keterampilan dasar konseling.

Dalam sesi ini, peserta tidak hanya menjadi pendengar, melainkan juga praktisi awal dalam proses konseling sejawat. Sebagai sarana pendalaman, digunakan sebuah worksheet berjudul “Mengenal Dirimu”, yang bertujuan untuk memandu proses eksplorasi diri peserta. Worksheet ini memuat serangkaian pertanyaan reflektif yang dirancang untuk menggali pemahaman peserta tentang identitas diri, kekuatan personal, area pengembangan, serta pengalaman emosional yang pernah mereka alami. Melalui pengisian worksheet, peserta diajak untuk tidak hanya memahami orang lain, tetapi juga menyelami kompleksitas dirinya sendiri. Dalam praktik konseling, kesadaran diri (self-awareness) merupakan pondasi utama untuk menghadirkan empati yang sejati dan komunikasi yang autentik.

Para mentor mendampingi proses ini dengan pendekatan coaching dan facilitative questioning, mendorong peserta untuk menggali lebih dalam tanpa tekanan. Sesi ini juga menjadi laboratorium sosial di mana peserta belajar untuk mengelola ekspresi emosi, memberikan umpan balik yang membangun, serta melatih keterampilan mendengarkan aktif secara nyata.

Melalui aktivitas praktik ini, peserta bootcamp semakin memahami bahwa menjadi konselor sebaya bukan hanya soal memberikan solusi, tetapi tentang membangun ruang aman (safe space) di mana mahasiswa baru merasa diterima, dipahami, dan diberdayakan. Kegiatan Praktik Konseling ini menandai transisi penting dalam pelatihan, dari penguasaan konsep ke keterampilan praktis, sekaligus menegaskan komitmen UAD dalam membentuk konselor sebaya yang reflektif, adaptif, dan berdaya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Praktik-Konseling-Sebaya-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Melalui-Worksheet-Dok.-PKK-Bimawa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-03 11:49:062025-05-03 11:49:06Menyelami Diri Sendiri: Praktik Konseling Sebaya Melalui Worksheet Mengenal Dirimu

SOLER dan Keterampilan Dasar Konseling Sebaya

03/05/2025/in Feature /by Ard

Bootcamp Konselor Sebaya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. PKK Bimawa)

Pada sesi ketiga Bootcamp Konselor Sebaya Tingkat Program Studi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2025, Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons. membawakan materi bertajuk “Teknik Konseling SOLER”, sebuah pendekatan fundamental dalam seni mendampingi mahasiswa baru dengan kehadiran yang penuh empati dan efektif.

Dalam paparannya, Dr. Wahyu menegaskan bahwa perubahan psikologis dalam diri individu, terutama mahasiswa baru, kerap melalui fase-fase yang khas, yaitu tawar-menawar, marah, depresi, hingga akhirnya penerimaan. Pada fase depresi inilah, menurutnya, peran konselor sebaya menjadi sangat krusial. “Segera ulurkan tangan saat teman sedang dalam fase depresi,” pesannya, “temani mereka hingga melewati titik krisis menuju fase penerimaan.”

Konselor sebaya, tegas Dr. Wahyu, sejatinya merupakan perpanjangan tangan dari konselor profesional. Meski tidak menggantikan peran ahli, kehadiran mereka menjadi garda terdepan dalam memberikan dukungan emosional pertama yang dapat mencegah memburuknya kondisi psikologis mahasiswa.

Untuk menjalankan peran tersebut, terdapat keterampilan mendasar yang harus dimiliki setiap konselor sebaya. Pertama, adalah keterampilan dalam memberikan dukungan yang terangkum dalam prinsip look, listen, link, melihat dengan penuh perhatian, mendengarkan secara aktif, dan menghubungkan individu yang membutuhkan dengan sumber daya atau bantuan lanjutan yang relevan.

