Tidak Ada Pemimpin yang Bukan Pendidik
“Tidak ada peran pemimpin tanpa unsur kependidikan. Setiap pemimpin adalah pendidik, dan setiap pendidik adalah pemimpin. Bahkan sosok jenderal besar kita, Jenderal Sudirman berlatar belakang sebagai guru. Proses penyampaian visi-misi dan memiliki kesamaan tujuan menjadi salah satu proses pendidikan,” ujar Anis Baswedan, Ph.D. saat menjadi pembicara di kuliah umum “Menumbuhkan Jiwa Leadership dari Kampus” yang diinisasi oleh Program Studi (Prodi) Magister Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 13-3-2021.
Ia menuturkan sebagai pemimpin tentu saja sekaligus menjadi pendidik. Pemimpin akan menjadi contoh serta teladan yang baik bagi pengikutnya. Proses menjadi seorang pemimpin tentunya melewati proses pendidikan dan penggemblengan. Kampus menjadi tempat terbaik untuk menumbuhkan pemimpin di masa depan.
Kampus menjadi tempat yang tepat bagi mahasiswa untuk dibina, ditempa, dibentuk menjadi pemimpin sekaligus pendidik. “Tidak perlu mempermasalahkan kuliah di mana. Terpenting bagaimana kalian berproses selama kuliah. Jadi mahasiswa harus punya kesibukan. Merugilah jika selama mahasiswa hanya dapat ilmu di kelas saja. Tempat mengembangkan diri terbaik adalah dengan banyak beraktivitas. Ikut organisasi, perbanyak prestasi, dan kuatkan relasi,” ujar orang nomor satu DKI Jakarta itu.
Pemimpin yang baik haruslah menjadi pendidik yang baik. Bagus agamanya, menjunjung nilai budaya, berakhlak, serta berwawasan global menjadi salah satu ciri pemimpin yang baik. “Proses menjadi pemimpin tentu melewati berbagai proses pendidikan. Maksimalkan masa kuliah dengan berbagai aktivitas yang dapat menunjang masa depan. Jadilah mahasiswa yang berpengetahuan luas, kuasai bahasa internasional, bangun jejaring yang membangun karier. Jaga stamina fisik, intelektual, dan moral adalah kunci menjadi pemimpin yang mendidik di masa depan,” tutup Anies. (Chk)