Tim Pengabdian Milad UAD Bekali Masyarakat Olah Produk Pangan dan Digital Marketing
Desa Ngargosari, Samigaluh, Kulon Progo, memiliki potensi alam yang luar biasa. Banyak tanaman empon-empon tumbuh subur di daerah tersebut. Namun melimpahnya hasil empon-empon belum termanfaatkan dengan maksimal oleh warga.
Selain bercocok tanam empon-empon, di desa ini juga terdapat kelompok ternak kambing peranakan etawa (PE) yang sudah ada sejak bertahun-tahun lalu. Sayangnya, susu yang dihasilkan kambing etawa belum dimanfaatkan secara maksimal. Susu kambing masih sebatas digunakan untuk minum anakan kambing. Hal ini sangat disayangkan mengingat harga produk olahan susu kambing etawa memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Dalam forum diskusi masyarakat bersama dengan Tim Pengabdian Milad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D., selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD, warga menyampaikan bahwa selama ini kesulitan dalam mengolah empon-empon dan susu kambing PE. Selain itu pengetahuan warga mengenai digital marketing juga menjadi kendala dalam pemasaran produk.
Bertepatan dengan rangkaian kegiatan Milad ke-61 UAD, Tim Pengabdian Milad UAD mengadakan pelatihan diversifikasi produk olahan hasil pertanian dan peternakan. Pelatihan olahan pangan didampingi lima belas dosen dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UAD (FEB), Senin (01-11-2021). Pada kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sunardi, Ph.D. selaku Dekan FTI dan ketua panitia Milad UAD ke-61.
Terdapat tujuh macam produk yang diolah bersama dengan warga Kelurahan Ngargosari, di antaranya kefir susu kambing PE, yogurt susu kambing PE, keripik susu kambing PE, biskuit jahe, minuman jahe instan, abon ikan lele, dan teh rempah.
Safinta Nurindra Rahmadhia, M.Sc. selaku penanggung jawab acara mengatakan, hasil pertanian dan peternakan yang ada di Kelurahan Ngargosari sangat menarik jika dapat diolah menjadi produk pangan, mengingat kelurahan ini berdekatan dengan beberapa destinasi wisata salah satunya adalah Puncak Menoreh.
Peserta pelatihan yang sebagian besar ibu-ibu tidak hanya diberi materi pengolahan pangan dari hasil pertanian dan peternakan, tetapi pada kegiatan ini peserta praktik langsung dalam membuat tujuh macam produk pangan tersebut. Setelah proses pembuatan produk, peserta diajarkan mengenai pengemasan produk, penentuan harga pokok penjualan, dan digital marketing.
“Dengan adanya pelatihan pengolahan produk pangan dari hasil pertanian dan peternakan hingga pelatihan penjualan produk, harapannya peserta bisa langsung menjual produknya,” ujar Safinta.
Tri Hidayat yang merupakan Carik Kelurahan Ngargosari menyambut dengan baik dan sangat mendukung program yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Milad UAD dengan harapan program tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan warga Ngargosari. (doc/ard)