• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Alumni FKM UAD Memberikan Beasiswa Kepada Mahasiswa FKM

28/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Alumni FKM UAD Memberikan Beasiswa Kepada Mahasiswa FKM

Bersamaan dengan diselenggarakannya seminar nasional Sabtu (25/5), Ikatan Keluarga Alumni Kesehatan Masyarakat UAD (IKAKESMADA) memberikan beasiswa kepada 3 mahasiswa berprestasi FKM. Pemberian beasiswa melalui seleksi yang dilakukan oleh IKAKESMADA, Selanjutnya diputuskan tiga mahasiswa di antaranya: Noorida Febriyanti, Wahyu Siswanto, Eva Muslimawati Saputri sebagai penerima beasiswa.

Masing-masing mahasiswa menerima beasiswa sebesar lima ratus ribu rupiah. Adanya beasiswa ini merupakan sebagai salah satu sumbangsih yang diberikan IKAKESMADA kepada FKM UAD untuk lebih memajukan FKM UAD kedepan. Pemberian beasiswa ini pertama kali dilakukan oleh IKAKESMADA yang berdiri sejak 2011 sebagai bentuk komitmen untuk berpartisipasi dalam mengembangkan FKM.

“Program beasiswa ini baru pertama kali. Semoga, ini bisa kita selenggarakan secara rutin setiap tahun” kata Ahmad Ahid Mudayana,SKM.,MPH selaku ketua IKAKESMADA. Lebih lanjut dosen FKM ini menjelaskan bahwa dana beasiswa ini merupakan sumbangan sukarela yang diberikan oleh alumni FKM UAD.

Dekan FKM, Rosyidah,S.E.,M.Kes sangat senang dengan adanya beasiswa dari IKAKESMADA dan berharap adanya beasiswa ini bisa memotivasi para mahasiswa untuk terus berprestasi sehingga mampu membawa nama baik FKM ditingkat Nasional maupun Internasional.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Ikakesmada yang telah memberikan beasiswa pada mahasiswa FKM” ucap Dekan FKM. “Dukungan akan selalu diberikan oleh dekanat terhadap ikatan alumni FKM karena bisa membantu FKM dalam mengembangkan fakultas” mungkasnya lagi. (Doc/Sbwh)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/fkm_uad_dan_alumni.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-28 05:28:192013-05-28 05:28:19Alumni FKM UAD Memberikan Beasiswa Kepada Mahasiswa FKM

Kerjasama Luar Negeri Pascasarjana UAD Short Course and Intellectual Discussion

28/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Program Pasacasarjana Universitas Ahmad Dahlan (PPs UAD) bekerjasama dengan Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD menyelenggarakan program Student Mobility pada 19-23 Mei 2013 yang dipusatkan di Universiti Utara Malaysia (UUM). Program lawatan ke Luar Negeri bagi Mahasiswa Pascasarjana ini merupakan program yang kedua. Program pertama dilaksanakan pada 26-29 April 2013 di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) serta lawatan ke Singapura dan Thailand yang diikuti oleh 16 mahasiswa. Pada program kedua diikuti oleh 29 mahasiswa dari program studi Pendidikan Fisika S1 dan S2, Pendidikan Bahasa Inggris S2, Manajemen Pendidikan S2, serta 6 dosen pendamping. Kunjungan dilakukan ke Malaysia dan Thailand.

Program yang bertitel Short Course and Intellectual Discussion ini menurut Koordinator Program, Dr. Dwi Sulisworo bertujuan untuk peningkatan wawasan dan rasa percaya diri mahasiswa dalam interaksi global, peningkatan kualitas kerjasama antar Perguruan Tinggi, dan untuk pengembangan ilmu dari narasumber asing. Alhamdulillah, program yang kedua sangat sukses. Hal ini tidak terlepas dari peran dari  Visiting Profesor UAD di UUM Dr. Noer Doddy Irmawati beserta timnya.Sebagai partner pada kegiatan kali ini adalah Fakulti Education and Modern Language, School of Multimedia Technology and Communication, serta Institut Amiruddin Baki.

