• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Tingkatkan Keterampilan Mahasiswa PPG UAD Melalui Workshop Penyusunan Berita

04/06/2025/in Terkini /by Ard

Workshop Penyusunan Berita di Media Massa dan Web PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ika)

Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut berpartisipasi dalam workshop “Penyusunan Berita di Media Massa dan Web PPG” yang dilaksanakan pada 20 Mei 2025, bertempat di Laboratorium PPG FKIP UAD. Workshop ini menghadirkan Ardy Priyantoko, S.Pd., serta Dr. M. Ardi Kurniawan, M.A., dua narasumber yang berkompeten dalam bidang jurnalistik dan komunikasi pendidikan.

Workshop yang berlangsung pada pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini diawali dengan sambutan dari Koordinator PPG FKIP UAD Prof. Dr. Trikinasih Handayani, M.Si., “Publikasi yang baik akan memperkuat akuntabilitas sekaligus menjadi sarana refleksi pembelajaran bagi mahasiswa,” ujarnya.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam workshop ini meliputi sesi materi mengenai teknik menulis berita yang menarik dan informatif, berfokus pada publikasi kegiatan program kerja PPG serta proyek kepemimpinan mahasiswa. Dilanjutkan dengan sesi diskusi, praktik penulisan berita dan editing konten digital, serta panduan teknis pengunggahan berita ke laman web PPG FKIP UAD dengan efektif dan sesuai kaidah jurnalistik.

Mahasiswa yang telah mengikuti workshop ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilannya dalam mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan melalui media massa serta web resmi PPG. Diharapkan juga mahasiswa dapat menghasilkan karya jurnalistik yang informatif dan memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan. (Jun)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Workshop-Penyusunan-Berita-di-Media-Massa-dan-Web-PPG-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Ika.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-06-04 09:36:422025-06-04 09:36:42Tingkatkan Keterampilan Mahasiswa PPG UAD Melalui Workshop Penyusunan Berita

UAD Raih Penghargaan LPTK Terbaik dalam Penyelenggaraan PPG 2024

31/05/2025/in Terkini /by Ard

Prof. Dr. Muchlas, M.T., Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih penghargaan sebagai Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) terbaik dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2024. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.Si., dalam acara Malam Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang digelar di Jakarta pada Senin malam 26 Mei 2025.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kepada lima LPTK dengan kinerja terbaik dalam pelaksanaan program PPG. UAD dinilai unggul dalam aspek penjaminan mutu, pengelolaan anggaran, serta efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program. Capaian ini menegaskan peran strategis UAD dalam mencetak guru profesional yang mampu menjawab tantangan pendidikan di era modern.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penerima penghargaan. “Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi nyata para insan pendidikan yang terus bergerak bersama untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Penghargaan ini bukanlah akhir, tetapi titik awal dari komitmen yang lebih kuat demi pendidikan yang lebih bermutu dan merata,” ungkapnya.

Penghargaan kepada UAD diberikan dalam rangkaian kegiatan Malam Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional 2025 yang mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.” Acara ini menjadi ajang apresiasi bagi para insan dan mitra pendidikan yang telah berkontribusi dalam pembangunan pendidikan nasional.

Secara keseluruhan, sebanyak 115 penghargaan diberikan kepada individu dan institusi dalam berbagai kategori. Kemendikdasmen berharap, melalui apresiasi ini akan tumbuh semangat kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, relevan, dan berdaya saing. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Muchlas-M.T.-Rektor-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-31 09:46:222025-05-31 09:46:22UAD Raih Penghargaan LPTK Terbaik dalam Penyelenggaraan PPG 2024

Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster

26/05/2025/in Prestasi /by Ard

Tim Jelantina PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tim Jelantina)

Di balik aroma khas lilin aromaterapi yang menenangkan, tersimpan kisah inspiratif dari para calon guru yang ingin menghadirkan perubahan dari hal sederhana. Mereka adalah Tim Jelantina, mahasiswa Program Profesu Guru Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PPG PGSD) Kelas A Kelompok C Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang menyulap limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai guna dan berhasil meraih Juara 3 Lomba Poster Proyek Kepemimpinan dalam kegiatan Gelar Karya PPG UAD pada 19 Mei 2025.

