• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Sukses PMB 2013 Perlu Dukungan Civitas Akademika

22/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

PMB_UAD

Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sudah dibuka sejak 7 Januari 2013. Seluruh civitas akademika tentu berharap bahwa PMB kali ini mendulang sukses seperti tahun-tahun sebelumnya. PMB periode yang lalu, alhamdulliah, UAD selalu kebanjiran peminat. Bahkan untuk program studi tertentu melakukan seleksi yang ketat. Hal ini menjadikan sebelum berakhir pendaftaran sudah ditutup, karena kuota sudah terpenuhi.

Tentu pada PMB 2013 seluruh civitas akademika berharap minat untuk kuliah di UAD tetap tinggi sehingga target bisa terpenuhi. Dalam rangka meraih sukses PMB UAD 2013 bukan hanya tergantung pada satu pihak, seluruh elemen yang ada di UAD perlu memberikan dukungan penuh.

Untuk menggerakkan seluruh civitas akademika UAD memberikan kontribusi bagi kesuksesan PMB UAD 2013, panitia telah melakukan sosialisasi internal terhadap seluruh karyawan dan dosen. Caranya adalah setiap karyawan dan dosen diberi buku panduan mengenai PMB. Tujuan pemberian buku tersebut adalah supaya jika ada orang yang bertanya tentang PMB, mereka dapat menjawabnya. Mereka bisa menjadi Public Relation yang baik buat UAD.

“Karyawan dan dosen dihimbau cekatan dan memberikan pelayanan yang memuaskan pada setiap orang yang membutuhkan informasih tentang PMB. Mereka perlu memberikan pelayanan yang ikhlas, senyum, dan ramah, ” harap ketua panitia PMB UAD 2013 Drs. Dedi Pramono, M.Hum.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-22 20:53:562013-02-22 20:53:56Sukses PMB 2013 Perlu Dukungan Civitas Akademika

TKI dan Kebijakan Komunikasi Politik Kita

22/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dani Fadillah*

Kita tentu masih ingat dengan jelas kasus munculnya iklan penjualan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, belum lenyap ingatan itu kemudian datang lagi berita yang jauh lebih buruk bahwa ada seorang TKI yang telah diperkosa secara bergiliran oleh tiga polisi Diraja Malaysia, dan kejadian itu berlangsung di kator polisi pula. Masih belum kasus perkosaan ini tertangani dengan baik, sudah ada lagi TKI yang diperkosa oleh majikannya di Malaysia.

Andai kita perhatika bersama terungkapnya kasus pemerkosaan ini disebabkan kkorban memiliki keberanian untuk mengadukan kebejatan moral polisi Diraja Malaysia kepada Partai Persatuan Cina Malaysia (PCM). Ini sungguh luar biasa, mengingat korban telah diancam untuk tidak memberitahukan peristiwa itu kepada siapa pun, dan tidak menutup kemungkinan sebenarnya masih banyak TKI yang nasibnya lebih buruk, tapi takut untuk melaporkan diri.

Dan fenomena keberanian korban untuk melawan atau melaporkan diri, seperti peristiwa pemerkosaan ini, adalah sebuah fenomena gunung es, hanya puncaknya yang tampak di permukaan,di bawahnya terdapat bongkahan besar peristiwa- peristiwa buruk lain yang tidak tampak.

Perlindungan Kelas Bawah

Penulis tidak habis pikir apa saja yang dilakukan oleh diplomat dan duta besar kita sehingga seolah tidak adanya antisipasi terhadap berbagai kemungkinan terburuk yang akan dialami warga negaranya sendiri di negeri orang. Bukannya sedikit warga negara kita yang dilecehkan di negara tetangga, namun seolah nasib WNI di luar negeri bukan bagian dari tanggung jawab para diplomat.

Padahal jika kita perhatikan para diplomat negara-negara sahabat yang ditempatkan di Indonesia, mereka terlihat begitu melindungi akan hak-hak rakyatnya. Seperti jika ada warga negaranya terkena kasus hukum, seberat apapun dan sudah terbukti benar-benar bersalah pula, para diplomat asing di Indonesiadengan masifnya melakukan pembelaan tingkat tinggi, bahkan tanpa malu-malu untuk melobi pada pemerintah untuk meringankan hukuman atau bahkan meminta grasi kepada Presiden seperti yang terjadi pada Schapelle Leigh Corby terpidana kasus narkoba asal Australia.

