• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Milad Muhammadiyah ke-111: Merayakan Perjalanan Panjang Pengabdian dan Pembaruan

05/12/2023/in Feature /by Ard

Sambutan Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Global Forum for Climate Movement (Dok. Bidang Humas & Protokol UAD)

Muhammadiyah, sebuah gerakan Islam yang lahir di Indonesia pada tahun 1912, merayakan miladnya yang ke-111 pada tahun ini. Milad, atau hari jadi, bukan sekadar peringatan usia, tetapi juga momentum untuk merenung, memperingati perjalanan panjang, dan merayakan pencapaian. Seiring berjalannya waktu, Muhammadiyah telah tumbuh menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki dampak yang signifikan dalam bidang pendidikan, sosial, kesehatan, hingga lingkungan.

Berkaitan dengan hal tersebut, isu lingkungan dan masa depan alam semesta dibahas dalam Global Forum for Climate Movement, sebuah forum kolaborasi antara Muhammadiyah dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI). Kegiatan ini diselenggarakan pada 17–18 November 2023 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam sambutannya mengatakan bahwa kondisi lingkungan, terutama iklim global, semakin memburuk. Saat ini, bahkan dunia tidak lagi menghadapi fase global warming, melainkan fase global boiling. Haedar menyebut istilah perubahan iklim sekarang ini lebih tepat disebut dengan istilah krisis iklim.

Ia tidak hanya menyoroti kompleksitas isu krisis iklim, tetapi juga memberikan panggilan kepada semua peserta forum untuk bersatu dalam mengambil tindakan nyata. Ia menyampaikan, Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki pengaruh besar di masyarakat, terutama di Indonesia, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian alam.

Kontribusi Muhammadiyah dalam Pendidikan dan Pembaruan Sosial

Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai respons terhadap kondisi masyarakat Islam yang kala itu tengah menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi sosial maupun pendidikan. Kini Muhammadiyah terus berkembang dalam membangun masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai Islam yang sejati, serta memperkuat keyakinan dan pengetahuan umat Islam.

Salah satu aspek yang paling mencolok dari perjalanan Muhammadiyah adalah kontribusinya dalam bidang pendidikan. Sejak awal berdiri, Muhammadiyah telah menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk mengangkat martabat umat Islam. Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi wadah penting dalam membentuk karakter dan memberikan akses pendidikan kepada masyarakat.

Muhammadiyah dalam kiprahnya di masyarakat juga aktif dalam bidang sosial. Melalui berbagai program kemanusiaan dan kesejahteraan sosial, organisasi ini telah membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi bencana alam atau konflik sosial. Semangat gotong-royong dan kepedulian terhadap sesama menjadi landasan dalam menjalankan misi sosialnya.

Dalam dua dekade terakhir, Muhammadiyah memiliki perhatian yang khusus pada lingkungan hidup dan persoalan-persoalan ekosistem di ranah global, salah satunya adalah perubahan iklim/krisis iklim. “Kita hari ini melakukan ikhtiar untuk pertemuan di tingkat global, Global Forum, membahas bukan hanya persoalan mengenai perubahan iklim, tetapi gerakan untuk mengatasi perubahan iklim,” tuturnya.

Pemahaman Agama dan Peran Manusia dalam Menghadapi Krisis Iklim

Krisis iklim telah menjadi salah satu isu paling mendesak yang dihadapi manusia pada abad ke-21. Dalam beberapa dekade terakhir, peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca, dan dampak ekstrem lainnya telah menjadi lebih nyata. Haedar menyebutkan bahwa dampak dari krisis iklim lebih berbahaya dari bom nuklir. Hal ini dikarenakan kerusakan yang ditimbulkan bersifat multidimensi dan jika terus berlanjut, kerusakannya tidak dapat dipulihkan.

Ia menegaskan bahwa ajaran Islam menekankan konsep khalifah, atau pemimpin yang bertanggung jawab terhadap bumi. Oleh karena itu, melibatkan diri dalam pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga panggilan spiritual. Ia menjelaskan ajaran-ajaran agama dapat menjadi panduan dalam upaya menjaga keberlanjutan planet ini.

Haedar menggarisbawahi urgensi kerja sama global dalam menghadapi perubahan iklim. Ia menekankan nilai-nilai Islam yang mendorong umat Islam untuk menjadi pelindung bumi (khalifah fil ardh) dan pandangan ini sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Ia pun menyoroti dampak perubahan iklim yang tidak merata, memengaruhi terutama negara-negara berkembang dan berbagai komunitas. Dalam konteks ini, ia menegaskan pentingnya kerja sama internasional yang adil dan berkeadilan.

“Kami mendeklarasikan sebuah pandangan yang berada dalam perspektif teoantroposentris. Paradigma ini memosisikan langit dan bumi sebagai satu kesatuan. Sehingga manusia sebagai khalifah fil ardh, punya nilai, punya etika, yang harus kita jaga dan lestarikan bersama,” ujarnya.

Menurutnya, krisis iklim merupakan masalah global yang memerlukan perhatian dan tindakan segera karena kondisi bumi saat ini akan berdampak serius dan menjadi pertaruhan masa depan peradaban manusia. “Kondisi kehidupan akan menyerupai kiamat, baik secara harfiah, maupun secara metaforis membawa dampak kematian dan kiamatnya ekosistem serta kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun budaya,” jelas Haedar.