Kedua, keterampilan mendengarkan aktif, yang meliputi kehadiran penuh secara fisik dan emosional, menghadirkan empati tanpa menghakimi, serta mengombinasikan komunikasi verbal dan nonverbal secara harmonis. Gerakan tubuh yang terbuka, kontak mata yang tulus, serta nada suara yang hangat menjadi instrumen penting dalam membangun kepercayaan.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya peduli terhadap diri sendiri (self-care) bagi para konselor sebaya. Mengenali dan menyadari keterbatasan diri merupakan bentuk kedewasaan profesional yang harus dijunjung tinggi. Dengan memahami batas kemampuan, seorang konselor sebaya dapat menjaga kesehatan mentalnya sendiri sekaligus tahu kapan harus merujuk mahasiswa yang didampingi kepada tenaga profesional yang lebih berkompeten.

SOLER: Menghidupkan Kehadiran Empatik dalam Konseling Sebaya

Dalam dunia konseling sebaya, kehadiran seorang konselor bukan hanya diukur dari keahlian verbalnya, melainkan dari keseluruhan bahasa tubuh dan keterlibatan emosional yang ia tampilkan. Dr. Wahyu menggarisbawahi pentingnya penguasaan teknik SOLER sebagai fondasi membangun hubungan yang suportif dan efektif. SOLER, sebagai singkatan, memuat lima prinsip esensial yang harus diinternalisasi oleh setiap konselor sebaya.

  1. Squarely Face the Client
    Prinsip pertama menekankan pentingnya menghadapkan tubuh secara penuh kepada individu yang sedang didampingi. Dalam dunia komunikasi nonverbal, sikap tubuh ini menandakan kesiapan penuh untuk hadir secara utuh. Menghadapkan tubuh secara tegak lurus kepada lawan bicara menciptakan kesan keterbukaan, ketulusan, serta perhatian yang tidak terbagi. Sebaliknya, posisi tubuh yang menyimpang atau mengarah ke arah lain dapat menimbulkan kesan penolakan atau ketidakpedulian.
  2. Open Posture
    Postur terbuka adalah simbol kesiapan untuk menerima tanpa prasangka. Dalam praktiknya, konselor dianjurkan untuk tidak menyilangkan tangan atau kaki, serta menjaga ekspresi wajah yang bersahabat. Postur tubuh yang kaku, tertutup, atau defensif dapat menghalangi aliran komunikasi yang efektif. Postur terbuka mengundang keterbukaan dari mahasiswa yang didampingi, membentuk ruang dialog yang aman dan menumbuhkan rasa percaya diri untuk berbagi.
  3. Lean Towards the Client
    Sedikit membungkukkan badan ke arah individu yang berbicara merupakan isyarat nonverbal yang kuat atas ketertarikan dan empati. Gerakan ini menunjukkan bahwa konselor sepenuhnya terlibat dalam percakapan, bukan hanya hadir secara fisik tetapi juga secara emosional. Sikap ini mempererat hubungan interpersonal, meningkatkan rasa kedekatan, dan mempertegas bahwa setiap ungkapan yang diberikan dihargai dengan sungguh-sungguh.
  4. Eye Contact
    Kontak mata merupakan elemen krusial dalam membangun kepercayaan. Dalam praktik konseling, kontak mata yang tepat (tidak berlebihan maupun terlalu sedikit) memperlihatkan ketulusan, rasa hormat, serta memberikan validasi emosional kepada mahasiswa baru. Pandangan mata yang konsisten dan bersahabat memungkinkan konselor menangkap isyarat nonverbal dari klien, memahami emosi yang tersembunyi di balik kata-kata, serta membangun jembatan empatik yang kokoh.
  5. Relax
    Sikap santai tetapi terkontrol menciptakan suasana konseling yang nyaman dan suportif. Ketegangan yang tampak pada tubuh konselor dapat secara tidak sadar menular kepada individu yang sedang didampingi, memperburuk kecemasan atau ketidaknyamanan. Oleh sebab itu, konselor perlu menjaga ketenangan batin, mengelola ekspresi diri, dan menciptakan atmosfer komunikasi yang mengalir secara alami.

