Meneladani Pengorbanan Nabi Ibrahim a.s.
Kajian Rutin Bakda Magrib Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) digelar pada Kamis, 10 Maret 2022, melalui siaran langsung YouTube Masjid Islamic Center UAD dan ruang virtual Zoom Meeting.
Mengusung tema “Iman kepada Rasul Ulul Azmi Nabi Ibrahim a.s.”, kegiatan yang diadakan oleh UAD, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI), Masjid Islamic Center, dan Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) itu menghadirkan Ustaz Drs. H. Anhar Ansyory, M.S.I., Ph.D. sebagai narasumber.
Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan Kepala LPSI UAD tersebut menyampaikan materi tentang Akidah Akhlak. Kali ini tentang meneladani cobaan berat Nabi Ibrahim a.s. untuk menyembelih anaknya.
Seperti yang diketahui, lahirnya Ismail a.s. merupakan hal yang sangat ditunggu oleh ayahnya. Namun, sebagai bukti kecintaan serta ketaatan kepada Allah Swt. ia rela mengorbankan anaknya untuk disembelih. Sebagian mufasir berpendapat yang disembelih diganti dengan seekor hewan kurban berupa kambing besar, sehat, dan tanpa cacat.
“Dalam buku Nailul Authar yang merupakan himpunan hadis-hadis hukum, dasar berkurban menggunakan 1 unta atau 1 sapi untuk setiap 7 orang dengan 1 badanah (kambing), diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari, dan Muslim. Selain itu Rasulullah saw. bersekutu dalam hajinya antara orang-orang Islam dengan 1 sapi untuk 7 orang, diriwayatkan oleh Ahmad. Dalam hadis lain, dari Ibnu Abbas berkata dalam bepergian bersama Nabi Muhammad kemudian tiba Iduladha, kami menyembelih sapi untuk 7 orang dan 1 unta untuk 10 orang, riwayat imam yang lima kecuali Abu Dawud,” jelasnya.
Sementara itu, di Indonesia, selain sapi dan kambing, berkurban dapat menggunakan kerbau. Hal tersebut dilihat dari kemampuan dan kondisi umat Islam pada wilayahnya.
“Ajaran Islam diterapkan sesuai dengan keadaan dan kemampuan umat Islam di mana pun dan kapan pun,” tutup Anhar. (Anh)