• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

‘Soft Skill’ Bekal Mahasiswa Miliki Kesiapan di Dunia Kerja

02/06/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Talkshow Soft Skill Series dengan tema bahasan “Sosialisasi Soft Skill Tahap I untuk Mahasiswa UAD”.

Dipandu oleh Hermanto, S.Pd., M.Hum. selaku moderator, talkshow yang digelar secara blended di Amphitarium Kampus Utama UAD ini juga tayang secara langsung di kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan, pada 21 Mei 2022.

Hadir sebagai pemateri, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, bersama Caraka Puta Bhakti, M.Pd. selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Bimawa UAD. Mereka membahas secara mendalam tentang betapa pentingnya mahasiswa UAD mengikuti program soft skill.

“UAD memiliki komitmen sesuai dengan tanggung jawab kita, yakni turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Komitmen ini kemudian kita implementasikan dengan berbagai program pembinaan dan pendampingan yang dilakukan UAD untuk mahasiswa, salah satunya program soft skill,” ucap Gatot.

Gatot mengungkapkan, UAD telah memiliki pola pengembangan dan pembinaan terhadap mahasiswa melalui beberapa tahapan program. Di antaranya, Program Pengenalan Kampus (P2K), soft skill, eksplorasi kegiatan kemahasiswaan, pelaksanaan job interview, serta pelatihan kerja dengan berbagai mitra UAD.

Dalam dunia profesi, nilai-nilai yang menjadi materi program soft skill mudah ditemukan, salah satunya materi tentang adaptif. “Contoh kasus, mahasiswa bergelar sarjana tertentu tidak selalu bekerja sesuai dengan bidang keilmuan ia tekuni semasa kuliah. Di sinilah pentingnya memiliki sikap adaptif, artinya, mahasiswa harus pandai menyesuaikan diri dan cepat belajar segala sesuatu yang diperlukan,” jelas Caraka.

Menurut keduanya, tujuan program soft skill dihadirkan guna membentuk para mahasiswa UAD agar memiliki kesiapan dan bekal yang baik saat memasuki dunia kerja. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Gatot-Sugiharto-S.H.-M.H.-Wakil-Rektor-Bidang-Kemahasiswaan-dan-Alumni-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-02 08:04:042022-06-02 08:04:04‘Soft Skill’ Bekal Mahasiswa Miliki Kesiapan di Dunia Kerja

OTT Literasi: Berikan Pencerahan tentang Restorative Justice

31/05/2022/in Terkini /by Ard

Program OTT atau Obrolan Tipis-Tipis mengundang Kurnia Dewi Anggraini, S.H., M.H. dengan materi restorative justice (Foto: Raihan)

Program OTT atau Obrolan Tipis-Tipis mengundang Kurnia Dewi Anggraini, S.H., M.H. yang dikenal sebagai dosen Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pada kesempatan itu, ia membahas tentang restorative justice.

Menurutnya, restorative justice dikenal sebagai metode penyelesaian pidana tetapi di luar jalur persidangan. Konsep ini akan mempertemukan antara pelaku dan korban kemudian dilakukan secara musyawarah untuk menyelesaikan perkara pidana.

“Konsep tersebut tidak berlaku dalam penjara, tetapi akan dikembalikan kepada korban yang bersangkutan. Saat melakukan musyawarah, korban akan memiliki beberapa pilihan untuk membuat jera kepada pelaku,” jelasnya.

Sementara itu, dalam melakukan musyawarah harus memiliki beberapa pihak yang bersangkutan di antaranya saksi, pihak keluarga, dan tokoh masyarakat. Bahkan, sebelum melaksanakan proses restorative justice diharuskan memiliki laporan penyidik dari pihak berwajib.

“Dalam konsep ini tidak berlaku pada semua tindak pidana, tetapi hanya berlaku pada tindak pidana ringan. Jalur musyawarah tersebut berguna untuk meringankan keadaan penjara yang saat ini sedang kelebihan muatan.”

Lebih lanjut ia menuturkan, dalam restorative justice aparat penegak hukum akan memberikan solusi kepada kedua belah pihak. Jika bentuk penawaran yang telah diberikan kepada pihak korban atau pelaku tidak menghasilkan persetujuan maka tindak pidana akan berlanjut pada proses persidangan. Dalam kasus ini, restorative justice harus memiliki kejujuran dari pihak korban ataupun pelaku.