Melalui internalisasi prinsip-prinsip SOLER, konselor sebaya tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga pembimbing yang mampu menghadirkan kehadiran terapeutik, sebuah kehadiran yang tidak menghakimi, melainkan membebaskan, mendukung, dan membangkitkan semangat bertumbuh. Dalam era di mana tantangan emosional mahasiswa kian kompleks, SOLER menjadi lebih dari sekadar teknik, ia menjadi wujud nyata dari empati yang teraktualisasi dalam tindakan. Melalui teknik ini, peserta bootcamp tidak hanya dibekali kemampuan teknis, tetapi juga dibentuk menjadi pribadi pendamping yang berwibawa, empatik, dan reflektif, siap menjadi pelita bagi teman-teman sebaya dalam menghadapi tantangan dunia perkuliahan. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-03 11:37:402025-05-03 11:37:40SOLER dan Keterampilan Dasar Konseling Sebaya

Membangun Pribadi Terapeutik, Optimis, Positif, dan Sukses

03/05/2025/in Feature /by Ard

Mulawarman, S.Pd., M.Pd., Ph.D. sebagai Pemateri Bootcamp Konselor Sebaya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. PKK Bimawa)

Dalam lanjutan sesi Bootcamp Konselor Sebaya Tingkat Program Studi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2025, Mulawarman, S.Pd., M.Pd., Ph.D. membawakan sebuah materi yang menggugah dengan tema “On Becoming a Growth Peer Counselor: Pribadi Terapeutik, Optimis, Positif, dan Sukses (TOPS)”. Melalui paparan yang mendalam, ia mengurai kualitas esensial yang harus dimiliki oleh seorang konselor sebaya, sekaligus menanamkan paradigma baru mengenai peran mereka dalam dunia pengembangan remaja.

Menurutnya, menjadi konselor sebaya yang efektif bukan sekadar tentang kemampuan berbicara atau menasihati. Ada fondasi karakter yang harus ditumbuhkan, yakni empati yang tulus, keterampilan mendengarkan yang baik, kapasitas menjaga kerahasiaan, serta kecakapan dalam menyelesaikan masalah (problem solving). “Hidup itu sudah sepaket dengan masalah,” ujarnya, mengingatkan peserta bahwa menghadapi tantangan adalah bagian kodrati dari perjalanan kehidupan.

Berdasarkan fakta empiris, Dr. Mulawarman mengungkapkan bahwa remaja sangat membutuhkan keberadaan teman sebaya yang mampu mendampingi mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan. Kehadiran konselor sebaya yang suportif dan memahami kebutuhan emosional sejawatnya terbukti berkontribusi besar dalam membentuk kepribadian positif serta mempercepat pertumbuhan psiko-sosial remaja. Dalam hierarki aktivitas bantuan, konselor sebaya menempati tingkat pertama sebagai non-professional helpers, diikuti oleh generalist human service workers, dan akhirnya professional helpers seperti psikolog atau psikiater. Meski bukan terapis profesional, seorang konselor sebaya dapat membantu mengurai permasalahan psikologis ringan, tentu dengan syarat telah memperoleh pelatihan dan kompetensi dasar yang memadai.

Tugas fundamental konselor sebaya, menurut Dr. Mulawarman, adalah memberdayakan, bukan mengambil alih masalah, melainkan membangkitkan potensi yang ada dalam diri mahasiswa baru untuk menghadapi dan mengatasi tantangan mereka secara mandiri.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya pengelolaan pola pikir. Pola pikir atau mindset disebutnya sebagai “maut”, faktor penentu yang dapat mengubah hal-hal yang tampaknya mustahil menjadi mungkin, atau sebaliknya menggagalkan potensi hanya karena keraguan diri.

Melalui singkatan TOPS (terapeutik, optimis, positif, sukses), ia mengajak peserta untuk menumbuhkan pribadi terapeutik, yakni pribadi yang memiliki empati tulus, penghargaan mendalam (respect) terhadap sesama, dan secara intrinsik membawa daya penyembuhan. Seorang pribadi terapeutik mampu menjadi katalis pertumbuhan dan perkembangan positif orang lain, bahkan tanpa harus menawarkan solusi verbal.

Lebih rinci, terapeutik merujuk pada kualitas intrinsik untuk menciptakan rasa aman dan nyaman dalam interaksi, sehingga individu yang didampingi merasa didengar, dihargai, dan didukung dalam proses pertumbuhannya. Kemudian, optimis adalah sikap mental yang meyakini bahwa perubahan ke arah positif selalu mungkin, bahkan di tengah tantangan terberat. Konselor sebaya yang optimis menjadi sumber energi positif yang menginspirasi mahasiswa baru untuk tetap berdaya.

