Pusat Pengembangan Karier (Puska) Biro Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan MSIB Camp (Dok. Zulfatin Nafisah)

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 7 Tahun 2024 resmi dibuka pada 26 April hingga 10 Juni 2024. Dalam rangka mendukung dan mempersiapkan para calon peserta, Pusat Pengembangan Karier (Puska) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan MSIB Camp. Kegiatan yang bertempat di Ruang Amphitarium Lantai 9 Kampus IV ini, diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai program studi.

Acara MSIB Camp bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para mahasiswa agar lebih percaya diri dan siap mendaftar serta mengikuti seleksi MSIB. Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan pengalaman langsung dari para fasilitator dan alumni program, sehingga peserta dapat memperoleh gambaran nyata tentang manfaat mengikuti MSIB.

MSIB merupakan bagian dari inisiatif Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat mereka melalui pengalaman langsung di dunia kerja sebagai persiapan karier.

Salah satu momen yang menarik dalam MSIB Camp kali ini adalah kehadiran Hilmi Hibatullah, mahasiswa Program Studi Matematika UAD, yang sukses lolos dalam program Studi Independen di Orbit. Hilmi berbagi kisah inspiratif tentang pengalamannya selama mengikuti MSIB, yang memberikan fleksibilitas dalam tempat belajar serta berbagai wawasan, baik hard skill dalam bidang kecerdasan buatan (AI) maupun soft skill seperti literasi keuangan.

“Pengalaman mengikuti MSIB Studi Independen di Orbit sangat bermanfaat. Saya mendapatkan banyak insight dan keterampilan baru yang tidak saya dapatkan di kelas,” ungkap Hilmi. Ia juga memberikan tips bagi mahasiswa yang ingin lolos seleksi MSIB, yakni mempersiapkan berkas dengan teliti dan membuat curriculum vitae (CV) yang baik.

Hilmi menekankan bahwa mengikuti MSIB tidak hanya memberikan pengetahuan yang tidak didapatkan di kelas, tetapi juga kesempatan untuk memperluas relasi dengan teman-teman dari berbagai universitas dan jurusan. “Selain ilmu, saya juga mendapatkan relasi,” tambahnya. (Nfs)

uad.ac.id

Mahasiswa Fisika UAD angkatan 2020 rasakan pengalaman penelitian di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) (Dok. Istimewa)

Asna Adira dan Shifa Maulidya, mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bagikan pengalaman melakukan riset di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tepatnya di Lab Aerostruktur. Lokasi penelitian mahasiswa tersebut terletak di Pusat Teknologi Penerbangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Cikoleang Jl. Raya LAPAN, Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sekarang nama instansi LAPAN berganti menjadi BRIN.

Asna mengatakan, “Keuntungan melakukan penelitian di BRIN, pastinya menambah ilmu pengetahuan. Apalagi dosen pembimbing di sini adalah peneliti sehingga proses transfer ilmu pengetahuan atau wawasan menjadi sangat luas dan mendalam. Di sini tidak hanya menambah ilmu, tetapi juga meningkatkan relasi dengan mahasiswa yang sedang beraktivitas.”

Shifa melanjutkan, “Keuntungan melakukan penelitian di BRIN dapat menambah wawasan. Sebagai mahasiswa, kita bisa memanfaatkan fasilitas di sana secara gratis, dan menambah relasi baik dengan pegawai BRIN ataupun dengan teman-teman yang sedang melaksanakan riset di BRIN. Tak lepas dari itu, kita juga bisa melakukan penelitian dengan mudah karena didukung fasilitas kantor, seperti alat-alat uji, internet cepat, dan tempat nyaman. Namun, karena terbatas waktu jadi lumayan pressure untuk penelitian.”

Para mahasiswa Fisika UAD ini menjelaskan bahwa penelitian yang mereka lakukan berfokus di bidang material 3D Printing sehingga mereka di tempatkan di Lab Aerostruktur. Pada penutup wawancara, Asna berkata, “Pesan saya bagi teman-teman yang berminat, please don’t be overthinking, untuk itu cari tahu terlebih dahulu serba-serbi pengalaman di BRIN dari kakak tingkat atau siapa pun.”