Berbagai aktivitas yang dilakukan meliputi International Seminar dengan pembicara Prof. Edward Caffarella dan Prof. Rosemary S. Caffarella dari Cornell University yang membahas tentang riset serta kode etik penelitian. Kegiatan lain dalam rangka menyambut Hari Guru Malaysia diselenggarakan Diskusi Intelektual dengan pembicara Dr. Widodo (UAD), Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (UAD), Datuk Hassan Harun (Modern School Wadi Shovia). Serta benchmark Sekolah di Institut Aminuddin Baki. Institut ini merupakan lembaga yang bertugas untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para pimpinan sekolah (Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah). Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan untuk 3 hari, 5 hari, 7 hari, 3 bulan, sampai dengan 5 bulan.

Kegiatan yang tidak kalah menariknya adalah penampilan seni oleh delegasi UAD (Indonesia), Thailand, dan tuan rumah Malaysia. Pentas seni 3 negara diselenggarakan dalam rangka memperingati hari guru. Thailand menampilkan tarian Ramayana, Malaysia menampilkan drama teatrikal, UAD (Indonesia) menampilkan Paduan Suara Medley Nusantara. Thailand dan Malaysia didominasi oleh kaum muda, sementara UAD didominasi oleh orang tua. Tepuk tangan meriah pun riuh rendah menyaksikan para mahasiswa pascasarjana UAD yang menyanyi sambil bergoyang menari. Sungguh…kesan yang tak terlupakan, karena membanggakan.

Outcome dari kegiatan ini adalah adanya tawaran joint research dari dua school yang berbeda, permintaan untuk dikirimkan Visiting Professor ke Universiti Utara Malaysia, permintaan segera dijawab untuk Sabbatical Program, Program Student Exchange (one semesters’ credit transfer system untuk 6 mahasiswa, free tuition, akomodasi. Living cost ditanggung oleh peserta), permintaan joint publication dari School of Multimedia Technology and Communication, pertemuan dengan guru dari Sekolah Menengah Kebangsaan Bandar Baru Sintok untuk sister school program, pertemuan dengan Kepala Sekolah Wadi Shofia yang siap untuk menjadi sister school, MoU, franchise pendidikan, pertemuan dengan dosen Bansomdejchaopraya Rajabhat University (BSRU) Thailand untuk kerjasama pelatihan bahasa.

Berbagai permintaan kerjasama tersebut akan segera ditindaklanjuti. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait telah dilakukan. Kesempatan baik dan langka bagi para Kepala Sekolah maupun Wakil Kepala Sekolah yang berminat untuk mengikuti program pelatihan di Institute Aminuddin Baki selama 3-5 hari, tentu akan menambah wawasan global. (danangs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/short_course_and_intellectual_discussion_international_program_0.jpg 209 314 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-28 02:00:022013-05-28 02:00:02Kerjasama Luar Negeri Pascasarjana UAD Short Course and Intellectual Discussion

Fakultas Farmasi UAD Adakan Seminar International SMCCR

27/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Penyembuhan Terapi Perlu Kepatuhan Pasien

Fakultas Farmasi selenggarakan seminar internasional SMCCRSabtu,  25 Mei 2013 Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Seminar Internasional dengan tema The International Conference on Safety Management of Central Cytotoxic Reconstitution (SMCCR) in Pharmacy Practice. Acara yang belansung di The Grand Tjokro Hotel, Yogyakarta, Indonesia tersbut menghadirkan Pembicara dari Belanda yaitu Prof. Dr. A.A. Kaptein (Leiden University Medical center) “Drug Reconciliation”, Dra. L Endang Budiarti, M.Pharm., Apt (Bethesda Hospital Yogyakarta) “Pharmacist Role in Oncology Management” dan Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Apt (Lecture of Ahmad Dahlan  University) “ Development of pharmacist’s skill in medical reconciliation”