Mengangkat judul “Jelantina: Minyak Jelantah sebagai Bahan Dasar Lilin Aromaterapi–Solusi Ramah Lingkungan untuk Mati Lampu (Studi Kasus di Samigaluh, Kulon Progo),” tim ini menawarkan lebih dari sekadar visual menarik. Poster mereka merupakan cerminan nyata dari sebuah proyek pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.

Dengan pendekatan yang kreatif, proyek ini mengangkat masalah seringnya mati listrik di Dusun Sidoharjo, Samigaluh, dan menawarkan alternatif penerangan melalui lilin berbahan minyak jelantah. “Kami ingin mengangkat isu pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, yang sering dibuang sembarangan. Padahal, itu bisa diolah jadi lilin aromaterapi yang ramah lingkungan dan ekonomis,” jelas Defina, salah satu anggota tim.

Nama “Jelantina” sendiri adalah gabungan dari kata “jelantah” dan “tina” yang berarti cahaya, mewakili slogan mereka, “Dari yang Terbuang Menjadi Cahaya Kehidupan.” Dari pemilihan tema hingga pelaksanaan workshop bersama warga, tim ini membangun proyek mereka dari riset mendalam, desain visual yang edukatif, hingga pengalaman langsung di lapangan.

Mereka tidak hanya menghadapi tantangan teknis seperti desain poster, tetapi juga kesulitan geografis. Medan menuju Samigaluh yang curam, sempit, dan terbatas jaringan komunikasi menjadi ujian tersendiri. “Kami harus mengatur logistik dengan matang dan membangun komunikasi langsung secara tatap muka dengan warga. Ternyata, itu justru mempererat hubungan kami,” ujar Aulia.

Di balik poster yang tampak sederhana, ada pembagian peran yang rapi dalam tim. Ada yang bertanggung jawab atas desain, dokumentasi, acara, konsumsi, hingga humas. Semua bekerja bahu membahu demi keberhasilan proyek dan presentasi poster. Momen paling emosional bagi mereka bukan hanya saat menerima penghargaan, tetapi ketika pertama kali menginjakkan kaki di Samigaluh dan disambut hangat oleh masyarakat. “Warga sangat antusias, bahkan berharap kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan. Itu membuat kami terharu dan semakin sadar bahwa ilmu harus kembali pada masyarakat,” kenang Amalia.

Rasa syukur juga dirasakan seluruh tim saat diumumkan sebagai juara. “Kami sangat senang dan bangga. Ini jadi bukti bahwa ide sederhana pun bisa diapresiasi. Kami jadi lebih percaya diri untuk terus berkarya,” kata Atika. Makna kemenangan ini tak hanya menjadi pengalaman manis, tapi juga refleksi sebagai calon pendidik.

“Sebagai calon guru, kami belajar bahwa pendidikan bukan sekadar di ruang kelas. Tapi juga tentang memberi contoh, menjadi inspirasi, dan menghadirkan solusi nyata untuk masyarakat,” lanjut Agung. Bagi dunia pendidikan, proyek ini menjadi contoh konkret pembelajaran yang mengajarkan keterampilan abad 21, seperti kolaborasi, inovasi, kepedulian sosial, dan pemecahan masalah.

Tim Jelantina berharap poster ini dapat disebarluaskan sebagai media edukasi tentang pentingnya pengelolaan limbah secara kreatif. Mereka juga berambisi mengembangkan proyek ini lebih jauh sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, termasuk melalui kolaborasi dengan sekolah atau lembaga lain. “Pesan kami, tetaplah berinovasi dan ciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal kecil pun bisa berdampak besar,” ujar Anggie penuh semangat. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Jelantina-PPG-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Tim-Jelantina.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-26 10:26:012025-05-26 10:26:01Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster

Sabun Ramah Lingkungan dari Ampas Kopi

26/05/2025/in Terkini /by Ard

Tim Bunampi PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tim Bunampi)

Siapa sangka ampas kopi yang biasa dibuang ternyata bisa menjadi sabun bernilai guna dan membawa pulang penghargaan. Itulah kisah inspiratif dari Tim Bunampi yang diketuai Arief Setiadi, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berhasil meraih Juara 2 Lomba Video Proyek Kepemimpinan dalam Gelar Karya PPG UAD, 19 Mei 2025.