Bersama dengan para pembicara dari 13 negara, Muhammadiyah memandang dan meyakini bahwa Global Forum for Climate Movement ini kemudian tidak hanya dapat menginspirasi dan menjadi pandangan alternatif, tetapi juga dapat membangun dan menyelamatkan alam dengan paradigma membangun tanpa merusak, menghadirkan gerakan yang dimiliki bersama oleh masyarakat dunia dari setiap bangsa.

Komitmen Muhammadiyah pada Keberlanjutan

Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, tidak hanya memiliki peran penting dalam pengembangan spiritualitas umat, tetapi juga turut ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan. Keberlanjutan dan keadilan lingkungan adalah bagian integral dari ajaran Islam, dan Muhammadiyah berkomitmen untuk mengembangkan pemahaman dan tindakan berbasis lingkungan.

Sebagai bagian dari Global Forum for Climate Movement, Muhammadiyah secara resmi mengumumkan berbagai inisiatif dan program keberlanjutan. Hal ini mencakup kampanye edukasi lingkungan di sekolah-sekolah dan pesantren, pengembangan energi terbarukan, serta advokasi untuk kebijakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Haedar memimpin langkah-langkah ini dengan memberikan contoh nyata melalui program-program di berbagai lembaga di bawah naungannya. Dalam hal ini, Muhammadiyah bukan hanya mengambil peran sebagai agen perubahan di Indonesia, tetapi juga sebagai bagian dari gerakan global untuk melindungi planet kita. Lebih lanjut, Muhammadiyah dalam kesempatan yang sama turut membangun dan mengembangkan Muhammadiyah Climate Center (MCC), sebuah wadah yang akan menjadi instrumen gerakan baru dalam menghadapi perubahan iklim untuk menyelamatkan dunia.

Visi dan Peran Muhammadiyah dalam Menyelamatkan Alam Semesta

Muhammadiyah memiliki peran yang amat penting dalam membangun kesadaran masyarakat akan isu-isu lingkungan. Global Forum for Climate Movement yang diinisiasi oleh Muhammadiyah bersama Kemlu RI merupakan wadah untuk mendiskusikan tantangan lingkungan global dan mencari solusi yang inklusif. Komitmen Muhammadiyah lainnya juga diwujudkan dengan pendirian MCC yang telah disebutkan sebelumnya, yang diinisiasi sebagai upaya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.

Muhammadiyah Climate Center merupakan penegasan dari kegiatan Muhammadiyah di bidang lingkungan hidup sejak tahun 2005 melalui Lembaga Lingkungan Hidup (yang sekarang menjadi Majelis Lingkungan Hidup). Selain itu, sejak pandemi, ‘Aisyiyah juga terlibat dalam menghadapi krisis iklim dan membangun ketahanan keluarga dan masyarakat Indonesia. Muhammadiyah juga telah memobilisasi Idulfitri Hijau dan Iduladha Hijau, selain organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang telah melakukan aksi untuk iklim yang melibatkan 2.000 pelajar dari 80 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

MCC hadir bukan hanya sebagai sebuah inisiatif untuk mengurangi dampak perubahan iklim, tetapi juga sebuah upaya untuk membentuk pemahaman yang lebih baik mengenai keterkaitan antara ajaran agama dan perlindungan lingkungan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama, pendidikan, dan keterlibatan masyarakat, MCC diharapkan akan menjadi motor perubahan yang signifikan dalam menjaga keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Dalam merayakan milad ke-111, Muhammadiyah dihadapkan pada berbagai tantangan zaman, seperti globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial. Namun, semangat keislaman, ketangguhan, dan semangat pengabdian yang telah menjadi ciri khas Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi pilar kokoh dalam menghadapi perubahan ini.

Milad Muhammadiyah ke-111 menjadi kesempatan bagi seluruh anggota dan simpatisan untuk merenung, merayakan pencapaian, dan merancang langkah-langkah ke depan. Dengan warisan nilai-nilai Islam yang kuat dan semangat pelayanan kepada masyarakat, Muhammadiyah dapat terus menjadi kekuatan positif dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Tantangan krisis iklim, menurut Haedar memerlukan kesadaran dan aksi bersama. Ia menekankan bahwa solusi untuk perubahan iklim tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga memerlukan transformasi nilai-nilai dan budaya.

Harapannya, berbagai inisiatif yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dapat menjadi pemicu kesadaran global tentang pentingnya pelestarian alam serta dapat menginspirasi masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi. Tak lupa, ia memotivasi masyarakat untuk bersatu dalam usaha melindungi bumi sebagai amanah yang harus dijaga bersama.

Partisipasi masyarakat diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mewujudkan upaya Muhammadiyah untuk mengatasi tantangan krisis iklim. Melalui visi dan komitmennya, Muhammadiyah bukan hanya menjadi pelaku lokal tetapi juga bagian dari gerakan global yang berfokus pada keberlanjutan.

Dengan kesadaran yang meningkat, kerja sama internasional, dan keputusan bijak dalam kebijakan lingkungan, kita dapat berkontribusi pada perlindungan planet ini untuk generasi yang akan datang. Setiap langkah kecil yang diambil oleh individu dan komunitas dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan bumi kita. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sambutan-Prof.-Dr.-Haedar-Nashir-M.Si_.-Ketua-Umum-Pimpinan-Pusat-Muhammadiyah-dalam-Global-Forum-for-Climate-Movement-Dok.-Bidang-Humas-Protokol-UAD.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-05 12:20:182023-12-05 12:20:18Milad Muhammadiyah ke-111: Merayakan Perjalanan Panjang Pengabdian dan Pembaruan

Hadapi Era yang Makin Kompleks, UAD Kukuhkan Guru Besar dalam Tiga Bidang Berbeda

04/12/2023/in Terkini /by Ard

Pengukuhan tiga Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Bidang Humas & Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Guru Besar pada Senin, 4 Desember 2023 di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD. Dalam acara tersebut, tiga dosen dikukuhkan sebagai Guru Besar yaitu Prof. Dr. Ir. Imam Riadi, M.Kom. (Bidang Ilmu Sistem Informasi), Prof. Dr. Dra. apt. Nanik Sulistyani, M.Si. (Bidang Ilmu Farmasi), dan Prof. Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D. (Bidang Ilmu Teknik Elektronika, Instrumen, dan Kendali).