Shifa pun menimpali, “Jangan takut keluar dari zona nyaman dan berani untuk mengambil risiko untuk suatu hal yang baru.”

uad.ac.id

Mahasiswa UAD lakukan pengecekan air layak minum di PDAM Tirta Benuah Kutai Timur (Dok. Istimewa)

Mahasiswa S-1 Program Studi Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Uswatun Hasanah, melakukan kerja praktik di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benuah Kutai Timur, Jl. Kabo Jaya, Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui air layak minum yang beredar di pasaran dan yang sesuai dengan baku mutu air. Kegiatan yang dilakukan oleh Uswa yaitu melakukan pengukuran pada air minum berdasarkan parameter fisika dan kimia. 

Selama menjalankan kerja praktik, aspek utama yang dilakukan saat pengecekan air layak minum yaitu pemeriksaan fisikanya yang meliputi warna, bau, kekeruhan, dan suhu. Sedangkan pemeriksaan kimia yang wajibnya meliputi pengecekan kandungan mangan, besi, chlor, alumunium, dan pH. Pengecekan kandungan air dapat dilakukan pengecekan harian, mingguan, dan bulanan untuk mengontrol kualitasnya.

Melakukan pengecekan air layak minum sangatlah penting untuk mencegah risiko terkena penyakit akibat konsumsi air yang tidak layak, karena di dalam air masih banyak kandungan senyawa kimia berbahaya, mikroorganisme, dan kandungan lainnya yang dapat berdampak bagi tubuh. Air yang tidak layak minum dapat menyebabkan beragam penyakit, seperti cholera, tiphoid, diare, dysentery, giardiasis, gagal ginjal, maupun hepatitis A.

“Pengalaman yang saya dapat adalah, saya bisa mengetahui proses pengolahan air mentah menjadi air yang layak untuk dikonsumsi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya juga mendapatkan pengalaman untuk menggunakan alat-alat laboratorium yang belum ada di laboratorium kampus,” ujar Uswa.

Kerja praktik sangat penting bagi mahasiswa. Selain untuk menambah ilmu dan pengetahuan, juga menambah pengalaman bagi mahasiswa untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan di lingkungan kampus, mengasah keterampilan mahasiswa, dan memperluas koneksi mahasiswa. (Dilla)

uad.ac.id

Muhammd Faishal Khairan, Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Lolos Program MSIB Gerilya Academy (Dok. Istimewa)

Muhammad Faishal Khairan, mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika 2020 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang kerap disapa Faishal, berhasil lolos Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Generation of Renewable Energy Involving Youth Action atau Gerilya Academy. Program dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu bertujuan untuk mencetak generasi emas yang akan mengawal proses transisi energi terbarukan di Indonesia, yang akan mengakselerasi target nol emisi karbon lebih cepat.

Faishal mengatakan, “Perjuangan dan proses untuk lolos ke dalam program ini adalah pada waktu itu, ada lowongan MSIB di Gerilya Academy, terus saya mencoba mendaftar program ini. Setelah mendaftar pengumuman disampaikan melalui via surel. Saya dinyatakan lolos seleksi berkas, dilanjutkan melaksanakan tes pengetahuan tentang energI baru terbarukan (EBT), peraturan perundang-undangan tentang EBT, dan menghitung penggunaan listrik. Selanjutnya, pengumuman disampaikan sekitar 3 hingga 4 hari, lanjut ke dalam proses wawancara.”

Ia melanjutkan, “Hambatan yang saya rasakan adalah cara memanajemen waktu, karena pada saat itu saya juga ada kegiatan di kampus saya menjadi co-trainer. Pada waktu yang sama, saya harus mencari baju adat Jawa ketika wawancara. Namun, semua dapat diatasi dengan baik.”

Faishal mengatakan alasan dirinya memilih program MSIB Gerilya Academy karena selinear dengan prodinya, yakni Fisika. Ia juga menambahkan bahwa di semester lalu, ia ada mata kuliah yang berkaitan dengan EBT sehingga ia yakin program MSIB Gerilya Academy selaras untuk diambil.

“Saya berharap dari diterimanya saya di program ini, dapat menambah wawasan saya terkait EBT di Indonesia, baik itu dari segi kebijakan, implementasi, dan target kontribusi yang ingin dicapai,” harapnya.

Di penutup wawancara, Faishal menambahkan bahwa teman-teman tidak akan menyesal jika memilih program MSIB Gerilya Academy karena banyak sekali keuntungan yang didapat di dalam program ini. Dari suvenir yang sangat banyak, relasi baru, dan juga ilmu yang sangat luas. (Rini)

uad.ac.id