Dengan mengangkat video bertema “Pelatihan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Ampas Kopi Menjadi Sabun (Bunampi) di Padukuhan Pringwulung,” tim ini membuktikan bahwa inovasi bisa datang dari hal-hal kecil yang sering terlupakan. Mereka menggagas pelatihan pemanfaatan ampas kopi menjadi sabun alami yang ramah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi lokal.

“Kami terinspirasi dari isu lingkungan, terutama pengelolaan limbah rumah tangga. Ampas kopi sering dianggap sepele, padahal punya potensi besar jika dimanfaatkan,” ujar Arjun Dwi Fadlullah, salah satu anggota tim. Inovasi ini dinamakan Bunampi, akronim dari Sabun Ampas Kopi.

Produk ini diklaim memiliki keunggulan dalam melembapkan kulit serta lebih ramah lingkungan. Pelatihan dilakukan bersama warga Padukuhan Pringwulung dengan antusiasme yang tinggi, mulai dari pengenalan bahan, proses pembuatan, hingga hasil akhir berupa sabun siap pakai. Proses produksi video mereka dimulai dari riset manfaat ampas kopi, survei minat warga, perencanaan konten, hingga dokumentasi saat pelatihan berlangsung. Tim menyusun narasi yang edukatif dan inspiratif, memperlihatkan kerja sama nyata antaranggota.

“Tiap anggota punya peran aktif. Ada yang jadi MC, pemateri, dokumentasi, sampai penanggung jawab logistik. Semua tampil dan berkontribusi langsung dalam video,” jelas Arjun. Namun, jalan menuju keberhasilan tak selalu mulus. Mereka sempat mengalami kegagalan saat bereksperimen dengan takaran dan bahan pembuatan sabun. Solusinya? Mereka kembali ke formulasi awal yang sudah teruji. Semangat pantang menyerah jadi kunci utama. Saat nama mereka diumumkan sebagai pemenang, perasaan haru dan bangga menyelimuti tim. “Senang, bangga, dan bersyukur. Semua kerja keras dan perjuangan kami terbayar lunas,” ujar Anies Nur Kholifah.

Lebih dari sekadar penghargaan, pengalaman ini membentuk semangat kepemimpinan, kolaborasi, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan calon guru masa depan. Proyek ini juga mereka integrasikan dalam pembelajaran sebagai contoh nyata penerapan nilai-nilai pendidikan lingkungan dan teks prosedur.

“Kegiatan ini menyadarkan kami bahwa pembelajaran tidak harus kaku. Bisa disampaikan lewat media kreatif seperti video yang dekat dengan kehidupan siswa,” tutur Anies. Momen paling berkesan bagi mereka adalah saat melihat antusiasme warga yang luar biasa.

“Sambutan hangat dan partisipasi aktif warga menjadi energi baru bagi kami. Rasanya bangga sekaligus terharu,” ungkap Arief Setiadi. Tak lupa, mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada Christin, kader PKK Padukuhan Pringwulung, yang sangat mendukung dari awal. Mulai dari perizinan kegiatan hingga menjembatani komunikasi dengan masyarakat.

Bagi Tim BUNAMPI, proyek ini hanyalah permulaan. Mereka berharap video ini bisa disebarluaskan lebih luas lagi sebagai inspirasi bagi banyak orang untuk peduli lingkungan dan berani berinovasi dari hal kecil. “Jangan pernah berhenti berproses karena lelah. Proses tidak akan pernah mengkhianati hasil,” tutup Arief, penuh semangat. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Bunampi-PPG-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Tim-Bunampi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-26 10:09:042025-05-26 10:09:04Sabun Ramah Lingkungan dari Ampas Kopi

Cara Unik Meningkatkan Kecerdasan Emosional dengan Permainan Lempar Dart

23/08/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa PPG Prajabatan BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan dart board (Dok. Istimewa)

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu dalam mengenali, memahami dan mengontrol emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain agar individu mampu merespons secara positif setiap kondisi yang merangsang munculnya emosi-emosi. Dengan demikian, keterampilan emosi akan lebih mampu mengatasi berbagai masalah yang timbul selama proses perkembangan individu menuju manusia dewasa.