“Kasus tindak pidana ringan dengan metode penyelesaian secara musyawarah, semua permasalahan akan dikembalikan kepada korban. Ini berguna untuk mempercepat penyelesaian kasus dengan memilih antara melanjutkan menuju persidangan atau mengikhlaskan korban walaupun telah mengakui kesalahannya,” kata Kurnia Dewi Anggraini.

Adapun beberapa syarat dalam penyelesaian kasus tindak pidana ringan yang telah ditawarkan dalam metode restorative justice adalah pelaku dewasa akan mendapat ancaman di bawah 7 tahun, tetapi secara diversi pelaku di bawah umur akan mendapat ancaman 5 tahun.

“Di Indonesia posisi penyidik dalam restorative justice sebagai mediator, berbeda dengan di Belanda yang menggunakan posisi mediator berada di pihak ketiga. Konsep tersebut telah diterapkan oleh Indonesia sehingga merupakan suatu kemajuan untuk sarana penyelesaian tanpa jalur persidangan,” tegasnya.

Ia menambahkan, keuntungan dalam melakukan restorative justice yakni pemenuhan hak atas korban. Ini berguna untuk mempertahankan HAM dalam suatu kehidupan serta memilih dan memutuskan dalam mencapai kesepakatan. Kemudian keuntungan lainnya yakni pelaku tidak akan dimasukkan dalam penjara. Dalam beberapa kasus tindak pidana ringan, pelaku akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai titik pengampunan dari korban.

“Diversi berguna untuk pelaku anak sedangkan restorative justice untuk pelaku dewasa. Dalam pengertian secara rasional, diversi dan restorative justice merupakan salah satu cara penyelesaian yang dilakukan secara musyawarah. Dalam kaitannya, disebut pula bentuk pengembangan dari diversi yang digunakan untuk pelaku dewasa,” tutup Kurnia Dewi Anggraini. (rai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Program-OTT-atau-Obrolan-Tipis-Tipis-mengundang-Kurnia-Dewi-Anggraini-S.H.-M.H.-dengan-materi-restorative-justice-Foto-Raihan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-31 14:59:022022-05-31 14:59:02OTT Literasi: Berikan Pencerahan tentang Restorative Justice

DPD dalam Pusaran Persoalan Bangsa

31/05/2022/in Terkini /by Ard

Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Obrolan Tipis-Tipis (OTT) dengan narasumber Drs. H.M. Afnan Hadikusumo (Foto: Farida)

Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Obrolan Tipis-Tipis (OTT) dengan tajuk “DPD dalam Pusaran Persoalan Bangsa”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 26 Mei 2022, melalui kanal YouTube lablawuad. Hadir sebagai narasumber adalah Drs. H.M. Afnan Hadikusumo yang merupakan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.

Di awal Afnan memaparkan mengenai persoalan perpanjangan periode presiden atau tiga periode. Ia mengatakan bahwa yang sebenarnya tidak ada perpanjangan masa jabatan presiden yang ada hanyalah penundaan pemilu, sehingga secara otomatis masa jabatannya tertunda. Wacana persoalan perpanjangan masa periode presiden, berujung pada persoalan regulasi, yang tidak tertera pada Undang-Undang Dasar dan turunannya. DPD sebagai representasi perwakilan masyarakat daerah perlu meluruskan keinginan perpanjangan masa jabatan presiden, bahwa wacana tersebut tidak sesuai dengan regulasi yang ada, sehingga untuk menjadi sebuah kegiatan perlu dibuatkan payung hukumnya terlebih dahulu.

“Kita ini kan sedang krisis keteladanan, nah yang kita pikirkan di DPD itu bagaimana memberikan teladan kepada masyarakat, sikap-sikap kenegarawanan itu seperti apa. Berpolitik boleh, tetapi masih harus tetap berpegang pada aturan-aturan yang berlaku,” papar Afnan.

Ia juga berbicara mengenai persoalan bangsa di bidang eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) di tingkat daerah, bahwa SDA di Indonesia yang kita miliki dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh dapat mengentaskan kemiskinan. Persoalan yang dihadapi yaitu pada jual mentah seperti batu bara. Manajemen pengelolaan dan regulasi SDA di Indonesia juga masih tergolong kurang baik. Saat ini semua bahan pangan yang bersumber dari kekayaan alam di Indonesia banyak impor, seperti gula.

