Strategi Berwirausaha di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) yang lebih dari satu tahun mewabah, memberikan dampak terhadap berbagai sektor agar menerapkan kebiasaan baru. Mahasiswa selama masa pandemi melakukan kegiatan perkuliahan melalui dalam jaringan (daring). Kejenuhan tentu dirasakan oleh sebagian mahasiswa. Makanya, di masa era kebiasaan baru sangat penting untuk mengembangkan kompetensi, salah satunya dengan berwirausaha.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selalu memberikan fasilitas dan media yang mendukung mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat. Wirausaha menjadi lahan subur bagi para mahasiswa dalam mengembangkan kompetensinya. Dr. H. Riduwan, S.E., M.Ag. selaku Kepala Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI) UAD menyambut baik bagi mahasiswa yang ingin mandiri dalam berwirausaha.
Ia menuturkan, membuka usaha tidak harus memiliki modal besar. Menjadi pengusaha tanpa modal pun bisa dilakukan asalkan mempunyai niat, keberanian, dan semangat. “Jangan takut memulai usaha tanpa modal. Menjadi pedagang merupakan salah satu profesi yang dilakukan Nabi. Mulai saja dulu intinya jangan takut. Pasti akan ada jalan bagi orang yang mau berjuang,” ujar Riduwan dalam seminar “Menumbuhkan Semangat dan Strategi Berwirausaha yang Inovatif di Era New Normal” yang diselenggarakan oleh kelompok 31 LKMM UAD.
Di era serba digital ini, penguasaan akan media dan informasi menjadi penunjang kesuksesan dari berwirausaha. Hanya bermodalkan gawai sudah dapat melakukan promosi produk dan omzet yang tinggi. Setiap bidang yang digeluti tentu penuh risiko. The power of kepepet menjadi salah satu cara jitu agar mahasiswa dapat mandiri dalam berbisnis.
“Banyak mahasiswa ingin menjadi pengusaha tapi selalu berhenti dan tidak tahu harus memulai dari mana. Kunci keberhasilan menjadi pengusaha ialah amati, tiru, dan modifikasi. Amatilah orang-orang yang sudah sukses, lihatlah bagaimana dia memulai usahanya. Tiru jenis usaha yang dimiliki dan lakukan modifikasi dengan berbagai inovasi agar produk yang dihasilkan lebih unggul dan berkualitas,” pungkas Riduan dalam sesi pemaparan materi. (Chk)