• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

FSBK UAD Gelar Workshop Branding dan Promosi bagi Sekolah Muhammadiyah

11/04/2023/in Terkini /by Ard

FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Workshop Branding dan Promosi PPDB bagi sekolah Muhammadiyah (Foto: Istimewa)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Workshop Strategi Pengembangan Promosi dan Media Sosial bagi Sekolah Muhammadiyah. Acara ini dilangsungkan secara daring dan luring melalui media daring Zoom dan bertempat di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD pada Sabtu, 8 April 2023.

“Pelatihan ini menjadi bagian dari pengabdian kami dengan harapan dapat memberikan pengetahuan yang dapat diaplikasikan pada lembaga pendidikan di bawah naungan Majelis Dikdasemen dan akan berlanjut di masa depan,” sambut Dekan FSBK Wajiran, M.A., Ph.D.

Pendidikan berbasis digital telah menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu lembaga pendidikan. Dr. Kasiyarno, M.Hum., Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah mengungkapkan bahwa tantangan dari memajukan mutu pendidikan adalah masih rendahnya akses mutakhir sekolah di daerah untuk berkembang menjadi sekolah unggul dan maju.

“Kita mengakui bahwa diri kita hanya memiliki sekitar 15% sekolah unggul dan mandiri dilihat dari prestasinya dalam tingkat lokal hingga nasional. Dari sini, kita masih jauh untuk mencapai sekolah yang unggul,” jelasnya.

Sekolah yang unggul menurutnya adalah sekolah yang dapat dipercaya masyarakat untuk menjadi sumber ilmu anak-anaknya. Maka dari itu, usaha serius perlu dilakukan dalam akselerasi program pendidikan secara digital demi kemajuan sekolah Muhammadiyah. Salah satunya dengan mengembangkan jenama dan promosi sekolah melalui media sosial yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memajukan mutu pendidikan. (sin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menggelar-Workshop-Branding-dan-Promosi-PPDB-bagi-sekolah-Muhammadiyah-Foto-Istimewa.jpg 915 1913 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-11 08:14:282023-04-11 08:14:28FSBK UAD Gelar Workshop Branding dan Promosi bagi Sekolah Muhammadiyah

UAD Teken MoU dengan Pemkab Kebumen

08/04/2023/in Terkini /by Ard

Penandatanganan MoU antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Pemerintah Kabupaten Kebumen (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Pemerintah Kabupaten Kebumen. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. dan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, S.H. Kerja sama kedua pihak dilakukan dalam rangka memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kebumen.

Arif Sugiyanto mengatakan, target utama dari kerja sama ini adalah komitmen pengentasan kemiskinan di Kebumen dan meningkatkan kualitas SDM. “Saat ini Kebumen masih menjadi kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karenanya, semoga dengan MoU ini akan berdampak pada pengentasan kemiskinan ke depannya.”

Ia menambahkan, selain masalah SDM dan kemiskinan, kedua pihak juga bisa bekerja sama di bidang pendidikan. Menurut Arif, adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbudristek RI membuka peluang mahasiswa kuliah di pemerintahan.

“Di bidang pendidikan dengan program MBKM ini saya rasa mahasiswa bisa menyelaraskan ilmu teori dengan praktik. Mereka bisa tahu keadaan riil di pemerintahan seperti apa, kerjanya bagaimana,” ungkapnya.

Di sisi lain Muchlas menjelaskan komitmen kerja sama ini bertujuan memajukan Pemerintah Kabupaten Kebumen dan Indonesia. “Kami memiliki komitmen agar permasalahan-permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan adanya kerja sama ini.”

Selain SDM dan kemiskinan, Muchlas mengatakan bahwa UAD juga siap untuk bekerja sama di bidang pariwisata, ekonomi, kesehatan, teknologi informasi, dan hal lainnya.

“Kami memiliki harapan dengan adanya MoU ini UAD bisa memberikan sumbangsih dalam membangun masyarakat di Kebumen melalui pendidikan, pengabdian, maupun penelitian/inovasi. Semoga MoU ini bisa segera dieksekusi untuk Kebumen yang lebih maju,” tandasnya. (ard)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penandatanganan-MoU-antara-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-Pemerintah-Kabupaten-Kebumen-Foto-Humas-dan-Protokol.jpg 1290 1807 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-08 08:14:362023-04-08 08:14:36UAD Teken MoU dengan Pemkab Kebumen

Transformasi Layanan Kesehatan di Indonesia

04/04/2023/in Terkini /by Ard

Seminar Kesehatan Nasional yang diselenggarakan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) menghadirkan Dr. Ariyanto Nugroho, S.K.M., M.Sc. selaku Ketua Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pembicara utama dalam kegiatan Seminar Kesehatan Nasional di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 15 Maret 2023. Pengurus Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) ini aktif mengawal berbagai isu kesehatan masyarakat termasuk transformasi layanan kesehatan.

“Transformasi layanan kesehatan nasional ini menjadi hal yang cukup penting. Suatu keberkahan bagi Indonesia karena dipercaya menjadi tuan rumah dalam pertemuan G20 di Bali, Lombok, dan Yogyakarta tempo hari. Kegiatan ini diikuti oleh 19 negara dan Uni Eropa sehingga mampu mewakili sekitar 60% penduduk dunia. Guna mencapai kesehatan semesta yang disepakati dalam G20, maka Indonesia harus segera melakukan transformasi,” terang Ari.

Transformasi Layanan Primer

Transformasi layanan primer menjadi pilar pertama dalam transformasi layanan kesehatan nasional yang berfokus pada preventif dan promotif. Hal ini dilakukan dengan memperbaiki skrining kesehatan dan meningkatkan kapasitas layanan primer melalui edukasi kesehatan, pencegahan primer, pencegahan sekunder, serta revitalisasi layanan kesehatan pada Puskesmas, Posyandu, maupun kunjungan rumah.

