UKBI: Tes Mengukur Kemampuan Berbahasa Indonesia
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengadakan webinar Tips dan Trik Jitu Lulus Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bertajuk “Bersatu dengan Bahasa untuk Indonesia Sehat”, via Zoom.
Tes UKBI adalah uji kemahiran untuk mengukur kemampuan berbahasa seseorang dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik penutur Indonesia maupun penutur asing. Webinar ini dilaksanakan karena Prodi PBSI UAD menyertakan syarat UKBI untuk ujian sidang skripsi dan yudisium. Standar nilai UKBI bagi perguruan tinggi adalah 578−640. Namun, Prodi PBSI UAD mematok nilai lulus UKBI minimal dengan nilai 550.
“UKBI meliputi lima seksi. Seksi I (Mendengarkan) terdapat 40 soal berdurasi 30 menit, wacana lisan dalam bentuk 4 dialog dan 4 monolog, setiap dialog dan monolog terdiri atas 5 butir soal. Seksi II (Merespons Kaidah) berisi 25 soal dengan durasi 20 menit, soal tertulis berupa kalimat yang direspons peserta dengan memilih opsi pengganti untuk bagian yang salah. Seksi III (Membaca), 40 soal dengan durasi 45 menit, wacana tulis berjumlah delapan wacana, setiap wacana terdiri atas 5 butir soal,” papar Mulyanto, M.Hum., anggota penguji UKBI DIY selaku pembicara pertama.
Seksi IV (Menulis), 1 soal berdurasi 30 menit, soal tertulis berupa permintaan untuk mempresentasikan gambar/diagram/ tabel ke dalam wacana tulis 200 kata. Seksi V (Berbicara), satu soal berdurasi 15 menit, soal tertulis berupa permintaan untuk mempresentasikan gambar/diagram/ tabel ke dalam wacana lisan selama 5 menit persiapan dan 10 menit presentasi.
“Peserta tes UKBI biasanya hanya mengerjakan sampai seksi tiga, sesuai standar minimal yang ditentukan oleh balai bahasa. Ada beberapa langkah strategi yang bisa diterapkan agar mudah lolos UKBI, yaitu dengan memahami cara berpikir dan materi yang diujikan, menguasai bahasa Indonesia dengan baik, manajemen waktu yang tepat saat mengerjakan soal, serta menjaga konsentrasi,” jelas Noor Hadi, S.Pd., M.Pd., sebagai pembicara kedua, (25-10-2020). (JM)