Ketidakadilan Sistemik

Ada petuah bijak mengatakan “jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang sudah kau berikan untuk negaramu”. Namun untuk kasus ini sepertinya kalimat bijak itu tak berlaku. Sesuatu yang diberikan dan dilakukan oleh pemerintah kepada TKI sama sekali tak berimbang dengan apa yang telah TKI lakukan dan berikan bagi negaranya. Kisah tragis yang menimpa TKI sudah sering kita dengar, devisa negara yang didapatkan dari jasa TKI tidaklah sedikit.

Menurut data Migrant Care, dari tahun ke tahun devisa dari jasa TKI terus meningkat. Dari USD1,67 miliar pada tahun 2003 kemudian meningkat jadi USD1,88 miliar pada 2004, naik lagi USD2,93 miliar tahun 2005, bertambah menjadi USD3,42 miliar tahun 2006, hingga akhirnya menjadi USD8,24 miliar tahun 2008. Kita layak untuk bilang ‘wow’ terhadap pemasukan negara dari para pahlawan devisa ini.

Namun, yang perlu segera dicatat, dari tahun ke tahun,derita TKI juga terus meningkat. Saat Presiden kita berbaik hati dengan menghapus hukuman mati pada bandar narkoba internasional, banyak TKI kita yang terancam hukuman mati dan tidak mendapat pengampunan dari pimpinan negara itu. Padahal para TKI itu mendapat vonis mati bukan karena menjadi bandar narkoba, namun melakukan pembelaan diri karena akan diperkosa atau di sakiti, hingga secara terpaksa dan tidak sengaja menghilangkan nyawa orang lain yang hendak memperkosa dan menyakitinya.

Pemerintah Indonesia belum memberikan pembelaan dan perlindungan yang maksimal. Pemerintah tidak pantas beralasan bahwa banyak yang harus mereka urus, bukan hanya masalah TKI saja. Seolah lupa bahwa TKI adalah pahlawan devisa. Kalau kita runtut, TKI punya peranan penting dalam meningkatkan ketahanan perekonomian nasional, terutama bagi daerah-daerah yang mengirimnya.

Jika pemerintah membela diri dengan mengatakan bahwa mereka sudah mengirim nota protes, sungguh pengiriman nota protes itu tidak ada gunanya karena nota protes itu tidak memiliki kekuatan hukum, apa lagi memberikan tekanan. Jika pemerinyah tidak bisa melakukan perlindungan, secara tak langsung, maka sungguh pada hakikatnya pemerintah ikut andil menyakiti dan memerkosa TKI.

*Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan,

Pengamat Komunikasi Politik

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Dani Fadillah

Alamat : Perumahan Jatimulyo Baru Blok F-2 Yogyakarta

Telp : 0898 5117 210

E-Mail : danifadillah@uad.ac.id

Riwayat pendidikan

• S1 UIN Sunan kalijaga Yogyakarta

• S2 UGM Yogyakarta

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-22 20:29:262013-02-22 20:29:26TKI dan Kebijakan Komunikasi Politik Kita

WASPADA EFEK SAMPING OBAT

22/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Oleh: Wahyu Widyaningsih

Pernahkan ibu-ibu mengalami biduran/ruam setelah minum antibiotik golongan penisilin atau ngantuk setelah minum obat alergi seperti CTM?. Kalau ya, berarti merasakan munculnya efek samping penggunaan obat. Efek samping obat bisa muncul tanpa kita sadari sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya kecelakaan lalu lintas setelah kita mengkonsumsi obat flu yang didalamnya ada anti histamin seperti CTM. Walaupun tidak semua efek samping obat merugikan akan tetapi perlu upaya untuk mencegah hal-hal yang berbahaya akibat penggunaan obat. Untuk itu kita perlu memahami dan mewaspadai efek samping obat.

Pengertian efek samping obat adalah semua efek yang tidak dikehendaki yang membahayakan atau merugikan pasien (adverse reactions ) akibat penggunaan obat. Masalah efek samping obat tidak bisa dikesampingkan karena dapat menimbulkan berbagai dampak dalam penggunaan obat baik dari sisi ekonomik, psikologik dan keberhasilan terapi. Dampak ekonomik seperti meningkatnya biaya pengobatan dan dampak psikologik pada kepatuhan penderita dalam minum obat akan berakibat kegagalan terapi.