Lebih lanjut, ia berbicara mengenai persoalan kebangsaan terkait pemilu yang akan dilaksanakan serentak pada tahun 2024, tetapi banyak masa jabatan di daerah yang mati sebelum habis masa jabatan. Pada dasarnya penyelenggaraan pemerintah tidak boleh ada kekosongan, tetapi karena sudah habis masa jabatan harus diisi oleh pejabat yang ditunjuk. Seorang pejabat harus bersifat netral, tidak boleh menganulir kebijakan pemerintah yang lama.

Di akhir OTT, Afnan menyampaikan, “Dalam pemilihan komisioner, DPD hanya terlibat dalam pemilihan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam pembuatan undang-undang DPD ikut berpartisipasi di dalamnya, tetapi terkadang ditolak oleh DPR.” (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sedang-mengadakan-acara-Obrolan-Tipis-Tipis-OTT-dengan-menghadirkan-narasumber-adalah-Drs.-H.M.-Afnan-Hadikusumo.-foto-farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-31 14:42:512022-05-31 14:42:51DPD dalam Pusaran Persoalan Bangsa

KKN UAD Adakan Program ‘Ecobricks’ untuk Memanfaatkan Sampah Plastik

31/05/2022/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Program ‘Ecobricks’ untuk Memanfaatkan Sampah Plastik di Tegaltandan, Bantul, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Periode 81 Unit I.D.3 menyelenggarakan program Ecobricks bersama anak-anak RT 17 Tegaltandan, Banguntapan, Bantul, di Balai RT 17 Tegaltandan pada Jumat, 27 Mei 2022. Sebanyak 23 anak mengikuti kegiatan tersebut dengan memanfaatkan sampah plastik yang telah dikumpulkan.

Ketua Penyelenggara program Ecobricks, Fatimah Nur Rahma, mengungkapkan tujuan program tersebut untuk mengurangi dan mendaur ulang sampah plastik. Ia juga menyebutkan penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebagai latar belakang diadakannya program tersebut.

“Kita tahu kan bahwa TPST Piyungan itu sudah penuh dan ditutup. Kadang, juga ada hewan-hewan di sekitar sampah seperti sapi dan kerbau yang nantinya akan dikonsumsi oleh manusia dan itu berbahaya. Karena itu, kami ingin mengedukasi anak-anak ini untuk mendaur ulang sampah dan tidak menambah jumlah sampah yang akan mencemari lingkungan,” kata Fatimah.

Ia juga menjelaskan bahwa produk dari program Ecobricks dapat dijadikan sebagai bahan baku penyusun beberapa furnitur rumah tangga seperti kursi, meja, dinding, dan dekorasi rumah maupun taman. “Karena sifatnya yang solid dan tidak mudah terurai, ecobricks ini dapat digunakan untuk membuat kursi, meja, dinding, dekorasi rumah, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Sebelumnya, dilansir dari Republika, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup warga sejak setelah Lebaran. Imbas penutupan tersebut mengakibatkan penumpukan sampah di tingkat rumah tangga maupun TPS-TPS lain. Sementara itu, Kabupaten Bantul menghasilkan 170 hingga 180 ton sampah per hari. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho, meminta masyarakat untuk mengoptimalkan TPS-TPS dan mengurangi jumlah sampah.

“Jadi, harus dilakukan upaya pemilahan, pengurangan, dan optimalkan yang sudah ada. Kami sudah matur ke Bupati agar ada arahan-arahan untuk menyikapi,” kata Ari dilansir dari Republika pada 10 Mei 2022. (mtai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Adakan-Program-‘Ecobricks-untuk-Memanfaatkan-Sampah-Plastik-Foto-Istimewa.jpg 1088 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-31 14:22:402022-05-31 14:22:40KKN UAD Adakan Program ‘Ecobricks’ untuk Memanfaatkan Sampah Plastik

Mahasiswa Sastra Inggris UAD Raih Juara II Speech Competition di Malaysia

30/05/2022/in Prestasi /by Ard

Shohihuzzihni, Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Pemenang Kompetisi Public Speaking di UiTM Malaysia(Foto: Istimewa)

Lagi, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini adalah Shohihuzzihni, mahasiswa angkatan 2020 yang sukses menjadi juara II dalam speech competition di Malaysia. Acara ini merupakan rangkaian ajang lomba Apples Week 2022 yang diselenggarakan oleh komunitas Loudspeakers dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia pada 11‒17 April 2022.

