• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

PBII Walkie Talkie, Ruang Bicara Anak Muda tentang Pancasila

17/06/2025/in Terkini /by Ard

IMM PBII Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBII) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan PBII Walkie Talkie secara langsung (live) di Instagram. Diselenggarakan pada 1 Juni 2025 dengan tema “Lahir Sebagai Indonesia: Muda, Merdeka, dan Ber-Pancasila”, acara ini menghadirkan dialog santai namun bermakna bersama kader-kader IMM PBII, yaitu IMMawati Dita, IMMawan Rassel, IMMawati Candrika, dan IMMawan Fajar, dengan moderator IMMawati Nuurul.

Para pembicara menyampaikan pandangan mereka tentang makna menjadi anak Indonesia. Rassel menyebut lahir sebagai anak Indonesia adalah sebuah privilese, apalagi jika datang dari pelosok daerah, itu menjadi bukti dari perjuangan dan kerja keras. Dita mengapresiasi keberagaman budaya yang tinggi dan nilai toleransi dalam masyarakat Indonesia.

Menyoal tantangan globalisasi, Candrika menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila, terutama sila pertama, dengan beribadah dan tetap menjunjung spiritualitas. Sementara itu, Fajar menegaskan perlunya keterbukaan, gotong royong, dan musyawarah dalam kehidupan berbangsa dan berorganisasi.

IMM dianggap cukup berperan dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Rassel menyoroti praktik musyawarah dalam IMM yang nyata, bukan hanya dalam orasi, tetapi juga dalam aksi. Dita pun mengajak untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal aksi nyata, mereka memberi contoh seperti gotong royong di kontrakan, saling menghargai tanpa rasisme, hingga kegiatan ibadah bersama. Tak ketinggalan, peran bahasa Indonesia juga disoroti sebagai penguat identitas nasional di tengah arus globalisasi. “Belajar bahasa asing penting, tetapi jangan tinggalkan bahasa Indonesia,” ujar Dita.

Mengakhiri diskusi, para pembicara menyampaikan pandangan tentang makna kemerdekaan. “Merdeka itu sejahtera dan damai,” kata Fajar dan Candrika. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMM-PBII-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-17 17:10:202025-06-17 17:10:20PBII Walkie Talkie, Ruang Bicara Anak Muda tentang Pancasila

Membangun Identitas Kader IMM di Tengah Tantangan Zaman

17/06/2025/in Feature /by Ard

Nadia Raodatul Jannah Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bukan sekadar organisasi mahasiswa berbasis Islam, melainkan sebuah gerakan ideologis yang bertujuan mencetak intelektual Muslim yang berakhlak mulia dan berkontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Dalam penyampaian materi bertema “Untuk Apa Aku Dikader? IMM, Identitas, dan Tanggung Jawab Gerakan” pada D’MASSIVE (Diskusi Mahasiswa Progressive), Nadia Raodatul Jannah, Sekretaris Bidang Kaderisasi IMM Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBII), menekankan bahwa menjadi kader berarti menjadi inti dari pergerakan.

Kader IMM adalah anggota inti yang memiliki peran strategis dalam menjaga, merawat, dan meneruskan semangat perjuangan organisasi. Identitas IMM berpijak pada Islam sebagai asas dan ideologi, bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunnah menurut paham Muhammadiyah. IMM bersifat independen, inklusif, kaderisasi, dan profetik-transformatif. Dalam praktiknya, gerakan IMM berporos pada tiga ranah utama: religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.

IMM mengajak kadernya berpikir kritis dan aktif menyuarakan perubahan sosial melalui dakwah intelektual serta aksi nyata yang menyentuh masyarakat luas.

Proses kaderisasi IMM berlangsung melalui jenjang formal, yaitu Darul Arqam Dasar (DAD), Darul Arqam Madya (DAM), dan Darul Arqam Paripurna (DAP). Namun, dalam era digital ini, kaderisasi IMM menghadapi berbagai tantangan besar, seperti disinformasi dan polarisasi, krisis identitas pemuda, hingga apatisme dan individualisme digital. Banyak anak muda kehilangan arah, kepercayaan diri, dan tujuan hidup.