Sidang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat UAD, Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pidato pengukuhan masing-masing Guru Besar sesuai dengan bidang yang ditekuni. Imam mengangkat judul “Peran Cyber Security dalam Peningkatan Keamanan Sistem Informasi untuk Kemaslahatan Umat”. Lalu, Nanik mengusung judul “Pendekatan Eksplorasi Antibiotik Baru dari Sumber Mikroorganisme”. Sedangkan Tole mengangkat judul “Teknologi Transportasi Listrik Masa Depan Berbasis Kendali Vektor dan Artificial Intelligence (AI)”.

Dalam sambutannya, Ketua Senat UAD menuturkan bahwa ditambahnya Guru Besar ini merupakan bagian penting bagi kemajuan UAD terutama untuk mendukung visi UAD dalam memberikan kemanfaatan yang lebih luas kepada umat manusia.

Selanjutnya, Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. mengungkapkan ucapan selamat kepada para Guru Besar sekaligus menyampaikan laporan terkait dengan jumlah Guru Besar di UAD. Saat ini, UAD telah memiliki total sebanyak 37 Guru Besar terdiri atas 17 Guru Besar Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) dan 20 Guru Besar lahir dari rahim UAD yang salah satunya telah meninggal dunia. Selain itu, UAD juga dengan bangga sedang mempersiapkan sebanyak 10 Guru Besar Baru yang diharapkan dapat menggenapkan total 148 Guru Besar pada tahun 2027.

“Sebagai jumlah ideal yang harus kami tempuh, itu menjadi satu referensi kami untuk mengupayakan agar program-program percepatan Guru Besar dan Lektor Kepala ini dapat memenuhi target yang telah kita tetapkan,” jelas Muchlas.

Guru Besar menurut Prof. Muchlas adalah mereka yang bertugas untuk menjaga marwah akademik dan marwah keilmuan di UAD dan Persyarikatan Muhammadiyah, serta dapat menghasilkan karya-karya yang spektakuler sesuai bidang masing-masing yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. “Kami sangat berharap untuk ketiga Guru Besar ini, Prof. Imam, Prof. Tole, dan Prof. Nanik, untuk senantiasa menyematkan spirit untuk menjaga dengan baik marwah akademik di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. dalam sambutannya menuturkan bahwa para Guru Besar yang dikukuhkan sudah memenuhi relevansi dalam konteks era yang semakin kompleks dan dinamis. “Ketiga Guru Besar pada hari ini telah menjadi pioner dalam bidangnya masing-masing dan juga membuka jalan untuk pemahaman yang lebih dalam dan penemuan-penemuan yang menginspirasi kita semua,” tuturnya.

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Prof. Dr. Chairil Anwar selaku Dewan Pakar Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah turut menyampaikan bahwa UAD telah menjadi pioner dalam beberapa hal. Contohnya menjadi pioner dalam Program Studi Farmasi di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Ia menambahkan, saat ini UAD menempati tempat pertama sebagai PTMA dengan jumlah Guru Besar terbanyak se-DIY. “Yang pertama adalah Universitas Ahmad Dahlan, yang kedua adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang ketiga adalah Universitas Islam Indonesia,” ucapnya.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. selaku Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD. Dilanjutkan dengan prosesi ramah tamah kepada tiga Guru Besar yang dikukuhkan.

Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H. LL.M. selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD beserta jajarannya turut hadir dalam acara ini. Selain itu juga jajaran Wakil Rektor UAD, Kepala Unit Kerja di lingkungan UAD, Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan UAD, serta Ketua dan Sekretaris Prodi UAD. Turut hadir pula para pimpinan perguruan tinggi dan PTMA se-DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY, serta organisasi otonom di tingkat PP Muhammadiyah. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengukuhan-tiga-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Bidang-Humas-Protokol-UAD.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-04 16:02:102023-12-04 16:02:10Hadapi Era yang Makin Kompleks, UAD Kukuhkan Guru Besar dalam Tiga Bidang Berbeda

UAD Peringkat 1 PTS Nasional pada Pimnas ke-36

04/12/2023/in Prestasi /by Ard

Tim PKM-RE Universitas Ahmad Dahlan meraih medali emas dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 (Dok. Ummi Hasanah)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) peringkat pertama nasional dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36. Berlangsung di Universitas Pajajaran (Unpad) pada 27–30 November 2023, UAD mengirimkan empat tim yang berpartisipasi di Pimnas. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Program Studi Biologi Murni Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) UAD berhasil membawa pulang medali emas kategori PKM-RE.

Tim yang diberi nama Songgolangit itu dibimbing oleh Haris Seriawan, S.Pd., M.Sc. dan diketuai oleh Aulia Syafadilla Azali dengan anggota Intan Faya Nurazizah, Diah Kartika Wardani, dan Annissa’ Nurrohiim. Mereka mengangkat judul “Studi In Vivo Potensi Flavonoid Ekstrak Songgolangit (Tridaxprocumbens L) sebagai Bentuk Protektif Radikal Bebas pada Saluran Pernapasan Perokok Aktif”.