“Keberadaan Puskesmas dan Posyandu menjadi ujung tombak transformasi layanan primer karena kader-kadernya langsung bersinggungan dengan masyarakat. Hingga saat ini, sudah ada beberapa hal yang berhasil dicapai oleh Kemenkes RI yaitu revitalisasi 300.000 Posyandu di Indonesia, penambahan 3 jenis vaksin untuk imunisasi rutin (HPV, PCV, rotavirus), dan skrining 14 penyakit prioritas penyebab kematian tertinggi di setiap sasaran usia. Selain itu juga peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui aksi bergizi, ibu hamil sehat, Posyandu aktif, jambore kader, dan cegah stunting itu penting,” ujar Ari.

Transformasi Layanan Rujukan

Transformasi layanan rujukan menekankan pada peningkatan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan di wilayah pelosok Indonesia. Dalam realisasinya, transformasi ini dilakukan melalui pembangunan rumah sakit di kawasan timur Indonesia, melakukan jejaring dengan 6 layanan unggulan, dan melakukan kemitraan dengan World’s Top Healthcare Centers. Kemenkes RI telah melakukan berbagai upaya dengan pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring rumah sakit (RS) nasional untuk penyakit prioritas (jantung, strok, kanker, ginjal, kesehatan ibu dan anak), minimal terdapat 1 RS tingkat paripurna/purnama di setiap provinsi dan 1 RS tingkat madya di setiap kabupaten, pemberian subsidi dana untuk memenuhi alat kesehatan di 150 RSUD dan 25 RSUP. Dilakukan pula penandatanganan kesepakatan kerja sama oleh 24 gubernur di Indonesia, serta pendampingan tindakan intervensi dan bedah di 37 RS terhadap penanganan jantung dan 5 RS untuk penanganan strok.

Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan

Transformasi sistem kesehatan memegang peran penting untuk mempertahankan sistem kesehatan yang baik di tengah ancaman kesehatan global.

“Pilar ini berfokus pada bagaimana cara memproduksi vaksin dan obat di dalam negeri sehingga nanti bisa terdistribusi dengan cepat kepada masyarakat. Selain itu, persiapan jejaring dalam rangka mencegah maupun menangani kondisi gawat darurat juga diperlukan, misalnya dengan melibatkan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengadakan tenaga kesehatan cadangan atau relawan,” lanjut Ari.

Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan

Transformasi sistem pembiayaan kesehatan berfokus pada kemudahan dan kesetaraan akses layanan kesehatan, terutama pada masyarakat yang kurang mampu. Pada regulasi pembiayaan kesehatan, terdapat 3 tujuan yang ingin dicapai dengan memastikan ketersediaan, memastikan kecukupan dan berkelanjutan serta teralokasi dengan adil, dan memastikan pemanfaatan yang efektif serta efisien.

“Sistem pembiayaan di Indonesia terus diperbaiki, mulai dari yang sifatnya formalitas karena adanya aturan tertulis, lama-lama jadi lebih tertata. Hingga kini, BPJS masih menjadi asuransi sosial utama yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk mendukung efisiensi, jangan sampai ada penyalahgunaan BPJS. Jika diagnosisnya tepat, maka tindakan yang dilakukan tim medis akan tepat, begitu pun dengan biaya yang dikeluarkan sehingga semua berjalan sesuai prosedur standar operasional,” terang Ari.

Transformasi SDM Kesehatan

Pada pilar kelima, transformasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan dititikberatkan oleh pemerataan distribusi tenaga kesehatan di seluruh pelosok tanah air Indonesia, termasuk di daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan. Dalam realisasinya, pemerintah akan melakukan penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam dan luar negeri, dan memberi kemudahan akses bagi tenaga kesehatan lulusan luar negeri.

Ari menyampaikan bahwa transformasi SDM kesehatan ini juga didukung oleh pendidikan, di mana nantinya ada pengembangan kurikulum seperti MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka, research kedaireka/matching fund, dan kuantitas SDM yang terus ditingkatkan.

Transformasi Teknologi Kesehatan

Transformasi teknologi kesehatan memiliki peran dalam pemanfaatan teknologi informasi dan bioteknologi yang berada di sektor kesehatan. Kini, sudah banyak aplikasi digital yang tersebar di masyarakat, tinggal bagaimana aplikasi tersebut diintegrasikan untuk mendukung sistem kesehatan nasional. Sebuah pesan menohok disampaikan oleh Ariyanto. “Mau tidak mau, masyarakat harus menghadapi era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 sehingga harus memiliki persiapan yang matang. Teknologi itu ibarat pisau, kalau ada di tangan koki bisa menciptakan masakan yang enak, tetapi kalau ada di tangan orang jahat maka akan digunakan untuk membunuh, merampok, dan sebagainya,” (ish).

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Kesehatan-Nasional-yang-diselenggarakan-Fakultas-Kesehatan-Masyarakat-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-04 10:15:502023-04-04 10:15:50Transformasi Layanan Kesehatan di Indonesia

Studi Pentas Teater 42 UAD Tampilkan “Tuhan, Tolong Bunuh Emak”

04/04/2023/in Terkini /by Ard

Studi Pentas Komunitas Teater 42 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan judul Tuhan, Tolong Bunuh Emak (Foto: Novita)

Komunitas Teater 42 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar studi pentas (stupen) yang kali ini bertajuk Tuhan, Tolong Bunuh Emak pada Senin, 20 Maret 2023 di Bale Gadeng, Sagan, Yogyakarta. Stupen ini merupakan kegiatan tahunan sekaligus wadah unjuk ekspresi dan kreasi generasi baru Komunitas 42.