Efek samping obat dikelompokkan dalam 2 katagori yaitu efek samping obat yang dapat diperkirakan dan efek samping yang tidak dapat diperkirakan seperti reaksi alergi dan idiosikratik. Efek samping yang dapat diperkirakan dapat timbul karena aksi farmakologi yang berlebihan misalnya penggunaan obat antidiabetik oral menyebabkan efek samping hipoglikemia dan hipotensi pada pasien stroke yang menerima obat hipertensi dosis tinggi. Gejala penghentian obat dapat menimbulkan munculnya kembali gejala penyakit semula atau menimbulkan reaksi pembalikan terhadap efek farmakologi obat sehingga pasien memerlukan dosis yang makin lama makin besar respon karena penghentian obat, misalnya hipertensi berat karena penghentian klonidin. Efek samping yang tidak berupa efek utama obat juga sering terjadi. Pada sebagian besar obat munculnya efek samping ini sudah dapat diperkirakan sehingga tenaga kesehatan sudah mewaspadai munculnya efek samping ini. Sebagai contoh adalah adanya keluhan pedih,mual, muntah akibat penggunaan obat-obat penghilang nyeri dan radang serta rasa ngantuk setelah minum obat anti alergi atau obat mabuk perjalanan.

Pada kasus efek samping yang tidak diperkirakan seperti alergi sulit diperkirakan sebelumnya karena sering tidak tergantung dosis dan terjadi pada sebagian kecil populasi. Reaksi yang muncul juga bermacam-macam mulai yang ringan seperti kulit kemerahan sampai yang berat dan fatal seperti syok anafilaksis. Untuk mencegah dan mewaspadai munculnya reaksi alergi perlu diperhatikan sifat-sifat khasnya, yaitu: keluhan dan gejala ditandai reaksi imunologi seperti ruam kulit, gatal-gatal dan sesak nafas; reaksi dapat terjadi pada kontak ulangan, seringkali ada tenggang waktu antara minum obat dengan munculnya efek samping, dan reaksi hilang bila obat dihentikan. Pada kasus efek samping karena variasi genetik sulit dikenali secara spesifik, karena kelainan genetik hanya diketahui dengan pemeriksaan spesifik contohnya pasien dengan yang kekurangan enzim glukosa-6fosfat dehidrogenase mempunyai potensi menderita anemia karena penggunaan obat malaria seperti primakuin, antibakteri golongan sulfonamid dan obat jantung seperti kinidin.

Faktor penyebab terjadinya efek samping obat dapat berasal dari faktor pasien dan faktor obat. Faktor pasien meliputi umur, genetik dan penyakit yang diderita. Pada pasien anak-anak (khususnya bayi) sistem metabolism belum sempurna sehingga kemungkinan terjadinya efek samping dapat lebih besar, begitu juga pada pasien geriatrik (lansia) yang kondisi tubuhnya sudah menurun. Pada pasien dengan penyakit tertentu seperti gangguan hati dan ginjal penggunaan obat perlu perhatian khusus karena dapat menyebabkan efek samping yang serius. Faktor obat yaitu sifat dan potensi obat untuk menimbulkan efek samping seperti pemilihan obat, jangka waktu penggunaan obat, dan adanya interaksi antar obat. Masing masing obat memiliki mekanisme dan tempat kerja yang berbeda-beda sehingga dapat menimbulkan efek samping yang berbeda.

Bagaimana mencegah munculnya efek samping obat?

  1. 1.Baca dosis dan aturan pakai penggunaan obat sesuai dengan yang tertera di leafleat atau yang diresepkan dokter.
  2. 2.Pergunakan obat sesuai indikasi yang jelas dan tepat sesuai yang tertera di leafleat atau yang diresep dokter.
  3. 3.Berikan perhatian khusus terhadap penggunaan dan dosis obat pada bayi, pasien usia lanjut dan pasien dengan penyakit hati atau ginjal.
  4. 4.Perhatikan dan catat riwayat alergi akibat penggunaan obat
  5. 5.Beritahukan ke dokter apabila anda sedang hamil, menyusui, alergi obat tertentu, memiliki penyakit diabetes, penyakit ginjal atau liver, sedang meminum obat lain atau suplemen herbal
  6. 6.Hindari penggunaan berbagai jenis obat dan kombinasi sekaligus
  7. 7.Mintalah dokter mengevaluasi penggunaan obat dalam jangka panjang

Dari uraian di atas ternyata banyak hal yang mempengaruhi munculnya efek samping obat. Sebagai pasien perlu kiranya kita mengetahui macam-macam efek samping obat, faktor penyebabnya agar muncul kewaspadaan bagi diri kita untuk mencegah munculnya efek samping samping obat.

___ disampaikan pada pertemuan Ibu ibu RT & Perum GMA Cepokosari, 6 Oktober 2012——————

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-22 20:18:282013-02-22 20:18:28WASPADA EFEK SAMPING OBAT

UAD TERJUNKAN 1392 MAHASISWA KKN DI 4 KABUPATEN SE JATENG-DIY

20/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode XLIII Semester Gasal 2012/2013 menerjunkan 1392 mahasiswa. Sejumlah mahasiswa yang tergolong terbanyak sepanjang sejarah KKN UAD ini akan didampingi oleh tujuh orang Korlap dan 47 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pada periode ini, para mahasiswa akan ditempatkan di empat kabupaten di Jateng-DIY.

