• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Pengalaman Mahasiswa BSA UAD Magang di KBRI Malaysia

15/05/2024/in MBKM, Terkini /by Ard

Gandi Muhammad, mahasiswa BSA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang magang di KBRI Malaysia (Dok. Istimewa)

Gandi Muhammad merupakan salah satu mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang telah menempuh magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia. Kegiatan magang merupakan bagian dari kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Lama waktu kegiatan magang adalah satu bulan.

Dalam wawancara yang disampaikan, Gandi menjelaskan beberapa pengalaman mengesankan selama magang di KBRI. Di antaranya dapat bertemu dan bekerja secara langsung dengan para diplomat Indonesia di KBRI Malaysia, mengetahui alur birokrasi dan tata cara berdiplomasi antalembaga lintas negara, serta menambah wawasan tentang KBRI dan dunia diplomasi. Selain itu, ia juga dapat menambah relasi baik dengan teman-teman magang dari berbagai universitas yang ada di Indonesia maupun Malaysia, juga dengan para diplomat dan staf lokal di KBRI.

Pengalaman Gandi bertemu dengan orang lokal pun sangat mengesankan dan cenderung tidak kaget dengan sikap masyarakat di sana. Sebab, rumpun Malaysia dan Indonesia yang sama, yakni Melayu. Ketika di jalan raya jarang bahkan hampir tidak ada orang yang membunyikan klakson kendaraan, sehingga lalu lintas tergolong tertib.

Tak lupa, sebagai mahasiswa magang Gandi tidak luput dari tugas-tugas yang diberikan oleh KBRI Malaysia. Ia menyampaikan, “Jadi, setiap mahasiswa yang magang di KBRI Malaysia akan ditempatkan di atase atau fungsi/departemen masing-masing. Nah, kebetulan saya ditempatkan di atase polisi dan juga diberikan beberapa tugas. Jika ditempatkan di atase konsulat, mahasiswa akan ditugasi untuk menerima keluhan atau aduan masalah dari Warga Negara Indonesia (WNI). Jika ditempatkan di atase pendidikan, mahasiswa menerima permohonan legalisasi ijazah,” tuturnya.

Beberapa tugas Gandi di atase polisi, yaitu membuat Laporan Informasi Khusus (LIK) dan Laporan Informasi Global (LIG) ke Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri), mendata kegiatan harian atase polisi, menyambut dan menerima para tamu yang hendak bertemu dengan atase polisi di KBRI, menerima permohonan pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari WNI yang ada di Malaysia, dan menerima aduan yang berkaitan dengan keamanan WNI yang ada di Malaysia. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Gandi-Muhammad-mahasiswa-BSA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-yang-magang-di-KBRI-Malaysia-Dok.-Istimewa.jpg 1956 1467 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-15 10:08:522024-07-19 14:11:14Pengalaman Mahasiswa BSA UAD Magang di KBRI Malaysia

Magot, Solusi Masalah Sampah dan Pakan Ternak di Tegalsari

06/05/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sosialisasikan manfaat magot (Dok. Istimewa)

Pada acara silaturahmi pertama 22 Januari 2024 lalu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif Ramadan Unit I.B.1 bertemu dengan beberapa tokoh penting di Jamblangan, Tegalsari, Yogyakarta, tempat berlangsungnya kegiatan KKN yang akan berjalan kurang lebih selama satu bulan. Kepala Dukuh Jomblangan Sigit Danang Herjuna, S.T. dan Nardi selaku Takmir Masjid An-Noer Tegalsari menyambut dengan baik. Dalam pertemuan itu, dibahas permasalahan di desa tersebut yaitu pengelolaan sampah yang belum maksimal. Oleh karena itu, KKN UAD hadir untuk memberikan solusi.