IMM hadir sebagai ruang untuk literasi kritis dan dakwah pencerahan, menyebarkan pemahaman Islam yang moderat dan inklusif. Melalui ideologi Islam berkemajuan, IMM membentuk kader-kader yang bukan hanya paham nilai, tetapi juga mampu mewujudkannya dalam tindakan. IMM menegaskan dirinya sebagai gerakan kolektif berbasis nilai, bukan sekadar aktivitas, tetapi juga transformasi.

Menjadi kader IMM adalah tentang tanggung jawab. “Mari kita terus bergerak, berpikir, dan mengabdi agar IMM tetap menjadi rumah ideologi yang hangat dan dinamis bagi seluruh kadernya,” ucapnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nadia-Raodatul-Jannah-Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-17 16:56:402025-06-17 16:56:40Membangun Identitas Kader IMM di Tengah Tantangan Zaman

UAD Gelar Pelatihan Publikasi Ilmiah Seri Kedua

17/06/2025/in Terkini /by Ard

 

Pelatihan Publikasi Ilmiah Series 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tim PKK BIMAWA)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) kembali menyelenggarakan Pelatihan Publikasi Ilmiah sebagai bentuk komitmen dalam peningkatan kualitas karya ilmiah mahasiswa pada Sabtu, 31 Mei 2025. Seri kedua pelatihan ini mengangkat tema “Cerdas Menelusur, Cermat Mengutip” yang berfokus pada literasi informasi.

Bertempat di Ruang Kelas Kampus IV UAD, kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan menghadirkan delapan narasumber dari jajaran staf perpustakaan UAD yang telah berpengalaman dalam bidang literasi informasi dan akademik, yakni Naning Wardani, S.I.Pust., Dian Yunihasti, S.IP., Anjas Alifah Bakry, M.A., Nurshifa Fauziyah, M.A., Nanik Arkiyah, M.I.P., Zulfa Erlin Mulfihah, S.IP., Tunggal Pribadi, S.S.I., dan Ana Pujiastuti, M.A.

Selama kegiatan, para peserta dibekali keterampilan dalam menelusur referensi ilmiah, teknik pengutipan yang benar sesuai kaidah akademik, serta strategi menghindari plagiarisme. Materi disampaikan secara sistematis dengan diskusi interaktif dan simulasi langsung menggunakan sumber-sumber terpercaya seperti jurnal online, e-book, dan tools manajemen referensi.

Kegiatan ini menumbuhkan kesadaran pentingnya integritas akademik dalam penulisan ilmiah. Peserta yang hadir juga mendapatkan e-sertifikat sebagai bentuk pengakuan atas partisipasi dan kompetensi literasi informasi yang telah diperoleh. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa UAD semakin siap menghadapi tuntutan akademik dan mampu menghasilkan karya ilmiah yang bermutu dan beretika. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Publikasi-Ilmiah-Series-2-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Tim-PKK-BIMAWA.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-17 16:47:012025-06-17 16:47:01UAD Gelar Pelatihan Publikasi Ilmiah Seri Kedua

Rakornas AIK: UAD Torehkan Prestasi Gemilang

17/06/2025/in Terkini /by Ard

 

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Penghargaan pada Muhammadiyah Higher Education Awards (Foto. Daffa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengukir prestasi gemilang. Dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang digelar oleh Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan, pada Kamis, 12 Juni 2025, UAD berhasil meraih beberapa penghargaan dalam ajang Muhammadiyah Higher Education Award (MHEA) yang membuktikan komitmennya terhadap pengembangan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Pada kesempatan ini, UAD dinobatkan sebagai PTMA Terbaik dalam Implementasi Standar Mutu AIK. Selain itu, UAD juga memperoleh penghargaan sebagai PTMA dengan jumlah judul penelitian terbanyak yang didanai oleh DPPM, sebuah pencapaian luar biasa dalam upaya pengembangan riset di lingkungan akademik.

Tak hanya itu, UAD juga meraih peringkat pertama sebagai PTMA dengan Jurnal Terindeks Scopus terbanyak dan Jurnal Terindeks SINTA terbanyak. Prestasi-prestasi ini semakin mengukuhkan posisi UAD sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan di Indonesia dalam bidang riset dan publikasi ilmiah.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd., selaku Ketua Bidang Pendidikan, Budaya, dan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan pentingnya perguruan tinggi untuk tidak berhenti melakukan tajdid atau pembaruan dalam rangka menjawab tantangan zaman dalam persoalan pendidikan.