Proses seleksi dimulai pada bulan Februari dan pengumuman tim yang lolos pendanaan pada bulan Juni. Kemudian, tim melakukan riset menggunakan tikus wistar yang dipaparkan asap rokok, lalu diberikan ekstrak tanaman songgolangit. Kemudian, diambil darah tikus dan dicek histologi organ paru-paru dan trakea. Hal tersebut dilakukan karena asap rokok biasanya mengenai paru-paru dan trakea.

Lebih lajut, Aulia Syafadilla Azali selaku ketua tim sangat bersyukur dan bangga karena meraih medali emas. “Tidak bisa berkata-kata lagi. Alhamdulillah, kami berhasil mengalahkan 1 ruangan yang terdiri atas 21 tim. Termasuk salah satu kompetitor kami yakni Universitas Hasanuddin (Unhas) karena mereka presentasinya sangat bagus.”

Sementara itu, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) turut menyampaikan rasa bangga atas perolehan prestasi yang diraih. “Ini adalah prestasi yang membanggakan bagi UAD. Sebelumnya, UAD pernah meraih peringkat pertama PTS pada Pimnas di tahun 2005, 2012, dan 2021,” ujarnya. (umh)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-PKM-RE-Universitas-Ahmad-Dahlan-meraih-medali-emas-dalam-ajang-Pekan-Ilmiah-Mahasiswa-Nasional-Pimnas-ke-36-Dok.-Ummi-Hasanah.jpg 1137 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-04 10:52:442023-12-04 10:52:44UAD Peringkat 1 PTS Nasional pada Pimnas ke-36

Usung Soal Carbon Trading, Mahasiswa FTI UAD Raih Gold Medal di UKM, Malaysia

02/12/2023/in Prestasi /by Ard

Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) peraih juara I dalam ajang Internasional di UMK, Malaysia (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengukir prestasi internasional dengan meraih juara I dalam ajang bergengsi “5th Sustainability Challene 2023” yang diselenggarakan oleh Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia, pada Sabtu–Senin, 25-27 November 2023.

Mereka adalah tim dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD di bawah dosen pembimbing Dr.-Ing. Suhendra M.Sc. yang diketuai oleh Norsyifa, Program Studi (Prodi) Teknik Kima, bersama Bambang Cahya Ramadhan, Prodi Teknik Kimia, dan Andi Bintang Toar Dondok, Prodi Teknik Informatika.

Model Bisnis Carbon Tranding

Pada kompetisi ini, mereka mendapat apresiasi tim juri yang terdiri atas profesor dan profesional Malaysia dengan mengajukan platform “ZERO-C: User Friendly Platform in Carbon Trading to Achieve Global Emission Reduction Targets”.

Ide itu di latar belakangi oleh munculnya model bisnis carbon trading, salah satu instrumen utama dalam upaya global mengurangi emisi dan mencapai target perubahan iklim yang ditetapkan oleh Persetujuan Paris.

Mereka menilai, aktivitas carbon trading memberikan kerangka kerja internasional untuk bekerja sama dalam mengurangi emisi dan memungkinkan negara-negara untuk saling membantu dan berbagi tanggung jawab.

Mengatasi Perubahan Iklim

Melalui proposal yang diusung oleh Tim FTI UAD, mereka sukses meyakinkan dewan juri mengenai manfaat dan urgensi yang signifikan dari sistem perdagangan karbon dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan mengatasi perubahan iklim.

Selain itu, manfaat lainnya adalah mampu berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu affordable and clean enegy, climate action dan partnerships for the goals.

Bagi user friendly ZERO C diharapkan bisa memberikan insentif ekonomi bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi GRK dengan mendapat keuntungan dari penjualan kredit karbon surplus.

Aplikasi ZERO C

Aktivitas perdagangan melalui platform ZERO C ini akan memberikan fleksibilitas dalam memilih bagaimana dan di mana pengurangan emisi dapat dilakukan, sehingga memungkinkan perusahaan atau negara untuk mencapai target dengan biaya yang lebih rendah.

Jika konsep ZERO-C berhasil diterapkan akan mendorong pengembangan dan adopsi teknologi bersih, karena perusahaan yang mengadopsi praktik ramah lingkungan dapat menjual kredit karbon surplus dan insentif tersebut akan membantu mendanai proyek-proyek berkelanjutan di negara berkembang yang dapat menciptakan lapangan kerja lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Aplikasi ZERO-C ini akan membantu perusahaan dan stakeholdesr mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan emisi, karena perusahaan harus melaporkan dan memverifikasi emisi mereka. (Doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Fakultas-Teknologi-Industri-FTI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-peraih-juara-I-dalam-ajang-Internasional-di-UMK-Malaysia-Dok.-Istimewa.png 465 700 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-02 14:36:312023-12-02 14:36:31Usung Soal Carbon Trading, Mahasiswa FTI UAD Raih Gold Medal di UKM, Malaysia

KKN UAD Adakan Sosialisasi Pengembangan UMKM di Perumahan Green House Yogyakarta

02/12/2023/in Terkini /by Ard

Tim KKN Alternatif Periode 89 Unit I.A.3 dan Pemateri dalam Kegiatan Sosialisasi UMKM (Dok. Istimewa)

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Unit I.A.3 mengadakan sosialisasi bertempat di Balai RW 23, Perumahan Green House, Yogyakarta, pada Minggu, 19 November 2023. Kegiatan ini ditujukan untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sana.

