Prodi S1 Farmasi UAD Gelar FGD Internship Bersama Praktisi
Program Studi (Prodi) S1 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang internship bersama praktisi dari berbagai tempat praktik kefarmasian pada 12 Agustus 2022. Acara ini merupakan follow up dari keberhasilan prodi dalam meraih dana hibah program Peningkatan Kapasitas Kampus Merdeka (PKKM) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kegiatan diisi dengan penyampaian materi dari beberapa narasumber, yaitu Drs. apt. Bambang Priyambodo, M.Si. selaku Plan Director Odixa Pharma Laboratories, Praktisi Apoteker Puskesmas Jetis Yogyakarta apt. Yunilistianingsih, S.Farm., Praktisi Apoteker Apotek UAD apt. Teti Herlina, M.Pharm., dan Praktisi Apoteker RS PKU Muhammadiyah Gamping apt. Irma Risdiana, S.Si., M.P.H. Masing-masing memberikan materi yang beragam mulai dari peran dan tantangan farmasis di dunia industri farmasi Indonesia, early pharmacy exposure, hingga urgensi magang sebagai sarana peningkatan kapasitas mahasiswa.
Dr. apt. Iis Wahyuningsih, M.Si. selaku Dekan Fakultas Farmasi UAD mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjalin kemitraan dan kolaborasi antara institusi perguruan tinggi dengan tempat praktik kefarmasian. Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) S1 Farmasi UAD Dr. apt. Dwi Utami, M.Si., bahwa kegiatan internship atau magang kefarmasian ini dapat memberikan pengalaman tentang dunia kerja bagi mahasiswa.
“Selain itu, diharapkan juga mahasiswa bisa mendapatkan gambaran terkait perkembangan kurikulum tahun 2023 yang mengalami penyelarasan dengan kurikulum APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia). Sekarang lebih mengarah pada practice based dan outcome based,” imbuh Dwi.
Industri farmasi sendiri memiliki peranan vital dalam menghasilkan obat, tetapi bersamaan dengan itu juga ada risiko yang tinggi karena berhubungan dengan nyawa manusia. Oleh karena itu, beberapa titik kritis menjadi hal penting yang harus dikuasai seorang farmasis untuk menjamin keamanan produk obat. Internship kemudian menjadi salah satu cara untuk menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang siap kerja.
Output dan capaian yang diharapkan dari kegiatan FGD ini adalah diperolehnya model dan modul magang bagi mahasiswa S1 Farmasi UAD. Penguatan di jenjang perkuliahan dianggap penting untuk menopang kemampuan dan pengetahuan ketika terjun di dunia kerja kelak. Seorang farmasis harus mampu memproduksi, menganalisis, hingga memahami proses registrasi suatu produk obat. (tsa)