Inas Ghaida, Mahasiswa Sastra Inggris UAD yang Sukses Jadi Awardee IISMA 2022
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2019, Annisa Inas Ghaida Widadsari, berhasil lolos seleksi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022. Inas, sapaan akrabnya, akan berangkat ke University of Pécs, Hungaria, untuk belajar di sana selama satu semester. Berdasarkan lini masa di laman web IISMA, periode pembelajaran akan dilaksanakan mulai bulan September 2022‒Januari 2023.
Inas mengungkapkan bahwa keberhasilannya ini merupakan sebuah pencapaian besar dalam hidup. Mendapatkan kesempatan untuk belajar ke luar negeri dengan beasiswa adalah cita-cita yang diimpikannya sejak dulu dan tidak pernah terbayangkan akan tercapai melalui IISMA. Meski ada sedikit ketakutan dan kekhawatiran karena belum pernah menjalaninya, Inas yakin bahwa langkah ini akan membawa perubahan besar dalam hidupnya.
Hampir sama dengan sistem seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), proses pemilihan universitas di IISMA dipilih sendiri oleh mahasiswa. Makin tinggi ranking universitas terkait, maka makin ketat pula peluang masuknya. Mengatasi hal tersebut, Inas menuturkan bahwa dirinya banyak dibantu oleh dosen dan alumni IISMA tahun lalu untuk menentukan pilihan. Meski tidak lolos di pilihan pertama, yaitu University of Liverpool, ia menyatakan itu bukan masalah besar karena Hungaria juga menawarkan sejuta pesona lewat budayanya. Di samping itu, biaya hidup yang terjangkau juga menjadi salah satu alasan Inas memilih Hungaria sebagai tujuan.
Terdapat beberapa course yang akan diikuti oleh Inas selama belajar di University of Pécs, yaitu Introduction to Film Studies, Tourism Management, The Art of Writing and Presenting, dan Introduction to the Ancient Greek and Roman World. Untuk persiapan yang dilakukan selama mengikuti proses seleksi, ujian kecakapan bahasa Inggris dan pengumpulan berkas menjadi dua hal yang cukup menguras usaha. Dibandingkan TOEFL iBT dan IELTS, Inas lebih memilih Duolingo karena biaya yang terjangkau dan host university bersedia menerima Duolingo sebagai prasyarat.
Berteman baik dengan Bagas Al Fajri (Awardee IISMA 2021) telah membantu Inas dalam persiapan dirinya menghadapi proses seleksi IISMA. “Berkat Bagas, saya jadi tidak terlalu banyak mengalami kendala yang berarti sejauh ini,” tuturnya. Satu dua hal yang sedikit menjadi hambatannya adalah pemilihan universitas dan penulisan esai. Awalnya University of Edinburgh menjadi pilihan Inas karena itu merupakan mimpinya. Namun kemudian hal tersebut harus kandas karena mereka mengubah persyaratan jadi tidak menerima Duolingo. Untuk penulisan esai, Inas mengaku harus melakukan beberapa kali revisi agar esainya bisa masuk sesuai kriteria.
Saat ini, Inas sedang dalam proses pengurusan visa untuk keberangkatannya. Meski belum diumumkan tanggal pasti untuk keberangkatan, berdasarkan jadwal di lini masa web, diperkirakan akan dilaksanakan pada Agustus akhir atau awal September 2022. Pembelajaran akan dilakukan selama musim gugur di negara tujuan.
Dengan langkah baru ini, Inas berharap dirinya bisa lebih berani untuk mencoba sesuatu yang baru, memberi challenge untuk diri sendiri agar tahu sejauh mana limit yang bisa dicapai. “IISMA telah memberi sebuah encouragement bagi saya untuk terus berkembang. Ketika melihat awardee lain yang hebat-hebat, saya tidak merasa ciut atau insecure, justru saya makin ingin berpacu untuk berusaha agar menjadi sama hebatnya dengan mereka,” ungkap Inas saat diwawancarai melalui WhatsApp (25-05-2022). Bukti konkretnya, saat ini ia sedang ikut menjadi salah satu kandidat untuk seleksi perwakilan universitas (student representative) mewakili masing-masing host university. (tsa)