Digitalisasi Hadis Melalui Maktabah Syamilah
Di masa modern seperti saat ini, kecerdasan buatan sudah marak dijumpai di berbagai bidang mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan, bahkan agama. Hal inilah yang menginisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kegiatan “Otak-atik Maktabah Syamilah”, Minggu (23-01-2022).
Maktabah Syamilah merupakan bagian dari kajian halaqah ilmiah, yang bertema digitalisasi hadis. Kegiatan yang diadakan oleh divisi Penelitian dan Pengembangan dengan berkolaborasi bersama divisi Kominfo ini dilaksanakan di laboratorium Fakultas Agama Islam (FAI), dengan narasumber Ustaz Saprol Matojir yang merupakan mahasiswa Ilmu Hadis angkatan 2018.
Abdul Haqqi selaku penanggung jawab kegiatan menuturkan bahwa latar belakang diadakannya kegiatan ini untuk memberikan kemudahan serta memenuhi kebutuhan mahasiswa Ilmu Hadis dalam menganalisis sebuah hadis. Mengingat bahwa banyak kitab-kitab hadis yang sulit ditemukan para mahasiswa di era modern saat ini.
Maktabah Syamilah menjadi salah satu aplikasi software hadis yang memudahkan umat muslim untuk mencari sebuah kualitas periwayatan hadis. Aplikasi ini juga memudahkan kaum muslim untuk mencari hadis-hadis yang memiliki kalimat serupa tetapi memiliki jalur periwayatan yang berbeda. Selain itu, di dalamnya terdapat pembahasan mengenai akidah, tafsir, ilmu Al-Qur’an, dan beberapa cabang ilmu hadis seperti syarah hadis dan sebagainya.
Kegiatan diikuti oleh 30 peserta yang sebagian besar berasal dari Program Studi Ilmu Hadis, baik dari angkatan 2018, 2019, 2020, hingga angkatan 2021 itu berlangsung selama kurang lebih dua jam. Peserta diajarkan cara penggunaan aplikasi Maktabah Syamilah, kemudian dilanjutkan dengan mempraktikkan secara langsung cara penggunaan aplikasi tersebut.
“Antusias peserta perlu diapresiasi, karena cuaca ketika diadakannya pelatihan begitu mendung dan hujan tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka. Ada juga peserta yang mendaftar tetapi kuotanya sudah tercukupi sehingga tidak bisa mengikuti, bahkan ada peserta yang membawa laptop sendiri dan mengunduh aplikasi di laptopnya supaya dapat diakses dengan mudah dan itu menunjukkan semangat yang sangat besar,” tutur Abdul Haqqi. (wdy)