• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa PBSI Belajar kepada Sastrawan Malaysia

04/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) berkesempatan menghadirkan sastrawan dari Malaysia untuk mengisi kuliah umum. Usia semester yang terbilang cukup muda membarakan semangat peserta dalam merespons kegiatan ini. Ruang Aula Islamic Center lantai I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kebanjiran peserta. Bahkan, kursi yang sudah disediakan panitia tak mencukupi peserta yang datang. Tak menyurutkan semangat dalam berburu ilmu kesusastraan, akhirnya mereka ada yang lesehan di ujung belakang ruangan.

Muhammad Ghazali Husein sangat senang karena sambutan yang diberikan oleh mahasiswa sangat bagus. Ia didampingi tujuh sastrawan dari Malaysia saat bertamu ke Indonesia. Mereka telah menghasilkan buku dan karya. Salah satu pembicara ini memberi kuliah umum tentang sastra dari negeri Jiran. Menurutnya, peserta sangat meminati perkembangan sastra dan bahasa Melayu.

Sastrawan dari negeri Jiran ini berbagi inspirasi menulis yang didapatkan dari pengalaman hidup, pengalaman kerja, pergaulan antara teman-teman rekan kerja, dan para sastrawan yang memunculkan inspirasi untuk menghasilkan karya. Tentu hal ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa untuk semangat menulis. Apalagi sastrawan lain negara itu telah membuktikan dengan beberapa karyanya sebagai wujud perjalanan kepenulisan.

Bagi Muhammad, pembelajaran sastra harus didekatkan. Harapannya, mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Indonesia dan mengembangkan karya sastra antara kedua negara. Ia berpandangan, sastra Indonesia mempunyai pendukung yang begitu ramai dan perkembangannya bagus. Alasan inilah yang mendorongnya datang ke Indonesia untuk mendapatkan pengalaman yang lebih mengenai karya sastra dan berjumpa dengan sastrawan Indonesia.

Pada dasarnya, tidak ada batasan mempelajari karya sastra. Membaca karya sastra dari berbagai negara merupakan rutinitas dunia kesusastraan di Malaysia. Sebagai bahan menghasilkan karya supaya lebih bagus, mereka juga bergaul dengan sesama sastrawan. Selama ini, cerpen dan puisi dijadikan sebagai bengkel untuk siswa dan mahasiswa. Mereka melakukan pengembangan untuk mendekatkan mahasiswa dengan sastra karena nantinya mereka yang akan mengganti posisi sastrawan masa kini. Kalau tidak dibagi peluang untuk mengembangkan minat dan bakat, maka mereka akan merugikan dunia sastra.

Bagi sastrawan yang sudah kenal baik dengan Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. ini, mempunyai hambatan dalam berkarya merupakan hal yang biasa. Bahkan bisa mendorong supaya berusaha lebih keras. Segala halangan, masalah yang dihadapi bila dapat diselesaikan maka melahirkan ilham untuk menghasilkan karya.

“Kami mengembara ke sini untuk memberi inspirasi kepada mahasiswa supaya sanggup menghadapi tantangan. Selain itu juga untuk berkongsi pengalaman dan mendorong mereka untuk berkarya. Melalui hambatan dan masalah, mahasiswa tak perlu cemas, jadikan motivasi untuk berkarya,” tutupnya pada 1-10-19. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/sastrawan-malaysia-ke-uad.jpg 433 874 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-04 10:40:522019-11-04 11:35:16Mahasiswa PBSI Belajar kepada Sastrawan Malaysia

Mahasiswa Baru Bukan Alasan Takut Berprestasi

02/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Menjadi mahasiswa baru tidak menyurutkan keberanian Robby Firdauzy Alfenjy untuk maju ke ladang prestasi. Mewakili Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), ia berhasil kantongi juara 1 pada kejuaraan Tapak Suci Nasional ke-10 di Universitas Airlangga. Ia merupakan peserta lomba bagian fighter di kelas D dengan berat 60 sampai 65 kilogram.