Ciri-ciri individu yang memiliki kecerdasan emosional tinggi secara umum mampu memotivasi diri dan dapat bertahan mengatasi frustrasi, mampu mengendalikan dorongan hati serta tidak melebih-lebihkan kesenangan, mampu mengatur suasana hati dan dapat menjaganya, mampu berempati terhadap orang lain, optimal dalam menangani situasi dalam hidupnya, serta terampil dalam membina emosinya. Sedangkan individu yang mempunyai kecerdasan emosi rendah cenderung pemarah, mudah putus asa, bersifat egois, dan gelisah.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebagai individu harus memiliki kecerdasan emosional yang baik. Dengan begitu, kita dapat mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi diri, memotivasi diri, memiliki sikap empati, dan mampu membina hubungan dengan orang lain. Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan merasa nyaman dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungannya serta dapat membantu dalam mencapai kehidupan yang lebih baik.

Mengingat pentingnya kecerdasan emosional tersebut, maka mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Bimbingan dan Konseling Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bernama Cholidatun Nurul Fitri, S.Pd. memberikan layanan berupa bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Jenis permainan yang digunakan yaitu dart board pada siswa kelas XI F 4 di SMA Negeri 1 Banguntapan bertujuan meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Layanan ini dilaksanakan pada 15 Juli–9 Agustus 2024 yang dilaksanakan delapan kali pertemuan.

Secara perkembangan, siswa SMA berada pada periode remaja atau masa transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa awal yang ditandai dengan perubahan dalam aspek biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Umumnya setiap remaja memiliki kematangan emosi yang berbeda-beda dalam menjalani kehidupan. Maka perlu dilakukan intervensi pada kecerdasan emosional salah satunya menggunakan bimbingan kelompok dengan teknik permainan.

Banyak jenis permainan dapat diterapkan dalam layanan, seperti permainan dart board yang dapat dimainkan oleh anak-anak maupun dewasa. Permainan ini dipilih karena terdapat banyak manfaat antara lain dapat mengajarkan murid untuk bersabar dalam bermain sebagai salah satu implementasi mengelola emosi, memberikan kesenangan dalam bermain, menghormati orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain.

Permainan dart board memiliki bentuk standar sehingga peneliti hanya dapat memodifikasi dengan menambahkan beberapa elemen pendukung di luar bentuk papan dart board itu sendiri sesuai kebutuhan dan tujuan penelitian. Modifikasi tersebut seperti menambahkan media kartu yang berisi pertanyaan mengenai kecerdasan emosi, kartu hiburan yang berisi tantangan, ekspresi, dan kartu tugas.

Melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan dart board, siswa memiliki kesempatan untuk mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi diri, memotivasi diri, bersikap empati, dan mampu membina hubungan dengan orang lain. Proses belajar tersebut menginspirasi siswa untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

Mengingat begitu besarnya dampak negatif kecerdasan emosional yang rendah, upaya-upaya pencegahan seperti kegiatan ini perlu dilakukan secara konsisten. Era globalisasi saat ini menuntut kita untuk menjadi individu yang mandiri, berani, kritis, adaptif, dan produktif dalam rangka untuk menghadapi tantangan sehingga dibutuhkan kecerdasan emosional. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-PPG-Prajabatan-BK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-memberikan-layanan-bimbingan-kelompok-dengan-teknik-permainan-dart-board-Dok.-Istimewa.jpeg 1007 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-23 16:42:332024-08-23 16:42:33Cara Unik Meningkatkan Kecerdasan Emosional dengan Permainan Lempar Dart

Menguasai Keterampilan Asertif Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Experiential Learning

21/08/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Prodi PPG Prajabatan BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik experiential learning (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 bidang studi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bernama Eka Markhati Solikhah, S.Pd. telah memberikan layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik experiential learning kepada siswa kelas XII MIPA 1 di SMA Negeri 1 Banguntapan guna meningkatkan perilaku asertif. Kegiatan layanan ini dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan yaitu pada 22 Juli–8 Agustus 2024.