Mahasiswa berinisiatif menerapkan bioteknologi magot black soldier fly (BSF) yang dapat mereduksi sampah organik dalam waktu yang singkat. Budi daya magot juga dapat bernilai ekonomis. Maka, tujuan dari kegiatan ini agar kesadaran warga Tegalsari terhadap sampah lebih baik lagi. Sebenarnya, warga sudah memilah sampah dengan mengadakan bank sampah Berkah Mekar Sari, tetapi problem mereka di sampah organiknya yang belum terorganisir dengan baik.

Magot BSF adalah larva dari lalat tentara hitam yang memiliki kemampuan alami untuk mencerna dan menguraikan sampah organik. Proses ini menghasilkan pupa dan residu yang kaya akan nutrisi. Magot BSF juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan protein tinggi untuk ternak, seperti ayam dan ikan. Selain itu, residu atau yang biasa disebut kasgot yang dihasilkan dapat dijadikan pupuk organik yang baik untuk pertanian.

Proses budi daya magot BSF di Desa Tegalsari dilakukan oleh mahasiswa KKN UAD di lahan milik Nardi pada 24 Februari 2024. Mereka mencoba tiga kali pembudidayaan dari telur magot. “Semoga program budi daya magot BSF ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat agar mampu dan mau beternak, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, serta membuat masyarakat sadar bahwa dari sampah dapat bernilai ekonomis,” ucap salah satu mahasiswa KKN.

KKN UAD Unit I.B.1 juga menjalin kerja sama dengan INOFARM YK untuk mendampingi warga Tegalsari dan mengedukasi cara budidaya maggot kemudian bagaimana pengolahan sampahnya, serta bagaimana menggunakan maggot sebagai pakan sehingga menjadikan maggot BSF bernilai ekonomis.

Dari program ini masyarakat diharpkan dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan dan berguna bagi diri senidri maupun untunk lingkungan khusunya Desa Tegalsari. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sosialisasikan-manfaat-magot-Dok.-Istimewa.jpg 1125 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-06 08:41:102024-05-06 08:41:10Magot, Solusi Masalah Sampah dan Pakan Ternak di Tegalsari

Bijak Berutang dalam Islam

04/05/2024/in Feature /by Ard

Pengajian Integrasi Keilmuan dan Nilai AIK Ramadan di Kampus (RDK) 1445 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Bidang Humas dan Protokol UAD)

Islam merupakan agama yang telah mengatur seluruh permasalahan di dalam kehidupan manusia, termasuk di dalamnya adalah permasalahan utang-piutang. Islam tidak hanya membolehkan seseorang berutang kepada orang lain, melainkan juga mengatur adab-adab dan aturan-aturan dalam berutang.

Hal tersebut dibahas secara mendalam oleh Ustazah Khusnul Hidayah, S.E., S.Ag., M.Si. dalam Pengajian Integrasi Keilmuan dan Nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam rangka kegiatan Ramadan di Kampus 1445 H. Acara yang dihadiri oleh dosen dan tenaga pendidik UAD ini digelar pada Rabu, 20 Maret 2024 bertempat di Masjid Darussalam Kampus I UAD.

Dalam Islam, berutang tidak dianggap sebagai hal yang dilarang selama dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Berikut adalah panduan dan etika berutang dalam Islam.

Niat yang Jelas

Sebelum berutang, seseorang harus memiliki niat yang jelas dan jujur. Utang harus diambil untuk kebutuhan yang benar-benar penting dan tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang bersifat mewah atau tidak produktif.

Bijak Memilih Pemberi Utang

Memilih pemberi pinjaman atau lembaga keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah menjadi hal penting dalam berutang. Pastikan pemberi atau lembaga tersebut tidak memberlakukan bunga atau praktik-praktik ribawi yang bertentangan dengan hukum Islam.

Transparansi dan Kesepakatan yang Jelas

Sebelum menandatangani perjanjian utang, pastikan untuk memahami dengan jelas syarat-syaratnya. Transparansi dan kesepakatan yang jelas antara pemberi pinjaman dan peminjam sangat penting dalam menghindari konflik di kemudian hari.