Zihni, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa kemenangan ini bukanlah sebuah tolok ukur kesuksesan bagi dirinya, karena kompetisi yang sesungguhnya adalah kehidupan. Meski begitu, ini adalah ajang improvisasi diri untuk melihat bahwa kita punya potensi yang selanjutnya bisa menjadi celah motivasi atau petunjuk agar bisa lebih mengembangkannya.

“Saya ingat sekali saat ikut Mahasiswa Berprestasi (Mawapres), saya masih sangat minim untuk sertifikat penghargaan. Hal tersebut memacu saya untuk menorehkan prestasi sebanyak-banyaknya yang akan berguna untuk masa depan kelak,” ungkap Zihni saat wawancara via WhatsApp (27-05-2022).

Apples Week 2022 memiliki beberapa cabang kompetisi yang dilombakan seperti spelling, reading news, scriptwriting, speech, dan short story. Zihni lebih memilih speech dibanding yang lain karena bidang tersebut menurutnya paling menarik dan cocok untuknya. Lebih jelasnya, ia menjelaskan bahwa dalam speech, ia bisa mengutarakan pemikirannya secara liberal, tanpa terikat pada aturan tokoh, plot, setting, dan lain-lain seperti dalam short story atau scriptwriting.

Sebagai bentuk persiapan, Zihni rajin melakukan senam lidah untuk melancarkan dan memperjelas artikulasi setiap kata dalam bahasa Inggris. Teknis perlombaan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Google Meet. Mekanismenya adalah terdapat tiga tahap penyisihan (15 besar, 6 besar, dan 3 besar), dan di setiap babak, level kesulitannya akan meningkat. Peserta diberikan topik tertentu oleh panitia, lalu dalam rentang waktu yang sudah ditentukan, mereka harus melakukan speech secara impromptu. Pada babak pertama, Zihni mendapat topik “Love”, babak kedua “Myth”, dan babak terakhir “One for all and all for one”. Meski harus berhadapan dengan kompetitor hebat dari kampus luar negeri lain dan mengatasi rasa nervous, ia sukses menduduki tempat kedua.

Dengan kemenangannya ini, Zihni berharap dirinya bisa terus termotivasi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan serupa dalam rangka menguji kemampuan yang dimiliki dan agar bermanfaat untuk kariernya kelak. “Saya juga berharap semoga kampus bisa terus memberikan fasilitas berupa informasi dan dukungan kepada setiap mahasiswa yang ingin berkompetisi. Karena kampus yang baik tercermin dari mahasiswa dan alumninya yang berkualitas serta kompetitif di ruang publik,” pungkas Zihni. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Shohihuzzihni-Mahasiswa-Sastra-Inggris-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Pemenang-Kompetisi-Public-Speaking-di-UiTM-Foto-Istimewa.jpg 701 745 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 15:20:442022-05-30 15:20:44Mahasiswa Sastra Inggris UAD Raih Juara II Speech Competition di Malaysia

Menguatkan Psikoreligi dengan Berzikir

30/05/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Agus Sukaca, M.Kes. memaparkan materi pada diskusi panel gangguan jiwa dan penguatan psikoreligi blok 3.5 psikiatri di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laras)

Dalam khazanah kajian keislaman, masalah gangguan jiwa telah dilakukan kajian yang mendalam, termasuk yang dilakukan oleh Ibnu Sina yakni salah satu tokoh muslim kedokteran modern. Ia melakukan kajian tentang kejiwaan yang juga merupakan bagian dari cara pendekatan kepada pasiennya.

“Dalam bahasa Arab khauf yang artinya sedih, ketakutan, atau khawatir, hal ini yang sering menjadi akar permasalahan dari berbagai gangguan jiwa,” tutur dr. Agus Sukaca, M.Kes. saat berkesempatan menjadi pemateri dalam Diskusi Panel Gangguan Jiwa dan Penguatan Psikoreligi Blok 3.5 Psikiatri, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (24-05-2022).