Program yang bertajuk “Memberikan Edukasi Pentingnya Mengelola Pembukuan dan Sosial Media bagi Kesuksesan UMKM” dilaksanakan dengan mendatangkan owner Omah Dessert Jogja, Salwa Feby Annisa. Dalam pemaparannya ia menjelaskan dan membimbing para pengusaha UMKM serta ibu-ibu PKK agar dapat meningkatkan penjualan produk melalui penjenamaan dan teknik pemasaran yang baik. Selain itu, pemateri menyampaikan pentingnya pembukuan tepat waktu. Ilmu tersebut diharapkan bermanfaat tidak hanya bagi UMKM, tetapi juga warga Perumahan Green House.

Krisna Rasyid Al Fitroh, selaku Ketua KKN Unit I.A.3 menyatakan bahwa terdapat berbagai macam permasalahan dalam pengembangan usaha, terutama UMKM. Seperti, kurang dikenalnya produk dan minimnya pengetahuan mengenai pembukuan usaha. “Perumahan Green House, RW 23 ini memiliki potensi besar terkait dengan UMKM dan pengembangan untuk produk lokal desa. Dengan adanya sosialisasi terkait penjenamaan dan pembukuan, diharapkan pelaku UMKM dan ibu-ibu PKK semakin sadar terkait dengan pentingnya membuat pembukuan, penjenamaan produk, serta luasnya pemasaran untuk kemajuan usaha yang didirikan,” paparnya.

Ia pun mengaku, dari sosialisasi yang telah dijalankan, banyak respons positif yang diberikan. “Banyak pengusaha UMKM dan ibu-ibu setempat yang kemudian memahami pentingnya pembukuan dan penjenamaan melalui label yang dapat mengenalkan produk dengan ciri khas khusus. Kemudian promosi melalui sosial media yang menarik, serta dengan mengenalkan produk melalui marketplace. Hal tersebut dapat dilihat dari antusias peserta sosialisasi yang interaktif pada saat sesi pemaparan pentingnya pembukuan dan penjenamaan,” imbuhnya. (asna/ek)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-KKN-Alternatif-Periode-89-Unit-I.A.3-dan-Pemateri-dalam-Kegiatan-Sosialisasi-UMKM-Dok.-Istimewa.jpg 768 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-02 14:10:212023-12-02 14:10:21KKN UAD Adakan Sosialisasi Pengembangan UMKM di Perumahan Green House Yogyakarta

Persada UAD Raih Juara Umum Lomba Antar Asrama PTMA se-Indonesia

02/12/2023/in Prestasi /by Ard

Penyerahan penghargaan oleh Dr. Muh. Syamsuddin, M.Pd. dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan diterima oleh Mudir Persada H. Thontowi, S.Ag., M.Hum. (Dok. Istimewa)

Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih juara umum dalam ajang Aslama Competition 2023. Kompetisi itu diselenggarakan dalam rangka Musyawarah Nasional (Munas) oleh Asosiasi Pengelolaan Asrama Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (Aslama PTMA) di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung.

Acara dihadiri oleh Dr. Muh. Syamsuddin, M.Pd. dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Dr. Irwan Baadilla, M.Pd., Ketua ASLAMA, juga Tia Setiawati, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.,An. Rektor UNISA Bandung.

Menurut Ustaz Mustofa Ahyar, salah satu panitia penyelenggara, mengatakan kompetisi berlangsung sejak 2 Oktober hingga 18 November 2023 dan melibatkan 356 peserta dari 33 asrama PTMA se-Indonesia. “Ajang tersebut menampilkan beragam kreativitas yang dilombakan di antaranya lomba film pendek, video Instagram reels identitas khas asrama, pidato bahasa Arab, pidato bahasa Inggris, tilawatil Qur’an, dan kaligrafi kontemporer (Canva),” ujar Ustaz Mustofa.

Berdasarkan surat tugas nomor U16/224/A.10/XI/2023, Mudir Persada H. Thonthowi, S.Ag., M.Hum. mengirimkan sebanyak 25 peserta yang mewakili kontingen UAD. Kemudian, Persada UAD berhasil meraih gelar juara umum dengan perolehan juara I, II, dan harapan I pada lomba tilawatil Qur’an oleh Syarifah Husnunnuha A., Dany Andana, dan Azka Adhyatama, juara I pidato bahasa arab oleh Muhammad Arham, serta juara harapan I lomba film pendek oleh M. Ziya Ul Albab.

Terakhir, dengan terselenggaranya Munas Aslama 2023, diharapkan dapat melahirkan kepemimpinan baru yang lebih baik dengan program-program yang semakin bermanfaat. (df/umh)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyerahan-penghargaan-oleh-Dr.-Muh.-Syamsuddin-M.Pd_.-dari-Majelis-Diktilitbang-PP-Muhammadiyah-dan-diterima-oleh-Mudir-Persada-H.-Thontowi-S.Ag_.-M.Hum_.-Dok.Istimewa.jpg 1226 1856 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-02 13:43:142023-12-21 13:27:35Persada UAD Raih Juara Umum Lomba Antar Asrama PTMA se-Indonesia

Pengabdian UAD Tingkatkan Jiwa Pemimpin dan Wirausaha Anak-anak SB, Malaysia

02/12/2023/1 Comment/in Terkini /by Ard

Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama anak-anak Sanggar Bimbingan (SB), Malaysia (Dok. Istimewa)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (LPPM UAD) kembali mengirim lima tim dosen untuk melakukan pengabdian di Malaysia. penyerahan tim pengabdian dosen sekaligus penerjunan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan secara langsung oleh Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas M.T.