“Stupen merupakan pementasan yang secara turun-temurun digelar untuk menyambut kawan-kawan yang baru bergabung dalam komunitas teater. Ini juga sebagai langkah awal mengenal lebih dalam tentang teater, semacam masa orientasi komunitas,” ungkap Rega Ade Pratama, Ketua Komunitas Teater 42.

Proses kreatif pementasan ini berlangsung selama 3 bulan, dari tahap pemilihan naskah, penggarapan, pementasan, hingga penikmatan. Sutradara stupen Rania Juliana mengungkapkan pemilihan naskah dilakukan secara musyawarah mufakat. “Siapa pun boleh mengusulkan naskah yang nanti kami pilih berdasarkan kesepakatan.”

Naskah Tuhan, Tolong Bunuh Emak gubahan Yessy Natalia, peserta kelas Menulis Lakon Salihara 2021 mendapat suara penuh kawan-kawan komunitas. Kisah yang diangkat dinilai realis dan tragedis, tentang Bekti dan segala ihwal yang membuat hati teriris. Naskah ini juga baru dihadirkan dalam bentuk drama audio, belum pernah dipentaskan sebelumnya.

Selama berproses, Rania membangun kepercayaan tim dengan menjaga kesehatan dirinya. Penggarapan teater merupakan proses yang berat, penting baginya untuk membangun iklim yang sehat dan menyenangkan. Rania yang pernah menjadi director film merasakan perbedaan kentara ketika menggarap film dan pementasan. Dan, itu menjadi tantangan tersendiri.

“Saya awam dalam dunia teater. Ini kali pertama menyutradarai sebuah pentas drama. Sebelumnya memang pernah menjadi director film untuk tugas mata kuliah, nah, saya penasaran bagaimana proses kerja dalam teater. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan, saya mengajukan diri. Ada beberapa tantangan selama berproses, saya harus bisa menyesuaikan diri dengan orang-orang teater, orang seni. Kemudian, merombak naskah (beberapa bagian) hingga diterima sebaik mungkin.”

Lebih lanjut, ia menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras kawan-kawan komunitas hingga melahirkan pentas yang luar biasa. Ia juga bersyukur bisa bergabung dengan komunitas dan mengenal orang-orang hebat di dalamnya.

Sementara itu, Rega pun merasa senang dan bangga atas keberhasilan gelar stupen tempo hari. Ia berharap agar stupen terus terlaksana, sebagai pembawa napas baru bagi komunitas.

“Saya berharap, kawan-kawan yang telah melaksanakan ibadah stupen kemarin agar tidak berhenti dari proses-proses kreatif lainnya, apa pun proses itu. Menurut saya, teater itu seni yang mencakup banyak disiplin ilmu: sastra, musik, tata rias, tata cahaya, keaktoran, bahkan manajemen. Oleh karena itu, dari kisah-kisah dan sekilas pengamatan, berawal dari komunitas teater, soft skill mengenai aspek-aspek tersebut tentu akan terasah,” jelas Rega. (nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Studi-Pentas-Komunitas-Teater-42-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-judul-Tuhan-Tolong-Bunuh-Emak-Foto-Novita-scaled.jpg 1440 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-04 09:31:202023-04-04 09:31:20Studi Pentas Teater 42 UAD Tampilkan “Tuhan, Tolong Bunuh Emak”

Tipu Daya Setan dan Cara Mengatasinya

04/04/2023/in Feature /by Ard

Kajian Menjelang Berbuka Puasa Ramadan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Sebelum manusia diciptakan oleh Allah, terlebih dahulu Allah telah menciptakan musuh-musuh manusia, seperti iblis, setan, dan jin. Allah menciptakan setan itu sebagai musuh yang nyata bagi manusia, hal tersebut dinyatakan dalam Q.S. Yusuf: 5. Sementara ini, dalam Q.S. Fatir: 6, Allah juga berfirman, “Sungguh setan itu adalah musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”.

Itulah pemaparan pembuka yang disampaikan Ustaz Drs. H. Anhar Anshory, M.S.I., Ph.D., dalam kesempatan Kajian Menjelang Berbuka di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (29-3-23) yang menjelaskan bahwa golongan-golongan setan itu berasal dari jin dan iblis.

Iblis berasal dari kata abrasa yang berarti frustrasi, pembangkang, karena ia membangkang dari perintah Allah. Kemudian jin berasal dari kata najana yakni sesuatu yang tidak tampak. Oleh karena itu mengapa sebelum terbentuknya bayi secara sempurna dikatakan sebagai janin? Karena wujudnya masih ada di dalam kandungan dan tidak tampak secara langsung di depan mata kepala. Kata jin bisa juga berasal dari kata junnah artinya perisai, dan janna-jannihi-jin yang artinya sesuatu yang tersembunyi. Selanjutnya adalah setan yang berasal dari kata satana yang berarti menjauh, menjauh dari perintah dan rahmat Allah Swt.

Mengulas kembali kisah setan yang tidak mau bersujud kepada manusia, pada saat itu Allah menyuruh malaikat bersujud kepada Nabi Adam, kecuali iblis atau setan. Setan dengan sombongnya tidak mau sujud kepada manusia (Adam), karena ia tercipta dari api sehingga merasa lebih tinggi dan hebat. Setan sombong tetapi tidak memiliki analisis yang bagus.

“Mengapa? Sebab realitasnya dilihat dari sifatnya api itu tidak bisa memusnahkan tanah, tetapi tanah dapat memadamkan api. Selain itu tanah adalah tempat tumbuh berbagai tanaman dan sebagai lahan penghidupan bagi apa yang diperlukan oleh manusia di bumi,” terang Ustaz Anhar Anshory.