“Pendidikan tinggi harus terus melakukan tajdid untuk menjawab tantangan zaman, dengan keikhlasan dalam memimpin perguruan tinggi dan senantiasa berpegang pada nilai-nilai AIK,” ungkap Prof. Irwan.

Kegiatan Rakornas AIK ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah di Indonesia, sekaligus menjadi ajang evaluasi dan apresiasi terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh perguruan tinggi tersebut.

Dengan prestasi yang diraih, UAD semakin membuktikan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan di tanah air. (daf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Raih-Penghargaan-pada-Muhammadiyah-Higher-Education-Awards-Foto.-Daffa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-17 16:33:162025-06-17 16:33:16Rakornas AIK: UAD Torehkan Prestasi Gemilang

Peran Mahasiswa dalam Melahirkan Hukum yang Adil

16/06/2025/in Feature /by Ard

Dr. Drs. Immawan Wahyudi, M.H., Narasumber Simposium Nasional BEM FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Salsya)

Dr. Drs. H. Immawan Wahyudi, M.H., menjadi salah satu narasumber yang memaparkan materi fundamental pada acara Simposium Nasional. Acara tersebut merupakan salah satu program kerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berlangsung pada 29 Mei 2025 di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD.

Perjalanan Muhammadiyah dalam mengembangkan pemikiran hukum di Indonesia sejak era kolonial menunjukkan tiga hal penting. Pertama, politik kewarganegaraan merupakan titik pijak yang melahirkan diskursus pemikiran hukum di Muhammadiyah.

Kedua, Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang melihat hukum sebagai perangkat penting untuk menciptakan pranata sosial berkemajuan. Ketiga, selalu ada dorongan alami di kalangan pimpinan dan anggota Muhammadiyah untuk memperjuangkan rule of law dengan corak, model, dan pendekatan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Muhammadiyah, sebagaimana dinyatakan oleh K.H. Ahmad Dahlan, yaitu berdiri untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar terhadap prinsip profetik yang mengakar dalam perjuangan menegakkan keadilan (justice as fairness),” ujar Drs. Immawan.

“Demokrasi Indonesia masih terjebak dalam bayang-bayang oligarki yang mendominasi arena politik. Prof. Amien Rais pernah memperingatkan bahaya state capture oleh elite ekonomi dan politik yang hanya menjadikan demokrasi sekadar alat untuk mengokohkan dominasi mereka. Oleh karena itu, Muhammadiyah harus menghidupkan kembali demokrasi deliberatif,” tambahnya.

Masa depan demokrasi dan hukum Indonesia tidak hanya bergantung pada reformasi institusi, tetapi juga transformasi mentalitas. Sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang menjadikan keadilan dan kebenaran sebagai kompasnya.

Masalah mendasar dalam kehidupan hukum di Indonesia sangat kompleks dan memerlukan penanganan yang komprehensif. Beberapa masalah yang terus-menerus menarik perhatian publik di antaranya adalah integritas penegakan hukum yang lemah, kurangnya pengawasan yang efektif, mentalitas praktisi hukum yang lemah, masalah sistemik (tumpang tindih kewenangan), dan banyaknya penyalahgunaan wewenang. Selain itu, terdapat masalah kontroversial seperti hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah, penegakan hukum yang tidak adil, serta krisis kepercayaan masyarakat. Diskriminasi terhadap kelompok minoritas juga merupakan masalah hukum yang harus segera diatasi.

“Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan langkah-langkah konkret, seperti meningkatkan integritas penegak hukum melalui pendidikan, pelatihan, dan pengawasan yang ketat. Kemudian, meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui edukasi dan sosialisasi hukum, serta memperbaiki struktur hukum agar lebih efektif dan tidak tumpang tindih,” ungkap Drs. Immawan.

Peran mahasiswa hukum Muhammadiyah memerlukan wawasan yang luas dan komitmen yang erat sebagai intelektual muda untuk dapat turut serta menjaga hukum sebagai instrumen dalam mewujudkan tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 1945 pada alinea keempat.