Manajemen Keselamatan Rekonstitusi sitotoksik tengah dalam Praktek Farmasi sangatlah penting bagi kemjuan kefarmasian. Ida Selaku Humas Fakultas menyampaikan, keberhasilan terapi pengobatan tidak mutlak tergantung dari obat yang digunakan, tetapi juga tergantung dari kepatuhan pasien.
Selain itu lanjutnya, lingkungan sosial, kondisi ekonomi dan tingkat pendidikan juga akan mempengaruhi keberhasilan terapi. Untuk menciptakan kepatuhan pasien dalam pengobatan sangat diperlukan kerjasama antar tenaga kesehatan dan pasien itu sendiri serta lingkungan sekitarnya. Dengan demikian perlu dikembangkan ketrampilan tenaga kesehatan untuk dapat saling bekerjasama dalam keberhasilan terapi pada pasien.
Lebih lanjut Dosen Farmasi tersebut menjelaskan. Pasien pengguna obat-obat khemoterapi, untuk keberhasilan terapinya juga diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan dan pasien, untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan. Pengelolaan obat-obat khemoterapi diketahui harus dikelola dengan baik karena dapat membahayakan baik bagi pasien maupun tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan obat-obat khemoterapi tersebut.
“Instalasi Farmasi Rumah Sakit punya tanggung jawab yang besar untuk pengelolaan obat-obat khemoterapi, dan yang perlu diperhatikan adalah banyaknya potensi obat-obat khemoterapi yang membahayakan bagi tenaga kesehatan. Untuk itu diperlukan manajemen yang baik untuk pengelolaan obat-obat khemoterapi ini, sehingga aman bagi pasien, aman bagi tenaga kesehatan, dan aman bagi lingkungan.” tambahnya dalam emailnya. (Doc)
 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/fakultas_farmasi_selenggarakan_seminar_internasional_smccr_0.jpg 248 466 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-27 11:32:412013-05-27 11:32:41Fakultas Farmasi UAD Adakan Seminar International SMCCR

PBI UAD Adakan Workshop Publikasi Jurnal Internasional

24/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mengadakan acara Workshop Publikasi Jurnal Internasional dengan menghadirkan pembicara Dr. Dat Bao dari Monash University, Australia, Senin (20/5) di Ruang Sidang Lantai 3 Kampus 2 UAD.

Dalam penyampaiannya, Dr. Dat Bao menjelaskan bahwa penulisan jurnal internasional dimulai dari penguasaan keilmuan atau wacana dari tiap-tiap dosen. Penguasaan keilmuan tersebut, ujar Bao, dapat dilakukan dengan cara berkolaborasi bersama dosen senior dan menjadi asisten dosen pada perkuliahan yang ada. “Di samping itu, dosen atau akademisi pun harus memperbanyak membaca berbagai literatur dari bidangnya masing-masing,” tambah doktor lulusan Leeds University, Inggris itu.

Salah seorang dosen PBI, Hendra Darmawan, S.Pd. mengatakan, materi yang disampaikan oleh Dr. Dat Bao cukup penting dan kontributif bagi para dosen PBI dan mahasiswa S2 PBI UAD. “Salah satu ungkapan beliau yang saya suka ialah ‘menulis itu tidak cukup bermodal kecerdasan, tetapi juga butuh kerja keras atau ketekunan’,” ujarnya. [sdy]

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/foto_pbi_uad_adakan_workshop_penulisan_jurnal_internasional.jpg 264 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-24 01:28:362013-05-24 01:28:36PBI UAD Adakan Workshop Publikasi Jurnal Internasional

Mahasiswa UAD Raih Juara II UNITY EduComp

21/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dengan judul "Smart Schedule” Wisnu Arisandy, Arif Budiarti dan Merlinda Wibowo berhasil lolos menjadi finalis 10 Mobile Aplication. Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Akhirnya berhasil menjadi juara II pada lomba UNITY Educomp yang diikuti empat puluh peserta tersebut.