Tidak hanya sampai di situ, setan juga menyindir dengan berkata kepada Allah, “Mengapa Engkau menjadikan manusia itu menjadi khalifah padahal kerajaannya hanya menumpahkan darah?” Lantas Allah menjawab, “Aku lebih tahu daripada kamu (setan).” Manusia itu lebih hebat, Adam dapat menyebutkan nama-nama benda dan tidak terlepas dari pertolongan Allah, sedangkan setan itu lemah. Namun pertanyaannya adalah, mengapa banyak manusia yang tertipu? Hal itu dikarenakan manusia tidak bisa memahami dan membangun potensi dirinya, sehingga tidak memiliki kekuatan untuk membelenggu setan.

“Mendengar kata belenggu, maka berkaitan erat dengan puasa, karena wa shufadatissyayaathiin, dan setan itu dirantai atau dibelenggu. Lalu siapa pelakunya? Pelakunya bukanlah Allah. Jika selama ini kita berpikir bahwa mereka dibelenggu atau dirantai selama Ramadan oleh Allah itu merupakan persepsi yang kurang tepat. Sebab sebenarnya orang-orang yang melakukan puasa atas dasar iman dan lillahi ta’ala itulah yang membelenggu.

“Jadi di bulan Ramadan ini bagaimana kita dapat menjadikan setan itu terbelenggu agar tidak dapat menggoda sehingga merusak puasa yang kita jalankan dalam rangka meningkatkan kualitas puasa kita? Semuanya tergantung bagaimana kesiapan iman dalam diri kita.”

Strategi Setan Melawan Manusia

Terdapat beberapa cara setan melawan manusia, di antaranya sebagai berikut.

  1. Menyesatkan (Tadhill)
  2. Bisikan (waswasah), secara umum ditegaskan dalam Q.S. An-Naas bahwa setan membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Kemudian dalam hadis Nabi juga menyatakan bahwa keistimewaannya yaitu bisa menyelinap ke dalam aliran darah manusia.
  3. Lupa (nisyan), Q.S. Al-An’am: 68. Sifat lupa merupakan salah satu sifat manusiawi yang dimiliki manusia dan bersifat kodrati seperti yang dialami oleh para orang tua. Namun, ada lupa yang tidak bersifat kodrati yakni lupa yang disebabkan oleh setan yang menjadikan manusia lupa terhadap larangan-larangan Allah.
  4. Angan-angan kosong (tamani), Q.S. Al-Mujadilah: 19. Setan menjadikan manusia berangan-angan sehingga manusia lalai, bahkan sekadar angan-angan tanpa usaha apa pun. Tentu hal tersebut menjadi suatu kemustahilan yang dapat menjadikan manusia stress akibat angan-angan yang tidak tercapai.
  5. Memandang baik perbuatan maksiat, Q.S. Al-Hijr: 39‒40. Contoh dalam ranah pemilu, mereka banyak yang memandang bahwa sogok-menyogok adalah suatu fenomena yang sah-sah saja. Padahal Nabi telah menegaskan bahwa “Dilaknat oleh Allah orang yang menyogok dan disogok.”
  6. Janji palsu (wa’dun), Q.S. Ibrahim: 22. Jadi setan itu memang mendorong manusia bermain janji. Bahkan dahulu dibolehkan memerangi orang-orang yang mengingkari janji atau munafik.
  7. Tipu daya setan (kaidun), Q.S. An-Nisa’: 76. Manusia ditipu dengan kenikmatan dunia seolah-olah dunia adalah sumber kebahagiaan yang sempurna padahal Allah telah menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa dunia itu adalah kesenangan yang bersifat menipu.
  8. Hambatan (shaddun), Q.S. An-Naml: 24.
  9. Permusuhan (‘adwah), Q.S. Al-Maidah: 91.
  10. Menakut-nakuti (Takhwaif)

Sebagai muslim yang beriman jangan takut menegakkan kebenaran, dan jangan menggadaikan kebenaran dengan dunia.

Usaha Melawan Setan

Beberapa hal yang perlu kita tingkatkan dan lakukan untuk melawan godaan setan di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Ikhlas dalam Beragama

Setan berkata “Aku akan mampu menjadikan mereka (manusia) memandang sesuatu yang tidak baik menjadi baik, yang sesuatu itu bertentangan dengan Islam. Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas dalam beragama, aku tidak mampu.” Ikhlas berasal dari kata khalis artinya suci, dan bersih secara batiniah, sedangkan secara terminologis ikhlas adalah kebersihan hati dalam melakukan ibadah semata-mata mengharapkan cinta dan rida Allah. Maka, ketika kita mampu ikhlas celah setan untuk merusak ibadah kita akan semakin sempit, begitu pun sebaliknya.

  1. Ber-Islam secara Kafah

Dalam hal ini jangan hanya lidah kita saja yang masuk Islam, tetapi hati kita turut beriman, serta pikiran kita juga harus cerdas dan terus belajar serta memahami apa yang kita dimaknai karena syariat (ilmu) dan keimananan tidak dapat dipisahkan. Jika hanya sekadar beriman tetapi tidak memahami syariat maka akan terjadi ketimpangan. Oleh karena itu, masuk Islam secara kafah adalah lidah kita mengatakan aku beriman, hati kita ikhlas beriman karena Allah, dan pikiran kita bergerak untuk belajar dan memahami apa yang kita imani.

  1. Secara Praktis

Hal-hal praktis yang dapat kita laksanakan sehari-hari adalah meliputi membaca Al-Fatihah dengan memahami maksud ayat-Nya, membaca mauizatain yakni bacaan taawud dengan memaknai maknanya, membaca ayat kursi beserta memaknai maknanya, membaca Q.S. Al-Baqarah lengkap, membaca zikir baik secara bil-qolbi (hati) maupun bil-amal (perbuatan), dan berwudu. (SFL).