Kemampuan untuk Membayar Kembali

Sebelum mengambil utang, peminjam harus memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Tidak bijaksana untuk mengambil utang melebihi kemampuan finansial, karena hal ini dapat menyebabkan beban yang berlebihan di masa depan.

Menjaga Amanah

Mengembalikan utang tepat waktu adalah bagian dari menjaga amanah dalam Islam. Keterlambatan pembayaran atau menghindari tanggung jawab dapat merusak hubungan antara pemberi pinjaman dan peminjam serta merusak reputasi pribadi. Selain itu, pastikan bahwa orang yang berutang dapat bersikap baik kepada pemberi pinjaman ketika membayar utang.

Menghindari Riba dan Praktik Haram Lainnya

Riba atau bunga adalah hal yang diharamkan dalam Islam. Oleh karena itu, peminjam harus memastikan bahwa perjanjian utang tidak mengandung unsur riba atau praktik-praktik haram lainnya. Menurut Ustazah Khusnul, pelunasan utang-piutang dengan pemberian tambahan diperbolehkan dengan alasan ungkapan rasa syukur, tetapi hal ini sebaiknya dihindari. Akan lebih baik untuk mendoakan pemberi pinjaman setelah utang selesai dibayarkan.

Berpikir Jangka Panjang

Sebelum mengambil utang, pertimbangkan dampaknya secara jangka panjang. Pastikan bahwa penggunaan dana tersebut akan memberikan manfaat yang nyata dan membantu mencapai tujuan finansial yang lebih besar. Adapun orang yang sedang berutang tetap diperbolehkan untuk bersedekah, tetapi akan lebih baik jika akad utang-piutang tersebut dituntaskan terlebih dahulu. “Akan lebih baik kalau akad utang-piutang ini kita segerakan sebelum kita berinfak ataupun bersedekah ke orang lain,” jelasnya.

Dengan mengikuti panduan dan etika berutang dalam Islam, seseorang dapat menghindari risiko-risiko yang tidak diinginkan dan menjaga keberkahan dalam keuangan mereka. Berutang dengan bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah adalah bagian penting dari menjalani kehidupan yang bertanggung jawab dan beretika. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Integrasi-Keilmuan-dan-Nilai-AIK-Ramadan-di-Kampus-RDK-1445-H-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Bidang-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 851 1351 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-04 17:35:452024-05-04 17:35:45Bijak Berutang dalam Islam

KKN UAD Gelar Senam Sehat di Wisata Baru Gama Indah Gluntung Lor

04/04/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Senam Sehat di Wisata Baru Gama Indah Gluntung Lor (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tahun ajaran 2023/2024 yang terdiri atas sembilan anggota melakukan kegiatan senam bersama ibu-ibu di Wisata Baru Gama Indah, Dusun Gluntung Lor, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Program ini dilakukan pada Minggu, 25 Februari 2024 lalu, demi meningkatkan kepedulian warga Dusun Gluntung Lor terkait kesehatan. Selain itu juga dalam rangka meningkatkan metabolisme daya tahan tubuh. Harapannya, warga menjadi lebih konsisten dalam melakukan kegiatan olahraga di tiap minggunya. Kegiatan ini pun mampu mempererat hubungan warga untuk menjaga komunikasi mereka.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize untuk memeriahkan kegiatan senam sekaligus perpisahan anggota KKN dengan warga. Mereka antusias sekaligus sedih dalam mengikuti acara ini. Kebahagiaan mereka karena adanya kegiatan yang meriah, tetapi juga sedih karena akan ditinggalkan mahasiswa KKN UAD yang sudah membersamai mereka selama kurang lebih satu bulan.    