Menurut Herman Yuliansyah, ST., M.Eng. selaku pembimbing mengungkapkan bahwa smart schedule merupakan aplikasi prototipe sebagai perluasan dari aplikasi manajemen ruangan dan penjadwalan yang sudah ada di simeru FTI (Studi kasusnya ke situ).

Dalam penjelasannya melalui akun email Herman Yuliansyah mengungkapkan.Tujuan dari aplikasi smart schedule adalah untuk membangun sarana dalam meningkatkan komunikasi antara dosen mahasiswa dan sesama mahasiswa terkait dengan penjadwalan di aktifitas akademik seperti perkuliahan, bimbingan atau aktifitas lainnya.

UNITY Educomp adalah kompetisi di bidang IT yang melombakan aplikasi edukasi, untuk kalangan mahasiswa se-Indonesia. Lomba ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-49 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mengusung tema Pendidikan untuk pencerahan dan kemandirian bangsa. Sejalan dengan tema itu lomba tersebut diberi tema “Digital Campus: Smart Innovation for Better Future”

Kompetisi ini bertujuan untuk menyalurkan ide dan kreatifitas mahasiswa dalam mengembangkan aplikasi yang memberi kemudahan serta meningkatkan kenyamanan di bidang akademis. “Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan teknologi informasi demi kemajuan dan kemandirian bangsa.

Acar ini merupakan bagian dari Dies Natalis UNY. Pada kesempatan tersebut juga diumumkan 6 finalis dekstop aplication. (Doc/Sbwh)

 

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/fti_uad_juara_2.jpg 316 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-21 04:36:342013-05-21 04:36:34Mahasiswa UAD Raih Juara II UNITY EduComp

Menerapkan Budaya Patient Safety di Rumah Sakit

21/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

 

Dugaan malpraktek yang dilakukan petugas pelayanan kesehatan yang mengakibatkan pasien mengalami kerugian mulai dari materi, cacat fisik bahkan sampai meninggal dunia memperlihatkan masih rendahnya mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. patient safety (keselamatan pasien) belum menjadi budaya yang harus diperhatikan oleh rumah sakit di Indonesia. Perubahan paradigma dalam lembaga pelayanan kesehatan yang saat ini beralih pada patient centered care belum benar-benar dijalankan dengan baik. Masih ada rumah sakit yang berorientasi pada kepentingann manajemen yang pada akhirnya melupakan keselamatan pasien di rumah sakit. Undang-undang Kesehatan no 36 tahun 2009 sudah dengan jelas bahwa rumah sakit saat ini harus mengutamakan keselamatan pasien diatas kepentingan yang lain sehingga sudah seharusnya rumah sakit berkewajiban menerapkan budaya keselamatan pasien.

Tidak ada lagi alasan bagi setiap rumah sakit untuk tidak menerapkan budaya keselamatan pasien karena bukan hanya kerugian secara materi yang didapat tetapi juga ancaman terhadap hilangnya nyawa pasien. Apabila masih ada rumah sakit yang mengabaikan keselamatan pasien sudah seharusnya diberi sanksi yang berat baik untuk rumah sakit maupun petugas pelayanan kesehatan. Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, pihak rumah sakit bahkan petugas pelayanan kesehatan tidak mendapat sanksi apapun sehingga menjadikan penegakan hukum kesehatan di Indonesia masih sangat lemah. Sudah seharusnya apabila terjadi kelalaian bahkan kesengajaan dari pihak rumah sakit  yang mengakibatkan terancamnya keselamatan pasien maka tidak hanya sanksi internal tetapi juga sudah masuk ke ranah pidana. Inilah yang sampai saat ini belum berjalan sehingga masyarakat yang dirugikan karena lemahnya penegakan hukum yang pada akhirnya kasusnya menguap begitu saja.