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Menjelang-Berbuka-Puasa-Ramadan-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1073 1913 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-04 08:44:252023-04-04 08:44:25Tipu Daya Setan dan Cara Mengatasinya

BEM FAST Gelar Safari HMPS: Satukan Visi Ormawa

04/04/2023/in Terkini /by Ard

Sesi diskusi Departemen Sosial dan Pemberdayaan Mahasiswa dan Agama Islam HMPS se-FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 2023 sukses melaksanakan agenda Safari Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) se-FAST pada Kamis‒Senin, 24‒27 Maret 2023 di Gedung Laboratorium Kampus IV UAD.

Safari HMPS adalah program kerja dari Departemen Dalam Negeri BEM FAST UAD. Acara ini merupakan kegiatan diskusi yang dipandu oleh demisioner sebagai pemantik dan pemantapan program kerja tiap departemen bersama divisi yang memiliki peran dan fungsi yang sama di HMPS se-FAST. Safari HMPS mengangkat tema “Melangkah Bersama untuk Mewujudkan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang Interaktif dan Progresif”.

Dalam acara tersebut, Muhammad Faqih Mukhtar selaku Kepala Departemen Dalam Negeri menyampaikan, “Tujuan diadakannya Safari HMPS adalah untuk menyatukan visi serta membawa misi sinergitas ormawa yang ada di lingkup FAST agar solid untuk periode ini. Safari ini setiap harinya hanya mempertemukan 2‒3 divisi saja agar diskusi berjalan optimal.”

Safari HMPS dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Akademik dan Kemahasiswaan FAST, Tawar, S.Si., M.Kom. Pembukaan dilaksanakan pada Rabu, 22 Maret 2023 bertempat di Ruang Sidang FAST lantai 8 di Gedung Utama Kampus IV UAD. BEM FAST secara resmi mengundang seluruh pimpinan Ormawa se-FAST dalam acara pembukaan tersebut. “Dengan adanya Safari HMPS yang diselenggarakan oleh BEM, harapannya mampu bersinergi seluruh ormawa dan menyelaraskan visi dan misi ormawa terhadap visi dan misi fakultas dalam menciptakan sivitas akademika saintis muda yang unggul dan inovatif,” jelasnya.

Syafarino, Gubernur BEM FAST UAD menyampaikan, “Kami meminta setiap divisi untuk mematangkan kembali seluruh rancangan program sebelum rapat kerja ormawa dilaksanakan, agar program tidak saling tumpang tindih dan hal-hal yang sifatnya bisa dilakukan secara bersama-sama. Maka satukanlah, Ormawa FAST harus bisa berkolaborasi, itu makna dari sinergitas ormawa.”

Faqih menimpali dengan penuh semangat, “Dampak positif dari kegiatan tersebut yaitu kami mendapat dukungan dari Wakil Dekan FAST, ia mengharapkan agar antar-Ormawa se-FAST bisa kolaboratif, interaktif, dan juga progresif.”

Selama acara berlangsung, respons dari pengurus HMPS mendukung penuh atas program baru dari Departemen Dalam Negeri BEM FAST, bahkan mereka sangat bersemangat menghadiri kegiatan tersebut. Panitia mencatat bahwa tidak ada yang absen dalam acara yang berlangsung selama 5 hari penuh tersebut.

Dhita Pratama, Ketua HMPS Fisika menyampaikan komentar positif dalam acara itu. “Acara ini memang sangat bermanfaat, artinya, kami dari HMPS bisa menghemat waktu bila nantinya beberapa program kerja yang mempunyai tujuan dan kebermanfaatan sama bisa disatukan. Dengan senang hati, kami dukung dan ini demi kebaikan KBM FAST ke depannya.” (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sesi-diskusi-Departemen-Sosial-dan-Pemberdayaan-Mahasiswa-dan-Agama-Islam-HMPS-se-FAST-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-04 08:11:042023-04-04 08:11:04BEM FAST Gelar Safari HMPS: Satukan Visi Ormawa

Ramadan, Bulan Berpuasa Agar Manusia Bersyukur

02/04/2023/in Terkini /by Ard

Pengajian Songsong Ramadan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Foto: Istimewa)

Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan Pengajian Songsong Ramadan di lantai 2 Masjid Islamic Center (IC) Kampus IV UAD pada Senin, 20 Maret 2023 dengan tema “Ramadan Mencerahkan Semesta”. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika dan pegawai UAD.

Rahmadi Wibowo S., Lc., M.A., M.Hum. selaku Kepala LPSI dalam sambutannya mengucapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Ramadan di Kampus (RDK) UAD 1444 H. Universitas UAD selama bulan Ramadan ini memang akan mengadakan beberapa kegiatan. Pertama, Kajian Duha yang akan dilaksanakan setiap Sabtu pagi. Kedua, Kajian Jelang Buka Puasa yang dilaksanakan setiap hari menjelang buka puasa dan akan disiapkan ribuan nasi kotak untuk buka puasa bersama, kemudian dilanjutkan salat Magrib berjamaah. Ketiga, salat Isya dan tarawih berjamaah, dilanjutkan dengan kajian. Kajiannya dilaksanakan di antara salat Isya dan tarawih. LPSI akan menjadwalkan untuk masing-masing fakultas setiap harinya. Keempat, nuzululquran, haflah qori’, dan salat gerhana.

“UAD akan berkomitmen betul untuk kemudian meneguhkan dan menguatkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK),” ucapnya.

Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang AIK dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah terlibat menyukseskan kegiatan pagi itu. Permohonan maaf juga apabila kurang berkenan dalam menyambut.

“Pengajian ini sangat penting karena sering berhadapan dengan realitas kapan umat Islam akan mulai puasa Ramadan, Idulfitri, dan lain-lain. Semoga dengan adanya pengajian ini semua jamaah dapat memahami dan menghayati bulan Ramadan dengan spirit Islam dan Kemuhammadiyahan,” ucapnya.

Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. selaku Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Dalam Majelis Tarjih kriteria penetapan awal bulan itu ada 3, di antaranya ialah bulan berjalan telah mengelilingi bumi 1 putaran, tercapainya keliling itu sebelum matahari tenggelam pada akhir bulan tersebut, dan saat matahari tenggelam bulan masih di atas ufuk,” ucap Syamsul.

Puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang disyariatkan pada tahun kedua dari hijrah Nabi Muhammad saw. Puasa Ramadan wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang sudah balig dan berakal sehat.

“Puasa diwajibkan pada bulan Ramadan karena pada bulan inilah diturunkan Al-Qur’an, sehingga Ramadan menjadi bulan yang mulia dan penting. Alasan itulah yang membuat bulan ini layak dipuasai. Selanjutnya, karena Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan itu adalah petunjuk bagi manusia dan merupakan ayat-ayat yang jelas dari petunjuk Allah serta pembeda antara yang benar dan salah. Petunjuk itu ialah anugerah Illahi yang besar. Bulan Ramadan wajib dipuasai karena sebagai perwujudan rasa syukur anugerah petunjuk tersebut,” jelas Syamsul Anwar.

“Oleh karena itu, surah Al-Baqarah ayat 185 ini ditutup dengan penegasan ‘agar kamu bersyukur’. Dengan kata lain bulan Ramadan dipilih untuk dijadikan bulan berpuasa adalah agar manusia ingat dan mensyukuri anugerah petunjuk dari Allah yang diturunkan pada bulan itu. Diturunkannya Al-Qur’an pada bulan Ramadan adalah suatu malam yang penuh berkah yaitu malam kemuliaan atau malam lailatulkadar. Makanya, bulan Ramadan mengandung malam kemuliaan dan itu layak dipuasai,” sambungnya.

Diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk memberi pencerahan, untuk mengeluarkan manusia dari berbagai kegelapan menuju pada cahaya. Pencerahan itu bisa diperoleh dengan baik apabila diamalkan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Turunnya Al-Qur’an adalah untuk mencerahkan semesta.

“Puasa bukan semata hanya aktivitas fisik saja. Aktivitas fisik hanyalah sebuah kegiatan yang di baliknya terdapat simbolisasi makna yang mendalam. Jadi, agama itu adalah dunia makna-makna. Setiap apa yang dilakukan terutama dalam hal ibadah, yang lebih penting adalah makna yang terkandung di dalamnya bukan aktivitas fisiknya,” tutupnya. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Songsong-Ramadan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Prof.-Dr.-H.-Syamsul-Anwar-M.A.-Ketua-Majelis-Tarjih-dan-Tajdid-Pimpinan-Pusat-Muhammadiyah-Foto-Istimewa.png 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-02 16:31:172023-04-02 16:31:17Ramadan, Bulan Berpuasa Agar Manusia Bersyukur

Spiritualitas yang Terkoyak di Masyarakat Indonesia

02/04/2023/1 Comment/in Feature /by Ard

Kajian Tarawih Ramadan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan pemateri Muhammad Aziz, S.T., M.Cs. (Foto: Siti Mawaddah)

“Apakah benar bahwa saat ini spiritualitas masyarakat Indonesia telah terkoyak?” tanya Muhammad Aziz, S.T., M.Cs. selaku pemateri dalam kajian tarawih pada Jumat, 3 Ramadan 1444 H/24 Maret 2023, yang berlangsung secara luring di kompleks Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) serta disiarkan langsung pada kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD.

Melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, spiritualitas berasal dari kata spiritual yang berarti berhubungan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin). Sedangkan kata terkoyak berasal dari kata koyak yang memiliki arti cabik, robek, atau sobek. Koyak yang mendapat prefiks (imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar) berfungsi membentuk kata kerja pasif pada kata terkoyak.

Jadi, spiritualitas yang terkoyak bisa diartikan sebagai ekspresi keberagamaan seseorang dalam rangka melakukan relasi dengan Tuhan, tetapi sedang mengalami kegelisahan, kegalauan, kepribadian ganda, dan lain-lain. Mengutip dari istilah Buya Asy-Syafi’i, “Spiritualitas yang terkoyak adalah kondisi seseorang yang sedang mengalami kesulitan berkomunikasi dan berunding dengan Allah.”

Kembali lagi dengan pertanyaan di awal mengenai spiritualitas masyarakat Indonesia. Ada 2 fenomena paling menarik dari hal tersebut. Fenomena pertama yang menunjukkan kebalikan dari terkoyaknya spiritualitas, sedangkan fenomena kedua menunjukkan adanya kekoyakan tersebut.

Fenomena pertama, dilihat dari realitas sosial di Indonesia memiliki grafik naik pada pola keberagamaan yang dibuktikan dari tahun ke tahun. Contohnya, orang yang ingin dan telah mendaftarkan diri untuk beribadah haji makin banyak. Hal ini menyebabkan daftar tunggu calon haji semakin panjang. “Katanya di Yogyakarta kalau mendaftar ibadah haji hari ini, butuh waktu 30 tahun untuk menunggu giliran berangkat,” celetuk Aziz. Sehingga alternatif untuk pemenuhan hasrat ke Baitullah dialihkan kepada ibadah umrah.

Mengetahui data ini, membuat perasaan menjadi senang karena dapat diasumsikan bahwa perekonomian masyarakat Indonesia makin baik dan kesadaran keberagamaan semakin baik pula. Lalu, apakah data ini dapat menunjukkan keseluruhan masyarakat Indonesia?