“Peran mahasiswa Muhammadiyah di antaranya adalah berani menyampaikan pemikiran kritis yang sejalan dengan integritas moralitas masyarakat intelektual, memiliki pemikiran yang mendalam dan dewasa dalam memainkan peran penting dan strategis di bidang hukum, serta konsisten dalam memegangi nilai-nilai etis, religius, dan sosiokultural,” tutupnya. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Drs.-Immawan-Wahyudi-M.H.-Narasumber-Simposium-Nasional-BEM-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 11:37:172025-06-16 11:37:17Peran Mahasiswa dalam Melahirkan Hukum yang Adil

Kolaborasi Digital, Kunci Mewujudkan SDGs di Era Gen Z

16/06/2025/in Feature /by Ard

Faris Jihadi, narasumber IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Faris)

Dalam membangun dunia yang berkelanjutan, kemitraan menjadi kunci. Begitulah pesan utama yang disampaikan oleh Muhammad Faris Jihadi, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, dalam Seminar Nasional bertema Sustainable Development Goals (SDGs) yang diselenggarakan oleh Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Faris, yang juga dikenal sebagai founder Ifu Digital, sebuah agensi social media management yang ia rintis sejak semester dua, mengangkat topik Partnership for the Goals, yakni pilar ke-17 dalam SDGs. Pilar ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, dan degradasi lingkungan.

Menurut Faris, Gen Z sebagai generasi digital-native memiliki kekuatan luar biasa untuk membangun kemitraan melalui strategi digital marketing. Ia memaparkan bahwa personal branding yang kuat, konten kreatif, dan pemanfaatan platform digital secara strategis adalah pintu masuk untuk menciptakan jejaring kolaboratif. “Setiap orang bisa jadi agen perubahan dengan membangun personal branding,” ujarnya.

Faris juga memetakan strategi praktis agar kolaborasi digital dapat berjalan maksimal. Mulai dari mengidentifikasi calon mitra yang memiliki visi keberlanjutan, memanfaatkan alat komunikasi digital seperti Zoom dan WhatsApp, hingga membangun kampanye bersama yang menonjolkan nilai sosial dan kolaboratif. Evaluasi dan monitoring secara transparan juga ditekankan agar kemitraan tetap berdampak dan akuntabel. Ia menutup sesinya dengan pesan, “Saatnya kita bergerak bersama. Mulai dari kita bersuara, beraksi, dan berkolaborasi.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Faris-Jihadi-narasumber-IMM-BPP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Faris.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 11:26:232025-06-16 11:40:00Kolaborasi Digital, Kunci Mewujudkan SDGs di Era Gen Z

Langkah Kecil Gen Z untuk Dunia yang Berkelanjutan

16/06/2025/in Feature /by Ard

Seminar Nasional IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Dalam hiruk pikuk peradaban modern, suara-suara muda menggema. Suara yang membawa harapan, aksi, dan masa depan. Salah satunya datang dari Wanda Dzikri, mahasiswa Manajemen Hutan Institut Pertanian Bogor (IPB), yang membagikan gagasannya tentang peran generasi muda dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Mengusung semangat “Langkah Kecil, Dampak Besar”, Wanda mengajak peserta seminar untuk menyadari potensi besar yang dimiliki generasi muda, khususnya Gen Z. Ia menekankan bahwa SDGs bukan sekadar wacana global, melainkan tujuan yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, dari menjaga kualitas pendidikan, menciptakan ekosistem daratan yang berkelanjutan, hingga menjamin kehidupan yang sehat dan sejahtera bagi semua kalangan.

Dalam pemaparannya, Wanda membedah beberapa poin SDGs yang bisa langsung disentuh oleh generasi muda. Poin 15 tentang “Ekosistem Daratan” misalnya, menjadi sangat relevan di Indonesia yang memiliki lebih dari 63% wilayahnya berupa hutan. Gen Z, menurutnya, bisa ikut berkontribusi melalui proyek sosial sederhana, seperti edukasi pelestarian hutan atau pengelolaan sampah.