Sementara itu, positif mengandung makna sikap aktif dalam melihat potensi kebaikan dalam setiap individu dan situasi. Konselor sebaya dituntut untuk menumbuhkan harapan dan mengarahkan fokus pada solusi, bukan semata-mata pada masalah. Adapun sukses dalam konteks ini tidak diukur dari prestasi pribadi konselor, melainkan dari keberhasilan dalam memberdayakan mahasiswa baru untuk menjadi lebih mandiri, resilien, dan berkembang optimal. Dengan menghidupi nilai-nilai TOPS, konselor sebaya bukan hanya menjadi pendengar, melainkan menjadi agent of growth yang sejati, yang kehadirannya membawa dampak terapeutik bagi lingkungan sekitarnya.

Dalam refleksi akhirnya, Dr. Mulawarman mengingatkan, “Menjadi konselor sebaya berarti menjadi cahaya bagi pertumbuhan orang lain, tetapi cahaya itu harus terlebih dahulu dinyalakan dalam diri sendiri.” Bootcamp ini pun menjadi momentum penting bagi para peserta untuk tidak hanya memahami peran konselor secara konseptual, tetapi juga untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur yang akan membentuk mereka menjadi agen perubahan di lingkungan kampus dan masyarakat luas. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mulawarman-S.Pd_.-M.Pd_.-Ph.D.-sebagai-Pemateri-Bootcamp-Konselor-Sebaya-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-PKK-Bimawa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-03 11:19:502025-05-03 11:19:50Membangun Pribadi Terapeutik, Optimis, Positif, dan Sukses

Menyatukan Resonansi: Konselor Sebaya TANGGUH dalam Mendampingi Dahlan Muda

03/05/2025/in Feature /by Ard

Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. sebagai Pemateri Bootcamp Konselor Sebaya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. PKK Bimawa)

Dalam suasana penuh semangat pada Bootcamp Konselor Sebaya Tingkat Program Studi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2025, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. membuka sesi pertamanya dengan mengajak para peserta untuk menyelami kembali esensi mendasar dari peran mereka: menyamakan resonansi dan niat, membangun frekuensi yang selaras untuk mengemban amanah sebagai konselor sebaya.

Dalam sesi bertajuk “Motivasi Menyemangati Konselor Sebaya Mendampingi Dahlan Muda TANGGUH”, Dr. Gatot memperkenalkan pendekatan sederhana tetapi filosofis. TANGGUH di sini merupakan singkatan dari takwa, amanah, nalar, gesit, gembira, ulet, dan humanis. Ia memulai dengan sebuah praktik interaktif, dua orang peserta diminta saling berhadapan, menutup mata, dan melakukan permainan sederhana “batu, gunting, kertas”. Hasil yang berbeda-beda dari praktik ini menjadi ilustrasi nyata betapa pentingnya penyamaan persepsi sebelum melangkah dalam peran mendampingi.

Lebih dalam, Dr. Gatot mengutip firman Allah dalam Surah Al-Isra’ ayat 7, yang artinya: “Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat buruk, maka keburukan itu pun kembali kepada dirimu.” Ayat ini menegaskan prinsip moral yang menjadi fondasi utama dalam menjalankan peran sebagai konselor, bahwa kebaikan yang ditanamkan kepada mahasiswa baru, pada akhirnya, akan berbalik menjadi kemuliaan bagi diri sendiri.

“Konselor sebaya,” lanjutnya, “adalah pintu masuk berbagai problematika mahasiswa baru.” Maka, keberadaan konselor bukan hanya untuk menjadi teman, melainkan juga penolong yang meringankan beban dan membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi generasi muda UAD.

Dalam dunia konseling, sikap TANGGUH menjadi keharusan. Dr. Gatot menekankan bahwa seorang konselor sebaya harus berani mengambil keputusan dan bertindak cepat di tengah dinamika yang kompleks. “Kita tidak bisa sekadar melihat kover seseorang lalu dengan tergesa menyimpulkan seperti apa ia sebenarnya,” ujarnya. “Apabila kita mendapati sesuatu yang tidak sesuai dengan logika pribadi, jangan terburu-buru menghakimi. Bertanyalah terlebih dahulu, ‘Mengapa bisa demikian?’ Barulah mengambil langkah dengan bijaksana.”