Keempat kabupaten tersebut adalah: Cilacap (108 mahasiswa), Gunung Kidul (Kec. Playen, di 5 desa: 216 mahasiswa, Kec. Paliyan, di 7 desa: 216 mahasiswa), Kulon Progo (Kec. Galur, di 3 desa: 216 mahasiswa, Kec. Samigaluh, 2 desa: 214 desa), Bantul (Kec. Imogiri, 8 desa: 189 mahasiswa, Sanden, 1 desa: 27 mahasiswa, dan Kec. Bambanglipuro, 3 desa: 206 mahasiswa)

Drs. H. Jabrohim, M.M., Kepala LPM UAD, dalam laporannya dalam rangka pelepasan mahasiswa KKN yang dilaksanakan pada 19 Januari 2013 di lapangan parkir tengah kampus 1 UAD menyatakan bahwa mahasiswa KKN akan diterjunkan ke lokasi masing-masing dalam dua periode, yaitu: Senin, 21 Januari 2013 dan Selasa, 22 Januari 2013. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya lokasi yang akan ditempati, sehingga tidak mungkin dilakukan dalam satu hari. “Dibutuhkan tim dan sarana transportasi yang cukup banyak. Akan sulit jika dilakukan secara bersama-sama,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor 2 UAD, Drs. M. Safar Nasir, M.Si., berpesan kepada para calon peserta KKN agar benar-benar berusaha melaksanakan program dengan sebaik-baiknya selama berada di lokasi. Hal itu demi menjaga nama baik almamater. Masih menurut Wakil Rektor 2, masyarakat masih mengannggap bahwa mahasiswa adalah sosok yang serba tahu. “Jadi, apapun latar belakang program studi saudara, saudara akan dianggap mampu memecahkan segala persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Jangan segan-segan memberikan solusi yang kreatif dan inovatif,” lanjutnya.

Kepala Pusat KKN UAD, Dra. Rina Ratih, S.S. M.Hum, menyatakan bahwa mahasiswa akan berada di lokasi selama satu bulan penuh. Dalam melaksanakan program-programnya, mahasiswa telah diarahkan dan dibekali, baik yang melaksanakan program tematik posdaya, kerjasama dengan PRM, atau yang lain. Rina Ratih menyampaikan bahwa untuk menjamin terlaksananya program ini dengan sebaik-baiknya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari level kabupaten sampai dusun. Meski demikian, ia berharap kerja sama dan dukungan semua pihak agar agenda KKN ini bisa terlaksana dengan sukses. (denali, feb 13).

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-20 01:40:072013-02-20 01:40:07UAD TERJUNKAN 1392 MAHASISWA KKN DI 4 KABUPATEN SE JATENG-DIY

Film Habibie dan Ainun sebuah Inspirasi Kehidupan

20/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Wajiran, S.S., M.A.

(Dosen Fakultas Sastra Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)


Kehadiran film Habibie dan Ainun ibarat gerimis di musim kemarau yang panjang. Kehadiran film ini mampu menyirami rohani rakyat bangsa Indonesia yang sedang kering kerontang akibat minimnya keteladanan di negeri ini. Bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan yang berujung pada krisis multidimensi. Kenakalan generasi muda dan krisis moral generasi tua terjadi di berbagai lapisan. Generasi muda hidup foya-foya tanpa sadar masa depan mereka, sedangkan golongan tua semakin merajalela dengan lebih mementingkan diri sendiri dan golongannya. Generasi muda lebih berfikir instan yang ditandai rendahnya kedisiplinan dan kesungguhan dalam menjalani kehidupan. Sedangkan golongan tua bersikap masa bodo dengan generasi penerusnya.

Rakyat bangsa ini membutuhkan keteladanan. Keteladanan adalah cara terbaik dalam proses pendidikan manusia di bumi ini. Keteladanan yang penuh hikmah dan penuh kesabaran mampu menyegarkan karena menghibur dan memotivasi masyarakat bangsa sedang kering hati nurani. Itu sebabnya menceritakan kambali tokoh besar seperti Prof. Habibie mampu menyadarkan masyarakat akan makna kehidupan. Makna kehidupan yang lebih banyak memberi arti karena keteladanan. Beliau adalah representasi seorang pemimpin yang amanah, disiplin, berdedikasi dan memiliki misi kehidupan jelas. Seorang birokrat yang berkepribadian mulia, anti suap dari berbagai manipulasi yang merugikan rakyat. Beliau adalah seorang negarawan sejati, tidak mencari keuntungan sendiri dan golongannya tetapi lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.