Poin lainnya adalah SDGs nomor 3 dan 4, yaitu “Kesehatan dan Kesejahteraan” serta “Kualitas Pendidikan”. Wanda mengajak peserta untuk memperhatikan kualitas hidup masyarakat di sekitar, mulai dari akses kesehatan, lingkungan bersih, hingga keterlibatan dalam gerakan literasi anak-anak. Sebab pendidikan bukan hanya soal sekolah, tetapi juga soal karakter dan empati sosial.

“Pembangunan berkelanjutan bukan hanya tugas negara atau organisasi besar, tetapi tugas kita semua. Terutama kita yang muda dan penuh ide,” ujarnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-IMM-BPP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:51:182025-06-16 10:51:18Langkah Kecil Gen Z untuk Dunia yang Berkelanjutan

Kunci Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 2045

16/06/2025/in Feature /by Ard

Khonsa’ Mirtaul Ulya, narasumber seminar nasional IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Khonsa)

Ketika Indonesia bercita-cita mencapai visi besar Indonesia Emas 2045, salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan adalah kesehatan mental generasi mudanya. Berdasarkan Survei Kesehatan Siswa Berbasis Sekolah Global (GSHS) pada tahun 2015, sebanyak 18,6% remaja di DKI Jakarta memiliki keinginan untuk bunuh diri. Angka tersebut mencerminkan kondisi genting kesehatan mental remaja Indonesia yang kerap kali terjebak dalam overthinking, kecemasan, hingga depresi yang mengarah pada keputusasaan.

Dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Khonsa’ Mirtatul Ulya hadir sebagai salah satu pemateri dengan topik “Manajemen Konflik sebagai Pondasi Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 2045”.

Khonsa menekankan bahwa rendahnya kemampuan manajemen konflik menjadi salah satu penyebab utama memburuknya kondisi mental anak muda. Manajemen konflik bukan sekadar menyelesaikan perbedaan, melainkan keterampilan penting dalam menghadapi masalah dengan bijak. Kemampuan ini mencakup kesadaran diri, komunikasi asertif, empati, negosiasi, serta membangun budaya kolaboratif yang mendorong kerja sama daripada persaingan.

Konflik, menurutnya, bisa bersifat intrapersonal, interpersonal, maupun kelompok. Dampaknya bisa sangat merugikan jika tidak dikelola. “Indonesia Emas 2045 hanya dapat terwujud jika generasi mudanya memiliki ketahanan mental yang kuat dan mampu mengelola konflik dengan bijak,” tutupnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khonsa-Mirtaul-Ulya-narasumber-seminar-nasional-IMM-BPP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Khonsa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:43:532025-06-16 10:43:53Kunci Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 2045

Generasi Muda Katalis SDGs

16/06/2025/in Feature /by Ard

Fitri Ahmad, narasumber Seminar Nasional IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Fitri Ahmad)

Di tengah derasnya tantangan global, mulai dari krisis iklim, kemiskinan, ketimpangan, hingga konflik sosial, dunia menatap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai arah baru dalam menata masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Namun pertanyaannya, siapa yang akan menjadi motor penggeraknya?

Fitri Ahmad, salah satu narasumber dalam Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjawab tegas: “generasi muda!” Ia menunjukkan bahwa bukan hanya pemerintah atau organisasi besar yang bertanggung jawab, tetapi juga individu muda dengan ide, keberanian, dan aksi nyata yang berkelanjutan.

“Apakah kalian suka tantangan?” tanya Fitri membuka materinya. Pertanyaan itu menjadi pemantik bahwa anak muda bukan sekadar penerima warisan dunia, tetapi agen aktif yang siap menciptakan perubahan. Ia menguraikan bahwa peran generasi muda dapat diwujudkan melalui banyak hal, dari yang paling sederhana hingga yang berskala luas. Mulai dari menjadi relawan pendidikan untuk adik-adik di sekitar, membersihkan lingkungan, hingga membangun komunitas yang saling mendukung.

Fitri menekankan bahwa teknologi dan kreativitas adalah dua senjata utama generasi muda dalam memperkuat kontribusi mereka terhadap SDGs. Melalui konten digital, anak muda dapat menyuarakan isu-isu penting, menyebarkan kesadaran, bahkan menggalang aksi. Tak kalah penting, wirausaha sosial juga disoroti sebagai jalan tengah antara kemandirian ekonomi dan kepedulian lingkungan. Anak muda yang cerdas, kata Fitri, adalah mereka yang mampu melihat tantangan sebagai peluang.