Robby Firdauzy Alfenjy (kedua dari kanan) mewakili Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), ia berhasil kantongi juara 1 pada kejuaraan Tapak Suci Nasional ke-10

Robby sempat kaget karena menjadi satu-satunya angkatan 2019 dan tentu saja terbilang cukup muda. Namun, coach tetap menunjuk dan memberinya kepercayaan untuk membawa nama UAD. Kepercayaan itu yang selanjutnya dijadikan sebagai sumber motivasi untuk menang. Mahasiswa Teknik Informatika ini tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Ia selalu berusaha tampil maksimal, kalah atau menang urusan nanti. Dukungan dari teman-teman TS UAD menjadi dorongan tersendiri.

Mahasiswa asal Kalimantan Timur itu mengaku suka TS sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Ayah dan ibunya yang juga pencinta bela diri membuat Robby tidak asing lagi dengan dunia bela diri. Orang tuanya berpesan kepadanya, jika merantau jauh dari keluarga maka harus mempunyai bekal untuk menjaga diri.

“Bagi teman-teman mahasiswa, maksimalkan yang diikuti sekarang. Misal suka di akademik dimaksimalkan dan jika nonakademik maka pantas untuk dimaksimalkan juga. Kalau ikut kegiatan yang optimal, jangan setengah-setengah,” pesan Robby pada 26-10-19 di Sekretariat TS Kampus I UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Robby-TS-UAD.jpg 587 671 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-02 11:59:592019-11-02 11:59:59Mahasiswa Baru Bukan Alasan Takut Berprestasi

Melancong ke Solo Seraya Menambah Ilmu

02/11/2019/in Feature /by NewsUAD

Mahasiswa merupakan manusia dewasa yang pikirannya sudah tidak sempit lagi. Rutinitasnya tak melulu soal presentasi di kelas. Bukan pula hanya melakukan tantangan di depan teman-temannya di dalam kampus. Melancong ke luar kampus guna menambah ilmu, tentu saja perlu dilakukan.

Luluk Mahdhuroh sudah membuktikan hal tersebut. Ia tergabung dalam delapan orang perwakilan mahasiswa dan dosen dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk bertamu ke Universitas Sebelas Maret dalam acara Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra pada 19 Oktober 2019. Selain mendapat pengetahuan, wawasan, dan relasi, ia juga menjadi tahu pendidikan di luar sana. Tidak hanya itu, ia mendapat sebuah tantangan baru, yakni menjadi pemakalah di hadapan hadirin yang berasal dari berbagai kampus yang sebagian besar ialah S2 dan S3. Dirinya satu-satunya dari UAD yang masih menempuh S1.

Grogi dan takut salah bicara pasti ada karena materinya terasa beda. Dosen-dosen yang hadir tentu ilmunya sudah tinggi, sedangkan mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ini mengaku masih dalam tahap belajar. Tak gencar, ia tetap menyampaikan materi yang sudah disiapkan.

Materi yang disampaikan Luluk tentang media pembelajaran flash. Pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada pelajaran menyimak. Harapannya media yang ia dan rekannya sampaikan bisa menghilangkan kejenuhan para siswa.

Pembuatan makalah dilakukan Luluk selama kurang lebih dua minggu, dan dilakukan secara mandiri. Proses itu yang membuatnya semakin terasah dalam kepenulisan. Bagi Sekretaris Umum Kreativitas Kita (Kreskit) ini, merupakan kebahagiaan tersendiri kalau bisa menulis. Apalagi kalau bisa sampai dipublikasikan. Setidaknya ia bisa memberi manfaat kepada orang lain melalui tulisan.

“Mahasiswa terkadang takut untuk memulai menulis, karena belum terbiasa. Hal semacam itu perlu dihilangkan. Seiring berjalannya waktu, kemampuan akan terasah dan akan mengetahui prosedur menulis. Salah satunya dengan mengikuti acara di luar kampus yang berbekal tulisan. Semua bertahap dan harus dicoba. Kalau mau instan atau ibarat kata bisa langsung menulis, itu tidak mungkin,” tegasnya pada 25-10-19 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemakalah-dari-Mahasiswa-UAD.jpg 365 415 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-11-02 11:42:272019-11-02 11:42:27Melancong ke Solo Seraya Menambah Ilmu

Desty: Tertarik dengan Tanaman dan Gemar Menulis

31/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Perjalanan menemukan ketertarikan terhadap tanaman, sudah dilalui Desty Restia Rahmawati sejak kecil. Berawal dari buku tanaman dan hidroponik milik sang ayah, Desty pun mengawali pergulatannya dengan tanaman. Sejak Sekolah Dasar, ia memang suka menulis. Hal itu berlanjut sampai ke jenjang pendidikan berikutnya. Karya Tulis Ilmiah Remaja (KIR) dipilih oleh Desty sebagai wadah untuk menampung kesukaannya terhadap tanaman dan tulis-menulis.