Film berjudul “Habibie dan Ainun” yang merupakan ekranisasi dari sebuah novel ini mampu memberikan pencerahan tersediri. Seperti sang juru selamat, kehadiran film ini sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat bangsa Indonesia yang sedang sakit. Sang penulis atau sang sutradara mampu memprediksi kebutuhan jaman akan terjadinya krisis multidimensi yang melanda bangsa ini. Selain menyindir para pejabat yang dholim, film ini juga mengkritisi para remaja yang pemalas, para pengusaha yang rakus, juga mengkritisi para perempuan yang semakin egois.

Secara garis besar ada beberapa pelajaran moral yang dapat diambil dari novel atau film ini. Pelajaran moral atau didactical values itu sangat penting bagi generasi muda dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Pertama, pelajaran bagi para pemuda. Pemuda adalah aset bangsa yang sangat penting. Bagi generasi muda, film ini mampu mendorong generasi muda untuk memiliki semangat juang yang tinggi. Berjuang mempersiapkan masa depan dengan belajar keras meraih impian. Manusia Indonesia yang dianggap terbelakang ternyata memiliki seorang Habibie yang berotak brilian. Mengingat generasi muda saat ini lebih memilih hal-hal yang instan dan pramatis, film ini mampu menginspirasi mereka agar menjalani hidup dengan penuh semangat. Kesuksesan membutuhkan sebuah usaha keras dan sungguh-sungguh karena tidak ada kesuksesan tanpa sebuah perjuangan.

Kedua, pelajaran bagi para pejabat atau birokrat. Bangsa ini membutuhkan para birokrat atau penguasa yang jujur dan beretos kerja sebagai pelayan rakyat yang dipimpinnya. Kejujuran adalah bagian dari keteladanan yang harus ditanamkan, karena ketidak jujuran akan sangat merugikan rakyat yang dipimpin. Etos kerja adalah bagian dari ciri seorang pemimpin yang amanah. Karena dengan begitu amanah yang sudah diberikan dikerjakan seagaimana yang diharapkan. Tokoh Habibie bukan sekedar sebagai seorang yang jenius, tetapi juga seorang yang disiplin, jujur dan berdedikasi tinggi. Tokoh Habibie memberi contoh anti terhadap sogok menyogok. Tema ini menjadi sangat penting mengingat persoalan terbesar bangsa ini adalah persoalan suap menyuap pejabat di dalam birokrasi bangsa ini. Sikap tegas menolak sogokan mampu memberikan kritikan pedas kepada para birokrat yang rakus akan kekuasaan dan kekayaan.

Ketiga, pelajaran bagi para pengusaha. Kedudukan para penguasaha memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa ini. Keberadaan mereka memang sangat vital dalam membantu pemerintah menyediakan lapangan kerja ataupun menyelesaikan proyek-proyek besar penyediaan sarana umum di negeri ini. Di sinilah dibutuhkan sebuah kejujuran dan keterbukaan dalam kerjasama antara pemerintah dan pengusaha. Dengan begitu, dana rakyat yang dibelanjakan atas kerjasama itu tidak disalahgunakan karena kelicikan dan kerakusan para pengusaha yang hanya mencari untung. Seorang pengusaha yang jujur akan memberikan manfaat bagi banyak orang dalam pembangunan bangsa dan negera.

Keempat, nilai pendidikan atau didactical values yang ada di dalam film ini juga sangat penting bagi kaum perempuan. Mengingat sistem sosial masyarakat kapitalis telah merubah gaya hidup masyarakat menjadi hedonis dan material. Kaum perempuan pun mengalami disorientasi akan tujuan kehidupan. Banyak kaum perempuan yang lebih memilih mengejar karir dan kekayaan dibandingkan dengan mengurus rumahtangga. Akibatnya generasi manusia pun mengalami persoalan besar dengan lahirnya berbagai persoalan sosial yang semakin mengkhawatirkan.

Film ini menyadarkan akan pentingnya peran seorang wanita atau istri bagi kesuksesan para suami di dalam mengemban amanah kehidupan. Tidak ada seorang suami yang berjaya dunia akherat tanpa didukung oleh pengorbanan seorang istri. Itu sebabnya kemuliaan seorang perempuan tidak semata-mata ditentukan dari gelimang harta dan kedudukan dalam profesinya di luar rumah. Tetapi dari dalam rumah pun perempuan bisa berperan besar di dalam ikut membangun bangsa dan negara ini. Bagian inilahh yang dicontohkan oleh Ainun sebagai kunci keberhasilan seorang Habibie.