Ada beberapa faktor yang menajdi penyebab kenapa budaya keselamatan pasien belum benar-benar diterapkan di berbagai rumah sakit. Pertama, rendahnya tingkat kepedulian petugas kesehatan terhadap pasien, hal ini bisa dilihat dengan masih ditemukannya kejadian diskriminasi yang dialami oleh pasien terutama dari masyarakat yang tidak mampu. Kedua, beban kerja petugas kesehatan yang masih terlampaui berat terutama perawat. Perawatlah yang bertanggung jawab terkait asuhan keperawatan kepada pasien sedangkan disisi lain masih ada rumah sakit yang memiliki keterbatasan jumlah perawat yang menjadikan beban kerja mereka meningkat. Selain perawat, saat ini di Indonesia juga masih kekurangan dokter terutama dokter spesialis serta distribusi yang tidak merata. Ini berdampak pada mutu pelayanan yang tidak sama di setiap rumah sakit. ketiga, orientasi pragmatisme para petugas kesehatan yang saat ini masih melekat disebagian petugas kesehatan. Masih ditemukan para petugas kesehatan yang hanya berorientasi untuk mencari materi/keuntungan semata tanpa mempedulikan keselamatan pasien. Keempat, lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh dinas kesehatan terhadap para petugas kesehatan. Lemahnya pengawasan sendiri dikarenakan beberapa faktor mulai dari terbatasnya personel yang dimiliki dinas kesehatan sampai rendahnya bargaining position dinas kesehatan.

Keempat hal tersebut diatas yang setidaknya menjadi penghalang terwujudnya budaya keselamatan pasien di setiap rumah sakit. jika hal ini tidak segera diselesaikan maka kasus-kasus yang mengancam keselamatan pasien akan terus terjadi sehingga perlu upaya yang maksimal untuk mewujudkan budaya keselamatan pasien. Mulai diterapkannya aturan baru terkait akreditasi rumah sakit versi 2012 menjadi sebuah harapan baru agar budaya keselamatan pasien bisa diterapkan diseluruh rumah sakit di Indonesia. Selain itu, harus ada upaya untuk meningkatkan kesadaran para pemberi pelayanan kesehatan tentang pentingnya menerapkan budaya keselamatan pasien dalam setiap tindakan pelayanan kesehatan. Dan juga diperlukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat terutama yang akan menggunakan jasa pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan serta memperbaiki perilaku mereka dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Upaya-upaya ini harus segera dilakukan agar tidak ada lagi kasu dugaan malpraktik yang dapat merugikan masyarakat sehingga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit bisa meningkat. Dengan meningkatkan kepedulian terhadap pasien maka dengan mudah budaya keselamatan pasien bisa dijalankan. Jangan sampai hanya karena kesalahan sedikit yang dilakukan oleh rumah sakit bisa berakibat pada rusaknya citra dunia perumah sakitan di Indonesia dimata internasional.

 

Ahmad Ahid Mudayana,SKM.,MPH

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-21 02:45:432013-05-21 02:45:43Menerapkan Budaya Patient Safety di Rumah Sakit

Menghidupkan Kembali Budaya Lokal untuk Membangun Karakter

20/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Dra. Alif Mua’rifah, S. Psi, M. Si

Pendidikan karakter mulai muncul dipermukaan begitu heboh pada puncak acara Hari Pendidikan Nasional 20 Mei 2010. Semua yang masih memiliki jiwa Nasionalisme harus bertanggungjawab terhadap keterpurukan mentalitas bangsa yang telah mencapai titik nadir (kehancuran).  Pemerintah telah gagal dalam mewujudkan  tujuan pendidikan nasional yakni mengembangkan potensi anak didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia yang tertuang dalam  pasal I UU Sisdiknas tahun 2003. Dimana keunggulan kualitas manusia tidak hanya terlihat adanya kecerdasan intelektual saja, melainkan harus dilihat dari keutuhan antara intelektual, emosional, sosial, dan moral serta spiritual (aspek cognitive, feeling dan action).