Desty Restia Rahmawati saat menerima hadiah lomba esai nasional.

Kegemarannya dalam menulis karya tulis ilmiah berlanjut hingga bangku kuliah. Kecintaan terhadap tanaman pun turut berkembang, yakni tanaman yang berhubungan dengan kesehatan. Bagi mahasiswi Program Studi Farmasi angkatan 2016 ini, di mana saja kita berada dan apa saja bidang kita, sebenarnya tidak akan terlepas dari kata menulis. Apa lagi sarjana, yang lulusnya memakai skripsi. Apa saja bidang yang disukai, pasti tetap harus memiliki literasi. Alasannya memilih jurusan Farmasi tentu saja juga beralasan. Farmasi dekat dengan kesehatan, yang artinya semakin mendekatkan perempuan berkacamata ini dengan bidang yang ia sukai.

Menulis merupakan salah satu penyaluran ilmu. Ada suatu kemampuan yang harus diasah yakni menulis secara sistematis, runtut, dan enak dibaca, serta dipahami oleh orang lain. Ia berprinsip, jika ilmu tidak disalurkan melalui tulisan maka perlahan akan mulai hilang.

Kesukaannya pada tanaman dan kesehatan, membuat Desty meraih juara 2 lomba esai nasional dengan mengangkat judul “Solid Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System Isolat Flavonoid Herba Benalu Teh (Scurrula atropurpurea) Tertarget Reseptor Folat Sel Kanker Payudara”, sebuah tanaman benalu teh yang menggunakan teknologi formulasi farmasi untuk pengembangan obat yang tertarget pada sel kanker payudara.

Tentu keikutsertaannya dalam konferensi nasional di Unversitas Sebelas Maret, Solo, itu tak mudah. Bersaing dengan kurang lebih 70 peserta, memakan waktu sejak Juni, serta mengalami beberapa revisi. Untungnya, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Desty lolos dalam lima besar dan selanjutnya masuk tiga besar dalam final. Hambatan tertelak pada mekanik dan gagasan. Butuh alokasi sendiri karena masih ada praktikum dan kuliah. Selain itu, banyak ujian karena sedang akhir semester.

Terkait hambatan menyusun gagasan, harus membuka buku lagi karena untuk pengobatan seperti ini memang tidak secara spesifik dijelaskan dalam matakuliah. Ia berinovasi sendiri dan menghubungkan antara matakuliah satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu gagasan.

“Menulis esai sebenarnya mudah. Penulis hanya perlu berinovasi dalam beberapa bagian saja. Misal bagian A atau B saja. Perlu diingat, Karya Tulis Ilmiah (KTI) tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita. Ketika kerja saja kita pasti membuat laporan, laporan pertanggungjawaban, dan proposal. Salah satu penyampaian ilmu yaitu lewat menulis. Menulislah bukan berarti kita ingin abadi, tapi supaya ilmu yang pernah kita pelajari dan dapatkan bisa dibaca orang lain juga,” pesannya pada 15-10-19 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)

 

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/desty-penemu-benalu-teh-di-UAD.jpg 647 747 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-31 09:40:272019-10-31 09:40:27Desty: Tertarik dengan Tanaman dan Gemar Menulis

Sempat Utang Poin, Super Tri Tetap Raih Juara

29/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Perhitungan poin menjadi menegangkan bagi peserta lomba cerdas cermat tingkat nasional Bimbingan dan Konseling. Lomba yang diikuti oleh universitas negeri maupun swasta ini melibatkan enam mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke dalamnya. Sempat cemas, karena salah satu tim dari UAD utang poin.