Film ini sangat penting bagi sangat penting untuk ditonton oleh siapapun terutama generasi muda di negeri ini. Kita berharap kehadiran film ini mampu mendorong lahirnya Habibie-habibie lain yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara ini. Wallahua’lam bishawab.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-20 01:00:542013-02-20 01:00:54Film Habibie dan Ainun sebuah Inspirasi Kehidupan

Wajah Pendidikan Kita Masih Berwajah Belanda

20/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Sule Subaweh

Praktek pendidikan zaman Indonesia merdeka sampai tahun 1965 bisa dikatakan banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan Belanda. Pada zaman kolonial Belanda pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan penduduk pribumi secepat-cepatnya melalui pendidikan Barat. Praktek pendidikan Barat ini diharapkan bisa mempersiapkan kaum pribumi menjadi kelas menengah baru yang mampu menjabat sebagai “pangreh praja”. Tetapi praktek pendidikan kolonial tersebut masih menunjukkan diskriminasi antara anak pejabat dan anak kebanyakan. Kesempatan luas tetap saja diperoleh anak-anak dari lapisan atas.

Politik pendidikan colonial erat hubungannya dengan politik mereka pada umumnya. Suatu politik yang didominasi oleh golongan yang berkuasa dan tidak didorong oleh nilai-nilai etis dengan maksud untuk membina kematangan politik dan kemerdekaan tanah jajahannya. Berhubungan dengan sikap itu dapat kita lihat sejumlah ciri politik dan prakti pendidikan tertentu.

Menurut Tilaar (1995) dalam pandangannya menyebutkan ada 5 ciri yang dapat ditemukan pendidikan kita dimasa colonial belanda yaitu: Pertama Sistem Dualisme. Dalam Sistem dualisme diadakan garis pemisahan antara Sistem pendidikan untuk golongan Eropa dan Sistem pendidikan untuk golongan bumi putra. Ke dua Sistem Korkondasi, sistem pendidikan ini disesuaikan dengan pendidikan yang terdapat di Belanda. Maka mutu pendidikan tersebut diasumsikan setingkat pendidikan di Negara Belanda. Ke tiga Sentralisasi, Kebijakan pendidikan di zaman colonial diurus oleh departemen pengajaran. Departemen tersebut yang mengatur segala sesuatu mengenai pendidikan dengan perwakilannya yang terdapat dipropinsi-propinsi Besar. Ke empat Menghambat gerakan Nasional. Di dalam kurikulum pendidikan kolonial pada waktu itu, diutamakan penguasaan bahasa belanda dan hal-hal mengenai negeri belanda. Misalnya dalam pengajaran ilmu bumi, anak-anak bumi putra harus menghapal kota-kota kecil yang ada di negeri Belanda, dan ke lima tidak adanya perencanaan pendidikan yang sistematis

Jika kita telaah lagi. Sistem pendidikan kita tidak jauh berbeda dengan sistem pendidikan pada masa colonial belanda. Sistem dualisme dan sistem Korkondasi yang diterapkan oleh belanda waktu itu hampir sama dengan sistem pendidikan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasiona (SRBI). Dimana sistem RSBI lebih menekankan pada bahasa internasional (Inggris) yang lebih disesuaikan dengan gaya pendidikan luar. Seperti adanya pengantar bahasa inggris dan mengutamakan pada golongan tertentu. Sehingga terjadi kesenjangan antara RSBI dan sekolah biasa. Karena RSBI dianggap sekolah elit yang menimbulkan asumsi hanya orang yang mampu yang sekolah di situ.

Sistem pendidikan Menghambat gerakan Nasional adalah Salah satu cara untuk memutus gerakan nasionalis bangsa kita. Pada pendidikan kita hal tersebut juga pernah terjadi. Kita masih ingat dengan kejadian pada tahun 2010 lalu. Bahwa pada Ujian Nasional (UN) nilai bahasa Indonesia siswa lebih tinggi dengan bahasa inggris, bahkan sampai sekarang. Dan semakin menyusutnya pendidikan budi pekerti yang mengakibatkan banyak siswa suka tawuran. Serta semaraknya budaya luar esperti Korea, Inggri, Jepang dll yang mengakibatkan genarasi muda lupa akan nasionalisme.

Kesamaan yang masih melekat di bangsa kita dengan belanda adalah tidak adanya perencanaan pendidikan yang sistematik. Entah sudah berapa kali kurikulum pendidikan di Negara kita diganti. Kurikulum yang katanya untuk perubahan selalu gagal diterapkan pada dunia pendidikan kita. Bahkan juga dinyatakan gagal. Dengan kata lain setiap perubahan atau pergantian adalah bagian dari kurangnya perencanaan pendidikan yang sistematik.