Perilaku asertif dapat dimaknai sebagai kemampuan individu mengungkapkan perasaan, pemikiran, dan keinginannya kepada orang lain secara jujur dan bertanggung jawab, dengan berbagai pertimbangan yang tidak menyinggung hak atau menyakiti orang lain. Perilaku asertif perlu dimiliki oleh setiap individu agar dapat menjalin hubungan interpersonal yang lebih efektif dan memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.

Ada beberapa tanda-tanda individu mempunyai kemampuan asertif rendah, di antaranya seperti terlalu mudah mengalah, mudah tersinggung dan cemas, kurang yakin pada kemampuan diri sendiri, dan sukar memulai komunikasi dengan orang lain. Selain itu, individu yang tidak mampu mengontrol emosi dengan baik dan menyinggung hak orang lain juga dapat dikatakan kurang memiliki kemampuan asertif.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebagai individu harus memiliki kemampuan asertif yang baik. Dengan demikian, kita dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, dan keinginan kita dengan tidak melanggar hak orang lain. Kita juga dapat mengaktualisasikan diri kita, memahami perasaan, mampu mengontrol emosi, dan menemukan solusi dari permasalahan yang dialami.

Target utama yang menjadi sasaran dalam layanan ini adalah siswa kelas XII MIPA 1 di SMA Negeri 1 Banguntapan. Kelas XII merupakan masa remaja menuju dewasa yang dihadapkan dengan berbagai tantangan atau keputusan penting terkait pendidikan lanjut, karier, dan hubungan sosial. Maka perlu dilakukan intervensi pada kemampuan perilaku asertif pada siswa, salah satunya menggunakan bimbingan kelompok teknik experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman.

Melalui teknik experiential learning dengan memanfaatkan media video, kartu show and dare, dan berbagi pengalaman yang pernah dialami siswa, mereka dapat memahami lebih mendalam dan saling memberikan pendapat terkait perilaku asertifnya. Experiential learning merupakan suatu pendekatan dalam proses pendidikan yang menekankan pada pengalaman langsung, interaksi aktif, dan refleksi mendalam untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Metode ini berfokus pada penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi dunia nyata, yang mendorong siswa untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri.

Siswa yang mengikuti layanan bimbingan kelompok ini, mengaku sangat senang karena mendapatkan pengetahuan baru yaitu tentang asertif, perbedaan dengan pasif dan agresif, ciri- ciri berperilaku asertif, dan cara meningkatnya. Selain itu, melalui bimbingan kelompok ini tingkat kemampuan siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi, berinteraksi, dan kemampuan menyampaikan pendapat juga meningkat. Mereka juga menyampaikan harapan ke depannya setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok topik asertif ini, seperti berupaya akan menerapkan perilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku asertif sangat penting diterapkan dalam diri setiap individu, agar mencegah timbulnya konflik atau hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Maka, berbagai upaya pencegahan seperti layanan bimbingan kelompok ini perlu dilaksanakan dan dikembangkan secara konsisten. Sebab, era globalisasi saat ini menuntut kita untuk menjadi individu yang adaptif, kritis, dan mandiri. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Prodi-PPG-Prajabatan-BK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-memberikan-layanan-bimbingan-kelompok-menggunakan-teknik-experiential-learning-Dok.-Istimewa.jpg 1369 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-21 12:07:302024-08-21 12:07:30Menguasai Keterampilan Asertif Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Experiential Learning

Menulis Laporan Hasil Observasi dengan Metode Experiential Learning dan Canva

16/08/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Prodi PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan praktik pembelajaran mandiri di SMP Negeri 16 Yogyakarta (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Nur Puji Astiwi, S.Pd., melaksanakan praktik pembelajaran mandiri pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di Kelas VIII A SMP Negeri 16 Yogyakarta pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Pembelajaran yang dilakukan yakni menggunakan metode experiential learning dengan berbantuan media interaktif Canva. Metode tersebut relevan dalam praktik menulis teks laporan hasil observasi, dengan berbantuan media interaktif Canva sebagai bentuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.