Tidak sedikit dalam kitab suci Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kondisi seseorang yang tidak akan mengalami khauf. Salah satunya sur

ah Al-Baqarah ayat 112 yang artinya, “Barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah , sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhan-Nya dan tidak ada khauf di atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”

Adapun orang-orang yang tanpa khauf dan sedih adalah yang mengikuti petunjuk Allah Swt., beriman kepada Allah dan hari akhir, beramal saleh, berserah diri kepada Allah, berbuat kebaikan, menafkahkan hartanya di jalan Allah, mati di jalan Allah, selalu melakukan perbaikan, menjadi wali Allah, serta menegakkan tauhid dan beristikamah.

“Orang yang beriman dan beramal saleh akan diberikan kehidupan yang baik, di antaranya adalah minim gangguan jiwa atau bisa mengatasi hal tersebut dengan baik,” lanjut Agus. “Iman dan amal saleh memberikan perasaan aman yang membuat hati tenang, endorfin atau hormon kebahagiaan menjadi melimpah ruah sehingga didapat kehidupan yang baik.”

Di samping itu, ada upaya-upaya untuk meningkatkan psikoreligi, antara lain membaca Al-Qur’an sebagai penyembuh dan rahmat. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan membaca Al-Qur’an salah satunya ketenangan. Seorang peneliti Dr. Ahmad Al-Qadhi di klinik besar Florida, Amerika Serikat, membuktikan, mereka (nonmuslim) yang diperdengarkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an terjadi relaksasi mereka menjadi lebih nyaman hingga 65%. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Agus-Sukaca-M.Kes-pada-kesempatannya-menjadi-pemateri-di-diskusi-panel-gangguan-jiwa-dan-penguatan-psikoreligi-blok-3.5-psikiatri.jpg 720 1520 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 14:57:132022-05-30 14:57:13Menguatkan Psikoreligi dengan Berzikir

Ember Tumpuk, Solusi Upaya Pengelolaan Sampah Dapur Organik

30/05/2022/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sosialisasikan cara pengelolaan limbah dapur rumah tangga dengan metode ember tumpuk (Foto: Istimewa)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyosialisasikan cara pengelolaan limbah dapur rumah tangga dengan metode ember tumpuk. Kegiatan yang diikuti oleh lima belas ibu-ibu PKK di RW 09 Kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, itu dilaksanakan di Balai Warga RW 09 dan dipandu oleh Sri Utami selaku pemateri.

Pelatihan diawali dengan menjelaskan tentang manfaat pembuatan pengelolaan ember tumpuk, cara kerja ember tumpuk, serta melakukan interaksi tanya jawab perihal ember tumpuk. Dikatakan oleh Sri Utami, ember tumpuk merupakan suatu alat untuk memproses limbah rumah tangga yang dibuat dengan menyatukan dua buat ember yang disusun bertingkat.

“Ember tumpuk ini menggunakan bantuan dari larva Hi pada skala rumah tangga. Larva Hi dikenal juga sebagai lalat hitam, yang dapat membantu proses pengomposan dan mempercepat proses pembusukan atau penguraian sampah,” ujarnya.

Metode ember tumpuk dibuat dengan menggunakan alat sederhana dan mudah diperoleh, sehingga teknologi ini sangat mudah diaplikasikan di rumah. Selain itu, ember tumpuk mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk cair yang ramah terhadap lingkungan.

Dengan adanya ember tumpuk di setiap rumah tentu secara tidak langsung dapat membantu memperbaiki lingkungan dan mengurangi sampah. Setiap orang dapat membuat pupuk cair organik yang murah dan mendukung lahan pertanian, terutama pupuk sebagai perangsang akar tumbuhan.

“Inti dari kegiatan ini adalah pengelolaan sisa bahan makanan menjadi pupuk siap pakai dengan cara menggunakan magot yang dilestarikan, dan kita mampu menerapkan kebiasaan untuk memilah-milah sampah rumah tangga,” tambah Alifradica, salah satu mahasiswa KKN.