Namun perlu dicatat, betapapun juga pendidikan Barat (Belanda) memiliki peran yang penting dalam melahirkan pejuang-pejuang yang akhirnya berhasil melahirkan kemerdekaan Indonesia. Mengutip istilah dari Ki Hajar Dewantara Aku adalah orang Indonesia biasa//Yang bekerja untuk bangsa Indonesia//Dengan cara Indonesia. Semoga pendidikan yang kita perjuangkan juga melahirkan pejuang-pejuang yang melahirkan kemerdekaan Indonesia. Amin.

Artikel ini di muat di Republika

Penulis adalah pengelola WEB UAD

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-20 00:58:172013-02-20 00:58:17Wajah Pendidikan Kita Masih Berwajah Belanda

KKN UAD adakan Lomba Roket di Cilacap.

20/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bekerjasama SMK Muhammadiyah 1 Cilacap adakan lomba Kompetisi Roket Air SMP/MTs Se-Kabupaten Cilacap. Perlombaan berlangsung di Lapangan Tritih Kulon Jalan Beringin Cilacap.

Kompetisi diikui 45 tim dari SMP/MTs yang ada di Kabupaten Cilacap. Kepala SMK Muhammadiyah 1 Cilacap, Drs Ucok Nuzul Imanto MPdI mengatakan, kompetisi diikuti para siswa kelas VIII dari SMP/MTs yang ada di Kabupaten Cilacap. Dia menjelaskan, kompetisi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya pikir, skill, kreativitas serta inovasi siswa dalam dunia sains dan teknologi.

“Kompetisi ini diselenggarakan untuk memfasilitasi siswa agar lebih tertarik untuk memajukan duniasains, teknologi serta ilmu pengetahuan. Kompetisi ini juga diharapkan bisa menjadi spirit bagi siswa dalam dunia sains, ilmu pengetahuan serta teknologi,”jelas Ucok.

Selain itu Ucok menambahkan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan daya pikir dan kreativitas dalam dunia sains dan ilmu pengetahuan.

Setelah dinilai berdasarkan jarak luncur terjauh, panitia akhirnya menetapkan juara I SMP Boedi Oetomo (jarak luncur 79,5 m), juara II SMP Muhammadiyah 2 Cilacap ( 59,7 m), juara III SMP Muhammadiyah 2 Cilacap (57,3 m).

Juara harapan I, II, dan III secara berurutan diraih SMP 3 Jeruklegi (56,9 m), SMP Muhammadiyah 2 Cilacap (50,3 m), dan SMP Muhammadiyah 1 Jeruklegi (48,8 m).

Juara I, II, dan III mendapat trofi, piagam, dan uang pembinaan masing-masing Rp 750.000, Rp 500.000, dan Rp 250.000. Juara harapan I, II, dan III mendapat piagam.(Agus Sukaryanto-55).

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-20 00:45:322013-02-20 00:45:32KKN UAD adakan Lomba Roket di Cilacap.

FMIPA adakan Olimpiter ke-2

20/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Sabtu 16 Februari 2013 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) adakan Olimpiade Mipa dan Komputer (Olimpinter) di Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jln. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta. Olympiade yang diikuti 98 siswa sekolah Muhammadiyah tingkat SMA/SMK/MA se Jateng dan DIY ini juga dibarengi dengan workshop diikuti 31 guru. Secara resmi acara dibuka oleh Drs. Muchlas, MT Wakil Rektor I.

Olimpiade yang diselenggarakan setahun sekali ini juga memberikan workshop bagi guru MIPA dan TIK. Ada empat materi yang disuguhkan oleh pihak UAD. Yaitu Matematika yang membahas Geogebra Geogebra is dynamic mathematics software for schools that joins geometry, algebra, and calculus. Dibidang fisika mengulas kalibrasi Instrument. Untuk bidang biologi UAD memberikan materi bagaimana pembuatan VCO aroma terapi dan Nata de Soya. Sedangkan pada Sistem Informasi para guru diberikan materi Pengelolaan Hotspot Sekolah.

“Workshop dan olimpinter ini digelar untuk memberikan orientasi (pengalaman) penularan ilmu. Dan meningkatkan silaturahmi sekolah-sekolah Muhammadiyah se-Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)” ungkap Muchlas dalam sambutannya.