Banyaknya permasalahan yang menunjukkan rendahnya martabat bangsa telah terjadi pada hampir semua kehidupan dan begitu cepat meningkat, secara kualitas maupun kuantitas. Jika dilihat dari ahli Karakter Lickona  (1992),  bangsa kita telah masuk pada tebing kehancuran dengan berbagai gejala yang telah terjadi, yakni meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, kejujuran yang diselewengkan, menurunnya sikap hormat pada orangtua, guru maupun pemimpin. Meningkatnya konflik dan kebencian, memburuknya pemakaian bahasa, rendahnya etos kerja, rasa tanggungjawab yang rendah, meningkatnya perilaku perusakan diri serta kaburnya pedoman moral.

Keadaan tersebut  dapat menjadikan manusia tidak memiliki martabat sebagai manusia (Ginsburg, dkk 1998; Planapl, 1999). Tebing kehancuran yang terlihat di depan mata bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang dan melibatkan berbagai pihak.

Lemahnya sistem pemerintahan, ketidakjelasan hukum, pengaruh global sehingga mengikis budaya local yang dianggap tidak modern dan kuno. Padahal budaya lokal  sangat kaya akan nilai kearifan serta memiliki prinsip universitalitas dan tidak bertentangan dengan ajaran agama serta budaya secara universal. Nilai lokal tersebut, dewasa ini tidak lagi dipakai sebagai patokan dan keteladanan dalam membentuk karakter anak, melainkan telah mulai terkikis oleh budaya asing yang mengarah pada individualistik, materialistik, serta kehidupan  hidonisme. 

Metode mendidik yang telah dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantoro dengan ”3 ING” Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Prinsip memberikan contoh di depan, memberikan dorongan di tengah memberikan pengawasan di belakang tidak lagi diunggulkan sebagai pembentuk budi pekerti luhur. Banyak orang tua, guru, pemimpin telah hilang figur keteladanannya. Pelanggaran norma sudah bukan hal yang aneh, misalnya berperilaku tidak jujur mulai dari sederhana sampai yang kompeks. Orang tua dan guru TST mendukung anaknya agar saling menyontek dalam ujian atau ulangan, bahkan membuat trik agar anak melakukan hal tersebut dengan leluasa. Di rumah, orang tua berbuat sesuka hati, diantaranya melakukan pelanggaran disiplin, suka berbohong, tidak mampu mengendalikan emosi, suka mengumpat dan perilaku buruk lainnya.

Perilaku pemimpin yang banyak melanggar norma, kasus korupsi, manipulasi, pelecehan, kekerasan seksual serta pelanggaran hukum sudah menjadi habit yang kebal. Berbagai falsafah kearifan lokal lainnya seperti menang tanpo tanding, kalah tanpo nagsorake, ojo metani alane liyan, ono catur mungkur, mikul duwur mendem jero, lembah manah dan andap asor sudah mulai dipinggirkan dari peradaban manusia Indonesia. Ditambah peran media dengan berbagai informasi yang kurang mendidik dan kurang bertanggungjawab secara bebas menayangkan berbagai hal yang tidak semestinya menjadi konsumsi anak. Sedangkan prinsip terbentuknya perilaku menurut Ki Hajar Dewantoro adalah” 3 N” (Tri-no/nonton, niteni, nirokke untuk taman balita dan anak-anak, dan Tri-ngo/ngerti, ngroso, nglakoni, untuk usia ke atas. Ketiga ajaran tersebut merupakan model yang perlu dimiliki, dicontohkan oleh orang tua dan guru dan kemudian  diajarkan kepada anak didiknya. Ketiga ajaran ini telah merangkum tiga unsur dalam aspek psikologis manusia, yakni aspek  kognitif,  afektif dan psikomotoris.  Pada usia dini lebih banyak memberikan contoh setelah menginjak dewasa mengarah pada pemahaman dan pengertian. Baik Nontoni, niteni serta ngerti merupakan proses yang melibatkan  kognisi sehingga menimbulkan kesan yang disimpan yang mendalam di dalam memorinya.