Lebih lanjut, ia mengajak peserta menghidupi semangat long live education, sebuah kredo yang bermakna mendalam: core values, innovation, adaptation, responsibility, and action. Nilai-nilai ini, menurutnya, bukan sekadar jargon, melainkan prinsip yang harus tertanam kuat dalam praktik pendampingan sehari-hari.

Core values menekankan pentingnya konselor sebaya untuk berpegang teguh pada nilai-nilai dasar moralitas, integritas, dan empati dalam setiap interaksi dengan mahasiswa baru. Innovation mengajarkan bahwa setiap permasalahan mahasiswa harus direspons dengan kreativitas dan pendekatan baru yang sesuai dengan karakter zaman. Adaptation menjadi kunci agar konselor mampu bersikap fleksibel terhadap dinamika perubahan karakter mahasiswa serta perkembangan sosial yang cepat.

Sementara itu, responsibility menggarisbawahi keharusan untuk bersikap bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam proses konseling. Terakhir, action menuntut keberanian untuk tidak berhenti dalam teori semata, melainkan menerjemahkan niat baik menjadi langkah konkret yang berdampak nyata bagi kemajuan mahasiswa yang didampingi.

Dengan menginternalisasi kelima prinsip tersebut, para konselor sebaya diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator teknis, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi dalam membangun generasi Dahlan Muda yang cemerlang, tangguh, dan berdaya saing global.

Menjadi konselor sebaya tangguh tidak semata tentang ketajaman berpikir, melainkan juga keluwesan berperilaku. “Belajarlah untuk tersenyum,” pesannya. “Jadilah pendengar yang baik, berikan apresiasi, dan biasakan memberikan pujian yang tulus. Di atas semua itu, konselor sebaya dituntut untuk berperilaku otonom, mampu mengambil sikap secara sadar dan bertanggung jawab, tanpa dikendalikan oleh tekanan luar.”

Dalam suasana penuh refleksi tersebut, peserta bootcamp tidak hanya dibekali teori, tetapi juga diajak menapaki jalan menuju kedewasaan emosional dan moral. Sejalan dengan cita-cita UAD membentuk generasi TANGGUH, adaptif, dan berprestasi, para konselor sebaya diharapkan menjadi lentera yang menerangi perjalanan mahasiswa baru, membimbing mereka melewati lika-liku awal kehidupan akademik dengan jiwa besar, kecerdasan emosi, dan keikhlasan mendalam. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Gatot-Sugiharto-S.H.-M.H.-sebagai-Pemateri-Bootcamp-Konselor-Sebaya-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-PKK-Bimawa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-03 11:06:312025-05-03 11:06:31Menyatukan Resonansi: Konselor Sebaya TANGGUH dalam Mendampingi Dahlan Muda

Bootcamp Konselor Sebaya UAD, Bentuk Mahasiswa Tangguh, Adaptif, dan Berprestasi

03/05/2025/in Terkini /by Ard

Bootcamp Konselor Sebaya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. PKK Bimawa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Bootcamp Konselor Sebaya Tingkat Program Studi pada Sabtu–Ahad, 26–27 April 2025, di Hotel Wisma Sargede, Yogyakarta. Kegiatan ini mengangkat tema “Mendampingi Mahasiswa UAD Menuju Generasi TANGGUH, Adaptif, dan Berprestasi”.

Acara dibuka resmi pada Sabtu pagi oleh pembawa acara, dilanjutkan laporan kegiatan dari Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd. selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa). Dalam sambutannya, ia menyampaikan motivasi kepada para peserta. “Kita harus bangga karena mendampingi proses adik-adik mahasiswa baru. Harapannya, mereka lebih mudah dalam kegiatan perkuliahan.” Lebih dari 90 mahasiswa dari berbagai program studi antusias mengikuti rangkaian acara yang penuh semangat ini.

Kemudian, materi pertama disampaikan oleh Dr. Gatot Suharto, S.H., M.H., yang membahas tentang pentingnya motivasi dalam peran sebagai konselor sebaya. Sesi dilanjutkan dengan pembekalan mengenai karakteristik konselor idaman oleh Mulawarman, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Seusai istirahat, salat, dan makan, berlangsung tausiah dari Dr. Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. Lalu, peserta mempelajari teknik konseling SOLER bersama Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons.