Nur Puji Astiwi mengungkapkan, metode experiential learning dilakukan dengan pengamatan secara nyata pada lingkungan sekitar sehingga menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. Ini berbeda dari pembelajaran seperti biasanya, karena prosesnya dilakukan di luar ruang kelas seperti lapangan, taman, perpustakaan, dan lainnya. Siswa pun dapat mengeksplor lebih luas dari pemahaman mereka.

“Siswa menciptakan karya tulis teks laporan hasil observasi dengan kreatif karena mereka mengobservasi objek secara langsung. Pembelajaran berjalan kondusif dan penuh antusias dari siswa kelas VIII A,” paparnya.

Selain itu, adanya integrasi teknologi dengan media Canva dapat meningkatkan fokus siswa dalam menerima dan memahami penguatan materi. Berdasarkan pre-test yang dilakukan sebelum pembelajaran, diperoleh informasi tentang pengetahuan dan kemampuan awal siswa yang masih diperlukan strategi peningkatan hasil belajar.

Oleh karena itu, pemilihan metode experiential learning dan media Canva merupakan solusi yang tepat untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, berpusat pada siswa, serta mencapai tujuan pembelajaran dan hasil pembelajaran yang maksimal. (Nur)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Prodi-PPG-Prajabatan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-melaksanakan-praktik-pembelajaran-mandiri-di-SMP-Negeri-16-Yogyakarta-Dok.-Istimewa.jpg 1053 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-16 09:47:192024-08-16 09:47:19Menulis Laporan Hasil Observasi dengan Metode Experiential Learning dan Canva

Pelatihan Membatik untuk Mengelola Emosi

19/07/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan latihan membatik untuk mengelola emosi (Dok. Istimewa)

Orang-orang pasti tidak asing dengan salah satu produk kebudayaan yang ada di Indonesia, yaitu batik. Namun, apakah orang-orang mengetahui bahwa dengan membatik dapat dijadikan sebagai metode dalam meningkatkan kemampuan mengelola emosi?

Tentu tidak. Hal tersebut telah direalisasikan dengan adanya pelatihan membatik di Desa Sewon RT 02, Bantul, yang dilakukan oleh tim Proyek Kepemimpinan jurusan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang dipandu oleh Rohmad.

Lalu, bagaimana membatik dapat menjadi metode dalam mengelola emosi? Mari kita bahas hal tersebut!

Sebelumnya, ada fakta bahwa dengan menggambar dapat mengekspresikan emosi dan mengelola emosi, hal itu pun juga sama dengan membatik. Proses dalam membatik yang perlu ketenangan, kesabaran, kepercayaan diri, ketekunan, ketelitian, serta ketetapan, akan berpengaruh pada hasil membatik. Dalam membatik perlu emosi yang stabil dari mulai mendesain, mencanting, pewarnaan, remekan, dan yang terakhir penglorodan.

Selain itu perlu kepercayaan diri ketika mencanting, karena pasti akan terlihat dari malam yang digariskan pada desain batik apakah tetap sama ukuran garisnya, atau justru meleber ke mana-mana. Ketika seseorang sedang dalam keadaan emosi yang stabil dan tenang, maka proses membatik akan terlihat lebih rapi dan akan terlihat lebih tenang. Begitu pun sebaliknya, ketika seseorang berada dalam keadaan emosi yang tidak stabil, marah, atau cemas, terburu-buru, itu pun juga akan terlihat dari gambar yang kurang rapi, terburu-buru dalam mendesain, dan mencanting pula.

Maka dari itu, ketika seseorang sedang dalam emosi negatif, saat membatik ia akan mulai berusaha mengelola emosinya agar hasil karya membatiknya menjadi indah. Begitulah membatik dapat meningkatkan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi. Karena penting bagi kita untuk mengelola emosi, maka bisa dicoba untuk kamu membatik, selain dapat menuangkan kreativitas, kita juga dapat meningkatkan keterampilan mengelola emosi.