Ketika contoh dari orang dewasa sering dilihat bahkan diberikan penguatan oleh teman atau lingkungannya, maka kesannya semakin kuat. Apalagi jika contoh tersebut cocok dengan karakter dirinya maka ia akan mencoba mengikutinya. Jika orang tua, guru atau pemimpin sering melanggar norma, sangat tidak mungkin dapat melarang perilaku tersebut. Selanjutnya kemungkinan mengalami kegagalan dalam memberikan pengawasan di belakang. Oleh karena itu, sebaiknya dari mana pembangunan karakter dimulai??? Dari pembangunnya atau dari anaknya??? Sebagai salah satu pengamat dan pelaku pendidikan, maka tidaklah mungkin karakter dapat dibangun kembali dengan sepihak. Melainkan harus dilakukan dilakukan secara simultan. Pemerintah dengan pembenahan sistem, orang tua, guru, masyarakat, serta media. Sebab selama ini yang menjadi sasaran  pembangunan karakter adalah siswa anak dan remaja. Sampai-sampai mendikbud kebingungan dan akhirnya dimasukkan pelajaran karakter dalam kurikulum di sekolah. Padahal para orang tua, guru dan pemimpin banyak yang lebih tidak berkarakter dibanding siswanya.

Pendidikan Karakter adalah tanggungjawab kita semua. Mungkin suatu ketika diperlukan sekolah bagi orang tua dan guru dan masyarakat untuk membenahi dan membangun karakter kembali agar bangsa ini tidak masuk dalam lubang kehancuran. Untuk itu, tak perlu kita bermimpi merubah dunia. Mari kita merubah diri sendiri, dengan mengembalikan nilai kearifan lokal yang telah dicontohkan oleh nenek moyang kita, ketauladanan budi pekertinya, sebagai bangsa yang santun, suka menolong dan rendah hati. Mengedepankan hati tanpa mengorbankan kecerdasan dan kewaspadaan. Mengukir akhlak melalui proses knowin the good, loving the good, and acting the good. Yakni, suatu proses pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi, dan fisik, sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind, heart, and hands (Megawangi, 2007).

 

Penulis adalah Ketua Program Studi PGPAUD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa Social Science Universiti Sains Malaysia

     

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-20 05:25:442013-05-20 05:25:44Menghidupkan Kembali Budaya Lokal untuk Membangun Karakter

Pelatihan Berbasis IT untuk Media pembelajaran

20/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Minggu, 19 Mei 2013. Himpunan Mahasiswa Program Study (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) adakan pelatihan dengan tema “Menciptakan Guru Propesional melalui Information technology (IT)”. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Ruang Multimedia kampus 2 Univesitas Ahmad Dahlan (UAD).

Rahmad Resmiyanto selaku pembicara pada pelatihan tersebut mengajarkan bagaimana cara pembuatan media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan untuk proses pembelajaran. Pelatihan tersebut disambut antusias oleh para mahasiswa PBSI terbukti pada pelatihan itu dihadiri oleh 60 mahasiswa dan dibuat dengan dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00-12.00 wib dan sesi kedua dimulai pukul 13.00-17.00 wib.

Amrin selaku ketua HMPS PBSI mengungkapkan bahwa pelatihan IT ini sangat penting dan bermanfaat karena setiap guru harus menguasai IT, agar siswa lebih tertarik lagi dalam proses belajar mengajar. Jika seorang guru tidak menguasai IT, siswa akan bosan ketika proses belajar mengajar.