Selain itu, kegiatan ini merupakan suatu inovasi sederhana dalam pengelolaan limbah sisa makanan yang dapat dibuat secara mandiri di rumah dengan mudah. Harapannya, warga di RW 09 Gambiran dapat mempraktikkan metode yang sangat berguna tersebut. Acara berjalan dengan lancar dan ditutup dengan penyerahan ember tumpuk yang sudah dibuat oleh mahasiswa KKN Alternatif kepada perwakilan RT di wilayah RW 09 Gambiran. (doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sosialisasikan-cara-pengelolaan-limbah-dapur-rumah-tangga-dengan-metode-ember-tumpuk-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 11:33:382022-05-30 11:34:00Ember Tumpuk, Solusi Upaya Pengelolaan Sampah Dapur Organik

Pentingnya Memahami Penyusunan Laporan Keuangan dalam Bisnis

30/05/2022/in Terkini /by Ard

Peserta Pendampingan Pelatihan Keuangan dan BEP oleh PKM Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laras)

Dalam berwirausaha tentunya wajib mengetahui laporan keuangan, laporan yang menunjukkan kondisi finansial suatu entitas pada periode tertentu. Dr. Hendro Setyono, S.E., M.Sc. menjelaskan banyak hal pada sesi Pendampingan Pelatihan Keuangan dan BEP oleh Pengurus Program Kreativitas Mahasiswa

(PKM) Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Tak ketinggalan, ia juga menyampaikan beberapa manfaat menyusun rencana dan laporan keuangan.

“Pertama, memudahkan alokasi rencana dan biaya, atau disebut set up biaya awal dalam berbisnis. Kedua, sebagai acuan, jangan sampai bisnis yang sudah direncanakan melenceng jauh dari rencana awal. Ini bertujuan untuk pendisiplinan. Ketiga, memudahkan benefit, dan keempat memudahkan penentuan harga produk,” jelasnya, (24-05-2022).

Menyusun laporan keuangan memiliki beberapa tujuan, yakni untuk menghitung biaya modal baik modal sendiri maupun modal asing/pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Adapun bentuknya yakni laporan cash flow, laporan laba rugi, dan neraca.

“Cash flow merupakan laporan masuk dan keluarnya uang tunai sebuah bisnis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Laporan laba rugi, yakni bagian dari laporan keuangan suatu bisnis yang dihasilkan pada satu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba bersih. Terakhir, neraca merupakan kepemilikan atau posisi aset,” lanjut Hendro.

Ia juga menjelaskan tentang penentuan harga produk. Pertama berdasarkan biaya, harga produk memiliki tiga macam. Mark up yaitu penentuan harga dengan menambah keuntungan yang diinginkan pada produk yang diketahui harga pokoknya. Misal, harga pokok suatu produk sebesar Rp100.000,00 mark up-nya 20%, maka harga jualnya adalah harga pokok ditambah mark up.

Kemudian ada margin. Margin merupakan penentuan harga dengan menambah keuntungan yang diinginkan dari harga produksi, dan harga pokok sudah tidak dapat diketahui karena sudah dicampur. Lalu BEP, beberapa hal yang perlu diketahui pada metode BEP ini, biaya variabel setiap produk, biaya tetap produksi, harga jual, jumlah produk, serta asumsi semua produk habis terjual dengan harga yang sama.

Penentuan harga produk yang kedua adalah berdasarkan nilai, yakni produk dijual berdasar manfaat baik fungsional maupun emosional. Selanjutnya berdasarkan harga berlaku, biasanya harga di pasar sudah terbentuk, produsen menyesuaikan supaya tetap laba sehingga biaya produksi ditekan di bawah harga jual. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Peserta-Pendampingan-Pelatihan-Keuangan-dan-BEP-.jpeg 476 884 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 10:45:272022-05-30 10:45:27Pentingnya Memahami Penyusunan Laporan Keuangan dalam Bisnis

Stigma Gangguan Jiwa dan Dinamika Kesehatan Jiwa di Masyarakat

30/05/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Widea Rosi Desvita, Sp.Kj. pemateri Diskusi Panel Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laras)

“Tidak sedikit berita dari fenomena yang terjadi di masyarakat apabila digali lebih latar belakang dan dinamikanya, bagaimana itu bisa terjadi seperti kasusnya Sumanto yang pemakan mayat, kisah metamorfosa kerajaan tahta suci menjadi kaum eden, berbagai kekerasan di rumah tangga serta kekerasan seksual, hingga dokter bunuh diri akibat tertekan tangani Covid-19,” kata dr. Widea Rossi Desvita, Sp.Kj. pada Diskusi Panel Gangguan Jiwa dan Penguatan Psikoreligi Blok 3.5 Psikiater di Amphitarium lantai 7 Gedung Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, (24-05-2022).