“Kami berterima kasih atas penyambutan warga yang sangat baik kepada kami. Semoga bentuk kegiatan yang kami lakukan selama melaksanakan KKN di Dusun Gluntung Lor dapat bermanfaat bagi warga. Pemilihan penutupan acara di Wisata Baru Gama Indah bertujuan sebagai ajang promosi di media sosial TikTok yang juga kami lakukan,” kata salah satu mahasiswa KKN. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Senam-Sehat-di-Wisata-Baru-Gama-Indah-Gluntung-Lor-Dok.-Istimewa.jpg 284 495 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-04-04 08:53:102024-04-04 08:53:10KKN UAD Gelar Senam Sehat di Wisata Baru Gama Indah Gluntung Lor

Final Chapter KKN Anak Bangsa IX UAD: Cerita dari Sorobali

04/04/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Anak Bangsa IX Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.A.1 di Dusun Sorobali, Bima, NTB (Dok. Istimewa)

Mahasiswa KKN Anak Bangsa IX Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.A.1 yang beranggotakan 7 orang tiba di Dusun Sorobali, Desa Karampi, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat pada Kamis, 1 Februari 2024. Mahasiswa yang tergabung dalam Unit I.A.1 KKN Anak Bangsa IX UAD yaitu Esfan Sofyan (Ketua Unit), Anisa, Diana Hasni Marfu’ah, Kholifah Zainatun Nisa, Firzan Ahmad Chirzin Paputungan, Nur Sa’adah Daulay, dan Muhammad Izzul Muslimin.

Dusun Sorobali termasuk dalam salah satu dusun yang letaknya berada di pelosok negeri yang berdekatan dengan benua Australia. Sebagai dusun yang letaknya paling ujung dari Desa Karampi dan memiliki jarak sejauh 6,7 km yang dapat ditempuh menggunakan dua jalur baik itu jalur darat maupun laut.

Dusun ini merupakan bagian integral dari keragaman dan kekayaan budaya Indonesia. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan nelayan. Mereka hidup dalam kehidupan sehari-hari yang sederhana dan harmonis, saling membantu dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya. Pada musim-musim penghujan, masyarakat menetap sementara di ladang untuk berjaga-jaga secara bergantian dan hanya pulang sesekali saat ada keperluan dan lain hal, karena jarak dari ladang ke rumah warga cukup jauh.

Masalah Pendidikan menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan, karena adanya faktor infrastruktur, fasilitas sekolah, dan kurangnya sumber daya guru yang kurang memadai. Namun, tidak mengurangi minat belajar yang tinggi dari para siswa menjadi salah satu kelebihan dari dusun Sorobali. Hal ini, dapat menjadi bukti bahwa pendidikan di dusun Sorobali perlu adanya perhatian dari berbagai pihak, baik itu dari masyarakat sekitar dan pemerintah.

Ada banyak agenda yang dilakukan KKN Anak Bangsa UAD untuk meningkatkan semangat dan produktivitas siswa/i di SDN Inpres Sorobali dan SMPN 14 Langgudu. Salah satunya yaitu melaksanakan kegiatan Balon Harapan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik sekaligus dengan adanya metode balon harapan ini diharapkan peserta didik dapat memahami potensi dirinya dalam menentukan harapan atau cita-cita di masa depan.

Peserta didik juga sangat antusias dalam melepaskan balon harapan yang berupa di dalam balon berisi kertas yang tertulis cita-cita atau harapan peserta didik dan secara bersamaan dilepaskan di udara dengan penuh suka cita. Dan adapun kegiatan lain adalah kegiatan PHBS yang bertujuan untuk mengenalkan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun.

Tidak hanya pendidikan, sampah juga menjadi masalah yang ada di dusun ini yang harus diatasi. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan dari masyarakat dalam mengelola sampah, salah satunya dikarenakan tidak tersedianya tempat sampah di titik-titik tertentu sehingga masih banyaknya sampah yang berserakan.

Sebagai respon dari permasalahan yang ada di dusun Sorobali, Karampi, Bima, NTB. Kelompok KKN anak Bangsa UAD melaksanakan sebuah kegiatan sosialisai dan pelatihan pengolahan sampah dengan metode Biopori. Metode ini merupakan pengolahan sampah organik menjadi sebuah pupuk. Cara yang dilakukan cukup dengan memilah sampah organik kemudian potong hinga kecil-kecil dan dimasukan kedalam pipa dan ditambahkan air dan E4 untuk mempercepat proses penguraian.