Sore hingga malam hari, peserta diajak melakukan praktik konseling dan studi kasus yang dipandu langsung oleh tim konseling, diikuti sesi bounding bersama mentor untuk mempererat hubungan antar peserta. Hari pertama memang penuh kegiatan. Semua materi yang disampaikan begitu membekas dan bermanfaat.

Memasuki hari kedua, kegiatan diawali dengan salat Subuh berjamaah, senam pagi, dan outbound yang seru untuk membangun kerja sama tim. Kegiatan berlanjut dengan sharing session inspiratif dari alumni konselor sebaya, Muh. Rayhan Maulana, S.Pd., serta pemaparan tentang public speaking oleh Novita Ciptari Ramadhani, S.Psi. Sebagai penutup, dilakukan refleksi dan evaluasi bersama untuk membangun kesadaran dan meningkatkan kesiapan para peserta dalam menjalankan tugasnya sebagai konselor sebaya di program studi masing-masing.

Melalui pelatihan ini, UAD berharap para konselor sebaya mampu menjadi pendamping andal, menghadirkan solusi, serta menjadi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa dalam menapaki perjalanan akademik dan non-akademik mereka. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bootcamp-Konselor-Sebaya-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-PKK-Bimawa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-03 10:50:552025-05-03 10:50:55Bootcamp Konselor Sebaya UAD, Bentuk Mahasiswa Tangguh, Adaptif, dan Berprestasi

Refleksi, Apresiasi, dan Komitmen Inovasi pada Pidato Milad Fakultas Farmasi UAD

03/05/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama Pidato Milad Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Farmasi UAD)

Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Pidato Milad ke-29 pada Rabu, 30 April 2025, bertempat di Auditorium Kampus 3 UAD. Acara ini menjadi momentum refleksi capaian tahunan, ajang apresiasi atas prestasi sivitas akademika, dan pernyataan komitmen untuk terus berinovasi.

Dekan Fakultas Farmasi, Dr. apt. Iis Wahyuningsih, M.Si., dalam Laporan Tahunan Dekan Tahun Akademik 2024/2025, menyoroti capaian strategis fakultas dalam bidang akademik, riset, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan kemitraan lokal dan internasional. Ia menegaskan pentingnya membangun ekosistem akademik yang berkelanjutan. “Dengan tema ‘Inovasi dan Dedikasi Tiada Henti’, Fakultas Farmasi UAD berkomitmen untuk terus menghadirkan karya, inovasi, dan pelayanan pendidikan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.

Acara ini dihadiri oleh dosen, tenaga kependidikan (tendik), mahasiswa, alumni, serta para mitra kerja sama. Salah satu bagian penting dalam rangkaian acara ini adalah penganugerahan penghargaan bagi para sivitas akademika dalam bidang akademik, publikasi, maupun dedikasi terhadap institusi.

Pemenang lomba video edukatif ‘Aku Cinta Farmasi UAD’, antara lain; juara 1 oleh tim mahasiswa (Ahmad Naufal Fauzan, Novadillah Dwihockian, Wahyu Agustina Saputri, Anggun Nuravia, Raden Intan Maharani, Emon Hasan), juara 2 oleh tim tendik (Rachmad Jati, Alvin Fajrin, Mauludin Majid), dan juara 3 oleh tim dosen dan tendik (Dr. drh. Sapto Yuliani, M.P. dan Qurrota A’yunin Hamza)

Selanjutnya, pemenang lomba opini/esai popular, antara lain; juara 1 oleh Prof. Dr. apt. Nurkhasanah, M.Si., juara 2 oleh apt. Lolita, M.Sc., Ph.D., juara 3 oleh apt. Putri Rachma Novitasari, M.Pharm.Sci., juara 4 oleh Dr. drh. Sapto Yuliani, M.P., dan juara 5 oleh apt. Syarifatul Mufidah, M.Sc., Ph.D.