Apabila dikupas lebih jauh, banyak sekali peristiwa yang terjadi berkaitan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Dengan demikian tidak harus menjadi psikiater, dokter bertanggung jawab masalah kesehatan bukan hanya kesehatan fisik, tetapi harus melihat pasiennya secara komprehensif.

Selama ini, ada beberapa mitos gangguan kejiwaan yang akhirnya menjadi stigma, yakni orang yang memiliki gangguan kejiwaan adalah orang yang pribadinya lemah, kurang ibadah, risiko melakukan kekerasan, orang yang memiliki gangguan jiwa harus minum obat seumur hidup, atau mereka hanya pura-pura.

Sebagai seorang psikiater, dr. Widea membagikan pengalaman di balik ruang praktiknya. “Seorang pasien yang masih remaja dengan sabar berkonsultasi tentang kejiwaannya. Hal itu sangat ditentang oleh keluarga karena anggapan kurang ibadah, sampai obatnya dibuang oleh ibunya. Untungnya kejadian tersebut tidak membuatnya menciut, ia kembali lagi berkonsultasi dan mendapatkan solusi yakni perlunya dukungan dari sahabat.”

Kejadian tersebut membuktikan bahwa stigma tentang kejiwaan di masyarakat masih sangat kuat bahkan hingga sekarang. Benar ketika berbicara tentang gangguan kejiwaan, kita tidak bisa sendirian, butuh sistem karena ini merupakan sesuatu yang complicated.

Stigma tersebut menjadi hal penting untuk dibahas. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 800 orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar 1 orang setiap 40 detik karena bunuh diri. Kemudian dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menunjukkan bahwa 7 dari 1.000 rumah tangga terdapat anggota keluarga dengan psikosis/skizofrenia, lebih dari 19 juta penduduk usia di atas 15 tahun terkena gangguan mental emosional, dan lain sebagainya.

Stigma pada orang dalam gangguan kejiwaan adalah realitas, sesuatu yang nyata dan ditemui setiap hari di tengah masyarakat. Hal ini muncul di seluruh lapisan masyarakat tidak hanya masyarakat awam, bahkan dalam profesi antardokter pun menganggap ini masih menjadi stigma.

Adapun beberapa faktor mengenai stigma gangguan jiwa yakni, gila adalah aib, mitos gangguan jiwa, kurangnya pengetahuan tentang gangguan jiwa, tidak ada dukungan keluarga, dan perasaan malu. Dampak yang diakibatkan juga cukup besar, seperti harga diri dan kepercayaan diri berkurang, mengucilkan diri yang akhirnya enggan mencari informasi yang benar, terisolasi secara sosial sehingga bisa meningkatkan beban pikiran dan perasaan, serta tidak dianggap layak menerima pendidikan dan pekerjaan.

Lalu, bagaimana menangani stigma ini? Edukasi kepada masyarakat tentang gangguan jiwa, edukasi dengan keluarga tentang cara hidup dengan orang yang memiliki gangguan jiwa, pemberdayaan organisasi konsumen dan keluarga, kampanye publik tentang kesehatan jiwa, peningkatan pelayanan kesehatan jiwa, serta advokasi pada penentu kebijakan. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Widea-Rosi-Desvita-Sp.Kj_.-pemateri-Diskusi-Panel-Fakultas-Kedokteran-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 720 1520 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 10:09:352022-05-30 10:09:35Stigma Gangguan Jiwa dan Dinamika Kesehatan Jiwa di Masyarakat

Sa’adah Daulay: Berprestasi Lewat Puisi

30/05/2022/in Prestasi /by Ard

Nur Sa’adah Daulay Mahasiswa BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Nur Sa’adah Daulay, mahasiswa Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2020, sukses meraih peringkat pertama dalam ajang lomba baca puisi yang diadakan oleh Sanggar Teater Senthir, Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan pada bulan Februari‒Maret 2022 dengan tajuk “Senthir Berpuisi” dan mengangkat tema Saung Tresno.