Selain itu, ada pengolahan sampah anorganik dengan mengubah nya menjadi sebuah kerajinan tangan yang dapat memberikan keindahan saat digunakan. Kami, KKN anak Bangsa UAD tentunya berharap dengan adanya kegiatan atau agenda ini dapat memberikan perbaikan dan kebermanfaatan untuk dusun Sorobali, Karampi, Bima, NTB dalam menjaga lingkungan. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Anak-Bangsa-IX-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Unit-I.A.1-di-Dusun-Sorobali-Bima-NTB-Dok.-Istimewa.jpeg 922 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-04-04 08:04:322024-04-04 08:04:32Final Chapter KKN Anak Bangsa IX UAD: Cerita dari Sorobali

KKN Anak Bangsa UAD di Sorobali NTB Sosialisasikan PHBS di Sekolah

03/04/2024/in Terkini /by Ard

KKN Anak Bangsa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Sorobali NTB Sosialisasikan PHBS di Sekolah (Dok. Istimewa)

Pada Senin, 12 Februari 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Anak Bangsa IX Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan sosialisasi penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN Inpres Sorobali, Nusa Tenggara Barat. Sosialisasi berupa pemaparan materi tentang penerapan PHBS secara umum dan secara khusus di sekolah. Kemudian, dilanjutkan dengan praktik cara mencuci tangan menggunakan sabun. Kegiatan tersebut disambut dengan antusias oleh siswa kelas 4 SDN Inpres Sorobali.

Anisa selaku mahasiswa Program Studi Farmasi mengatakan bahwa, “Anak-anak di sini sudah banyak mengetahui penerapan PHBS di sekolah. Hanya saja fasilitas sekolah seperti toilet, tempat sampah, dan tempat mencuci tangan yang kurang memadai, menjadikan sulitnya mereka dalam mempraktikkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.”

Sementara itu, Zahratu yang kerap aktif menjawab pertanyaan mengenai PHBS, berani dalam mempraktikkan cara mencuci tangan menggunakan sabun di depan kelas.

Kegiatan yang mahasiswa KKN UAD lakukan berlanjut pada Jumat, 23 Februari 2024. Aktivitas yang mereka lakukan masih sama, yakni praktik penerapan PHBS. Hanya saja, kali ini sasarannya adalah siswa SDN Inpres Soropeto, yang masih merupakan bagian dari Dusun Sorobali.

Anak-anak di sekolah itu sangat antusias untuk mencoba. Kendala yang dialami masih sama, yakni kurangnya fasilitas untuk mencuci tangan. Anisa berharap, semoga dengan ilmu yang diberikan ini, dapat menjadi motivasi bagi anak-anak untuk menjalankan serta meneruskan pengetahuannya kepada teman, keluarga, kerabat, dan masyarakat setempat bahwa betapa pentingnya menerapkan PHBS baik di tempat umum maupun di sekolah. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Anak-Bangsa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-Sorobali-NTB-Sosialisasikan-PHBS-di-Sekolah-Dok.-Istimewa.jpg 1350 1700 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-04-03 08:27:342024-04-03 08:27:34KKN Anak Bangsa UAD di Sorobali NTB Sosialisasikan PHBS di Sekolah

Mahasiswa UAD Kembangkan Kreativitas Melalui Kegiatan Meronce di Thailand

01/04/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembangkan kreativitas siswa di Thailand dengan program meronce (Dok. Istimewa)

Dyah Ayu Prasetyaningrum dan Assyfa Cendana Rih Adila, dua mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi (Prodi) Sastra Inggris 2020 yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sangkhom Islam Wittaya School di Thailand, melakukan program kerja yang seru dan unik. Mereka menyelenggarakan kegiatan meronce untuk mengembangkan kreativitas murid di sekolah.