Selain itu, penghargaan dosen berprestasi, yaitu; bidang pengajaran oleh apt. Citra Ariani Edityaningrum, M.Sc., bidang penelitian oleh Prof. dr. Akrom, M.Kes., bidang publikasi apt. Lalu Muhammad Irham, M.Farm., Ph.D., dan bidang pengabdian kepada masyarakat Dr. apt. Iis Wahyuningsih, M.Sc. Penghargaan tendik berprestasi tingkat fakultas jatuh kepada Rahmat Ernawanto dari staf administrasi dan Eko Andriyanto dari staf laboran.

Dengan semangat “Inovasi dan Dedikasi Tiada Henti”, Milad ke-29 ini menjadi titik tolak baru dalam memperkuat peran Fakultas Farmasi UAD sebagai insitusi unggul yang responsif terhadap tantangan global di bidang kesehatan dan pendidikan farmasi. (Putri/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-Pidato-Milad-Fakultas-Farmasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Farmasi-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-03 10:37:352025-05-03 10:37:35Refleksi, Apresiasi, dan Komitmen Inovasi pada Pidato Milad Fakultas Farmasi UAD

Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY

03/05/2025/in Prestasi /by Ard

Haniffudin, Mahasiswa FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Salsya)

Haniffudin, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara I lomba futsal dalam acara Semarak Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke-61 tingkat Provinsi DIY yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM DIY.

Hanif merupakan salah satu anggota IMM FEB yang menjabat sebagai ketua di Bidang Seni, Budaya, dan Olahraga (SBO). Tak hanya itu, ia juga aktif menjadi Anggota Wasit Futsal Asosiasi Provinsi (Aspos) DIY dan Asosiasi Kabupaten (Askab) Kebumen. Lomba yang diselenggarakan pada 25 April 2025 itu, tentunya memiliki tantangan berat dan menambah jam terbang Hanif sehingga ia bersemangat untuk mengikuti lomba lainnya. Penyerahan piala dalam acara Milad IMM DIY dilaksanakan pada 27 April 2025.

“Tantangan yang saya hadapi saat di lapangan tentunya berat, salah satunya memahami dan menguasai lapangan pertandingan,” ujarnya. Tidak hanya itu, tantangan lainnya seperti membuat taktik dan strategi yang efektif untuk mengalahkan lawan, menghadapi tekanan, serta menghadapi lawan yang kuat dan terampil, pun sangat berat untuk dihadapi.

Untungnya, hal itu dibayar dengan kemenangan sehingga semakin membentuk motivasi dan semangat yang kuat. Hanif semakin giat dalam mengembangkan kemampuan dan pengalaman di bidang olahraga, khususnya futsal, agar bisa dijadikan pembelajaran. Harapannya, ia ingin lebih banyak lagi mengharumkan nama baik kampus, khususnya IMM FEB UAD dengan mengulangi kesuksesan yang sama pada kegiatan selanjutnya. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Haniffudin-Mahasiswa-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-03 10:26:152025-05-03 10:26:15Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY

Membangun Komunikasi yang Efektif, HMPS BK & PIK-M UAD Adakan LDOK

02/05/2025/in Terkini /by Ard

LDOK HMPS BK & PIK-M Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (HMPS BK UAD)

Kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bimbingan Konseling (BK) dengan Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Sahabat Mentari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara Latihan Dasar Organisasi Kepemimpinan (LDOK) berjalan sukses. Acara yang diadakan pada 27 April 205 di Kampus IV itu memiliki pembahasan yang fundamental yakni “Bersama BK UAD: Mencetak Pemimpin Berjiwa Peduli, Peka, dan Menginspirasi”.

LDOK merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap pergantian periode untuk melaksanakan pengukuhan kepada anggota HMPS BK dan PIK-M UAD. Terdapat dua pemateri yang hadir dalam kegiatan LDOK. Ariadi Nugraha, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Bidang Humas dan Protokol Kantor Universitas UAD sekaligus dosen Program Studi BK, membahas terkait bagaimana kepemimpinan berpengaruh dalam sebuah organisasi. Sementara itu, Novia Wahyuningsihtyas, S.Pd. memaparkan materi terkait problem solving dan manajemen dalam organisasi.

