Literasi Digital untuk Mahasiswa Cerdas Berkemajuan
Perkembangan modern dalam kehidupan semakin meluas, dibarengi dengan banyaknya alternatif untuk berkomunikasi. Dalam praktiknya, sering dijumpai kekeliruan di dalam memanfaatkan alternatif ini. Sebut saja media digital. Kerugian kepada diri sendiri sampai masyarakat luas terdampak karena banyak yang tidak memperhatikan kaidah atau cara bijak dalam berinteraksi media. Padahal sebaliknya, keuntungan dari sana bisa saja didapatkan.
Berlandas pada fenomena tersebut, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Kemenkominfo dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPPA) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah melaksanakan seminar yang bertujuan agar media digital ini mampu merealisasikan nilai literasi, keuntungan, dengan tetap berperilaku sebagai manusia yang beradab. Acara diselenggarakan pada Sabtu, 23 Oktober 2021, berlangsung secara daring via Zoom Meet dan YouTube UAD.
Bertajuk “Mahasiswa Cerdas untuk Indonesia Berkemajuan”, seminar ini dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Semuel Abrijani Pangerapan selaku Dirjen Aprika Kemenkominfo. Menurutnya, “Literasi digital merupakan kunci dan pondasi utama yang harus dimiliki. Kemenkominfo bersama pemerintah dalam hal ini berusaha meningkatkan literasi digital di masyarakat.”
Setelahnya dilanjut oleh sambutan dari Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, dengan hangat dan beberapa nilai penegasan, “Kejahatan di ruang digital terus meningkat. Hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital, perlu diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Harus makin banyak masyarakat yang melek digital.”
Usai mendengar beberapa sambutan, dimulailah pengenalan tiga pemateri, di antaranya Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD, Khusnul hidayah, S.E., M.Si. sebagai dosen ekonomi dan Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) Pengembangan dan Penelitian UAD, dan Royan Agil Nugroho mahasiswa yang merupakan aktivis terbaik 1 UAD.
Topik seminar terbagi ke dalam tiga topik berbeda, yang masing-masing dibahas oleh pemateri. Menjadi narasumber pertama, Muchlas membawakan tema “Mendorong Generasi Muda Cerdas Bermedia Sosial dengan Akhlaqul Medsosiyah Muhammadiyah maupun Fiqih Informasi”. Topik ini berisi tentang cara menjadi manusia yang berperilaku bijak dalam bermedia digital
Persis seperti yang disampaikannya, “Cerdas bermedia sosial yang dimaksud adalah bermanfaat dan aman dalam menggunakannya, terutama bagi diri sendiri. Sebab di dalam bermedia sosial terlibat pengambilan keputusan serta interaksi, melakukan selektivitas dalam memilih konten. Tidak semua informasi memiliki kebenaran di dalamnya. Karena informasi bersumber luas bisa dari siapa saja.”
Muchlas mengatakan bahwa dalam merealisasikannya perlu bekerja sama dari beberapa elemen pendukung. Untuk hal ini Majelis Pustaka dan Informasi dengan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah turut mengambil peran.
“The Akhlaqul Karimah behind the social media,” tegasnya di akhir kata.
Berlanjut ke narasumber kedua, berbicara tentang cara media digital dapat mendatangkan keuntungan dari segi finansial, alasan “Membangun Skill Digital Ekonomi untuk Generasi Muda” menjadi tema yang dipilihnya. Ia percaya di era modern saat ini banyak pilihan mudah dalam mencari pemasukan sumber ekonomi, salah satunya ialah dengan pemasaran di media sosial.
“Saat ini mahasiswa sangat berpotensi di bermedia sosial yang bisa mendatangkan keuntungan tadi. Landasan utamanya ialah paham dengan komunikasi online, digital market, riset pasar, dan marketing harus dipahami serta dengan riset maupun keahlian penunjang seperti fotografi dan sebagainya,” imbuhnya.
Dengan senyum dan keyakinan Khusnul mengakhiri, “Digital ekonomi adalah peluang dan opportunity.”
Moderator tersenyum manis sembari memberikan giliran kepada narasumber ketiga, Royan Agil Nugroho yang membawakan tema “Kecakapan Digital untuk Mahasiswa Berprestasi”. Salam pembuka selesai saat moderator memberikan pertanyaan pembuka kepadanya, “Sikap atau pemikiran apa yang dibutuhkan mahasiswa bisa berprestasi nantinya?”
“Ilmu, pengalaman, dan karya. Penting berliterasi digital adalah melepas apa yang ada di diri lalu membagikan kepada publik. Menyiarkan kegiatan bermanfaat pribadi kepada khalayak umum, melalui sosial media. Sebab saat ini pun kita terbatas untuk pertemuan, ajang personal branding agar mewujudkan pencapaian melalui sosial media dan menginspirasi,” jawab Royan dengan mantap.
Sebagai penutup Royan menambahkan, “Jangan lupa untuk memanfaatkan fasilitas guna meraih prestasi.” (didi)