Mahasiswa PAI UAD Raih Juara III di Kompetisi Kewirausahaan
Pusat Prestasi Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (Puspresma PTMA) baru saja selesai menyelenggarakan Pekan Ilmiah Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Nasional, Program Kreatif Mahasiswa (Pimtanas PKM). Kompetisi yang berskala nasional dan diikuti oleh seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah tersebut diselenggarakan secara daring via Zoom Meeting dan berakhir pada 19 Desember 2021.
Bertujuan untuk wadah silaturahmi para mahasiswa Muhammadiyah serta memajukan Indonesia melalui ide kreativitas mahasiswa, kompetisi ini mengadakan beberapa bidang perlombaan. Di antaranya Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) atau PKM Bidang Riset Humaniora (PKM-RH), Bidang Kewirausahaan (PKM-K), Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), Bidang Penerapan Iptek (PKM-PI), Bidang Karsa Cipta (PKM-KC), Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK), Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan Artikel Ilmiah (PKM-AI).
Mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI), Cut Zahiya Listy Humaira, turut berpartisipasi pada Pimnas PKM dan meraih juara III pada bidang lomba Kewirausahaan (PKM-K). Cut mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu selama enam bulan dalam melakukan persiapan mengikuti kompetisi ini.
“Saya melakukan persiapan proposal mulai Februari dan mengikuti seleksi pendanaan, lalu melakukan proses produksi hingga penjualan. Di dalamnya terdapat kegiatan monev internal seperti latihan bersama dengan para dosen pembimbing dari UAD, dan diakhiri dengan PKP 2 sebagai presentasi final dari kegiatan,” ujar Cut.
“Kami melakukan pengecekan terhadap device masing-masing juga pengecekan sinyal dengan dibantu oleh tim PKM Center UAD. Pada pukul 08.40 kami memulai presentasi dan selesai sekitar pukul 09.30 WIB. Kami menyusun laporan akhir yang sudah kami laksanakan sejak mengikuti kompetisi di Pimnas, mengumpulkan berkas laporan akhir, dan latihan presentasi bersama tim,” tambah Cut saat diwawancarai.
Ia berharap semoga produk yang dihasilkan tidak hanya berhenti di ajang perlombaan saja, tetapi dapat berkembang lebih jauh sehingga bisa membantu pendidikan agama Islam, khususnya dalam proses pembelajaran pendidik dengan santri TPA di seluruh Indonesia. “Saya sangat bahagia dan bangga bisa berpartisipasi dalam salah satu ajang bergengsi seperti ini, serta bisa menyalurkan ide untuk memecahkan permasalahan, salah satunya di bidang pendidikan,” tutup Cut. (didi)