Dyah mengatakan, “Saya memang suka hal-hal yang berbau seni terutama menggambar. Selain menggambar, saya juga suka meronce. Kenapa? Sebab meronce itu indah dalam sisi personal maupun visual. Manik-manik yang dipakai untuk meronce kan sangat bermacam- macam bentuk dan warnanya, jadi secara visual itu beragam.”

Murid di sekolah juga bisa memilih manik-manik yang mereka paling disukai dari warna, bentuk, huruf, angka, dan lain-lain. Maka dari itu memperkenalkan meronce itu seakan memberi ruang untuk anak-anak Sangkhom untuk membuat sesuatu yang indah dan juga personal bagi diri mereka. Meronce bentuknya bisa beragam, misalnya cincin, kalung, gelang, phonestrap, dan lain-lain. Jadi tidak hanya sekadar lucu-lucuan tetapi juga berguna untuk anak-anak.

Sebenarnya, target yang ingin Dyah ajar di kesenian meronce adalah SMP dan SMA karena ia merasa mereka sudah tergolong remaja dan biasanya sudah tahu apa itu seni meronce. Namun, karena dirinya ditugaskan untuk mengajar anak SD, ia pun menerapkannya di tempat tersebut. Mengejutkan, ternyata anak-anak sangat antusias menyambut.

Assyfa juga mengungkapkan, “Saya memilih kegiatan meronce karena saya suka meronce dan kebetulan pernah berjualan juga dari hasil meronce. Aktivitas ini selalu menyenangkan dan yang pasti dapat mengasah kreativitas.”

Berbeda dengan Dyah yang mengajar SD, Assyfa mengajarkan kesenian itu di jenjang SMP dan SMA karena di sanalah ia ditempatkan untuk KKN. (Rini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-kembangkan-kreativitas-siswa-di-Thailand-dengan-program-meronce-Dok.-Istimewa.jpg 1318 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-04-01 08:07:512024-04-01 08:07:51Mahasiswa UAD Kembangkan Kreativitas Melalui Kegiatan Meronce di Thailand

Mahasiswa UAD Rasakan Perbedaan Suasana TK di Indonesia dan di Thailand

30/03/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) KKN di TK Sangkhom Islam Wittaya School Thailand (Dok. Istimewa)

Arini Nur Rohmah, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat 2020 dan Audia Puspita Anggraini mahasiswa UAD dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 2020, mendapatkan pengalaman unik dari pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di Sangkhom Islam Wittaya School Thailand.

Arini mengatakan pandangannya terkait kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) yang ada di Thailand dan di Indonesia. “Di sini, jenjang TK disebut dengan Anuban. Pertama kali mengajar, saya mendapatkan banyak pembelajaran baru yang belum pernah saya temui di tanah air. Anak-anak TK ini sangat mengutamakan kemandirian, jadwal pulang sekolah mereka sekitar pukul 15.30 waktu setempat, yang sangat berbeda dengan di Indonesia yang pada jenjang TK dipulangkan lebih awal atau tidak sampai sore hari.”

Hal tersebut menurutnya, sangat memberikan dampak positif baik untuk orang tua maupun anak, dari sisi aktivitas orang tua maupun kemandirian anak. Sebab, banyak orang tua yang kesehariannya bekerja sehingga tidak bisa merawat anak secara langsung.

Arini menambahkan, yang membuat dirinya terkesan dengan sistem pendidikan di Thailand adalah pada jenjang TK, anak-anak difasilitasi lengkap tidur siang, minum susu rutin setiap pagi, makan siang, hingga makan snack sebelum pulang. Konsep gizi dan kesehatan untuk anak usia sekolah sangat diperhatikan sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dengan baik, guna mempersiapkan generasi emas untuk bangsanya.

Audi juga mengungkapkan, “Guru di Thailand mempunyai peran besar dalam mengatur waktu siswanya untuk belajar, bermain, dan menyelesaikan permasalahannya sendiri agar anak-anak menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.”