Masuk ke fenomena kedua, di mana kita juga dapat melihat orang–orang mengalami kesulitan secara ekonomi beserta kekeringan secara spiritual. Namun kasus yang paling mencolok saat ini adalah tindakan korupsi yang merajalela. Seperti topik yang sedang hangat dibicarakan di media sosial yaitu Direktorat Jenderal Pajak yang pamer kemewahan dan kekayaannya. Bahkan, Mahfud MD dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan ada potensi pencucian uang di Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) mencapai 300 triliun rupiah. Mendengar angka sebesar ini bikin geleng-geleng kepala.

Pada tahun 2022, transparansi internasional meluncurkan corruption perception index yang mengukur tingkat persepsi korupsi sektor publik yaitu korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan politisi dengan rentang indeks 0–100, dengan 0 dipersepsikan sangat korup dan 100 sangat bersih. Indonesia berada pada skor 34 pada urutan 110 dari 180 negara yang diukur. Di ASEAN, Indonesia menduduki peringkat 7 di bawah Singapura, Malaysia, Timor Leste, Vietnam, dan Thailand.

“Apa yang sebenarnya terjadi pada negara kita? Padahal Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, tetapi sangat disayangkan masih masuk sebagai negara dengan indeks tingkat korupsi yang tinggi.”

Selain korupsi yang merajalela, masalah yang masih mengakar kuat pada mayoritas masyarakat muslim di Indonesia yaitu memahami agama dalam tahap lahiriah saja. Salat sekadar ritual, membaca Al-Qur’an tidak sampai di tahap memahami maknanya termasuk pada aspek pengamalan, bersedekah dengan harapan akan dilipatgandakan hartanya oleh Allah, pergi umrah dengan memakai hijab yang benar tetapi saat pulang dilepaskan kembali, dan masih banyak lagi.

Untuk mengatasi krisis spiritualitas ini, dalam khazanah Muhammadiyah terdapat 3 model pendekatan ijtihad (usaha yang sungguh-sungguh) dalam keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih yang kerangka metodologi pengembangan pemikirannya yaitu pendekatan bayani, burhani, dan irfani. Artinya Islam dipelajari secara menyeluruh sebagai suatu kesatuan yang bulat, tidak sepotong-sepotong atau sebagian. Apabila Islam dipelajari secara parsial atau sebagian, apalagi bukan yang menjadi pokok ajarannya, hal ini biasanya mampu mengundang perpecahan umat.

Manusia dituntut tidak hanya beragama secara ritual, tetapi juga beragama secara spiritual. Agama tidak hanya dipahami sebagai sebuah tuntunan ritual ibadah, tetapi merupakan satu kesatuan antara aspek eksoterik dan esoteris sehingga kenikmatan dan keindahan dalam beragama tidak hanya bersandar pada aspek rasio tetapi juga aspek batin.

Allah berfirman di dalam sura Al-A’raf ayat 179, “Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Sudah saatnya Muhammadiyah untuk memberikan pemahaman khususnya kepada warga persyarikatan dan umat Islam tentang aspek penting dalam ajaran agama. Yaitu, aspek spiritual sambil menyosialisasikan melalui forum formal dan informal Muhammadiyah, bahkan di setiap pelatihan perkaderan sekaligus memberikan pencerahan untuk bangsa ini. Harapannya, mampu mencegah sekurang-kurangnya meminimalisasi tindakan-tindakan yang mengoyak bangsa dan melukai umat Islam. (Ema)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Tarawih-Ramadan-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-pemateri-Muhammad-Aziz-S.T.-M.Cs_.-Foto-Siti-Mawaddah-scaled.jpg 1451 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-02 15:45:112023-04-02 15:45:11Spiritualitas yang Terkoyak di Masyarakat Indonesia

Musyker IMM FAST: Wujudkan Spirit Kolektif sebagai Optimalisasi Kader Intelektual

02/04/2023/in Terkini /by Ard

Musyawarah Kerja (Musyker) IMM Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Royan Agil N)

Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah sukses melaksanakan Musyawarah Kerja (Musyker) bertempat di Kampus IV UAD pada Minggu, 26 Maret 2023.

Acara yang dihadiri oleh seluruh PK, demisioner, dan kader IMM FAST tersebut berlangsung khidmat. Musyker dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PK IMM FAST, Widi Pinastika Istirofah, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi.

Widi menyampaikan, “Dengan semangat baru, optimisme, dan kolaborasi, kita akan wujudkan arah gerak IMM FAST ke depan lebih baik lagi. Periode ini kami membawa misi ‘Spirit Kolektif sebagai Optimalisasi Kader Intelektual’ sebagai arah gerak selama 1 periode.”

Musyker merupakan kegiatan permusyawaratan yang membahas mengenai program kerja inti dan masing-masing bidang PK IMM FAST yang akan dilaksanakan selama 1 periode. Termasuk di antaranya adalah arah gerak dan pemantapan visi dan misi ketua umum.

Berbagai macam polemik dan permasalahan perkaderan di semua bidang yang belum tuntas pada periode sebelumnya, menjadi pertimbangan utama PK IMM FAST dalam merumuskan rancangan program kerja. Tentunya yang inovatif sesuai dengan visi Widi yaitu optimalisasi fungsi kader IMM melalui trilogi dan tri kompetensi sebagai upaya memajukan komisariat IMM FAST yang berjiwa militan.

Syawal Saputra selaku Ketua Bidang Organisasi yang menyelenggarakan acara ini menyampaikan, “Poin penting dalam Musyker yaitu bagaimana kita dapat menarik kader dengan mengadakan diskusi sesuai minat mereka, serta mengadakan kegiatan luring yang mampu mengekspresikan suara kader. Lebih penting lagi, hal itu dapat berdampak bagi peningkatan kualitas kader sebagai bentuk upaya kaderisasi kader Muhammadiyah yang progresif dan menjawab tantangan dakwah ke depan.”