Nama tim itu ialah Super Tri. Gabungan dari tiga angkatan yaitu Wike Nurani angkatan 2016, Bayu Selo Aji angkatan 2017, dan Alivia Eka Arianti angkatan 2018. Sengaja dirancang dengan angkatan yang berbeda-beda, supaya ada regenerasi bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Wike dan Selo mengaku, sebelum mendarat di Jakarta mereka mengikuti lomba di Kediri. Belum sempat ambil napas panjang, mereka harus berpindah tempat lomba ke Universitas Kristen Indonesia. Sebelum lomba ke Kediri, mereka latihan rutin di Kampus II selepas Maghrib. Namun, saat ke Jakarta tidak sempat latihan. Pulang dari Kediri langsung persiapan ke Jakarta. Untungnya, sisa-sisa materi masih menempel. Kerja sama tim menjadi sumber semangat mereka. Jika salah satu anggota tidak satu pemikiran, mungkin saja tidak akan mendapat juara. Tujuan mereka jelas ingin menunjukkan eksistensi almamaternya, menjadi pemenang dan membanggakan UAD.

“Lomba sempat diundur dan terkesan dadakan. Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Negeri, Universitas Negeri Jakarta, dan beberapa universitas lain yang menjadi peserta lomba membuat semangat kami semakin berkobar. Sebelumnya saya pernah ikut lomba cerdas cermat di Universitas Atmajaya Jakarta saat semester tiga. Hal itu menjadi bekal tersendiri untuk saya,” ucap Wike.

Mekanisme perlombaan Bimbingan dan Konseling memang cukup ketat. Maka, tak heran jika ada kecemasan. Setiap pencet bel, poin akan dikurangi jika jawaban salah. Untungnya utang sepuluh poin tak menyurutkan semangat tim untuk merebut kemenangan. Super Tri mengucap syukur bisa bayar utang melalui pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Perjuangan berbuah manis, tim dari UAD mampu membawa juara.

Total ada enam mahasiswa yang dikirimkan UAD. Mereka tanpa dosen pendamping, berangkat ke Jakarta. Namun, kampus dan pihak program studi sangat mendukung terkait pembiayaan. Segala fasilitas ada dari kampus.

“Percaya pada kekuatan doa. Doa dari orang tua dan kepada Allah. Jangan lupa semangat dan memotivasi diri. Keajaiban akan datang dari mana saja. Rezeki sudah ada yang mengatur. Berusaha semampu kita, maka hasil tidak akan mengkhianati,” tutup Selo pada 15-10-19 di Hall Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-di-uad.jpg 290 405 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-29 10:02:562019-10-29 10:02:56Sempat Utang Poin, Super Tri Tetap Raih Juara

BEM FTI UAD: Gencarkan Solidaritas dalam Suweng

28/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Suweng, seperti itu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) memberi nama acara mereka. Sebuah akronim dari “srawung bareng”. Awalnya acara ini dinamakan suwung, namun diubah karena esensi yang ditakutkan akan berpengaruh pada acara tersebut. Suwung berarti sepi dan tak berisi. Sementara suweng dalam bahasa Jawa artinya anting-anting. Seperti makna suweng yang indah dan mengikat, begitu pula harapan untuk acara mereka, yakni bisa sukses dan dihadiri banyak orang.

Berbagai kampus turut hadir dalam Suweng. Di antaranya Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas Pembangunan Nasional. Bahkan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) turut hadir. Diundangnya perwakilan UMS walaupun dari luar Yogyakarta, yakni untuk mengisi materi dari Forum Eksekutif Mahasiswa Teknik, suatu forum yang menghimpun eksekutif anak teknik se-Jateng dan se-DIY.

“Sebagai penambah teduh suasana Suweng, pelataran depan parkiran Kampus III UAD diberi lampu hias. Selain itu, anak teknik yang suka otak-atik listrik ingin menunjukkan bahwa mereka juga tidak kaleng-kaleng. Lampion kubus yang digantung menambah hangatnya acara ini,” tambah Abima Nugraha dari Program Studi Teknik Informatika angkatan 2017.

Abima yang juga selaku ketua panitia menjelaskan, dulu acara semacam ini memang pernah ada, tetapi vakum cukup lama. Tahun ini bersama teman-teman FTI se-DIY, mereka mengadakan lagi. Ada banyak hal yang dilakukan, seperti bertukar pendapat, menceritakan program kerja, dan permasalahan di Yogyakarta.