Selain itu, tambah muchlas, acara ini juga diharapkan Menumbuhkan minat dan kecintaan siswa terhadap basic science dan computer science. Meningkatkan prestasi dan daya kompetitif siswa sekolah Muhammadiyah di bidang matematika, fisika, biologi dan komputer/sistem informasi. Dan memperluas wawasan dan ketrampilan guru di bidang matematika, fisika, biologi, dan computer.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-20 00:21:562013-02-20 00:21:56FMIPA adakan Olimpiter ke-2

Perjalanan Beresiko Mengantar Jenazah

18/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Saat di wawancarai oleh tim Jurnal, Wakil Rektor 3 Dr. Abdul Fadlil, M.T mengatakan berduka atas meninggalnya Hari Winardi mahasiswa semester 7 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) yang kecelakaan saat melaksanakan program Kuliyah Kerja Nyata (KKN) di Trowono A, Desa Karang Asem Palian Gunungkidul.

Mahasiswa asal Malino (Kalimantan Timur) ini meninggal tabrakan saat ingin membeli peralatan out bond Sabtu sore (02/02). Atas kejadiannya itu pak Fadlil, Dosen FTI ini menghimbau kepada mahasiswa yang KKN agar lebih hati-hati untuk mengikuti rambu-rambu lalulintas saat keluar dari pos KKN. Selanjutnya apabila tidak ada keperluan lain, meminimalisisr untuk keluar dari tempat KKN.

Sehubungan dengan meninggalnya mahasiswa tersebut, Jenazah diantar langsung oleh Kepala Biro Kemahasiswaan Ir. Tri Budiyanto,. M.T. dan Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadlil. “Semuabiaya pemulangan jenazah ditanggung oleh UAD. Kami juga akan mengurus asuransinya” ungkap Abdul Fadslil saat diwawancarai reporter jurnal kegiatan.

Pengalaman menarik dialami oleh Pak Tri dan Pak Fadlil selama menempuh perjalanan menuju rumah duka. Perjalanan penuh resiko dirasakan Pak Tri dan Pak Fadlil. Seperti perjalanan menggunakan kapal pada malam hari. Selama ini belum pernah ada kapal yang berani menyeberang pada malam hari. Tapi karena dengan alasan membawa jenazah, maka pihak pemilik kapal bersedia mengantarkan ke rumah duka.

Ada satu kejadian yang barangkali tak pernah dilupakan oleh Pak Tri dan Pak Fadlil. Kapal menyangkut pada batang pohon. Kapal tak bisa bergerak sama sekali. Padahal sungai yang dilalui masih ada buaya. Tetapi perjalanan dijalani dengan penuh keikhlasan, karena Pak Tri dan Pak Fadlil ingin memberi pelayanan terbaik bagi kolega. Terima kasih pak atas perjuangannya..!

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-18 23:32:502013-02-18 23:32:50Perjalanan Beresiko Mengantar Jenazah

TOT Soft Skill untuk Dosen

18/02/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Sof_Skill

2 Februari 2013 Biro Kemahasiswaan & Alumni (BIMAWA) UAD menyelenggarakan Pelatihan Training of Trainers (ToT) Soft Skill di Hotel Cakra Kusuma. ToT tersebut diikuti oleh dosen yang dipersiapkan untuk mengisi training soft skill bagi mahasiswa angkatan 2011/2012. Pemateri yang memberikan pelatihan adalah Dra. Nurrahmani, M.Si (Managerial Skill), Gatot Sugiharto, SH., MH. (Communication Skill), Dr Agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S. (Sprititual Skill), dan Dr. Khoirudin Bashori (Adapation Skill).

Kepala Biro BIMAWA UAD Ir. Tri Budiyanto,. M.T. menjelaskan bahwa acara ToT diharapkan melahirkan dosen UAD menjadi trainer handal. yang selanjutnya dapat mengalirkan kemampuannya kepada mahasiswa.

“Dengan begitu kualitas dosen UAD akan lebih baik. Kalau kualitas dosen bagus dapat meningkatkan kualitas mahasiswa yang berdaya saing tinggi, terutama dalam pengelolaan soft skill” tambah Pak Tri.(Sbwh)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-02-18 19:46:332013-02-18 19:46:33TOT Soft Skill untuk Dosen
Page 594 of 688«‹592593594595596›»

TERKINI

  • Isu Lingkungan, Keadilan Gender, dan Peran Mahasiswa dalam Advokasi Ekologis05/07/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Ajak Warga Kasihan Bantul Tingkatkan Kesadaran Pemilahan Sampah05/07/2025
  • BEM FH UAD Adakan Pelatihan Public Speaking05/07/2025
  • Gagas UMKM Mandiri, KKN UAD Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring05/07/2025
  • UAD Selenggarakan Workshop Literasi Budaya Batik Indonesia melalui Teknologi AI di Korea Selatan05/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025
  • I-WASLABOT: Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara di PIKIR 202504/07/2025
  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025

FEATURE

  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025
  • Belajar ONMIPA dari Ahlinya04/07/2025
  • Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup04/07/2025
  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top