KKN Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Thailand Gelar Lomba Mewarnai Batik (Foto. KKN UAD)

Dalam rangkaian pra-Indonesia Day, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Thailand, menggelar kegiatan unik untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada siswa sekolah pada Selasa, 18 Februari 2025. Salah satu inisiatif kreatif yang mereka lakukan adalah lomba mewarnai batik bagi siswa Sekolah Dasar Sangkhom Islam Wittaya School, Thailand.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok Unit I.A.3 ini berlangsung di perpustakaan sekolah dan diikuti oleh sekitar 40 siswa dari kelas 1 hingga 6 SD. Setiap kelas mengirimkan dua perwakilan untuk berpartisipasi dalam lomba yang bertujuan memperkenalkan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Sejak awal kegiatan, para peserta tampak sangat antusias dan bersemangat dalam mewarnai motif batik yang telah disiapkan oleh panitia. Mereka dengan penuh kreativitas memadukan warna-warna cerah untuk menghiasi pola batik, sambil belajar mengenai makna dan filosofi dari setiap motif yang mereka warnai.

Menurut Jefri Andriansah selaku ketua unit, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi siswa-siswa Thailand agar lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia.

“Kami ingin anak-anak di sini mengenal batik sebagai bagian dari budaya Indonesia. Dengan mewarnai batik, mereka bisa lebih memahami keindahan dan filosofi yang terkandung dalam setiap motifnya,” ujar salah satu mahasiswa UAD yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Para guru dari Sangkhom Islam Wittaya School juga menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi upaya mahasiswa UAD dalam memperkenalkan budaya Indonesia di Thailand. Mereka berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlangsung dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Lomba mewarnai batik ini menjadi salah satu langkah konkret mahasiswa UAD dalam membangun jembatan budaya antara Indonesia dan Thailand. Dengan semangat kebersamaan dan pertukaran budaya, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan persahabatan antara kedua negara, sekaligus memperkenalkan batik sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan di tingkat internasional. (doc)

uad.ac.id

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ciptakan Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas di Kepiton (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit IV.D.3 mengajak masyarakat Padukuhan Kepiton, Kalibawang, Kulon Progo, untuk menciptakan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong di sekitar tempat tinggal pada Minggu, 16 Februari 2025 di Aula Padukuhan Kepiton. KRPL merupakan sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di lingkungan sekitar.

Program ini diawali dengan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat Padukuhan Kepiton. Selanjutnya, mahasiswa juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan limbah kotoran hewan ternak di lingkungan setempat untuk dijadikan sebagai kompos organik dan limbah anorganik berupa galon bekas untuk dijadikan sebagai media tanam bibit sayuran.

Selama pelaksanaan program, mahasiswa KKN bekerja sama dengan masyarakat untuk mengembangkan kelompok wanita tani di Padukuhan Kepiton. Selain melaksanakan sosialisasi, mahasiswa KKN juga sudah mempersiapkan bibit sayuran terong dan cabai yang akan diberikan kepada masyarakat. Pemberian bibit sayuran ini menjadi wujud nyata kepedulian serta dukungan yang diberikan kepada masyarakat dalam menciptakan KRPL di sekitar tempat tinggal.

Program KRPL tersebut disambut baik oleh masyarakat karena dirasa program ini sangat bermanfaat untuk membantu pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari dengan memanfaatkan hasil panen sendiri di sekitar tempat tinggal. Kepala Dukuh Kepiton, Priyo Trihantoro, juga menyampaikan bahwa program ini sangat membantu masyarakat dan berterima kasih atas inisiatif dari mahasiswa KKN UAD untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar tempat tinggal masyarakat di padukuhan itu.

Dengan terlaksanakannya program KRPL ini, diharapkan dapat mendorong masyarakat Padukuhan Kepiton untuk terus mengembangkan kawasan rumah serta melestarikan lingkungan melalui kegiatan KRPL. (doc)

uad.ac.id

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ramaikan Pawai 1000 Obor Bersama Masyarakat Desa Banyumulek, Lombok (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama masyarakat Banyumulek meramaikan jalanan desa untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan dengan kegiatan pawai 1000 obor pada 26 Februari 2025, di sepanjang Desa Banyumulek, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pawai ini diikuti oleh seluruh warga Desa Banyumulek sebagai bentuk memeriahkan datangnya bulan suci Ramadan.

Kegiatan berlangsung dari pukul 20.30 hingga 22.00 WITA. Warga sangat antusias mengikuti kegiatan besar ini, karena terakhir kali diadakan tiga tahun lalu. Pawai diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa KKN, warga desa, komunitas dan organisasi masyarakat, yayasan pondok pesantren, serta Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Rute pawai meliputi keliling Desa Banyumulek dengan obor-obor yang menerangi jalan.

Ketua KKN UAD, Nur Arya Alamsyah, mengatakan, “Dalam upaya menyongsong Ramadan, kami menghadiri dan meramaikan kegiatan masyarakat Banyumulek. Hal ini sebagai bentuk refleksi dan salam perpisahan untuk masyarakat Banyumulek karena kegiatan ini bertepatan dengan hari penarikan KKN di Lombok.”

Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi momen penyambutan Ramadan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi terakhir antara mahasiswa KKN UAD dengan warga Desa Banyumulek sebelum masa KKN mereka berakhir. Suasana khidmat dan semarak tercipta sepanjang jalannya pawai, menandai persiapan masyarakat serta menyambut bulan suci dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan. (doc)

uad.ac.id

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Pelatihan Pembuatan Talam Durian di Dusun Padaan Kulon (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit IX.D.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pembuatan talam durian di Dusun Padaan Kulon, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, sebagai upaya untuk memanfaatkan durian yang tidak memenuhi standar pasar. Produk olahan ini bertujuan untuk mengurangi production waste (produksi limbah) dan meningkatkan nilai ekonomi dari durian yang kualitasnya kurang baik atau tidak laku di pasar.

Durian merupakan salah satu komoditas utama yang banyak dibudidayakan oleh warga di Dusun Padaan Kulon. Namun, tidak semua durian yang dihasilkan memiliki kualitas yang dapat diterima oleh pasar, baik dari ukuran buah yang kecil, kulit yang rusak, maupun rasa yang kurang manis. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN UAD mengembangkan inovasi pembuatan talam durian, yang merupakan olahan menggunakan durian yang kualitasnya kurang bagus atau tidak terjual di pasar.

“Banyak durian yang tidak terjual karena memiliki kualitas yang kurang baik, meskipun rasanya tetap enak. Oleh karena itu, kami menggagas pembuatan talam durian sebagai solusi untuk mengolah durian yang tidak laku menjadi produk bernilai jual,” ujar Iqbal, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam proyek ini.

Talam durian yang dihasilkan tidak hanya menawarkan cita rasa yang lezat, tetapi juga memiliki nilai tambah karena menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat serta sebagian besar berasal dari pertanian lokal. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN UAD turut melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengolahan talam durian.

Yuliana, salah satu warga yang memiliki lahan durian di Dusun Padaan Kulon, menyampaikan, “Sebelumnya, durian yang tidak laku kami biarkan begitu saja. Kini, dengan adanya pembuatan talam durian, kami bisa mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual. Ini sangat membantu kami, terutama dalam menghadapi musim panen yang melimpah.”

Inovasi tersebut diharapkan menjadi solusi bagi warga di daerah lain yang mengalami masalah serupa, serta dapat meningkatkan daya saing produk olahan lokal. Program ini juga mencerminkan peran aktif mahasiswa UAD dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan hasil pertanian secara lebih optimal. (doc)

uad.ac.id