Penyerahan berlangsung di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang, Malaysia pada Rabu, (15-11-2023) dan dihadiri Acting KJRI Penang, Kiki Tjahyo Kusprabowo, Beni Suhendra Winarso selaku Kepala Bidang PkM dan KKN LPP UAD, tim dosen UAD, Pimpinan ITB Ahmad Dahlan Lamongan, serta mahasiswa KKN UAD dan ITB AD Lamongan.

Tiga tim dosen melaksanakan pengabdian di Sanggar Bimbingan (SB) Permai, SB Ami, dan SB Kulim, Penang, yang terdiri atas Lina Handayani, SKM., M.Kes., Nabila Na’ma Aisa, SE., M.Sc., Olivi Sabilla Sadani, SE., M.Ak., Dr. Tri Wahyuni Sukesi S.Si., M.PH., Dr. Vera Yuli Erviana M.Pd., Iis Suwartini, S.Pd., M.Pd. Sementara dua tim lainnya yang terdiri atas Beni Suhendra Winarso, S.E., M.Si., Haris Imam Karim Fathurrahman, S.Pd., M.Sc., Dr. Rina Ratih SS M.Hum., dan Khusnul Hidayati SE., S.Ag., M.Si. pengabdian di SB Kepong dan SB Segambut, Kuala Lumpur.

Pada tim pengabdian yang dipimpin oleh Beni Suhendra dan Haris Imam dan dibantu mahasiswa KKN, Syamila Nur Sani, di SB Kepong, Kuala Lumpur ini telah berlangsung pada Selasa–Rabu, 20-21 November 2023. Adapun kegiatannya meliputi pengenalan literasi numerasi, kepemimpinan, dan kewirausahaan melalui permainan dan pelatihan membuat kerajinan dari bahan manik-manik.

Kegiatan itu diikuti oleh para Pengurus SB Kepong, guru, siswa kelas 2 hingga 6 sekolah dasar (SD) sebanyak 33 siswa dengan sangat antusias. Melalui agenda ini, tim pengabdian UAD berharap dapat meningkatkan semangat belajar dan keterampilan anak-anak sanggar. (Doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-anak-anak-Sanggar-Bimbingan-SB-Malaysia-Dok.-Istimewa.png 465 700 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-02 12:58:182023-12-02 12:58:18Pengabdian UAD Tingkatkan Jiwa Pemimpin dan Wirausaha Anak-anak SB, Malaysia

Perdana! Ekspedisi 7 Summit Madapala Dimulai di Puncak Rante Mario

01/12/2023/in Terkini /by Ard

Tim Ekspedisi 7 Summit Madapala Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. UKM Madapala UAD)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Dahlan Pecinta Alam (Madapala) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) perdana mengadakan Ekspedisi 7 Summit Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu–Sabtu, 9–19 Agustus 2023. Rante Mario, Pegunungan Latimojong, Sulawesi Selatan, menjadi puncak pertama yang ditaklukkan oleh lima anggota tim Ekspedisi Madapala. Pendakian memakan waktu selama tiga hari, tepatnya pada Minggu–Selasa, 13–15 Agustus 2023.

Persiapan yang Matang

“Kegiatan ini sebenarnya mulai diadakan pada tahun lalu, tepatnya saat periode kepengurusan tahun 2021/2022. Namun, karena terdapat beberapa kendala, ekspedisi perdana dilaksanakan pada periode saat ini,” tutur Armand Indarman yang kerap disapa Gibel, Ketua Pelaksana Ekspedisi.

Belajar dari pengalaman, Gibel dan kawan-kawan Madapala mempersiapkan segala hal dengan matang demi menyukseskan kegiatan ini. Pertama, membentuk panitia khusus ekspedisi. Kedua, rutin mengadakan training center (TC) seperti lari, push up, sit up, pull up, berenang, hingga simulasi pendakian. Ketiga, mengadakan pelatihan fotografi bersama UKM Lensa, pelatihan kepenulisan bersama UKM Presma Poros, dan pelatihan pengaplikasian tracking (GPS, Avenza, dan Alpin) bersama senior UKM Madapala. Pelatihan-pelatihan tersebut diadakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di UKM Madapala, khususnya tim ekspedisi guna menghasilkan luaran yang berkualitas pula. Selain itu, Gibel juga menuturkan bahwa kegiatan ini tidak menjalin kerja sama dengan pihak mana pun selain dukungan penuh pihak universitas dan UKM Madapala sendiri.

“Saat kegiatan ekspedisi berlangsung, alhamdulillah tidak ada kendala yang serius, semua berjalan dengan baik.”

Mengapa Latimojong?

Pegunungan Latimojong terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Pegunungan ini termasuk dalam daftar tujuh puncak tertinggi di Indonesia (seven summit of Indonesia). Puncak tertingginya adalah Puncak Rante Mario yang berarti “Tanah Bahagia”. Dengan ketinggian 3.478 mdpl, puncak ini dikenal sebagai atap tertinggi di Sulawesi.

“Latimojong dipilih karena kami ingin memulai ekspedisi dari tanah Sulawesi, tanah yang kaya akan kekentalan budayanya. Hal tersebut menarik untuk diteliti sekaligus menjadi batu loncatan untuk ekspedisi berikutnya. Selain itu, pegunungan ini memiliki banyak puncak, jalur yang susah, dan akses perjalanan ke lokasi yang cukup rumit sehingga memacu adrenalin kami untuk memulai ekspedisi di sana,” jelas Gibel.