Emosi adalah tamu, biarkan mereka datang dan pergi, tetapi jangan biarkan mereka menguasai rumah hati kita. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-PPG-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-mengadakan-latihan-membatik-untuk-mengelola-emosi-Dok.-Istimewa.jpg 598 596 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-07-19 09:43:192024-07-19 09:43:19Pelatihan Membatik untuk Mengelola Emosi

Mahasiswa PPG UAD Tingkatkan Self-Efficacy Siswa dengan Expressive Writing

04/07/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Tingkatkan Self-Efficacy Siswa SMP N 3 Godean Melalui Expressive Writing (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prahabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bernama Nayang Della Rachmawati, S.Pd., memberikan layanan berupa layanan bimbingan kelompok dengan teknik expressive writing. Sasaran layanan tersebut adalah siswa kelas VIII A di SMP N 3 Godean, dengan tujuan untuk meningkatkan self-efficacy siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada 29 Februari–25 Maret 2024 lalu, dan dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan.

Layanan bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan berbagai teknik, salah satunya expressive writing. Pennebaker (2013) menjelaskan bahwa teknik expressive writing dilakukan dengan menuliskan pikiran dan perasaan yang berkaitan dengan hal-hal yang membuat tertekan atau yang dianggap mengganggu. Teknik tersebut dipilih sebagai strategi untuk meningkatkan self-awareness siswa.

Self-efficacy yaitu sikap sadar individu untuk memahami akan dirinya sendiri, memahami maksud dari emosi atau perasaan yang sedang ia rasakan serta penyebabnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa expressive writing memengaruhi efikasi diri. Expressive writing juga dapat meningkatkan motivasi untuk berubah. Melalui tulisan, individu dapat belajar menganalisis kesalahan sehingga individu memiliki motivasi untuk berubah menjadi individu yang lebih baik (Harahap, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nayang , fenomena yang sering muncul di kalangan siswa di SMP N 3 Godean yaitu terdapat siswa yang mengalami hambatan belajar karena memiliki self-efficacy yang rendah, terbukti dari kondisi siswa yang belum mampu mengatur jadwal belajar di rumah terutama dalam mengerjakan tugas sekolah. Selain itu, siswa juga merasa ragu pada kemampuan sendiri dalam mengerjakan soal-soal ujian, siswa pun cenderung menghindari tugas-tugas yang sulit. Bahkan, beberapa siswa merasa tugas yang didapat sebagai tekanan bukan tantangan sehingga pada saat guru memberikan tugas yang dirasa cukup banyak, tidak jarang siswa mengeluh kepada guru dan belum bisa mengerjakan tugas secara mandiri.

Sehubungan dengan hal itu maka perlu dilakukannya suatu upaya untuk meningkatkan self-efficacy pada siswa. Dampak positif bila self-efficacy dapat ditingkatkan, maka siswa akan mengalami perubahan dari keyakinan diri yang negatif menjadi positif, siswa akan lebih yakin terhadap kesuksesan dalam menghadapi masalah, lebih giat dalam belajar, tidak akan pernah terlambat sekolah, dan lebih percaya diri.

Target utama yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa kelas VIII A di SMP N 3 Godean. Self-efficacy pada remaja cenderung rendah karena mereka sedang mengalami masa peralihan dari anak-anak menjadi remaja atau dewasa. Masa remaja ditandai dengan perkembangan emosional, kognitif, yang mana pencarian identitas diri remaja yang masih belum stabil dan cenderung labil.

Dari pemaparan tersebut, untuk meningkatkan self-efficacy siswa dapat dilakukan dengan menggunakan teknik expressive writing dalam bimbingan kelompok. Nayang memilih teknik ini karena banyak manfaat di antaranya, permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan diri, perasaan, pikiran, dan belajar dapat diatasi dengan teknik expressive writing. Melalui menulis ekspresif, siswa akan dapat lebih mudah untuk mengekspresikan diri, mengungkapkan perasaan, menuangkan ide, menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi, maupun masalah yang dialaminya.