Dalam sebuah video berdurasi tiga menit, Sa’adah berhasil membawakan puisi “Cintaku Jauh di Pulau” karya Chairil Anwar dengan sangat dalam dan penuh penghayatan. Pihak panitia lomba menyajikan beberapa pilihan puisi yang bisa dipilih oleh peserta seperti “Cinta Tanpa Tanda” (Sujiwo Tejo), “Pujaan Hati” (Abdul Zaelani), “Mencari Cinta” (Marchella F.P.), “Jatuh Cinta Padamu” (Kahlil Gibran), dan “Cintaku Jauh di Pulau” (Chairil Anwar).

Kemenangan ini merupakan sebuah tantangan bagi Sa’adah untuk terus berlatih menampilkan pembacaan puisi yang lebih menyentuh agar tersampaikan maknanya kepada para pendengar. Ia mengatakan bahwa motivasinya mengikuti kompetisi ini adalah karena orang tuanya. “Jika saya tidak punya pengalaman ataupun prestasi, rasanya saya kurang berterima kasih kepada orang tua yang telah menyekolahkan saya. Melalui lomba-lomba seperti ini, saya mendapat banyak pengalaman baru yang akan berguna bagi diri sendiri dan juga orang tua,” paparnya saat diwawancara melalui WhatsApp pada 26-05-2022. Sa’adah juga menuturkan bahwa juara adalah bonus, tujuan utamanya adalah pengalaman dan pelajaran dalam berproses.

Dalam proses lomba, Sa’adah diharuskan untuk merekam dirinya ketika membaca puisi untuk selanjutnya diunggah ke Google Drive yang telah disediakan oleh panitia. Ia sedikit mengalami kendala jaringan internet yang buruk saat hendak mengunggah rekamannya tersebut. Beruntung ia tetap bisa menyelesaikannya tanpa melebihi batas waktu unggah yang telah ditentukan.

Beberapa persiapan yang dilakukan oleh Sa’adah dalam rangka mengikuti kompetisi ini tidak terlalu banyak dan signifikan berhubung acara dilakukan secara daring. Ia memilih latar belakang yang sesuai untuk proses pengambilan gambar, mencari timing yang pas karena ia set yang pilih adalah indekos, dan untuk kostum, ia menggunakan pakaian yang kasual saja. Berkat ketekunannya, juara pertama berhasil diraih oleh Sa’adah.

Sastra dan puisi telah menjadi hal yang dekat dengan Sa’adah sejak bangku sekolah menengah. Ia berhasil beberapa kali mengikuti perlombaan dan mewakili sekolahnya untuk pembacaan puisi, hingga akhirnya mendapatkan juara II se-Tapanuli Bagian Selatan. Dengan kemenangan terbarunya di masa kuliah ini, Sa’adah berharap dirinya bisa terus berprestasi untuk memenangkan kompetisi-kompetisi lainnya. Ia menyukai tantangan dan hal-hal baru, jadilah komitmennya adalah untuk mencoba semua hal yang ia ingin lakukan. “Selagi bisa maka saya coba, kalau gagal, ya coba lagi,” pungkas Sa’adah. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nur-Saadah-Daulay-Mahasiswa-BK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1003 899 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-30 09:02:162022-05-30 09:02:16Sa’adah Daulay: Berprestasi Lewat Puisi
Page 406 of 419«‹404405406407408›»

TERKINI

  • PBSI UAD Gelar Kuliah Umum, Optimalkan Pembelajaran Mendalam28/06/2025
  • Tips Menulis Opini Tembus Media Massa28/06/2025
  • TVRI Goes to Campus: Bincang Bisnis Bangkitkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa UAD28/06/2025
  • Mempersoalkan Tantangan Hukum terhadap Sistem Peradilan di Era Post-Truth28/06/2025
  • KKN Alternatif 97 UAD Kapanewon Kasihan Selenggarakan Lomba Keislaman28/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025
  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025

FEATURE

  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025
  • Apakah AI Dapat Dimintai Pertanggungjawaban jika Menyebarkan Disinformasi dan Deepfake?28/06/2025
  • Dari Konsep ke Aksi: Workshop OBE AFEB PTMA Hasilkan Peta Jalan Implementasi Kurikulum28/06/2025
  • Memahami Filosofi OBE: Menggeser Fokus Pendidikan ke Arah Kompetensi dan Dampak Nyata27/06/2025
  • Salat Subuh sebagai Tolok Ukur Komitmen Keimanan24/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top