Tiga Misi Besar

Ekspedisi ini membawa tiga misi besar: pendakian, kemanusiaan, dan kebudayaan. Misi pendakian pada kegiatan itu adalah mengibarkan bendera Madapala, UAD, dan Sang Saka Merah Putih di puncak tertinggi, Rante Mario. Tim ekspedisi juga melakukan tracking jalur pendakian baik secara manual maupun digital dengan luaran berupa cetak peta jalur pendakian. Selain melakukan pendakian, tim ekspedisi Madapala turut membantu proses pembangunan masjid di kaki gunung, salah satunya melalui penyaluran donasi. Dalam hal kebudayaan, Gibel dkk. melakukan penelitian kebudayaan di Desa Enrekang, kaki Gunung Latimojong. Hasil dari penelitian tersebut akan dipublikasikan dalam berbagai macam bentuk, di antaranya dokumenter perjalanan pendakian, profil dusun, pameran fotografi ekspedisi, hingga artikel maupun majalah.

“Ini merupakan pendakain pertama kami. Kami sangat senang dan bangga bisa menyelesaikan pendakian dan berdiri di atas atap tertinggi Sulawesi. Pendakian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan menjadi batu loncatan bagi pendakian-pendakian berikutnya guna menyelesaikan Ekspedisi 7 Summit Indonesia,” pungkas Gibel. (nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Ekspedisi-7-Summit-Madapala-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Sumber-UKM-Madapala-UAD.jpg 1184 1700 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-01 09:57:442023-12-01 10:05:56Perdana! Ekspedisi 7 Summit Madapala Dimulai di Puncak Rante Mario

Membekali Santri Persada dengan Keterampilan Public Speaking

01/12/2023/in Terkini /by Ard

Ana Hidayati, S.Far., M.Sc., Apt. narasumber Pelatihan Public Speaking dan Master of Ceremony Persada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Pelatihan Public Speaking dan Master of Ceremony (MC) pada Jumat, 24 November 2023 di Ruang Amphitheater Gedung Kedokteran Kampus IV UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Persada UAD TV. Acara ini diikuti oleh seluruh santriwan dan santriwati serta peserta umum lainnya.

Turut hadir Thonthowi, S.Ag., M.Hum. selaku Mudir Persada UAD dan Ana Hidayati, S.Far., M.Sc., Apt. selaku narasumber sekaligus dosen Farmasi UAD. Pelatihan ini dipandu oleh Ananda Nabila selaku moderator.

“Anda tidak bisa membuat kesan pertama untuk kedua kalinya,” ungkap Ana di awal pembicaraan. Maksudnya ialah ketika berbicara di depan, maka harus dibangun penilaian dan pandangan orang lain. Ingin dikenal sebagai MC yang kaku, formal, atau bisa semuanya? Nah, itulah yang harus dibangun saat pertama kali berbicara di depan, karena Anda tidak bisa membuat kesan pertama orang lain kedua kalinya, dan yang bisa menciptakan kesan itu adalah diri sendiri.

Lebih lanjut, Ana menyebutkan bahwa hal pertama yang harus dilakukan dalam dunia public speaking adalah membangun citra diri. “Ada beberapa poin dalam membangun citra diri yaitu mengetahui apa itu MC, profil yang cocok menjadi MC, sikap MC, persiapan seorang MC, kebiasaan yang kurang baik MC, dan penampilan seorang MC,” jelasnya.

Apa itu MC?

MC adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menyukseskan suatu acara sejak awal hingga akhir acara dengan baik dan sempurna. “Maksud sempurna di situ ialah meminimalkan terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki atau meminimalkan kesalahan dan itu bisa kita kendalikan,” sambung Ana.

Syarat menjadi MC

Berikut beberapa syarat untuk menjadi MC yaitu keberanian, modal suara, memiliki kemampuan mengolah suara, menggunakan bahasa yang baik dan benar, memiliki pengetahuan yang cukup memadai, kreatif, proaktif dan inisiatif, memiliki sense of humor, serta memperhatikan bahasa tubuh.

“Penampilan bukanlah yang utama, tetapi akan dilihat oleh audiens. Hal itu adalah masalah visual. Salah satu yang perlu dihindari adalah eksplosif gerakan lainnya, jadi perlu untuk kita membuat naskah yang memuat poin-poin penting suatu acara. Secara vokal, teman-teman sudah diberi anugerah suara tinggal dikelola saja. Secara verbal, gunakanlah pilihan kata-kata yang tepat sesuai dengan acara yang akan dibawakan dan sesuai dengan audiens yang akan disapa,” tutup Ana. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ana-Hidayati-S.Far_.-M.Sc_.-Apt.-narasumber-Pelatihan-Public-Speaking-dan-Master-of-Ceremony-Persada-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Istimewa.jpg 1432 2528 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-01 09:36:512023-12-01 09:36:51Membekali Santri Persada dengan Keterampilan Public Speaking

Pentingnya Kolaborasi Global dalam Mengatasi Perubahan Iklim

30/11/2023/in Feature /by Ard

Sambutan H.E. Retno Lestari Priansari Marsudi, LL.M. selaku Menteri Luar Negeri RI dalam pembukaan acara Global Forum for Climate Movement di UAD (Dok. Istimewa)

Global Forum for Climate Movement yang beberapa waktu lalu telah digelar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan kolaborasi antara Muhammadiyah dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI). Berkaitan dengan hal ini, H.E. Retno Lestari Priansari Marsudi, LL.M. selaku Menteri Luar Negeri RI turut menyampaikan sambutannya dalam pembukaan acara secara daring melalui sebuah tayangan video. Retno menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini terkait perubahan iklim dan mendukung upaya bersama untuk menghadapi krisis lingkungan global.