Siswa yang mengikuti kegiatan layanan mengaku sangat senang karena mendapat banyak manfaat dari layanan bimbingan kelompok yang dilakukan. Mereka belajar tentang memahami pengertian self-efficacy, aspek-aspek keyakinan diri, faktor pembentuk keyakinan diri, dan langkah-langkah untuk meningkatkan keyakinan pada diri. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-PPG-Prajabatan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Tingkatkan-Self-Efficacy-Siswa-SMP-N-3-Godean-Melalui-Expressive-Writing-Dok.-Istimewa.jpg 463 828 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-07-04 09:26:342024-07-04 09:26:34Mahasiswa PPG UAD Tingkatkan Self-Efficacy Siswa dengan Expressive Writing

Mahasiswa PPG Prajabatan BK UAD Gelar Karya Proyek Kepemimpinan

30/05/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa PPG Prajabatan BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Karya Proyek Kepemimpinan (Dok. Istimewa)

Pada Minggu, 26 Mei 2024 lalu, mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bimbingan dan Konseling (BK) Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kegiatan gelar karya dari hasil mata kuliah Proyek Kepemimpinan. Kegiatan dilaksanakan di Stadion Sultan Agung, Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan oleh empat kelompok mahasiswa PPG BK dari kelas A dan kelas B. Setiap kelompok memamerkan hasil karya yang berbeda-beda sesuai dengan tema masing-masing.

Kelompok 1 memamerkan karya tegel coral untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha. Kelompok 2 memamerkan hasil karya ecobrick sebagai bentuk kehidupan berkelanjutan dengan memanfaatkan sampah plastik yang sudah tidak digunakan menjadi barang yang lebih ekonomis. Kelompok 3 memamerkan hasil kegiatan mini outbond untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi. Sedangkan Kelompok 4 menampilkan hasil kegiatan membatik untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi.

Ratusan pengunjung yang datang di Stadion Sultan Agung menjadi sasaran dalam gelar karya ini. Mereka silih berganti untuk berkunjung di setiap stan yang kita dirikan sembari berolahraga pagi. Mereka antusias melihat hasil karya yang dipamerkan pada gelar karya ini.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu dosen PPG BK UAD Dr. Muya Barida, M.Pd. Ia menyampaikan bahwa gelar karya ini merupakan kegiatan untuk memamerkan hasil dari mata kuliah proyek kepemimpinan mahasiswa PPG BK yang tergolong penting. Ia pun berharap semoga kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi mahasiswa sebagai calon guru profesional. Sebab, ke depannya guru tidak hanya cukup dengan mengajar tetapi juga harus memiliki jiwa kepemimpinan.

Gelar karya ini menjadi momen penting bagi mahasiswa BK untuk dapat mempresentasikan hasil proyek kepemimpinan yang telah dilaksanakan. Manfaatnya yakni untuk meningkatkan program-program inovatif dan kreatif dalam bidang bimbingan dan konseling. Selain itu untuk mndorong kolaborasi dan sinergi mahasiswa PPG dengan pihak masyarakat, serta tentunya dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi mahasiswa PPG sebagai calon guru yang profesional. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-PPG-Prajabatan-BK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Karya-Proyek-Kepemimpinan-Dok.-Istimewa.jpg 900 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-30 08:26:492024-05-30 08:26:49Mahasiswa PPG Prajabatan BK UAD Gelar Karya Proyek Kepemimpinan
Page 1 of 212

TERKINI

  • Kolaborasi KKN UAD dan Warga Ngestiharjo: Seminggu Penuh Kreasi, Edukasi, dan Kebersamaan30/06/2025
  • Mengungkap Kriminalitas Lewat Sains: Kuliah Umum Forensik Molekuler bersama Puslabfor POLRI30/06/2025
  • Sinergi Mahasiswa KKN UAD Alternatif ke-97 dan KWT Krapyak Kulon Tanam Tanaman Herbal30/06/2025
  • Mahasiswa KKN UAD dan Warga Kalipucang Berkolaborasi Kelola Sampah Organik30/06/2025
  • Sivitas Akademika UAD Dukung Peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal30/06/2025

PRESTASI

  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025
  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025

FEATURE

  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025
  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025
  • Apakah AI Dapat Dimintai Pertanggungjawaban jika Menyebarkan Disinformasi dan Deepfake?28/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top