Partisipasi kader cukup aktif dalam merespons pemaparan program dari PK. “Pertimbangannya yaitu bagaimana program kerja mampu mewujudkan substansi. Selain itu, bobot kompetensi yang sudah disusun oleh bidang kader dapat tersampaikan dengan baik kepada kader. Pada tahap akhir, kami sesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu jalannya perkuliahan,” ungkap Syawal.

Farid Suryanto, S. Pd., M.T. selaku Pembina IMM FAST telah menyetujui program kerja dengan catatan substansi dan pokok materi harus terjawab. Ketika program kerja itu tidak bisa menjawab, maka program tersebut jelas tidak akan bermanfaat. Ia juga berpesan untuk memperbanyak kegiatan bertema keilmuan sebagai wadah kader untuk memperluas khazanah kajian diskusi dan mampu mengkritisi segala keresahan dan permasalahan yang ada saat ini.

“Hal itulah yang menjadi salah satu pembeda IMM dengan organisasi pergerakan lainnya. Kita memiliki wawasan intelektual yang tinggi dan kritis dalam menanggapi segala hal,” jelasnya.

Syawal berpesan kepada seluruh PK, “Sesuai arah gerak dan visi misi ketua umum, mari kita perkuat sinergitas dan nilai altruisme kita agar kita menjadi makin kompak, kader pun nyaman dan semangat dalam mengikuti seluruh kegiatan yang kita laksanakan nanti.”

“PK saat ini harus lebih militan ber-IMM dan selalu berprestasi dalam hal apa pun sesuai minat dan bakat masing-masing sebagai bentuk optimalisasi kader intelektual. Perlu kerja sama tim untuk bersama-sama membangun IMM FAST lebih baik lagi, itulah wujud dari spirit kolektif,” tutup Widi. (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Musyawarah-Kerja-IMM-Fakultas-Sains-dan-Teknologi-Terapan-FAST-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Royan-Agil-N.jpg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-02 14:11:582023-04-02 14:11:58Musyker IMM FAST: Wujudkan Spirit Kolektif sebagai Optimalisasi Kader Intelektual

PWM DIY Gelar Pengajian Ramadan di UAD

01/04/2023/in Terkini /by Ard

Pengajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Pengajian Ramadan 1444 Hijriah dengan tema “Membumikan Risalah Islam Berkemajuan Mencerahkan D.I. Yogyakarta”, resmi dihelat pada Jumat, 31 Januari 2023 di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan akan berlangsung selama 3 hari ke depan hingga tanggal 2 April 2023.

Dalam pidato iftitahnya, Ketua PWM DIY Muh. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A. mengatakan bahwa pengajian Ramadan kali ini, selain sebagai sarana silaturahmi antara jamaah Muhammadiyah dan pimpinan se-wilayah Muhammadiyah DIY, juga bertujuan untuk lebih menyosialisasikan Islam Berkemajuan. Harapannya, diperoleh pemahaman yang benar dan tepat tentang isi putusan Muktamar itu.

Berdasarkan isi amanat dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si., risalah Islam berkemajuan mengandung substansi tentang Islam sebagai pandangan keagamaan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai mendasar dan utama tentang kemajuan dalam perspektif Islam sekaligus dalam berbagai aspek kehidupan.

Sementara itu, Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. memberikan sapaan hangat kepada seluruh jamaah yang hadir sekaligus berbagi wawasan tentang Islam berkemajuan dalam perspektif keilmuannya. Topik bahasan yang diangkat adalah “Peran Teknologi untuk Dakwah Islam Berkemajuan”.

Berdasarkan pengamatannya, Muchlas menyampaikan, saat ini di dalam perserikatan Muhammadiyah implementasi teknologi informasi sudah cukup masif. Hanya saja, dalam perspektif IT terdapat persoalan yang cukup pelik yang dihadapi yaitu sistem dan data antarbagian yang belum terintegrasi sehingga data terdistribusi ke mana-mana.

Selain itu, adanya disrupsi digital mempermudah masyarakat dalam menyumbang berbagai informasi. “Celakanya, kebebasan berekspresi yang tidak didukung dengan aturan menyebabkan berita yang ditulis menjadi berkualitas rendah hingga hoaks,” paparnya. Tak hanya itu, lahirnya Artificial Intelligent (AI) seperti ChatGPT, sebuah mesin cerdas berbasis pengetahuan yang dapat mengelaborasi, punya potensi mengatasi otoritas keagamaan yang dibangun oleh Muhammadiyah.

Dalam kesempatan ini pula, Muchlas pun menyampaikan berbagai langkah solutif di antaranya penciptaan SuperApp Muhammadiyah, sebuah platform yang dapat mengintegrasikan seluruh data antarbagian perserikatan. Perlunya memperkuat konten di semua lini platform media daring dengan prinsip media konvergen diharapkan dapat menetapkan konten-konten yang valid sebagai sumber untuk sosial media.

Selain itu reaktif, atau memiliki sosial media analisis untuk mendeteksi sentimen positif dan negatif terhadap Muhammadiyah sehingga dapat dilakukan antisipasi. Terakhir, membangun server AI yakni informasi yang ditaruh di dalam adalah informasi yang valid dengan harapan post-truth atau berita bohong yang diyakini kebenarannya dapat diatasi.

“Mudah-mudahan, pengajian kita selama 3 hari ke depan ini dapat memenuhi fungsinya untuk mengkristalisasikan dan menyosialisasikan konsep Islam berkemajuan,” tutupnya.s (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Pimpinan-Wilayah-Muhammadiyah-PWM-DIY-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-01 12:51:572023-04-01 12:51:57PWM DIY Gelar Pengajian Ramadan di UAD
Page 279 of 283«‹277278279280281›»

TERKINI

  • UAD Gelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/202510/05/2025
  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top