“Panitia tidak muluk-muluk menyelenggarakan acara ini. Tujuannya, supaya teman-teman teknik se-Yogyakarta bisa saling kenal dan meningkatkan solidaritas. Anak teknik solidaritasnya tinggi, ibaratnya satu sakit semuanya ikut sakit. Tidak hanya itu, tapi rasa kepedulian sesama rakyat atau bangsa Indonesia semakin tinggi. Ketika sudah saling mengenal dan bersilaturahmi seperti keluarga, maka kalau ada apa-apa pasti langsung cerita dan menyelesaikan masalah. Sederhananya, dari Yogyakarta bisa untuk Indonesia,” tutup Abima pada 29-9-19. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/suweng-fti-uad.jpg 615 883 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-28 09:28:292019-10-28 09:28:29BEM FTI UAD: Gencarkan Solidaritas dalam Suweng

Laptop Baru Serba-serbi P2K untuk Teteh

19/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Pelaksanaan Program Pengenalan Kampus (P2K) beberapa waktu lalu menyisipkan kegiatan bertajuk serba-serbi P2K 2019 yang terdiri atas lomba video dan foto kreatif dengan hadiah utama laptop. Anzala Ahmad Sauqi dari Program Studi Teknik Informatika angkatan 2019 merupakan pemenang pertama dari lomba video kreatif. Mahasiswa yang beratap di Pesantren Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (Persada) ini berbagi kisahnya.

“Saya asal mengambil video. Setelah memiliki bahan video, baru terpikir ingin dibuat seperti apa selanjutnya. Paling susah saat mencari lagu dan membuat pas dengan editan-editannya.”

Kombinasi dalam video Anzala berupa kegiatan technical meeting, inti, dan penutupan P2K. Pesan dalam videonya bahwa P2K bukan hanya acara pengenalan tentang kampus yang monoton dan membosankan. Lebih dari itu. P2K membuat orang-orang berbaur dan lebih mengenal walau dari program studi yang berbeda.

“Syukron, terima kasih banyak telah memberikan laptop ini. Insya Allah akan bermanfaat karena Teteh saya sedang butuh laptop untuk skripsi. Saya akan memberikan laptop ini untuk Teteh. Saya sangat bersyukur mengikuti kegiatan serba-serbi P2K UAD. Bagi teman-teman, tetap berpikir kreatif dan positif. Jangan berpikir negatif, karena dari kesukaan teman-teman akan mendapatkan prestasi,” tutup mahasiswa asal Bandung ini pada 26-9-19 di Amphitarium Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/menang-laptop-uad-challenge.jpg 766 662 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-19 09:12:152019-10-19 09:12:15Laptop Baru Serba-serbi P2K untuk Teteh

Artha: Sampaikan Pesan lewat Fotografi

17/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Artha Prima Bagaskara begitu nama lengkapnya. Kini ia sedang menuntut ilmu di Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK). Sejak Sekolah Menengah Atas (SMA), kesukaannya dalam fotografi sudah mulai mekar. Hasil tangkapan lensa yang diunggah di Instagram terlihat apik. Tak jarang, fotonya selalu menyelipkan makna tersirat di dalamnya.

Kegemarannya itu akhirnya disalurkan pula pada lomba fotografi yang diadakan oleh Program Studi BK. Tahun lalu, ia mendapat juara 3 fotografi kategori kelompok. Tahun ini, namanya terpanggil untuk memenuhi panggung dalam acara Count Fest 2019 sebagai juara 1 mewakili angkatan 2016. Piala yang ia pegang turut memeriahkan serangkaian milad program studinya yang ke-35 tahun.

Tema lomba fotografi yang Artha ikuti yaitu Ramadan. Ia mengambil gambar di Masjid Perak, Kotagede. Saat memenuhi kesukaannya di lomba fotografi, Artha mengaku tidak mempunyai hambatan, karena sudah mempunyai konsep dari awal. Tempat foto dan objek yang akan difoto sudah terkonsep dengan matang. Mengumpulkan ide sekitar seminggu. Selanjutnya, sesi foto cukup sehari jadi olehnya.

Gambaran hasil fotonya, ada empat orang. Dua guru ngaji yang sedang mengajarkan ngaji kepada kedua muridnya. Pesan yang ia sampaikan dalam fotonya yaitu supaya kita sebagai manusia muslim meningkatkan mengaji atau baca Alquran.

Saat diwawancarai, senyumnya sumringah memegang piala juara satu. Selain mendapatkan piala, ia juga mendapat uang pembinaan. Dirinya begitu senang dan bersyukur. Piala tersebut dipersembahkan Artha untuk kelas 6-E.