Pada sesi tersebut, dijelaskan tentang cara menyelesaikan konflik pada masalah di organisasi yang mengedepankan komunikasi secara efektif, serta pentingnya komunikasi yang efektif dalam organisasi demi mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kinerja. Selain itu, dipaparkan pula strategi untuk mendorong transparansi, kejelasan, keselarasan tujuan, mengurangi kesalahpahaman, konflik, dan kesalahan.

LDOK diadakan dengan tujuan untuk memperbaiki komunikasi agar ke depannya mampu lebih baik lagi antaranggota, tidak hanya berwacana tanpa aksi yang nyata. Dengan kegiatan LDOK ini, di harapkan kedua organisasi yaitu HMPS BK dan PIK-M UAD memiliki komunikasi yang lebih efektif serta solidaritas antarorganisasi. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/LDOK-HMPS-BK-PIK-M-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-HMPS-BK-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-02 13:01:372025-05-02 13:01:37Membangun Komunikasi yang Efektif, HMPS BK & PIK-M UAD Adakan LDOK

Magister Manajemen FEB UAD Teken MoA dengan Puskopsyah DIY

02/05/2025/in Terkini /by Ard

Penandatanganan MoA MM FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Puskopsyah DIY (Dok. Humas UAD)

Program Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi menjalin kerja sama yang ditandai penandatangan memorandum of agreement (MoA) dengan Pusat Koperasi Syariah (Puskopsyah) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kerja sama tersebut dilaksanakan dalam acara Silaturahmi dan Syawalan Gerakan Baitul Maal wa Tamwil (GBMT) se-DIY pada 24 April 2025.

Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagianya atas terlaksananya kerja sama ini. “Saya sungguh sangat berbahagia karena selain acara syawalan pagi ini, kita juga melaksanakan penandatanganan MoU. Bagi kami, perguruan tinggi, kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan merupakan sebuah kehormatan. Belakangan ini, kami terus memperluas jaringan kerja sama, baik di tingkat internasional maupun dengan lembaga mitra industri, akademik, dan perbankan di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Muchlas menekankan pentingnya implementasi kerja sama ini, khususnya dalam bidang akademik, melalui penyelenggaraan program Magister Manajemen. Ia berharap keluarga besar BMT se-DIY dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan mengirimkan anggotanya untuk menempuh pendidikan magister di UAD. Ia juga menyoroti profil dosen MM FEB UAD, salah satunya Dr. Purwoko, M.M., yang memiliki latar belakang gabungan antara profesional dan akademisi.

Penandatatangan memorandum of understanding (MoU) antara UAD dan Puskopsyah DIY dilakukan oleh Prof. Muchlas selaku Rektor UAD dan Kurniawan Fahmi, M.P. selaku Ketua Puskopsyah DIY. Selanjutnya, penandatanganan MoA antara MM FEB UAD dan Puskopsyah DIY dilakukan oleh Dekan FEB UAD Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., CIQnR dan Ketua Puskopsyah DIY.

Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan BMT se-DIY melalui pendidikan tinggi yang berkualitas dan berorientasi pada praktik profesional. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penandatanganan-MoA-MM-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-Puskopsyah-DIY-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-02 12:53:482025-05-02 12:53:48Magister Manajemen FEB UAD Teken MoA dengan Puskopsyah DIY
Page 33 of 454«‹3132333435›»

TERKINI

  • HMPS PPKn UAD Gelar Webinar Nasional, Soroti Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis21/06/2025
  • Himakom UAD Adakan Pelatihan Public Speaking21/06/2025
  • RAT Koperasi ADI XIV Tahun Buku 2025: “Koperasi Tumbuh, Anggota Tangguh”21/06/2025
  • Mahasiswa KKN Alternatif Ke-97 UAD Ajak Warga Dusun Beran Belajar Pengelolaan Sampah21/06/2025
  • UAD Tandatangani MoU Internasional dengan MSU Filipina21/06/2025

PRESTASI

  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Nilai Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis Menuju Masyarakat Berkemajuan21/06/2025
  • Speak with Impact, Bangun Kepercayaan Diri Mahasiswa21/06/2025
  • Upaya Sekolah Menyiapkan Generasi Kritis Menghadapi Dunia Luar melalui Pancasila21/06/2025
  • Bukan Desainer? Tidak Masalah!21/06/2025
  • Membumikan Opini, Menyalakan Literasi21/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top