“Selain itu, sekolah di sini menerapkan jam tidur siang yang saya rasa itu sangat bagus untuk anak-anak memulihkan kembali energinya setelah seharian beraktivitas di sekolah. Kebiasaan tidur siang ini, membuat mereka bertanggung jawab dengan kebugaran tubuh masing-masing. Kalau untuk kurikulum, saya rasa sama dengan di Indonesia. Mereka belajar dengan menggunakan buku, lagu, dan juga alat sensorik lainnya,” tutup Audi. (Rini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-KKN-di-TK-Sangkhom-Islam-Wittaya-School-Thailand-Dok.-Istimewa.jpg 1269 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-30 11:09:332024-03-30 11:09:33Mahasiswa UAD Rasakan Perbedaan Suasana TK di Indonesia dan di Thailand

Mahasiswa UAD Adakan Kegiatan Keagamaan di Padukuhan Sapuangin

28/03/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan kegiatan keagamaan di Padukuhan Sapuangin (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit XI.C.2, dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) Dr. Dedi Pramono, M.Hum. telah melaksanakan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. 1445 H pada tanggal 8 hingga 10 Februari 2024 lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja utama dari KKN Unit XI.C.2 yang diselenggarakan di Padukuhan Sapuangin, Kelurahan Trimurti, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Serangkaian acara dibuka dengan adanya kajian islami yang dilakukan di Masjid An-Nur Mangiran pada Kamis, 8 Februari 2024. Kajian diikuti oleh seluruh warga Padukuhan Sapuangin. Kuwat Santoso dihadirkan sebagai pengisi ceramah malam peringatan Isra Mikraj dengan tema “Perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad”.

Selain kajian islami, kegiatan dilanjutkan dengan beberapa lomba pada Jumat, 9 Februari. Lomba tersebut meliputi lomba mewarnai, hafalan surah pendek, tartil Al-Qur’an, dan lomba cerdas cermat. Lomba-lomba itu ditujukan untuk anak-anak dengan rentang usia yang sesuai kriteria. Lomba mewarnai diikuti oleh anak-anak dengan kriteria usia 5–7 tahun, lomba hafalan surah diikuti oleh anak-anak dengan kriteria usia 7–9 tahun, lomba cerdas cermat diikuti oleh anak-anak dengan kriteria usia 9–12 tahun secara berkelompok, dan lomba tartil diikuti oleh anak-anak dengan kriteria usia 9 tahun ke atas.

Pengumuman juara yang dilakukan pada 10 Februari menjadi saat-saat yang paling dinantikan setelah lomba selesai. Mereka menyambut dengan penuh antusias, baik dari anak-anak yang telah mengikuti perlombaan, hingga warga Padukuhan Sapuangin yang ikut hadir dan menyaksikan di TPA.

Harapannya dengan adanya kegiatan tersebut menjadi pengingat untuk masyarakat terkait peristiwa penting dalam agama Islam yakni perjalanan spiritual Nabi Muhammad saw. ke langit ketujuh yang menjadi sejarah. Selain itu, kegiatan lomba digelar dengan tujuan untuk menyalurkan bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh anak-anak. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-adakan-kegiatan-keagamaan-di-Padukuhan-Sapuangin-Dok.-Istimewa.jpg 1003 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-28 11:18:202024-03-28 11:18:20Mahasiswa UAD Adakan Kegiatan Keagamaan di Padukuhan Sapuangin

KKN UAD dan Karang Taruna Srandu Lakukan Revitalisasi Puncak Ngingas

28/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Karang Taruna Srandu Lakukan Revitalisasi Puncak Ngingas (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit XVI.A.2 bekerja sama dengan karang taruna Dusun Srandu, Banjarharjo, Kalibawang, melaksanakan kegiatan revitalisasi Puncak Ngingas Gunung Tugel. “Puncak Ngingas dulunya pernah akan dibuka tetapi belum menerima wisatawan dan sekarang sudah tidak terurus. Saat ini, Puncak Ngingas hanya dipakai untuk kegiatan off road yang setiap tahun pasti diadakan,” ujar Nur, selaku ketua karang taruna di Dusun Srandu.

