Kongres Sejarawan Muhammadiyah 2021 Berlangsung di UAD
Muhammadiyah dalam usianya yang ke-109 tahun telah banyak melaksanakan gerakan dalam kancah percaturan pembangunan dan kemajuan di negara Indonesia. Tidak sedikit sejarah yang telah dituliskan oleh sarjana, ilmuwan, maupun ahli-ahli yang bersifat individual maupun kelompok. Sebab inilah, Kongres Sejarawan Muhammadiyah untuk pertama kalinya diselenggarakan di Ampitarium lantai 9 Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, pada 27 November 2021.
Dalam sambutannya sebagai Rektor sekaligus Ketua MPI PP Muhammadiyah, Dr. Muchlas, M.T. menyampaikan bahwa narasi tentang Muhammadiyah masih sangat jarang di media sosial. Sekitar ada 16 juta item informasi, hal ini sangat jauh daripada organisasi lain yang jumlahnya ada kurang lebih 48 juta item informasi.
Sejatinya, sejarah bukan hanya masa lampau, tetapi soal menggali dan mengoleksi nilai-nilai moral yang dapat menjadi panduan membangun kemajuan masa depan untuk peradaban. Sejarah bukan sekadar tulisan peran tokoh atau pahlawan, tetapi bagaimana generasi selanjutnya memiliki kesinambungan dalam spirit perjuangan untuk mewujudkan cita-cita pendahulu, imbuh Muchlas.
Acara ini dihadiri oleh ketua umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Ristek dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) Dr. Restu Gunawan, M.Hum., dari Arizona State University yakni Prof. Mark R. Woodward., serta dari University of North Carolina Kevin W. Fogg, Ph.D.
Pelaksanaan kongres diharapkan bisa menjadi momentum untuk merumuskan kembali peran Muhammadiyah yang diambil dari informasi, data, arsip, dan dokumen yang telah menjadi sejarah dan didaur ulang, serta bisa terlaksana sesuai perkembangan zaman. (Lrs)