Tentu saja, jalan menuju kontribusi tak selalu mudah. Rasa minder, kurang percaya diri, atau merasa bukan siapa-siapa sering kali menjadi tembok penghalang. Namun, di balik tantangan itu, teknologi menjadi peluang luar biasa yang bisa diakses siapa saja. Bahkan dalam data yang ia sajikan, disebutkan bahwa 65% inovasi SDGs dunia dipicu oleh ide anak muda, angka yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga menegaskan bahwa suara dan tindakan generasi muda memiliki arti besar. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Fitri-Ahmad-narasumber-Seminar-Nasional-IMM-BPP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Fitri-Ahmad.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:32:062025-06-16 10:32:06Generasi Muda Katalis SDGs

IMM BPP UAD Gelar Seminar Nasional SDGs

16/06/2025/in Terkini /by Ard

Seminar Nasional SDGs IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Sabtu, 31 Mei 2025, Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Seminar Nasional bertema “Menggerakkan Perubahan: Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. Acara yang berlangsung secara daring ini menjadi wadah diskusi bagi mahasiswa dari berbagai penjuru tanah air mengenai peran aktif generasi muda dalam menyokong agenda pembangunan berkelanjutan.

Naully Farah Salsabila, Ketua Bidang RPK IMM BPP, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini diselenggarakan sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab generasi muda terhadap masa depan bangsa. Tercatat sebanyak 68 peserta hadir, termasuk beberapa tamu dari luar daerah dan lintas institusi, seperti perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, guru dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Luhu, mahasiswa dari Universitas Lampung, Universitas Cokroaminoto, hingga Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Timur (PERMAINTI). Keberagaman latar belakang ini memperkaya jalannya diskusi serta memperluas sudut pandang mengenai implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) di berbagai daerah.

Seminar menghadirkan empat narasumber muda, yakni Wanda Dzikri dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Faris Jihadi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, serta dua mahasiswa UAD, Khonsa’ Mirtatul Ulya dan Fitri Ahmad.

Naully menyampaikan harapan besarnya terhadap hasil dari penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap seminar ini tidak hanya menjadi ajang menambah wawasan, tetapi juga mampu menumbuhkan kesadaran baru dan semangat untuk berkontribusi secara nyata di lingkungan masing-masing. Menurutnya, walau langkah yang diambil terlihat kecil, dampaknya bisa menjadi besar jika dilakukan dengan konsisten dan tulus. Ia menutup pernyataannya dengan doa dan harapan agar forum ini menjadi titik awal lahirnya gerakan-gerakan baru yang menyentuh masyarakat luas serta menjadi ladang amal jariyah keilmuan bagi seluruh pihak yang terlibat. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-SDGs-IMM-BPP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-16 10:20:172025-06-16 10:20:17IMM BPP UAD Gelar Seminar Nasional SDGs
Page 4 of 445«‹23456›»

TERKINI

  • Workshop Pembuatan Sabun Aloe vera oleh KKN Alternatif UAD20/06/2025
  • Kongres KBM UAD sebagai Wadah Ormawa yang Transparan20/06/2025
  • IUCEE 2025: PBI UAD dan Mitra Global Bahas Transformasi Pembelajaran Bahasa Inggris di Era AI20/06/2025
  • EDSA dan LSO UAD Gelar Pelatihan Administrasi untuk Tingkatkan Profesionalisme Organisasi20/06/2025
  • UAD Jadi Tuan Rumah Workshop Kurikulum OBE AFEB PTMA20/06/2025

PRESTASI

  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Jiwa Pemimpin yang Inklusif Melalui Organisasi Mahasiswa20/06/2025
  • Tantangan dalam Penerapan Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah20/06/2025
  • Efektivitas Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan yang Tidak Memiliki Implikasi Hukum20/06/2025
  • Nomenklatur Terbitnya Larangan Penahanan Ijazah: Lebih Tepat Disebut Surat Edaran atau Permen?20/06/2025
  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top