Rokubar Bang Mael: Mahasiswa UAD dan Rintisan Bisnis Mandiri
Berstatus sebagai mahasiswa, mencari kesibukan di luar rutinitas akademik merupakan hal umum yang kerap dilakukan. Mulai dari mengikuti organisasi, komunitas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan bekerja. Dengan seperti itu, beberapa di antaranya kemudian menemukan teman baru, memiliki relasi yang luas, keahlian semakin berkembang, dan hal bermanfaat serta keuntungan lainnya.
Ismail Burhanuddin adalah salah satunya. Laki-laki kelahiran Sragen, 13 Oktober 2000, ini tercatat sebagai mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI). Di tengah kesibukan perkuliahan, Ismail menjalankan bisnis kuliner miliknya yang didirikan awal Januari 2020 lalu. Dengan berbekal usaha, keyakinan, dan doa, Roti Kukus Bakar (Rokubar) Bang Mael mampu bertahan dan mendatangkan keuntungan sampai saat ini.
“Waktu awal penjualan dulu sepi, jadi aku harus banyak belajar tentang penjualan,” ungkap Ismail dengan senyum khasnya. Latar belakang orang tua yang juga pengusaha roti membuatnya sangat terbantu, dan dimanfaatkannya sebaik mungkin. “Kedua orang tua sepenuhnya mendukung apa yang aku lakukan ini,” tambahnya.
Mental dan sabar merupakan salah satu pondasi utama yang harus dimiliki, sebelum atau saat bisnis berjalan. Sembari berusaha mengingat, Ismail menceritakan pengalamannya saat diprotes oleh seorang pembeli.
“Pernah, ceritanya saat itu karyawanku salah memberikan pesanan, akhirnya kami berikan roti bakar lagi secara gratis sesuai dengan pesanan awalnya, dan kita meminta maaf. Waktu itu dia komplain via WhatsApp”.
Sebab masyarakat luas umumnya mengakses internet dan bermedia sosial, Ismail pun memanfaatkan Instagram (@rokubar.bangmael) dan Facebook untuk promosi penjualan. “Jika diperhatikan, sekarang apa pun harus gencar promosi di media sosial, karena sudah eranya digital dan itu sangat membantu,” jelasnya.
Outlet Rokubar Bang Mael berlokasi di Prambanan, dan saat ini sedang dalam proses untuk menghadirkan cabang pertamanya, di pusat kota, Yogyakarta. Ismail berencana untuk cabang pertamanya kelak diberikan perkembangan inovasi, karena target penjualan diharap bisa lebih meningkat dan mampu bersaing.
“Produktif serta bertanggung jawab di kegiatan akademik tentu menjadi yang utama. Selain itu aku berusaha secara maksimal kemudian bersyukur, tidak bergantung pada orang lain, dan tanamkan mind set untuk terus maju,” ucap Ismail pada sesi terakhir Cakap Entrepreneur Virtual, bersama HMPS PAI UAD beberapa pekan lalu. (didi)