“Keindahan alam dari wisata Puncak Ngingas jika dikelola dengan baik sebetulnya berpotensi sekali terutama bagi remaja yang senang liburan sembari melihat keindahan alam,” timpal Awan, salah satu anggota karang taruna.

Sebanyak sembilan mahasiswa dari berbagai program studi (prodi) UAD akhirnya membentuk tim yang diketuai oleh Catur Hermawan dari Prodi Kesehatan. “Untuk merevitalisasi Puncak Ngingas, kami membuat beberapa proyek di antaranya papan nama, papan petunjuk arah, membuat spot foto, serta membersihkan lokasi wisata yang nantinya bisa memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung ke Puncak Ngingas ini,” ujarnya.

Kegiatan tersebut berlangsung selama beberapa hari yang diawali dengan membersihkan medan menuju puncak beserta pemasangan papan petunjuk arah, membuat dan memasang papan nama Puncak Ngingas di depan pintu masuk wisata, serta membuat dan memasang spot foto.

Meskipun program yang dilakukan hanya revitalisasi, pada kenyataannya tidak semudah yang direncanakan. Banyak sekali tantangan yang dialami seperti tingginya rumput ilalang, banyaknya serangga beracun seperti kalajengking dan kaki seribu, serta masih banyak tantangan lainnya. Namun, semua itu tidak mematahkan semangat untuk menyelesaikan program tersebut karena di balik banyaknya tantangan, semua lelah seakan terbayarkan dengan indahnya pemandangan yang disuguhi serta pemandangan Kota Jogja yang terlihat dari atas Puncak Ngingas.

“Capek sih, tapi seru juga bisa melihat Kota Jogja dari sini,” ujar Fajar Gibrani, anggota KKN Unit XVI.A.2.

Setelah program revitalisasi terselesaikan, Puncak Ngingas semakin terlihat indah dan asri. “Sumpah, saya sampai heran ternyata kalau dibersihkan menjadi keren juga ya ternyata, padahal sebelumnya seakan biasa saja. Sekarang jadi lebih terlihat secara keseluruhan pemandangannya,” kata Awan.

Harapan terbesar dari seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan program revitalisasi ini dapat memberikan dampak positif khususnya bagi warga Dusun Srandu. Selain itu, upaya ini semoga dapat mendorong pihak terkait untuk terus membenahi dan melanjutkan birokrasi wisata Puncak Ngingas agar ke depannya menjadi objek wisata yang memiliki daya tarik tinggi. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-Karang-Taruna-Srandu-Lakukan-Revitalisasi-Puncak-Ngingas-Dok.-Istimewa.jpg 752 1238 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-28 11:04:312024-03-28 11:04:31KKN UAD dan Karang Taruna Srandu Lakukan Revitalisasi Puncak Ngingas
Page 31 of 85«‹2930313233›»

TERKINI

  • PBII Walkie Talkie, Ruang Bicara Anak Muda tentang Pancasila17/06/2025
  • UAD Gelar Pelatihan Publikasi Ilmiah Seri Kedua17/06/2025
  • Rakornas AIK: UAD Torehkan Prestasi Gemilang17/06/2025
  • IMM BPP UAD Gelar Seminar Nasional SDGs16/06/2025
  • “Sehari Menjadi Dahlan Muda” Merancang Masa Depan Generasi Emas di UAD16/06/2025

PRESTASI

  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UKM Karate UAD Raih 12 Medali dalam Kejuaraan Internasional11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Nasional Cover Lagu Islami11/06/2025

FEATURE

  • Membangun Identitas Kader IMM di Tengah Tantangan Zaman17/06/2025
  • Peran Mahasiswa dalam Melahirkan Hukum yang Adil16/06/2025
  • Kolaborasi Digital, Kunci Mewujudkan SDGs di Era Gen Z16/06/2025
  • Langkah Kecil Gen Z untuk Dunia yang Berkelanjutan16/06/2025
  • Kunci Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 204516/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top