UAD Gandeng TK ABA Masjid Perak Ciptakan Generasi Antikorupsi
Bekerja sama dengan guru-guru TK ABA Kompleks Masjid Perak, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkomitmen menciptakan generasi antikorupsi. Melalui ruang Zoom, Selasa (04-05-2021), tim dosen UAD yang tergabung dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Dongeng/Cerita Bernuansa Pendidikan Antikorupsi.
Dr. Suyadi sebagai salah satu tim serta penyuluh antikorupsi menyampaikan bahwa pemberantasan korupsi tidak cukup dengan penegakan hukum secara represif, tetapi juga dengan usaha lain. Dalam hal ini melibatkan praktisi pendidikan usia dini.
Selain Suyadi, hadir juga Dr. Sumaryati yang bertindak sebagai penyuluh serta koordinator program tersebut. Pihaknya berkomitmen bersama-sama guru TK ABA yang tergabung dalam pelatihan untuk menciptakan generasi antikorupsi.
“Melalui kegiatan ini, nantinya diharapkan guru-guru dapat membuat sebuah cerita mengenai pendidikan antikorupsi,” tutur dosen Program Studi PPKn UAD itu.
Adapun narasumber pelatihan tersebut adalah Trisna Sukmayadi, M.Pd. dan Intan Hestika, M.Pd., yakni master cerita yang aktif dalam menulis cerita bergambar. Materi yang sangat bermanfaat seperti teknik membuat cerita hingga bekal inovasi digital dalam proses pembelajaran, menjadi ilmu baru bagi guru-guru di TK ABA Masjid Perak.
Tining Sundari, S.Pd. selaku kepala TK ABA sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kolaborasi program bersama tim dosen PPMUPT – UAD tersebut.
“Alhamdulillah… terima kasih tim PPM UAD yang telah mempertemukan kami dengan Master Trisna dan Master Intan. Melalui pelatihan Inovasi Media Pembelajaran Literasi dan Numerasi ini, kami mendapatkan banyak pengetahuan untuk meningkatkan literasi guru,” ucapnya.
Pemanfaatan media story digital serta aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan media pembelajaran untuk bercerita diajarkan juga. Misalnya Kinemaster dan Bendicam. Selain itu, peserta mendapat banyak ilmu bercerita dari Master Intan, antara lain kunci utama sebagai bekal membuat buku cerita yang baik dan memikat hati. Utamanya cerita yang mengandung sembilan nilai antikorupsi, yaitu berani, jujur, mandiri, peduli, adil, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, dan sederhana, atau disingkat berjumpa di kertas. (Dyn)