“Bagi teman-teman, teruslah menginspirasi banyak orang. Kalau suka dalam fotografi tetaplah semangat, kreatif, dan inovatif. Carilah keindahan dalam foto melalui fotografi,” ujarnya pada 29-9-19 di Graha Wana Bakti Yasa. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/lomba-foto-BK-UAD.jpg 1021 955 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-17 11:42:372019-10-17 11:43:26Artha: Sampaikan Pesan lewat Fotografi

Kemahiran Memerlukan Sebuah Konsentrasi

14/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Peserta dengan jumlah 110 orang memenuhi ruang Auditorium Kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk mengikuti tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Setelah diadakan Gelar Wicara Trik Jitu Lulus UKBI oleh HMPS PBSI pada 17 September 2019, selanjutnya diselenggarakan tes tertulis ini dengan diawasi dan dibimbing oleh petugas dari Balai Bahasa Yogyakarta (BBY).

Pelaksanaan tes UKBI tidak harus di BBY. Ada dua teknik, berbasis komputer dan kertas. Kalau berbasis komputer harus dilaksanakan di laboratorium BBY. Tapi, yang berbasis kertas bisa dilakukan di mana saja. Termasuk salah satu pelaksanaannya di UAD. Tes ini bukan pertama kali dilaksanakan di UAD, sebelumnya sudah pernah dilakukan pada 2016 yang berlangsung beberapa kali.

Mulyanto, M. Hum. selaku peneliti bahasa alumnus Universitas Sebelas Maret menjelaskan, “Biasanya skor yang rendah yaitu tes bagian mendengarkan karena mereka harus simultan mendengarkan audio, melihat soal, sekaligus menjawab. Sementara struktur atau kaidah bahasa, rata-rata mereka sudah bagus. Bagian membaca lebih rendah sedikit. Kemahiran pada bidang akademik yang seharusnya ditingkatkan.”

Tidak ada yang tidak lulus dalam tes ini karena merupakan sebuah pengukuran kemahiran, bukan pengukuran pencapaian. Kalau pencapaian standarnya memang lulus atau tidak lulus. Namun, ini kemahiran. Siapa saja dan berapa saja nilai atau skornya tetap diberi penghargaan dengan diterbitkannya sertifikat. Misal skornya hanya 400 tetap diberi, hanya pihak tim UKBI punya kategori-kategori yaitu terbatas, semenjana, madya, unggul, dan istimewa. Dikategorikan istimewa kalau sudah mencapai lebih dari 725.

UKBI disusun sebagai standar kemahiran bahasa Indonesia, seperti hanya TOEFL dalam bahasa Inggris. Nanti ke depan, tim UKBI BBY akan kembangkan seperti halnya TOEFL. Orang-orang asing yang datang ke Indonesia juga harus mengikuti UKBI. Kalau kita wajib mengikuti TOEFL untuk ke luar negeri, maka mereka wajib untuk mengikuti UKBI untuk datang ke Indonesia.

“Kita dapat mencapai nilai yang bagus kalau fokus. Fokus artinya, memang perlu konsentrasi yang tinggi ketika menghadapi soal-soal ini. Selain itu, mahir berkomunikasi di masyarakat juga sangat mendukung. Vokasional dalam bidang pekerjaan, kemampuan akademik atau bahasa akademik, juga jangan lupa banyak membaca dan menggunakan bahasa Indonesia. Dunia kita adalah dunia literasi, maka perlu membaca PUEBI, tata bahasa baku, serta kamus istilah bahasa Indonesia,” tutup Mul.. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/ukbi-di-uad.jpg 523 917 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-14 10:44:122019-10-14 10:44:12Kemahiran Memerlukan Sebuah Konsentrasi

Mahasiswa PBSI Terbitkan Sketsa Perempuan Berambut Perak

08/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) hingga kini masih aktif terbitkan buku. Pada mata kuliah Penulisan Karya Sastra (PKS), mahasiswa bisa menerbitkan antologi puisi, cerpen, atau naskah drama. Salah satu bukti nyatanya ialah pada buku kumpulan cerpen PBSI kelas F angkatan 2016 dengan judul Sketsa Perempuan Berambut Perak. Naskah cerpen yang bertema bebas ini merupakan murni karya mahasiswa. Sebuah kreativitas yang diasah melalui menulis dalam bidang sastra.