Lebih lanjut, sambutannya juga mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mempromosikan kerja sama global untuk menjaga keberlanjutan alam semesta.

Langkah-Langkah Konkret yang Diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Sebagai negara yang memiliki keragaman alam dan budaya, Indonesia memahami betul urgensi pelestarian lingkungan. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan Indonesia termasuk kebijakan energi terbarukan, pelestarian hutan, peningkatan ketahanan pangan, dan program-program inovatif lainnya yang bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Retno mengungkapkan kontribusi Indonesia dalam mendukung net zero emission melalui pengurangan emisi pada tahun 2030 yang tertuang dalam Laporan Iklim dan Pembangunan Negara (Country Climate and Development Report atau CCDR). Ia mengatakan bahwa Indonesia meningkatkan target iklim dalam bentuk Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC) tanpa syarat dari 29% menjadi 31,89% dan NDC bersyarat dari 41% menjadi 43,2%.

Peran Aktif Muhammadiyah dalam Gerakan Iklim Global

Retno menyoroti bahwa upaya bersama atau diplomasi iklim dalam mengatasi perubahan iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan kontribusi aktif dari semua pihak. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, hingga organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dalam merumuskan solusi yang berkelanjutan dalam rangka menghadapi perubahan iklim.

“The magnitude of the climate crisis and the urgent need for action required innovative partnership. Government alone can not reach this commitment, we need the whole national ecosystem to pitch in, including Muhammadiyah. The engagement of faith-based organizations can really make a real difference to build on Indonesia’s ongoing climate efforts and Global commitment,” jelasnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas peran aktifnya dalam gerakan iklim global. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki potensi besar untuk memobilisasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan. Lebih lanjut, ia menyambut baik upaya Muhammadiyah dalam mengedukasi dan melibatkan masyarakat dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Retno juga menyampaikan tiga hal mengenai pentingnya organisasi keagamaan dalam mendukung upaya penyelamatan bumi dari krisis iklim. “Pertama, membangun hubungan dengan masyarakat untuk menyebarluaskan informasi dan kesadaran tentang iklim. Kedua, kontribusi intelektual, terutama bagi generasi muda agar terinformasi, termotivasi, dan berkontribusi. Ketiga, memberikan panduan moral dan etika dengan menyebarluaskan gagasan dan praktik ramah lingkungan, seperti yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah.”

Muhammadiyah Climate Center

Dalam kesempatan yang sama, Muhammadiyah sekaligus meluncurkan Muhammadiyah Climate Center. Retno dalam hal ini memberikan sambutan hangatnya perihal pendirian Muhammadiyah Climate Center yang merupakan sebuah upaya baru dari Muhammadiyah dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin kompleks.

Sebagai seorang diplomat ulung, ia turut memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah proaktif Muhammadiyah dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim. Ia menyatakan bahwa langkah diadakannya Global Forum for Climate Movement dan pendirian Muhammadiyah Climate Center merupakan sebuah tindakan nyata Muhammadiyah dalam mendukung upaya dunia dalam mengurangi dampak buruk perubahan iklim. Keberadaan Muhammadiyah Climate Center menjadi bukti konkret bahwa Indonesia bersama-sama dengan elemen-elemen masyarakatnya, termasuk organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah, berperan aktif dalam merintis jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Komitmen Indonesia dan Muhammadiyah akan Terus Berlanjut

Kolaborasi internasional, langkah-langkah konkret, dan peran aktif organisasi masyarakat Indonesia seperti yang dilakukan Muhammadiyah menjadi elemen kunci dalam membangun masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Melalui upaya bersama ini, Indonesia bersama Muhammadiyah di dalamnya tentu akan terus berkomitmen untuk menjadi kontributor dalam menjaga keberlanjutan planet kita. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sambutan-H.E.-Retno-Lestari-Priansari-Marsudi-LL.M.-selaku-Menteri-Luar-Negeri-RI-dalam-pembukaan-acara-Global-Forum-for-Climate-Movement-di-UAD-Dok.-Istimewa.jpg 1009 1794 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-11-30 11:52:262023-11-30 11:52:26Pentingnya Kolaborasi Global dalam Mengatasi Perubahan Iklim
Page 253 of 497«‹251252253254255›»

TERKINI

  • The Fizz Lab Borong Penghargaan di UAD FAIR 202526/06/2025
  • Aleeya Hijab, Brand Fashion Buatan Mahasiswa UAD26/06/2025
  • Immawati Psikologi UAD Gaungkan “Gerakan Peduli Rahim”26/06/2025
  • BEM FKM UAD Adakan Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis26/06/2025
  • Adawaru dari Mahasiswa Akuntansi UAD Raih Juara di UAD FAIR 202526/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025
  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025

FEATURE

  • Salat Subuh sebagai Tolok Ukur Komitmen Keimanan24/06/2025
  • Kampus Harus Menjadi Pusat Kolaborasi Dakwah dan Ilmu Pengetahuan24/06/2025
  • Refleksi Kehidupan dalam Perspektif Surah Az-Zumar24/06/2025
  • Nilai Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis Menuju Masyarakat Berkemajuan21/06/2025
  • Speak with Impact, Bangun Kepercayaan Diri Mahasiswa21/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top