 ”Saya sangat senang mengikuti pelatihan tersebut, karena setelah mengikuti pelatihan, saya banyak mengetahui cara pembuatan media pembelajaran yang sangat menarik untuk dilihat.” ungkap Laily salah satu peserta dalam pelatihan tersebut. (Ayy) 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-20 03:00:162013-05-20 03:00:16Pelatihan Berbasis IT untuk Media pembelajaran

Para Rektor PTS Jogja Ikuti Jalan Sehat

20/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Bangga Kuliah di Jogja

Para Rektor PTS Jogja Ikuti Jalan SehatDengan jalan sehat kita dapat melangkah bersama. Begitulah pemandangan Jalan-jalan sehat yang digagas oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V Yogyakarta. Acara yang berlangsung di titik nol kilometer, Yogyakarta, Minggu (19/05) tersebut mengikutsertakan para Rektor dari Perguruan Tinggi Swasta Yogyakarta. Hadir juga Ketua Aptisi Dr Kasiyarno. M.Hum, coordinator kopertis Wilayah V . Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES., dan ketua Aptisi pusat Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec..

Dalam sambutannya Bambang Supriyadi menyampaikan, belajar di Jogja sangat dianjurkan. Tetapi, bekerjalah di daerah masing-masing dengan membawa ilmu dari Jogja. “Inilah tugas Aptisi selanjutnya” tambahnya.

Menurut kasiyarno yang juga Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) perlunya pembangunan bersama, terutama di bidang pendidikan. “Apalagi Perguruan Tinggi Swasta lebih banyak dari pada Perguruan Negri” ungkapnya.

Lebih lanjut Kasiyarno ini menyerukan “Mari bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia bersatu” serunya saat pembukaan jalan-jalan sehat yang bertajuk “Bangga Kuliah di Jogja”

Acara jalan sehat yang diikuti dengan pembacaan sumpah pendidikan istimewa tersebut berjalan dengan sukses dan meriah. Selain mendapatkan hiburan dan belajar angklung, peserta juga mendapatkan door prize. (Sbwh)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/jalan_sehat_rektor_uad_dan_aptisi_yogyakarta.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-20 02:52:252013-05-20 02:52:25Para Rektor PTS Jogja Ikuti Jalan Sehat

Memperkaya Wawasan Mahasiswa FE UAD Adakan Kuliah Umum

19/05/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selenggarakan kuliah umum dengan tema “Kebanksentralan” pada hari Jumat 17 Mei 2013. Hadir sebagai pembicara Bapak Rakhmat Pratama (Bagian Litbang Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan kantor DIY).

Acara yang bertempat di Auditorium Kampus 1 UAD tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi. Menurut Rikha salah satu dosen Fakultas Ekonomi menyampaikan dalam emailnya bahwa Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkaya wawasan mahasiswa FE UAD.

“Mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan bank sentral langsung dari praktisi/pejabat bank sentral, sehingga nantinya diharapkan mahasiswa akan mendapatkan ilmu dan pengalaman lebih dari sekedar teori yang didapatkan dari bangku kuliah ataupun buku-buku teks.” ungkapnya.(Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/fe_uad_kuliah_umum_0.jpg 207 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-05-19 06:50:052013-05-19 06:50:05Memperkaya Wawasan Mahasiswa FE UAD Adakan Kuliah Umum
Page 559 of 665«‹557558559560561›»

TERKINI

  • PBI UAD Sosialisasikan Jalur Tugas Akhir melalui Publikasi Ilmiah17/05/2025
  • UAD Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Dorong Penguatan Riset dan Hilirisasi17/05/2025
  • Cerita Aisyah, Salah Satu Wisudawan Terbaik UAD17/05/2025
  • IMM JPMIPA UAD Gelar Seminar Kewirausahaan dan Pelatihan Desain Canva16/05/2025
  • PKK Bimawa UAD dan Talent Force Adakan Webinar Dukung Karier Mahasiswa16/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara I Rope Access di Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Prestasi di Ajang Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025

FEATURE

  • Menjaga Etika Kehumasan di Tengah Laju AI17/05/2025
  • Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Digital17/05/2025
  • Peran dan Pemanfaatan AI dalam Praktik Kehumasan Modern16/05/2025
  • Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD16/05/2025
  • Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan16/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top