Luaran mata kuliah PKS yang diampu oleh Yosi Wulandari, M.Pd. tersebut akan dibagi kepada penulis, perpustakaan program studi, dan dosen pengampu. Sebelum jadi dalam bentuk buku, tentunya memakan proses yang lumayan panjang. Tahun ini melibatkan alumnus dan mahasiswa sebagai editor.

Kendala biasanya dalam proses editing. Kalau proses menulis sudah dibatasi waktu, karena hasilnya dijadikan sebagai nilai. Saat pengumpulan naskah tentunya selalu tepat waktu. Hanya dalam proses edit, tata letak, biodata, dan menyamakan format biasanya mengalami kendala. Selain itu juga proses dalam percetakan dan ISBN membutuhkan waktu lebih.

Membaca tiap naskah merupakan salah satu hambatan yang muncul sebelum kumpulan tulisan ini jadi dalam bentuk buku. Oleh karena itu, memilih dua alumni yang masih punya waktu luang dan kompeten dalam editing dipilih untuk melancarkan proses penerbitan. Kelebihan yang didapat adalah kecermatan lebih tinggi.

“Bagian penting dalam menerbitkan sebuah buku adalah menentukan judul. Makanya dalam cerpen yang ada dilihat judul mana yang paling menarik. Tetapi kalau tidak ada yang mewakili, akan  dirumuskan judul sendiri,” ucap Yosi.

Akhirnya, Sketsa Perempuan Berambut Perak diambil sebagai judul. Cerpen ini memiliki metafor yang banyak atau perumpamaan. Cerita tidak mudah ditebak, butuh penafsiran, dan menarik untuk diangkat menjadi judul kumpulan cerpen.

Harapan Yosi selaku dosen PBSI, setelah buku ini terbit dapat memotivasi mahasiswa untuk terus menulis. Mereka akan terbentuk untuk terus berkarya dan akan memiliki kompetensi. Tidak ada penulis yang langsung jadi, semua orang membutuhkan proses. Bahkan yang mengatakan dirinya belum bisa pun selalu memiliki kesempatan untuk berproses asal mereka mau. Karena untuk mampu menulis, maka menulislah dengan segera. Tidak ada cara lain untuk mampu menulis selain dengan cara menulis.

“Menulis itu merekam sejarah. Melalui menulis, bisa mengeksistensikan diri kita. Bagi saya, mahasiswa generasi Z untuk mengeksiskan diri tidak hanya harus sibuk dengan dunia maya, Instagram, dan foto-foto saja. Tapi berkaryalah melalui menulis karena menulis lebih nyata dan lebih lama dilihat massa. Mereka tidak akan pernah hilang dari sejarah. Bahkan ketika mereka tiada sekalipun, saat tulisan mereka masih ada mereka akan selalu dikenang,” pesannya pada 27-9-19 di Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/kumpulan-cerpen-uad.jpg 769 833 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-08 13:41:052019-10-08 13:41:05Mahasiswa PBSI Terbitkan Sketsa Perempuan Berambut Perak
Page 55 of 71«‹5354555657›»

TERKINI

  • UAD Raih Peringkat 2 PTS Nasional dan Peringkat 6 Nasional versi THE WUR 2026 Bidang Research Quality24/10/2025
  • PERSADA Terima Kunjungan Studi Banding dari Universitas Pamulang23/10/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Workshop Gerabah22/10/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Adakan Kegiatan GESIT: Generasi Sehat Tanpa Anemia21/10/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Gandeng Puskesmas Umbulharjo I Adakan Edukasi20/10/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Silver Medal di Ajang Internasional Fotografi27/10/2025
  • UKM Karate UAD Borong Medali dalam Kejuaraan Internasional21/10/2025
  • Mahasiswa FSBK UAD Raih Juara dalam Lomba Debat Gentalafest 1.014/10/2025
  • Mahasiswa Teknik Industri UAD Raih Silver Medal dan Best Presentation pada Ajang LKTIEN08/10/2025
  • Mahasiswa Sastra Indonesia UAD Raih Juara dalam Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional08/10/2025

FEATURE

  • Meraih Amalan Ahli Surga22/10/2025
  • Perjalanan Salsabilla Raih Gelar Sarjana dalam 3,3 Tahun20/10/2025
  • Unlock Your Next Level15/10/2025
  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top